Anda di halaman 1dari 50

1

LEMBAR PENGESAHAN

“Efektifitas Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Pemahaman


Konsep Matematika Siswa Berbantuan Google Classroom di Kelas X Perhotelan 1
SMK Negeri 1 Cipanas”

IDENTITAS PENELITI
Nama : AYU MAYA CHARINA KRISNAWANTI P,S.Pd
NUPTK 1759768670210012
Jabatan : Guru Mata Pelajaran Matematika
Unit Kerja : SMK Negeri 1 Cipanas Kabupaten Cianjur
Alamat : Jalan Raya Cipanas, Desa Cimacan Kecamatan Cipanas
Kabupaten Cianjur, 43253.

Cianjur , 27 November 2020


Peneliti,

Ayu Maya Charina KP,S.Pd


NUPTK. 1759768670210012
Mengesahkan
Kepala SMKN 1 Cipanas Kepala Perpustakaan

Supriatna,S.Pd.,M.Si Ade Sugandi,S.Pd


NIP. 196109161982011001 NIP. 197811182003121007

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis ucapkan syukur kepada Allah SW T yang telah


memberi rahmat dan hidayah sehingga berkesempatan untuk menyelesaikan hasil
penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul " Efektifitas Model Problem
Based Learning untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa
Berbantuan Google Classroom di Kelas X Perhotelan 1 SMK Negeri 1 Cipanas "
Dalam penelitian ini banyak pihak yang membantu menyelesaikan yang tidak
akan peneliti lupakan jasanya, antara lain :
1. Bapak Supriatna,S.Pd.,M.Si selaku Kepala SMK Negeri 1 Cipanas yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
2. Bapak Yadi Awaluddin Syarif,S.Kom.,M.Pd selaku Wakil Kepala SMKN 1
Cipanas bidang kurikulum yang telah membimbing selama proses penelitian
berlangsung.
3. Bapak Momo,SE selaku Ketua Program Keahlian Perhotelan yang telah
memberi kesempatan penulis untuk meneliti siswa yang dibawahinya.
4. Siswa kelas X program keahlian Perhotelan yang telah bersedia untuk diteliti.
Terima kasih atas bantuan dan jasa-jasanya, hanya Allah SWT yang bisa
membalas budi baik tersebut.
Kekurangan dalam penelitian adalah kekurang penulis dalam melakukan
penelaahan dengan seksama, oleh karena kritik dan saran peneliti harapkan demi
perbaikan penelitian tindakan kelas dalam rangka perbaikan pembelajaran untuk
meningkatkan mutu pendidikan.

Peneliti,
Ayu Maya Charina KP

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Masalah 3
C. Analisis Masalah 4
D. Rumusan Masalah 4
E. Tujuan Penelitian 4
F. Manfaat Penelitian 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 6


A. Kerangka Teori 6
1. Efektivitas 6
2. Model PBL 7
3. Pemahaman Konsep Matematika 10
4. Google Classroom 12
5. Barisan dan Deret 12
B. Kerangka Konsep 15

BAB III. METODE PENELITIAN 17


A. Subjek Penelitian 17
B. Objek Penelitian 17
C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan 17
D. Deskripsi Per Siklus 17
E. Instrumen Penilaian 21
F. Teknik Analisis Data 21

4
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 22
A. Deskripsi Penelitian 22
1. Kegiatan Siklus I 22
2. Kegiatan Siklus II 26
3. Kegiatan SIklus III 30
B. Pembahasan 34

BAB V. PENUTUP 35
A. Kesimpulan 35
B. Saran 35

DAFTAR PUSTAKA 37
LAMPIRAN-LAMPIRAN

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dengan adanya pandemi corona membuat beberapa negara menetapkan
kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran
virus corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) dan melakukan adaptasi kebiasan baru (AKB) dengan
menerapkan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran virus ini.
Semua sektor merasakan dampak pandemi corona. Dunia pendidikan
salah satunya. Beberapa pemerintah daerah memutuskan menerapkan kebijakan
untuk meliburkan siswa dan mulai menerapkan metode belajar dengan sistem
daring (dalam jaringan) atau online. Tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi
beberapa sekolah di tiap-tiap daerah. Sekolah-sekolah tersebut tidak siap dengan
sistem pembelajaran daring, dimana membutuhkan media pembelajaran seperti
handphone, laptop, atau komputer. Dilihat dari kejadian sekitar yang sedang
terjadi, baik siswa maupun orangtua siswa yang tidak memiliki handphone untuk
menunjang kegiatan pembelajaran daring ini merasa kebingungan, sehingga pihak
sekolah ikut mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Beberapa siswa
yang tidak memiliki handphone melakukan pembelajaran secara berkelompok,
sehingga mereka melakukan aktivitas pembelajaran pun bersama. Mulai belajar
melalui Google Classroom, Zoom meeting, Google Meet, Whatsapp, dan platform
lainnya.
Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem
pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi
dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus
memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di
rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai
inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).
Agar siswa menjadi aktif, pembelajaran daring yang dilakukan tidak hanya
berfokus kepada guru, tetapi lebih berfokus kepada siswa. Berdasarkan
pengalaman saya dalam mengajar di SMK Negeri 1 Cipanas selama masa

6
pandemi, pemahaman matematika siswa masih belum optimal. Hal ini
dipengaruhi oleh kurangnya kemampuan pemecahan masalah matematika, yang
dipengaruhi oleh kurangnya minat, keaktifan dan inisiatif siswa mempelajari
materi terlebih dahulu di rumah dan lebih memilih untuk menunggu penjelasan
dari guru. Siswa cenderung menghapalkan rumus-rumus daripada memahami
konsep sehingga apabila diberikan soal atau permasalahan yang sedikit berbeda
dengan soal yang diberikan sebelumnya, siswa kebingungan menyelesaikannya.
Pembelajaran di SMKN 1 Cipanas terlihat tingkat keaktifan siswa masih
rendah sehingga berpengaruh pada pemahaman konsep mereka sehingga perlu
adanya perbaikan agar pembelajaran lebih optimal. Dengan model pembelajaran
yang monoton, membuat siswa kurang minat dalam belajar matematika, siswa
lebih antusias menggunakan smartphone dan menghabiskan kuota internetnya
untuk bermain games dan bersosial media.
Dari permasalahan yang ditemukan, dibutuhkan perbaikan proses
pembelajaran yang mampu meningkatkan minat dan keaktifan sehingga
pemahaman konsep peserta didik dapat meningkat. Perbaikan yang dapat
dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang befokus kepada
siswa. Salah satu model yang pembelajaran yang berfokus kepada siswa adalah
model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning).
Bern dan Erickson (dalam Alan, 2017 : 71) Problem Based Learning
(PBL) merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
memecahkan masalah dengan mengintegrasikan berbagai konsep dan
keterampilan dari berbagai disiplin ilmu. Strategi ini meliputi mengumpulkan dan
menyatukan informasi, dan mempresentasikan penemuan. Pembelajaran berbasis
masalah adalah proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan
masalah dalam kehidupan nyata lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk
mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah
mereka punyai sebelumnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dengan penggunaan model problem based
learning dalam pembelajaran diharapkan siswa semakin muncul minat belajarnya
dan lebih aktif mencari, mengungkap dan mengkomunikasikan temuan-temuanya

6
dalam menyelesaikan suatu masalah sehingga hasil belajar matematika siswa
dapat meningkat.
Penelitian terkait penerapan model PBL untuk meningkatkan pemahaman
konsep matematika siswa, sudah banyak dilakukan oleh para peneliti. Kamid, dkk.
(2018) menerapkan model PBL untuk meningkatkan pemahaman konsep
matematika siswa ditinjau dari multiple intelligences siswa. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan model PBL dapat meningkatkan pemahaman
konsep matematika siswa. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Suriana dkk.
(2016) menyimpulkan terdapat pengaruh terhadap peningkatan pemahaman
konsep matematika siswa dengan pembelajaran PBL berbasis eksperimen.
Dari beberapa penelitian yang menggunakan model PBL, sudah terbukti
dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Hal itu,
membuat saya termotivasi untuk melakukan penelitian dengan menggunakan
model PBL dengan pembelajaran daring berbantuan teknologi karena kondisi
pandemi seperti sekarang ini. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
di era industri 4.0 telah memiliki pengaruh besar terhadap proses pembelajaran.
Internet yang semakin luas dan canggih sebagai alat sarana untuk mempermudah
pembelajaran. Pembelajaran berbasis daring (online) dibutuhkan sebagai sarana
atau alat untuk pendukung proses pembelajaran saat pandemik seperti sekarang
ini yang mengharuskan siswa untuk belajar dari rumah. Salah satu media
teknologi yang sering digunakan saat ini adalah aplikasi pada telepon
genggam/ponsel. Salah satunya adalah penggunaan media aplikasi google
classroom dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran untuk membantu
meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti ingin mengadakan
penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas X Perhotelan SMK Negeri 1
Cipanas dengan judul “Efektifitas Model Problem Based Learning untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Berbantuan Google
Classroom di Kelas X Perhotelan 1 SMK Negeri 1 Cipanas”

