Anda di halaman 1dari 9

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III

RANCANGAN AKTUALISASI

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI MODIFIKASI ALAT


PEMBELAJARAN PENJASORKES KELAS IV DI SDN 1 CILADAEUN
KECAMATAN LEBAKGEDONG KABUPATEN LEBAK

Disusun Oleh:

Nama : Dikdik Faturohman, S.Pd


NIP : 198903042020121008
Jabatan : Guru Penjasorkes
OPD : SDN 1 Ciladaeun
Angkatan : XLIII
Kelompok : 4 (Empat)

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI BANTEN
2022
1. Visi, Misi dan Tujuan
A. Visi Sekolah
Sekolah yang Unggul dalam Prestasi, beriman dan bertaqwa, memiliki lingkungan
belajar yang hijau, aman, damai, toleran serta menggairahkan sehingga siswa
dapat mengembangkan potensinya secara maksimal.
B. Misi Sekolah
1. Menciptakan suasana aman dan damai diantara warga sekolah.
2. Menciptakan suasana saling membantu dan bekerjasama diantara warga
sekolah.
3. Menciptakan sekolah yang sehat, hijau, rapih, bersih, indah dan nyaman.
4. Menjumjung tinggi semangat bekerja sehingga waktu belajar dapat
dimanfaatkan secara maksimal dan efektif.
C. Tujuan Sekolah
1. siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia.
2. Siswa sehat jasmani dan rohani.
3. Menuntaskan wajib belajar 9 tahun.
4. Terwujudnya peserta didik yang kompetitif dan berkualitas.
5. Terbina peserta didik yang berkepribadian dan berakhlak mulia.

2. Identifikasi Isu
Beberapa isu atau permasalahan yang ditemukan di unit kerja tempat saya
bertugas di SDN 1 Ciladaeun Kecamatan Lebakgedong Kabupaten Lebak. Isu
tersebut penulis dapatkan dari hasil survey melalui google form kepada 9 (Sembilan)
pendidik dan tenaga kependidik yang berada unit kerja penulis. Isu tersebut
diasebagai berikut :
1. Kompetensi sumberdaya manusia.
2. Sarana dan prasarana pembelajaran.
3. Ketersediaannya anggaran dana Pendidikan.
4. Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).
Identifikasi isu yang digunakan yaitu menggunakan metode Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Layak (APKL). Analisis APKL merupakan alat bantu untuk
menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual,
problematik, kekhalayakan, dan layak dari isu-isu yang ditemukan di lingkungan unit
kerja.
Tabel 1.1 Kriteria Metode Analisis APKL
Metode APKL Keterangan
Aktual Sedang hangat dibicarakan
Problematik Mendesak sehingga perlu dicarikan segera
solusinya
Kekhalayakan Menyangkut hajat hidup orang banyak
Layak Masuk akal, realistis, dan relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
Untuk mencaritahu isu mana yang akan penulis angkat lebih jauh lagi dalam
penelitian ini, penulis menggunakan google form dan skala likert agar dapat
memudahkan menganalisis isu yang akan diteliti lebih jauh.

Google Form ialah salah satu layanan terbaik untuk membuat survei atau
kuesioner online saat ini. Layanan dari Google ini memungkinkan kita untuk membuat
survey, tanya jawab dengan fitur formulir online yang bisa disesuaikan dengan
kebutuhan.

Skala Likert merupakan skala penelitian yang dipakai untuk mengukur sikap dan
pendapat. Skala ini digunakan untuk melengkapi kuesioner yang mengharuskan
responden menunjukan tingkat persetujuan terhadap serangkaian pertanyaan.

Tabel 1.2 Skala Likert


Skala Keterangan
Angka 5 Sangat Setuju
Angka 4 Setuju
Angka 3 Cukup Setuju
Angka 2 Kurang Setuju
Angka 1 Tidak Setuju
Tabel 1.3 Analisis Isu dengan Menggunakan Metode Analisis APKL

PENAPISAN
NO. DESKRIPSI ISU JUMLAH RANK
A P K L

1 Kompetensi sumberdaya
45 45 45 36 171 II
manusia.
2 Sarana dan prasarana
45 45 45 45 180 I
pembelajaran.
3 Ketersediaannya anggaran
36 45 36 27 144 III
dana Pendidikan.
4 Pembelajaran Tatap Muka
36 27 36 18 117 IV
Terbatas (PTMT).

Dari analisis kriteria isu dengan metode analisis APKL dan menggunakan skala
likert diatas, yang dilakukan secara online melalui aplikasi google form kepada 9
(sembilan) orang guru di SDN 1 Ciladaeun Kecamatan Lebakgedong Kabupaten
Lebak, terlihat bahwa terdapat satu isu yang memenuhi syarat untuk dicarikan solusi
pemecahan masalahnya, yaitu isu tentang : “Sarana dan prasarana pembelajaran”.

3. Identifikasi Masalah
Setelah mengidentifikasi isu dengan menggunakan analisis APKL, penulis
menggunakan metode USG (urgency, Seriousness, Growth), metode ini adalah salah
satu metode skoring untuk menyusun urutan prioritas masalah yang harus
diselesaikan.
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan skala likert, rentang nilai
1 sampai dengan 5, semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat
urgen dan sangat serius untuk segera ditangani.
Tabel 2.1 Kriteria Metode Analisis USG
Metode USG Keterangan
Urgency Seberapa mendesaknya masalah tersebut
untuk diselesaikan berkaitan dengan dimensi
waktu.
Seriousness Mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan
dengan akibat, bisa menimbulkan masalah
baru.
Growth Berkaitan dengan kemungkinan berkembang
memburuk jika tidak diselesaikan.

