Anda di halaman 1dari 81

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-
tantangan membutuhkan peran Pegawai Negeri Sipil (PNS) selanjutnya disebut
Aparatur Sipil Negara (ASN). Pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola ASN menjadi
semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen
aparatur sipil Negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang
memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga
bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang
berkualitas bagi masyarakat.
Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik mengamanatkan,
“pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik”. UU tersebut
menjelaskan bahwa penyelenggara pelayanan publik, dalam hal ini adalah ASN,
bertugas untuk melayani masyarakat luas atas apa yang mereka butuhkan baik
barang, jasa, maupun pelayanan administratif.

Guru sebagai salah satu ASN fungsinya melayani yang harus berkompeten,
profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang
embannya, untuk itu Lembaga Administrasi Negara membentuk Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon ASN.
Salah satu aspek yang memiliki peranan sangat penting dalam dunia
pendidikan adalah guru. Sebagai pendidik guru menjadi ujung tombak
pendidikan di Indonesia. Tinggi rendahnya kualitas pendidikan akan bergantung
pada bagaimana kualitas guru itu sendiri. Guru sebagai garda terdepan

1
pendidikan dituntut memiliki kompetensi seperti yang di harapkan. Tidak hanya
itu guru juga harus mampu secara aktif meningkatkan kualitas diri dan profesi.
Kemampuan guru dalam mengembangkan materi pembelajaran dan menciptakan
suasana belajar yang kreatif dan inovatif masih menjadi pekerjaan rumah bagi
setiap tenaga pendidik di negeri ini.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan satu mata pelajaran yang
wajib untuk diikuti. Diantara materi Bahasa Indonesia adalah menulis cerita
inspiratif. Menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Dengan
menulis memudahkan kita mersakan dan menikmati hubungan–hubungan,
memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkam masalah-masalah
yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman, dapat menyumbangkan
kecerdasan.
Dalam prakteknya, sering didapati pelajaran Bahasa Indonesia kurang
efektif dan efisien karena guru kurang menggunakan metode yang bervariatif. Hal
ini tentu bertentangan dengan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia yang sangat
kompleks yang seharusnya bertujuan untuk meningkatkan aspek kognitif, afektif,
psikomotorik khususnya keterampilan menulis. Selain itu yang menjadi kendala
adalah kurangna buku bacaan (buku cerita) yang menarik bagi siswa hal ini yang
menyebabkan hasil belajara siswa rendah karena pada dasarnya membaca dan
menulis saling berkaitan.
1. Penetapan Isu
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan menjadi CPNS selama 3 bulan,
ternyata proses pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah tersebut belum sesuai
dengan target yang di capai. Ada beberapa masalah yang muncul dalam proses
pembelajaran di sekolah
1. Rendahnya kesadaran siswa membuang sampah kantong plastik pada
tempatnya
2. Rendahnya efesiensi penggunaan IT terhadap proses pembelajaran
3. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap kemampuan siswa dalam menulis di
kelas IX SMP Negeri 4 Banawa

2
Dari isu aktual di atas dapat di analisis untuk menetapkan kriteria Isu dan
kualitas Isu. Analisis kriteria Isu dengan menggunakan alat analisis APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak). Adapun alat analisis APKL
sebagai pisau untuk menentukan isu yang dikategorikan sebagai isu aktual, harus
memenuhi kriteria di bawah ini :

1. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat.


2. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan : masuk akal, realistis, relevan untuk memunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.

Tabel 1 Matriks APKL


A P K L
No ALTERNATIF (1-5) (1-5) (1-5) (1-5) TOTAL PERIN
GKAT
1 Rendahnya kesadaran siswa membuang 3 4 5 3 15 III
sampah kantong plastik pada tempatnya
2 Rendahnya efesiensi penggunaan IT 3 4 5 3 17 II
terhadap proses pembelajaran
3 Rendahnya hasil belajar bahasa I
Indonesia terhadap kemampuan 5 4 4 5 18
siswa dalam menulis.

Keterangan:
5 = Sangat kuat pengaruhnya
4 = Kuat pengaruhnya
3 = Sedang pengaruhnya
2 = Kurang pengaruhnya
1 = Sangat kurang pengaruhnya

Berdasarkan hasil analisis isu dengan menggunakan Matrix APKL, telah


ditemukan identifikasi masalah yaitu “Rendahnya hasil belajar siswa terhadap
kemampuan siswa dalam menulis cerita inspiratif di kelas IX SMP Negeri 4
Banawa”

3
Sehingga perlu di analisis kembali menggunakan Kriteria Analisis Isu USG,
yaitu :
1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus di bahas, dianalisis dan ditindak
lanjut
2. Seriousness: seberapa serius isu itu harus di bahas dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan
3. Growth: seberapa besar kemungkinan memburuk isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.

Tabel 2. Mariks USG


U S G
No ALTERNATIF (1-5) (1-5) (1-5) TOTAL PERIN
GKAT
1 Rendahnya kesadaran siswa membuang 4 3 3 10 III
sampah kantong plastik pada tempatnya
2 Rendahnya efesiensi penggunaan IT 4 3 4 11 II
terhadap proses pembelajaran
3 Rendahnya hasil belajar bahasa
Indonesia terhadap kemampuan siswa 5 4 4 13 I
dalam menulis.

Keterangan:
5 = Sangat kuat pengaruhnya
4 = Kuat pengaruhnya
3 = Sedang pengaruhnya
2 = Kurang pengaruhnya
1 = Sangat kurang pengaruhnya

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan Matrix USG, maka isu yang
harus segera diselesaikan, yaitu : rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia
terhadap kemampuan siswa dalam menulis cerita inspiratif. Aspek Urgency
mendapat angka lima karena isu tersebut harus dibahas kemudian dianalisis, aspek
Seriousness mendapat angka empat karena isu tersebut kuat pengaruh bagi hasil
pembelajaraan sementara aspek Growth mendapat angka empat karena isu
tersebut kuat pengaruhnya dan harus ditangani melalui metode yang variatif.

4
Setelah menggunakan metode APKL, USG dan diagram Fishbone. Solusi
pemecahan masalah atas isu ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam kemamapuan menulis cerita
inspiratif melalui media video.

1. Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang Diharapkan


Kondisi saat ini, peserta LATSAR yang ditempatkan di SMPN 4 Banawa
menemukan beberapa permasalahan di sekolah diantaranya rendahnya hasil
belajar bahasa Indonesia pada kemampuan siswa dalam menulis. Keadaan
ini terlihat disaat pembelajaran berlangsung selama 45 menit beberapa siswa
terlihat kurang semangat. Keadaan ini semakin tidak kondusif dikarenakan guru
menggunakan metode konvensional dan penugasan. Sesekali penulis memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya, namun hanya satu sampai tiga siswa
saja yang bertanya dan memang termasuk siswa yang berprestasi di kelas dan
siswa yang lainnya hanya memperlihatkan sikap diam dan beberapa diantaranya
asik sibuk dengan kegiatannya sendiri seperti bercerita dengan teman di
sampingnya. Kondisi ini di khawatirkan jika tidak dilakukan perubahan akan
membuat pandangan siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia itu tidak
menyenangkan dan membosankan

Penulis mencoba untuk menganalisa dampak isu dengan menggunakan


Indentifikasi Isu berdasarkan kriteria APKL, dan ditemukan 1 isu yang sangat
perlu untuk dicarikan solusi permasalahannya. Tahap selanjutnya adalah penulis
melakukan indentifikasi validasi kualitas melalui metode USG untuk mengetahui
isu mana yang menjadi prioritas. Setelah melalui USG maka yang menjadi focus
pembahasan aktualisasi ASN oleh penulis yaitu: Masalah Metode Pembelajaran
yang konvensional.

Menggunakan metode fishbone diperoleh beberapa penyebab kurangnya


minat belajar siswa di kelas yaitu: belum diterapkannya metode pembelajaran
yang bervariasi di sekolah, Berdasarkan faktor penyebab tersebut, penulis
menentukan gagasan isu ” penerapan media video.".

5
Kondisi yang diharapkan, agar nantinya dengan menggunakan media
video dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa, serta dapat diterapkan
pada mata pelajaran lainnya.

2. Analisis Dampak Isu


Apabila isu “rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia pada
kemampuan siswa dalam menulis cerita inspiratif” tidak segera ditangani
maka akan berdampak pada keterampilan dan hasil belajar siswa pada materi
menulis cerita inspiratif, mata pelajaran Bahasa Indonesia.

B. Visi, Misi dan Gambaran Organisasi

1. Visi dan Misi Kabupaten Donggala

VISI KABUPATEN DONGGALA :


“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Donggala Yang Sejahtera, Berdaya Saing,
Mandiri, Dan Berkarakter Dengan Berpijak Pada Nilai Kearifan Lokal”

MISI KABUPATEN DONGGALA :


1. Reformasi Birokrasi, Supermasi Hukum Dan Penegakkan Nilai-Nilai
Kemanusiaan Dan Ham.
2. Pengelolaan Sumber Daya Pembangunan Yang Kompetitif Dan Berbasis
Kerakyatan.
3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Kompetitif
Berlandaskan Keimanan Dan Ketaqwaan.
4. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Daerah.
5. Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Melalui Pemberdayaan
Ekonomi Kerakyatan Dan Penguatan Kelembagaan.

6
2. Gambaran singkat Organisasi

a. Profil Sekolah
SMPN 4 Banawa berlokasi di jalan Uwe Mole No. 91, Kelurahan Kabonga
Besar Kecamatan Banawa. Memiliki 9 orang guru, 5 orang tata usaha, dan 1 orang
penjaga sekolah.
Nama Sekolah : SMPN 4 Banawa
Nama Kepala Sekolah : Abd. Sjahid, S.Pd, M.Pd
Nomor Statistik/ NPSN : 40200644
Provinsi : Sulawesi Tengah
Otonomi Daerah : Donggala
Kecamatan : Banawa
Kelurahan : Kabonga Besar
Status Sekolah : Negeri
Bangunan Sekolah : Bangunan Sendiri
b. Visi Misi Sekolah
a. Visi
“Terwujudnya siswa berimtaq, berpretasi, berbudaya, dan berwawasan
ramah lingkungan”
b. Misi
1. Mewujudkan karakter warga sekolah yang berbudi pekerti luhur,
bersih dari narkoba dan peduli terhadap kelestarian fungsi
lingkungan
2. Mewujudkan pengembangan Kurikulum yang meliputi 8 standar
pendidikan
3. Mewujudkan pelaksanaan pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif dan menyenangkan dengan pendekatan SCIENTIIC
4. Meningkatkan prestasi akademik dan nonakademik
5. Meningkatkan sikap kejujuran, kejujuran, disiplin, santun, percaya
diri, dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial dan alam
6. Mewujudkan penerapan tata tertib sekolah secara konsistan dan
konsekuen

7
7. Mewujudkan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, asri dan
nyaman untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
c. Nilai Sekolah
1. Profesionalitas
2. Integritas
3. Inovasi
4. Tanggungjawab
5. Keteladanan

3. Tugas dan Fungsi Guru

1. Tugas Guru :

Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional,  Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008
tentang Guru,yakni :
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang
sesuai; dan
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan.

2. Fungsi Guru

Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta


poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, yakni :

1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;

8
2. Menjunjung tinggi peraturan  perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis dan dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional  untuk meningkatkan  mutu
pendidikan; dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik  lembaga, profesi,  dan
kedudukan sesuai dengan  kepercayaan yang diberikan kepadanya.

C. Tujuan Aktualisasi
Penyusunan rancangan aktualisasi bertujuan sebagai acuan pelaksana bagi
setiap kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ditempat tugas masing-
masing. Hali ini diharapkan mampu membentuk ASN yang profesional dan
berkarakter sehingga mampu melaksanakan tugas dan peranya secara proeisonal,
tanggap, cepat, akurat, serta dapat mengaktualisasikan nilai-niali dasar ASN :
1. Menanamkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi dalam membentuk sikap dan prilaku
serta disiplin, dalam kedudukan dan perannya sebagai anggota ASN yang
akan diterapkan di instansi tempat bekerja.
2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
dalam kemamapuan menulis cerita inspiratif melalui media video
3. Siswa lebih memahami materi mata pelajaran Bahasa Indonesia khsusnya
kemampuan menulis.

D. Manfaat Aktualisasi
Manfaat Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dapat berguna bagi :
1. Bagi diri sendiri sehingga mampu menjadi ASN yang bekerja secara
profesional dan menanamkan nilai-nilai dasar ASN.
2. Bagi lembaga organisasi sehingga mampu menciptakan lingkungan kerja
yang harmonis dan akuntabel.

9
3. Bagi pemerintah daerah sehingga mampu meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang kompetitif
4. Lingkungan masyarakat sehingga mampu menciptakan pelayanan yang prima
dan berdaya guna bagi masyarakat

10
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Nilai-nilai Dasar ASN

Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Nilai-nilai Dasar PNS adalah


sebagai berikut:
1) Akuntabilitas;
2) Nasionalisme;
3) Etika Publik;
4) Komitmen Mutu; dan
5) Anti Korupsi.
TujuanKurikulum pembelajaran agenda Nilai-nilai Dasar ASN, dengan
memberi penekanan pada kemampuan dalam memaknai dan menginternalisasi
nilai-nilai dasar ASN. Adapun Nilai-nilai Dasar ASN yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar akuntabilitas
pada peserta Pelatihan melalui substansi pembelajaran yang terkait dengan nilai-
nilai dasar akuntabilitas, konflik kepentingan dalam masyarakat, netralitas PNS,
keadilan dalam pelayanan publik dan sikap serta perilaku konsisten, indikatornya
adalah sebagai berikut :
Tabel 3 Nilai dan indikator Mata Pelatihan Akuntabilitas
Nilai Indikator
1) Tanggung Jawab Menyelesaikan pekerjaan dan tugas secara tuntas dan
dengan hasil terbaik serta mampu mempertanggung
jawabkan
2) Jujur Memberikan laporan kinerja dengan memberikan
bukti nyata dari hasil dan proses yang dilakukan

11
Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan
untuk mencapai tujuan dengan melalui identifikasi
program atas kebijakan yang perlu dilakukan, siapa
3) Kejelasan Target yang bertanggung jawab, kapan akan dilaksanakan,
dan biaya yang di butuhkan

Menunjukkan sikap netralitas PNS dan kepentingan


tertentu
4) Netral
5) Orientasi Publik Mengutamakan kepentingan Masyarakat diatas
kepentingan pribadi dan golongan

6) Adil Melayani masyarakat tanpa diskriminasi dan


ketidakjujuran

7) Transparan Keterbukaan dalam melakukan kegiatan organisasi

8) Konsisten Melakukan Tindakan yang telah disepakati dan sesuai


peraturan perundangan yang berlaku dari waktu ke
waktu
9) Partisipatif Terlibat secara mental dan emosi kepada pencapaian
tujuan dan ikut bertanggung jawab didalamnya

2. Nasionalisme
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai Pancasila dalam
menumbuhkan nasionalisme ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Adapun nilai - nilai indikator
nya adalah sebagai berikut :
Tabel 4 Nilai dan Indikator Mata Pelatihan Nasionalisme
Nilai – nilai Indikator
1. Ketuhanan 1) Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas
2) Menghormati kemerdekaan beragama
3) Membina kerukunan hidup antar umat beragama
2. Kemanusiaan 1) Mencintai sesama manusia
2) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
3) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
harkat martabat
4) Membela kebenaran dan keadilan
3. Persatuan 1) Mengutamakan keutuhan bangsa
2) Rela Berkorban
3) Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan
bernegara tanah air Indonesia baik dalam pikiran,

12
ucapan dan perbuatan
4) Memajukan pergaulan antar sesama manusia
5) Menjaga persatuan dalam keberagaman
4. Kerakyatan 1) Menghormati kedudukan, hak, dan kewajiban
yang sama
2) Mendahulukan kepentingan bersama
3) Tidak memaksakan kehendak
4) Melaksakan hasil musyawarah mufakat
5) Bertanggungjawab atas keputusan bersama
6) Membangun rasa persaudaraan dengan berbagai
suku dan budaya
5. Keadilan Sosial 1) Membangun semangat kekeluargaan dan
kegotong-royongan.
2) Mendahulukan kewajiban dari pada hak
3) Gemar menolong orang lain
4) Menghormati hak orang lain dalam pelayanan
publik
5) Mengembangkan pola hidup sederhana
6) Mengakui dan menghargai kesempatan berkarya

3. Etika Publik
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar etika publik
pada peserta pelatihan melalui pembelajaran kode etik dan perilaku pejabat
publik, bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya, dan penerapan kode etik
PNS.Adapun nilai-nilai indikatornya adalah sebagai berikut :

Tabel 5 Nilai dan Indikator Etika Publik


Nilai – nilai Indikator
1. Jujur 1) Tidak berbohong, dapat dipercaya dalam
memberikan pelayanan
2) Tidak membebani masyarakat
3) Menjalankan tugas sesuai hati nurani yang bersih
2. Terbuka 1) Menyampaikan sesuatu sesuai peraturan yang
berlaku
2) Siap menerima masukan dari pihak lain
3) Tidak ada yang ditutup-tutupi dalam menjalankan
tugas dan fungsinya
3. Tulus 1) Ikhlas dalam memberikan pelayanan
2) Memberikan pelayanan tanpa pamrih
4. Sopan 1) Membiasakan atau membudayakan senyum, sapa,
santun dan ramah dalam memberikan pelayanan

13
2) Saling menghargai dan berkomunikasi baik
3) Menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat
5. Transparansi 1) Memberikan Informasi secara benar dan tidak
menyesatkan
2) Tidak menyalahgunakan informasi untuk mencari
keuntungan pribadi atau golongan
6. Bersikap hormat 1) Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain
2) Mengindahkan nasehat orang lain
3) Membantu / meringankan setiap urusan orang lain
4) Menjunjung tinggi harga diri dan martabat sesama
manusia
7. Bertanggung jawab 1) Menggunakan barang milik negara sesuai
peruntukannya
terhadap barang milik
2) Tidak menjual barang milik negara
Negara 3) Memelihara dan tidak merusak barang milik
Negara
8. Tidak diskriminatif 1) Tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan
2) Tidak membeda-bedakan ras dan suku dan agama
dan adil
dalam membrikan pelayanan.
3) Berperilaku adil/ proporsional dalam menjalankan
tugas

4. Komitmen Mutu
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai dasar inovatif dan
komitmen mutu pada peserta Pelatihan, melalui pembelajaran tentang efektivitas,
efisiensi, inovasi dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, dan konsekuensi
dari perubahan.Adapun nilai - nilai indikator nya adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4 Nilai dan Indikator Mata Pelatihan Komitmen Mutu


Nilai – nilai Indikator
1. Efektif 1) Memenuhi kebutuhan masyarakat
2) Mencapai target
3) Berhasil guna
2. Efisien 1) Menjalankan tugas dengan tepat dan cermat
2) Bekerja berdaya guna dan bertepat guna
3) Bekerja tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan
3. Inovatif 1) Menghasilkan sesuatu yang baru dan bermanfaat
4. Orientasi Mutu 1) Bekerja dengan komitmen bagi kepuasan masyarakat
2) Bekerja cepat, tepat ramah
3) Melayani dengan hati

14
4) Melindungi dan mengayomi
5) Melakukan perbaikan kelanjutan

5. Anti Korupsi
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar anti korupsi
pada peserta Pelatihan melalui pembelajaran penyadaran anti korupsi, menjauhi
perilaku korupsi, membangun sistem integritas, dan proses internalisasi nilainilai
dasar anti korupsi.Adapun nilai - nilai indikator nya adalah sebagai berikut :

Tabel 7 Nilai dan Indikator MataPelatihan Anti Korupsi


Nilai – nilai Indikator
1. Jujur 1) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan
pengadaan
2) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat pengawasan
proyek
3) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan
inventarisasi aset milik Negara
2.Peduli 1) Tidak membiarkan orang lain merusak atau menghilangkan
barang inventaris dan kekayaan instansi
2) Bersedia memberi keterangan atas kasus penyalahgunaan
wewenang dan kerugian negara yang sednga dilakukan
penanganan berwajib
3. Mandiri 1) Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan urusannya
2) Tidak memberikan hadiah atau imbalan berupa apaun pada
petugas/ pejabat yang telah melaksanakan tuga dan
tanggung jawabnya
3) Tidak tergantung dengan orang lain dalam melaksanakan
tugas pokoknya

4. Disiplin 1) Tidak melakukan tindakan melawan hukum


2) Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan peraturan yang berlaku
5.Tanggung Jawab 1) Tidak menyalahgunakan wewenang untuk menguntungkan
diri sendiri/ orang lain dan korporasi dan dapat merugikan
keuangan negara
2) Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksaan pekerjaan
yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya
6. Kerja keras 1) Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta imbalan
apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas dan
tanggung jawabnya
2) Memilik kemampuan dan kemauan bekerja sesuai aturan

15
3) Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk mendapatkan
hasil terbaik
7. Sederhana 1) Efisien dalam menggunakan sumber daya untuk
mendapatkan hasil terbaik
2) Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah
melakukan upaya maksimal.
3) Memiliki gaya hidup sederhana yang akan mempengaruhi
pelaksaan tugas pokoknya
4) Menggunakan dan memelihara aset Negara
8 Berani 1) Berani menolak perintah yang berlawanan dengan hukum
dana dapat merugikan negara
2) Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta
9. Adil 1) Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang berlaku
secara konsisten pada semua orang
2) Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi haknya

B. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI


Kedudukan dan peran ASN untuk menjalankan fungsi ASN sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan permersatu bangsa
yang mampu mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial dengan
menggunaan perspektif Whole of Government dalam mendukung pelaksanaan
tugas jabatannya.
Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Kedudukan dan Peran PNS
dalam NKRI adalah sebagai berikut :
1. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Sedangkan yang dimaksud manajemen ASN
adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme. Ruang lingkup Manajemen PNS meliputi
penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan,
pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian
dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensisun dan hari
tua, dan perlindungan.

16
2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum
yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintahan di Pusat, Daerah dan diLingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Prinsip pelayanan Publik adalah sebagai berikut :
Tabel 8 Prinsip Pelayanan Publik
Prinsip Keterangan
1) Partisipasif Melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi hasilnya
2) Transparan Menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala
hal terkait pelayanan publik yang di selenggarakan
3) Responsif Wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya
4) Tidak Tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga
Diskriminatif negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga Negara
5) Mudah dan Memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
Murah memperoleh layanan yang mereka butuhkan dan masuk akal dan
mudah untuk dipenuhi
6) Efektif dan Mampu mewujudkan tujuan – tujuan yang hendak dicapainya dan
Efisien cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang
sederhana
7) Aksesibel Dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti
fisik (dekat, terjangkau dengan kendaran publik, mudah dilihat,
gampang ditemukan) dan dapat dijangkau dalam arti non fisik
yang terkait dengan biaya yang harus dipenuhi masyarakat.
8) Akuntabel Harus dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka kepada
masyarakat
9) Berkeadilan Dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.

3. Whole of Government
Whole of Government (WoG) merupakan cara pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari seluruh

17
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-
tujuan perumusan kebijakan, manajmen program, dan pelayanan public. Whole of
Government bertujuan menciptakan Good Governance dimana terdapat tiga pilar
didalamnya yaitu Pemeritah, Swasta/bisnis dan masyarakat.
Adapaun indikator dari Whole of Govermen, antara lain:
a. Integrasi
b. Koordinasi
c. Kapasitas

18
C. Rencana Kegiatan Aktualisasi

Rencana Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : SMP Negeri 4 Banawa


Isu Yang Di Angkat : Rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia pada kemampuan siswa dalam menulis inspiratif.

Gagasan Pemecahan Isu : Menulis cerita cerita inspiratif melalui media video

Tabel 9 Rancangan Aktualisasi


Keterkaitan
Nilai
No Kegiatan Tahap Kegiatan Out Put Mata Pelatihan nilai-nilai Ketrkaitan Terhadap Organisasi
Dasar ASN Visi Misi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. Melapor Mengajukan konsep Output Whole of Government: Visi Kabupaten Profesionalit
Kepada rancangan kepada Koordinasi Donggala:
 foto kegiatan as
Kepala mentor.  Terwujudnya
Sekolah  naskah konsep
Nasionalisme: Masyarakat
Selaku rancangan yang
Ketuhanan, Kabupaten
Mentor akan di ajukan
Akuntanbilitas:, Donggala Yang
kepada mentor
Kejelasan target dan Sejahtera, Berdaya
Transparan Saing, Mandiri
Etika Publik: Jujur, Dan Berkarakter
Terbuka, Sopan, Dengan Berpijak
Tarnsparansi, Bersikap Pada Nilai Kearifa
Hormat Lokal
Komitmen Mutu:
Efisien, Inovatif.
19
Anti korupsi: Mandiri Misi ke 3
dan Sederhana Mengoptimalkan
kualitas sumber daya
manusia yang
kompetitif
berlandaskan
keimanan dan
ketakwaan

Meminta Arahan dan Output Whole of Government: Misi ke 3 Keteladanan


Saran dari Mentor Koordinasi Mengoptimalkan
 Foto
kualitas sumber daya
 Catatan arahan dan
Akuntanbilitas: manusia yang
saran.
. Konsisten, Partisipasi kompetitif
Nasionalisme: berlandaskan
Kerakyatan keimanan dan
Etika Publik: ketakwaan
Sopan,Tulus, Terbuka,
Bersikap hormat.
Komitmen mutu:
Orientasi mutu
Anti korupsi: Kerja
Keras,
Meminta persetujuan Output Whole of Government: Misi ke 3 Profesionalit
dari mentor Koordinasi Mengoptimalkan
 Foto as
kualitas sumber daya
 Naskah
Akuntanbilitas: manusia yang
persetujuan
Kejelasan target kompetitif
Nasionalisme: berlandaskan
Kerakyatan keimanan dan
20
Etika Publik: Terbuka, ketakwaan
Sopan, Bersikap hormat
Komitmen mutu:
Efisien, Efektif.
Anti korupsi: Mandiri
Konsultasi terkait Output Whole of Government: Inovasi
pengubahan sistem 1. Foto Koordinasi Misi ke 3
pembelajaran 2. Naska Mengoptimalkan
h Pengubahan kualitas sumber daya
Nasionalisme;
manusia yang
Kerakyatan
kompetitif
Etika Publik;
berlandaskan
Sopan,Tulus, Terbuka,
keimanan dan
Bersikap Hormat
ketakwaan
Komitmen Mutu;
Eektif, Efesien, Orientasi
Mutu
Anti Korupsi; Kerja
Keras

Analisis Dampak Nilai jika tidak di laksanakan dalam kegiatan ini, penerapan nilai-nilai dasar ASN memiliki peranan
yang sangat penting dalam tahapan kegiatan, jika tidak diterapkan maka konsultasi dengan kepala sekolah tidak akan terjalin
dengan baik sehingga rancangan kegiatan aktualisasi tidak akan berjalan atau terhambat karena tidak ada dukungan, arahan dan
bimbingan dari atasan maupun rekan kerja sehingga kegiatan aktualisasi akan lebih sulit terlaksana.

