Anda di halaman 1dari 34

PROGRAM PERBAIKAN GIZI

MELALUI SUPLEMENTASI GIZI


HJ. HERNI WIDIYANTI, S.ST,. M.Gz

KASI GIZI DINKES LOTIM

Disampaikan pada:
Pertemuan Lintas Program dan Lintas Sektor ( pendampingan oleh Tenaga PKH )
PMI SELONG, 1 DESMBER 2020
SISTEMATIKA

PENDAHULUAN SUPLEMENTASI GIZI

PROGRAM PERBAIKAN GIZI PENUTUP


PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

3
TUJUAN
1. TENAGA PKH DESA MEMAHAMI TENTANG SUPLEMEN GIZI ( PMT BUMIL KEK )

2. TENAGA PKH DESA MAMPU DAN MAU MENDAMPINGI IBU HAMIL KEK
MENGKONSUMSI MT. BUMIL KEK

3. TENAGA PKH DESA MAMPU DAN MAU MALAKUKAN PEMANTAUN DAN


EVALUASI KONSUMSI MT. BUMIL KEK

Your Date Here Your Footer Here 4


MASALAH STATUS GIZI BALITA
INDONESIA NUSA TENGGARA BARAT
40 37.2 50
45.2
35 45
30.8
30 40
35 33.5
25
30
19.6 25.7 26.4
%20 17.7 25
15
12.1 20
11.9 14.4
10.2 15
10 8 11.9
10 8.5
5
5 3.3
0 0
Gizi kurang Pendek dan Kurus dan Gemuk gizi kurang pendek dan kurus dan gemuk
dan buruk sangat pendek sangat kurus dan buruk sangat sangat kurus
pendek

RKD 2013 RKD 2018


RKD 2013 RKD 2018
90

STATUS GIZI BERDASARKAN INDIKATOR BB/U, BB/TB DAN TB /U


80
DI PROV NTB
70

60

50

STUNTING TB/U
40 WASTING BB/TB
UNDERWIGHT BB/U

30

20

10

0
Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Lombok Mataram Kota Bima Prov. NTB
Barat Tengah Timur Barat Utara
STUNTING TB/U 33,61 31,05 43,52 31,53 33,83 32,01 18,32 29,3 24,49 28,75 33,49
WASTING BB/TB 15,22 14,06 15,43 14,14 14,1 17,78 16,42 13,11 5,95 14,41
UNDERWIGHT BB/U 29,94 23,3 29,31 23,84 29,23 29,19 24,63 23,15 16,32 39,19 26,4

RISKESDAS 2018 5
MASALAH STATUS GIZI IBU
RISIKO KEK PADA WANITA HAMIL DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI INDONESIA,
TIDAK HAMIL, RKD 2018 RKD 2018
60
INDONESIA NTB
21 21.5 50
48.9
17.3 40 37.1
14.5 30

20

10

2013 2018
Wanita tidak hamil Wanita hamil
Kategori Masalah Prevalensi
Berat ≥40%
Sedang 20,0-39,9%
Gizi Ibu yang Tidak Optimum Menjadi Penyebab Ringan 5,0-19,9%
Utama Terjadinya Masalah Gizi pada Anak Normal ≤4,9%
ACEH 66.2 11 19.73.1
SUMUT 48.3 14.9 28.6 8.2
S U M B A R 43.5 16 32.4 8.1
R I A U 35.8 15.1 34.2 14.9
JAM BI 52.6 11.1 26 10.2
SUM SEL 62.3 14.3 21.81.6

NTB
B E N G K U LU 53.9 14.2 27.7 4.2
LAMPUNG 74.4 10.213.42

Nasional :
:
KEP BABEL 50 12.8 28.8 8.4

ENERGI
K E P R I A U 44.1 16.2 32.2 7.5

Defisit
D K I J A K A R T A 43.9 13 33 10.1

44,9%
53,9%
JABAR 50.6 13.1 28.6 7.6
J A T E N G 41.8 16.8 33.5 7.9
HAMPIR SETENGAH
IBU HAMIL DI PROVINSI
11.9 29.3 7.5

NTB MENGALAMI DEFISIT


D IY 51.2
JATIM 51.7 14 27.5 6.9
BANTEN 53.9 13 28 5.2

13,7%
13,1%
BALI 40 12.3 37.3 10.4
NTB 44.9 13.7 30.7 10.6
NTT 59.8 11.9 22.8 5.5
Defisit Ringan

KALBAR 71.5 8.714.75


K A LT E N G 61.7 10.4 21.3 6.5
KALSEL 51.9 12.5 26.8 8.8
26,3%
30,7%

K A LT I M 47.9 10 30.7 11.4


(PEMANTAUAN STATUS GIZI 2016)

K A LTAR A 46.9 12.7 32.8 7.5


MENURUT PROVINSI

SULUT 60 13.2 21.5 5.3


Cukup

S U LT E N G 57.4 13.4 24.4 4.8


6,7%

SULSEL 61.3 10.5 21.2 7


10,6%

S U LT R A 68.4 11.117.33.3
G O R O NTALO 58.6 12.9 25.2 3.3
SULBAR 58.8 12.9 21.8 6.5
M ALUKU 82.9 7.17.8
2.2
Lebih

10.7 22.6 5.7


PERSENTASE KECUKUPAN ENERGI IBU HAMIL

MALUT 61
PA P U A BA RAT 69.9 11.715.33.1
PA P U A 61.4 11.6 18.5 8.5
I N D O N ESI A 53.9 13.1 26.3 6.7
ACEH 6 0 .4 20 19.6
S U M U T 4 5 .2 21.4 33.3
SUM BAR 47 22.1 31
R I A U 3 5 .1 22.7 42.2
JAM BI 5 0 .6 17 32.5
SUM SEL 6 4 .9 19.4 15.7
B E N G K U L U 4 7 .2 19.7 33.1
LAM PUNG 6 9 .4 16.4 14.1
19.7 41.3

NTB :
K E P B A B E L 39
K E P R I A U 41 22.4 36.6

Nasional :
D K I J A K A R T A 4 5 .2 20.1 34.7
JA BA R 5 4 .7 17.9 27.4
J A T E N G 4 4 .2 21.3 34.5

51,9%
39,8%
Defisit
D IY 5 0 .6 20.1 29.3

PROTEIN
JATIM 4 6 .3 18.6 35.1
BANTEN 5 4 .4
NTB MENGALAMI DEFISIT 20.2 25.4
40% IBU HAMIL DI PROVINSI

46.8

18,8%
19,8%
B A L I 3 3 .8 19.4
N T B 3 9 .8 19.8 40.4
NTT 6 1 .4 16 22.5
KALBAR 6 1 .9 13.6 24.4
Defisit Ringan

K A LT E N G 5 3 .1 17.1 29.8
KALSEL 5 0 .6 20.1 29.3
29,3%
40,4%
MENURUT PROVINSI

K A LT IM 4 9 .3 16.1 34.6
K A L T A R A 4 6 .7 18.3 35
(PEMANTAUAN STATUS GIZI 2016)

SULUT 5 7 .3 16.7 26
Cukup

S U LT E N G 51 22.1 26.9
SULSEL 5 4 .2 17.6 28.2
S U LT R A 4 9 .3 20.2 30.5
PERSENTASE KECUKUPAN PROTEIN IBU HAMIL

G O R O N T A L O 4 5 .3 21.2 33.5
SULBAR 50 21.5 28.5
M ALUKU 8 7 .4 5.67.1
M ALUT 5 6 .4 19.4 24.2
PA PU A BA RAT 62 16 22.1
PA P U A 7 0 .1 11.518.4
I N D O N E S I A 5 1 .9 18.8 29.3
PROGRAM PERBAIKAN
PENDAHULUAN GIZI

