DISUSUN OLEH
LISNA MISTIANI.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………. i
Zat Aditif………………..…………………………………………………………… 1
A. Pewarna……………………………………………………………………… 1
B. Pemanis……………………………………………………………………… 2
C. Pengawet………………………………………………………………………. 4
D. Penyedap…………………………………………………………………….. 5
E. Pemberi aroma………………………………………………………………. 5
F. Pengental……………………………………………………………………… 6
G. Pengemulsi……………………………………………………………………. 6
Ayo Diskusikan!............................................................................................................. 7
Rangkuman…………………………………………………………………………… 7
Daftar Istilah…………………………………………………………………………. ii
i
ZAT ADITIF PADA MAKANAN
Zat aditif merupakan bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan atau minuman
dalam jumlah kecil saat pembuatan makanan. Penambahan zat aditif bertujuan untuk memperbaiki
penampilan, cita rasa, tekstur, aroma, dan untuk memperpanjang daya simpan. Selain itu, penambahan
zat aditif juga dapat meningkatkan nilai gizi makanan dan minuman seperti penambahan protein,
mineral, dan vitamin.
A. Pewarna
Pewarna adalah bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman dengan tujuan untuk
memperbaiki atau memberi warna pada makanan atau minuman agar menarik. Pewarna alami pada
umumnya aman untuk kesehatan, sedangkan bahan pewarna buatan yang pemakaiannya
disalahgunakan dapat membahayakan kesehatan.
1) Pewarna Alami
Pewarna alami adalah pewarna yang dapat diperoleh dari alam, misalnya dari tumbuhan
dan hewan. Daun suji dan daun pandan dipakai sebagai pewarna hijau pada makanan. Selain
memberi warna hijau, daun pandan juga memberi aroma harum pada makanan. Selain daun
suji dan daun pandan, stroberi, dan buah naga merah juga sering digunakan untuk
memberikan warna merah pada makanan. Pewarna alami mempunyai keunggulan, yaitu lebih
sehat dan tidak menyebabkan efek samping apabila dikonsumsi dibandingkan pewarna
buatan. Namun, pewarna makanan alami memiliki beberapa kelemahan, yaitu cenderung
memberikan rasa dan aroma khas yang tidak diinginkan, warnanya mudah rusak karena
pemanasan, warnanya kurang kuat (pucat), dan jenisnya terbatas.
Gambar 4. Tabel Pewarna Buatan yang digunakan dalam makanan dan minuman
Gambar 5. Tabel Pewarna Buatan yang tidak boleh digunakan dalam makanan dan minuman
B. Pemanis
Zat pemanis berfungsi untuk menambah rasa manis pada makanan dan minuman. Zat
pemanis dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
2
b. Zat pemanis buatan atau sintetik.
Pemanis buatan tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia sehingga tidak berfungsi
sebagai sumber energi. Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki penyakit kencing
manis (diabetes melitus) biasanya mengonsumsi pemanis sintetik sebagai pengganti
pemanis alami. Contoh pemanis sintetik, yaitu sakarin, natrium siklamat, magnesium
siklamat, kalsium siklamat, aspartam dan dulsin.
Pemanis buatan memiliki tingkat kemanisan yang
lebih tinggi dibandingkan pemanis alami. Garam
siklamat memiliki kemanisan 30 kali lebih tinggi
dibandingkan kemanisan sukrosa. Namun,
kemanisan garam natrium dan kalsium dari
sakarin memiliki kemanisan 800 kali
dibandingkan dengan kemanisan sukrosa 10%.
Gambar 7. Pemanis Buatan
cf.shopee.co.id
C. Pengawet
Ada sejumlah cara menjaga agar makanan dan minuman tetap layak untuk dimakan atau
diminum walaupun sudah tersimpan lama. Salah satu upaya tersebut adalah dengan cara
menambahkan zat aditif kelompok pengawet (zat pengawet) ke dalam makanan dan minuman.
Zat pengawet adalah zat zat yang sengaja ditambahkan
pada bahan makanan dan minuman agar makanan dan
minuman tersebut tetap segar, bau dan rasanya tidak
berubah, atau melindungi makanan dari kerusakan akibat
membusuk atau terkena bakteri/ jamur. Karena
penambahan zat aditif, berbagai makanan dan minuman
masih dapat dikonsumsi sampai jangka waktu tertentu,
Seperti halnya zat pewarna dan pemanis, zat pengawet dapat dikelompokkan menjadi zat
pengawet alami dan zat pengawet buatan.
a) Zat pengawet alami berasal dari alam, contohnya gula (sukrosa) yang dapat
dipakai untuk mengawetkan buah-buahan (manisan) dan garam dapur yang dapat
digunakan untuk mengawetkan ikan.
b) Zat pengawet sintetik atau buatan merupakan hasil sintesis dari bahan-bahan
kimia. Contohnya, asam cuka dapat dipakai sebagai pengawet acar dan natrium
propionat atau kalsium propionat dipakai untuk mengawetkan roti dan kue kering.
Garam natrium benzoat, asam sitrat, dan asam tartrat juga biasa dipakai untuk
mengawetkan makanan. Selain zat-zat tersebut, ada juga zat pengawet lain, yaitu
natrium nitrat atau sendawa (NaNO3 ) yang berfungsi untuk menjaga agar
tampilan daging tetap merah. Asam fosfat yang biasa ditambahkan pada beberapa
minuman penyegar juga termasuk zat pengawet.
4
D. Penyedap
E. Pemberi Aroma
Pemberi aroma adalah zat yang memberikan aroma tertentu pada makanan atau
minuman. Penambahan zat pemberi aroma dapat menyebabkan makanan atau minuman
5
memiliki daya tarik tersendiri untuk dinikmati. Zat pemberi aroma dapat berasal dari bahan
segar atau ekstrak dari bahan alami, di antaranya adalah ekstrak buah nanas, ekstrak buah
anggur, minyak atsiri, dan vanili. Pemberi aroma yang merupakan senyawa sintetis atau disebut
dengan essen, misalnya amil kaproat (aroma apel), amil asetat (aroma pisang ambon), etil
butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil antranilat (aroma buah anggur) disebut
pemberi aroma sintetis.
F. Pengental
G. Pengemulsi
6
RANGKUMAN
1. Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan dan minuman untuk
meningkatkan kualitas, keawetan, kelezatan, dan kemenarikan makanan
dan minuman.
2. Zat aditif ada yang bersifat alami dan buatan. Zat aditif dapat berupa bahan
pewarna, pemanis, pengawet, penyedap, pemberi aroma, pengental, dan
pengemulsi.
3. Contoh pewarna alami misalnya pewarna dari daun suji dan pandan,
sedangkan pewarna buatan misalnya tartrazine.
4. Pengawetan dapat dilakukan secara fisik, misalnya melalui pemanasan atau
penyinaran, dan secara kimia misalnya dengan pemberian natrium benzoat
maupun garam.
5. Contoh bahan pemanis alami misalnya gula, sedangkan pemanis buatan
misalnya aspartam, siklamat, dan sakarin.
6. Contoh penyedap alami misalnya bunga cengkeh, serai, kayu manis, garam,
bawang putih, sedangkan penyedap buatan misalnya vetsin.
7. Penggunaan bahan aditif buatan harus menggunakan bahan yang diizinkan
oleh pemerintah dan tidak melebihi jumlah maksimal yang diizinkan.
7
Lembar Kerja Peserta Didik
Praktikum Identifikasi Zat Aditif pada Makanan Kemasan
Kompetensi Dasar
3.6 Menjelaskan berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, zat adiktif, serta dampaknya terhadap
kesehatan.
