Anda di halaman 1dari 31

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR DAN PERAN KEDUDUKAN

APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V PADA SOAL HOTS

DI SD NEGERI DANASRI

Disusun oleh:

Nama : Dwi Ana Indra Rahmatin, S.Pd.

NIP : 19950603 201902 2 014

Gol : III

Angkatan : II

Nomor : 28

Unit Kerja : SD Negeri Danasri

Coach :

Mentor : Nurul Komariyah, S.Pd.

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN II

BADANPENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH

BEKERJASAMA DENGAN PEMERINTAHKABUPATEN BANYUMAS

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah Negara kepulauan dan maritim yang penuh dengan
keragaman suku bangsa dan budaya serta kaya akan sumber daya alam. Dalam
keanekaragaman yang kaya tersebut perlu adanya suatu lembaga pegawai yang
membantu pemerintahan untuk mengelolanya agar semua keragaman tersebut dapat
tetap bersatu menjadi satu kesatuan dengan kekayaan alam yang dapat
menyejahterakan semua elemen dari bangsa Indonesia. Atas dasar inilah akhirnya
dibentuk sebuah lembaga pegawai yang bernama Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
memiliki tugas sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta sebagai
perekat dan pemersatu bangsa. Seperti yang tertuang pada UU Nomor 5 tahun 2014
pasal 1, ASN adalah profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan seorang Warga Negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, dan memiliki NIP
secara nasional. PNS memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Indonesia saat ini. Untuk
memainkan peranan tersebut, diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS
yang mampu memenuhi standar kompetensi dan melaksanakan tugas jabatannya
secara efektif dan efisien.
Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu unsur penyelenggara
pemerintah dan pembangunan, sebagai aparatur penyelenggara pemerintah dan
pembangunan perlu dibekali pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan
kepribadian (attitude) di bidang pemerintah agar dapat melaksanakan tugas dengan
baik dan benar (BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, 2019). Salah satu cara untuk
mewujudkan dan menyiapkan Sumber Daya Aparatur Pemerintah yang berkualitas
dan profesional adalah melalui Pelatihan Dasar CPNS (BPSDMD Provinsi Jawa
Tengah, 2019). Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dilaksanakan selama 51 hari
kerja atau 508 JP, dengan perincian; 18 hari kerja untuk pembelajaran klasikal (178
JP) dan 30 hari kerja untuk pembelajaran non klasikal atau aktualisasi nilai dasar
profesi (320 JP) (BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, 2017) serta evaluasi selama 4 hari
(10 JP). Dalam sistem pembelajaran Pelatihan Dasar Kader PNS, setiap peserta
dituntut untuk mampu mengaktualisasikan materi-materi pembelajaran yang telah
dipelajari dalam memulai proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam
pengembangan agenda aktualisasi habituasi.
Keberhasilan penyelenggaraan suatu pemerintahan dan pembangunan juga
sangat ditentukan dengan tingkat pendidikan masyarakatnya. Tingkat pendidikan
dapat dijadikan parameter kualitas sumber daya manusia. Di Indonesia, upaya dalam
rangka meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan dengan beragam
cara dan beragam strategi. Hal tersebut tidak lain dilatarbelakangi oleh keinginan
mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang–Undang No.
20 Tahun 2003, yang berbunyi “Mengembangkan potensi siswa agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggungjawab.” Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas,
2003).
Namun realita pendidikan di era globalisasi saat ini menunjukkan ketidaksiapan
pendidikan Indonesia dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman dan
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya pada tingkat pendidikan
Sekolah Dasar (SD). Guru SD sebagai pendidik dan bagian dari ASN harus dapat
menghadapi tuntutan zaman ini dengan menunjukkan profesionalisme dan
komitmennya dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam kedua peran tersebut.
Profesionalisme ASN tercermin dari pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN yang
meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA).
Upaya untuk menciptakan ASN yang profesional tentu mengalami banyak
kendala, kendala datang dari faktor ASN itu sendiri serta kendala yang datang dari
luar. Permasalahan yang terjadi terkait dengan pengembangan sumber daya manusia,
baik guru maupun siswa semakin kompleks, dan membutuhkan alternatif pemecahan
masalah. Guru diharuskan dan diwajibkan memiliki kompetensi akademik yang
mumpuni, selalu berkembang, up-to-date, sesuai dengan kepakaran atau keilmuan
yang dimiliki. Kompetensi akademik pada guru dapat diukur dari melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran di sekolah dasar dewasa ini tidak sesuai yang diharapkan apabila
dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Banyak siswa yang
mempunyai kemampuan menghafal materi yang diterima dengan baik, tetapi mereka
tidak memahami secara mendalam apa yang mereka hafalkan. Sebagian besar siswa
belum mampu menghubungkan materi yang dipelajari dengan pengetahuan yang
digunakan atau dimanfaatkan, padahal belajar akan lebih bermakna jika siswa
mengalami sendiri apa yang dipelajari serta dapat mengimplementasikan
pengetahuan yang dipelajarinya daripada hanya mengetahui secara lisan saja.
Seringkali anak tidak fokus dalam proses belajar, pasif di dalam kelas, tidak
mengerjakan PR, dan nilai tidak memenuhi KKM dikarenakan anak tersebut kurang
atau bahkan belum paham akan materi yang sedang ia pelajari. Seiring dengan
adanya kurikulum 2013, siswa dituntut untuk dapat memecahkan soal High Order
Thinking Skill (HOTS) dalam setiap materi yang ia pelajari. Berdasarkan wawancara
dengan kepala sekolah selaku mentor dan juga guru yang pernah mengampu kelas V,
ditemukan kendala masih banyak siswa yang justru menjadi bingung saat dihadapkan
pada jenis soal HOTS karena jenis soal ini membutuhkan beberapa langkah
pemecahan masalah.
Rendahnya pemahaman siswa berdampak pada masih adanya beberapa siswa
yang hasil belajarnya kurang dari KKM. Hasil PAS siswa kelas V SD Negeri Danasri
untuk mata pelajaran Matematika semester I terdapat terdapat 14 siswa dari 28 siswa
yang belum mencapai KKM atau sekitar 50%. Untuk mata pelajaran tematik salah
satunya adalah IPA terdapat 11 siswa yang belum mencapai KKM atau sekitar 39%
pada tema 1, pada tema 2 terdapat 1 siswa yang belum mencapai KKM atau sekitar
3%, pada tema 3 terdapat 10 siswa yang belum mencapai KKM atau sekitar 36%,
pada tema 4 terdapat 17 siswa yang belum mencapai KKM atau sekitar 61%, dan
pada tema 5 terdapat 5 siswa yang belum mencapai KKM atau sekitar 18%. Oleh
karena itu, penulis mengangkat isu rendahnya pemahaman siswa pada soal HOTS
sebagai bahan rancangan aktualisasi.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis menyusun sebuah rancangan
aktualisasi nilai dasar profesi ASN dengan judul “Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di SD Negeri Danasri Kowilcam Dindik
Karanglewas Kabupaten Banyumas”. Penyusunan rancangan ini diharapkan dapat
mendorong peran ASN untuk meningkatkan profesionalismenya sehingga dapat
memberikan manfaat dan dapat membawa perubahan yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan isu-isu
sebagai berikut:

