Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

Nama : Ni Wayan Keristiana A, Md.Kep


Ndh : 23
Instansi : UPT.RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah
Isu : “Kurangnya Kepatuhan Pasien Persiapan Pulang Dalam
Penerapan Protokol Kesehatan 5M di Ruang Isolasi UPT.RSUD
Madani”
Gagasan : Pojok Layanan Edukasi Covid-19 Di Ruang Isolasi UPT.RSUD
Madani Provinsi Sulawesi Tengah

1. Kondisi Saat Ini


Pada saat ini kondisi Pandemik Covid-19 masih melanda hamper seluruh
negara di belahan dunia ini. Berdasarkan data sebaran dari website resmi SATGAS
penanganan Covid-19 (www.covid19.go.id) per tanggal 17 april 2021, secara global
ada 223 negara yang terinfeksi virus ini dengan jumlah terkonfirmasi sejumlah
138.688.383 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai 2.978.935
orang, dan sebanyak 109.840.495 kasus di nyatakan pulih. Di Indonesia sendiri
berdasarkan data dari sumber tersebut jumlah orang yang terkonfirmasi positif
mencapai 1.599.763 orang, angka kesembuhan mencapai 1.450.192 orang dan
jumlah korban meninggal adalah 43.328 orang. Sementara berdasarkan data dari
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah jumlah orang yang terinfeksi virus
Covid-19 per tanggal 17 April 2021 adalah terkonfirmasi positif 11.748 orang,
angka kesembuhan mencapai 10.831 orang dan jumlah korban meninggal mencapai
314 orang. Sementara itu untuk jumlah kasus Covid- 19 yang terdata di RSUD
Madani palu semenjak Rumah Sakit Madani di tetapkan sebagai Rumah Sakit
Rujukan Covid-19 Provinsi Sulawesi Tengah per tanggal 1 oktober 2020 sampai
pada bulan maret 2021 sudah terhitung 710 kasus positif Covid-19.Adapun rincian
kasusnya adalah sebagai berikut : pada bulan oktober 2020 jumlah terkonfirmasi
Covid-19 berjumlah 76 kasus, pada bulan vovember 2020 berjumlah 111 kasus, pada
bulan desember 2020 berjumlah 195 kasus.
Dalam kurun waktu 3 bulan terakhir di peroleh data pada bulan Januari 2021
jumlah terkonfirmasi yaitu 193 kasus , meninggal ada 5 orang, di bulan Februari
2021 terkonfirmasi 92 kasus, meninggal 4 orang, dan di bulan maret kasus
terkonfirmasi 43 kasus, dan meninggal 1 orang. Di antaranya juga terdapat beberapa
kasusu re-infeksi Covid-19. Dari data di atas menjelaskan bahwa kasus Covid-19
masih terus terjadi. Pemerintah telah membuat pendoman dan protokol kesehatan
untuk menghadapi Covid-19. Di negara kita, protokol kesehatan ini dikenal dengan
sebutan 5M. Hal ini menjadi tantangan terhadap RSUD Madani sebagai salah satu
rumah sakit rujukan Covid-19 dalam menangani pandemi yang terjadi. Pelaksanaan
pelayanan publik yang dilakukan oleh RSUD Madani untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat ,pelaksanaan protokol kesehatan, serta melakukan treatment kepada
pasien Covid-19 guna menekan peningkatan kasus Covid-19 sampai saat ini sudah
cukup baik, namun masih ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam
pelaksanaannya yaitu:
1. Masih adanya anggapan Covid-19 sebagai sebuah konspirasi, dengan
berbagai penyebab, berbagai macam karakter dan keyakinan pasien ada yang
sangat mematuhi protokol kesehatan, ada juga yang terpaksa harus
melanggar. Pasien juga tidak mengetahui dengan baik bahaya Covid-19. Hal
inilah yang menyebabkan pelanggaran protokol kesehatan masih banyak
terjadi. Resiko penularan yang tinggi juga bisa terjadi pada pasien rencana
pulang.
2. Tingginya tingkat kecemasan pasien yang sedang menjalani masa isolasinya,
hal ini berkaitan dengan tingkat pengetahuan pasien terhadap Covid-19 yang
masih rendah, sehingga memicu rasa takut yang berlebihan dan sangat
mengganggu kenyamanan pasien.
3. Adanya penyangkalan oleh pasien Covid-19 yang tidak mau menerima
dirinya terpapar virus Covid-19, sehingga menganggap dirinya tidak perlu
mendapatkan pengobatan dan menganggap therapy yang di berikan terlalu
banyak, sehingga pasien terkadang tidak kooperatif dalam menjalankan
treatment yang di berikan.
4. Tingkat pemahaman pasien terhadap edukasi yang di berikan memiliki
respon yang berbeda, ada yang bisa memahami dengan baik dan ada juga
yang bersifat acuh, sehingga mereka belum paham sepenuhnya dengan
proses perawatan yang mereka jalani misalnya tentang lama waktu isolasi,
dan masa inkubasi virus. Tak jarang pasien meminta pulang ke rumah
sebelum menuntaskan treatmentnya.

2. Penetapan Isu
Seiring dengan kasus Covid-19 yang masih saja bertambah, baik secara
global maupun yang terjadi di RSUD Madani sendiri, perlu adanya sebuah upaya
yang di lakukan untuk membuat suatu perubahan.Maka penulis selaku Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di UPT RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah,
dalam rancangan aktualisasi ini mengangkat beberapa isu ditempat kerja di
antaranya:
1) Kurangnya kepatuhan pasien persiapan pulang terhadap protokol kesehatan
5M di ruangan isolasi Covid-19 UPT.RSUD Madani.
2) Meningkatnya kecemasan pasien di ruangan isolasi Covid-19 UPT.RSUD
Madani.
3) Ketidakpatuhan pasien dalam minum obat di ruang isolasi covid-19
UPT.RSUD Madani.
4) Kurangnya pemahaman pasien terhadap proses perawatan di ruang isolasi
Covid-19 UPT.RSUD Madani.
Dari 4 isu yang di angkat di lakukan tehnik analisis isu dengan tehnik APKL(actual,
problematik, kekhalayakan dan layak), dan tehnik UGG ( urgency, Seriousness, growt)
sehingga di peroleh satu isu yang memiliki nilai analisis paling tinggi dan menjadi
masalah utama yaitu: “Kurangnya Kepatuhan Pasien Persiapan Pulang Dalam
Penerapan Protokol Kesehatan 5M di Ruang Isolasi UPT.RSUD Madani”

Kurangnya kepatuhan pasien persiapan pulang terhadap protokol kesehatan 5M


di ruang Isolasi Covid-19 UPT.RSUD Madani dapat di sebabkan oleh beberapa masalah
dan penyebab di antaranya:
1. Sikap dan perilaku pasien yang berbeda, ada yang menganggap protokol
kesehatan adalah hal yang sangat penting ada pula yang menganggap tidak
penting dan tidak memberikan pengaruh terhadap kehidupannya.
2. Media edukasi rumah sakit dalam mendukung penerapan protokol kesehatan
masih kurang.
3. Belum adanya sanksi tegas yang memberikan efek jera kepada pasien yang
tidak menerapkan protokol kesehatan.
4. Edukasi yang di berikan oleh tenaga kesehatan belum sepenuhnya optimal,
Penggunaan APD dalam jangka waktu yang cukup lama menjadi tantangan
untuk memaksimalkan pemberian edukasi yang efektif.
5. Masyarakat dengan kehidupan ekonomi yang lemah akan cenderung
memiliki tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang rendah.
6. Semakin tua usia maka fungsi pendengaran dan penglihatan dan daya ingat
seseorang juga akan semakin menurun, sehingga pasien lansia berpotensi
menjadi tidak patuh.
7. Keterbatasan alat implementasi protokol kesehatan oleh pasien, kesadaran
dan kesiapan diri pasien secara mandiri untuk membawa masker atau alat
protokol kesehatan lainnya selama masa perawatan masih rendah.
8. Masih rendahnya tingkat pengetahuan atau tingkat pendidikan pasien akan
sangat mempengaruhi pola fikir pasien dalam penerapan protokol kesehatan
5M.
9. Masih rendahnya tingkat pemahaman pasien terhadap protokol kesehatan
5M dan bahaya covid-19.
10. Perbedaan persepsi setiap pasien mengenai Covid-19 baik persepsi manfaat,
persepsi kerentanan, keparahan dan hambatan akan berpengaruh terhadap
kepedulian pasien dalam menerapkan protokol kesehatan.
11. Kemampuan diri pasien yaitu persepsi individu tentang kemampuan yang
dimilikinya, akan mendorong seseorang untuk mentaati protokol kesehatan.

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah :

1. Membuat pojok layanan edukasi di ruang isolasi Covid-19 kepada pasien


terutama kepada pasien persiapan pulang sehinga pasien paham dan
mengerti dengan baik bagaimana menerapkan protokol kesehatan 5M di
lakukan.
2. Melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang protokol kesehatan 5M, meliputi
cara cuci tangan yang benar, cara memakai masker yang benar, bagaimana
menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas fisik, serta
pemahaman akan bahaya virus Covid-19.
3. Membuat media edukasi seperti liflet, benner dan link vidio edukasi yang
sangat efektif dan inovatif untuk membantu pasien agar lebih memahami dan
mengerti tentang protokol kesehatan 5M.
4. Setelah di lakukan kegiatan layanan pojok edukasi dan sosialisasi untuk
menentukan seberapa besar dampak dan manfaaat kegiatan yang telah di
lakukan maka di perlukan adanya evaluasi kegiatan dengan perhitungan
jumlah presentase kunjungan pasien Covid-19 sebelum dan sesudah di
lakukan kegiatan edukasi.
3. Rencana kegiatan Aktualisasi (Tabel dan narasi)

Unit Kerja : UPT.RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah


Isu yang Diangkat : Kurangnya Kepatuhan Pasien Persiapan Pulang Dalam Penerapan Protokol Kesehatan 5M
Di Ruang Isolasi Covid-19 UPT.RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah
Gagasan Pemecahan Isu : Pojok Layanan Edukasi Covid-19 Di Ruang Isolasi UPT.RSUD Madani Provinsi Sulawesi
Tengah

Tabel 2.7 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Kontribusi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Dan Misi Organisasi
Daerah
1. Melakukan 1) Melakukan kontrak 1) Tersedianya Akuntabilitas: Melakukan Melakukan
konsultasi waktu dan bahan konsultasi Kejelasan target konsultasi dengan konsultasi dengan
dengan mentor menyiapkan bahan berupa materi Etika publik: mentor dan coach mentor dan coach
akan berkontribusi
dan coach konsultasi Menghargai komunikasi dan maka akan
dengan misi daerah
kerja sama Provinsi Sulawesi memberi
Komitmen mutu: tengah yaitu misi ke penguatan nilai
Efektif lima “Motivasi dan
Orientasi Mutu “Meningkatkan komitmen, Aktif
Anti korupsi: kualitas sumber dan antisipatif”
Kerja keras daya manusia yang
berdaya saing dan
Mandiri
berbudaya”
2) Menemui mentor dan 2) Terwujudnya Akuntabilitas:
coach serta konsultasi yang Transparansi
menyampaikan baik, mendapat Nasionalisme:
maksud konsultasi dukungan, dan Kerakyatan (sila 4)
arahan dari mentor
Etika publik:
dan coach
Menghargai komunikasi dan
kerjasama
Komitmen mutu:
Efektif

3) Berkonsultasi dengan 3) Adanya konsep Akuntabilitas:


mentor dan coach dan arahan yang Kejelasan target
tentang pembuatan tepat dalam Konsistensi
pojok layanan
pelaksanaan Nasionalisme:
edukasi, kegiatan
sosialisasi,dan kegiatan. Kerakyatan (sila 4)
pembuatan media Etika publik:
edukasi (liflet, benner Menghargai komunikasi dan
dan link vidio kerjasama,
edukasi) Mengutamakan Pencapaian
hasil
Komitmen mutu:
Orintasi mutu

4) Meminta tanda 4) Bukti konsultasi Akuntabilitas:


tangan konsultasi yang di tanda Tranparansi
mentor dan coach tangani Etika publik:
Menjunjung tinggi etika luhur
Anti korupsi:
Jujur

 Whole of Government
 Manajemen ASN

2. Membuat pojok 1) Mengkordinasikan 1) Pembuatan pojok Akuntabilitas: Membuat pojok Membuat pojok
layanan edukasi dengan mentor dan edukasi pada Tanggung jawab layanan edukasi layanan edukasi
pasien di kepala ruangan,terkait minggu pertama Kejelasan target pasien di ruang pasien di ruang
rencana pembuatan
selasar ruang kegiatan Nasionalisme: isolasi covid-19 akan isolasi covid-19
pojok layanan
isolasi Covid-19 edukasi Covid-19 Kerakyatan (sila 4) berkontribusi dengan maka akan
Etika publik: misi daerah Provinsi memberikan
Keputusan berdasarkan prinsip Sulawesi tengah penguatan nilai
keahlian yaitu misi ke lima “Inisiatif dan
Komitmen mutu: “Meningkatkan Professional
Efektif kualitas sumber Adil, Aktif dan
inovatif daya manusia yang antisipatif”
berdayasaing dan
2) Menyediakan tempat 2) Pojok layanan Akuntabilitas: berbudaya”.
pojok layanan edukasi yang Tanggung jawab
edukasi Covid-19 mudah di akses Kejelasan target
pasien
Nasionalisme:
Persatuan (sila 3)
Etika publik:
Kemampuan melaksanakn
kebijakan
Komitmen mutu:
Orientasi mutu

3) Melengkapi fasilitas 3) Tersedia fasilitas Akuntabilitas:


pojok edukasi dengan pojok edukasi Kejelasan target
media edukasi seperti yang lengkap dan Nasionalisme:
liflet dan benner bermanfaat Persatuan (sila 3)
Keadilan sosil (sila 5)
Etika public:
Tanggung jawab kinerja,
Mengutamakan Pencapaian
hasil
Komitmen mutu:
Efektif
Orintasi mutu
Anti korupsi:
Sederhana

4) Melaksanankan 4) Terlaksannya Akuntabilitas:


kegiatan pojok pojok layanan Tanggung jawab
layanan edukasi edukasi pasien Konsistensi
kepada pasien Nasionalisme:
Ketuhanan (1)
Keadilan sosial (sila 5)
Etika public:
Lingkungan yang non
diskriminatif,
Memberikan layanan yang
berdaya guna
Komitmen mutu:
Efektif
Orintasi mutu
Anti Korupsi:
Kerja keras
Adil

 Pelayanan public
 Whole of Government

3. Sosialisasi 1) Menyiapkan referensi 1) Materi Akuntabilitas: Melakukan kegiatan Melakukan


/penyuluhan dan mengolah materi sosialisasi yang Kejelasan target sosialisasi protokol kegiatan sosialisasi
protokol sosialisasi menarik dan Etika publik: kesehatan 5M protokol kesehatan
kesehatan 5M mudah dimengerti Mengutamakan pencapaian akan berkontribusi 5M maka akan
pasien hasil dengan misi daerah memberi
Komitmen mutu: Provinsi Sulawesi penguatan nilai
Efektif tengah yaitu misi ke “Motivasi dan
Orientasi Mutu lima Komitmen, Aktif
Anti Korupsi: “Meningkatkan dan antisipatif,
Mandiri kualitas sumber Nilai-nilai luhur”
daya manusia yang
2) Melaksanakan 2) Terlaksananya Akuntabilitas: berdaya saing dan
sosialisasi dengan sosialisasi dan Tranparansi berbudaya”.
membagikan liflet target sasaran Konsistensi
dan link vidio yang tepat
Nasionalisme:
edukasi
Ketuhanan (sila1)
Keadilan sosial (sila5)
Etika publik:
Lingkungan yang non
diskriminatif,
Memberikan layanan yang
berdaya guna
Komitmen mutu:
Efektif
Inovatif

Anti Korupsi:
Adil
Tanggung jawab

3) Simulasi penerapan 3) Pasien mengerti Akuntabilitas:


protokol kesehatan dan mampu Konsistensi
5M meneraptakan Nasionalisme:
protokol Keadilan sosial (sila 5)
kesehatan 5M. Etika public:
Mengutamakan pencapaian
hasil
Komitmen mutu:
Efektif
Orientasi mutu

 Pelayanan Publik

4. Membuat media 1). Menyiapkan bahan 1) Materi leaflet, Akuntabilitas Melakukan kegiatan Melakukan
edukasi berupa referensi, berkordinasi benner dan vidio Kejelasan target membuat media kegiatan membuat
liflet,benner,dan dengan pihak Promosi yang berkualitas, Nasionalisme: edukasi protokol media edukasi
link vidio Kesehatan Rumah menarik dan Kerakyatan (sila 4) kesehatan 5M protokol kesehatan
Sakit (PKRS) untuk
protokol mudah dipahami Etika public: akan berkontribusi 5M akan
pembuatan liflet,
kesehatan 5M benner dan vidio oleh pasien Kemampuan dalam dengan misi daerah memberikan
edukasi melaksanakan kebijakan, Provinsi Sulawesi penguatan nilai
Menghargai komunikasi dan tengah yang ke lima “Inisiatif dan
kerjasama yaitu professional”
“Meningkatkan
2) Mendesain leaflet dan 2) Tersedianya Akuntabilitas: kualitas sumber
benner Leflet dan Kejelasan target daya manusia yang
benner yang Etika publik: berdaya saing dan
menarik dan
Mengutamakan pencapaian berbudaya”.
mudah
dimengerti hasil
Komitmen mutu:
Orientasi mutu
Anti Korupsi:
Mandiri
Jujur

3) Membuat vidio dan 3) Tersedianya link Akuntabilitas:


link vidio edukasi vidio edukasi Kejelasan target
yang mudah di Etika publik:
akses pasien
Mengutamakan pencapaian
hasil
Komitmen mutu:
Orientasi mutu
Inovatif

4) Mencetak liflet dan 4) Kualitas cetakan Akuntabilitas:


benner, serta dan dapat Kejelasan target
menggandakan liflet dirasakan Etika publik:
manfaatnya oleh Mengutamakan pencapaian
semua pasien hasil
Komitmen mutu:
Orientasi mutu
Anti Korupsi:
Kerja keras
Jujur

5) Kordinasi dengan 5) Tempat strategis Akuntabilitas:


kepala ruangan untuk yang mudah di Tanggung jawab
penempatan liflet dan jangkau pasien Keadilan
benner Nasionalisme:
Kerakyatan (4)
Etika public:
Menghargai komunikasi dan
kerja sama

6) Membagikan link 6) Pasien bisa Akuntabilitas:


vidio edukasi kepada mengakses link Tranparansi
pasien vidio edukasi Keadilan
Nasionalisme:
Kemanusiaan (sila 2)
Keadilan (sila 5)
Etika public:
Menciptakan lingkungan yang
non diskriminatif,
Memberikan layanan yang
berdaya guna
Komitmen mutu:
Inovatif
Orientasi mutu
Anti Korupsi
Sederhana

 Manajemen ASN
 Whole of Government
 Pelayanan Publik

5. Evaluasi hasil 1) Kordinasi dengan 1) Adanya sumber Akuntabilitas: Melakukan evaluasi Melakukan
kegiatan manajemen data untuk Tanggung jawab hasil kegiatan akan evaluasi hasil
pengolahan data mengetahui Kejelasan target berkontribusi kegiata akan
sensus pasien Covid- jumlah Nasionalisme: dengan misi daerah memberikan
19 terkait jumlah kunjungan pasien Kerakyatan (sila 4) Provinsi Sulawesi penguatan nilai
Covid-19
kunjungan pasien Etika public: tengah yaitu misi ke “Aktif dan
Mengahargai komunikasi dan lima antisipatif,
kerja sama “Meningkatkan Disiplin,Inisiatif
dan professional”
Komitmen mutu: kualitas sumber
Efektif daya manusia yang
berdaya saing dan
2) Melakukan 2) Tersedianya data Akuntabilitas: berbudaya”.
pencatatan kunjungan jumlah Tranparansi
pasien Covid-19 kunjungan pasien Etika public:
rawat Covid-19
Tanggung jawab kinerja
Komitmen mutu:
Efektif
Orientasi mutu
Anti Korupsi:
Jujur
Mandiri

3) Menghitung jumlah 3) Adanya Akuntabilitas:


kunjungan pasien presentase Transparansi
Covid-19 pada bulan kunjungan pasien Kejelasan target
April, Mei dan Juni Covid-19 sebelum
Etika public:
tahun 2021 dan sesudah
kegiatan Mengutamakan Pencapaian
sosialisasi hasil
Komitmen mutu:
Orientasi mutu
Anti Korupsi:
Jujur
Kerja keras

4) Melaporkan data hasil 4) Masukan dan Akuntabilitas:


presentase jumlah arahan dari Tanggung jawab
kunjungan pasien mentor Nasionalisme:
Covid-19 kepada Kerakyatann (sila 4)
mentor Etika public:
Tanggung jawab kinerja,
Mengharagai komunikasi dan
kerjasama
Komitmen mutu:
Orintasi mutu
Anti Korupsi:
Jujur
Berani

Manajemen ASN
 Whole of Government
D. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Tabel 2.8.Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Waktu Pelaksanaan
NO Kegiatan Mei 2021 Juni 2021
Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu I Minggu 1I Minggu III Minggu IV
1. Melakukan konsultasi dengan
mentor dan coach

2. Membuat pojok layanan edukasi


pasien di selasar ruang Isolasi
Covid-19
3. Sosialisasi/penyuluhan protokol
kesehatan 5M ruang Isolasi
Covid-19

4. Membuat media edukasi berupa


liflet,benner,dan link vidio
penerapan protokol kesehatan
5M
5. Evaluasi hasil kegiatan

Anda mungkin juga menyukai