B. Identifikasi Masalah
a. Minat belajar siswa rendah

7
b. Keaktifan belajar siswa rendah
c. Pemahaman konsep matematika siswa rendah.
d. Model pembelajaran masih monoton dan membosankan

C. Analisis Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, minat belajar, keaktifan dan


pemahaman konsep matematika siswa yang masih rendah disebabkan oleh
kurangnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa akibat guru selalu
menerapkan metode ceramah yang monoton dan membosankan. Solusi dari
permasalahan tersebut yaitu guru harus menerapkan model pembelajaran yang
berpusat ke siswa, sehingga aktivitas siswa tinggi, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Model pembelajaran tersebut
yaitu Problem Based Learning.

Adapun materi yang akan saya ajarkan dalam penelitian ini, yaitu materi
barisan dan deret dengan menggunakan model Problem Based Learning
berbantuan Google Classroom

D. Rumusan Masalah
“Bagaimana efektivitas model Problem Based Learning untuk
meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa berbantuan Google
Classroom?”

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas model Problem Based
Learning (PBL) untuk meningkatan pemahaman konsep matematika siswa
berbantuan Google Classroom di kelas X Perhotelan 1 SMKN 1 Cipanas.

F. Manfaat Penelitian
a. Bagi Siswa
Proses pembelajaran ini dapat membantu meningkatkan pemahaman konsep
matematika siswa dalam pembelajaran matematika melalui penggunaan
aplikasi Google Classroom dengan model Problem Based Learning (PBL).

8
b. Bagi guru
Mengembangkan kemampuan guru untuk meningkatkan pemahaman konsep
matematika siswa melalui penggunaan aplikasi Google Classroom dengan
model PBL.

c. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat digunakan sebagai pengalaman melakukan penelitian
tindakan kelas.

d. Bagi Sekolah

Bagi sekolah Sekolah melalui kepala sekolah mengadakan pelatihan-


pelatihan penggunaan aplikasi Google Classroom dan model pembelajaran
inovatif diantaranya PBL.

9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori
1. Efektifitas

Efektivitas merupakan aspek penting dalam berbagai bentuk kegiatan,


karena efektivitas merupakan cerminan dari tingkat keberhasilan dalam
mencapai tujuan atau sasaran yang ingin dicapai. Efektivitas tidak hanya dapat
dilihat dari sisi produktivitas, akan tetapi dapat pula dilihat dari sisi persepsi
atau sikap orangnya. Di samping itu, efektivitas juga dapat dilihat dari
bagaimana tingkat kepuasaan yang dicapai oleh orang. Demikian efektivitas
merupakan suatu konsep yang sangat penting kerena mampu memberikan
gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai sasaran atau
suatu tingkatan terhadap mana tujuan-tujuan dicapai atau tingkat pencapaian
tujuan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam Rudi, 2017)


efektivitas berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya) manjur
dan mujarab, dapat membawa hasil. Efektivitas menurut Mulyasa adalah
adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran
yang ditunjukkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan
tujuan operasional.

Menurut Rivai (dalam Jana, 2019 : 113) mengatakan bahwa efektivitas


belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pelatihan. Pencapain tujuan tersebut
berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap
melalui proses pembelajaran. Menurut Rivai Aspek-Aspek Yang Meliputi
Efektivitas Belajar Adalah :

a. Peningkatan Pengetahuan
b. Peningkatan Keterampilan
c. Perubahan Sikap
d. Perilaku
e. Kemampuan Adaptasi

10
f. Peningkatan Integrasi
g. Peningkatan Partisipasi
h. Peningkatan Interaksi Cultural

2. Model PBL
a. Pengertian Model PBL

Riyanto (dalam Sari, 2016 : 43) PBL adalah salah suatu


pembelajaran yang menuntut siswa berpikir kritis, memecahkan masalah,
belajar secara mandiri dan melatih siswa bekerja dalam kelompok. Dalam
PBL, siswa mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara
bertahap dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan. Dalam
PBL guru sebagai motivasi, pengaju permasalah nyata, dan memberikan
bahan ajar serta fasilitas yang diperlukan siswa untuk memecahkan
masalah. Guru harus merancang rencana pembelajaran yang dapat
membantu memudahkan dalam pelaksanaan setiap tahap PBL dan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)


selanjutnya disebut PBL adalah model pembelajaran melalui kegiatan
kelompok untuk mengerjakan dan menyelesaikan suatu masalah
pembelajaran tertentu. Salah satu keunggulan PBL dinilai merupakan
salah satu model pembelajaran yang sangat baik dalam mengembangkan
berbagai keterampilan dasar yang harus dimiliki siswa termasuk
keterampilan berpikir, keterampilan membuat keputusan, kemampuan
berkreativitas, kemampuan memecahkan masalah, dan sekaligus
dipandang efektif untuk mengembangkan rasa percaya diri dan
manajemen diri para siswa. Problem Based Learning (PBL) atau model
pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang
menggunakan masalah sebagai media. Problem Based Learning (PBL)
merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah
awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.

17
Siswa belajar untuk menemukan, menganalisis, dan memecahkan
masalah sehingga model ini sangat berkaitan dengan aktivitas berpikir
serta motivasi siswa. Model problem based learning akan bermanfaat bagi
siswa karena siswa dibekali untuk dapat memecahkan masalah yang dapat
berguna dalam kehidupannya sehari-hari.

b. Tujuan Model PBL

Tujuan utama PBL bukanlah penyampaian sejumlah pengetahun


peserta didik, melainkan pada pengembangan kemampuan berfikir kritis
dan kemampuan pemecahan masalah dan sekaligus mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk secara aktif membangun pengetahuan
sendiri serta membantu peningkatan motivasi dalam belajar. PBL juga
dimaksudkan untuk mengembangkan kemandirian dan keterampilan sosial
itu dapat terbentuk ketika peserta didik berkolaborasi untuk
mengidentifikasi informasi, strategi, dan sumber belajar yang relevan
untuk menyelesaikan masalah.

c. Ciri-ciri Model PBL

Menurut Akinoglu dan Tandiongan (dalam Awal, 2017), berbagai


pengembangan Problem Based Learning (PBL) menunjukkan ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Proses belajar harus diawali dengan suatu masalah, terutama masalah
dunia nyata yang belum terpecahkan.
b. Dalam pembelajaran harus menarik perhatian peserta didik
c. Pendidik berperan sebagai fasilitator/ pemandu di dalam
pembelajaran.
d. Peserta didik harus diberikan waktu untuk mengumpulkan informasi
menetapkan strategi dalam memecahkan masalah sehingga dapat
mendorong kemampuan berpikir kreatif.
e. Pokok materi yang dipelajari tidak harus memiliki tingkat kesulitan
yang tinggi karena dapat menakut-nakuti peserta didik.
f. Pembelajaran yang nyaman, santai dan berbasis lingkungan dapat
mengembangkan keterampilan berpikir dan memecahkan masalah.

18
Berdasarkan urain tersebut tampak jelas bahwa pembelajaran
dengan model Problem Based Learning (PBL) dimulai oleh adanya
masalah (dapat dimunculkan oleh peserta didik dan pendidik), kemudian
peserta didik mengumpulkan informasi mereka yang telah diketahui untuk
memecahkan masalah tersebut. Peserta didik dapat memilih masalah yang
dianggap menarik untuk dipecahkan sehingga mereka terdorong berperan
aktif dalam belajar.

d. Sintaks Model PBL

Ibrahim dan Nur (dalam Sari, 2016 : 43) menjelaskan tahap tahap
dari PBL adalah: (1) orientasi peserta didik pada masalah, (2)
mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, (3) membimbing siswa
dalam penyelidikan individual maupun kelompok, (4) mengembangkan
dan menyajikan hasil karya, (5) menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.

