Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan
negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara
yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN: pertimbangan).
Pasal 11 UU No. 5 Tahun 2014 menjelaskan tugas seorang aparatur
sipil negara yaitu melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
serta mempererat persatuan dan kesatuan negara Kesatuan Republik
Indonesia. Selain tugas, seorang aparatur sipil negara juga memiliki peran
sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (pasal 12 UU No. 5 Tahun 2014
tentang ASN).
Sebagai pelayan publik  seorang aparatur sipil negara (ASN)
memiliki cakupan tugas sangat kompleks meliputi berbagai aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara antara lain; pelayanan administrasi negara, bidang
pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain sebagainya. Setiap ruang lingkup
pelayanan tersebut memiliki unit pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil
hingga unit terbesar dalam lingkup nasional.

1
Tahun 2045, Indonesia tepat berusia 100 tahun. Visi Indonesia 2045
yang berdaulat, adil, dan makmur diiringi dengan tantangan mengatasi
kesenjangan individu dan daerah. Dalam mencapai visi Indonesia 2045 ada
empat pilar pembangunan yang perlu diperkuat salah satunya adalah sumber
daya yang unggul, berbudaya, serta mengusai ilmu pengetahuan dan teknologi
(Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro).
Salah satu cara meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yaitu
melalui jalur pendidikan. Pendidikan diadakan untuk memfasilitasi anak
mencapai tujuan tertentu. Diantara tujuan yang ingin dicapai adalah
perkembangan pribadi anak dan kompetensi yang disyaratkan. Pasal 3
Undang- undang sistem pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 disebutkan
pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan memiliki karakteristik yang khas sesuai dengan konteks
yang ada. Demikian halnya pendidikan abad 21 yang memiliki karakteristik
yang khas dan berbeda dengan abad sebelumnya. Tony Wagner dalam
bukunya The Global Achievement Gap (2000) menyebutkan tujuh
keterampilan yang harus dimiliki oleh para siswa di abad 21, yaitu Critical
Thinking and Problem Solving, Collaboration across Networks and Leading
by Influence, Agility and Adaptability, Initiative and Entrepreneurialism,
Effective Oral and Written Communicatio, Accessing and Analyzing
Information, dan Curiosity and Imagination
Paradigma pembelajaran abad 21 menekankan kepada kemampuan
siswa untuk berpikir kritis, mampu menghubungkan ilmu dengan dunia nyata,
menguasai teknologi informasi komunikasi, dan berkolaborasi. Pencapaian
keterampilan tersebut dapat dicapai dengan penerapan metode pembelajaran
yang sesuai dari sisi penguasaan materi dan ketrampilan.
Keterampilan-keterampilan ini dinilai penting untuk dikuasai oleh
anak untuk dapat hidup lebih baik di abad 21. Keterampilan ini dikaitkan

2
dengan kondisi IPTEK, lingkungan (geografis, sosial, budaya, ekonomi), dan
semakin ketatnya persaingan antar individu sedunia. Oleh karena itu,
pendidikan diarahkan agar siswa dapat menguasai berbagai kompetensi dan
keterampilan yang dibutuhkan.
Guru sebagai bagian dari pelaksana kebijakan dan pelayanan publik
harus segera mengambil bagian untuk memutus problematika pendidikan yang
semakin kompleks. Sebagai ujung tombak pelaksana kebijakan bidang
pendidikan, guru harus berbenah dan merubah mindset tentang pola
pendidikan yang menitikberatkan pada kreativitas dan kecerdasan bertindak
(hard skill-dan soft skill). Guru perlu meningkatkan kemampuan dalam
merancang, melaksanakan, dan melakukan evaluasi hasil belajar yang tepat
untuk menyongsong terwujudnya kecapakan siswa abad 21.
Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa guru kurang siap dalam
menghadapi perubahan zaman dan pergeseran paradigma pendidikan yang
begitu pesat dan cepat. Guru masih terjebak dengan pola pengajaran lama
dimana guru sebagai pusat dalam pembelajaran sehingga kualitas
pembelajaran yang telah dilaksanakan belum mampu mengantarkan siswa
mencapai kemampuan berfikir tingkat tinggi (higher order thnking skills).
Sebagai salah seorang peserta diklatsar  CPNS golongan II dan III
Tahun 2019 ditugaskan  untuk merancang aktualisasi nilai dasar ANEKA
sebagai bentuk penerapan ilmu yang sudah didapat selama
mengikuti pendidikan latihan dasar dalam kurun waktu 18 hari belajar secara
klasikal dan diaktualisasikan ditempat kerja masing-masing. Hasil
pengamatan penyusun ketika berada di lingkungan SMAN 2 Woha kabupaten
Bima ditemukan beberapa permasalahan dalam pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan. Salah satu permasalahan yang paling nampak yaitu
rendahnya kemampuan berfikir tingkat tinggi (higher order thingking skills)
siswa.

3
B. Tujuan
Tujuan pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN pada profesi guru adalah
untuk memahami sekaligus memberikan penyelesaian isu tentang rendahnya
kemampuan berfikir tingkat tinggi (higher order thinking skill) siswa pada
mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di lingkungan SMAN 2 Woha
berdasarkan nilai-nilai dasar ASN.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini adalah tugas jabatan dan fungsi pokok
atau tugas tambahan yang diberikan oleh atasan maupun kegiatan lain yang
merupakan inisiatif sendiri yang telah mendapat persetujuan langsung dari
atasan. Penulis mengadakan aktualisasi tugas pokok sebagai pendidik yang
dikaitkan ke dalam nilai-nilai dasar ASN.
Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini dilaksanakan di kelas XI MIA 2
SMA Negeri 2 Woha yang beralamat di Jln. Buya Hamka No 84 Desa
Kalampa Kecamatan Woha Kabupaten Bima, dengan masa aktualisasi selama
30 hari kerja terhitung mulai tanggal 4 Juli 2019 sampai dengan 2 Agustus
2019.

