Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDUAL

Nama :
NIP :
Angkatan :
Widyaiswara :
Hari,Tanggal : Kamis, 23 September 2021
Pertemuan :3
Tugas : Identifikasi, Deskripsi Isu WoG & Pelayanan Publik

IDENTIFIKASI, DESKRIPSI ISU WoG & PELAYANAN PUBLIK

A. PROFIL DAN URAIAN TUGAS JABATAN


Unit kerja :
Jabatan Peserta : Guru Bahasa Inggris Ahli Pertama.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Birokrasi No. 16 Tahun 2009, jabatan fungsional guru adalah jabatan fungsional
yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan
peraturan perundang-perundangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
Uraian Tugas Secara Umum:
Sesuai dengan tugas pokok guru dalam Permendikbud 15 Tahun 2018
yaitu:
a. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan yang dilakukan melalui
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler
b. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan yang dilakukan melalui
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
c. Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan.
d. Membimbing dan melatih peserta didik
e. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan
pokok sesuai dengan Beban Kerja Guru.
Sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris
1. Menumbuhkan minat peserta didik dalam kegiatan literasi,
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan media dan strategi
pembelajaran.
3. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran,
4. Mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran,
5. Menganalisis hasil penilaian siswa.

B. ANALISIS ISU ISU WoG & PELAYANAN PUBLIK YANG TERJADI


NO. IDENTIFIKASI ISU SEBAB CARA MENGATASI
1. Kurang optimalnya Pembelajaran dilakukan Penanaman nilai-nilai
penanaman nilai karakter secara daring karakter dilakukan secara
dalam pembelajaran masa daring
pandemi covid-19

2. Kurangnya kesadaran siswa Siswa menyepelekan Melakukan edukasi secara


dalam menerapkan protokol dampak dari pandemic berkala akan pentingnya
kesehatan covid-19 penerapan protokol
kesehatan secara ketat
3. Kurangnya kordinasi antara Kesibukan orang tua Orang tua diharapkan
guru dan orang tua dalam meluangkan waktu
proses pembelajaran

Dari 3 isu tersebut, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan isu mana yang
akan menjadi prioritas utama yang dapat dicari solusi. Selanjutnya menyeleksi isu
tersebut menggunakan metode A (Aktual), K (Kekhalayakan), P (Problematik), L
(Kelayakan) untuk mengetahui isu mana yang dominan. Adapun penjelasan dari masing-
masing kriteria adalah sebagai berikut:
1. Aktual : Aktual artinya isu yang benar–benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam instansi.
2. Kekhalayakan : Kekhalayakan artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat
hidup orang banyak.
3. Problematik : Problematik artinya isu yang menyimpang dari harapan, standar,
dan ketentuan yang menimbulkan kegelisahan dan perlu segera
dicarikansolusinya.
4. Kelayakan : Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis untuk
kemudian dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan
tanggung jawab untuk kemudian dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
Metode ini digunakan untuk mengetahui bahwa isu tersebut benar terjadi dan
telah menimbulkan kegelisahan sehingga perlu segera dicari penyebab dan
pemecahannya. Nilai AKPL ini didapat dari hasil pengamatan dan analisis kejadian di
lapangan.

No. Penerapan dan pelanggaran Nilai- Aktual Kekhalayakan Problematik Kelayakan Total
Nilai dasar PNS

1 Kurang optimalnya penanaman


nilai karakter dalam pembelajaran 5 5 4 5 19
masa pandemi covid-19

2 Kurangnya kesadaran siswa dalam


menerapkan protokol kesehatan 5 5 4 4 18

3 Kurangnya kordinasi antara guru


dan orang tua dalam proses 5 3 4 3 15
pembelajaran

Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu :


a. Aktual
1. Pernah benar-benar terjadi
2. Benar-benar sering terjadi
3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5. Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
b. Kekhalayakan
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
c. Problematik
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu segera dicarikan solusinya

d. Kelayakan
1. Masuk akal
2. Realistis
3. Cukup masuk akal dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya

Berdasarkan penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL, dapat


dikerucutkan menjadi 2 isu yang dipertimbangkan kembali untuk dijadikan isu prioritas.
Ketiga isu tersebut kembali diidentifikasi dengan menggunakan teknik U (Urgency), S
(Seriousness), dan G (Growth). Adapun penjelasan dari masing- masing kriteria adalah
sebagai berikut:
1. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
2. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas, dikaitkan dengan akibat
yang akan ditimbulkan.
3. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
segera ditangani.

Kriteria Prioritas
No. Isu / Masalah
U S G ∑

Kurang optimalnya penanaman


1. nilai karakter dalam
5 5 5 15 1
pembelajaran masa pandemi
covid-19

Kurangnya kesadaran siswa


2. dalam menerapkan protokol 3 5 4 12 2
kesehatan

Adapaun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:


Urgency:
1: Tidak penting
2: Kurang penting
3: Cukup penting
4: Penting
5: Sangat penting
Seriousness:
1: Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2: Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3: Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4: Akibat yang ditimbulkan serius
5: Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth:
1: Tidak berkembang
2: Kurang berkembang
3: Cukup berkembang
4: Berkembang
5: Sangat berkembang
Berdasarkan hasil analisis dengan AKPL dan dilanjutkan dengan Teknik USG, maka
diperoleh kesimpulan yang mengarah pada isu: “Kurang optimalnya penanaman nilai
karakter dalam pembelajaran masa pandemi covid-19”.

Dampak isu
Jika isu/masalah tersebut tidak ditangani maka akan berdampak pada hal-hal berikut ini:
1. Menurunnya kualitas karakter siswa
2. Siswa kurang bisa membedakan bagaimana cara bersikap kepada guru dan teman
sejawat
3. Siswa kurang bisa bersikap sopan pada guru dan orang tua

Gagasan Pemecahan Isu


Gagasan pemecahan isu merupakan solusi yang digunakan untuk mengatasi atau
menyelesaikan core isu agar tidak menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Gagasan
pemecahan isu merupakan inovasi dari ASN dalam rangka memberikan layanan yang
prima kepada publik. Berdasarkan isu prioritas yaitu, “Kurang optimalnya penanaman
nilai karakter dalam pembelajaran masa pandemi covid-19”, maka penulis membuat
beberapa analisa gagasan pemecahan isu, yaitu:
1. Pembelajaran pada saat PTM terbatas sebaiknya lebih ditekankan pada
penanaman nilai karakter
2. Adanya kerjasama antara orang tua dan guru

Anda mungkin juga menyukai