Tabel 1.1 Identifikasi Isu dengan Metode APKL


No Isu Kondisi Saat Ini Kriteria Keterangan
. A P K L
1. Antusias dan Semangat dan antusias + + + + Memenuhi
semangat siswa siswa masih
dalam mengikuti flukturatif/ naik turun
pembelajaran
2. Pemahaman Pemahaman siswa + + + + Memenuhi
siswa pada soal pada soal HOTS
HOTS masih rendah, dan
masih ada beberapa
siswa yang nilainya
kurang dari KKM
pada mata pelajaran
tertentu
3. Kemandirian Siswa masih ragu + - + - Tidak
siswa dalam ketika mendapatkan memenuhi
pembelajaran tugas baik ketika di
sekolah maupun di
rumah
4. Kedisiplinan Siswa kurang + + - - Tidak
siswa menghormati guru lain memenuhi
yang bukan guru
kelasnya
5. Pemanfaatan Kurangnya + + - - Tidak
media dan alat penggunaan media memenuhi
peraga dalam pembelajaran dan alat
pelajaran peraga saat
pembelajaran

Berdasarkan metode APKL, dari tabel di atas diperoleh 2 (dua) isu utama yang
terpilih, yaitu:
 Antusias dan semangat belajar siswa masih naik turun
 Pemahaman siswa pada soal HOTS yang masih kurang
Kedua isu tersebut kemudian dianalisis lagi dengan menggunakan metode USG
dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) dari mulai sangat USG atau tidak sangat
USG. Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti. Seriousness: seberapa serius suatu isu harus dibahas yang dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan. Growth didefisinikan seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Tabel 1.2. Identifikasi Isu dengan Metode USG


Kriteria
No. Isu U S G Keterangan Peringkat

1. Pemahaman siswa pada 5 5 5 15 1


soal HOTS
2. Antusias dan semangat 4 4 5 13 2
siswa dalam mengikuti
pembelajaran

Berdasarkan penilaian USG pada tabel 1.2 di atas, maka diperoleh 1 isu utama
(core issue) yang akan dijadikan acuan pembuatan rencana kegiatan aktualisasi yaitu
“Rendahnya pemahaman siswa kelas V pada soal HOTS di SD Negeri Danasri”
sehingga diperoleh rumusan masalah rancangan aktualisasi ini adalah:
“Bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa kelas V pada soal HOTS di SD
Negeri Danasri?”

C. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah:
1. Mampu mengaktualisasikan kegiatan-kegiatan yang direncanakan dalam upaya
meningkatkan pemahaman siswa pada soal HOTS sesuai dengan pelaksanaan
tugas jabatannya;
2. Mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada muatan mata pelajaran
matematika dan IPA;
3. Mampu mengintegrasikan nilai akuntabilitas pada rancangan kegiatan yang
dipilih dan pada pelaksanaan tugas jabatannya;
4. Mampu mengintegrasikan nilai nasionalisme pada rancangan kegiatan yang
dipilih dan pada pelaksanaan tugas jabatannya;
5. Mampu menjunjung tinggi standar etika publik pada rancangan kegiatan yang
dipilih dan pada pelaksanaan tugas jabatannya;
6. Mampu berinovasi untuk meningkatkan pelaksanaan tugas jabatannya; dan
7. Mampu mengintegrasikan nilai anti korupsi pada rancangan kegiatan yang
dipilih dan pada pelaksanaan tugas jabatannya.