10
Kehamilan & Pertumbuhan Janin Pertumbuhan Bayi & Anak

Pertumbuhan otak Mencapai tinggi dan berat badan


Membangun tinggi Membangun berat optimal
badan potensial badan potensial
(rapid increase in cell (rapid increase in
number) cell size)

Dibutuhkan seluruh zat gizi (makro &


mikro) secara seimbang:
diperoleh dari pemberian ASI eksklusif
Butuh gizi mikro & Butuh energi, protein & selama 6 bulan, kemudian MP-ASI mulai
protein gizi mikro 6 bulan dan ASI hingga usia 2 tahun
atau lebih

Konsepsi 20 minggu LAHIR 2 TAHUN


Dampak KURANG GIZI pada awal kehidupan

Menurunkan
Produktivitas
pada usia
dewasa

Risiko PTM
(Diabetes type II,
Stroke, Penyakit
Jantung, dll) pada
usia dewasa
Gagal tumbuh; Berat Badan Hambatan perkembangan
Lahir Rendah, pendek, kurus, kognitif, nilai sekolah dan
daya tahan rendah. keberhasilan pendidikan
SALAH SATU UPAYA YANG
DILAKUKAN ADALAH DENGAN
SUPLEMENTASI GIZI
SUPLEMENTASI GIZI
UPAYA
PERCEPATAN
PENURUNAN

• Pemberian ASI sampai usia 2 • Ketahanan pangan (pertanian,


• Makanan Tambahan untuk warung hidup)
mengatasi KEK pd bumil tahun didampingi dengan MP
• Pembangunan Perumahan
• Tablet Tambah Darah ASI adekuat
• Pemberian Obat Cacing • Akses air bersih dan sanitasi
untuk mengatasi anemia
• Pemberian Makanan Tambahan • Pendidikan kesehatan
pada bumil
• Konsumsi Garam • Pemberian Vitamin A • Bantuan sosial lainnya
Beriodium • Tata Laksana Gizi Buruk • JKN
• ASI Eksklusif • Penanggulangan Malaria • Program Padat Karya Tunai
• Imunisasi • Pencegahan dan Pengobatan
• Cuci tangan dengan benar diare

INTERVENSI STUNTING MEMBUTUHKAN KERJASAMA LINTAS PROGRAM


DAN LINTAS SEKTOR MULAI DARI PERENCANAAN, PENGANGGARAN, PELAKSANAAN,
PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN
SUPLEMENTASI
PENDAHULUAN GIZI

16
SUPLEMENTASI GIZI
1. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
• Balita Kurus
• Ibu Hamil KEK
2. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)
• Ibu Hamil
• Remaja Putri dan Wanita Usia Subur
3. Pemberian Kapsul Vitamin A
• Balita Usia 6-59 Bulan
• Ibu Nifas
KEBUTUHAN ZAT GIZI(sesuai AKG 2013)
ENERGI PROTEIN

 Kebutuhan energi meningkat, untuk:  Kebutuhan protein lebih banyak selama


 Pemeliharaan kesehatan ibu kehamilan
 Pertumbuhan janin
 Pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan  Protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan
jaringan yang baru pada janin
 Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai  Kebutuhan protein pada perempuan
tenaga untuk proses metabolisme jaringan baru,  usia 19-29 tahun : 56 gr/hari
persiapan persalinan dan menyusui  usia 30-49 tahun : 57 gr/hari
 Kebutuhan energi pada perempuan
usia 19-29 tahun : 2150 kkal/hari  Ibu hamil membutuhkan tambahan protein: 20
usia 30-49 tahun : 2250 kkal/hari gram/hari, diutamakan sumber protein hewani

Pada ibu hamil normal diperlukan tambahan energi:


 180 kkal/hari pada Trimester I
 300 kkal/hari pada Trimester II dan III

Ibu hamil KEK memerlukan tambahan energi


sebesar 500 kalori/hari
Komponen Kenaikan Berat Badan Selama Hamil

Deskripsi Komponen Berat (kg)

Janin 3.23
Produk konsepsi Plasenta 0.64
Cairan amnion 1.44
Air 6.0
Cairan plasma 1.2*
Perubahan berat badan ibu terkait kehamilan
Cairan ekstraseluler 2.2*
Cairan intraseluler 2.6
Protein tubuh 1.5
Total 12.5
Keterangan : * langsung terbuang pada saat kelahiran
Sumber : Isabelllae Leitch, Commonwealth Bureau of Animal Nutrition,
Bucksburn, Berdeenshire (2007)

19
KENAIKAN BB SELAMA HAMIL BERDASARKAN
IMT PRA-HAMIL

IMT pra-hamil Kenaikan BB total Laju Kenaikan BB Pada Trimester II


selama kehamilan (kg) dan Trimester III
(Rentang rerata kg/minggu)

Gizi Kurang/ KEK (<18.5) 12.71 - 18.16 0.45


(0.45 – 0.59)
Normal (18.5-24.9) 11.35 - 15.89 0.45
(0.36 – 0.45)
Kelebihan BB (25.0-29.9) 6.81 - 11.35 0.27
(0.23 – 0.32)
Obes (≥ 30.0) 4.99 - 9.08 0.23
(0.18 – 0.27)

Sumber : Institute of Medicine (IOM), 2009


Keterangan : Penggunaan rujukan dari IOM Tahun 2009 karena sudah disesuaikan dengan postur tubuh kebanyakan orang Asia Pasifik dan
untuk menilai pertambahan berat badan selama kehamilan.
Kenaikan berat badan selama hamil harus juga mempertimbangkan defisit berat badan, artinya kenaikan berat badan pada ibu hamil KEK lebih
besar dibandingkan ibu hamil normal
Secara teoritis:
 BB ibu Hamil pada Trimester I sama dengan BB pra hamil, bahkan bisa lebih rendah.
 Perhitungan kenaikan BB bumil KEK pada Trimester I adalah BB AKTUAL saat pertama kali ditimbang minimal ada kenaikan BB 1 kg/ bulan.
20
PENENTUAN STATUS GIZI IBU HAMI L IMT = BB ( KG )
1. LILA ( BUMIL KEK LILA < 23,5 CM TB ( M) X ( TB (M)

Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan IMT


Status Gizi
18,4 ke bawah Berat Badan Kurang
18,5 – 25 Berat Bdan Ideal
> 25,0 – 27 Kelebihan BB Tk Ringan
> 27 -29 Kelebihan BB Tk berat
≥ 30 Obesitas
Your Date Here Your Footer Here 21
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI
1 IBU HAMIL KEK

• Prinsip : untuk memenuhi kecukupan gizi ibu


hamil KEK dan tetap mengonsumi makanan
keluarga sesuai gizi seimbang
• Sasaran : Ibu hamil yang memiliki ukuran Lingkar
Lengan Atas (LiLA) dibawah 23,5 cm
KETENTUAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
BAGI IBU HAMIL KEK

• Pemberian MT pada ibu hamil terintegrasi dengan pelayanan


Antenatal Care ANC)
• Tiap bungkus MT ibu hamil berisi 3 keping biskuit lapis (60 gram)
• Pada kehamilan trimester I diberikan 2 keping biskuit lapis per hari
• Pada kehamilan trimester II dan III diberikan 3 keping biskuit lapis per
hari
• Pemantauan pertambahan berat badan sesuai standar kenaikan berat
badan ibu hamil dan atau LiLA. Apabila berat badan sudah sesuai
standar kenaikan berat badan dan atau ibu hamil tidak lagi dalam
kategori KEK sesuai pemeriksaan LiLA, selanjutnya mengonsumsi
makanan keluarga gizi seimbang.
KARAKTERISTIK MT BUMIL
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI
1 BALITA KURUS

• Prinsip : untuk memenuhi kecukupan gizi balita


kurus dan tetap mengonsumi makanan keluarga
sesuai gizi seimbang
• Sasaran : Balita 6-59 bulan dengan kategori
kurus yang memiliki status gizi berdasarkan indeks
BB/PB atau BB/TB dibawah -2 SD
KETENTUAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
BAGI BALITA KURUS

• Tiap bungkus MT Balita berisi 4 keping biskuit (40 gram)


• Usia 6 -11 bulan diberikan 8 keping (2 bungkus) per hari
• Usia 12-59 bulan diberikan 12 keping (3 bungkus) per hari
• Pada balita yang diberikan makanan tambahan perlu dilakukan pemantauan
berat badan dan panjang badan/tinggi badan setiap bulan
• Bila sudah mencapai berat badan sesuai panjang/tinggi badan dan atau berat
badan sesuai umur, PMT pemulihan pada Balita dihentikan dan selanjutnya
mengonsumsi makanan keluarga gizi seimbang
• Biskuit dapat langsung dikonsumsi atau terlebih dahulu ditambah air matang
dalam mangkok bersih sehingga dapat dikonsumsi dengan menggunakan sendok
• Setiap pemberian MT harus dihabiskan
KARAKTERISTIK MT BALITA
NOTE !
• Makanan tambahan dapat juga diberikan kepada seluruh sasaran
yang memiliki status gizi normal untuk pencegahan risiko Ibu
hamil KEK dan balita kurus dengan waktu pemberian maksimal
selama 1 (satu) bulan (PMT Penyuluhan).
• Pemberian makanan tambahan bersamaan dengan edukasi gizi
kepada kelompok sasaran untuk menyajikan dan mengkonsumsi
makanan bergizi seimbang sesuai kelompok umur.

SE Dirjen Kesmas No. HK.02.02/V/407/2017


KOMBINASI PEMENUHAN MAKANAN LOKAL DAN PABRIKAN
Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
• Balita Kurus
• Ibu Hamil KEK
Makanan LOKAL Makanan PABRIKAN

29
ARAH PROGRAM PERBAIKAN GIZI
+ EDUKASI GIZI
+ SOSIALISASI

Suplementasi Fortifikasi Diversifikasi

+ KERJASAMA LP/LS
Pilar 1 Pilar 4
Mengonsumsi Pangan Mempertahankan dan Memantau
Beraneka Ragam Berat Badan Normal

POLA HIDUP
SEHAT
DENGAN GIZI
SEIMBANG
Pilar 2
Membiasakan Perilaku Pilar 3
Hidup Sehat Melakukan Aktivitas Fisik

Tidak menjangkau masyarakat
Stiker/post
Menjangkau

luas,

Televisi
masyarakat luas
Biaya lebih murah


Kurang efektif,
(massive karena tanp a
sosialization)

er
penjelasan/ pen yuluhan
Biayangtinggi
langsu

MEDIA
SOSIALISASI

Pemantauan Sosialisasi Suplementasi Gizi


Pemantauan dilakukan oleh petugas, namun pelaksanaan sosialisasi, dengan
konsep pemberdayaan, mulai diarahkan kepada masyarakat
PERAN MASYARAKAT DALAM SOSIALISASI

Mengapa ? Apa ?
Kesehatan adalah hak & milik, ‒ Masyarakat dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi pola hidup
kebutuhan masyarakat sendiri sehat dengan gizi seimbang
‒ Sebagai pelaku tidak hanya objek
Jalur potensial di masyarakat: ‒ Merasakan masalah, kesuksesan dan kegagalan program
a. Orang (petugas dan ‒ Menggunakan jalur potensial yang ada di masyarakat
masyarakat)
b. Institusi atau organisasi ‒ Dapat meningkatkan demand/ kebutuhan suplementasi gizi
c. Acara/event

 Memberitahukan kepada ibu-ibu agar rajin ke Posyandu


 Mengingatkan antar tetangga
 Mengingatkan ibu hamil rajin mengkonsumsi TTD dan PMT Bumil KEK
untuk ibu hamil yang menderita KEK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai