Anda di halaman 1dari 8

PENETAPAN ISU

1. Identifikasi Isu

Isu adalah sebuah masalah yang muncul pada suatu instansi akibat ddari
kesenjangan antara realita (kondisi saat ini) dengan kondisi ideal (harapan
para stakeholder). Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi
isu yang muncul pada instansi kerja penulis di ......................

Tabel 2.1 Isu-Isu yang Ditetapkan


No Isu Sumber Isu
1. Kurangnya sarana dan prasarana Hasil observasi dan
pengalaman penulis selama
olahraga di SMPN 1 Ropang
masa orientasi
2. Kurangnya kemampuan gerak Hasil observasi dan
pengalaman penulis selama
lokomotor siswa.
masa orientasi
3. Kurangnya minat baca siswa di Hasil observasi dan
pengalaman penulis selama
SMPN 1 Ropang
masa orientasi
4. Kurangnya motivasi siswa dalam Hasil observasi dan
pengalaman penulis selama
mengikuti pembelajaran olahraga.
masa orientasi dan tupoksi
5. Kurangnya disiplin siswa dalam Hasil observasi dan
pengalaman penulis selama
mengikuti pembelajaran olahraga.
masa orientasi

2. Isu yang Diangkat


Dalam menganalisa isu-isu yang muncul tersebut, saya akan

menganalisa isu menggunakan alat penetapan isu berdasarkan APKL (Aktual,

1
Problematik, Kekhalayakan, Layak). Aktual artinya benar-benar terjadi dan

sedang terjadi. Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang

kompleks sehingga butuh dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan

artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu

yang diangkat realistis dan masuk akal untuk dipecahkan masalahnya.

Adapun hasil penilaian berdasarkan alat bantu penetapan kriteria sebagai

berikut:

Tabel 2.2 Analisis Isu Kontemporer Alat Bantu APKL


Kriteria Total Prioritas
No Jenis Isu
A P K L
1. Kurangnya sarana dan 3 4 4 4 15 III
prasarana olahraga di SMPN
1 Ropang
2. Kurangnya kemampuan gerak 5 4 4 5 18 I
lokomotor siswa.
3. Kurangnya minat baca siswa 4 4 4 4 16 II
di SMPN 1 Ropang
4 Kurangnya motivasi siswa 3 4 4 3 14 V
dalam mengikuti
pembelajaran olahraga.
5 Kurangnya disiplin siswa 3 4 4 3 14 V
dalam mengikuti
pembelajaran olahraga.

Keterangan:
A: aktual P: problematik K: khalayakan L: Kelayakan
Skala: 1-5

Berikutnya kami menganalisa 3 isu prioritas yang muncul tersebut di atas ,


dengan menggunakan alat analisis USG dengan dengan langkah analisa
sebagai berikut

2
Tabel 2.3 Analisis Isu Kontemporer Alat Bantu USG
Kriteria
U S G Total Prioritas
No Jenis Isu Uraian
1. Kurangnya minat baca Urgency:diperlukan 4 5 4 13 II
siswa di SMPN 1 bimbingan yang
Ropang intensif dirasa sangat
diperlukan untuk
menyiapkan siswa
yang terampil dalam
menulis sehingga
perlu dirasa perlu
untuk membiasakan.
Seriousness: kebutuan
untuk mengetahui visi
dan misi sekolah
diperlukan untuk
meningkatkan
kemampuan menulis
siswa.
Growth: jika tidak
ditanganni maka akan
berdampak pada
pemahaman mengenai
isu yang berkembang.
2. Kurangnya sarana dan Urgency : 5 3 4 12 III
prasarana olahraga di pemanfaatan IT dalam
SMPN 1 Ropang KBM dirasa sangat
diperlukan untuk
menunjang proses
KBM di era milenial
saat ini, sehingga
dirasa perlu untuk

3
membiasakannya.
Seriousness :
pentingnya
penggunaan IT dalam
proses KBM akan
membuat siswa
mampu untuk
menumbuhkembangk
an ilmu
pengetahuannya.
Growth : jika tidak
ditangani maka akan
berdampak pada
pengetahuan siswa
yang terbatas.
3. Kurangnya Urgency: media 5 5 4 14 I
kemampuan gerak pembelajaran sangat
lokomotor siswa. diperlukan untuk
menambah
pengetahuan dan
pemahaman terhadap
konsep dasar IPA.
Seriousnes:
diperlukan sebagai
upaya untuk
menumbuhkan
pemahaman mengenai
isu pentingnya media
pembelajaran.
Growth : jika tidak
diadakan segera akan

4
berdampak pada
pemahaman konsep
dasar IPA yang bukan
secara utuh

Keterangan:
U : Uegency S : Seriousness G: Growth
Skala : 1-5

Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG diatas, pada tabel

2.3, dapat disimpulkan bahwa isu nomor 3 mendapatkan jumlah terbesar

sehingga menjadi prioritas utama yang akan dipecahkan permasalahannya.

Dilihat dari tingkat Urgency-nya, isu nomor 3 penting, hal ini dikarenakan

mengingat peran tata tertib tertulis sangat penting agar memudahkan siswa

mengetahui standar kinerja di ruang kelas. Isu tersebut juga berdampak serius

(Seriousness) karena jika tidak segera ditangani akan mengganggu proses

pembelajaran selama diruang kelas . dari tingkat Growth, jika isu tidak segera

ditangani maka akan menyebabkan kesalahan dan kekeliruan dalam

pembelajaran yang semakin menumpuk dan semakin sulit ditangani.

Dari metode analisis yang dilakukan dipilih isu kontemporer yang

paling tepat untuk diangkat yaitu tentang “Kurangnya kemampuan gerak

lokomotor siswa.

3. Dampak Isu
Pemilihan isu “Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dalam

pelaksanaan proses belajar mengajar dikelas”, tidak lepas dari penyebab

5
munculnya isu tersebut. Adapun beberapa penyebab munculnya isu tersebut

adalah:

1. SDM guru yang kurang

2. Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran di kelas

3. Literasi/wawasan siswa yang rendah

4. Kurangnya wawasan siswa dalam memahami pembelajaran

5. Hasil belajar yang belum maksimal

Oleh karena itu, dampak yang muncul jika isu tersebut tidak segera

diatasi adalah sebagai berikut;

1. Kualitas sekolah sebagai penyelenggara pendidikan akan menurun

2. Tidak tercapainya visi misi sekolah

3. Siswa mengalami kurang bertanggung jawab dalam tugasnya untuk

menjaga kebersihan di kelas ataupun di liingkungan sekolah .

4. Gagasan Pemecahan Isu


Melalui proses analisis, maka terpilih isu meningkatkan hasil belajar

siswa dengan media berbasis visual dengan bantuan Snowball Throwing. Pada

kegiatan aktualisasi, peserta disyaratkan untuk merancang kegiatan kreatif

yang syarat akan nilai-nilai ANEKA dalam proses pelaksanaannya.

Berdasarkan landasan teoritis yaitu ANEKA maka penulis merancang 7

kegiatan dengan kesamaan hasil yaitu peningkatan keterampilan komunikasi

siswa di SDN SADAH. Berikut beberapa kegiatan kegiatan pemecahan Isu

sebagai berikut :

1. Melakukan koordinasi dengan mentor terkait isu dan gagasan yang dibuat.

6
2. Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode
bermain.
3. Membuat media pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran
bermain.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran
bermain.
5. Membuat soal ulangan dan prosedur tes praktek gerak lokomotor.
6. Melakukan penilaian harian dan tes praktik gerak lokomotor.
7. Mengoreksi dan menilai hasil belajar siswa.
8. Menyusun laporan Kegiatan.

7
8

Anda mungkin juga menyukai