D. Manfaat
1. Bagi Diri Sendiri

a. Kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat menanamkan perilaku positif bagi


diri sendiri

b. Dapat terinternalisasi pada diri dan kehidupan sehari-hari dalam menjalankan


tugas dan fungsi sebagai guru di SDN Danasri

2. Bagi Unit Kerja

a. Melalui kegiatan aktualisasi dan habituasi ini diharapkan dapat membentuk


seorang ASN yang berintegritas dan profesional.
b. Dengan terinternalisasinya nilai-nilai ANEKA pada diri ASN, mampu
memberikan kualitas layanan prima dalam melaksanakan proses belajar
mengajar

3. Bagi Institusi
Aktualisasi, habituasi dan penanaman nilai-nilai ANEKA diharapkan dapat
membentuk seorang ASN yang dapat memberikan kontribusi nyata pada
peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan di institusi Sekolah Dasar, dan
menjadi bagian dalam proses pencapaian visi misi institusi Sekolah Dasar tersebut
dengan ide dan hasil karya yang kreatif dan inovatif.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap Perilaku Bela Negara


Bela negara merupakan sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen
dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut
(wikipedia). Dilihat dari segi fisik, bela negara merupakan upaya pertahanan yang dilakukan
dalam menghadapi ancaman, serangan dan agresi dari pihak – pihak yang dapat mengancam
keberadaan negara. Sedangkan dari segi non fisik, diartikan sebagai sebagai upaya yang
dilakukan dalam rangka berperan aktif untuk memajukan bangsa dan negara, yang dapat
dilakukan melalui berbagai bidang misalnya pendidikan, kesehatan, moral, sossial maupun
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ada di dalamnya.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 3, menyebutkan bahwa “ Setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Begitu pula
dengan seorang Aparatur Sipil Negara, yang memiliki kewajiban yang sama. Seorang ASN
harus mampu menginternalisasikan nilai – nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsi di unit kerja masing – masing. Peran ASN dalam memajukan bangsa dan
negara melalui pelayanan di masing – masing institusi merupakan salah satu wujud dari bela
negara.
Dengan melaksanakan kewajiban bela negara tersebut, merupakan bukti dan proses
bagi ASN untuk menunjukkan kesediaan mereka dalam berbakti kepada Nusa dan Bangsa,
serta kesadaran untuk mengorbankan diri guna membela negara.

B. Nilai Dasar PNS


Didalam menjalankan tugasnya, seorang ASN dituntut untuk mampu bersikap dan
bertindak profesional dalam melayani masyarakat. Sesuai dengan yang diamanatkan dalam
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014, yaitu mencetak PNS dengan mengedepankan penguatan
nilai-nilai dan pembangunan karakter. Oleh karena itu, seorang PNS harus mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Harapannya karakter PNS akan kuat,
sehingga berkompeten dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Adapun nilai-nilai
dasar PNS adalah sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas seorang ASN dapat
dikatakan terwujud apabila dapat memenuhi indicator-indikator: kepemimpinan,
transparasi, integritas, tanggung jawab, keadilan, kejelasan, keseimbangan, konsistensi,
dan kepercayaan.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan
tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai pancasila. Ada lima nilai dasar dari
nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu:
a. sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa (yang memiliki makna bahwa negara
menjamin kemerdekaan masyarakat dalam memeluk agama dan kepercayannya
masing-masing).
b. sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (perpaduan sila pertama dan
kedua menuntut pemerintah dan penyelenggara negara untuk memelihara budi
pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-cita moral rakyat yang
mulia).
c. sila ketiga : Persatuan Indonesia (keberadaan bangsa Indonesia adalah karena
adanya persatuan yang tumbuh dalam jiwa masyarakatnya dan kehendak untuk
hidup bersama dalam suatu wilayah geopolitik yang nyata).
d. sila keempat : kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat keijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan (tradisi musyawarah yang dilandasi semangat
kekeluargaan, keragaman masyarakat memunculkan keinginan semangat
persaudaraan dan kesederajatan. Kerakyatan berarti adanya penghormatan
terhadap suara rakyat, permusyawaratan berarti menjunjung tinggi persatuan
diatas kepentingan pribadi dan golongan, sedangkan hikmat kebijaksanaan
adalah adanya landasan etis dalam demokrasi yaitu sila-sila pancasila lainnya).
e. sila kelima : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (mewujudkan rasa
keadilan sosial dengan perwujudan relasi yang adil, penyediaan struktur yang
menyediakan kesetaraan kesempatan, proses fasilitas akses atau informasi, dan
dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua
orang).
3. Etika Publik
Kode etik adalah aturan-aturn yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok
khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan
tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku / etika suatu
kelompok khususdalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Nilai – nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
ASN, melalui indikator sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai – nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang – Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Mmelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepa, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu
merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai – nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas
organisasi tidak hanya diukur dari kuantitas dan mutu hasil kerja, melainkan
kepuasan dan terpebuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisien
Efisiensi adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkanm efisiensi merupakan tingkat ketepatan
realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilakukan sehingga
dapat diketahui ada tidaknya penggunaan sumber daya yang berlebihan,
penyalahgunaan alokasi, penyimpanagan prosedur dan mekanisme yang tidak
sesuai dengan alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik merupakan hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai
aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang
berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas
rutin.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui
harapan. Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayanan (Berry dan Pasuraman dalam Zulian Zamit,
2010:11) yaitu :
1) Tangibles, yaitu bukti langsung yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan
pegawai dan sarana komunikasi.
2) Reliability, yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan
memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan.
3) Responsiveness, yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan dengan tanggap.
4) Assurance, yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya.
5) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik
dan perhatian yang tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa karena
dampaknya yang luar biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah
pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih luas lagi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan pakar telah melakukan
identifikasi nilai – nilai dasar anti korupsi. Ada 9 (sembilan) nilai – nilai anti korupsi
yang harus diperhatikan, yaitu :
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri. Seseorang yang dapat berkata jujur dan transparan serta tidak
berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi
diri dari perbuatan curang.
2) Peduli, dengan adanya kepedulian terhadap orang lain menjadikan seseorang
memiliki rasa kasih sayang antar sesama. Pribadi dengan jiwa sosial yang tinggi
tidak akan tergoda untuk mmeperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar.
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk tidak mudah
bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan
dengan pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan
sesaat.
4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan
yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
5) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
kemaslahatan sesama manusia. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak
akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
6) Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya
demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar – besarnya.
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya
dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih – lebihan.
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan
kebenaran dan menolak kebathilan.
9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima
sesuai dengan jerih payahnya. Adil merupakan kemampuan seseorang untuk
memperlakukan orang lain sesuai dengan hak dan kewajibannya.

C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Untuk menciptakan Pegawai Negeri Sipil yang baik, maka diundangkan Undang –
Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian yang telah diubah
menjadi undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Karena PNS
memegang peranan besar dalam kelaancaran pemerintahan dan pembangunan, maka PNS
memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting dalam berjalannya sistem pemerintahan
serta pelayanan lembaga negara kepada masyarakat.
Dengan terbitnya Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
Pegawai Negeri Sipil diharuskan mempunyai fungsi sebagai :
1. Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan nuntuk melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
– undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat
luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan pelayanan
yang berorientasi pada kepentingan publik.
2. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif
yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan
pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk profesional dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
3. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan
Nega Kesatuan zrepulik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 194, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi
martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada
kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa
dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas
persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa mengutamakan dan mementingkan
persatuan dan kesatuan bangsa (Kepentingan bangsa dan Negara di atas segalanya).
BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS JABATAN PESERTA

A. Profil SD Negeri Danasri


1. Identitas Sekolah
Nama : SD Negeri Danasri
Alamat : Danasri RT 05/RW 06
Desa : Kediri
Kecamatan : Karanglewas
Kabupaten : Banyumas
NPSN : 20301626
Tahun Berdiri : 1985
Nomor Akte Pendirian : 421.2/026/II/36/1985
Akreditasi :B
Jumlah Siswa : 160
Kurikulum : kelas I, II, IV dan V Kurikulum 2013, kelas III dan VI KTSP

2. Visi dan Misi Sekolah


Visi SD Negeri Danasri adalah Bertaqwa, Berprestasi dan Berbudaya Indonesia
Misi SD Negeri Danasri adaah sebagai berikut:
1) Mewujudkan tingkat ketaqwaan peserta didik yang kuat serta memanifestasikan dalam
tindakan sehari-hari.
2) Mencetak output yang unggul dan siap melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi.
3) Mewujudkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
(PAIKEM).
4) Mewujudkan kerja sama yang harmonis dengan warga sekolah, Masyarakat, Wali
murid demi tercapainya tujuan pendidikan.
5) Menjalin kerja sama aktif dengan lembaga pemerintahan, lembaga agama, lembaga
keamanan, lembaga pegiat literasi dan seni.
6) Menggali potensi siswa sehingga dapat mengembangkan kecerdasannya baik
kecerdasan akademik maupun non akademik.
7) Mewujudkan prestasi yang unggul pada event atau lomba-lomba akademik maupun non
akademik.
8) Mewujudkan sikap dan perilaku peserta didik yang demokratis, cinta tanah air,
berkarakter dan berbudaya Indonesia
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi

Kepala Sekolah Dewan / Komite


NURUL KOMARIYAH, S.Pd
SUNARYO

Unit Perpustakaan
Operator Sekolah
WURYANINGSIH,S. Perp
MUDAKIR, S.Pd

Guru Kelas I Guru Kelas II Guru Kelas III Guru Kelas IV Guru Kelas V Guru Kelas VI
TUKIYANTI, S. Pd FATIKHATUL F., S.Pd.SD ULUL A., S. Pd YULI PURWATI, S.Pd MUDAKIR, S.Pd SURYANTI, S.Pd

Guru Agama Islam Guru B.Inggris Guru PJOK Guru PJOK


AKHYARI, S.Pd.I WURYANINGSIH, S. Perp ANIYATI, S. Pd BUDI WIRANTO, S. Pd

Penjaga Sekolah

SISWA JONI SOLIHIN

MASYARAKAT
4. Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Sumber Daya Lain
Sumber Daya Manusia yang dimaksud adalah jumlah tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan yang ada di SD Negeri Danasri.

Tabel 3.1 Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Negeri Danasri


Tempat
No Gol
Nama L/P NIP Tanggal Agama Jabatan
. Ruang
Lahir
1. Nurul P 19671010 Banyumas, Islam KS IIId
Komariyah, 198702 2 004 10-10-1967
S.Pd
2. Tukiyati, S.Pd P 19610909 Banyumas, Islam Guru IV a
198304 2 005 09-09-1961 Kelas I
3. Suryanti, S.Pd P 19671025 Banyumas, Islam Guru IIIa
200604 2 006 25-10-1967 KelasVI
4. Yuli Purwati, P 19810722 Banyumas, Islam Guru IIIb
S.Pd.SD 200701 2 004 22-07-1981 Kelas
IV
5. Mudakir, L 19700304 Banyumas, Islam Guru IIIa
S.Pd.SD 200701 1 021 04-03-1970 Kelas V
6. Akhyari, L 19650319 Banyumas, Islam Guru IIIc
S.Pd.I 200701 1 009 19-03-1965 PAI
7. Ulul P - Tegal, Islam Guru -
Azmiyati, 05-04-1975 Kelas III
S.Pd
8. Fatikhatul F., P - Banyumas, Islam Guru -
S.Pd.SD 06-04-1986 Kelas II
9. Budi Wiranto, L Islam Guru
S.Pd PJOK
10. Aniyati, S.Pd P Islam Guru
PJOK
11. Wuryaningsih P - Banyumas, Islam Petugas -
, S.Perp 10-04-1976 Perpus
12. Joni Solihin L - Banyumas, Islam Penjaga -
22-06-1985 Sekolah

Sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan belajar mengajar di SD Negeri


Danasri cukup memadai. Sarana dan prasarana tersebut mencakup 6 ruang kelas, 1
perpustakaan, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang UKS, 1 ruang mushola, 1
ruang dapur, lapangan olahraga, 4 WC siswa, 2 WC guru, 1 kantin, tersedianya buku paket
siswa dan buku pegangan guru, KIT, LCD, Laptop, printer, serta perlengkapan yang ada
di ruang kelas.
Suber Daya lainnya seperti dana penyelenggaraan pendidikan di SD berasal dari
pemerintah daerah berupa Bantuan Operasiobal Sekolah (BOS).

B. Tugas dan Jabatan Guru Kelas


1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Menurut Undang-undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5 Tahun 2014 pasal 1,
aparatur sipil negara memiliki tugas-tugas diantaranya:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Republik Indonesia
Selain tugas tersebut di atas, aparatur sipil negara juga memiliki kode etik dan kode
perilaku yang bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
Kode etik dan kode perilaku tersebut diantaranya:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain;

2. Jabatan Fungsional Guru


Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun 2009, Jabatan fungsinal guru adalah jabatan
fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
mlakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dari pendidikan menengah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil. Jabatan fungsional guru adalah
jabatan tingkat keahlian termasuk dalam rumpun pendidikan tingkat taman kanak-kanak,
dasar, lanjutan, dan sekolah khusus.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Guru berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang
pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu pada jenjang pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
3. Tugas Pokok dan Fungsi Guru
Tugas pokok dan tugas fungsi (tupoksi) guru adalah sebagai berikut:
a. Membuat program pengajaran (Silabus, RPP, prota, promes)
b. Menganalisa materi pelajaran
c. Membuat lembar kerja siswa ( LKS )
d. Membuat program harian/jurnal belajar
e. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
f. Melaksanakan kegiatan penilaian baik itu UH, UTS atau akhir semester
g. Melaksanakan analisis ulangan, program remedial, pengayaan
h. Mengisi daftar nilai siswa, mengisi raport
i. Melaksanakan bimbingan kelas/konseling
j. Melaksanakan kegiatan bimbingan guru/tutor sebaya apabila telah mengikuti pelatihan
k. Membuat alat bantu mengajar/alat peraga
I. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
m. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah ( PKS, wali kelas dll )
n. Membuat catatan tentang kemajuan peserta didik
o. Meneliti daftar hadir siswa sebelum proses pembelajaran beriangsung
p. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
q. Mengumpulkan angka kredit dan menghitungnya untuk kenaikan pangkat
r. Menumbuhkembangkan sikap menghargai seni
s. Mengikuti kegiatan kurikulum
t. Mengadakan penelitian tindakan kelas

C. Role Model
Faktor-faktor yang berperan dalam menentukan kualitas mengidentifikasi isu adalah
kepekaan peserta terhadap tuntutan dan kondisi lingkungan kerja, konsistensi dan keakraban
terhadap motif bekerja lebih baik, dan kemampuan peserta menunjukannya ditempat kerja.
Untuk menjaga keberlangsungan proses habituasi, sangat disarankan peserta menemukan role
model yang akan dijadikan figure atau contoh teladan atau model mirroring.
Role model yaitu sosok tokoh yang dijadikan panutan karena keteladanannya. Role
model dalam rancangan aktualisasi ini yaitu Guru PAI dikarenakan yang bersangkutan
merupakan pegawai satu instansi yang kesehariannya dapat diamati secara langsung dan
digemari oleh anak-anak di sekolah tersebut.
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Rencana Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai ANEKA


1. Rencana Kegiatan Aktualisasi
Nilai-nilai dasar profesi ASN yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu dan anti korupsi sering ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan
di bidang pendidikan. Setiap peserta Diklat Prajabatan dituntut untuk menyusun daftar
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan ketika kembali ke tempat tugas. Dalam satu
kegiatan dapat memiliki tidak hanya satu nilai dasar saja tetapi dapat beberapa nilai
dasar.
Kegiatan-kegiatan yang ada pada rancangan ini adalah kegiatan yang bersumber
dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sebagai pelaksana guru kelas atau penugasan
khusus dari atasan. Dari sumber kegiatan ini, diperoleh sepuluh kegiatan untuk sarana
aktualisasi ANEKA pada SD Negeri Danasri Korwilcam Dindik Karanglewas,
Banyumas dengan pertimbangan bahwa kegiatan tersebut dapat dilaksanakan selama
masa aktualisasi nilai dasar di tempat tugas.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, peserta Diklat Prajabatan dituntut
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN sebagai tindak lanjut dari proses internalisasi
nilai-nilai dasar selama masa pembelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:
a. Membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
b. Pembacaan Asmaul Husna
c. Melaksanakan kegiatan “make a match”
d. Penggunaan papan benar dan salah
e. Membuat kalender pintar
f. Melaksanakan Uji Cakap Mandiri
g. Melaksanakan liga engklek (outing class)
h. Pembuatan dan penggunaan media pembelajaran matematika block dienes
i. Sayang Lagu Indonesia
j. Bimbingan dan Konseling
2. Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai ANEKA
Tabel 4.1 Rancangan Aktualisasi
Penguatan Nilai
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Organisasi
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Sekolah
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat 1. Menentukan tema 1. Rancangan Kegiatan ini erat kaitannya Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut
Rancangan dan subtema Pelaksanaan dengan nilai Akuntabilitas sesuai dengan visi sesuai dengan visi
Pelaksanaan kegiatan Pembelajaran karena RPP merupakan salah misi sekolah yaitu dan misi dinas
Pembelajaran pembelajaran yang sesuai satu tugas dari guru kelas melaksanakan pendidikan
2. Merancang dengan Standar yangharus disusun dengan pembelajaran dan kabupaten
rancangan Kompetensi dan penuh rasa tanggung jawab. bimbingan secara Banyumas yaitu
pelaksanaan Kompetensi Nilai Nasionalisme yang efektif. Untuk pelayanan publik
pembelajaran sesuai dasar menekankan bahwa Materi menciptakan yang berkualitas
dengan tema dan dalam RPP disusun untuk pembelajaran yang yang memenuhi
subtema diberikan kepada semua anak efektif, diperlukan standar nasional
dengan nilai dasar RPP agar pendidikan.
nasionalisme Keadilan. pembelajaran dapat
Nilai Etika Publik, pada tercapai dengan
pembuatan RPP harus
menggunakan bahasa yang
santun dan mudah dipahami
sehingga mudah disampaikan
pada peserta didik.
Nilai Komitmen Mutu:
RPP disusun dengan prinip
efektif dan inovatif dalam
rangka mengadakan
perbaikan berkelanjutan.
Nilai Anti Korupsi,
pembuatan RPP dlaksanakan
di luar jam pembelajaran.
Penguatan Nilai
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Organisasi
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Sekolah
1 2 3 4 5 6 7
2. Pembacaan Setiap pagi sebelum Penanaman nilai Kegiatan ini sesuai dengan Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut
Asmaul memulai pembelajaran ketaqwaan pada diri substansi mata pelatihan sesuai dengan visi sesuai dengan visi
Husna dan setelah berdo’a peserta didik yaitu Nasionalisme, dengan sekolah yaitu bertaqwa dan misi dinas
siswa bersama-sama dengan Asmaul mengimplementasikan Nilai dan sesuai dengan pendidikan
membaca Asmaul Husna, Ketuhanan. misi sekolah yaitu kabupaten
Husna. mewujudkan mewujudkan tingkat Banyumas yaitu
amanat Pancasila ketaqwaan peserta mengupayakan
sila pertama. didik yang kuat serta peningkatan
memanifestasikan kualitas
dalam tindakan sehari- penddidikan,
hari. keimanan dan
ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha
Esa
3. Melaksanakan Pelaksananaan Siswa memiliki Kegiatan ini sesuai dengan Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut
kegiatan pembelajaran sesuai nilai kemandirian, nilai Akuntabilitas. Dimana sesuai dengan visi sesuai dengan visi
“make a dengan rencana yang kerjasama, peduli kewajiban dilaksanakan misi sekolah yaitu dan misi dinas
match” dalam telah dibuat. Pertama kejujuran dengan penuh tanggung mewujudkan pendidikan
pembelajaran pembagian kartu yang jawab dan inovasi untuk pembelajaran aktif, kabupaten
berisi pasangan teka mencapai apa yang inovatif, kreatif dan Banyumas yaitu
teki silang dan ditargetkan. menyenangkan meningkatkan
jawaban. Kedua siswa Selain itu kegiatan ini juga (PAIKEM) untuk kesiapan masukan
yang memegang kartu sesuai dengan nilai Anti menggapai prestasi. an kualitas proses
masing-masing Korupsi, karena dalam pendidikan untuk
mencari pasangannya. pelaksanaannya menekankan mengoptimalkan
Ketiga setelah bertemu adanya Nilai : Jujur, peduli kualitas hasil
pasangannya maka dan mandiri pendidikan serta
setiap pasangan akan pembentukan
menanyakan kepribadian
Penguatan Nilai
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Organisasi
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Sekolah
1 2 3 4 5 6 7
kebenaran soal dan peserta didik yang
jawaban pada bermoral.
pasangan-pasangan
yang ada di kelas.
Setiap pasangan yang
benar akan mendapat
poin, pasangan yang
mendapat poin
tertinggi akan
mendapat reward.
4. Papan benar Pembagian kelompok Siswa memiliki Kegiatan ini sesuai dengan Kegiatan ini sesuai Kegiatan tersebut
dan salah dengan sistem make a nilai kejujuran, dan nilai Komitmen Mutu, dengan visi dan misi sesuai dengan visi
match. setiap kerjasama karena dalam sekolah yaitu dan misi dinas
kelompok memegang pembelajarannya telah mewujudkan perilaku pendidikan
dua papan (papan menerapkan prinip efektif peserta didik yang kabupaten
benar dan salah), dan inovatif. demokratis, cinta Banyumas yaitu
setiap kelompok yang Selain itu juga terdapat nilai tanah air, berkarakter meningkatkan
lain mengungkapkan Etika Publik, yaitu dengan dan berbudaya kesiapan masukan
pasangan pertanyaan menjunjung tinggi nilai Indonesia. an kualitas proses
dan jawaban, maka moral (benar dan salah) pendidikan untuk
kelompok yg lainnya dengan etika yang santun. mengoptimalkan
dapat mengecek Serta ada nilai Anti kualitas hasil
kebenaran dengan Korupsi, karena dalam pendidikan serta
mengangkat papan pelaksanaannya menekankan pembentukan
benar jika pasangan adanya Nilai : Jujur, kepribadian
soal dan jawaban mandiri dan sederhana peserta didik yang
benar, papan salah jika bermoral.
pasangan soal dan
jawaban salah.
Penguatan Nilai
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Organisasi
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Sekolah
1 2 3 4 5 6 7
5. Pembuatan Dengan Siswa dapat Kegiatan ini mengimplemen- Kegiatan ini sesuai Kegiatan tersebut
Kalender memanfaatkan barang menyalurkan tasikan nilai Akuntabilitas, dengan visi dan misi sesuai dengan visi
Pintar tidak terpakai berupa kreativitasnya, dimana salah satu tugas dan sekolah yaitu dan misi dinas
Kalender, masing- siswa juga belajar fungsi sebagai guru kelas menggali potensi pendidikan
masing siswa untuk adalah menumbuh- siswa sehingga dapat kabupaten
membuat sebuah mengemukakan apa kembangkan sikap mengembangkan Banyumas yaitu
rubrik yang berisi peta yang telah ia menghargai seni dengan kecerdasannya, baik meningkatkan
konsep pembelajaran peroleh serta penuh rasa tanggung jawab. kecerdasan akademik kesiapan masukan
pada hari itu ditambah melatih Tercermin juga nilai maupun non an kualitas proses
dengan 1 pertanyaan kemandirian siswa, Nasionalisme dengan akademik, serta pendidikan untuk
serta 1 cerita daerah penanaman adanya pertukaran kalender mewujudkan mengoptimalkan
yang siswa ambil dari pembiasaan literasi oleh semua anak. Hal PAIKEM. kualitas hasil
koran/majalah/internet juga ada dalam tersebut sesuai dengan nilai pendidikan serta
. kegiatan ini. dasar nasionalisme pembentukan
Kalender ini besok Persatuan. kepribadian
paginya akan peserta didik yang
ditukarkan dengan bermoral.
siswa yg lain agar
siswa yg lain dapat
membacanya dan
pertanyaan yang ada
nantinya akan
digunakan pada saat
uji cakap mandiri.
6. Permainan Kelas dibagi menjadi Mengkondisikan Kegiatan ini berkaitan Kegiatan ini sesuai Kegiatan tersebut
liga engklek kelompok yang berisi KBM sambil dengan nilai Nasionalisme dengan visi sekolah sesuai dengan visi
4-5 siswa secara acak, bermain dengan dengan nilai dasar persatuan yaitu Berbudaya dan misi dinas
setiap kelompok akan mengimplementasi- dan nilai Anti Korupsi, Indonesia dan misi pendidikan
bermain secara kan salah satu karena dalam pelaksanaan- sekolah yaitu kabupaten
Penguatan Nilai
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Organisasi
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Sekolah
1 2 3 4 5 6 7
bergantiaan. Setiap permainan daerah nya menekankan adanya mewujudkan Banyumas yaitu
kotak angklek berisi sehingga siswa nilai Jujur, mandiri dan pembelajaran aktif, meningkatkan
soal-soal yang harus dapat belajar sederhana, nilai inovatif, kreatif, kesiapan masukan
dijawab, setiap budaya, nilai Akuntabilitas dengan guru efektif dan an kualitas proses
jawaban yang benar kejujuran, yang bertanggung jawab menyenangkan pendidikan untuk
akan menerima poin. kerjasama, dan sepenuhnya selama (PAIKEM) mengoptimalkan
Kelompok dengan kompetisi yang pelaksanaannya, serta nilai kualitas hasil