21
2 Pembuatan Menganalisis silabus Output Nasionalisme: Visi Kabupaten Profesionalit
Perangkat Ketuhanan Donggala: as dan
dan Media 1.Foto Kegiatan Akuntabilitas: Integritas
2. Lembar Silabus Terwujudnya
Pembelajaran Tanggung Jawab,
Masyarakat
berbasis Partisipatif
Kabupaten Donggala
daring Anti korupsi: Mandiri
Yang Sejahtera,
Etika Public: Terbuka
Berdaya Saing,
Komitmen Mutu:
Mandiri Dan
. Efektif dan Efesien
Berkarakter Dengan
Anti Korupsi:
Berpijak Pada Nilai
Sederhana
Kearifa Lokal
Managemen ASN:
Penyusuanan dan Misi ke 3
Penetapan Mengoptimalkan
kualitas sumber daya
manusia yang
kompetitif
berlandaskan
keimanan dan
ketakwaan

Mencari refrensi media Output Manajemen ASN: Profesionalit


pembelajaran yang sesui 1.Foto Kegiatan Penyusuanan dan Misi ke 3 as dan
dengan pembelajaran 2. Foto media Penetapan Mengoptimalkan Integritas
daring pembelajaran kualitas sumber daya
Nasionalisme: manusia yang
Ketuhanan kompetitif
Akuntabilitas: berlandaskan
Tanggung jawab dan keimanan
Kejelasan Target

22
Etika Publik: Tulus
Komitmen Mutu :
Eektif, Efisien
Anti Korupsi : Mandiri
dan Kerja Keras

Menyusun RPP Output Nasionalisme: Misi ke 3 Profesionalit


Ketuhanan. Mengoptimalkan
1. Foto Kegiatan as dan
Akuntabilitas: kualitas sumber daya
Tanggung jawab, Integritas
2. RPP manusia yang
Partisipatif kompetitif
Etika Publik: berlandaskan
Bertanggung jawab keimanan dan
terhadap barang milik ketakwaan
negara.
Komitmenmutu:
Eektif, Efisien, Orientasi
mutu.
Anti korupsi: Kerja
Keras

Managemen ASN:
Penyusuanan dan
Penetapan

Meminta Persetujuan Output Managemen ASN: Misi ke 3 Profesionalit


terkait RPP yang Penyusuanan dan Mengoptimalkan
1. RPP yang di as
digunakan Penetapan kualitas sumber daya
tandatangani
kepala sekolah manusia yang
Akuntanbilitas: kompetitif
23
2. Foto Partisipatif berlandaskan
Nasionalisme: keimanan dan
Kerakyatan. ketakwaan
Etika Publik: Sopan,
Bersikap Hormat
Komitmenmutu:
Efisien, Inovatif.
Anti korupsi: Kerja
Keras, Mandiri,
Kerja Keras, Mandiri,
Whole of Government:
Koordinasi
Analisis Dampak Nilai: Penerapan nilai-nilai dasar ASN memiliki peranan yang sangat penting dalam tahapan kegiatan,
jika tidak diterapkan maka pembuatan perangkat dan pembuatan media pembelajaran tidak terlaksana dengan baik sehingga
rancangan kegiatan aktualisasi tidak akan berjalan atau terhambat karena perangkat dan media pembelajaran adalah faktor
penting keberhasilan proses pembelajaran sehingga kegiatan aktualisasi akan lebih sulit terlaksana.
3 Pre-test Merancang soal pre-test Output Nasionalisme: Visi Kabupaten Profesionalit
dan post-test Ketuhanan Donggala:
1. Foto as dan
Akuntabilitas:  Terwujudnya
Tanggung jawab, Integritas
2.Lembar masukan Masyarakat
dan saran Kejelasan Target Kabupaten
Etika Publik: Terbuka Donggala Yang
Komitmen Mutu: Sejahtera, Berdaya
Efektif, Efisien Saing, Mandiri Dan
Anti Korupsi : Mandiri Berkarakter
dan Kerja Keras Dengan Berpijak
Pada Nilai Kearifa

24
Lokal

Misi ke 3
Mengoptimalkan
kualitas sumber daya
manusia yang
kompetitif
berlandaskan
keimanan dan
ketakwaan
Merancang indikator Output Nasionalisme: Misi ke 3 Profesionalit
pencapaian pre-test dan Ketuhanan Mengoptimalkan
1. foto as dan
post-test Akuntabilitas: kualitas sumber daya
2. Indikator pre-test Tanggung jawab, Integritas
manusia yang
Kejelasan Target kompetitif
Etika Publik: Jujur, berlandaskan
Terbuka, Transparan keimanan dan
Komitmen Mutu: ketakwaan
Efektif, Efisien
Anti Korupsi : Mandiri
dan Kerja Keras
Memberikan pre-test Output Nasionalisme: Misi ke 3 Profesionalit
kepada siswa Ketuhanan Mengoptimalkan
Foto kegiatan as dan
Akuntabilitas: kualitas sumber daya Integritas
Tanggung jawab, manusia yang
Kejelasan Target kompetitif
Partisipatif berlandaskan
Anti korupsi : Mandiri, keimanan dan
Kerja Keras, Sederhana ketakwaan
Etika Public: Terbuka
25
Komitmen Mutu:
Efektif dan Efesien

Memeriksa hasil pre-test Output Nasionalisme: Misi ke 3 Profesionalit


Ketuhanan Mengoptimalkan as dan
1. Foto
Akuntabilitas: kualitas sumber daya Integritas
2. Hasil pre-test Tanggung jawab, manusia yang
Kejelasan Target kompetitif
Etika Publik: Jujur, berlandaskan
Terbuka, Transparan keimanan dan
Komitmen Mutu: ketakwaan
Efektif, Efisien
Anti Korupsi : Mandiri
dan Kerja Keras

Memasukan nilai pre- output Nasionalisme: Misi ke 3 Profesionalit


test ke tabel Ketuhanan Mengoptimalkan
1. Foto kegiatan as dan
Akuntabilitas: kualitas sumber daya Integritas
2. Hasil Pre Tes Tanggung jawab, manusia yang
Kejelasan Target kompetitif
Etika Publik: Jujur, berlandaskan
Terbuka, Transparan keimanan dan
Komitmen Mutu: ketakwaan
Efektif, Efisien
Anti Korupsi : Mandiri
dan Kerja Keras

26
Analisis Dampak: Penerapan nilai-nilai dasar ASN memiliki peranan yang sangat penting dalam tahapan kegiatan, jika pada
kegiatan Pre-Test tidak menerapkan nilai-nilai ASN: maka dalam pelaksaan tahapan kegiatan pemberian Pre-Test kepada siswa
untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam ketrampilan menulis tidak akan berlangsung atau terhambat karena penulis
tidak mendapatkan nilai awal kemampuan siswa secara valid.
4 Monitoring Mengecek keadaan siswa  Foto kegiatan Pelayanan Publik Misi ke 3 Profesionalitas
Siswa I  Surat tugas dan Integritas
Akuntabilitas: Mengoptimalkan
Tanggung Jawab, kualitas sumber daya
manusia yang
Partisipatif
kompetitif
Nasionalisme: berlandaskan
Ketuhanan keimanan dan
Etika Publik: Tulus ketakwaan
Komitmen Mutu:
Efesien
Anti Korupsi: Mandiri,
Kerja Keras

Memeriksa tugas siswa 1. Foto kegiatan Pelayanan Publik Misi ke 3 Profesionalit


2. Surat tugas as dan
Akuntabilitas: Mengoptimalkan Integritas
3. Lembar pre-test
Tanggung Jawab, kualitas sumber daya
manusia yang
Partisipatif
kompetitif
Nasionalisme: berlandaskan
Ketuhanan keimanan dan
Etika Publik: Tulus ketakwaan
Komitmen Mutu:
Efesien

27
Anti Korupsi: Mandiri,
Kerja Keras

Bimbingan belajar 1. Foto kegiatan Pelayanan Publik Misi ke 3 Profesionalitas


2. Surat tugas dan Integritas
Akuntabilitas: Mengoptimalkan
Tanggung Jawab, kualitas sumber daya
manusia yang
Partisipatif
kompetitif
Nasionalisme: berlandaskan
Ketuhanan keimanan dan
Etika Publik: Tulus ketakwaan
Komitmen Mutu:
Efesien
Anti Korupsi: Mandiri,
Kerja Keras
Analisis Dampak: Penerapan nilai-nilai dasar ASN memiliki peranan yang sangat penting dalam tahapan kegiatan, jika
pada kegiatan monitoring siswa I tidak menerapkan nilai-nilai ASN: maka dalam pelaksaan tahapan kegiatan monitoring siswa I
tidak akan berlangsung atau terhambat.
5 Melaksanaka Mencari dan membuat Output Pelayanan Publik: Visi Kabupaten Profesionalit
n bahan ajar Transparan, Efektif dan Donggala:
1. Foto kegiatan as dan
Pembelajaran Efisien  Terwujudnya
Berbasis Inovasi
2. RPP Masyarakat
Daring Akuntabilitas: Kabupaten
Tanggung Jawab, Donggala Yang
Kejelasan Target, Sejahtera, Berdaya
Partisipatif Saing, Mandiri Dan
Nasionalisme: Berkarakter
28
Ketuhanan Dengan Berpijak
Etika Publik: Tulus Pada Nilai Kearifa
Komitmen Mutu: Lokal
Efesien, Efektif,
Orientasi Mutu Misi ke
Anti Korupsi: Mandiri, 3Mengoptimalkan
Kerja Keras kualitas sumber daya
manusia yang
kompetitif
berlandaskan
keimanan dan
ketakwaan
Mengunggah bahan ajar Output Pelayanan Publik: Misi ke 3 Profesionalit
dan mengirimkan ke Transparan, Efektif dan Mengoptimalkan
1. Foto kegiatan as dan
media sosial Efisien kualitas sumber daya Inovasi
2. RPP manusia yang
Akuntabilitas: kompetitif
Tanggung Jawab, berlandaskan
Kejelasan Target keimanan dan
Nasionalisme: ketakwaan
Ketuhanan
Etika Publik: Terbuka
Komitmen Mutu:
Efesien, Efektif,
Orientasi Mutu
Anti Korupsi: Mandiri,
Kerja Keras

Mengontrol siswa terkait 1. Foto kegiatan Pelayanan Publik: Misi ke 3 Profesionalit


materi yang diajarkan Transparan, Efektif dan Mengoptimalkan
2. Foto diskusi siswa as dan
melalui aplikasi media Efisien kualitas sumber daya
29
sosial (melakukan manusia yang Integritas
pembelajaran) Akuntabilitas: kompetitif
Tanggung Jawab, berlandaskan
Kejelasan Target keimanan dan
Nasionalisme: ketakwaan
Ketuhanan
Etika Publik: Terbuka,
Tulus
Komitmen Mutu:
Efesien, Efektif,
Orientasi Mutu
Anti Korupsi: Mandiri,
Kerja Keras
Post-test 1. Foto kegiatan Misi ke 3 Profesionalit
Akuntabilitas: Mengoptimalkan
2. Lembar post-test as dan
Tanggung Jawab, kualitas sumber daya Integritas
Kejelasan Target manusia yang
Nasionalisme: kompetitif
Ketuhanan berlandaskan
Etika Publik: Terbuka keimanan dan
Komitmen Mutu: ketakwaan
Efesien, Efektif,
Orientasi Mutu
Anti Korupsi: Mandiri,
Kerja Keras

Analisis Dampak Nilai: Penerapan nilai-nilai dasar ASN memiliki peranan yang sangat penting dalam tahapan kegiatan,
jika pada kegiatan melaksanakan pembelajaran berbasis daring tidak menerapkan nilai-nilai ASN: maka dalam pelaksaan
tahapan kegiatan tersebut tidak akan berlangsung atau terhambat.

30
6 Monitoring Mengecek keadaan siswa  Foto kegiatan Pelayanan Publik Visi Kabupaten Tanggung
Siswa II  Surat tugas Donggala: Jawab
 Absen siswa Nasionalisme:  Terwujudnya
Ketuhanan Masyarakat
Akuntabilitas: Kabupaten
Tanggung jawab, Donggala Yang
Kejelasan Target Sejahtera, Berdaya
Etika Publik: Tulus Saing, Mandiri
Komitmen Mutu: Dan Berkarakter
Efektif, Efisien Dengan Berpijak
Anti Korupsi : Mandiri Pada Nilai Kearifa
dan Kerja Keras Lokal

Misi ke 3
Mengoptimalkan
kualitas sumber
daya manusia yang
kompetitif
berlandaskan
keimanan dan
ketakwaan

Memeriksa tugas siswa  Foto kegiatan Nasionalisme: Misi ke 3 Profesionalita


 Surat tugas Ketuhanan s dan
Mengoptimalkan
 Absen siswa Akuntabilitas: kualitas sumber daya Integritas
Tanggung jawab, manusia yang
Kejelasan Target kompetitif
Etika Publik: Tulus berlandaskan
Komitmen Mutu: keimanan dan
Efektif, Efisien ketakwaan

31
Anti Korupsi : Mandiri
dan Kerja Keras
Bimbingan belajar  Foto kegiatan Nasionalisme: Misi ke 3 Profesionalita,
 Surat tugas Ketuhanan Tanggungjawa
Mengoptimalkan
 Absen siswa Akuntabilitas: kualitas sumber daya b dan
Tanggung jawab, manusia yang Integritas
Kejelasan Target kompetitif
Etika Publik: Tulus berlandaskan
Komitmen Mutu: keimanan dan
Efektif, Efisien ketakwaan
Anti Korupsi : Mandiri
dan Kerja Keras
Analisis Dampak: Penerapan nilai-nilai dasar ASN memiliki peranan yang sangat penting dalam tahapan kegiatan, jika
pada kegiatan monitoring siswa II tidak menerapkan nilai-nilai ASN: maka dalam pelaksaan tahapan kegiatan monitoring siswa
II tidak akan berlangsung atau terhambat sehingga berpengaruh pada kegiatan aktualisasi.
7 Evaluasi Memeriksa hasil post- Output Managemen ASN: Misi ke 3 Profesionalit
test siswa 1. Foto Penyusuanan dan Mengoptimalkan as dan
2. Hasil Post Tes Penetapan kualitas sumber daya Integritas
manusia yang
Nasionalisme: kompetitif
Ketuhanan berlandaskan
Akuntabilitas: keimanan dan
Tanggung jawab, ketakwaan
Partisipatif
Etika Publik: Jujur,
Terbuka, Transparan
Komitmen Mutu:
Efektif, Efisien
Anti Korupsi : Mandiri
dan Kerja Keras
32
Memasukan nilai siswa Output Managemen ASN: Misi ke 3 Profesionalit
ke tabel 1. Foto Penyusuanan dan Mengoptimalkan as dan
2. Hasil Post Tes Penetapan kualitas sumber daya Integritas
manusia yang
Nasionalisme: kompetitif
Ketuhanan berlandaskan
Akuntabilitas: keimanan dan
Tanggung jawab, ketakwaan
Kejelasan Target
Etika Publik: Jujur,
Terbuka, Transparan,
Tidak diskriminatif dan
adil
Komitmen Mutu:
Efektif, Efisien
Anti Korupsi : Mandiri,
Kerja Keras,Sederhana
dan Adil

. Membandingkan hasil Output Managemen ASN: Profesionalit


pre-test dan post-test 1. Foto Penyusuanan dan Misi ke as dan
siswa dalam grafik 2. Hasil Perbandinga Penetapan 3Mengoptimalkan
Post Tes Integritas
kualitas sumber daya
Nasionalisme: manusia yang
Ketuhanan kompetitif
Akuntabilitas: berlandaskan
Tanggung jawab, keimanan dan
Partisipatif ketakwaan
Etika Publik: Jujur,
Terbuka, Transparan
33
Komitmen Mutu:
Efisien, Orientasi Mutu
Anti Korupsi : Mandiri
dan Kerja Keras
Analisis Dampak: Penerapan nilai-nilai dasar ASN memiliki peranan yang sangat penting dalam tahapan kegiatan, jika
pada kegiatan Evaluasi tidak menerapkan nilai-nilai ASN: maka dalam pelaksaan tahapan kegiatan Evaluasi tidak akan
berlangsung atau terhambat sehingga berpengaruh pada kegiatan aktualisasi.

Peserta Mentor/Kepala SMP 4 Banawa

AFRIANSYAH, S.Pd ABDUL SJAHID, S.Pd., M.Pd


NIP. 19890420 201908 1 001 NIP. 19690114 200012 1 003

34
b. Deskripsi Keterkaiatan Kegiatan dengan Agenda III
1. Melapor pada pimpinan selaku mentor. Kegiatan ini terkait dengan agenda 3
yaitu Whole Of Goverment (WOG) karena adanya kerja sama dan izin dari kepala
sekolah kegiatan aktualisasi terlaksana.
2. Pembuatan perangkat dan media pembelajaran. Kegiatan ini terkait dengan
agenda 3 yaitu Manajemen ASN karena sebagai guru yang profesional harus
mampu menyusun agenda pembelajaran dan menerapkan pembelajaran serta dapat
mencapai hasil pembelajaran yang meningkat
3. Monitoring siswa. Kegiatan ini terkait dengan agenda 3 yaitu Pelayanan
Publik karena bentuk pelayanan yang diberikan kepada peserta didik yaitu dengan
memberikan pelayanan materi yang akan dibahas pada saat itu, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
4. Melaksanakan pembelajaran berbasis daring. Kegiatan ini terkait dengan
agenda 3 yaitu Pelayanan Publik karena bentuk pelayanan yang diberikan kepada
peserta didik yaitu dengan memberikan pelayanan materi sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
5. Evaluasi penggunaan media pembelajaran. Kegiatan ini terkait dengan Agenda
3 yaitu Manajemen ASN karena dengan melakukan evalusi pembejalaran, akan
dapat diketahui sejauh mana materi atau hasil kinerja yang telah diterapakan oleh
guru kepada peserta didik dalam hal ini untuk meningkatkan hasil belajar.

c. Jadwal Aktualisasi

Dalam melakukan kegiatan aktualisasi, diperlukan jadwal kegiatan untuk


mempermudahmelakukan tahapan kegiatan aktualisasi untuk mencapai target dengan baik.
Jadwal aktualisasi ini dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 9 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

35
BULAN
TAHAPAN MARET 2020 APRIL 2020
NO KEGIATAN
KEGIATAN
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 24 25 2 2 2 2 3 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 1
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 6 7 8 9 0 1 1 2 3

Wafat Yesus Kristus


Mengajukan
konsep rancangan
kepada mentor.
Meminta Arahan
Melapor Pada dan Saran dari
Pimpinan Selaku Mentor
1 Meminta
Mentor
Persetujuan dari
Mentor

Hari Raya Nyepi


Konsultasi Terkait
Pengbuhan Sistem
Pembelajaran
2 Pembuatan Perangkat Menganalisis
dan Media Silabus
Pembelajaran
Mencari refrensi
media
pembelajaran yang
sesuai dengan
pembelajaran
daring
Menyusun RPP
Meminta
Persetujuan
terkait RPP yang
36
Digunakan
Merancang soal
dan Indikator
Pencapaian Pre-
Test dan Post-Test

Memberikan pre-
3 Pre-Test
test kepada siswa

Memeriksa hasil
pre-test
Memasukan nilai
pre-test ke tabel
Mengecek keadaan
siswa
Memeriksa tugas
4 Monitoring siswa I
siswa
Bimbingan belajar
5 Mencari dan
Melaksanakan
membuat bahan
Pembelajaran berbasis
ajar
daring
Mengunggah dan
Mengirim Bahan
Ajar ke Media
Sosial

Mengontrol siswa
terkait materi yang
diajarkan melalui
37
aplikasi media
sosial

Post-test
Mengecek keadaan
siswa
6 Monitoring siswa II Memeriksa tugas
siswa
Bimbingan belajar
Memeriksa hasil
post-test siswa
Memasukan nilai
siswa ke tabel
7 Evaluasi
Membandingkan
hasil pre-test dan
post-test siswa
dalam graik

38
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

B. Realisasi Kegiatan
1. Melapor dan Konsultasi Kepada Kepala Sekolah Salaku
Mentor Terkait Pelaksanaan Aktualisasi

No
Tahapan Nilai-Nilai Dasar
Waktu Bukti Fisik
Kegiatan ASN

1 Mengajukan Nasionalisme:
konsep Ketuhanan,
rancangan Akuntanbilitas:,
kepada mentor. Kejelasan target dan
Transparan
Etika Publik: Jujur,
Terbuka, Sopan,
Tarnsparansi,
Bersikap Hormat
Komitmen Mutu:
Efisien, Inovatif.
Anti korupsi:
Mandiri dan
Sederhana

2 Meminta Akuntanbilitas:
Arahan dan Konsisten, Partisipasi  Foto
Saran dari Nasionalisme: Senin,  Rancangan
Mentor Kerakyatan 9 Maret 2020 aktualisasi
Etika Publik:
Sopan,Tulus, Terbuka,  Lembar
Bersikap hormat. konsultasi
Komitmen mutu:  Lembar
Orientasi mutu Persetujua
Anti korupsi: Kerja n
Keras,

Meminta Akuntanbilitas:
3 Persetujuan Kejelasan target
dari Mentor Nasionalisme:
Kerakyatan
Etika Publik:
Terbuka, Sopan,

39
Bersikap hormat
Komitmen mutu:
Efisien, Efektif.
Anti korupsi:
Mandiri
4
Konsultasi Senin,
Pengubahan Nasionalisme; 16 Maret 2020
Sistem Kerakyatan
Pembelajaran Etika Publik;
Sopan,Tulus,
Terbuka, Bersikap
Hormat
Komitmen Mutu;
Eektif, Efesien,
Orientasi Mutu
Anti Korupsi;
Kerja Keras

Tabel 10 Melakukan Konsultasi dengan Kepala Sekolah

1) Mengajukan Konsep Rancangan kepada Mentor

Pada tahapan kegiatan pertama mengajukan konsep rancangan kepada


mentor pada kegiatan pertama yaitu Melapor Kepada Kepala Sekolah Salaku
Mentor Terkait Pelaksanaan Aktualisasi. Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada
hari Senin, 9 Maret 2020 bertempat di guangan kepala SMP Negeri 4 Banawa.
Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah lembar rancangan aktualisasi.

40
Gambar 1. Mengajukan konsep rancangan kepada kepala sekolah selaku
mentor

Pada saat sebelum penulis mengajukan lembar konsep rancangan aktualisasi


kepada kepala sekolah, penulis tidak lupa menghadirkan Tuhan dalam kegiatan
dengan berdoa yang merupakan bentuk ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
(Nasioalisme; Ketuhanan). Penulis menjelaskan kepada kepala sekolah tentang
rencana yang akan dicapai dalam kegiatan aktualisasi dengan rasa
keterbukaan(Akuntabilitas; Kejelasan Target, Transparan) rancangan
aktualisasi yang bersifat inovatif dan memnuhi kebutuhan siswa (Komitmen
Mutu; Efisien, Inovatif) tidak berbohong saat memberikan informasi serta
menghargai dan siap menerima masukan yang membangun dari kepala sekolah
(Etika Publik; Jujur, Terbuka, Sopan, Tarnsparansi, Bersikap Hormat) pada
saat bertemu kepala sekolah penulis mengajukan sendiri dengan situasi yang
bersifat sederhana (Anti Korupsi; Mandiri dan Sederhana)

2) Meminta Arahan dan Saran dari Mentor

Pada tahapan kegiatan kedua meminta arahan dan saran dari mentor pada
kegiatan pertama yaitu Melapor Kepada Kepala Sekolah Salaku Mentor Terkait
Pelaksanaan Aktualisasi. Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 9
Maret 2020 bertempat di guangan kepala SMP Negeri 4 Banawa. Hasil dari
tahapan kegiatan ini adalah lembar arahan dan saran.

