Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU 1

MERANCANG AKTUALISASI

Nama : Yeni Wulandari, S.Pd

NDH : 25

Angkatan : LXV

Kelompok :1

A. Deskripsi Isu

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Isu adalah masalah yang
dikedepankan untuk ditanggapi, kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin
kebenarannya, kabar angin dan desas desus. Rancangan aktualisasi ini disusun
berdasarkan identifikasi beberapa isu yang ditemukan penulis di unit kerja tempat penulis
ditugaskan yaitu di SDN 62 Palembang.
Berdasarkan kaitannya dengan Manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan
Pelayanan Publik, penulis menemukan beberapa isu di unit kerja Sekolah Dasar Negeri 62
Palembang yaitu sebagai berikut:

1. Belum disiplinnya peserta didik dalam mengumpulkan tugas yang diberikan di


Sekolah Dasar Negeri 62 Palembang

Deskripsi Isu: Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilaksanakan dalam situasi pandemi
COVID-19 ini membuat peserta didik tidak disiplin dalam mengumpulkan tugas. Kebanyakan
peserta didik terlalu santai karena pembelajaran dilakukan dirumah, sehingga banyak yang
mengumpulkan tugas tidak sesuai jadwal pengumpulan yang ditetapkan bahkan beberapa
peserta didik ada yang tidak mengumpulkan tugas sama sekali.

Kondisi Ideal : Guru membantu peserta didik untuk disiplin saat pengumpulan tugas.

Keterkaitan dengan Materi : Manajemen ASN

2. Belum maksimalnya penggunaan media pembelajaran berbasis online selama


pembelajaran daring di SD Negeri 62 Palembang.

Deskripsi Isu: Kegiatan belajar mengajar di masa pandemi ini dilakukan secara daring,
sehingga menuntut kecakapan guru dan peserta didik untuk menguasai penggunaan media
evaluasi pembelajaran berbasis online.
Kondisi Ideal : Melakukan inovasi dengan cakap dalam menggunakan media pembelajaran
secara online. Salah satunya aplikasi Wordwall pada mata pelajaran PKN

Keterkaitan dengan materi : Pelayanan Publik

3. Belum displinan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran secara daring

Deskripsi Isu : Pandemi covid-19 membuat pemerintah mengambil keputusan membuat


kegiatan mengajar dilaksanakan secara online. Pada saat pembelajaran daring
berlangsung, peserta didik tidak serius dan mengannggap sepele kegiatan belajar mengajar
( KBM ) karena tidak diawasi langsung oleh guru.

kondisi Ideal : Memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa sikap disiplin dan
serius harus tetap ada meskipun Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) berjalan secara online,
serta sosialisasi kepada orang tua peserta didk bahwa pembinaan juga harus dilakukan
dirumah dan tidak hanya membebankan pada pihak sekolah.

Keterkaitann dengan materi : Pelayanan Publik

4. Kurangnya penumbuhan karakter sopan santun pada peserta didik

Deskripsi Isu : Lunturnya budaya sopan santun pada peserta didik (belum kesopanan
dalam berbahasa maupun sopan santun dalam berprilaku) terhadap guru, teman dan orang
yang lebih tua merupakan masalah umum yang tengah dihadapi oleh dunia pendidikan
masa sekarang. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah ini, baik
internal maupun eksternal. Untuk internal faktor tersebut berasal dari diri peserta didik itu
sendiri yang belumnya akhlak mulia yang dimilikinya, sedangkan faktor eksternal berasal
dari luar, bisa dari lingkungan atau dari pergaulan yang salah.

Kondisi Ideal : Perlunya kesadaran dan filterisasi peserta didik dalam memanfaatkan ICT
dan menyerap budaya asing. Terjalinnya kerjasama yang baik antara pihak sekolah/ guru
dan orang tua peserta didik. Guru sebagai model disekolah dapat selalu bersikap sopan
santun agar bisa di tiru oleh peserta didik. Sekolah menerapkan 5S (Sapa, Salam, Senyum,
Sopan Santun) dan warga sekolah juga menerapkan kalimat-kalimat Thoyyib dalam
berbicara.

Keterkaitan dengan materi : Whole Of Goverment (WoG)

5. Rendahnya sikap peduli peserta didik terhadap kerapian cara berpakaian di


Sekolah Dasar Negeri 62 Palembang

Deskripsi Isu : Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilaksanakan dalam situasi pandemi
COVID-19 ini membuat peserta didik tidak memperdulikan cara berpakaiannya. Kebanyakan
peserta didik tidak menggunakan pakaian seragam sekolah ketika mengikuti pembelajaran
jarak jauh.

Kondisi Ideal : Guru membantu peserta didik untuk rapi saat berpakaian

Keterkaitann dengan materi : Manajemen ASN

6. Belum optimalnya kesadaran peserta didik dalam menjaga kebersihan


lingkungan sekolah.

Deskripsi Isu : Perilaku hidup bersih pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk
menularkan pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun
masyarakat. Kebersihan adalah pangkal dari kesehatan, pepatah yang popular di kalangan
peserta didik di sekolah. Fenomena yang terjadi peserta didik acuh tentang kebersihan yang
bisa menyebabkan kesehatan terganggu bahkan bisa menjadi tubuh peserta didik sakit
akibat dari perilaku yang belum bersih.

Kondisi Ideal : Terciptanya kesadaran peserta didik dalam kegiatan budaya hidup bersih
dan sehat

Keterkaitan dengan Materi : Whole Of Government (WoG)

B. Analisis Isu

Berdasarkan permasalahan yang ada di SD Negeri 62 Palembang, terdapat lima isu


yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini. Dari kelima isu tersebut, dipilih salah satu isu
utama yang harus ditemukan solusinya. Dalam penentuan isu utama tersebut, maka perlu
dilakukan suatu pengujian dengan menggunakan teknik yaitu AKPK (Aktual,
Kekhalayakkan, Problematik, dan Kelayakan ). Adapun indikator penilaian isu menggunakan
AKPK sebagai berikut :

Tabel Indikator skor penilaian isu Teknik AKPK

Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Belum pengaruhnya
1 Sangat belum pengaruhnya
AKPK ( Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan ) :

1. Aktual (A) adalah masalah atau pokok persoalan yang benar terjadi atau akan terjadi
yang bisa dipertanggungjawabkan dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak.
2. Kekhalayakan (K) adalah isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang
banyak.
3. Problematik (P) adalah isu yang menyimpang dari harapan, standar ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan pemecahannya.
4. Kelayakan (K) adalah isu yang masuk akal (logis), pantas realistis dan dapat dibahas
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.

Teknik AKPK adalah salah satu alat yang digunakan untuk menyusun urutan prioritas
isu yang diselesaikan. Teknik yang dilakukan dengan menentukan tingkat isu dengan
menentukan angka skala ( 1 sampai 5 ). Analisis isu menggunakan teknik AKPK dapat
dilihat pada tabel 5 berikut.

ANALISIS KRITERIA ISU DENGAN ALAT ANALISIS AKPK

Tabel Analisis kualitas isu

Kriteria
Masalah Perin
No Jumlah
Isu A K P K gkat
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)

1 Belum disiplinnya peserta didik


dalam mengumpulkan tugas yang
4 4 5 4 17 3
diberikan di Sekolah Dasar
Negeri 62 Palembang
2 Belum maksimalnya penggunaan
media pembelajaran berbasis
online selama pembelajaran 5 5 5 5 20 1
daring di SD Negeri 62
Palembang.
3 Belum displinan peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran 4 3 5 4 16 2
secara daring

4 Kurangnya penumbuhan karakter


3 3 4 5 15 4
sopan santun pada peserta didik

5 Rendahnya sikap peduli peserta


didik terhadap kerapian cara 4 3 3 3 13 5
berpakaian di Sekolah Dasar
Negeri 62 Palembang

6 Belum optimalnya kesadaran


peserta didik dalam menjaga 3 3 3 3 12 6
kebersihan lingkungan sekolah.

Berdasarkan analisis isu diatas, maka isu yang diangkat adalah “Belum
maksimalnya penggunaan media pembelajaran berbasis online selama pembelajaran
daring di SD Negeri 62 Palembang. Upaya yang akan dilakukan oleh penulis adalah
melakukan kegiatan pelatihan dan simulasi penggunaan Wordwall kepada peserta didik
sebelum melaksanakan kegiatan inti yaitu melakukan evaluasi pembelajaran pada mata
pelajaran PKn kelas V. Aktualisasi ini dilakukan secara daring dengan memanfaatkan media
chatting WhatsApp, pengiriman Video pembelajaran dalam penyampaian materi pelatihan
dan simulasi kepada peserta didik.

C. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih

Core issue terpilih atas persetujuan mentor SD Negeri 62 Palembang yaitu


Menggunakan Wordwall dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 62
Palembang. Alasan penulis mengangkat dan mencari penyelesaian dari isu “Belum
maksimalnya penggunaan media pembelajaran berbasis online selama pembelajaran
daring di SD Negeri 62 Palembang” tersebut dikarenakan penilaian atau evaluasi yang
dilaksanakan pada pembelajaran daring dirasa belum maksimal. Dalam pembelajaran,
tentunya ada penilaian yang bertujuan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
hasil selama belajar. Aspek yang dinilai meliputi aspek kognitif yang biasanya diukur dengan
kuosioner, pengamatan, ataupun wawancara, serta aspek psikomotorik yang diukur dengan
pengamatan..

Penilaian kognitif dalam kegiatan belajar mengajar secara normal, biasanya


menggunakan metode media kertas. Namun, pembelajaran daring saat ini tidak
memungkinkan terjadinya kegiatan tatap muka sehingga penggunaan media kertas tidak
efektif dalam penilaian. Di Sd Negeri 62 Palembang, media evaluasi pembelajaran yang
digunakan saaat ini yaitu hanya WhatsApp dan baru-baru ini baru diajarkan penggunaan
Video pembelajaran dan dirasa sangat monoton. Salah satu alternatif yang bisa digunakan
untuk mengatasi isu tersebut adalah memanfaatkan aplikasi Wordwall yang mudah
digunakan dan diakses oleh peserta didik tanpa harus mendownload aplikasinya.
Wordwall merupakan Aplikasi berbasis website ini dapat digunakan untuk membuat
media pembelajaran seperti kuis, menjodohkan, memasangkan pasangan, anagram, acak
kata, pencarian kata, mengelompokkan , dan sebagainya. Menariknya lagi, selain pengguna
dapat menyediakan akses media yang tekah di buatnya melalui daring, juga dapat di unduh
dan dicetak pada kertas. Aplikasi ini menyediakan 18 template yang dapat di akses secara
gratis serta penguna dapat berganti template aktivitas satu ke aktivitas lainnya dengan
mudah. Guru juga dapat menjadikan konten buatannya sebagai tugas sehingga diharapkan
mampu meningkatkan semangat belajar siswa dalam mengerjakan tugas dan evaluasi
selama pembelajaran online.

D. Gagasan Pemecahan Isu

Berdasarkan Core Issue diatas, maka penulis membuat beberapa gagasan


untuk memecahkan isu mengenai “Belum maksimalnya penggunaan media
pembelajaran berbasis online selama pembelajaran daring di SD Negeri 62
Palembang”. Adapaun cara pemecahan masalah yang akan dilakukan oleh penulis untuk
mengatasi isu tersebut diantaranya terdiri atas beberapa kegiatan, yaitu :

1. Konsultasi dengan kepala sekolah selaku mentor mengenai rancangan kegiatan


habituasi.
2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pembuatan soal evaluasi
pada Wordwall.
3. Melaksanakan kegiatan simulasi pengguanaan Wordwall.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan evaluasi menggunakan Wordwall.
5. Menyampaikan laporan hasil evaluasi kegiatan pembelajaran berbasis online
menggunakan Wordwall kepada kepala sekolah.

Anda mungkin juga menyukai