4
BAB II
PENETAPAN ISU

A. Identifikasi Isu
Sebelum melaksanakan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN terlebih dahulu
diawali dengan identifikasi isu yang ada di SMAN 2 Woha. Adapun isu yang
penyusun dapatkan adalah sebagai berikut.
1. Rendahnya kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS) siswa
2. Kurangnya inovasi guru dalam pembuatan dan pemanfaatan media belajar
PKn
3. Rendahnya kesadaran disiplin siswa
4. Daya berfikir kritis dan kreatif siswa masih rendah
5. Kurangnya kemampuan guru dalam membuat soal tipe HOTS

B. Analisis dan Pemilihan Isu


Setelah dilakukan identifikasi isu, penyusun menemukan setidaknya lima isu
yang kemudian dilanjutkan dengan analisis dan pemilihan core isu. Adapun
analisis dan pemilihan isu dilakukan dengan metode analisis USG (Urgency,
Seriousnes dan Growt). Hasil analisis dan pemilihan isu dapat dilihat pada
tabel berikut.

N Skor USG Total


ISU Rangking
O U S G Skor

Rendahnya kemampuan berfikir tingkat


1 5 4 5 14 1
tinggi (HOTS) siswa
Kurangnya inovasi guru dalam pembuatan
2 4 3 3 10 4
dan pemanfaatan media belajar PKn
3 Rendahnya kesadaran disiplin siswa 3 2 2 7 5
4 Daya berfikir kritis dan kreatif siswa masih 5 4 3 12 2

5
rendah
Rendahnya kemampuan guru dalam
5 4 3 4 11 3
membuat soal tipe HOTS
Tabel 2.1. Hasil pemilihan isu dengan Metode Analisis USG

Setelah melakukan analisa dan pemilihan isu dengan metode di atas, maka
penyusun menetapkan isu tentang “Rendahnya kemampuan berfikir tingkat
tinggi (higher orther thinking skills) siswa”.

C. Dampak isu
Setelah melakukan analisa dan pemilihan isu dengan metode di atas,
maka penyusun menetapkan isu tentang “Rendahnya kemampuan berfikir
tingkat tinggi (higher orther thinking skills) siswa” sebagai isu yang paling
krusial untuk segera dicarikan solusinya. Menurut penulis, apabila isu ini tidak
dicarikan solusinya akan berdampak pada rendahnya daya saing bangsa
Indonesia dengan bangsa lain dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
ditengah era revolusi industri 4.0, kemampuan siswa dalam menyelesaikan
permasalahan kontekstual sangat rendah, dan siswa sulit membuat keputusan
dalam menghadapi situasi-situasi yang kompleks.

D. Pemecahan Isu
Berdasarkan hasil analisis terhadap isu tentang rendahnya kemampuan
berfikir tingkat tinggi (higher orther thinking skills) siswa di SMAN 2 WOHA
yaitu dengan menerapkan model Problem based learning. Model
pembelajaran berbasis masalah (Problem based learning merupakan
pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta
didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk
mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual (Tan
Onn Seng, 2000).
Tujuan PBL adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam
menerapkan konsep- konsep pada permasalahan baru/nyata, pengintegrasian

6
konsep Higher Order Thinking Skills (HOT’s), keinginan dalam belajar,
mengarahkan belajar diri sendiri dan keterampilan (Norman and Schmidt).
Karakteristik yang tercakup dalam PBL menurut Tan (dalam Amir, 2009)
antara lain: 
1. masalah digunakan sebagai awal pembelajaran; 
2. biasanya masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang
disajikan secara mengambang (ill-structured);
3. masalah biasanya menuntut perspektif majemuk (multiple-perspective); 
4. masalah membuat pembelajar tertantang untuk mendapatkan pembelajaran
di ranah pembelajaran yang baru; 
5. sangat mengutamakan belajar mandiri; 
6. memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak dari satu
sumber saja, dan 
7. pembelajarannya kolaboratif, komunikatif dan kooperatif. Karakteristik ini
menuntut peserta didik untuk dapat menggunakan kemampuan berpikir
tingkat tinggi, terutama kemampuan pemecahan masalah.

Pada PBL guru berperan sebagai guide on the side daripada sage on the
stage. Hal ini menegaskan pentingnya bantuan belajar pada tahap awal
pembelajaran. Peserta didik mengidentifikasi apa yang mereka ketahui
maupun yang belum berdasarkan informasi dari buku teks atau sumber
informasi lainnya. Sintak model Problem-based Learning menurut Arends
(2012) sebagai berikut:
1. Orientasi peserta didik pada masalah
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Berikut beberapa kegiatan yang akan dilakukan dalam menyelesaikan isu tersebut
yaitu :