41
Gambar 2. Meminta arahan dan saran dari kepala sekolah selaku mentor

Arahan dan saran sangat berguna bagi penulis agar terlaksananya kegiatan
aktualisasi (Nasionalisme; Kerakyatan). Pada saat menerima arahan dan saran,
penulis menghargai serta tulus menerima saran dari kepala sekolah (Etika
Publik; Sopan,Tulus, Terbuka, Bersikap Hormat) arahan dari kepala sekolah
tentu akan dikerjakan dengan komitmen yang tinggi demi kepuasaan dan kerja
keras (Komitmen Mutu; Orientasi mutu), (Anti Korupsi; Kerja Keras)

3) Meminta Persetujuan dari Kepala Sekolah

Pada tahapan kegiatan kedua meminta arahan dan saran dari mentor pada
kegiatan pertama yaitu Melapor Kepada Kepala Sekolah Salaku Mentor Terkait
Pelaksanaan Aktualisasi. Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 9
Maret 2020 bertempat di guangan kepala SMP Negeri 4 Banawa. Hasil dari
tahapan kegiatan ini adalah lembar rancangan aktualisasi

42
Gambar 3. Surat persetujuan dari mentor selaku kepala sekolah

Pada saat meminta persetujuan dari kepala sekolah selaku mentor,


penulis bertemu langsung dengan kepala sekolah (Anti Korupsi; Mandiri)
dengan selalu bersikap santun dan ramah, mengindahkan nasehat kepala sekolah
selaku mentor dan siap menerima masukan dan saran (Etika Publik; Terbuka,
Sopan, Bersikap hormat) meminta izin merupakan bentuk muswarah antara
penulis dan kepala sekolah sehingga kegiatan aktualisasi bisa berjalan dengan
baik dan dapat menyelesai secara tepat dan tuntas (Nasionalisme; Kerakyatan)
(Akuntabilitas; Kejelasan target) (Komitmen mutu; Efisien, Efektif)

4) Konsultasi Pengubahan Sistem Pembelajaran


Pada tahapan kegiatan keempat meminta konsultasi pengubahan subjek dan
media pembelajaran dari mentor pada kegiatan pertama yaitu melapor kepada
Kepala Sekolah salaku mentor terkait Pelaksanaan Aktualisasi. Tahapan kegiatan
ini dilaksanakan pada hari Senin, 16 Maret 2020 bertempat di ruangan kepala
SMP Negeri 4 Banawa. Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah lembar arahan dan
saran.

Gambar 4. Konsultasi Terkait Pengubahan Sistem Pembelajaran pada


Kegiatan Aktualisasi

43
Konsultasi pengubahan sisitem pembelajaran pada kegiatan aktualisasi
dikarenakan kelas VII yang menjadi subjek penelitian sebelunya tidak
memungkinkan untuk menerapkan media video yang membutuhkan akses internet
sehingga pemilihan kelas IX di anggap cocok untuk kegiatan aktualisasi.
(Komitmen Mutu; Eektif, Efesien), Media video sangat cocok digunakan pada
proses pembelajaran daring/online. Penggubahan sistem pembelajaran
dikarenakan ditiadakannya proses pembelajaran di sekolah dan digantikan
pembelajaran di rumah karena pandemi Covid-19 hal tersebut berdasarkan surat
edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Donggala dengan nomor surat
255/005/DIKBUD/2020.
Arahan dan saran sangat berguna bagi penulis agar terlaksananya kegiatan
aktualisasi (Nasionalisme; Kerakyatan). Pada saat konsultasi, penulis
menghargai serta tulus menerima saran dari kepala sekolah (Etika Publik;
Sopan,Tulus, Terbuka, Bersikap Hormat) arahan dari kepala sekolah tentu
akan dikerjakan dengan komitmen yang tinggi demi kepuasaan dan kerja keras
(Komitmen Mutu; Orientasi mutu), (Anti Korupsi; Kerja Keras)

Analisis Dampak Niali jika tidak di laksanakan dalam kegiatan ini,


penerapan nilai-nilai dasar ASN memiliki peranan yang sangat penting dalam
tahapan kegiatan, jika tidak diterapkan maka konsultasi dengan kepala sekolah
tidak akan terjalin dengan baik sehingga rancangan kegiatan aktualisasi tidak akan
berjalan atau terhambat karena tidak ada dukungan, arahan dan bimbingan dari
atasan maupun rekan kerja sehingga kegiatan aktualisasi akan lebih sulit
terlaksana.

“Dengan adanya kegiatan rancangan aktualisasi yang telah dilakukan oleh penulis
selama masa habituasi seusai pelatihan dasar CPNS dapat menjadi media yang baik
untuk pembelajaran diri dalam dunia kerja selanjutnya. Dalam pelaksanaan kegiatan
pertama tidak terlepas dari peran dan kedudukan ASN yaitu Whole of Government
(WoG) sehingga tercipta kolaborasi yang baik antara penulis dengan kepala sekolah
selaku mentor dan kerjasama teman-teman sejawat.”

44
2. Pembuatan Perangkat dan Media Pembelajaran

No
Tahapan Nilai-Nilai Dasar
Waktu Bukti Fisik
Kegiatan ASN

1 Menganalisis Nasionalisme: Senin  Foto


Silabus Ketuhanan 16 Maret 2020 Kegiatan
Akuntabilitas:  Lembar
Tanggung Jawab, Silabus
Partisipatif
Anti korupsi:
Mandiri
Etika Public:
Terbuka
Komitmen Mutu:
Efektif dan Efesien

Nasionalisme:
2 Mencari Ketuhanan
Akuntabilitas:  Foto
Rerensi Senin Kegiatan
Media Tanggung jawab dan 16 Maret 2020
Kejelasan Target  Media
Pembelajara pembelajaran
n yang Sesuai Etika Publik: Tulus
Komitmen Mutu : (Video)
dengan
Pembelajara Eektif, Efisien
n Daring Anti Korupsi :
Mandiri dan Kerja
Keras

Nasionalisme:
3 Menyusun Ketuhanan.
RPP Akuntabilitas: Selasa
Tanggung jawab,  Foto
17 Maret 2020 Kegiatan
Partisipatif
Etika Publik:  Lembar RPP
Bertanggung jawab
terhadap barang
milik negara.
Komitmenmutu:
Eektif, Efisien,
Orientasi mutu.

45
Anti korupsi: Kerja
Keras

Akuntanbilitas:
Partisipatif
4 Meminta Nasionalisme:
Persetujuan Kerakyatan. Rabu  Foto
terkait RPP Etika Publik: Sopan, 18 Maret 2020 Kegiatan
yang Bersikap Hormat  Lembar RPP
Digunakan Komitmenmutu: yang
Efisien, Inovatif. ditandatanga
11 ni kepala
Anti korupsi: Kerja
sekolah
Keras, Mandiri,

Tabel 11. Pembatan perangkat dan media pembelajaran

1) Menganalisis Silabus
Pada tahapan kegiatan menganalisis silabus dalam kegiatan pertama yaitu
pembuatan perangkat dan media pembelajaran Terkait Pelaksanaan Aktualisasi.
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 16 Maret 2020 bertempat di
ruangan guru SMP Negeri 4 Banawa. Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah
perangkat pembelajaran yakni silabus yang akan digunakan pada saat
pembelajaran.

Tahapan kegiatan ini adalah setelah penulis mendapatkan persetujuan dari


kepala sekolah, selanjutnya penulis secara mandiri mulai menganalisis silabus
dan menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas dengan menggunakan alat
sederhana (Akuntabilitas: Tanggung jawab, Kejelasan Target Partisipatif,
Anti korupsi : Mandiri, Anti Korupsi: Sederhana) terlebih dahulu berdoa
sebagai wujud ketaan peserta Kepada Tuhan Yang Maha Esa (Nasionalisme :
Ketuhanan). Penyusun silabus, penulis menggunakan beberapa sumber seperti
buku siswa, buku guru dan bahan materi yang didapatkan melalui internet (Anti
Korupsi : Kerja Keras). sehingga dapat diketahui kompetensi dasar, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, pencapaian kompetensi,

46
alokasi waktu dan sumber belajar (Etika Public: Terbuka). Silabus
kemudian digunakan sebagai acuan sehingga memudahkan penulis dalam
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan mencapai target yang
diinginkan (Komitmen Mutu: Efektif dan Efesien).

2) Mencari Rerensi Media Pembelajaran yang Sesuai dengan Pembelajaran


Daring
Pada tahapan kegiatan mencari refrensi media pembelajaran dalam kegiatan
kedua yaitu pembuatan perangkat dan media pembelajaran Terkait Pelaksanaan
Aktualisasi. Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 16 Maret 2020
bertempat di ruangan guru SMP Negeri 4 Banawa. Hasil dari tahapan kegiatan ini
adalah media pembelajaran akan digunakan pada saat pembelajaran.

Gambar 5. Menganalis Silabus dan mencari refrensi media pembelajaran


yang sesuai dengan pembelajaran daring

Tahapan kegiatan ini setelah menganalisis silabus, penulis lakukan adalah


mencari refrensi media pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran
daring/online (Komitmen Mutu: Efektif dan Efesien) secara mandiri dan
menyelesaikan tugas secara tuntas (Anti Korupsi: Mandiri dan Kerja Keras)
namun terlebih dahulu penulis memulai tahapa kegiatan ini dengan membaca
basmalah agar kegiatan berjalan dengan lancar (Nasionalisme: Ketuhanan).

47
Pembelajaran daring/online digunakan sehubungan di tiadakan pembelajaran di
lingkungan sekolah karena mewabahnya virus corona yang slanjutnya di sebut
Covid-19. Penulis menganalisis silabus dengan menjalankan tugas yang iklas
(Etika Publik: Tulus)

3) Menyusun RPP
Pada tahapan kegiatan menyusun RPP dalam kegiatan kedua yaitu
pembuatan perangkat dan media pembelajaran Terkait Pelaksanaan Aktualisasi.
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Maret 2020 bertempat di
ruangan guru SMP Negeri 4 Banawa. Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah
lembar rencana pelaksanaan pembelajaran.
Gambar 6. Menyusun RPP

Rnecana Pelaksanaaan Pembelajaran yang disimgkat RPP merupakan salah


satu admintrasi yang sangat penting bagi pembelajaran. Pada saat penyusunan
RPP, penulis menyusaikan dengan media pembelajaran yang berbasis daring/onlie
yang dilakukan dalam tahapan sebelumnya (Komitmen Mutu: Eektif, Efisien,
Orientasi mutu). Dalam penyusunan RPP penulis terlibat seara mental dan
emosi serta menyelesaikan pekerjaan secara tuntas dengan hasil terbaik
(Akuntabilitas: Tanggung Jawab, Partisipatif) Penyusun silabus, penulis
menggunakan beberapa sumber seperti buku siswa, buku guru dan bahan materi

48
yang didapatkan melalui internet (Anti Korupsi: Kerja Keras). sehingga dapat
diketahui kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator, pencapaian kompetensi, alokasi waktu dan sumber belajar (Etika
Public: Terbuka, Menjaga Barang Milik Negara).

4) Meminta Persetujuan terkait RPP yang Digunakan


Pada tahapan kegiatan menyusun RPP dalam kegiatan kedua yaitu
pembuatan perangkat dan media pembelajaran Terkait Pelaksanaan Aktualisasi.
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Maret 2020 bertempat di
ruangan kepala SMP Negeri 4 Banawa. Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah
lembar rencana pelaksanaan pembelajaran yang bersifat legal yang ditandai
dengan ditanda tangani oleh kepala sekolah.

Gambar 7. Meminta persetujuan terkait RPP yang digunakan

Persetujuan dari kepala sekolah selaku mentor (Nasionalisme:


Kerakyatan) terkait lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP
merupakan bukti legalitas yang diberikan oleh penulis agar dapat digunakan pada
saat pembelajaran (Anti Korupsi: Kerja Keras, Mandiri), namun sebelum
masuk di ruangan kepala sekolah penulis mengetuk pintu dan memberikan salam
sebagai wujud mendoakan (Nasionalisme: Ketuhanan). Selama bertemu kepala
sekolah, penulis bersikap hormat kepada atasan dan terlibat secara mental dan

49
emosi terkait RPP yang akan di setujui (Etiaka Publik: Sopan, Bersikap
Hormat);

Analisis Dampak Niali: Penerapan nilai-nilai dasar ASN memiliki peranan


yang sangat penting dalam tahapan kegiatan, jika tidak diterapkan maka
pembuatan perangkat dan pembuatan media pembelajaran tidak terlaksana dengan
baik sehingga rancangan kegiatan aktualisasi tidak akan berjalan atau terhambat
karena perangkat dan media pembelajaran adalah faktor penting keberhasilan
proses pembelajaran sehingga kegiatan aktualisasi akan lebih sulit terlaksana.

“Dengan adanya kegiatan rancangan aktualisasi yang telah dilakukan oleh penulis
selama masa habituasi seusai pelatihan dasar CPNS dapat menjadi media yang baik
untuk pembelajaran diri dalam dunia kerja selanjutnya. Dalam pelaksanaan
kegiatan kedua tidak terlepas dari peran dan kedudukan ASN yaitu Managemen
ASN dan Whole of Government (WoG) sehingga membantu pembutan perangkat dan
media pembelajaran dan terciptanya kolaborasi yang baik antara penulis dengan
kepala sekolah selaku mentor.