Mengorientasikan peserta didik pada masalah

Mengorganisasi peserta didik untuk belajar

Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Gambar 2.1. Sintaks Model Pembelajaran PBL

19
Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran PBL

Tahap Aktivitas Guru dan Peserta Didik

1 Mengorientasikan Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran, dan sarana atau


peserta didik pada logistik yang dibutuhkan. Guru memotivasi peserta
masalah didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah
nyata yang dipilih atau ditentukan.

2 Mengorganisasi Guru Membantu peserta didik mendefinisikan dan


peserta didik untuk mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan
belajar masalah yang sudah diorientasikan pada tahap
sebelumnya

3 Membimbing Guru Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan


penyelidikan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen
individu maupun untuk mendapatkan kejelasan dan yang diperlukan
kelompok untuk menyelesaikan masalah

4 Mengembangkan Guru Membantu peserta didik untuk berbagi tugas dan


dan menyajikan hasil merencanakan atau menyiapkan karya yang sesuai
karya sebagai hasil pemecahan masalah dalam bentuk
laporan, video atau model.

5 Menganalisis dan Guru Membantu peserta didik untuk melakukan refleksi


mengevaluasi proses atau evaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang
pemecahan masalah dilakukan.

3. Pemahaman Konsep Matematika


Gilbert (dalam Amran, 2016 : 76) menyatakan bahwa pemahaman adalah
kemampuan dalam menjelaskan suatu situasi dengan kata-kata yang berbeda dan
dapat menginterprestasikan atau menarik kesimpulan dari tabel, data, grafik, dan
sebagainya. Sedangkan Ruseffendi (dalam Amran, 2016 : 76) menyatakan
bahwa pemahaman merupakan salah satu aspek dalam Taksonomi Bloom untuk
memahami suatu objek secara mendalam.
Anderson dan Krathwohl (dalam Amran, 2016 : 76), jika siswa memahami
suatu materi matematika maka akan mampu mengkontruksi pengertian pada

20
materi tersebut dan mampu menyampaikannya melaui lisan, tulisan, dan grafik.
Hal ini sangat sesuai dengan tujuan penerapan PBL dalam pembelajaran yaitu
meningkatkan kemampuan pemahamn siswa terhadap
Andesta et. al. (dalam Sudarman, 2016 : 275) Pemahaman konsep
matematis merupakan salah satu tujuan penting dalam pembelajaran matematika.
Melalui pemahaman, mahasiswa dapat lebih mengerti akan konsep materi
pelajaran itu sendiri. Pemahaman konsep dapat membantu siswa untuk
mengingat, menggunakan serta menyusun kembali saat lupa.

Pemahaman konsep merupakan pembelajaran lanjutan dari penanaman


konsep, yang bertujuan agar peserta didik lebih memahami suatu konsep
matematika. Pemahaman konsep terdiri atas dua pengertian. Pertama, merupakan
kelanjutan dari pembelajaran penanaman konsep dalam suatu pertemuan.
Sedangkan kedua, pembelajaran pemahaman konsep yang dilakukan pada
pertemuan yang berbeda, tetapi masih merupakan lanjutan dari penanaman
konsep.
Sumarmo (dalam Amal, 2017) Secara umum, indikator pemahaman
matematika meliputi: mengenal, memahami dan menerapkan konsep, prosedur,
prinsip dan idea matematika. Adapun indikator yang digunakan adalah indikator
pemahaman konsep menurut Jihad dan Haris (dalam Amal 2017), sebagai
berikut:
a. Kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep yang dipelajari.
b. Kemampuan mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu
(sesuai dengan konsepnya).
c. Kemampuan menyebutkan contoh dan non-contoh dari konsep
d. Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematis.
e. Kemampuan menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau
operasi tertentu.
f. Kemampuan mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.
g. Kemampuan mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep.

21
4. Google Classroom
Google Classroom atau ruang kelas Google merupakan suatu serambi
pembelajaran untuk ruang lingkup pendidikan yang dapat memudahkan pengajar
dalam membuat, membagikan dan menggolongkan setiap penugasan tanpa kertas.
Menurut website resmi dari Google, aplikasi Google Classroom
merupakan alat produktivitas gratis meliputi email, dokumen dan penyimpanan.
Classroom di desain untuk memudahkan guru (pengajar) dalam menghemat
waktu, mengelola kelas dan meningkatkan komunikasi dengan siswa-siswanya.
Dengan Google Classroom ini dapat memudahkan peserta didik dan pengajar
untuk saling terhubung di dalam dan di luar sekolah.
Berdasarkan website resmi dari Google, Google Classroom ini
memberikan beberapa manfaat seperti:
a. Kelas dapat disiapkan dengan mudah. Pengajar dapat menyiapkan kelas dan
mengundang siswa serta asisten pengajar. Kemudian di dalam aliran kelas,
mereka dapat berbagi informasi seperti tugas, pengumuman dan pertanyaan.
b. Menghemat waktu dan kertas. Pengajar dapat membuat kelas, memberikan
tugas, berkomunikasi dan melakuan pengelolaan, semuanya di satu tempat.
c. Pengelolaan yang lebih baik. Siswa dapat melihat tugas di halaman tugas, di
aliran kelas maupun di kalender kelas. Semua materi otomatis tersimpan
dalam folder Google Drive.
d. Penyempurnaan komunikasi dan masukan. Pengajar dapat membuat tugas,
mengirim pengumuman dan memulai diskusi kelas secara langsung. Siswa
dapat berbagi materi antara satu sama lain dan berinteraksi dalam aliran kelas
melalui email. Pengajar juga dapat melihat dengan cepat siapa saja yang
sudah dan belum menyelesaikan tugas, serta langsung memberikan nilai dan
masukan real-time.
e. Dapat digunakan dengan aplikasi yang anda gunaka. Kelas berfungsi dengan
Google Document, Calender, Gmail, Drive dan Formulir.
f. Aman dan terjangkau. Kelas disediakan secara gratis.

5. Barisan dan Deret


a. Kompetensi Inti

22
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menenmpatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dan mencipta daam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
b. Kompetensi Dasar :
3.5 Menganalisis Barisan 4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
dan Deret Aritmatika berkaitan dengan barisan dan deret
aritmatika

3.6 Menganalisis Barisan 4.6 Menyelesaikan masalah kontekstual yang


dan Deret Geometri berkaitan dengan barisan dan deret geometri

c. Indikator Pencapaian Kompetensi :

3.5.1 Mencari rumus suku ke-n barisan aritmatika

3.5.2 Menentukan suku pertama suatu barisan aritmatika

3.5.3 Menentukan selisih/beda dari suatu barisan aritmatika

23
3.5.4 Menentukan suku ke-n barisan aritmatika

3.5.5 Menentukan rumus suku ke-n dari suatu deret aritmatika

3.5.6 Menentukan jumlah n suku pertama dari suatu permasalahan tentang

deret aritmatika

3.6.1 Menentukan suku pertama suatu barisan geometri


3.6.2 Menentukan rasio dari suatu barisan geometri
3.6.3 Menentukan suku ke-n barisan geometri
3.6.4 Menentukan rumus suku ke-n dari suatu barisan geometri
4.5.1 Menyelesaikan permasalahan barisan aritmatika yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari


4.5.2 Menyelesaikan permasalahan deret aritmatika yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
4.6.1 Menyelesaikan permasalahan barisan geometri yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari
d. Tujuan Pembelajaran

Melalui proses pembelajaran dengan model Problem Based Learning dan


moda daring, dengan mengedepankan perilaku jujur, santun, disiplin, rasa
ingin tahu, bertanggung-jawab, responsif dan proaktif selama proses
pembelajaran ,peserta didik diharapkan dapat:

1) Mencari rumus suku ke-n barisan aritmatika


2) Menentukan suku pertama suatu barisan aritmatika
3) Menentukan selisih/beda dari suatu barisan aritmatika
4) Menentukan suku ke-n barisan aritmatika
5) Menentukan rumus suku ke-n dari suatu deret aritmatika
6) Menentukan jumlah n suku pertama dari suatu permasalahan tentang
deret aritmatika
7) Menentukan suku pertama suatu barisan geometri
8) Menentukan rasio dari suatu barisan geometri
9) Menentukan suku ke-n barisan geometri

24
10) Menentukan rumus suku ke-n dari suatu barisan geometri
11) Menyelesaikan permasalahan barisan aritmatika yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari
12) Menyelesaikan permasalahan deret aritmatika yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
13) Menyelesaikan permasalahan barisan aritmatika yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari

B. Kerangka Konsep

PANDEMI COVID-19

SISWA BELAJAR DARI RUMAH


(DALAM JARINGAN)

MINAT BELAJAR SISWA KEAKTIFAN BELAJAR SISWA


RENDAH RENDAH

PEMAHAMAN KONSEP MODEL PEMBELAJARAN MASIH


MATEMATIKA SISWA RENDAH MONOTON DAN MEMBOSANKAN

EFEKTIVITAS

PROBLEM BASED LEARNING


GOOGLE CLASSROOM
(PBL)

PEMAHAMAN KONSEP
MATEMATIKA SISWA
MENINGKAT

Gambar 2.2. Kerangka Konsep PTK

Berdasarkan kerangka konsep diatas efektivitas model problem based learning


(PBL) berbantuan Google Classroom, akan meningkatkan pemahaman konsep

25
matematika siswa. Kemampuan pemahaman konsep matematika siswa disini yaitu dalam
menguasai materi barisan dan deret.

26
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Perhotelan
1 SMK Negeri 1 Cipanas tahun ajaran 2020-2021

B. Objek Penelitian
Yang jadi objek dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Problem
Based Learning

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Tempat penelitian akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cipanas,
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Penelitian ini, rencananya akan dilaksanakan
pada tanggal 26 Oktober s.d. 22 Nopember 2020.

D. Deskripsi Per Siklus


Secara umum, terdapat empat langkah dalam melakukan penelitian
tindakan kelas, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Suyadi (dalam Ifadah, 2016:29) Berikut gambaran siklus yang akan dilaksanakan
dalam penelitian ini.

27
Gambar 3.1. Siklus PTK

1. Siklus I
a. Perencanaan

 Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah.


 Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses
belajar mengajar.
 Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
 Memilih bahan pelajaran yang sesuai
 Menentukan skenario pembelajaran dengan menggunakan Google
Classroom dan pembelajaran berbasis masalah. (PBL).
 Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat yang dibutuhkan.
 Menyusun bahan ajar, lembar kerja peserta didik, dan media
pembelajaran yang berbentuk powerpoint
 Mengembangkan format evaluasi
 Berdiskusi dengan guru matematika yang lain atau teman sejawat

28
b. Tindakan
 Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran.
 Sebelum masuk pembelajaran, siswa membaca dan memahami materi
yang terdapat pada bahan ajar yang di upload di Google Classroom.
 Siswa diberikan masalah atau kasus yang berkaitan dengan materi
yang dipelajari.
 Siswa diberikan lembar kerja peserta didik (LKPD) yang bias diunduh
di Google Classroom
 Siswa berdiskusi di Google Classroom membahas masalah (kasus)
yang terdapat di LKPD
 Masing-masing siswa melaporkan hasil pengerjaan LKPD
 Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan hasil diskusi dan
pengerjaan LKPD
c. Pengamatan
 Melakukan observasi dengan memakai format observasi yang sudah
disiapkan yaitu dengan alat perekam untuk mengumpulkan data.
 Menlai hasil tindakan dengan menggunakan format Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD).
d. Refleksi
Semua hasil dari implementasi tindakan dan hasil pengamatan oleh
observer dikumpulkan, dianalisis dan dievaluasi didiskusikan antara
peneliti dan pengamat tentang kelebihan dan kelemahan tindakan pada
siklus I sebagai bahan refleksi awal siklus II.

2. Siklus II
a. Perencanaan

 Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I yang belum teratasi


dan penetapan alternatif pemecahan masalah.
 Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.
 Pengembangan program tindakan II.

29
b. Tindakan
Pelaksanaan program tindakan II yang mengacu pada identifikasi masalah
yang muncul pada siklus I, sesuai dengan alternative pemecahan maslah
yang sudah ditentukan, antara lain melalui:

 Sebelum masuk pembelajaran, siswa membaca dan memahami materi


yang terdapat pada bahan ajar yang di upload di Google Classroom.
 Guru melakukan appersepsi
 Siswa diberikan masalah atau kasus yang berkaitan dengan materi
yang dipelajari.
 Siswa diberikan lembar kerja peserta didik (LKPD) yang bias diunduh
di Google Classroom
 Siswa berdiskusi di Google Classroom membahas masalah (kasus)
yang terdapat di LKPD
 Masing-masing siswa melaporkan hasil pengerjaan LKPD
 Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan hasil diskusi dan
pengerjaan LKPD
c. Pengamatan
 Melakukan observasi dengan memakai format observasi yang sudah
disiapkan yaitu dengan alat perekam untuk mengumpulkan data.
 Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD).
d. Refleksi

 Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data


yang terkumpul.
 Membahas hasil evaluasi tentang scenario pembelajaran pada siklus
II.
 Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi
untuk digunakan pada siklus III
 Evaluasi tindakan II

30
E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes.

F. Teknik Analisis Data


Data hasil pengamatan diolah dengan analisis deskriptif untuk
menggambarkan keadaan peningkatan indikator keberhasilan setiap siklus dan
untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran melalui model PBL ( Problem
based learning ).

1. Data mengenai hasil tes evaluasi

Data mengenai hasil tes evaluasi diambil dari kemampuan kognitif siswa
dalam memecahkan masalah dianalisis dengan menghitung rata-rata nilai
ketuntasan belajar.

a. Menghitung rata-rata

Untuk menghitung rata-rata digunakan rumus : x 


X
n

Keterangan :

x  rata-rata nilai
∑ X = jumlah seluruh nilai

n = jumlah siswa

b. Menghitung ketuntasan belajar

a) Ketuntasan belajar individu

Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dapat ditentukan


ketuntasan belajar individu menggunakan analisis deskriptif
persentase dengan perhitungan:

skor yang diperoleh x100%


skor maksimal

31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian
Peneliti berperan juga sebagai guru pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
di kelas X Perhotelan 1. Jumlah siswa di kelas tersebut sebanyak 32 orang.
Penelitian ini terdiri dari tiga siklus yang masing – masing siklusnya berlangsung
selama 2 JP. Materi pokok yang dipilih untuk penelitian ini adalah Barisan dan Deret.
Pada siklus I, sub materi yang dibahas adalah Barisan Aritmetika sedangkan pada
siklus II adalah Deret Aritmetika, dan pada siklus III sub materi yang dibahas adalah
Barisan Geometri. Pembelajaran dilakukan oleh peneliti secara daring menggunakan
Zoom Meeting, Google Classroom, dan Whatsapp dengan menerapkan model
Problem Based Learning. Tahapan - tahapan yang dilakukan tiap siklus hampir sama
dengan berpedoman pada RPP yang telah disusun, juga berdasarkan pada tahapan –
tahapan dari penelitian tindakan kelas.

1. Kegiatan Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam dua JP. Siswa diberikan LKPD yang dikerjakan
secara mandiri oleh siswa dan hasilnya didiskusikan secara bersama antara siswa dan
guru. Pada akhir pembelajaran diberikan tes untuk mengetahui tingkat pemahaman
konsep siswa terhadap materi barisan aritmetika. Tindakan yang dilaksanakan pada
siklus I adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Kegiatan Siklus I diawali dengan perencanaan meliputi pembuatan perangkat


pembelajaran meliputi RPP, LKPD, Bahan Ajar, Media Pembelajaran, Video
Pembelajaran dan Evaluasi. Selain itu pada kegiatan ini juga guru menyiapkan link
zoom meeting dan membagikan ke siswa melalui Whatsapp grup sebagai sarana
dalam pelaksanaan pembelajaran secara daring. Untuk proses perekaman dan editing
video proses pembelajaran, peneliti juga mempersiapkan kamera digital, aplikasi
perekam layar laptop yaitu bandicam dan aplikasi untuk mengedit video, yaitu
filmora 9.

22
b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 2 Nopember 2020


pukul 08.45 WIB – 09.45 WIB dengan materi yang disampaikan adalah barisan
aritmetika. Pada pembelajaran siklus I ini siswa yang hadir pada pembelajaran melalui
zoom webmeeting sebanyak 17 siswa dari 32 siswa. Sebelum pertemuan tatap muka,
materi pelajaran (bahan ajar, video pembelajaran, LKPD) sudah diberikan terlebih
dahulu kepada siswa melalui google classroom agar mereka belajar mandiri terlebih
dahulu sehingga pada pelaksanaan pembelajaran tatap muka, guru dan siswa
berdiskusi tentang materi yang belum dipahami. Berikut kegiatan pada pertemuan
pertama.

 Pembukaan
Peneliti membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, bertanya kabar,
mengingatkan mengenai protokol kesehatan dilanjutkan dengan berdoa dan
melakukan presensi. Selanjutnya guru memberikan motivasi kepada siswa agar selalu
semangat belajar walaupun dalam kondisi pandemi. Kemudian guru menyampaikan
cakupan materi, tujuan pembelajaran, peta konsep pembelajaran yang akan
dilaksanakan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama.

 Kegiatan Inti
Siswa mengamati tampilan gambar melalui powerpoint sebagai stimulus kepada
siswa terkait dengan pengalaman siswa yang ada hubungannya dengan materi yang
diajarkan. Selanjutnya siswa diberikan permasalahan atau kasus yang bisa dipecahkan
setelah mempelajari dan memahami konsep dari barisan aritmetika. Setiap siswa
mengerjakan LKPD secara mandiri selama 20 menit. Setelah itu siswa dan peneliti
bersama-sama berdiskusi mengenai hasil yang benar pada LKPD. Siswa
mempresentasikan hasil pengerjaan LKPDnya dan siswa yang lain menanggapi.
 Penutup
Siswa membuat kesimpulan yang mereka peroleh dari pembelajaran yang sudah
dilaksanakan dan diakhiri dengan penguatan dari peneliti. Selanjutnya peneliti
menugaskan siswa untuk mengerjakan soal evaluasi untuk lebih memahami konsep
mengenai barisan aritmetika, selanjutnya peneliti menyampaikan materi yang akan

23
dipelajari pada pertemuan berikutnya, melakukan refleksi dan mengakhiri
pembelajaran dengan berdoa bersama.
c. Observasi
 Data Hasil Observasi
Dari hasil observasi selama pembelajaran berlangsung diperoleh bahwa hanya
beberapa siswa yang aktif atau terlibat dalam proses pembelajaran. Ini mungkin
dikarenakan hanya siswa yang sudah mempersiapkan LKPD yang terlibat sedangkan
siswa yang belum menyelesaikan LKPD hanya mendengar saja. Pada pembelajaran
siklus I interktif siswa dengan siswa belum terlihat, interaktif masih antara siswa
dengan guru.
 Data Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Konsep
Nilai dari hasil tes kemampuan pemahaman konsep pada siklus I dapat dilihat dari
tabel berikut ini.

Kelas : X Perhotelan 1 KKM : 75

NILAI
NO NAMA SISWA NIPD TIMESTAMP
SISWA
1 ALMITHA ZAHMA RIZKY F. 2021145 02/11/2020 13:16 78
2 ANDIRA AYU DIYANI 2021146 02/11/2020 10:59 85
3 ANISA DINA MARSELA 2021147 02/11/2020 11:10 18
4 ANNISYA RAMADHANI SUKANDARI 2021148 02/11/2020 16:15 25
5 DHEA FARACH AL- ANAMY 2021149 02/11/2020 17:14 30
6 ENENG NURALIAH 2021150 02/11/2020 22:35 81
7 ERIN MARYANI 2021151 02/11/2020 20:46 17
8 EVA ISTIANI 2021152 02/11/2020 21:40 21
9 IKANG FAUZI 2021153 02/11/2020 21:42 18
10 INTAN ALIZA PUTRI 2021154 02/11/2020 18:10 78
11 LISNAWATI 2021155 02/11/2020 22:06 22
12 M. FAUZI AL GIFARI 2021156 02/11/2020 17:14 50
13 M. YUDISTIRA JUNIAR 2021157 02/11/2020 22:25 14
14 MOHAMMAD FAIZ TETUKO 2021158 02/11/2020 22:33 18
15 MUHAMAD NIZAR ALFIAN RAMADHANI 2021159 02/11/2020 21:40 78
16 MUHAMMAD ISWANDI 2021160 02/11/2020 23:20 27
17 MUHAMMAD YUSUP SOPANDI 2021161 02/11/2020 23:55 25
18 NABILA ZAHRANI PUTRI HERDIAN 2021162 02/11/2020 23:43 18
19 NENG RIMA ANGGRAENI 2021163 02/11/2020 23:15 14
20 NESA AMELIA AGISTI 2021164 02/11/2020 21:42 17

24
21 NOVI 2021165 03/11/2020 00:11 26
22 NURHADI RAFTAN DANA 2021166 02/11/2020 23:10 78
23 PUTRI AMELIA AZZAHRA 2021167 02/11/2020 11:10 81
24 RIZKY WAHYUDI 2021169 02/11/2020 20:46 69
25 ROBI 2021170 02/11/2020 23:18 22
26 SILPANA YUNITA 2021171 02/11/2020 11:10 58
27 SITI FATIMATULZAHRA 2021172 02/11/2020 23:15 17
28 SITI SULASTRIA LESTARI 2021173 02/11/2020 16:19 78
29 SYALMA PUTRI ANDIANY 2021174 02/11/2020 20:51 77
30 TUBAGUS REZA DANA WIRAHARJA 2021175 02/11/2020 15:15 85
31 YUSUP RIVALDY PRATAMA 2021176 02/11/2020 21:42 14
32 ZAHRA ZAHIRAH HIDAYAT 2021177 02/11/2020 10:12 82
Tabel 4.1 Hasil Tes Siklus I
Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh

Jumlah Persentase

Siswa yang tidak tuntas 21 65,62 %

Siswa yang sudah tuntas 11 34,38 %

Jumlah siswa 32 100 %

Tabel 4.2 Persentase Hasil Tes Siklus I

Terdapat 21 siswa belum mencapai standar ketuntasan minimal, sedangkan


terdapat 11 siswa sudah mencapai standar ketuntasan minimal sehingga dapat disajikan
dalam bentuk diagram seperti berikut ini :

Hasil Tes pada Siklus I

Gambar 4.1 Hasil tes pada Siklus I

25
d. Refleksi

Setelah siklus I selesai dilaksanakan, selanjutnya dilakukan evaluasi dan


refleksi. Hasil yang didapat adalah ketuntasan belajar siswa yang masih di bawah
50%. Dalam pelaksanaan siklus I masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki
pada siklus II, diantaranya kurangnya keaktifan diantara siswa untuk tanya jawab,
berdiskusi, dan menanggapi hasil presentasi teman yang lain. Kemudian seharusnya
siswa memberikan kesimpulan di akhir pembelajaran dengan diberikan penguatan
oleh peneliti. Maka berdasarkan data ini, dilakukan tindak lanjut dengan
merencanakan dan melakukan perbaikan tindakan di siklus II.

2. Kegiatan Siklus II

Siklus II juga dilaksanakan dalam dua JP. Siswa diberikan LKPD yang
dikerjakan secara mandiri oleh siswa dan hasilnya didiskusikan secara bersama
antara siswa dan guru. Pada akhir pembelajaran diberikan tes untuk mengetahui
tingkat pemahaman konsep siswa terhadap materi deret aritmetika. Tindakan yang
dilaksanakan pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Kegiatan Siklus II diawali dengan perencanaan meliputi pembuatan


perangkat pembelajaran meliputi RPP, LKPD, Bahan Ajar, Media Pembelajaran,
Video Pembelajaran dan Evaluasi. Selain itu pada kegiatan ini juga guru menyiapkan
link zoom meeting dan membagikan ke siswa melalui Whatsapp grup sebagai sarana
dalam pelaksanaan pembelajaran secara daring. Untuk proses perekaman dan editing
video proses pembelajaran, peneliti juga mempersiapkan kamera digital, aplikasi
perekam layar laptop yaitu bandicam dan aplikasi untuk mengedit video, yaitu
filmora 9.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 9 Nopember 2020


pukul 09.00 WIB – 10.00 WIB dengan materi yang disampaikan adalah deret
aritmetika. Pada pembelajaran siklus II ini siswa yang hadir pada pembelajaran
melalui zoom webmeeting sebanyak 19 siswa dari 32 siswa. Sebelum pertemuan tatap

26
muka, materi pelajaran (bahan ajar, video pembelajaran, LKPD) sudah diberikan
terlebih dahulu kepada siswa melalui google classroom agar mereka belajar mandiri
terlebih dahulu sehingga pada pelaksanaan pembelajaran tatap muka, guru dan siswa
berdiskusi tentang materi yang belum dipahami. Berikut kegiatan pada pertemuan
kedua.