7
1. Penyampaian surat tugas aktualisasi serta konsultasi langsung dengan
kepala sekolah
2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
3. Membuat media dan bahan ajar
4. Menyusun instrumen evaluasi pembelajaran
a. Membuat pedoman observasi proses pembelajaran ranah kognitif yang
menekankan pada aspek kemampuan berfikir tingkat tinggi (higher
orther thinking skills).
b. Membuat soal pilihan ganda atau essay yang akan menguji
kemampuan berfikir tingkat tinggi (higher orther thinking skills).
5. Melaksanakan proses pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan
1) Membuka pelajaran
2) Menanyakan kabar siswa
3) Memberikan apersepsi untuk mengkoneksikan kemampuan awal
siswa dengan dengan materi yang akan dipelajari
b. Kegiatan inti
1) Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil
2) Guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan sintak
model pembelejaran problem based learning yaitu
a) Orientasi peserta didik pada masalah
b) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
c) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
c. Kegiatan penutup
1) Melakukan refleksi
2) Melakukan post test
3) Menyimpulkan materi yang dipelajari
6. Melakukan kegiatan refleksi hasil aktualisasi
7. Menyusun laporan aktualisasi

8
9
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. DESKRIPSI
1. Nama Organisasi
IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Woha
Status Sekolah : Negeri
NPSN / NSS : 50220464 / 301230600302
Propinsi : Nusa Tenggara Barat
Kabupaten : Bima
Desa : Kalampa
Jalan : Buya Hamka Kalampa Woha
Kode Pos : 84171
Tahun didirikan : 2007/2008
Tahun Beroperasi : Tahun Pelajaran 2007/2008
Kepemilikan Tanah : Milik Sendiri
Pelaksanaan Operasi : Gedung Sendiri
Luas Tanah : 1000 M2
Data Guru : a. 29 Orang (PNS)
b. 58 Orang (GTT / Honor Sukarela)
Data UPTD : a. 2 Orang (PNS)
b. 14 Orang (Honor Sukarela)
Data Siswa : 563 Siswa
No. Rekening Sekolah : 013.22.13648.02-5
Nama Bank : PT BANK NTB
Alamat Bank : CAPEM TENTE

10
SMA Negeri 2 Woha yang didirikan tahun 2007/2008 secara
demografis terletak di kawasan Kae yang meliputi Kecamatan Woha,
Palibelo, Belo, Monta dan Parado Kabupaten Bima. Dari sekian
kecamatan, Woha tepat berada di tengah-tengah sehingga dapat
dideskripsikan bahwa SMA Negeri 2 Woha secara demografis letaknya
sangat strategis berada di wilayah sentra industri, sentra bisnis, sentra
pendidikan dan daerah konsentrasi pemukiman yang sangat pesat. Terlebih
lagi Kecamatan Woha sebagai pusat pemerinahan karena telah dietapkan
sebagai Ibukota Kabupaten Bima.
Potensi ini sangat dimungkinkan bahwa SMA Negeri 2 Woha
dapat mengembangkan diri ditengah harapan masyarakat yang sebagian
besar sangat concern terhadap mutu pendidikan. Harapan dan cita-cita
masyarakat untuk rneraih masa depan anak-anaknya harus mampu
ditangkap oleh sekolah. Sebagian besar harapan mereka menggantungkan
masa depan anak-anaknya ke sekolah khususnya SMA Negeri 2 Woha
yang diharapkan dapat mengantarkan ke Perguruan Tinggi Negeri yang
dicita-citakan. Dengan demikian disain kurikulum yang akan
dikembangkan di SMA Negeri 2 Woha lebih dititik beratkan pada
persiapan ke jenjang pendidikan tinggi, pemanfaatan teknologi informasi,
pengembangan bahasa terutama penguasaan bahasa Inggris sebagai alat
komunikasi serta memagari akhlak siswa dengan peningkatan iman dan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

IDENTITAS KEPALA SEKOLAH


a. Nama dan Gelar : Muhamad,S.Pd.,MM
b. NIP . 19630722 199003 1 010
c. Pendidikan Terakhir : S2 Magister Manajemen
d. Jurusan Ijazah : Ekonomi
e. Pelatihan Yang Pernah diikuti :

11
No Nama / Jenis Diklat Tempat Tahun Penyelenggara
1 Diklat Calon Kepala Sekolah Kab. 2012 BKD Kab.
21 Peb 2013 (70 Jam) Bima Bima
2 Diklat Guru Inovasi/Kreatif Propinsi 2008 Dikpora
(Best Praktice) NTB Propinsi NTB
4 Workshop/Diklat KTSP-SSN, Kab. 2012 Dikpora Kab.
17 Jan 2012 (34 jam). Bima Bima
5 Workshop KTSP SKM-SSN, Kab. 2012 Dikpora Kab.
20 April 2012 (24 jam). Bima Bima
6 Workshop KTSP SKM-SSN, Kab. 2012 Dikpora Kab.
18 Sept 2012 (20 jam). Bima Bima
7 Diklat Sekolah ADIWIYATA Kab. 2013 Dikpora Kab.
Bima Bima
8 Diklat Menjadi Gurunya Kab. 2013 Dikpora Kab.
Manusia 26 Maret 2013 (24 Bima Bima
Jam)
9 Workshop KTSP SKM/SSN, Kab. 2013 Dikpora Kab.
26 Sep 2013 (30 Jam) Bima Bima

KEADAAN SISWA
1) Rekapitulasi Penerimaan Siswa Baru selama 5 tahun
Jumlah RasioSiswa
Jumlah
Tahun Pelajaran Rombongan Pendaftardan
Siswa
Belajar (Kelas) Diterima
2013/2014 494 15 195 : 180
2014/2015 416 14 144 : 140
2015/2016 446 15 195 : 167
2017/2018 510 17 235 : 175
2018/2019 563 19 245 : 203

12
2) Rekapitulasi Jumlah Siswa Tahun pelajaran 2018/2019
Anak Murid
Kelas Banyak
Laki-Laki Perempuan Jumlah
X 203
MIA.1 30 16 14 30
MIA.2 31 12 19 31
MIA.3 30 12 18 30
MIA.4 28 15 13 28
IIS.1 27 13 14 27
IIS.2 25 7 18 25
IIS.3 32 19 13 32
Jumlah 203
XI 174
MIA.1 34 10 24 34
MIA.2 37 12 25 37
IIS.1 37 13 24 37
IIS.2 29 9 26 35
IBBU 37 15 22 37
Jumlah 180
XII 123
MIA.1 22 13 9 22
MIA.2 30 14 16 30
MIA.3 30 13 17 30
MIA.4 28 12 16 28
IIS.1 25 17 8 25
IIS.2 25 17 8 25
IBBU 20 18 2 20
Jumlah 180
TOTAL 563

13
3) Keadaan Tamatan (2 Tahun Terakhir)
Siswa Yang
Tamatan Rata-Rata
Tahun melanjutkan ke
(%) SKHUN
Pelajaran PT (%)
Jumlah Target Hasil Target Jumlah Target
2013/2014 149 100 % 42,68 40 60 70
2014/2015 149 100 % 42,68 40 70 85
2015/2016 148 100 % 40,45 50 90 90
2016/2017 168 100 % 41,50 50 100 150
2017/2018 140 100 % 38,65 50 75 120

PRESTASI YANG PERNAH DICAPAI


1) Akademik
No Kejuaraan Tingkat Tahun
1 Juara I Olimpiade Kimia Kabupaten 2013
2 Juara I Olimpiade Kimia Kabupaten 2013
3 Juara 3 Olimpiade Geografi Kabupaten 2014
4 Juara 3 Olimpiade Kebumian Kabupaten 2014

2) Non Akademik
No Kejuaraan Tingkat Tahun
1 Juara I Lomba Cerita rakyat Kabupaten 2013
Juara II Lomba Cerdas tangkap
2 Kabupaten 2013
Kemah Bersaudara
3 Juara 1 Kasidah Kabupaten 2013
Juara III Lomba Halang Rintang
4 Kabupaten 2014
Penegak Pramuka
Juara I Pencak Silat tanding kelas
5 Provinsi 2014
Putra O2SN
6 Juara 1 Pantun Bima Kabupaten 2014
7 Juara 4 Lomba Pidato Kabupaten 2014

14
Juara I Pencak Silat tanding kelas
8 Kabupaten 2014
Putra O2SN
9 Juara I Lomba TUB Tk. SMA Kabupaten 2015
10 Juara II Lomba Gerak Jalan Indah Kecamatan 2015
11 Juara II Lomba tari Nasional Provinsi 2015
12 Juara 1 Lomba TUB Kabupaten 2015
13 Juara III Pencak Silat Provinsi 2016
Juara I Putra cabang Tilawah
14 Kabupaten 2016
Tingkat Remaja
15 Juara I Lomba Futsal Antar Guru Kecamatan 2017
Juara III Lomba Drama Festifal
16 Kabupaten 2017
Seni dan Budaya
Juara Harapan I Lomba
17 Provinsi 2017
Musikalisasi Puisi
Juara I Olah Raga Atletik Kategori
18 Kabupaten 2018
Lompat jauh Putri
19 Juara II Lomba Gerak jalan Indah Kabupaten 2018
Juara Harapan I Lomba Gerak
20 Kabupaten 2018
Jalan Indah
Juara II Bola Volly putra antar
21 Kabupaten 2018
pelajar
22 Lomba Lari 5K Putri Kabupaten 2018
23 Juara III Volly Ball antar Pelajar Pulau Sumbawa 2018
Juara harapan I Lomba Tari
24 Kabupaten 2018
Festifal budaya Mbojo
Juara III Lomba Acoustic Festifal
25 Kabupaten 2018
budaya Mbojo
Juara harapan III Qori Remaja
26 Provinsi 2018
MTQ
Juara III Volly Ball Antar pelajar Sepulau
27 2018
putra Sumbawa

15
28 Juara I Lomba Lompat jauh Putri Kabupaten 2018
29 Juara I Lomba Lompat jauh Putri Provinsi 2018
Juara III Lomba Lompat jauh
30 Nasional 2018
Putri

a. Visi
”Tewujudnya Sumber Daya Manusia yang memiliki Keunggulan
IPTEK dengan Landasan Imtaq yang Kokoh”.

b. Misi
1. Menetapkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang kontekstual
dengan mengedepankan efektifitas dan kualitas.
2. Menumbuhkan sikap tangung jawab dan disiplin pada seluruh
civitas akademika sekolah;
3. Meningkatkan apresiasi terhadap budaya daerah dan budaya
bangsa;
4. Mengamalkan ajaran agama dan kearifan lokal sebagai sumber
filter dalam bertindak dan berperilaku;
5. Menyiapkan siswa berprestasi dan berjiwa kompetitif yang
mampu berpikir global dan bertindak lokal;
6. Memperluas akses dan menjalin hubungan yang sinergis dengan
masyarakat luas terutama komite sekolah untuk meningkatkan
partisipasi kepedulian terhadap kemajuan pendidikan;
7. Mengelola manajemen sekolah yang mengedepankan transparansi,
akuntabilitas dan partisipasi masyarakat sebagai salah satu
stakeholder pendidikan.

c. Nilai Organisasi

16
1. Meningkatkan kompetensi dan kemampuan professional guru dan
tenaga edukatif untuk mewujudkan pelayanan pendidikan yang
optimal;
2. Mewujudkan sarana dan prasarana yang memadai untuk
mendukung pencapaian prestasi akademik maupun non akademik;
3. Menghasilkan output dan outcome lulusan yang unggul dan
kompetitif baik regional, nasional maupun Internasional.
4. Meningkatkan keterampilan yang sesuai dengan bakat, potensi dan
lingkungan sehingga memiliki daya saing yang tinggi sebagai
perwujudan dari misi menghasilkan output yang mampu
berwawasan global dan berperilaku lokal;
5. Melestarikan nilai budaya Daerah dan budaya Nasional serta
meningkatkan perilaku Agamais dan Qarimah;
6. Menerapkan Sistem Manajemen Kualitas terpadu sesuai dengan
standar ISO 9001: 2000;

2. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


Tugas pokok dan fungsi SMA Negeri 2 Woha adalah
menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas yang berorientasi pada
kebutuhan dan kepuasan seluruh stakeholder yang terkait langsung
dengan SMA Negeri 2 Woha

17
3. Kedudukan Penulis dalam Struktur Organisasi
Kepala Sekolah Komite Sekolah

Kaur Tata Usaha

Wakasek Kurikulum Wakasek Kesiswaan

Wali Kelas

Guru Mata Pelajaran

Siswa
Penulis adalah tenaga fungsional di SMAN 2 Woha dengan
tugas sebagai Guru Pendidikan Kewarganegaraan Ahli Pertama dengan
golongan III/a.

4. Tugas Pokok dan Fungsi Penulis


Tugas pokok dan fungsi penulis di SMA Negeri 2 Woha adalah
melaksanakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
kegiatan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan baik itu kegiatan
pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelasn.

B. NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN


1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Aspek-aspek Akuntabilitas meliputi beberapa hal sebagai berikut:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a

18
relationship);
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-
oriented);
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers
reporting);
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences);
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance).
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas
vertical (vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal
accountability). Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas
pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas
horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
Terdapat lima tingkatan akuntabilitas sebagai berikut:
1) Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
2) Akuntabilitas Individu
3) Akuntabilitas Kelompok
4) Akuntabilitas Organisasi
5) Akuntabilitas Stakeholder

19
Gambar 4. Lima Tingkatan Akuntabilitas

Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain:


1) Kepemimpinan: pimpinan memberi contoh pada orang lain, adanya
komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
2) Transparansi: keterbukaan informasi akan mendorong tercapainya
akuntabilitas
3) Integritas: mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
4) Responsibilitas: kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa
ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan,
karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan yang
telah dibuat
5) Keadilan: landasan utama dari akuntabilitas yang harus dipelihara dan
dipromosikan karena ketidakadilan dapat menghancurkan
kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja
tidak optimal.
6) Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan
7) Keseimbangan: keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian
yang yang dimiliki
8) Kejelasan: mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi
organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan
kinerja.
9) Konsistensi: menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang
akuntabel.

20
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap
bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada Pancasila. Nilai-
nilai Nasionalisme sesuai dengan lima sila Pancasila, yaitu:
a. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing- masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan
Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa kepada orang lain.
b. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.

21
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama
dengan bangsa lain.
c. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal
Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.

22
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.

23
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.

Adapun nilai-nilai dasar nasionalisme meliputi : religius (patuh


kepada ajaran agama), hormat menghormati, kerjasama, tidak 
memaksakan kehendak, jujur, amanah (dapat dipercaya), adil,
persamaan derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia,
tenggang rasa, membela kebenaran, persatuan, rela berkorban, cinta
tanah air, memelihara ketertiban, disiplin, musyawarah, kekeluargaan,
menghormati keputusan, tanggung jawab, kepentingan bersama,
gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak yang bukan miliknya,
hidup sederhana, kerja keras, dan menghargai karya orang lain

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang
menentukan baik/buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik
yakni:
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
b. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
c. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik :
a. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
b. Dimensi Modalitas
c. Dimensi Tindakan Integritas Publik
Indikator etika publik meliputi:

24
a. Adanya kode etik.
b. Keramahan dalam bersikap.
c. Sopan santun.
d. Empati dan simpati.
e. Netralitas.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu
terhadap produk/ jasa berupa ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang
menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
Indikator komitmen mutu antara lain:
a. Orientasi mutu.
b. Efisien .
c. Efektif.
d. Inovatif.

5. Anti Korupsi
Korupsi secara harfiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi
integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang
menjalankan integritas dengan baik. Identifikasi nilai dasar anti korupsi
memberikan nilai- nilai dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki
signifikansi yang tinggi bagi kita. Nilai-nilai dasar anti korupsi penting
untuk mencegah terjadinya korupsi dan mendukung prinsip-prinsip anti
korupsi yang meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan
dan kontrol kebijakan supaya semua dapat berjalan dengan baik serta,

25
untuk mencegah faktor eksternal penyebab korupsi.
Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi:
a. Kejujuran
b. Kepedulian
c. Kemandirian
d. Kedisiplinan
e. Tanggung Jawab
f. Kerja Keras
g. Sederhana
h. Keberanian
i. Keadilan

C. RANCANGAN KEGIATAN
1. Tahapan Kegiatan
Unit kerja : SMA Negeri 2 Woha
Identifikasi isu : 1. Rendahnya kemampuan berfikir tingkat
tinggi (HOTS) siswa
2. daya kritisdan kreatif siswa masih rendah
3. Kurangnya kemampuan guru dalam
membuat soal HOTS
4. Kurangnya inovasi guru dalam pembuatan
dan pemanfaatan media belajar PKn
5. rendahnya kesadaran disiplin siswa.

Isu yang diangkat : Rendahnya keampuan berfikir tingkat tinggi


(higher order thinking skills) siswa.

26
1) Rancangan Kegiatan
Kontribusi
Tahapan/Prosedur Output/Hasil Teknik Aktualisasi Nilai Penguatan Nilai-
No Kegiatan Nilai-nilai Dasar terhadap Visi-
Kegiatan Kegiatan Dasar nilai Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Lapor diri dan a. Berkoordinasi dengan a. Adanya berita acara Akuntabilitas: a. Saya akan melaksanakan Dengan kegiatan Dengan pelaksa-
berkoordinasi kepala sekolah dan koordinasi dengan • Integritas tanggung jawab dengan koordinasi dengan naan koordinasi
dengan Kepala unsur pimpinan sekolah kepala sekolah dan • Kepercayaan berkoordinasi secara atasan melalui dan penjabaran
Sekolah untuk mengajukan unsur pimpinan langsung dengan mentor diskusi didapat- rancangan
(Mentor) dan gagasan pengangkatan sekolah. Nasionalisme: untuk mengajukan gagasan kan masukan dan aktualisasi kepada
unsur pimpinan isu. •Musyawarah. aktualisasi saya. kritik membangun atasan dengan
sekolah lainnya •Menghargai dengan menginternalisasi
b. Mengajukan gagasan b. Adanya gagasan pendapat. b. Pada saat berkoordinasi menginternalisasi kan nilai
pengangkatan isu. pengangkatan isu. saya akan menjungjung kan nilai tanggung jawab,
Etika Publik: tinggi musyawarah dengan tanggung jawab, musyawarah,
c. Meminta masukan dan c. Masukan dan saran •Keramahan melaksanakan diskusi serta musyawarah, menghargai
saran dari kepala dari kepala sekolah bersikap menerima kritik saran dari menghargai pendapat, hormat
sekolah dan unsur dan unsur pimpinan •Sopan santun mentordengan menghargai pendapat, hormat dan sopan, nilai
pimpinan sekolah sekolah tentang pendapat dan masukan dan sopan integritas,
tentang rancangan rancangan aktualisasi. Komitmen Mutu: beliau. sehingga kegiatan nasionalisme, dan
aktualisasi. •Orientasi mutu inovasi melalui komitmen mutu
•Efektif c. Pada saat berdiskusi saya aktualisasi dapat organisasi dapat
d. Meminta persetujuan d. Persetujuan dari •Efisien akan menjunjung tinggi berjalan dengan ditingkatkan.
dari kepala sekolah. kepala sekolah. kesopanan dan lebih baik
Anti Korupsi: menghormati beliau selaku sehingga dapat
• Tanggung jawab atasan dengan berkata mendukung visi
•Keberanian sopan dan tidak dan misi
memaksakan pendapat organisasi.

27
saya.
2 Menyusun  Melakukan analisis  Menganalisis Akuntabilitas:  Dalam melakukan Kegiatan ini Pengaktualisasian
rencana terhadap kompetensi kompetensi inti dan • Integritas analisis terhadap mendukung visi nilai-nilai dasar
pelaksanaaan inti dan kompetensi kompetensi dasar • Responsibility kompetensi inti dan dan misi sekolah ASN dalam
pembelajaran dasar yang akan diajarkan kompetensi dasar, yaitu : kegiatan
menyusun silabus, rpp,  Menetapkan penyusunan
 Menyusun silabus  Silabus mata Komitmen Mutu: dan program remidial pelaksanaan rencana
pelajaran PKn yang •Efektif dan pengayaan saya kegiatan pelaksanaan
disesuaikan dengan •Efisien akan melibatkan forum pembelajaran pembelajaran
tantangan •Inovatif musyawarahguru mata yang kontekstual dapat
pembelajaran abad pelajaran PPKn sekolah dengan memperkuat nilai-
21 Anti Korupsi: dengan harapan agar mengedepankan nilai organisasi
•Kemandirian rancangan pelaksanaan efektifitas dan seperti :
 Menyusun RPP  Rencana pelaksanaan •Kedisiplinan pembelajaran menjadi kualitas.  meningkatkan
pembelajaran •Kerja keras lebih optimal dengan  Menumbuhkan kompetensi dan
•Keberanian mealkukan sharing sikap tangung kemampuan
 Menyusun program  Program remidial dengan anggota MGMP jawab dan professional
remidial dan pengayaan dan pengayaan di sekolah disiplin pada guru dan tenaga
seluruh civitas edukatif untuk
akademika mewujudkan
sekolah pelayanan
 Menyiapkan pendidikan yang
siswa berprestasi optimal,
dan berjiwa meningkatkan
kompetitif yang keterampilan
mampu berpikir yang sesuai
global dan dengan bakat,
bertindak lokal” potensi dan

28
lingkungan
sehingga
memiliki daya
saing yang
tinggi sebagai
perwujudan dari
misi
 menghasilkan
output yang
mampu
berwawasan
global dan
berperilaku lokal

3 Membuat  Mencari informasi dari  Informasi tentang Akuntabilitas:  Sebelum membuat media Kegiatan ini Pengaktualisasian
media dan berbagai sumber media dan bahan • Integritas dan bahan ajar terlebih mendukung visi nilai-nilai dasar
bahan ajar tentang media dan ajar yang tepat • Responsibility dahulu kami akan dan misi sekolah ASN dalam
bahan ajar yang tepat • Kejelasan melakukan analisis yaitu : kegiatan
yang sesuai dengan terhadap tujuan  Menetapkan membuat media
tujuan pembelajaran. Komitmen Mutu: pembelajaran dan pelaksanaan dan bahan ajar
•Efektif langkah-langkah untuk kegiatan dapat
 Membuat media dan  Media dan bahan •Efisien mencapaian tujuan pembelajaran memperkuat nilai-
bahan ajar ajar •Inovatif pembelajaran tersebut yang kontekstual nilai organisasi
baru kemudian menyusun dengan seperti :
Anti Korupsi: bahan ajar yang relevan mengedepankan  meningkatkan
•Kemandirian dengan kegiatan tersebut efektifitas dan kompetensi dan
•Kerja keras sehingga penggunaan kualitas. kemampuan
bahan media dan bahan  Menyiapkan professional

29
ajar menjadi lebih efektif siswa berprestasi guru dan tenaga
dan efisien. dan berjiwa edukatif untuk
kompetitif yang mewujudkan
mampu berpikir pelayanan
global dan pendidikan yang
bertindak lokal” optimal;
 mewujudkan
sarana dan
prasarana yang
memadai untuk
mendukung
pencapaian
prestasi
akademik
maupun non
akademik;
 menghasilkan
output dan
outcome lulusan
yang unggul dan
kompetitif baik
regional,
nasional maupun
Internasional.

4 Menyusun  Membuat pedoman  Pedoman observasi Akuntabilitas:  Dalam menyusun Kegiatan ini Pengaktualisasian
instrumen observasi proses diskusi kelompok • Integritas pedoman observasi mendukung visi nilai-nilai dasar

30
evaluasi pembelajaran ranah berupa unjuk kerja • Kejelasan terlebih dahulu penulis dan misi sekolah ASN dalam
pembelajaran kognitif yang siswa selama proses mengkaji tujuan yaitu : kegiatan
menekankan pada pembelajaran Komitmen Mutu: pembelajaran dan  Menetapkan menyusun
aspek kemampuan •Efektif langkah-langkah untuk pelaksanaan evaluasi
berfikir tingkat tinggi •Efisien mencapaian tujuan kegiatan pembelajaran
(higher orther thinking pembelajaran. Dengan pembelajaran dapat
skills). Anti Korupsi: dasar tersebut, penulis yang kontekstual memperkuat nilai-
 Membuat soal pilihan  Soal pilihan ganda/ •Kemandirian dapat menyusun dengan nilai organisasi
ganda atau essay yang essay •Kerja keras pedoman observasi mengedepankan seperti :
akan menguji selama kegiatan efektifitas dan  meningkatkan
kemampuan berfikir pembelajaran dalam kualitas. kompetensi dan
tingkat tinggi (higher bentuk unjuk kerja  Menyiapkan kemampuan
orther thinking skills). (perfomance) siswa siswa berprestasi professional
dalam kegiatan belajar- dan berjiwa guru dan tenaga
mengajar kompetitif yang edukatif untuk
mampu berpikir mewujudkan
global dan pelayanan
bertindak lokal” pendidikan yang
optimal;
 menghasilkan
output dan
outcome lulusan
yang unggul dan
kompetitif baik
regional,
nasional maupun
Internasional,
dan

31
 meningkatkan
keterampilan
yang sesuai
dengan bakat,
potensi dan
lingkungan
sehingga
memiliki daya
saing yang
tinggi sebagai
perwujudan dari
misi
menghasilkan
output yang
mampu
berwawasan
global dan
berperilaku
lokal.

5 Melaksanakan  Kegiatan Pendahuluan  Membuka pelajaran Akuntabilitas: Dalam melaksanakan Kegiatan ini Pengaktualisasian
proses  Menanyakan kabar • Kepemimpinan kegiatan pembelajaran mendukung visi nilai-nilai dasar
pembelajaran siswa • Integritas mulai dari kegiatan dan misi sekolah ASN dalam
 Memberikan • Kepercayaan pembukaan sampai yaitu : melaksanakan
apersepsi untuk • Kejelasan penutup, penulis mencoba  Menetapkan proses
mengkoneksikan • Konsistensi menghadirkan suasana pelaksanaan pembelajaran
kemampuan awal pembelajaran yang menarik, kegiatan dapat
siswa dengan Nasionalisme: rileks, dan menggugah pembelajaran memperkuat nilai-