jawaban benar sportif. Etika Publik, dengan bahasa pendidikan serta
terbanyak yang akan yang santun dan mudah pembentukan
memenangkan liga. dimengerti guru mengatur kepribadian
jalannya permainan agar peserta didik yang
permainan berjalan dengan bermoral.
lancar.
7. Pembuatan 1. Merancang ukuran 1. Media nilai Akuntabilitas dengan Kegiatan ini sesuai Kegiatan tersebut
dan media pembelajaran pembelajaran guru yang bertanggung dengan visi dan misi sesuai dengan visi
penggunaan 2. Membuat media sesuai dengan jawab sepenuhnya dalam sekolah yaitu dan misi dinas
media pembelajaran di rancangan pembelajaran termasuk mewujudkan pendidikan
pembelajaran luar jam kerja 2. Memudahkan dengan menyediakan media pembelajaran aktif, kabupaten
matematika 3. Menggunakan siswa memahami pembelajaran, nilai Etika inovatif, kreatif, Banyumas yaitu
block dienes media dalam materi yang Publik, dengan bahasa yang efektif dan pelayanan publik
pembelajaran diajar-kan santun dan mudah menyenangkan yang berkualitas
seefektif mungkin sehingga tujuan dimengerti guru menjelaskan (PAIKEM) yang memenuhi
pembelajaran materi dengan dibantu media standar nasional
tercapai. yg telah dibuatnya, serta nilai pendidikan.
Anti Korupsi pembuatan
media dilaksanakan di luar
jam pembelajaran, sehingga
tidak mengganggu jalannya
pembelajaran.
Penguatan Nilai
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Organisasi
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Sekolah
1 2 3 4 5 6 7
8. Melaksanakan Siswa pada jam ke-0 Siswa disiplin Penanaman nilai kedisiplinan Kegiatan ini sesuai Kegiatan tersebut
Uji Cakap yaitu pukul 06.40- dengan pembiasaan yang berkaitan dengan nilai dengan visi sekolah sesuai dengan visi
Mandiri 07.00 berbaris di baris sebelum Nasionalisme dan tanggung yaitu berbudaya dan misi dinas
depan kelas, kemudian masuk dan jawab yang berkaitan dengan Indonesia dan misi pendidikan
pemimpin barisan bertanggung jawab nilai Akuntabilitas, serta sekolah yaitu kabupaten
menanyakan soal-soal dengan pembiasaan nilai keadilan karena mewujudkan Banyumas yaitu
yang telah dibuat anak kegiatan uji cakap kegiatan ini dilakukan oleh pembelajaran aktif, meningkatkan
pada saat membuat mandiri. semua siswa yang sesuai inovatif, kreatif, kesiapan masukan
kalender pintar pada dengan nilai Anti Korupsi. efektif dan an kualitas proses
anggota barisannya, menyenangkan pendidikan untuk
jika siswa menjawab (PAIKEM) mengoptimalkan
benar ia boleh masuk, kualitas hasil
jika salah ia akan pendidikan serta
kembali ke belakang pembentukan
barisan dan mendapat kepribadian
kesempatan sekali lagi peserta didik yang
untuk menjawab bermoral.
pertanyaan yang ada.
9. Sayang Lagu Selesai atau saat Siswa mengetahui Penanaman nilai Kegiatan ini sesuai
Indonesia pembelajaran diselingi keragaman budaya Nasionalisme yaitu dengan visi sekolah
menyanyikan lagu- dari lagu dan menghargai perbedaan dan yaitu berbudaya
lagu nasional/daerah menanamkan jiwa tetap bersatu menjadi satu Indonesia, dan misi
yang ada di Indonesia nasionalisme. bangsa Indonesia (Persatuan) sekolah yaitu
mewujudkan perilaku
peserta didik yang
demokratis, cinta
tanah air, berkarakter
dan berbudaya
Indonesia.
Penguatan Nilai
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Organisasi
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Sekolah
1 2 3 4 5 6 7
10. Bimbingan Melakukan sesi Dengan diketahui- Kegiatan ini berkaitan Kegiatan ini sesuai Kegiatan tersebut
dan Konseling berbagi cerita dengan nya permasalahan dengan nilai Akuntabilitas dengan visi dan misi sesuai dengan visi
anak-anak untuk dari tiap siswa, yaitu guru bertanggung sekolah yaitu dan misi dinas
mengetahui kesulitan- maka akan dapat jawab sepenuhnya menggali potensi pendidikan
nya, 7 anak secara dicarikan solusinya melaksanakan tugas dan siswa sehingga dapat kabupaten
bergantian persesinya. sehingga fungsinya, serta nilai Etika mengembangkan Banyumas yaitu
pembelajaran dapat Publik yaitu guru melakukan kecerdasannya, baik pelayanan publik
berjalan dengan pelayanan bimbingan dengan kecerdasan akademik yang berkualitas
lebih efektif dan bahasa yang santun dan maupun non akademik yang memenuhi
efisien. mudah dimengerti serta me- standar nasional
layani dengan sepenuh hati pendidikan.
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi (30 Hari)
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan (April)
No Kegiatan Aktualisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1. Membuat Rancangan
Pelaksanaan
Pembelajaran
2. Pembacaan Asmaul
Husna
3. Melaksanakan kegiatan
“make a match”
4. Penggunaan papan benar
dan salah
5. Membuat kalender pintar
6. Melaksanakan Uji Cakap
Mandiri
7. Melaksanakan liga
engklek
8. Pembuatan dan
penggunaan media
pembelajaran matematika
block dienes
9. Sayang lagu Indonesia
10 Bimbingan an Konseling

Anda mungkin juga menyukai