3. Pre- Test

No
Tahapan
Nilai-Nilai Dasar ASN Waktu Bukti Fisik
Kegiatan

1 Merancang Nasionalisme: Kamis,  Foto


soal dan Ketuhanan 19 Maret 2020 Kegiatan
Indikator Akuntabilitas:  Lembar soal
Pencapaian Tanggung jawab, dan
Pre-Test dan Kejelasan Target ponskoran
Post-Test Etika Publik: Terbuka pencapaian
Komitmen Mutu: pre-test dan
Efektif, Efisien post-test
Anti Korupsi : Mandiri
dan Kerja Keras

50
2 Memberikan Jum’at
Pre-Test Nasionalisme: 20 Maret 2020
Ketuhanan
 Foto
Akuntabilitas:
kegiatan
Tanggung jawab,
 Lembar soal
Kejelasan Target
pre-test
Partisipatif
Anti korupsi :
Mandiri, Kerja Keras,
Sederhana
Etika Public:
Terbuka
Komitmen Mutu:
Efektif dan Efesien
3 Memeriksa Sabtu
Hasil Pre-Test 21 Maret 2020  Foto
Nasionalisme:
kegiatan
Ketuhanan
Akuntabilitas:  Lembar hasil
Tanggung jawab, pre-test
Kejelasan Target siswa
Etika Publik: Jujur,
Terbuka, Transparan
Komitmen Mutu:
Efektif, Efisien
Anti Korupsi : Mandiri
dan Kerja Keras
4 Memasukan Sabtu
Nilai Pre-Test 21 Maret 2020  Foto
ke Tabel Nasionalisme: kegiatan
Ketuhanan  Lembar hasil
Akuntabilitas: pre-test
Tanggung jawab, siswa dalam
Kejelasan Target tabel
Etika Publik: Jujur,
Terbuka, Transparan
Komitmen Mutu:
Efektif, Efisien
Anti Korupsi : Mandiri
dan Kerja Keras

Tabel 12 Pre-Test

1) Merancang soal dan Indikator Pencapaian Pre-Test dan Post-Test

51
Pada tahapan kegiatan merancang soal dan merancang indikator pencapaian
pre-test dan post test dalam kegiatan ketiga yaitu Pre-Test terkait pelaksanaan
aktualisasi. Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Maret 2020
bertempat di ruangan guru SMP Negeri 4 Banawa. Hasil dari tahapan kegiatan ini
adalah lembar soal dan lembar indikator pencapaian pre-test dan post-test siswa.

Gambar 8. Merancang soal dan indikator pencapaian pre-test dan post-test

Kegiatan pre-test adalah kegiatan awal dan sangat penting guna mengukur
awal kemampuan siwa, namun pertam-tama tahapan kegiatan yang dilaksanakan
adalah merancang soal dan merancang indikator pencapaian dan kegiatan post-test
adalah kegiatan penting guna mengukur keberhasilan kemampuan siwa. Sebelum
merancang soal dan merancang indikator pencapaian, penulis menghadirkan
Tuhan pada setiap aktifitas dengan cara mengucapkan basmalah dan berdoa
(Nasionalisme: Ketuhanan), selanjutnya penulis secara mandiri mulai
merancang soal dan indikator pencapaian dan menyelesaikan pekerjaan dengan
tuntas dengan menggunakan alat sederhana (Akuntabilitas: Tanggung jawab,
Kejelasan Target Partisipatif, Anti korupsi: Mandiri, Anti Korupsi:

52
Sederhana) Perancangan soal dan indikator, penulis menggunakan beberapa
sumber seperti buku siswa, buku guru dan bahan materi yang didapatkan melalui
internet (Anti Korupsi: Kerja Keras). sehingga dapat diketahui kompetensi
dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, pencapaian
kompetensi, alokasi waktu dan sumber belajar (Etika Public: Terbuka).
Soal dan indikator pencapaian digunakan sebagai acuan pengukuran pencapaian
awal siswa (Komitmen Mutu: Efektif dan Efesien).

2) Memberikan Pre-Test
Pada tahapan kegiatan memberikan Pre-Test dalam kegiatan ketiga yaitu
Pre-Test terkait pelaksanaan aktualisasi. Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada
hari Sabtu, 21 Maret 2020 bertempat di ruangan guru SMP Negeri 4 Banawa.
Proses pemberian Pre-Test kepada siswa berbasis daring/online melalui aplikasi
Facebook, hal ini dikarenakan ditiadakan proses pembelajaran di lingkungan
sekolah akibat virus Covid-19. Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah hasil Pre-
Test siswa.

Gambar 9. Memberikan soal pre-test kepada siswa melalui aplikasi


Facebook

Kegiatan pre-test adalah kegiatan awal dan sangat penting guna mengukur

53
awal kemampuan siwa, Sebelum memberi soal pre-test kepada siswa, penulis
menghadirkan Tuhan pada setiap aktifitas dengan cara mengucapkan basmalah
dan berdoa sebagai wujud ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
(Nasionalisme: Ketuhanan), selanjutnya penulis secara mandiri memberikan
soal Pre-Test kepada siswa melalui aplikasi Facebook dan menyelesaikan
pekerjaan dengan tuntas dengan hasil terbaik dan situasi yang sederhana
(Akuntabilitas: Tanggung jawab, Kejelasan Target Partisipatif; (Anti
korupsi : Mandiri, Kerja Keras, Sederhana) Pemberian soal menggunakan
beberapa sumber seperti buku siswa, buku guru dan bahan materi yang
didapatkan melalui internet (Anti Korupsi : Kerja Keras). sehingga dapat
diketahui hasil Pre-Test yang baik dan valid (Etika Public: Terbuka). Soal
Pre-Test digunakan sebagai acuan pengukuran pencapaian awal kemampuan
siswa (Komitmen Mutu: Efektif dan Efesien).

3) Memeriksa Hasil Pre-Test


Pada tahapan kegiatan memberikan Pre-Test dalam kegiatan ketiga yaitu
Pre-Test terkait pelaksanaan aktualisasi. Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada
hari Sabtu, 21 Maret 2020 bertempat di ruangan guru SMP Negeri 4 Banawa.
Proses pemeriksa hasil Pre-Test bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menulis cerita inspiratif. Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah hasil Pre-
Test siswa.

54
Gambar 10. Memeriksa hasil pre-test siswa

Pada tahap kegiatan pemeriksaan hasil pre-test, penulis terlebih dahulu


membaca basamalah dan berdoa agar pemeriksaan hasil pre test berjalan dengan
baik (Nasionalsime: Ketuhanan). Selanjutnya penulis secara mandiri
memeriksa lembar pre-test yang telah di kerjakan pleh siswa (Anti Korupsi:
Kerja Keras). Pada saat memeriksa hasil pre-test, penulis secara jujur atau
memberikan nilai sesuai dengan apa yang tercantum di lembar pre-test agar
mendapatkan nilai yang valid (Etika Publik: Jujur, Terbuka, Transparan);
(Akuntabilitas; Jujur). Pemberian Pre-Test digunakan sebagai acuan
pengukuran pencapaian awal kemampuan siswa (Komitmen Mutu: Efektif dan
Efesien). Peneliti secara mental dan emosi dan bertanggung jawab atas pekerjaan
yang telah dilaksanakan (Nasionalsime: Tanggung Jawab, Partisipatif).

4) Memasukan Nilai Pre-Test ke Tabel


Pada tahapan kegiatan memberikan pre-test dalam kegiatan kelima yaitu
Pre-Test terkait pelaksanaan aktualisasi. Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada
hari Sabtu, 21 Maret 2020 bertempat di ruangan guru SMP Negeri 4 Banawa.
Proses pemeriksa hasil Pre-Test bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menulis cerita inspiratif. Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah hasil Pre-
Test siswa.

55
Gambar 11. Memeriksa hasil pre-test siswa
Setelah memeriksa pre-test, selanjutnya tahapan kegiatan memasukan nilai
pre-test. Pada saat memeriksa pre-test penulis terlebih dahulu mengucapkan
basmalah dan berdoa sebagai wujud ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
agar kegiatan tersebut berjalan lancar (Nasionalsime: Ketuhanan). Selanjutnya
penulis secara mandiri memeriksa memasukan nilai pre-test yang telah di
kerjakan pleh siswa (Anti Korupsi: Kerja Keras). Kemudian secara jujur penulis
memasukan nilai di tabel yang sudah di sediakan sebelumnya (Etika Publik:
Jujur, Terbuka, Transparan); (Akuntabilitas; Jujur). Pemberian Pre-Test
digunakan sebagai acuan pengukuran pencapaian awal kemampuan siswa
(Komitmen Mutu: Efektif dan Efesien). Peneliti secara mental dan emosi dan
bertanggungjawab atas pekerjaan.

Analisis Dampak: Penerapan nilai-nilai dasar ASN memiliki peranan yang


sangat penting dalam tahapan kegiatan, jika pada kegiatan Pre-Test tidak
menerapkan nilai-nilai ASN: maka dalam pelaksaan tahapan kegiatan pemberian
Pre-Test kepada siswa untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam
ketrampilan menulis tidak akan berlangsung atau terhambat karena penulis tidak
mendapatkan nilai awal kemampuan siswa secara valid.

4. Monitoring siswa I
No
Tahapan
Nilai-Nilai Dasar ASN Waktu Bukti Fisik
Kegiatan

56
1 Mengecek Akuntabilitas:
keadaan siswa Tanggung Jawab,
Partisipatif
Nasionalisme:
Ketuhanan
Etika Publik: Tulus
Komitmen Mutu:
Efesien
Anti Korupsi:
Mandiri, Kerja Keras

2 Memeriksa
tugas siswa Nasionalisme:
Ketuhanan
Akuntabilitas:
Tanggung jawab,
Kejelasan Target
Etika Publik: Tulus Senin-Selasa  Foto kegiatan
Komitmen Mutu: 23-24 Maret  Surat tugas
Efektif, Efisien 2020
Anti Korupsi :
Mandiri dan Kerja
Keras
3 Bimbingan
belajar Nasionalisme:
Ketuhanan
Akuntabilitas:
Tanggung jawab,
Kejelasan Target
Etika Publik: Tulus
Komitmen Mutu:
Efektif, Efisien
Anti Korupsi :
Mandiri dan Kerja
Keras

Tabel 13. Monitoring I


1) Mengecek keadaan siswa
Pada tahapan kegiatan mengecek keadaaan siswa dalam kegiatan keempat
yaitu monitoring I Terkait Pelaksanaan Aktualisasi. Tahapan kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal, 23 sampai 24 Maret 2020. Hasil dari tahapan kegiatan

57
ini adalah surat tugas dan lembar absen monitoring serta lembar pre-test yang
diberikan sebelumnya.

Gambar 12. Mengecek keadaan siswa dan bertemu orang tua siswa

Pada tahap ini guru-guru ditugaskan kepala sekolah untuk menitoring siswa
ke rumah-rumah demi berjalannya proses pembelajaran siswa pasca menyebarnya
virus corona (Covid-19) sehingga siswa ditiadakan untuk belajar di sekolah
(Akuntabilitas: Tanggung Jawab, Partisipatif). Pada saat penulis berangkat ke
rumah-rumah siswa, sebelumnya penulis terlebih dahulu berdoa kepada Tuhan
Yang Maha Esa agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik tanpa ada hambatan
(Nasionalisme: Ketuhanan). Keikhlasan dalam menjalankan tugas adalah wujud
kecintaan penulis terhadap pekerjaan meskipun pergi dari rumah ke rumah siswa
(Etika Publik: Tulus). Untuk kefesienya waktu, penulis mendahulukan siswa
yang beralamatkan di desa pangga kemudian siswa yang beralamatkan jauh dari
sekolah (Komitmen Mutu: Efesien). Kemudian penulis secara mandiri dan kerja
keras mengecek keadaan siswa dan membimbing siswa dalam belajar (Anti
Korupsi: Mandiri, Kerja Keras)

58
2) Memeriksa Tugas Siswa

Gambar 13. Mememriksa tugas siswa yang diberikan sebelumnya

Pada tahap ini penulis memeriksa tugas yang di tugasi sebelumnya oleh
guru tak terkeuali mengecek pre-test yang diberikan sebelumnya (Akuntabilitas:
Tanggung Jawab, Partisipatif). Pada saat penulis berangkat ke rumah-rumah
siswa, sebelumnya penulis terlebih dahulu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa
agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik tanpa ada hambatan (Nasionalisme:
Ketuhanan). Keikhlasan dalam menjalankan tugas adalah wujud kecintaan
penulis terhadap pekerjaan meskipun pergi dari rumah ke rumah siswa (Etika
Publik: Tulus). Untuk kefesienya waktu, penulis mendahulukan siswa yang
beralamatkan di desa pangga kemudian siswa yang beralamatkan jauh dari
sekolah (Komitmen Mutu: Efesien). Kemudian penulis secara mandiri dan kerja
keras mengecek keadaan siswa dan membimbing siswa dalam belajar (Anti
Korupsi: Mandiri, Kerja Keras)

59
3) Bimbingan Belajar

Gambar 14. Bimbingan belajar

Pada tahap ini penulis membimbing siswa belajar, berdiskusi dengan siswa
tentang materi yang belum dipahami (Akuntabilitas: Tanggung Jawab,
Partisipatif). Pada saat penulis berangkat ke rumah-rumah siswa, sebelumnya
penulis terlebih dahulu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kegiatan
tersebut berjalan dengan baik tanpa ada hambatan (Nasionalisme: Ketuhanan).
Keikhlasan dalam menjalankan tugas adalah wujud kecintaan penulis terhadap
pekerjaan meskipun pergi dari rumah ke rumah siswa (Etika Publik: Tulus).
Untuk kefesienya waktu, penulis mendahulukan siswa yang beralamatkan di desa
pangga kemudian siswa yang beralamatkan jauh dari sekolah (Komitmen Mutu:
Efesien). Kemudian penulis secara mandiri dan kerja keras membimbing siswa
dalam belajar (Anti Korupsi: Mandiri, Kerja Keras)

Analisis Dampak: Penerapan nilai-nilai dasar ASN memiliki peranan yang


sangat penting dalam tahapan kegiatan, jika pada kegiatan monitoring siswa I
tidak menerapkan nilai-nilai ASN: maka dalam pelaksaan tahapan kegiatan
monitoring siswa I tidak akan berlangsung atau terhambat.

60
Pada tahapan keempat yaitu monitoring siswa I. Dalam kegiatan ini tidak terlepas
dari peran dan kedudukan ASN yaitu Pelayanan Publik dalam kegitan ini penulis
mengecek keadaan siswa terkait mewabahnya virus corona (Covid-19) kemudian
memeriksa tugas dan membimbing belajar siswa, berdiskusi pelajaran atau materi
yang belum dipahami.

5. Melaksanakan Pembelajaran Berbasis Daring

No
Tahapan Nilai-Nilai Dasar
Waktu Bukti Fisik
Kegiatan ASN

1 Mencari dan Akuntabilitas: Kamis,  Bahan ajar


membuat bahan Tanggung Jawab, 26 Maret melalui
ajar Kejelasan Target, 2020 aplikasi
Partisipatif Youtube
Nasionalisme:  Bahan ajar
Ketuhanan dalam
Etika Publik: Tulus bentuk PDF
Komitmen Mutu:
Efesien, Efektif,
Orientasi Mutu
Anti Korupsi:
Mandiri, Kerja Keras

2 Mengunggah Jum’at,
bahan ajar dan Akuntabilitas: 27 Maret
mengirim ke Tanggung Jawab, 2020
media sosial Kejelasan Target
Nasionalisme:
Ketuhanan
Etika Publik:
Terbuka
Komitmen Mutu:
Efesien, Efektif,
Orientasi Mutu
Anti Korupsi:
Mandiri, Kerja Keras
3 Mengontrol siswa 28-31  Mengontrol
terkait materi Akuntabilitas: Maret siswa

61
yang diajarkan Tanggung Jawab, 2020 melalui
melalui aplikasi Kejelasan Target Aplikasi
media sosial Nasionalisme: WhatsApp
(melakukan Ketuhanan
pembelajaran) Etika Publik:
Terbuka, Tulus
Komitmen Mutu:
Efesien, Efektif,
Orientasi Mutu
Anti Korupsi:
Mandiri, Kerja Keras
4 Post-test Selasa,  Lembar
31 Maret Post-Test
Akuntabilitas: 2020
Tanggung Jawab,
Kejelasan Target
Nasionalisme:
Ketuhanan
Etika Publik:
Terbuka
Komitmen Mutu:
Efesien, Efektif,
Orientasi Mutu
Anti Korupsi:
Mandiri, Kerja Keras

Tabel 14. Melaksanakan Pembelajaran (Post-Test)

Pada tahapan kegiatan pelaksanaan pembelajaran terkait pelaksanaan


aktualisasi. Pada kegiatan ini dilaksanakan sesuai jadwal yaitu pada tanggal 28, 30
Maret sampai 31 April 2020 dan post-test pada tanggal 1 sampai 2 April 2020.
Proses pembelajaran dilaksanakan berbasis daring/onlie, artinya guru berada di
raung kantor SMP Negeri 4 Banawa memberi materi melalui aplikasi media sosial
seperti Facebook, Whatsap dan Yotube yang terhubung dengan internet
(Komitmen Mutu: Efektif, Efesien) kemudian siswa menerima materi di rumah
masing-masing (Akuntabilitas: Tanggungjawab, Partisipatif). Proses
pembelajaran melalui online dikarenakan siswa ditiadakan belajar disekolah untuk
memutus penyebaran virus corona (Covid-19) yang mewabah, (Anti Korupsi:
Mandiri, Kerja Keras) hal ini diperkuat berdasarkan surat edaran yang

62
dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Donggala dengan
nomor surat 255/005/DIKBUD/2020.

1) Mencari dan Membuat BahanAjar


Pada tahapan kegiatan mencari dan membuat bahan ajar dalam kegiatan
kelima melaksanakan pembelajaran berbasis daring Terkait Pelaksanaan
Aktualisasi. Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal, 26 Maret 2020.
Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah bahan ajar cerita inspiratif

Gambar 15. Bahan ajar melalui aplikasi Youtube yang bisa diakses siswa

Tahapan kegiatan ini adalah mencari dan membuat bahan ajar untuk yang
sesuai dengan metode daring/online. Pada saat penulis mencari dan membuat
bahan ajar secara mandiri dan menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas dengan
menggunakan alat sederhana (Akuntabilitas: Tanggung jawab, Kejelasan
Target, Partisipatif, (Anti korupsi: Mandiri) terlebih dahulu berdoa sebagai
wujud ketaan peserta Kepada Tuhan Yang Maha Esa (Nasionalisme :
Ketuhanan). Pembuat bahan ajar, penulis menggunakan beberapa sumber seperti
buku siswa, buku guru dan bahan materi yang didapatkan melalui internet (Anti
Korupsi : Kerja Keras); (Komitmen Mutu: Efektif dan Efesien).sehingga
siswa dapat memahami materi yang diberikan meskipun hanya melalui media
sosial (Etika Public: Terbuka).

63
2) Mengunggah dan Mengirim Bahan Ajar ke Media Sosial

Pada tahapan kegiatan membuat bahan ajar dalam mengunggah bahan ajar
pada kegiatan kelima melaksanakan pembelajaran berbasis daring Terkait
Pelaksanaan Aktualisasi. Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal, 27
Maret 2020. Hasil dari tahapan kegiatan ini unggahan bahan ajar di media sosial

Gambar 16. Bahan ajar dalam bentuk video yang telah di kirim ke Media
Sosial

Gambar 17. Bahan ajar dalam bentuk PDF yang telah di kirim ke Media
Sosial

64
Tahapan kegiatan ini adalah mengunggah bahan ajar kemudian dikirim ke
media sosial (Komitmen Mutu: Efektif, Efesien). Pada saat penulis
megunngah bahan ajar, prnulis secara mandiri dan menyelesaikan pekerjaan
dengan tuntas (Akuntabilitas: Tanggung jawab, Kejelasan Target); (Anti
korupsi: Mandiri) Namun terlebih dahulu penulis berdoa sebagai wujud ketaan
penulis Kepada Tuhan Yang Maha Esa (Nasionalisme : Ketuhanan).
Pengunggahan bahan ajar, penulis menggunakan media sosial untuk mengirim
bahan ajar ke peseta melalui facebook (Anti Korupsi : Kerja Keras);
(Komitmen Mutu: Efektif, Efesien, Orientasi Mutu) sehingga siswa dapat
menerima dan memahami materi yang diberikan Etika Public: Terbuka).

3) Mengontrol Siswa terkait Materi yang Diajarkan melalui Aplikasi Media


Sosial (melakukan pembelajaran berbasis daring)
Pada tahapan kegiatan mengontro siswa pada kegiatan kelima
melaksanakan pembelajaran berbasis daring Terkait Pelaksanaan Aktualisasi.
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal, 28 Maret sampai 2 April 2020.
Mengontrol siswa terkait materi yang diajarkan melalui aplikasi media sosial
adalah bentuk Pelayanan Publik kepada siswa agar proses pembelajaran tetap
berjalan.

65
Gambar 18. Mengontrol siswa melalui Aplikasi WhatsApp terkait materi yang
telah diberikan sebelumnya

Tahapan kegiatan ini adalah mengontrol siswa terkait materi yang diajarkan
(Komitmen Mutu: Efektif, Efesien). Pada saat penulis megontrol siswa,
prnulis secara mandiri dan menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas
(Akuntabilitas: Tanggung jawab, Kejelasan Target) Namun terlebih dahulu
penulis menghadirkan Tuhan dengan berdoa sebagai wujud ketaan penulis
Kepada Tuhan Yang Maha Esa (Nasionalisme : Ketuhanan). Penulis
menggunakan media sosial untuk berdiskusi kepada peseta melalui facebook dan
Whatshap (Anti Korupsi : Kerja Keras); (Komitmen Mutu: Orientasi Mutu)
sehingga siswa dapat menerima dan memahami materi yang diberikan Etika
Public: Terbuka, Tulus).

4) Post-Test
Pada tahapan kegiatan pre-test pada kegiatan kelima melaksanakan
pembelajaran berbasis daring Terkait Pelaksanaan Aktualisasi. Tahapan kegiatan

66
ini dilaksanakan pada tanggal, 31 Maret sampai 2 April 2020. Hasil dari kegiatan
ini adalah foto pemberian soal post-test

Gambar 19. Pemberian post-test mealui aplikasi media sosial Facebook

Gambar 20. Pemberian post-test mealui aplikasi media sosial WhatsApp

Tahapan kegiatan ini adalah pemberian pre-test terkait kegiatan Aktualisasi.


Kegiatan ini sangat penting untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis
cerita inspiratif. Pada saat penulis memberi pre test kepada siswa, prnulis secara

67
mandiri dan menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas (Akuntabilitas: Tanggung
jawab, Kejelasan Target); (Etika Public: Mandiri) Namun terlebih dahulu
penulis menghadirkan Tuhan dengan berdoa sebagai wujud ketaan penulis
Kepada Tuhan Yang Maha Esa (Nasionalisme : Ketuhanan). Penulis
menggunakan media sosial untuk pemberian pre-test kepada peseta melalui
facebook dan Whatshap (Anti Korupsi: Kerja Keras); (Komitmen Mutu:
Efektif, Efesien) sehingga siswa dapat menerima dan mendapatkan pre-test yang
diberikan (Etika Public: Terbuka).
Analisis Dampak: Penerapan nilai-nilai dasar ASN memiliki peranan yang
sangat penting dalam tahapan kegiatan, jika pada kegiatan melaksanakan
pembelajaran berbasis daring tidak menerapkan nilai-nilai ASN: maka dalam
pelaksaan tahapan kegiatan tersebut tidak akan berlangsung atau terhambat.

Pada tahapan keempat yaitu kegiatan melaksanakan pembelajaran berbasis daring.


Dalam kegiatan ini tidak terlepas dari peran dan kedudukan ASN yaitu Manajemn
ASN dan Pelayanan Publik. Dalam kegitan ini penulis mencari dan membuat
bahan ajar sesuai dengan metode daring/online yang merupakan peran dan
kedudukan ASN yaitu Manajemn ASN. Kegiaatan ini penulis mengunngah bahan
ajar kepada siswa dan mengontrol siswa dengan dibukanya diskusi melalui media
sosial adalah bentuk Pelayanan Publik.

6. Monitoring siswa II
No
Tahapan
Nilai-Nilai Dasar ASN Waktu Bukti Fisik
Kegiatan

68
1 Mengecek Nasionalisme:
keadaan siswa Ketuhanan
Akuntabilitas:
Tanggung jawab,
Kejelasan Target
Etika Publik: Tulus
Komitmen Mutu:
Efektif, Efisien
Anti Korupsi :
Mandiri dan Kerja
Keras

2 Memeriksa
tugas siswa Nasionalisme:
Ketuhanan
Akuntabilitas:
Tanggung jawab, Jum’at-  Foto
Kejelasan Target Sabtu kegiatan
Etika Publik: Tulus 3 sampai 4  Surat tugas
Komitmen Mutu: April 2020  Absen siswa
Efektif, Efisien
Anti Korupsi :
Mandiri dan Kerja
Keras
3 Bimbingan
belajar Nasionalisme:
Ketuhanan
Akuntabilitas:
Tanggung jawab,
Kejelasan Target
Etika Publik: Tulus
Komitmen Mutu:
Efektif, Efisien
Anti Korupsi :
Mandiri dan Kerja
Keras

Tabel 15. Monitoring siswa II

1) Mengecek keadaan siswa


Pada tahapan kegiatan mengecek keadaaan siswa dalam kegiatan keenam
yaitu monitoring II Terkait Pelaksanaan Aktualisasi. Tahapan kegiatan ini

69
dilaksanakan pada tanggal, 3 sampai 4 April 2020. Hasil dari kegiatan ini adalah
surat tugas dan lembar absen monitoring serta lembar post-tes yang diberikan
sebelumnya.
Pada tahap ini penulis ditugaskan kepala sekolah untuk menitoring siswa ke
rumah-rumah demi berjalannya proses pembelajaran siswa pasca menyebarnya
virus corona (Covid-19) sehingga siswa ditiadakan untuk belajar di sekolah
(Akuntabilitas: Tanggung Jawab, Partisipatif). Pada saat penulis berangkat ke
rumah-rumah siswa, sebelumnya penulis terlebih dahulu berdoa kepada Tuhan
Yang Maha Esa agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik tanpa ada hambatan
(Nasionalisme: Ketuhanan). Keikhlasan dalam menjalankan tugas adalah wujud
kecintaan penulis terhadap pekerjaan meskipun pergi dari rumah ke rumah siswa
(Etika Publik: Tulus). Untuk kefesienya waktu, penulis mendahulukan siswa
yang beralamatkan di desa pangga kemudian siswa yang beralamatkan jauh dari
sekolah (Komitmen Mutu: Efesien). Kemudian penulis secara mandiri dan kerja
keras mengecek keadaan siswa dan membimbing siswa dalam belajar (Anti
Korupsi: Mandiri, Kerja Keras)

2) Memeriksa Tugas Siswa


Pada tahap ini penulis memeriksa tugas yang di berikan sebelumnya oleh
guru tak terkeuali mengecek post-test yang diberikan sebelumnya (Akuntabilitas:
Tanggung Jawab, Partisipatif). Pada saat penulis berangkat ke rumah-rumah
siswa, sebelumnya penulis terlebih dahulu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa
agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik tanpa ada hambatan (Nasionalisme:
Ketuhanan). Keikhlasan dalam menjalankan tugas adalah wujud kecintaan
penulis terhadap pekerjaan meskipun pergi dari rumah ke rumah siswa (Etika
Publik: Tulus). Untuk kefesienya waktu, penulis mendahulukan siswa yang
searah jalan menuju ke sekolah (Komitmen Mutu: Efesien). Kemudian penulis
secara mandiri dan kerja keras mengecek keadaan siswa dan membimbing siswa
dalam belajar (Anti Korupsi: Mandiri, Kerja Keras)

70
3) Bimbingan Belajar

Gambar 21. Membimbing siswa dalam belajar dan menjelaskan tugas yang
diberikan sebelumnya

Pada tahap ini penulis membimbing siswa belajar, berdiskusi dengan siswa
tentang materi yang belum dipahami (Akuntabilitas: Tanggung Jawab,
Partisipatif). Pada saat penulis berangkat ke rumah-rumah siswa, sebelumnya
penulis terlebih dahulu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kegiatan
tersebut berjalan dengan baik tanpa ada hambatan (Nasionalisme: Ketuhanan).
Keikhlasan dalam menjalankan tugas adalah wujud kecintaan penulis terhadap
pekerjaan meskipun pergi dari rumah ke rumah siswa (Etika Publik: Tulus).
Untuk kefesienya waktu, penulis mendahulukan siswa yang beralamatkan di desa
pangga kemudian siswa yang beralamatkan jauh dari sekolah (Komitmen Mutu:
Efesien). Kemudian penulis secara mandiri dan kerja keras membimbing siswa
dalam belajar (Anti Korupsi: Mandiri, Kerja Keras)

71
Gambar 22. Membimbing siswa dalam belajar dan mengumpulkan lembar post-
test yang diberikan sebelumnya

Analisis Dampak: Penerapan nilai-nilai dasar ASN memiliki peranan yang


sangat penting dalam tahapan kegiatan, jika pada kegiatan monitoring siswa II
tidak menerapkan nilai-nilai ASN: maka dalam pelaksaan tahapan kegiatan
monitoring siswa II tidak akan berlangsung atau terhambat sehingga berpengaruh
pada kegiatan aktualisasi.

Pada tahapan keenam yaitu monitoring siswa II. Dalam kegiatan ini tidak terlepas
dari peran dan kedudukan ASN yaitu Pelayanan Publik dalam kegitan ini penulis
mengecek keadaan siswa terkait mewabahnya virus corona (Covid-19) kemudian
memeriksa tugas dan membimbing belajar siswa, berdiskusi pelajaran atau materi
yang belum dipahami.

7. Evaluasi

72
No
Tahapan Nilai-Nilai Dasar
Waktu Bukti Fisik
Kegiatan ASN

1 Memeriksa hasil Nasionalisme: Selasa, 1. Foto


post-test siswa Ketuhanan 7 Maret kegiatan
Akuntabilitas: 2020 2. Hasil Post-
Tanggung jawab, test siswa
Partisipatif
Etika Publik: Jujur,
Terbuka, Transparan
Komitmen Mutu:
Efektif, Efisien
Anti Korupsi :
Mandiri dan Kerja
Keras

2 Memasukan Rabu,
nilai post-test Nasionalisme: 8 Maret 1.Nilai post
siswa ke tabel Ketuhanan 2020 test siswa
Akuntabilitas:
Tanggung jawab,
Partisipatif
Etika Publik: Jujur,
Terbuka, Transparan
Komitmen Mutu:
Efisien, Orientasi
Mutu
Anti Korupsi :
Mandiri dan Kerja
Keras
3 Membandingkan Kamis,
hasil pre-test Nasionalisme: 9 Maret
dan post-test Ketuhanan 2020 a. Perbandinga
siswa dalam Akuntabilitas: Post Tes
grafik Tanggung jawab, dalam
Partisipatif bentuk
Etika Publik: Jujur, grafik
Terbuka, Transparan
Komitmen Mutu:
Efisien, Orientasi
Mutu
Anti Korupsi :
Mandiri dan Kerja

73
Keras

Tabel 16. Evaluasi

1) Memeriksa Hasil Post-test Siswa

Pada tahapan kegiatan memriksa hasil post-test dalam kegiatan keenam


yaitu evaluasi terkait pelaksanaan aktualisasi. Tahapan kegiatan ini dilaksanakan
pada hari Senin, 7 April 2020 bertempat di ruangan guru SMP Negeri 4 Banawa.
Proses pemeriksa hasil post-test bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menulis cerita inspiratif. Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah hasil post-
test siswa.

Gambar 23. Memeriksahasil post-test siswa

Pada tahap kegiatan memeriksa hasil post-test, penulis terlebih dahulu


menghadirkan Tuhan dengan membaca basamalah dan berdoa agar pemeriksaan
hasil post-test berjalan dengan baik (Nasionalsime: Ketuhanan). Selanjutnya
penulis secara mandiri memeriksa lembar post-test yang telah dikerjakan oleh
siswa (Anti Korupsi: Mandiri, Kerja Keras). Pada saat memeriksa hasil post-
test, penulis secara jujur atau memberikan nilai sesuai dengan apa yang tercantum

74
di lembar post-test agar mendapatkan nilai yang akuntabel (Etika Publik: Jujur,
Terbuka, Transparan); (Akuntabilitas; Jujur). Pemberian Pre-Test digunakan
sebagai acuan pengukuran pencapaian kemampuan siswa dalam menulis cerita
inspiratif (Komitmen Mutu: Efektif dan Efesien). Peneliti secara mental dan
emosi dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
(Nasionalsime: Tanggung Jawab, Partisipatif).

2) Memasukan nilai post-test siswa ke tabel

Pada tahapan kegiatan memasukan nilai post-test dalam kegiatan keenam


yaitu evaluasi terkait pelaksanaan aktualisasi. Tahapan kegiatan ini dilaksanakan
pada hari Selasa, 8 April 2020 bertempat di ruangan guru SMP Negeri 4 Banawa.
Hasil dari kegiatan ini adalah lembar nilai post-test siswa dalam bentuk tabel

Gambar 24. Memasukan hasil post-test ke tabel

Pada tahap kegiatan memeriksa memasukan post-test, penulis seperti


biasanya terlebih dahulu menghadirkan Tuhan dengan membaca basamalah dan
berdoa agar memasukan nilai post-test ke tabel berjalan dengan baik
(Nasionalsime: Ketuhanan). Selanjutnya penulis secara mandiri memasukan
nilai ke tabel yang telah diperiksa (Anti Korupsi: Mandiri, Kerja Keras).
Kemudiaan pada saat memmasukan nilai post-test, penulis secara jujur atau

75
memasukan nilai sesuai dengan apa yang tercantum di lembar post-test (Etika
Publik: Jujur, Terbuka, Transparan); (Akuntabilitas; Jujur). Memasukan
nilai ke tabel agar memudahkan penulis dalam menyusun tabulasi (Komitmen
Mutu: Efesien, Orientasi Mutu). Peneliti secara mental dan emosi dan
bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah dilaksanakan (Nasionalsime:
Tanggung Jawab, Partisipatif).

3) Membandingkan hasil pre-test dan post-test siswa dalam graik


Pada tahapan kegiatan membandingkan hasil pre-test dan hasil post-test
dalam kegiatan keenam yaitu evaluasi terkait pelaksanaan aktualisasi. Tahapan
kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 9 April 2020 bertempat di ruangan
guru SMP Negeri 4 Banawa. Hasil dari kegiatan ini adalah lembar grafik
perbandingan hasil pretest dan post-test siswa.

Gambar 25. Membandingkan hasil pre-test dan post-test

Pada tahap kegiatan membandingkan hasil pre-test dan post-test, penulis


seperti biasanya terlebih dahulu menghadirkan Tuhan dengan membaca
basamalah dan berdoa agar berjalan dengan baik (Nasionalsime: Ketuhanan).
Selanjutnya penulis secara mandiri dan kerja keras membandingkan hasil pre-test
dan post-test siswa (Anti Korupsi: Mandiri, Kerja Keras). Kemudiaan pada

76
saat membandingkan hasil pre-test dan post-test, penulis secara jujur sesuai
dengan apa yang tercantum di tabel yang dimasukan sebelumnya (Etika Publik:
Jujur, Terbuka, Transparan); (Akuntabilitas; Jujur). Membandingkan pre-
test dan post-test dalam graik memudahkan penulis dalam membandingkan hasil
pre-test dan post-test (Komitmen Mutu: Efesien, Orientasi Mutu). Peneliti
secara mental dan emosi dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan (Nasionalsime: Tanggung Jawab, Partisipatif).

Analisis Dampak: Penerapan nilai-nilai dasar ASN memiliki peranan yang


sangat penting dalam tahapan kegiatan, jika pada kegiatan Evaluasi tidak
menerapkan nilai-nilai ASN: maka dalam pelaksaan tahapan kegiatan Evaluasi
tidak akan berlangsung atau terhambat sehingga berpengaruh pada kegiatan
aktualisasi.

Pada tahapan ketujuh yaitu Evaluasi. Dalam kegiatan ini tidak terlepas dari peran
dan kedudukan ASN yaitu Manajemen ASN dalam kegitan ini penulis memeriksa
post-test, memasukan nilai ke tabel dan membandingkan hasil pre-test dan post-test
siswa. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
menulis cerita inspirati

77
BAB IV
PENUTUP

2. Kesimpulan
a. Dari seluruh kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan dengan baik.
b. Hasil yang dicapai:
1) Melapor pada Pimpinan Selaku Mentor
Melapor pada pimpinan selaku mentor, nilai yang terkandung dalam
kegiatan tersebut adalah Nasionalisme, Akuntabilitas, Etika Publik.
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Kegiatan ini terlaksana dengan baik
dan hasil berupa foto kegiatan, lembar catatan arahan/saran dan naskah
persetujuan.
2) Pembuatan Perangkat dan Media Pembelajaran berbasis daring

Pembuatan perangkat dan media pembelajaran berbasis daring. Nilai


yang terkandung adalah Nasionalisme, Akuntabilitas, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Kegiatan ini terlaksana dengan baik
dengan hasil berupa tersedianya perangkatdan media pembelajaran
berbasis daring.
3) Monitoring siswa
Monitoring siswa untuk mengecek keadaan siswa dan membimbing
siswa dalam belajar. Nilai yang terkandung adalah Akuntabilitas, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Kegiatan ini tercapai
dengan hasil berupa foto kegiatan dan surat tugas
4) Proses Pembelajaran berbasis daring/online
Nilai yang terkandung adalah Nasionalisme, Akuntabilitas, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Kegiatan ini tercapai
dengan hasil yang belum memuaskan karena beberapa faktor, yaitu:

78
a. Sebagian siswa tidak mempunyai leptop atau handphone untuk
mengakses materi atau tugas yang diberikan oleh guru
b. Sebagian siswa mempunyai handphone namun tidak memilik pulsa
data untuk mengakses internet
Namun menurut peneliti pembelajaran daring akan berhasil khusunya
penggunaan media video, jika semua siswa dapat mengakses internet
sehingga siswa banyak mendapatkan informasi berupa bahan ajar,
refrensi dan tugas yang diberikan sebelumnya.
5) Evaluasi
Nilai yang terkandung adalah Nasionalisme, Akuntabilitas, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Kegiatan ini tercapai
dengan hasil siswa dapat menulis dengan baik

3. Rencana Tindak Lanjut


1) Proses pembelajaran berbasis daring/online dapat digunakan ketika siswa
dan guru tidak bisa bertemu dalam satu ruang kelas sehingga proses
pembelajaran daring/online menjadi solusi pembelajaran sehingga proses
pembelajaran tetap berjalan sebagaimana mestinya.
2) Media video dapat diguanakan guna meningkatkan kemampuan siswa
dalam menulis.

79
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan


III : Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan
III : Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan
III : Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan
III : Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan
I/II dan golonganIII : Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Pelayanan Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole
of Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan
dan Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan
dan Pelatihan Dasar Calon PNS UUD No. 12 Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

80
LAMPIRAN

81

Anda mungkin juga menyukai