32
dengan materi yang •Musyawarah. motivasi belajar siswa yang kontekstual nilai organisasi
akan dipelajari •Menghargai sehingga dapat mencapai dengan seperti :
pendapat. tujuan pembelajaran yang mengedepankan  meningkatkan
 Kegiatan Inti  Membagi siswa ke diharapkan. efektifitas dan kompetensi dan
dalam kelompok- Etika Publik kualitas. kemampuan
kelompok kecil •Keramahan Memberikan kesempatan  Menumbuhkan professional
 Guru melakukan bersikap dan kebebasan kepada sikap tangung guru dan tenaga
kegiatan •Sopan santun siswa dalam jawab dan edukatif untuk
pembelajaran sesuai •Etika mengungkapkan ide disiplin pada mewujudkan
dengan sintak •Netralitas maupun gagasannya selama seluruh civitas pelayanan
model pembelajaran proses pembelajaran akademika pendidikan yang
problem based Komitmen Mutu: sekolah optimal;
learning yaitu •Orientasi mutu Membuka ruang diskusi  Menyiapkan  mewujudkan
a) Orientasi peserta •Efektif dalam memecahkan siswa berprestasi sarana dan
didik pada •Efisien masalah-masalah yang dan berjiwa prasarana yang
masalah •Inovatif muncul selama proses kompetitif yang memadai untuk
b)Mengorganisasika pembelajaran mampu berpikir mendukung
n peserta didik Anti Korupsi: global dan pencapaian
untuk belajar • Tanggung jawab bertindak lokal” prestasi
c) Membimbing •Keberanian akademik
penyelidikan •Kedisiplinan maupun non
individu maupun •Kerja keras akademik;
kelompok •Keadilan  menghasilkan
d)Mengembangkan output dan
dan menyajikan outcome lulusan
hasil karya yang unggul dan
e) Menganalisis dan kompetitif baik
mengevaluasi regional,

33
proses pemecahan nasional maupun
masalah Internasional;
 meningkatkan
 Kegiatan Penutup  Melakukan refleksi keterampilan
 Menyimpulkan yang sesuai
materi yang dengan bakat,
dipelajari potensi dan
 Melakukan post test lingkungan
 Mengakhiri sehingga
pelajaran dengan memiliki daya
berdoa bersama saing yang
tinggi sebagai
perwujudan dari
misi
menghasilkan
output yang
mampu
berwawasan
global dan
berperilaku
lokal.
6 Melakukan  Refleksi hasil  Menyusun rencana Akuntabilitas: Dalam kegiatan reflekasi Kegiatan ini Pengaktualisasian
kegiatan aktualisasi tindak lanjut • Integritas penulis melakukan analisis mendukung visi nilai-nilai dasar
refleksi hasil • Responsibility terhadap hasil aktualisasi dan misi sekolah ASN dalam
aktualisasi • Kejelasan yang telah dilakukan yaitu : kegiatan refleksi
kemudian menentukan  Menetapkan hasil aktualisasi
Etika publik rencana tindak lanjut dalam pelaksanaan dapat
• Sopan santun rangka perbaikan pada kegiatan memperkuat nilai-

34
• Empati kegiatan aktualisasi pembelajaran nilai organisasi
selanjutnya. yang kontekstual seperti :
Komitmen Mutu: dengan  meningkatkan
•Efektif mengedepankan kompetensi dan
•Efisien efektifitas dan kemampuan
kualitas. professional
Anti Korupsi:  Menumbuhkan guru dan tenaga
• Kejujuran sikap tangung edukatif untuk
•Kerja keras jawab dan mewujudkan
•Tanggung jawab disiplin pada pelayanan
seluruh civitas pendidikan yang
akademika optimal;
sekolah  menghasilkan
 Menyiapkan output dan
siswa berprestasi outcome lulusan
dan berjiwa yang unggul dan
kompetitif yang kompetitif baik
mampu berpikir regional,
global dan nasional maupun
bertindak lokal” Internasional;
 meningkatkan
keterampilan
yang sesuai
dengan bakat,
potensi dan
lingkungan
sehingga
memiliki daya

35
saing yang
tinggi sebagai
perwujudan dari
misi
menghasilkan
output yang
mampu
berwawasan
global dan
berperilaku
lokal.
7 Menyusun  Laporan aktualisasi  Penyusunan laporan Akuntabilitas: Dalam kegiatan menyusun Kegiatan ini Pengaktualisasian
laporan • Integritas laporan aktualisasi ini mendukung visi nilai-nilai dasar
kegiatan • Transparansi penyusun melakukan dan misi sekolah ASN dalam
aktualisasi konsultasi pada mentor, yaitu : kegiatan
Komitmen Mutu: coach, dan tenaga pengajar  Menetapkan menyusun laporan
•Efektif di SMAN 2 Woha agar pelaksanaan kegiatan
•Efisien laporan yang dihasilkan kegiatan aktualisasi dapat
valid dan kredibel. pembelajaran memperkuat nilai-
Anti Korupsi: yang kontekstual nilai organisasi
• Kejujuran dengan seperti :
•Kerja keras mengedepankan  meningkatkan
•Tanggung jawab efektifitas dan kompetensi dan
kualitas. kemampuan
 Menumbuhkan professional
sikap tangung guru dan tenaga
jawab dan edukatif untuk
disiplin pada mewujudkan

36
seluruh civitas pelayanan
akademika pendidikan yang
sekolah optimal;
 Menyiapkan  menghasilkan
siswa berprestasi output dan
dan berjiwa outcome lulusan
kompetitif yang yang unggul dan
mampu berpikir kompetitif baik
global dan regional,
bertindak lokal” nasional maupun
Internasional;
 meningkatkan
keterampilan
yang sesuai
dengan bakat,
potensi dan
lingkungan
sehingga
memiliki daya
saing yang
tinggi sebagai
perwujudan dari
misi
menghasilkan
output yang
mampu
berwawasan
global dan

37
berperilaku
lokal, dan
 menerapkan
Sistem
Manajemen
Kualitas terpadu
sesuai dengan
standar ISO
9001: 2000.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.tribunnews.com/seleb/2019/05/09/visi-indonesia-2045-targetkan-jadi-negara-ekonomi-terkuat-5-besar-dunia.

https://indonesiadevelopmentforum.com/2019/article/9380-visi-indonesia-2045-peluang-millenials-untuk-pembangunan-lebih-inklusif

38

Anda mungkin juga menyukai