 Pembukaan
Peneliti membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, bertanya kabar,
mengingatkan mengenai protokol kesehatan dilanjutkan dengan berdoa dan
melakukan presensi. Selanjutnya guru memberikan motivasi kepada siswa agar selalu
semangat belajar walaupun dalam kondisi pandemi. Kemudian guru menyampaikan
cakupan materi, tujuan pembelajaran, peta konsep pembelajaran yang akan
dilaksanakan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama.

 Kegiatan Inti
Siswa mengamati tampilan video dan gambar melalui powerpoint sebagai
stimulus kepada siswa terkait dengan pengalaman siswa yang ada hubungannya
dengan materi yang diajarkan. Selanjutnya siswa diberikan permasalahan atau kasus
yang bisa dipecahkan setelah mempelajari dan memahami konsep dari deret
aritmetika.
Setiap siswa mengerjakan LKPD secara mandiri selama 20 menit. Setelah itu
siswa dan peneliti bersama-sama berdiskusi mengenai hasil yang benar pada LKPD.
Siswa mempresentasikan hasil pengerjaan LKPDnya dan siswa yang lain
menanggapi.

 Penutup
Siswa membuat kesimpulan yang mereka peroleh dari pembelajaran yang
sudah dilaksanakan dan diakhiri dengan penguatan dari peneliti. Selanjutnya peneliti
menugaskan siswa untuk mengerjakan soal evaluasi untuk lebih memahami konsep
mengenai deret aritmetika, selanjutnya peneliti menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya, melakukan refleksi dan mengakhiri
pembelajaran dengan berdoa bersama.

27
c. Data Hasil Observasi dan Tes
 Data Hasil Observasi
Dari hasil observasi selama pembelajaran berlangsung diperoleh keaktifan
siswa meningkat, baik yang bertanya jawab maupun dalam diskusi. Ini dikarenakan
sebagian besar siswa sudah mempersiapkan LKPD yang terlibat sedangkan hanya
sebagian kecil siswa yang belum menyelesaikan LKPD hanya mendengar saja.
 Data Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Konsep
Nilai dari hasil tes kemampuan pemahaman konsep pada siklus II dapat dilihat dari
tabel berikut ini.

Kelas : X Perhotelan 1 KKM : 75


NILAI
NO NAMA SISWA NIPD TIMESTAMP SISWA
1 ALMITHA ZAHMA RIZKY F. 2021145 11/9/2020 17:54:45 80
2 ANDIRA AYU DIYANI 2021146 11/9/2020 12:37:50 94
3 ANISA DINA MARSELA 2021147 11/9/2020 14:04:11 40
4 ANNISYA RAMADHANI SUKANDARI 2021148 11/9/2020 16:22:28 51
5 DHEA FARACH AL- ANAMY 2021149 11/9/2020 18:02:26 83
6 ENENG NURALIAH 2021150 11/10/2020 7:02:32 85
7 ERIN MARYANI 2021151 11/9/2020 14:09:49 77
8 EVA ISTIANI 2021152 11/9/2020 13:24:16 80
9 IKANG FAUZI 2021153 11/9/2020 16:29:10 51
10 INTAN ALIZA PUTRI 2021154 11/9/2020 13:12:09 81
11 LISNAWATI 2021155 11/9/2020 18:41:08 82
12 M. FAUZI AL GIFARI 2021156 11/9/2020 10:44:08 77
13 M. YUDISTIRA JUNIAR 2021157 11/9/2020 11:26:33 80
14 MOHAMMAD FAIZ TETUKO 2021158 11/9/2020 18:26:17 60
15 MUHAMAD NIZAR ALFIAN RAMADHANI 2021159 11/9/2020 16:20:13 90
16 MUHAMMAD ISWANDI 2021160 11/9/2020 17:21:15 41
17 MUHAMMAD YUSUP SOPANDI 2021161 11/9/2020 10:52:57 47
18 NABILA ZAHRANI PUTRI HERDIAN 2021162 11/9/2020 18:03:52 44
19 NENG RIMA ANGGRAENI 2021163 11/9/2020 18:04:58 81
20 NESA AMELIA AGISTI 2021164 11/9/2020 17:32:52 77
21 NOVI 2021165 11/9/2020 17:52:24 40
22 NURHADI RAFTAN DANA 2021166 11/9/2020 17:53:40 83
23 PUTRI AMELIA AZZAHRA 2021167 11/9/2020 11:16:45 84
24 RIZKY WAHYUDI 2021169 11/9/2020 18:07:33 85
25 ROBI 2021170 11/9/2020 18:06:06 81
26 SILPANA YUNITA 2021171 11/9/2020 17:21:58 77

28
27 SITI FATIMATULZAHRA 2021172 11/9/2020 18:20:40 88
28 SITI SULASTRIA LESTARI 2021173 11/9/2020 14:08:09 81
29 SYALMA PUTRI ANDIANY 2021174 11/9/2020 15:03:48 83
30 TUBAGUS REZA DANA WIRAHARJA 2021175 11/9/2020 16:23:19 79
31 YUSUP RIVALDY PRATAMA 2021176 11/9/2020 16:35:11 50
32 ZAHRA ZAHIRAH HIDAYAT 2021177 11/9/2020 12:38:56 90
Tabel 4.3 Hasil Tes Siklus II
Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh

Jumlah Persentase

Siswa yang tidak tuntas 9 28,12 %

Siswa yang sudah tuntas 23 71,88 %

Jumlah siswa 32 100 %

Tabel 4.4 Persentase Hasil Tes Siklus II

Terdapat 9 siswa belum mencapai standar ketuntasan minimal, sedangkan


terdapat 23 siswa sudah mencapai standar ketuntasan minimal sehingga dapat disajikan
dalam bentuk diagram seperti berikut ini :

Gambar 4.2 Hasil tes pada Siklus II

29
d. Refleksi

Setelah siklus II selesai dilaksanakan, selanjutnya dilakukan evaluasi dan


refleksi. Hasil yang didapat adalah ketuntasan belajar siswa sekitar 71,88%.
Berdasarkan data ini, maka tahapan Penelitian Tindakan Kelas perlu dilakukan
tindakan siklus III karena masih dibawah ketuntasan klasikal sebesar 80%.

3. Kegiatan Siklus III

Kegiatan Siklus III dilaksanakan dalam dua JP. Siswa diberikan LKPD yang
dikerjakan secara mandiri oleh siswa dan hasilnya didiskusikan secara bersama
antara siswa dan guru. Pada akhir pembelajaran diberikan tes untuk mengetahui
tingkat pemahaman konsep siswa terhadap materi barisan geometri. Tindakan yang
dilaksanakan pada siklus III adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Kegiatan Siklus III diawali dengan perencanaan meliputi pembuatan


perangkat pembelajaran meliputi RPP, LKPD, Bahan Ajar, Media Pembelajaran,
Video Pembelajaran dan Evaluasi. Selain itu pada kegiatan ini juga guru menyiapkan
link zoom meeting dan membagikan ke siswa melalui Whatsapp grup sebagai sarana
dalam pelaksanaan pembelajaran secara daring. Untuk proses perekaman dan editing
video proses pembelajaran, peneliti juga mempersiapkan kamera digital, aplikasi
perekam layar laptop yaitu bandicam dan aplikasi untuk mengedit video, yaitu
filmora 9.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 20 Nopember 2020


pukul 13.30 WIB – 14.30 WIB dengan materi yang disampaikan adalah barisan
geometri. Pada pembelajaran siklus III ini siswa yang hadir pada pembelajaran
melalui zoom webmeeting sebanyak 28 siswa dari 32 siswa. Sebelum pertemuan tatap
muka, materi pelajaran (bahan ajar, video pembelajaran, LKPD) sudah diberikan
terlebih dahulu kepada siswa melalui google classroom agar mereka belajar mandiri
terlebih dahulu sehingga pada pelaksanaan pembelajaran tatap muka, guru dan siswa

30
berdiskusi tentang materi yang belum dipahami. Berikut kegiatan pada pertemuan
ketiga

 Pembukaan
Peneliti membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, bertanya kabar,
mengingatkan mengenai protokol kesehatan dilanjutkan dengan berdoa dan
melakukan presensi. Selanjutnya guru memberikan motivasi kepada siswa agar selalu
semangat belajar walaupun dalam kondisi pandemi. Kemudian guru menyampaikan
cakupan materi, tujuan pembelajaran, peta konsep pembelajaran yang akan
dilaksanakan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama.

 Kegiatan Inti
Siswa mengamati tampilan video dan gambar melalui powerpoint sebagai
stimulus kepada siswa terkait dengan pengalaman siswa yang ada hubungannya
dengan materi yang diajarkan. Selanjutnya siswa diberikan permasalahan atau kasus
yang bisa dipecahkan setelah mempelajari dan memahami konsep dari deret
aritmetika.
Setiap siswa mengerjakan LKPD secara mandiri selama 20 menit. Setelah itu
siswa dan peneliti bersama-sama berdiskusi mengenai hasil yang benar pada LKPD.
Siswa mempresentasikan hasil pengerjaan LKPDnya dan siswa yang lain
menanggapi.
 Penutup
Siswa membuat kesimpulan yang mereka peroleh dari pembelajaran yang
sudah dilaksanakan dan diakhiri dengan penguatan dari peneliti. Selanjutnya peneliti
menugaskan siswa untuk mengerjakan soal evaluasi untuk lebih memahami konsep
mengenai deret aritmetika, selanjutnya peneliti menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya, melakukan refleksi dan mengakhiri
pembelajaran dengan berdoa bersama.

c. Data Hasil Observasi dan Tes


 Data Hasil Observasi
Dari hasil observasi selama pembelajaran berlangsung diperoleh keaktifan
siswa meningkat, baik yang bertanya jawab maupun dalam diskusi. Ini dikarenakan

31
sebagian besar siswa sudah mempersiapkan LKPD yang terlibat sedangkan hanya
sebagian kecil siswa yang belum menyelesaikan LKPD hanya mendengar saja.
 Data Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Konsep
Nilai dari hasil tes kemampuan pemahaman konsep pada siklus III dapat dilihat dari
tabel berikut ini.

Kelas : X Perhotelan 1 KKM : 75


NILAI
NO NAMA SISWA NIPD TIMESTAMP SISWA
1 ALMITHA ZAHMA RIZKY F. 2021145 11/20/2020 17:54:45 85
2 ANDIRA AYU DIYANI 2021146 11/20/2020 15:37:50 100
3 ANISA DINA MARSELA 2021147 11/20/2020 14:04:11 85
4 ANNISYA RAMADHANI SUKANDARI 2021148 11/20/2020 16:22:28 70
5 DHEA FARACH AL- ANAMY 2021149 11/20/2020 18:02:26 85
6 ENENG NURALIAH 2021150 11/20/2020 17:02:32 85
7 ERIN MARYANI 2021151 11/20/2020 14:09:49 80
8 EVA ISTIANI 2021152 11/20/2020 16:24:16 95
9 IKANG FAUZI 2021153 11/20/2020 16:29:10 65
10 INTAN ALIZA PUTRI 2021154 11/20/2020 15:12:09 75
11 LISNAWATI 2021155 11/20/2020 18:41:08 85
12 M. FAUZI AL GIFARI 2021156 11/20/2020 15:44:08 80
13 M. YUDISTIRA JUNIAR 2021157 11/20/2020 16:26:33 80
14 MOHAMMAD FAIZ TETUKO 2021158 11/20/2020 18:26:17 80
15 MUHAMAD NIZAR ALFIAN RAMADHANI 2021159 11/20/2020 16:20:13 95
16 MUHAMMAD ISWANDI 2021160 11/20/2020 17:21:15 65
17 MUHAMMAD YUSUP SOPANDI 2021161 11/20/2020 16:52:57 60
18 NABILA ZAHRANI PUTRI HERDIAN 2021162 11/20/2020 18:03:52 80
19 NENG RIMA ANGGRAENI 2021163 11/20/2020 18:04:58 85
20 NESA AMELIA AGISTI 2021164 11/20/2020 17:32:52 80
21 NOVI 2021165 11/20/2020 17:52:24 75
22 NURHADI RAFTAN DANA 2021166 11/20/2020 17:53:40 85
23 PUTRI AMELIA AZZAHRA 2021167 11/20/2020 15:16:45 100
24 RIZKY WAHYUDI 2021169 11/20/2020 18:07:33 85
25 ROBI 2021170 11/20/2020 18:06:06 85
26 SILPANA YUNITA 2021171 11/20/2020 17:21:58 80
27 SITI FATIMATULZAHRA 2021172 11/20/2020 18:20:40 90
28 SITI SULASTRIA LESTARI 2021173 11/20/2020 15:08:09 85
29 SYALMA PUTRI ANDIANY 2021174 11/20/2020 15:03:48 85
30 TUBAGUS REZA DANA WIRAHARJA 2021175 11/20/2020 16:23:19 80
31 YUSUP RIVALDY PRATAMA 2021176 11/20/2020 16:35:11 75

32
32 ZAHRA ZAHIRAH HIDAYAT 2021177 11/20/2020 15:38:56 95
Tabel 4.5 Hasil Tes Siklus III

Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh

Jumlah Persentase

Siswa yang tidak tuntas 4 12,50 %

Siswa yang sudah tuntas 28 87,50 %

Jumlah siswa 32 100 %

Tabel 4.6 Persentase Hasil Tes Siklus III

Terdapat 4 siswa belum mencapai standar ketuntasan minimal, sedangkan


terdapat 28 siswa sudah mencapai standar ketuntasan minimal sehingga dapat disajikan
dalam bentuk diagram seperti berikut ini :

Gambar 4.3 Hasil tes pada Siklus III


d. Refleksi

Setelah siklus III selesai dilaksanakan, selanjutnya dilakukan evaluasi dan


refleksi. Hasil yang didapat adalah ketuntasan belajar siswa sekitar 87,50% dengan
ketuntasan klasikal 80%. Berdasarkan data ini, maka tahapan Penelitian Tindakan
Kelas selesai karena ketuntasan klasikal sudah melampaui sebesar 80%.

33
B. Pembahasan

Dari hasil refleksi dan deskripsi data yang telah diuraikan tersebut dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil tes dari siklus II ke siklus III. Hal ini dapat
dilihat dari data peningkatan aktivitas peneliti, aktivitas siswa dan hasil test siswa. Pada
siklus II jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 9 orang (28,12%) dan siswa yang
tuntas sebanyak 23 orang (71,88%). Sedangkan pada siklus III mengalami peningkatan,
siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 orang (12,50%) dan yang tuntas sebanyak 28 orang
(87,50%). Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model PBL dapat meningkatan
pemahaman konsep matematika yang ditunjukkan dari peningkatan hasil tes siswa.

Perbandingan perolehan nilai pada siklus I, II dan siklus III dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Kategori Siklus I Siklus II Siklus III
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
siswa siswa siswa
Tidak Tuntas 21 65,62% 9 28,12% 4 12,5%
Tuntas 11 34,38% 23 71,88% 28 87,5%
Rata-rata 44,41 72,56 82,34
Tabel 4.7 Perbandingan Ketuntasan Hasil Tes Siklus I, II dan III

Gambaran perbandingan persentase tingkat kemampuan pemahaman konsep siswa


pada siklus I, II dan III dapat dipresentasikan dalam gambar berikut ini.