Tabel 2.2 Kriteria Skor Metode USG


Skor Urgency Seriousness Growth
5 Sangat penting Sangat serius Harus ditangani segera
4 Penting Serius Toleransi waktu Singkat
3 Cukup penting Cukup serius Toleransi waktu cukup lama
2 Kurang penting Kurang serius Toleransi waktu lama
1 Tidak penting Tidak serius Toleransi waktu sangat lama

Tabel 2.3 Identifikasi dan Analisis masalah dengan metode USG


Identifikasi Masalah
No. U S G Jumlah Rank
Aspek Uraian Masalah
Pelayanan
Publik
1. Guru kurang mampu berinovasi 45 36 40 121 II
dalam menyiasati kurangnya
sarana dan prasarana
pembelajaran disekolah.
Lainya
2. Turunnya hasil belajar siswa 45 32 40 117 III
pada mata pelajaran
Penjasorkes.
3. Rendahnya minat belajar 45 42 45 132 I
siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar
mata pelajaran Penjasorkes.

Dari hasil analisis identifikasi masalah metode USG diatas, terlihat bahwa terdapat
satu masalah yang memenuhi syarat untuk dicarikan solusi pemecahan masalahnya,
yaitu isu tentang : “Rendahnya minat belajar siswa dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar mata pelajaran Penjaskorkes”.
Setelah itu penulis menggunakan analisis Fishbone dengan tujuan untuk
mengetahui penyebab dari masalah tersebut. Tujuan menggunakan analisis Fishbone
adalah untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab-penyebab yang
mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar
penyebabnya.
Gambar 2.4 Identifikasi Penyebab masalah Menggunakan Analisis Fishbone
PRODUK PEMBELAJARAN AKTUALISASI

Unit Kerja : SDN 1 CILADAEUN


Identifikasi isu : Sarana dan Prasaranan Pembelajaran.
Isu yang diangkat : Rendahnya minat belajar siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar mata pelajaran
Penjasorkes.
Gagasan pemecahan isu : “Upaya peningkatan minat belajar siswa melalui modifikasi alat pembelajaran Penjasorkes kelas IV di
SDN 1 Ciladaeun Kecamatan Lebakgedong”.

Tabel. Rancangan Kegiatan Aktualisasi


Kontribusi
Keterkaitan
Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Tahapan Kegiatan Subtansi Mata
Visi-Misi Organisasi
Pelatihan
Organisasi
1. Membuat 1.1 Melakukan konsultasi 1.1.1 Notulen konsultasi.
Rencana dengan kepala
Pelaksanaan sekolah.
Pembelajaran 1.2 Berdiskusi dan 1.2.1 Notulen diskusi.
(RPP) meminta saran dari
rekan guru.
1.3 Mengkaji silabus. 1.3.1 Adanya dasar silabus
yang sesuai dengan
kurikulum.
1.4 Menidentifikasi materi 1.4.1 RPP yang sesuai
pembelajaran. dengan silabus dan
materi yang akan
diajarkan.
1.5 Menentukan tujuan. 1.5.1 Adanya tujuan
Pembelajaran yang
tearah.
1.6 Menentukan jenis 1.6.1 Lembar penilaian
penilaian. Pembelajaran siswa.
1.7 Menentukan alokasi 1.7.1 Tersusunnya kegiatan
waktu. pembelajaran yang
sesuai dengan waktu
yang ditentukan.
1.8 Menentukan sumber 1.8.1 Buku pedoman guru, e-
belajar. modul guru, dan
internet.
1.9 Persetujuan Kepala 1.9.1 Ditanda tangani
Sekolah. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
2. Melaksanaan 2.1 Konsultasi dengan 2.1.1 Notulen konsultasi.
Kegiatan Kepala Sekolah.
Belajar 2.2 Berdiskusi dan 2.2.1 Notulen diskusi.
Mengajar meminta saran dari
(KBM). rekan guru.
2.3 Menyiapkan alat dan 2.3.1 Bola karet lembut,
bahan pembelajaran Cone, Peluit,
Stopwatch, Lembar
Penilain, Buku Absensi
Siswa dan Pulpen.
2.4 Mengarahkan siswa 2.4.1 Siswa Berbaris dengan
dalam kegiatan awal disiplin.
pembelajaran. 2.4.2 Berdo’a dengan
khidmat
2.4.3 Absensi Siswa.
2.4.4 Melakukan Pemanasan
/ Stretching.
2.5 Mengarahkan siswa 2.5.1 Menjelaskan kepada
dalam kegiatan inti siswa tentang materi
pembelajaran. Pembelajaran, langkah-
langkah dan aturan
dalam kegiatan
pembelajaran praktik
olahraga.
2.5.2 Praktik individual.
2.5.3 Membagi siswa 4
Kelompok
2.5.4 Praktik Kelompok.
2.6 Mengarahkan siswa 2.6.1 Pendinginan.
dalam kegiatan 2.6.2 Refleksi aktivitas
penutup pembelajaran.
pembelajaran. 2.6.3 Pemberian tugas.
2.6.4 Berdo’a
3 Evaluasi 3.1 Konsultasi dengan 3.1.1 Notulen konsultasi.
Pencapaian Kepala Sekolah.
Hasil Belajar
Siswa
3.2 Berdiskusi dan 3.2.1 Notulen diskusi.
meminta saran dari
rekan guru.
3.3 Evaluasi 3.3.1 Tugas individual
pembelajaran Praktik
inividual
3.4 Melakukan penilaian 3.4.1 Lembar penilaian
evaluasi pembelajaran
3.5 Melakukan perbaikan 3.5.1 Lembar evaluasi
evaluasi pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai