Anda di halaman 1dari 11

Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2022 Vol. 5, No.

2 (129-
139), ISSN (e): 2597-9361 dan ISSN (p): 2597-4068. Homepage: http://ojs.unm.ac.id/CER
DOI: https://doi.org/10.26858/cer.v5i2.13315

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Elektronik Berbasis


Masalah pada Materi Larutan Asam dan Basa

Muhammad Danial
Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Makassar
Email: muh_niels@yahoo.com

Felisitas Yanti Rano


Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Makassar
Email: felisitasyanti@yahoo.com

Netti Herawati
Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Makassar
Email: urfani.unm74@gmail.com

(Diterima: 4-Januari-2022; direvisi: 5-Februari-2022; dipublikasikan: 18-Maret-2022)

Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan e-


LKPD berbasis masalah pada materi larutan asam dan basa yang valid, praktis dan efektif digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Model pengembangan yang digunakan dalam
penelitian ini mengacu pada model pengembangan 4-D, yang terdiri dari tahap pendefinisian (define),
tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate).
Adapun yang dikembangkan adalah lembar kerja peserta didik (LKPD) elektronik berbasis masalah.
E-LKPD berbasis masalah yang dikembangkan, kemudian divalidasi oleh dua orang ahli. Setelah
validasi, lalu dilakukan uji coba di SMKN 9 Jeneponto pada kelas X TKJ dengan jumlah peserta didik
sebanyak 22 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-LKPD yang dihasilkan valid dengan nilai
rata-rata kevalidan sebesar 3,40 dengan kriteria valid. Uji kepraktisan meliputi: (1) Analisis respon
guru, guru memberikan respon yang sangat positif dengan nilai rata-rata 3,75 yang berarti praktis dan
tidak direvisi. (2) Analisis respon peserta didik, peserta didik memberikan respon yang positif dengan
persentase 81,80 sangat merespon. E-LKPD berbasis masalah ini juga memenuhi kriteria keefektifan,
dengan hasil belajar peserta didik memenuhi kriteria efektif dimana N-Gain sebesar 0,64 peningkatan
hasil belajar dalam kategori sedang, persentase ketuntasannya sebesar 81,82% berada pada kategori
baik.

Kata kunci: Pengembangan; LKPD; Berbasis Masalah; Larutan Asam dan Basa.

Abstract: This study is a development research that aims to develop problem-based e-LKPD on acid
and base solutions which is valid, practical, and effective to be used to improve learning outcomes.
The development model used in this study referred to the 4-D development model, which consisted of
the defining stage, the design stage, the development stage, and the dissemination stage. The one
developed was a problem-based electronic student’s worksheet (LKPD). The problem-based e-LKPD
developed was then validated by two experts. After validation, a trial was conducted at SMKN 9
Jeneponto in grade X TKJ with a total of 22 students. The results show that the resulting e-LKPD is
valid with an average validity value of 3.40 with valid criteria. The practicality test includes: (1)
analysis of the teacher's response, the teacher gave a very positive response with an average value of
3.75 which means it is practical and not revised, (2) analysis of students’ responses, students gave a
positive response with a percentage of 81.80 very responsive. This problem-based E-LKPD also meets
the effectiveness criteria with learning outcomes meeting the effective criteria where the N-Gain of
0.64 increases in learning outcomes which is in moderate category, the percentage of completeness is
81.82% which is in good category.

Keywords: Development; LKPD; Problem Based; Acid and Base Solution.

129
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2022, Vol. 5, No. 2 (129-139)

PENDAHULUAN digunakan belum dalam bentuk LKPD


Pendidikan dalam kehidupan elektronik tetapi masih dalam bentuk LKPD
memiliki peranan penting karena merupakan cetak. Selain itu, bahan ajar yang digunakan
wahana untuk meningkatkan dan dalam proses pembelajaran hanya berisi
mengembangkan kualitas sumber daya materi dan soal sehingga belum mampu
manusia yang handal serta memiliki mengajak peserta didik untuk menemukan
pemikiran kritis, logis, kreatif dan memiliki konsep sendiri dan melatih kemampuan
kemampuan bekerja sama secara efektif berpikir kritis siswa sehingga hasil belajar
sangat diperlukan dalam menghadapi era siswa masih rendah. Ditambah lagi dengan
globalisasi saat ini. Salah satu bentuk kondisi sekarang yang pembelajarannya
perkembangan di dunia pendidikan adalah secara daring. Oleh karena itu, diperlukan
dengan adanya penerapan kurikulum 2013 suatu teknik perancangan perangkat
yang menuntut semua mata pelajaran harus pembelajaran yang dapat mendukung proses
berkontribusi terhadap pembentukan sikap, pembelajaran. Perangkat yang dimaksud
keterampilan, dan pengetahuan. Proses adalah LKPD elektronik (e-LKPD) yang
pembelajaran di kelas siswa tidak hanya dapat diakses siswa di mana dan kapanpun
diarahkan pada kemampuan menghafal dan mereka belajar. Penggunaan perangkat
mengingat materi saja, tetapi sangat pembelajaran ini dapat diaplikasikan melalui
diperlukan sebuah konsep yang bagus dan suatu model pembelajaran berbasis
didukung oleh guru yang mampu masalah yang dapat meningkatkan hasil
menciptakan kondisi pembelajaran yang belajar peserta didik di SMKN 9 Jeneponto.
aktif, mengarahkan peserta didik untuk Adapun indikator lembar kerja
memahami materi pelajaran dan peserta didik elektronik berbasis masalah ini
menghubungkannya dengan kehidupan memuat masalah real dalam kehidupan
sehari-hari. sehari-hari, memuat kegiatan penyelidikan
Keberhasilan pembelajaran atas masalah, menyajikan hasil penelitian
dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya dan mengevaluasi proses pemecahan
penggunaan media dan bahan dalam masalah. Melalui model ini peserta didik
pengajaran yang menjadi salah satu penentu diajak untuk dapat menemukan masalah-
bagi efektivitas proses pengajaran dan masalah yang berkaitan dengan kehidupan
pembelajaran. Guru dapat menggunakan sehari-hari yang tak lepas dari materi yang
berbagai media dalam mendukung dipelajari sehingga peserta didik dapat
pembelajaran di kelas seperti LKPD. LKPD terlibat secara aktif dalam proses
yang digunakan selama ini adalah LKPD pembelajaran. Peserta didik pun dapat
cetak, tetapi seiring dengan perkembangan mengintegrasikan pengetahuan dan
zaman, di era revolusi industri saat ini, tidak keterampilannya sesuai dengan keadaan
hanya di bidang teknologi yang nyata bukan sekedar teori, selain itu model
mengimbangi perkembangan, namun, di ini juga dapat membangkitkan semangat dan
dunia pendidikan juga harus mengikuti aktivitas peserta didik dalam pembelajaran.
perkembangannya, sehingga dikembangkan Model ini pun menyebabkan peserta didik
LKPD elektronik. dapat mengarahkan sendiri cara belajarnya
Berdasarkan hasil observasi di untuk meningkatkan hasil belajarnya melalui
SMKN 9 Jeneponto, diketahui bahwa dalam LKPD elektronik (e-LKPD) yang dapat
proses pembelajaran kimia belum diakses dimanapun dan kapanpun, sehingga
menggunakan LKPD yang dikembangkan peserta didik merasa terlibat dan termotivasi
dengan model pembelajaran berbasis sendiri untuk belajar.
masalah sebagai sumber belajarnya. Pada Hasil penelitian oleh Candra
materi larutan asam dan basa di kelas X Apriyanto, dkk (2019) bahwa keseluruhan
cenderung menggunakan buku ajar atau proses pengembangan, dapat disimpulkan
buku paket yang ada serta LKPD yang bahwa e-LKPD berpendekatan saintifik

130
Danial, Rano, Herawati. Pengembangan lembar kerja peserta ….

sangat baik digunakan sebagai media Pengembangan Lembar Kerja Peserta didik
pembelajaran dan bahan ajar kimia. Hasil (LKPD) Elektronik Berbasis Masalah pada
penelitian menunjukkan bahwa penilaian e- Materi Larutan Asam dan Basa.
LKPD berpendekatan saintifik menurut
respon siswa pada uji coba kelompok kecil METODE
diperoleh nilai persentase 81,7% dan respon Penelitian ini adalah penelitian
siswa pada uji coba kelompok besar pengembangan atau Research and
diperoleh persentase 82,3% dengan kategori Development/R&D dengan menggunakan
sangat baik. Dari hasil analisis data dapat model 4-D yang merupakan singkatan dari
disimpulkan bahwa e-LKPD berpendekatan Define, Design, Development and
saintifik layak digunakan untuk Dissemination yang bertujuan untuk
pembelajaran. mengembangkan dan mendesain e-LKPD
Berdasarkan beberapa hal yang telah pembelajaran berbasis masalah untuk
diuraikan di atas, Peneliti tertarik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
mengembangkan Lembar Kerja Peserta pada materi pokok larutan asam dan basa.
Didik Elektronik (e-LKPD) dengan model 4- E-LKPD yang telah dikembangkan,
D yang dirancang oleh Thiagarajan, dkk divalidasi oleh para ahli dan uji coba
(1974) yang terdiri dari empat tahap yaitu dilaksanakan di SMKN 9 Jeneponto dan
pendefinisian (define), perancangan subjek penelitian adalah peserta didik kelas
(design), pengembangan (develop), dan X TKJ dengan jumlah 22 orang tahun
penyebaran (disseminate). Pemilihan model pelajaran 2020/2021. Instrumen penelitian
4D dalam penelitian pengembangan ini yang digunakan adalah instrumen yang
dengan alasan model 4D lebih jelas langkah berupa instrumen pembelajaran dan
pada setiap tahap pengembangannya. Dan instrumen penelitian. Instrumen
juga model ini lebih lengkap, jelas, dan lebih Pembelajaran, meliputi: 1) Lembar Kerja
sistematis serta secara khusus membahas Peserta Didik Elektronik (e-LKPD), dan Tes
tentang pengembangan perangkat Hasil Belajar, 2) Instrumen Penelitian
pembelajaran. Hal ini terlihat pada masing- meliputi: Kevalidan, Kepraktisan dan
masing tahap pengembangan yang diuraikan Keefektifan. Teknik analisis data pada
secara jelas kegiatan-kegiatan yang akan pengembangan e-LKPD berbasis masalah
dilakukan dalam melaksanakan ini digunakan teknik analisis statistik
pengembangan perangkat pembelajaran. deskriptif. Data yang dianalisis adalah
Selain itu model pengembangan ini juga analisis data kevalidan e-LKPD dan
melibatkan penilaian ahli sehingga sebelum perangkat pendukung pembelajaran, serta
dilakukan uji coba lapangan perlu adanya analisis data instrumen, analisis data
revisi untuk melihat kelayakan e-LKPD kepraktisan e-LKPD, serta analisis data
yang digunakan dan tetap memperhatikan keefektifan e-LKPD.
karakteristik dari peserta didik, dengan
dilakukannya analisis peserta didik sebelum HASIL DAN PEMBAHASAN
penyusunan perangkat dan pada saat uji 1. Proses Pengembangan Lembar Kerja
coba. Dengan penggunaan e-LKPD berbasis Peserta Didik (LKPD) Elektronik
masalah sebagai sarana dalam proses Berbasis Masalah (Problem Based
pembelajaran kimia di SMK Negeri 9 Learning)
Jeneponto diharapkan dapat meningkatkan a. Hasil Tahap Pendefenisian (Define)
hasil belajar peserta didik untuk mata 1) Analisis Awal-Akhir
pelajaran kimia terkhusus pada materi Tahap analisis ini dilakukan untuk
larutan asam dan basa. mengetahui permasalahan yang dihadapi
Berdasarkan beberapa masalah yang oleh guru dalam meningkatkan hasil belajar
telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk peserta didik. Pada langkah ini dilakukan
melakukan penelitian dengan judul analisis awal. Hasil tinjauan terhadap
131
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2022, Vol. 5, No. 2 (129-139)

pelaksanaan pembelajaran kimia di SMKN 9 kelompok. Kemp menyatakan bahwa pada


Jeneponto yakni masih rendahnya hasil awal perencanaan sangat penting untuk
belajar peserta didik dalam pembelajaran memperhatikan ciri, kemampuan dan
kimia. Guru masih menggunakan model pengalaman peserta didik baik secara
pembelajaran langsung dengan metode berkelompok maupun perorangan (Kemp,
ceramah. Proses pembelajaran di SMKN 9 1985).
Jeneponto terkhusus pada mata pelajaran Peserta didik yang menjadi subjek uji
kimia belum memaksimalkan penggunaan coba penelitian ini adalah peserta didik
media pembelajaran seperti LKPD belum kelas X TKJ SMK Negeri 9 Jeneponto.
dimaksimalkan sebagai panduan yang baik Analisis peserta didik dilakukan untuk
selama proses pembelajaran dan LKPD yang mengetahui karakteristik peserta didik yang
sudah ada masih dalam bentuk cetak yang sesuai dengan rancangan dan pengembangan
berupa lembar diskusi yang terdiri dari satu bahan pembelajaran. Dalam memahami
atau dua lembar kertas berisi soal-soal materi peserta didik lebih cenderung
berupa tugas dan dalam menjawab soal melakukannya secara individual, tanpa
tanpa adanya penjelasan yang lebih lanjut, melibatkan teman untuk berdiskusi maupun
sehingga belum memberikan umpan balik bertukar pendapat.
dari pertanyaan yang ada untuk memberikan Hasil observasi dan analisis dokumen
penguatan konsep kepada peserta didik. diperoleh data tentang karakteristik peserta
Tahap analisis akhir dilakukan didik yaitu peserta didik menganggap Kimia
dengan menganalisis strategi yang itu susah sehingga mereka menjadi malas
digunakan oleh guru, dan tantangan yang dan tidak termotivasi belajar kimia. Peserta
akan dihadapi dalam proses pembelajaran. didik kurang mampu menyimpulkan suatu
Diharapkan dalam proses pembelajaran konsep yang mereka dapatkan dalam
digunakan model yang tepat dan perangkat pembelajaran dan masih kurang dalam
pembelajaran yang mendukung untuk menyelesaikan suatu masalah atau
peningkatan hasil belajar peserta didik. menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh
Model pembelajaran yang akan digunakan guru. Berdasarkan telaah kemampuan awal
adalah berbasis masalah (Problem Based peserta didik dilihat dari hasil belajar dalam
Learning), dengan mengikuti sintaks atau nilai raport yang diperoleh pada materi-
Langkah-langkah dari model tersebut. materi prasyarat pada materi unsur, lambang
Berdasarkan lembar kerja peserta didik unsur dan rumus kimia, serta hukum dasar
elektronik yang telah dikembangkan, kimia dan perhitungan kimia, untuk
diharapkan peserta didik lebih aktif mempelajari materi larutan asam dan basa
bekerjasama membangun atau menemukan telah tuntas. Walaupun demikian, guru
konsep tentang larutan asam dan basa masih perlu mengingatkan kembali materi
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar tersebut di awal pertemuan. Kemampuan
peserta didik. Berdasarkan lembar kerja akademik peserta didik kelas X TKJ SMK
peserta didik elektronik yang telah Negeri 9 Jeneponto tahun pelajaran
dikembangkan, diharapkan peserta didik 2020/2021 bersifat heterogen, yaitu
lebih aktif bekerjasama membangun atau berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
menemukan konsep tentang larutan asam 3) Analisis Tugas
dan basa sehingga dapat meningkatkan hasil Untuk mencapai kompetensi yang
belajar peserta didik. ada, maka tugas-tugas belajar yang akan
2) Analisis Peserta didik dilakukan oleh peserta didik yang sekaligus
Analisis ini dilakukan untuk menjadi tugas-tugas mengajar bagi guru
mengetahui karakteristik peserta didik yang dideskripsikan terlebih dahulu melalui
akan menggunakan e-LKPD. Analisis yang analisis tugas. Analisis ini dilakukan untuk
dilakukan yaitu kemampuan akademik mengidentifikasi dan merancang tugas-tugas
peserta didik dan kemampuan kerja yang harus diselesaikan oleh peserta didik

132
Danial, Rano, Herawati. Pengembangan lembar kerja peserta ….

selama proses pembelajaran. Keterampilan menentukan trayek pH dari beberapa


dan pengetahuan diperoleh peserta didik indicator melalui percobaan, (8) menghitung
melalui tugas-tugas yang tertuang dalam pH asam kuat berdasarkan harga konsentrasi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). LKPD asam atau sebaliknya, (9) menghitung pH
dikerjakan secara berkelompok selama asam lemah berdasarkan harga konsentrasi
proses pembelajaran. asam atau sebaliknya, (10) menghitung pH
4) Analisis Konsep basa kuat berdasarkan harga konsentrasi
Kegiatan yang dilakukan pada asam atau sebaliknya, (11) menghitung pH
langkah ini adalah mengidentifikasi, basa lemah berdasarkan harga konsentrasi
merinci, dan menyusun secara sistematis asam atau sebaliknya.
materi-materi utama yang akan dipelajari b. Hasil Tahap Perancangan (Design)
peserta didik. Berdasarkan analisis Pada tahap ini terdapat empat
kompetensi dasar, dan indikator pencapaian langkah yang ditempuh, yaitu penyusunan
kompetensi, maka diidentifikasi tes, pemilihan media, pemilihan format, dan
materi/konsep utama yang akan diajarkan, perancangan awal. Adapun hasil yang
materi utama dalam pembelajaran dalam diperoleh pada keempat langkah tersebut
penelitian ini adalah materi larutan asam dan diuraikan di bawah ini.
basa dengan kompetensi dasar, 3.6. 1) Penyusunan Tes
Menganalisis sifat larutan berdasarkan Rancangan alat tes didasarkan pada
konsep asam basa dan pH larutan (asam kuat tujuan pembelajaran. Tes yang dimaksud
dan asam lemah, basa kuat dan basa lemah) adalah tes hasil belajar materi larutan asam
dalam kehidupan sehari-hari dan 4.6: dan basa. Untuk merancang alat tes terlebih
Membandingkan sifat-sifat larutan melalui dahulu dibuat kisi-kisi tes hasil belajar. Tes
praktikum berdasarkan sifat asam basa dan hasil belajar yang dibuat pada tahap
pH larutan (asam kuat dan asam lemah, basa perancangan ini berupa soal Pilihan Ganda
kuat dan basa lemah) dalam kehidupan berjumlah 20 butir soal.
sehari-hari. Garis-garis besar materi adalah : 2) Pemilihan Media
(1) Teori asam basa , (2) Indikator asam Berdasarkan hasil analisis konsep
basa (3) Penentuan pH asam dan basa. dan perumusan tujuan pembelajaran, maka
5) Perumusan Tujuan Pembelajaran untuk mencapai efektivitas pembelajaran
Analisis tujuan pembelajaran dilakukan identifikasi media yang
dimaksudkan untuk merumuskan tujuan- diperlukan dalam proses pencapaian
tujuan pembelajaran berdasarkan analisis kompetensi. Media dalam hal ini berperan
materi dan analisis tugas. Tujuan untuk memudahkan peserta didik dalam
pembelajaran ini dinyatakan dalam bentuk belajar. Media yang digunakan untuk
tingkah laku, selanjutnya menjadi dasar pembelajaran larutan asam dan basa terdiri
untuk menyusun tes dan merancang dari slide powerpoint dan aplikasi google
perangkat pembelajaran. Hasil analisis slide, google form serta aplikasi google meet
spesifikasi tujuan pembelajaran pada materi yang berperan sebagai media dalam
larutan asam dan basa adalah diharapkan penyampaian materi inti.
peserta didik dapat : (1) menjelaskan 3) Pemilihan Format
pengertian asam basa menurut Arhenius, Pemilihan format adalah menentukan
Bronsted-Lowry dan Lewis, (2) menuliskan format isi lembar kerja peserta didik
persamaan reaksi asam dan basa menurut elektronik. Untuk itu dipilih format yang
Bronsted-Lowry, (3) menunjukkan pasangan sesuai dengan prinsip, karakteristik dan
asam dan basa konjugasi Bronsted-Lowry, langkah-langkah model pembelajaran
(4) menemukan kelebihan dan kekurangan Problem Based Learning. Langkah-langkah
masing – masing konsep asam basa, (5) penyusunan desain produk e-LKPD ini,
mengidentifikasi larutan asam/basa dengan disesuaikan dengan kompetensi dasar
beberapa indikator melalui percobaan, (7) kurikulum. Pembuatan e-LKPD dengan
133
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2022, Vol. 5, No. 2 (129-139)

pemilihan teks, gambar, serta bingkai dilakukan pemberian tes kepada peserta
halaman kemudian disusun sesuai dengan didik untuk mengukur penguasaan terhadap
urutan materi yang diajarkan. Setelah proses materi larutan asam dan basa. LKPD
penyusunan draft e-LKPD selesai dalam elektronik yang diuji coba dikatakan efektif
bentuk word maka selanjutnya diubah ke karena telah memenuhi kriteria keefektifan,
dalam bentuk gambar (PNG atau JPEG), dengan tes hasil belajar peserta didik
kemudian draft e-LKPD dalam bentuk memiliki rata- rata 75,68, dengan ketuntasan
gambar di masukkan ke dalam aplikasi 81,82%, sedangkan peningkatan hasil
google slide. belajar berdasarkan N- gain sebesar 0,64
4) Rancangan Awal e-LKPD dengan kriteria sedang.
Pada tahap ini Lembar Kerja Peserta d. Hasil Tahap Penyebaran
Didik yang akan dikembangkan sebanyak 3 (Dissiminate)
kali pertemuan. Kegiatan pembelajaran Lembar Kerja Peserta Didik
dalam LKPD dirancang sesuai dengan Elektronik berbasis masalah pada materi
langkah pembelajaran Problem Based larutan asam dan basa selain diujicobakan
Learning. Selain itu LKPD memuat soal tes pada peserta didik kelas X TKJ SMK Negeri
analisis yang mampu melatih kemampuan 9 Jeneponto juga disebarkan dan
peserta didik dalam meningkatkan hasil disosialisasikan kepada guru kimia di SMK
belajarnya. Dalam LKPD terdapat ruang- Negeri 9 Jeneponto. Hasil sosialisasi
ruang kosong sebagai tempat jawaban bagi tersebut diperoleh beberapa saran dan
peserta didik. LKPD Elektronik disajikan digunakan untuk memperbaiki e-LKPD
dalam aplikasi google slide, yang kemudian menjadi draft final sebagai pengembangan
linknya dibagikan ke peserta didik melalui akhir e-LKPD. Saran-saran dan tanggapan
grup WA dan google classroom. dari peserta sosialisasi antara lain:
c. Hasil Tahap Pengembangan 1) Alokasi waktu yang digunakan dalam
(Develop) pembagian materi pembelajaran perlu
Tahap pengembangan (develop) diperhatikan sehingga kegiatan
bertujuan untuk menghasilkan lembar kerja pembelajaran lebih terarah.
peserta didik (LKPD) elektronik, yang telah 2) Lembar kerja peserta didik elektronik
direvisi berdasarkan masukan para ahli dan ini sangat membantu guru maupun
praktisi, serta data yang diperoleh dari hasil siswa dalam proses pembelajaran untuk
uji coba. Kegiatan yang diperoleh pada memahami konsep asam dan basa. E-
tahap ini adalah validasi ahli dan praktisi, uji LKPD ini tertata dengan sistematis
coba di kelas yang menjadi subjek sehingga dapat menuntun siswa untuk
penelitian. Lembar kerja peserta didik menemukan sendiri dan memahami
elektronik yang telah direvisi berdasarkan konsep asam dan basa. Desain e-LKPD
masukan dari validator selanjutnya sangat menarik dapat menambah
diujicobakan di kelas X TKJ SMK Negeri 9 semangat dan motivasi belajar.
Jeneponto dengan jumlah peserta didik 22 2. Kualitas Hasil Pengembangan
orang. Pada kegiatan ini peneliti terlibat (Produk)
langsung pada proses pembelajaran. a. Analisis Data Kevalidan
Untuk menguji kepraktisan dilakukan Data kevalidan produk yang
pemberian angket respon guru dan respon dikembangkan didapatkan dari hasil
peserta didik terhadap e-LKPD. Hasil yang penilaian dua orang validator yang
diperoleh menunjukkan bahwa e-LKPD merupakan ahli dibidangnya. Hasil penilaian
praktis karena respon guru terhadap e-LKPD tersebut menunjukkan bahwa e-LKPD
berada pada kategori praktis dan respon berbasis masalah yang telah peneliti
peserta didik pada e-LKPD berada pada kembangkan telah valid dengan sedikit
kategori sangat merespon. Untuk menguji revisi. Masukan dan saran yang diberikan
keefektifan e-LKPD yang dikembangkan, oleh validator menjadi acuan oleh peneliti

134
Danial, Rano, Herawati. Pengembangan lembar kerja peserta ….

untuk merevisi produk yang telah secara berturut yaitu 3,50 dan 3,40 yang
dikembangkan sebelum dilakukan uji coba. berarti RPP dan THB yang dibuat juga
Hasil revisi yang telah dilakukan kemudian masuk ke kategori sangat valid dan valid.
diuji cobakan di SMK Negeri 9 Jeneponto Berdasarkan pernyataan diatas,
tahun ajaran 2020/2021 pada kelas X TKJ. maka e-LKPD berbasis masalah, RPP
Hasil analisis validasi e-LKPD dan THB dapat digunakan untuk uji
berbasis masalah didapatkan hasil penilaian coba. Sebelumnya telah dilakukan revisi
rata-rata sebesar 3,40 yang berarti valid. berdasarkan saran dari validator.
Selain e-LKPD berbasis masalah, peneliti Hasil penilaian ahli terhadap
juga membuat RPP dan THB yang akan e-LKPD dan perangkat pendukung
menunjang hasil dari pengembangan LKPD. pembelajaran (THB dan RPP) dapat
Adapun hasil analisis validasi RPP dan THB dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Penilaian Ahli terhadap E-LKPD dan Perangkat Pendukung Pembelajaran
Perangkat Aspek Penilaian Penilaian Kategori
Kurikulum 3,80 Sangat Valid
Kebenaran Isi 3,60 Sangat Valid
Penyajian Isi 3,50 Sangat Valid
E-LKPD
Penyajian Ilustrasi 3,20 Valid
Petunjuk Penggunaan 3,20 Valid
Kesesuaian Bahasa 3,30 Valid
Rata-rata penilaian total 3,40 Valid
Persentase kesepahaman 0,78 Reliabel
Format RPP 3,80 Sangat Valid
RPP Bahasa 3,40 Valid
Isi 3,20 Valid
Rata-rata Penilaian Total 3,50 Sangat Valid
Persentase Kesepahaman 0,75 Reliabel
Materi Soal 3,60 Sangat Valid
Konstruksi 3,30 Valid
THB
Bahasa 3,60 Sangat Valid
Waktu 3,00 Valid
Rata-rata penilaian total 3,40 Valid
Persentase kesepahaman 0,79 Reliabel

b. Analisis Data Kepraktisan hasil analisis data diperoleh rata-rata respon


Secara umum, hasil penilaian ahli guru sebesar 3,75 yaitu berada pada kategori
dan praktisi terhadap e-LKPD berbasis praktis dan tidak revisi.
masalah menyatakan bahwa perangkat layak Respon peserta didik terhadap
digunakan dalam pembelajaran. Sedangkan terhadap e-LKPD sebesar 81,80%. Hal ini
secara empirik, berdasarkan hasil menunujukkan bahwa rata-rata peserta didik
pengamatan pada uji coba oleh dua observer setuju terhadap pelaksanaan pembelajaran
dan respon guru terhadap perangkat. menggunakan e-LKPD berbasis masalah.
Respon guru terhadap e-LKPD Dari persentase tersebut menunjukan bahwa
diketahui dengan memberikan angket kriteria e-LKPD dikatakan praktis jika
kepada guru untuk mengetahui pendapat respon peserta didik minimal berada pada
guru mengenai e-LKPD yang kategori merespon, sehingga e-LKPD
dikembangkan. Dari respon ini dapat praktis digunakan dalam kegiatan
diketahui kepraktisan e-LKPD karena pembelajaran.
angket ini memuat pernyataan-pernyataan Hasil uji kepraktisan berdasarkan
mengenai e-LKPD berbasis masalah. Dari hasil respon peserta didik terhadap
135
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2022, Vol. 5, No. 2 (129-139)

perangkat dan proses pembelajaran juga strategi pembelajaran PBL merupakan salah
dilakukan oleh Elfira Rahmadani (2015) satu model yang bernuansa investigasi juga
diperoleh bahwa perangkat pembelajaran dapat mengembangkan keterampilan
praktis berdasarkan hasil respon peserta berpikir kritis, metakognisi berpikir,
didik dengan nilai rata-rata 80% berada penguasaan konsep kimia, dan mendapat
pada kategori sangat positif. Dari analisis respon positif.
respon peserta, rata-rata peserta didik 3. Outline Produk e-LKPD Berbasis
memberikan penilaian dalam skala setuju, Masalah
respon peserta didik positif terhadap e- Produk yang dihasilkan dari
LKPD berbasis masalah. penelitian ini merupakan LKPD Elektronik
c. Analisis Data Keefektifan atau yang biasa kita kenal lembar kerja
E-LKPD dikatakan efektif apabila peseta didik elektronik yang mampu atau
memenuhi kriteria keefektifan. Kriteria- dapat digunakan untuk melatih peserta didik
kriteria tersebut, yaitu : ketercapaian hasil dalam menemukan konsep khususnya pada
belajar peserta didik yaitu 80% (skor materi larutan asam dan basa sehingga dapat
minimal 75 untuk rentang skor 0 – 100). meningkatkan hasil belajar peserta didik.
hasil tes hasil belajar peserta didik setelah Produk LKPD berbasis masalah (Problem
melalui pembelajaran menggunakan e- Based Learning) yang dikembangkan
LKPD berbasis masalah adalah terdapat mengacu pada sintaks model pembelajaran
81,82% peserta didik yang tuntas, dan Problem Based Learning untuk
18,18% peserta didik yang tidak tuntas. memudahkan proses melatih peserta didik
Pembelajaran dikatakan berhasil secara menemukan konsep secara mandiri sehingga
klasikal jika minimal 80% peserta didik hasil belajarnya dapat meningkat. Materi
mencapai nilai minimal 75. Berdasarkan yang dipilih pada pembuatan LKPD berbasis
persentase penguasaan tes hasil belajar masalah ini adalah materi Larutan Asam dan
peserta didik, memenuhi standar ketuntasan Basa. Adapun LKPD Elektronik berbasis
secara klasikal. masalah yang dikembangkan memuat
Hasil analisis peningkatan hasil beberapa hal yaitu (a) Judul materi yang
belajar peserta didik berdasarkan uji N- dipelajari, (b) Petunjuk pengerjaan LKPD,
gain berdasarkan kriteria, didapatkan N- (c) Kompetensi dasar yang dipelajari, (d)
Gain sebesar 0,64 maka dapat dikatakan Tujuan pembelajaran yang akan dicapai, (e)
peningkatan hasil belajar dalam kategori Langkah-langkah model pembelajaran
sedang setelah digunakan e-LKPD berbasis Problem Based Learning, yang terdiri dari 5
masalah pada proses pembelajarannya. fase yaitu orientasi peserta didik pada
Penelitian ini sejalan dengan masalah, mengorganisasi peserta didik untuk
penelitian yang dilakukan oleh Sry Astuti, belajar, membimbing penyelidikan
dkk (2018), LKPD berbasis PBL dapat kelompok, mengembangkan dan menyajikan
meningkatkan keteramplan berpikir kritis hasil karya, dan menganalisis dan
peserta didik, dengan uji kevalidan rata-rata mengevaluasi proses pemecahan masalah,
3,85 pada kategori sangat valid, uji (f) Latihan soal yang dapat membantu
kepraktisan diperoleh data guru sangat peserta didik menemukan konsep dan
merespon dengan positif dan uji keefektifan menyelesaikan masalah.
berdasarkan kriteria, didapatkan N-Gain
sebesar 0,824 maka dapat dikatakan SIMPULAN DAN SARAN
peningkatan keterampilan berpikir kritis Berdasarkan hasil dan pembahasan
dalam kategori tinggi setelah diberikan yang telah diuraikan, simpulan yang dapat
LKPD berbasis PBL pada proses diberikan adalah proses pengembangan e-
pembelajarannya. Selain itu hasil penelitian LKPD berbasis masalah mengacu pada
di perguruan tinggi yang dilakukan oleh model pengembangan 4-D, yang terdiri dari
Danial dkk (2018) menunjukkan bahwa 4 tahap meliputi: 1) tahap pendefinisian

136
Danial, Rano, Herawati. Pengembangan lembar kerja peserta ….

(Define) yang terdiri dari lima langkah yaitu: Untuk Melatihkan Creative Thinking
analisis awal akhir (analisis kurikulum), Skill Pada Materi Kesetimbangan
analisis peserta didik, analisis Kimia. Unesa Journal of Chemistry
konsep/materi, analisis tugas dan Education, 5(2), 224-232.
merumuskan tujuan, 2) tahap perancangan Apriyanto, C., Yusnelti, Y., & Asrial, A.
(Design) yang terdiri dari tiga langkah, (2019). Pengembangan E-Lkpd
yaitu: penyusunan LKPD, pemilihan format, Berpendekatan Saintifik Larutan
dan desain/rancangan awal, 3) tahap Elektrolit Dan Non Elektrolit.
pengembangan (Develop) yang terdiri dari Journal of The Indonesian Society of
dua langkah, yaitu: validasi ahli dan uji coba Integrated Chemistry, 11(1), 38-42.
di SMKN 9 Jeneponto, serta 4) tahap https://doi.org/10.22437/jisic.v11i1.6
penyebaran khusus digunakan di SMKN 9 843
Jeneponto. Selanjutnya semua desain awal Barniol, P., & Zayala, G. (2016). A Tutorial
divalidasi oleh ahli, dan berada pada Worksheet to Help Students Develop
kategori sangat valid, kemudian the Ability to Interpret the Dot
diujicobakan untuk mengetahui kepraktisan Product as a Projection. Eurasia
dan keefektifan, sehingga layak digunakan Journal of Mathematics, Science, &
dalam proses pembelajaran, kualitas LKPD Thecnology Education, 12(9), 2389.
berbasis masalah yakni: 1) Valid Candra Apriyanto, Yusnelti dan Asrial.
berdasarkan penilaian oleh ahli dengan (2019). Pengembangan E-LKPD
sedikit revisi, 2) praktis karena mendapat berpendekatan Saintifik Larutan
respon positif dari guru dan peserta didik, Elektrolit dan Non Elektrolit.
dan 3) efektif karena adanya peningkatan Volume 11. Jambi: PPs Univ Jambi.
hasil belajar peserta didik, dan E-LKPD Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
berbasis masalah ini dapat meningkatkan (2008). Panduang Pengembangan
hasil belajar peserta didik, berdasarkan Bahan Ajar. Jakarta: Balai Pustaka.
kriteria ketuntasan sebesar 81,82% peserta Departemen Pendidikan Nasional, (2003).
didik tuntas, dengan hasil analisis uji N-Gain Undang-Undang Nomor 20 Tahun
sebesar 0,64 dengan kategori sedang. 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Berdasarkan penelitian yang Nasional, Jakarta: Depdiknas.
dilakukan, beberapa saran yang dapat Dyah Putri Hutami., Yusman Wiyatmo.,
diajukan, yaitu peneliti perlu melihat lebih (2018). Pengembangan Perangkat
lanjut bagaimana kondisi peserta didik Pembelajaran Berbasis Gided
misalnya pada kemampuan penggunaan Discovery Learning Untuk
aplikasi yang akan digunakan dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep
penelitian pada proses pembelajaran, dan dan Kemampuan Kerjasama Peserta
peneliti perlu memperkirakan waktu yang Didik. Jurnal Pendidikan Fisika,
digunakan oleh peserta didik dalam 7(1).
mengidentifikasi masalah yang ada pada Fadiawati, Noor., dan Fauzi, Mahfudz.
tahap orientasi peserta didik pada masalah (2016). Merancang Pembelajaran
yang diberikan dalam e-LKPD, karena Kimia di Sekolah. Yokyakarta:
dalam proses pembelajaran waktu yang Media Akademi.
digunakan peserta didik cukup lama dan Haling, A. (2007). Balajar dan
membuat presentasi kelompok tidak berjalan Pembelajaran. Makassar: Badan
maksimal. Penerbit UNM.
Hobri. (2009). Metodologi Penelitian
DAFTAR RUJUKAN Pengembangan. Jakarta: Proyek
Ananda, Putri, Mega dan Azizah, Utlya. DIABERMUTU Program
(2016). Pengembangan LKS Pendidikan Matematika FKIP
Berorientasi Problem Based Learning Universitas Jember.
137
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2022, Vol. 5, No. 2 (129-139)

Ibrahim. (2007). Penelitian dan Penilaian Metacognition, and Concept Mastery


Pendidikan. Bandung: Sinar Baru. of Students. Journal of Physics,
Johnson, Elaine. (2007). Contextual Conference Series 1028 (June 2018):
Teaching Learning. Bandung: Nizen 012041,
Learning Center. https://doi.org/10.1088/1742-
Kemendikbud. (2014). Permendikbud 6596/1028/1/012041.
Nomor 104 Tahun 2014 tentang Parenta. (2020). Model Pembelajaran:
Penilaian Hasil Belajar oleh Advance Organizer Collaboration.
Pendidik pada Pendidikan Dasar Gowa: Penerbit Aksara Timur.
dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan
Kementerian Pendidikan dan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan
Kebudayaan RI. Praktik. Jakarta: Kencana.
Kemp, J. E, Dayton. (1985). Planing and Purba Michael, Aas Sadiah. (2017). Kimia
Producing Instructional Media. Teknologi dan Rekayasa. Jakarta:
Harper & Row, New york. Erlangga.
Kunandar. (2014). Penilaian Autentik Ramadani, Elfira. (2015). Pengembangan
(Penilaian Hasil Belajar Peserta Perangkat Pembelajaran Berbasis
Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Model Discovery Learning Untuk
Jakarta: Rajagrafindo Persada. Meningkatkan Kemamuan
Lefudin. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Pemahaman Konsep dan Disposisi
Yogyakarta: Deepublish. Matematis Peserta didik Berbantuan
Lewis, Steve. (2004). Using ICT to Enhance Geoboard. (Tesis). Medan,
Teaching and Learning in Chemistry. Universitas Negeri Medan.
London: Royal Society of Chemistry. Ridwan. (2008). Belajar, Minat, Motivasi,
Ngili, Ricky Arnold. (2016). Belajar Prestasi Belajar.
Anywhere. Jakarta: Guepedia. http://www.artikel.com/202/Belajar,
Nurdin. (2007). Model Pembelajaran minat, motivasi, prestasi belajar.
Matematika yang Menumbuhkan Rusman. (2017). Belajar dan Pembelajaran
Kemampuan Metakognitif untuk Berorientasi Standar Proses
Menguasai Bahan Ajar. Disertasi. Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Tidak diterbitkan. Surabaya: PPs Shoimin, Aris. (2014). 68 Model
UNESA. Pembelajaran Inovatif dalam
Meltzer, D.E. (2002). The Relationship Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-
between Mathematic Preparation and Ruzz Media.
Conceptual Learning Gain in Physics Sry Astuti, Danial, M., & Anwar, M. (2018).
“Hidden Variable” in Diagnostic Pengembangan Lkpd Berbasis PBL
Pretes Scores. Am. J. Phys, 70(12), (Problem Based Learning) Untuk
1259-1268. Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Miswadi, S. S., & Haryani, S. (2013). Kritis Peserta Didik Pada Materi
Pengembangan Perangkat Kesetimbangan Kimia. Chemistry
Pembelajaran Berbasis Masalah Education Review (CER), 1(2), 90-
Untuk Meningkatkan Soft Skill Dan 114).
Pemahaman Konsep. Jurnal Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Pendidikan IPA indonesia. Pendidikan (Pendekatan Kualitatif,
Semarang: Universitas Negeri kuantitatif dan R & D). Bandung:
Semarang. Alfabeta.
Muhammad Danial, Muhammad Sawal, and Sugiyono. (2016). Metode Penelitian &
Nurlaela. (2018). Development of Pengembangan (Research and
Chemistry Instructional Tools and Its Deveolpment/ R&D). Bandung:
Effect on Critical Thinking Skills, Alfabeta.

138
Danial, Rano, Herawati. Pengembangan lembar kerja peserta ….

Trianto, (2015). Mendesain Model


Pembelajaran Inovatif, Progresif,
dan Kontekstual. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.

139

Anda mungkin juga menyukai