Gambar 4.4 Perbandingan Ketuntasan Hasil Tes Siklus I, II dan III

34
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bedasarkan pada pembahasan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, maka
dapat di simpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan Model Problem Base Learning secara efektif meningkatkan kemampuan


pemahaman konsep Matematika siswa pada materi barisan dan deret Kelas X
Perhotelan 1 SMK Negeri 1 Cipanas Cianjur Jawa Barat. Hal ini di dukung dengan
hasil ketuntasan kalsikal pada siklus I yaitu 38,34%, pada siklus II ketuntasan
klasikalnya meningkat menjadi 71,88%, dan pada siklus III ketuntasan klasikalnya
meningkat menjadi 87,50%.
2. Penerapan Model PBL dalam proses pembelajaran matematika dapat meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa, hal ini dapat ditandai dengan
meningkatnya minat dan keaktifan siswa baik dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran sinkron, maupun dalam diskusi.

B. Saran
1. Kepala Sekolah.
Bisa mensosialilasikan ke guru-guru bahwa model PBL bisa menjadi alternatif
penggunaan model pembelajaran dengan desain pembelajaran yang menarik dan
tidak membosankan sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika
siswa.
2. Kepada Guru
a. Guru sebaiknya bisa kreatif dan inovatif merancang pembelajaran dengan
menerapkan model PBL untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika
siswa baik dengan tugas mandiri maupun individu.
b. Guru sebaiknya meningkatkan interaksi dengan siswa dalam pemecahan
masalah dengan sebelumnya guru memberikan stimulus yang mendorong siswa
untuk berpikir kritis, dan mengaitkan konsep matematika ke dalam kehidupan
sehari-hari

35
3. Kepada siswa.
a. Siswa lebih tertarik dan tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran IPA,
sehingga kerja sama dalam diskusi lebih meningkat
b. Menumbuhkan sikap kritis sehingga kemampuan pemahaman konsep
matematika meningkat.

36
37

DAFTAR PUSTAKA

Alan, dkk. 2017. Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa melalui Model Pembelajaran
Auditory Intellectualy Repetition dan Problem Based Learning. Jurnal Pendidikan
Matematika (hal 68 – 78). Garut : STKIP Garut. Vol 11, No 1.
https://media.neliti.com/media/publications/122785-ID-kemampuan-pemahaman-
matematis-siswa-mela.pdf

Amal, K 2017. Penerapan model pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan
aktivitas belajar dan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik pada kelas.
https://amalmathematics.blogspot.com/2017/11/ptk-pbl-problem-based-learning.html

Amran, dkk. 2016. Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa
SMAN 3 Banda Aceh melalui Penerapan Model Problem Based Learning. Jurnal Didaktik
Matematika (hal 75 – 84). Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala Vo 3, No 2
http://jurnal.unsyiah.ac.id/DM/article/view/5644/4675

Hammi, Z. 2017. IMPLEMENTASI GOOGLE CLASSROOM PADA KELAS XI IPA MAN 2


KUDUS. Skripsi. Cirebon : SMA Negeri 1 Losari.
http://lib.unnes.ac.id/31039/1/1102410002.pdf

Ifadah, M. 2016. Pembelajaran Matematika dengan Model PBL ( Problem based learning ) untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika
https://www.academia.edu/21752016/PROPOSAL_PENELITIAN_PTK_PBL_DALAM
_MATERI_HIMPUNAN

Jana, P. 2019. Efektivitas Model Pembelajaran Improve Ditinjau dari Kemampuan Advertisy
Quotient. Jurnal Didaktik Matematika (hal 112 – 120). Yogyakarta: Program Sudi
Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta. Vol 6, No 2.
http://jurnal.unsyiah.ac.id/DM/article/view/14196

Kamid, dkk. 2018. Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Matematika Ditinjau dari Multiple Intelligences Siswa. Jurnal Pendidikan
Matematika (hal 192 – 200). FKIP Univ. Muhammadiyah Metro. Vol 7, No 2.
http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/matematika/article/view/1490/pdf

Rudi, A. 2017. Efektivitas Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Kemampuan Penalaran
Matematis Siswa pada Materi BAngun Ruang Kubus dan Balok Kelas VIII SMP Negeri 2
Todanan Blora Tahun Pelajaran 2016/2017. Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo
Semarang. http://eprints.walisongo.ac.id/8648/1/skripsi%20full.pdf
38

Sari, dkk. 2016. Pengembangan Perangkat Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran
Matematika SMA. Jurnal Didaktik Matematika (hal 42 – 53). Banda Aceh : Universitas
Syiah Kuala Vol 3 No 2. http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/DM/article/view/5685

Sudarman, dkk. 2016. Efektifitas Penggunaan Metode Pembelajaran Quantum Learning terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Mahasiswa. Al-jabar: Jurnal Pendidikan
Matematika (hal 275 – 282). Universitas Muhammadiyah Metro Vol 7 No 2.
http://103.88.229.8/index.php/al-jabar/article/view/42/36

Suriana, dkk 2016. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Berbasis Eksperimen Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Usaha dan Energi Ditinjau dari Gaya Berpikir Siswa
da MAN Rukoh Banda Aceh. Jurnal Pendidikan Sainns Indonesia (hal 127- 139). Vol 4,
No 2. http://jurnal.unsyiah.ac.id/JPSI/article/download/6591/10446
Undangan Zoom Seminar PTK

AYUMAYACHARINA_SMKN 1 CIPANAS_MATEMATIKA mengundang Anda untuk bergabung ke rapat


Zoom yang terjadwal.

Topik: SEMINAR PTK

Waktu: 28 Nov 2020 09:45 Jakarta

Bergabung ke Rapat Zoom

https://us05web.zoom.us/j/83991703627?pwd=WUJEakZuVmIwb1hLdGExQTBBc29tUT09

ID Rapat: 839 9170 3627

Passcode: Mv95pv
Timestamp Nama Lengkap (Beserta Gelar) Jabatan Kehadiran Seminar PTK
11/28/2020 10:08:03 Dian Marzilupah, S.Si Guru Mata Pelajaran Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:14:28 Cucu Dewi Cahyani, S.Pd Guru Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:15:02 Risnawati Sofia, S.Pd. Guru Mata Pelajaran Bahasa
Sesi 1Indonesia
(09.45)
11/28/2020 10:15:46 Nurul Fauziah, S.Pd Guru Mata Pelajaran Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:16:42 Juwita Ratna Sari, S.P Guru Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:17:53 E. Herawati, S.Pd Guru Mapel Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:20:08 Aris Suprapto Edwar, S.Pd. Guru Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:20:33 Rita Astrianingsih Guru Mapel Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:22:54 Sri Wahyuningsih,S.Pd GMP PJOK Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:22:55 Yunita Dahlia,SP Guru Produktif Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:28:05 Zahra Mola Nurul Husna, S.Pd Guru mata pelajaran Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:28:16 Irman,ST Guru Produktif Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:27:12 Dadang Hermawan,ST Guru Produktif Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:29:12 YUNITA,S.E GURU PRODUKTIF AKUNTANSI
Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:42:35 Andri Rohiman, S.Pd.I Guru Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:58:49 Risnawati Mesalina Guru Mapel Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:59:20 Irma Purnama Sari, S. Si., Gr Guru Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:59:23 Galih Isya Adani, S.Pd Guru Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:59:26 Kartika Rayani, S.Pd Guru Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:59:26 Lia Darlia, S.Pd Guru Produktif Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:59:30 Purmama Sidiq Bunyamin, S.Pd. Guru mapel Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:59:31 Siti Dalfah Fauziah, S.Pd Guru Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:59:31 Popi Noviany, S.Pd. Guru Mata Pelajaran Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:59:33 Tini Supartini,S.H. Guru mata pelajaran Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 10:59:50 Zaqi Firmansyah,S.Pd Guru Mata Pelajaran Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 11:00:02 Edi Susanto,S.Pd Guru Mata Pelajaran Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 11:00:03 Ferdiansyah,A.Md.Pust Pustakawan Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 11:00:04 Ichsan Fauzi,A.Md.Pust Operator Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 11:00:04 Dindin Tohir,S.Pd.,M.M.Pd Wakasek Kurikulum Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 11:00:10 Ida Nurlaela,SE Wakasek Kesiswaan Sesi 1 (09.45)
11/28/2020 11:00:15 Ade Sugandi,S.Pd Kepala Perpusatakaan Sesi 1 (09.45)

Anda mungkin juga menyukai