4.6 Membuat karya tulis tentang dampak penyalahgunaan zat aditif dan zat adiktif bagi kesehatan.
Tujuan Pembelajaran
1. Mendiagnosis satu bahan zat aditif sintesis yang ada pada makanan kemasan.
2. Mempresentasikan tiga temuan zat aditif pada makanan kemasan.
Kelompok :
Nama Anggota :
1
2
3
4
5
Prelab
Sebagian besar makanan, kata Patton, memerlukan zat tambahan untuk mencegah
pembusukan dan mempertahankan nilai gizi. Seperti stroberi yang baru dipetik juga
mengandung senyawa kimia yang menentukan rasa, warna, tekstur, dan nilai gizinya. Meski
masih jadi pro-kontra, berbagai zat aditif itu terus ditambahkan ke makanan dengan berbagai
alasan. Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Amerika Serikat telah mencatat lebih dari 3000 bahan aditif ke dalam basis datanya.
Laman resmi FDA menyatakan setidaknya ada tiga alasan yang melatarbelakangi
penambahan bahan ke dalam makanan:
Vitamin dan mineral ditambahkan ke berbagai makanan. Hal ini ibarat menebus
kekurangan makanan seseorang yang hilang dalam pemrosesan, atau untuk
meningkatkan kualitas nutrisi makanan.
https://tekno.tempo.co/read/1601474/zat-aditif-masih-pro-kontra-tapi-terus-ditambahkan-pada-makanan
1. Dari Artikel di atas, permasalahan apa yang kamu temukan?
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………..
2. Menurut kamu, apa dampaknya bagi kesehatan manusia jika terlalu banyak
menggunakan zat aditif?Tuliskan dugaan kalian!
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
Praktikum
I. TUJUAN
1) Mengidentifikasi zat aditif pada makanan kemasan yang dikonsumsi sehari-hari.
2) Mengidentifikasi zat aditif pada minuman kemasan yang dikonsumsi sehari-hari.
II. ALAT dan BAHAN
Alat: Bahan:
Alat tulis 5 jenis kemasan makanan instan
5 jenis kemasan minuman instan
2) Tabel Pengamatan jenis zat aditif, nama zat aditif, dampak negatif dan pencegahan akibat
penggunaan zat aditif.
V. DISKUSI
1. Adakah zat aditif jenis pewarna pada minuman/makanan pada yang kamu amati?
Sebutkan zat aditif yang kamu temuka tersebut!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
2. Adakah zat aditif jenis perasa pada minuman/makanan makanan yang kamu
amati? Sebutkan zat aditif yang kamu temuka tersebut!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
3. Adakah zat aditif jenis pengawet pada makanan/minuman yang kamu amati?
Sebutkan zat aditif yang kamu temuka tersebut!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
4. Apakah zat aditif yang kamu tersebut termasuk zat aditif alami atau zat aditif
sintesis? Sebutkan zat aditif yang kamu temuka tersebut!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
5. Pernahkah kamu memakan makanan dalam kemasan tersebut? Adakah yang
berbeda dari tekstur, rasa, dan warnanya?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
6. Setelah kamu mengonsumsi makanan kemasan tersebut, pernahkan kamu
mengalami keanehan dalam tubuh kamu? Jelaskan jawabanmu!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
7. Menurutmu perlukah penggunaan zat aditif (pewarna, pengawet, perasa, pemanis,
dsb) dalam makanan konsumsi? Berikan alasan jawabanmu!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
VI. KESIMPULAN (Jawaban untuk dugaan awal kalian di kegiatan prelab)
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Gula : Pemanis biasanya berbentuk kristal, terbuat dari tebu, aren, atau
nyiur
Monosodium glutamat : Bahan serbuk yang berfungsi menambah cita rasa.
(MSG)
Pewarna alami : Bahan pewarna yang langsung diambil dari alam.
Pewarna buatan : Bahan pewarna yang dibuat di pabrik dengan proses tertentu.
Vanili : Tanaman menjalar yang berbiji harum, dipakai untuk memberi
aroma makanan.
Zat aditif : Bahan tambahan pada makanan
ii
DAFTAR PUSTAKA
Zubaidah, Siti, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan ALam Kelas VIII Semester 1. Jakarta :
iii