e-ISSN 2615-2819
ABSTRACT
This research was a development research which aim to know characteristic, eligibility and students’ response toward the
developed e-module. The method used inthis research and the development process was DDE(design, development and
evaluation), during the developing stage e-module the method that been used was 4S TMD which limited to structuring stage.
Knowledge Building Environment (KBE) based E-module that has developed contained the values of attention, curiosity,
appreciating health and environment.The feasibility level of the e-module in terms of media and material meets the very feasible
criteria, with a percentage of 95.38% and 89.24%, respectively, so that it can be used in the learning process. TA very good
response of the students to the developed e-module was reflected in 86.15% percentage. Therefore, the KBE-based e-module that
was developed can be used as learning material and teaching material in schools.
Keywords: E-module, Knowledge Building Environment, 4S TMD, Reaction Rate (chemical).
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan jenis penelitian development research yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik, kelayakan dan
respon peserta didik terhadap e-module yang dikembangkan. Metode penelitian dan pengembangan yang digunakan yaitu DDE
(design, development and evaluation), pada tahap pengembangan e-module digunakan metode 4S TMD yang dibatasi sampai
tahap strukturisasi. E-module berbasis Knowledge Building Environment (KBE) yang dikembangkan mengandung nilai-nilai
perhatian, keingintahuan, menghargai kesehatan, dan menghargai lingkungan. Tingkat kelayakan e-module yang ditinjau dari segi
media dan materi memenuhi kriteria sangat layak, dengan persentase masing-masing yaitu 95,38% dan 89,24% sehingga dapat
digunakan dalam proses pembelajaran. Adapun respon siswa terhadap e-module yang dikembangkan juga sangat baik dengan
persentase sebesar 86,15%. Oleh karena itu e-module berbasis KBE yang dikembangkan dapat digunakan sebagai bahan belajar
dan bahan mengajar di sekolah.
Kata Kunci: E-module, Knowledge Building Environment, 4S TMD, Laju Reaksi.
Berdasarkan karakteristik tersebut, ilmu dengan ketersedian bahan ajar yang mudah
kimia akan mudah dipahami oleh siswa apabila diakses.
mampu direpresentasikan kedalam tiga level Pemerintah menyediakan bahan ajar e-
representasi atau biasa dikenal dengan istilah bookyang sama persis dengan buku teks.
multiple representasi, yang meliputi level Perbedaannya hanya terletak pada bentuk
makroskopik, level submikroskopik dan level formatnya saja, yaitu pdf. Padahal akan lebih baik
simbolik [6]. jika kemajuan teknologi dapat dioptimalkan dalam
Interkoneksi dari ketiga level representasi pembuatan bahan ajar.
terbukti mampu dapat meningkatkan pemahaman Oleh karena itu pengembangan bahan ajar
konsep siswa [7]. Dalam pembelajaran kimia, dengan mempertimbangkan beberapa hal yang
level submikroskopik hanya dapat didekati secara telah diuraikan sebelumnya penting untuk
visual, sehingga karena itu peran e-module dilakukan.
sangatlah penting [8]. Anwar memperkenalkan suatu metode
Salah satu materi kimia yang pengembangan bahan ajar dengan tahap
membutuhkan penjelasan secara multiple pengembangan yang jelas dan terperinci [12].
representasi yaitu laju reaksi [9]. Level yang dikembangkan dinamakan 4S TMD atau
submikroskopik digunakan untuk mempelajari Four Steps Teaching Material Development.
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, Metode pengembangan ini mempunyai
level simbolik digunakan untuk menghitung empat tahapan dalam pengembangan bahan ajar
harga-harga pada konstanta dan ordenya, dan level yaitu tahap seleksi, strukturisasi, karakterisasi dan
makroskopik pada aplikasi fenomena alam. reduksi didaktik. Dengan adanya tahapan yang
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru jelas dan terperinci ini maka akan semakin luas
SMA Negeri 3 Bengkulu tengah, siswa kesulitan potensi ketersediaan bahan ajar yang dapat
dalam mempelajari materi laju reaksi. Data digunakan sebagai bahan mengajar oleh guru serta
menunjukkan terdapat 53% siswa kelas XI MIPA bahan belajar oleh siswa. Oleh karena itu metode
SMA Negeri 3 Bengkulu Tengah Tahun Ajaran yang tepat dalam pengembangan bahan ajar salah
2020/2021 yang belum mencapai KKM pada satunya yaitu 4S TMD [13].
ulangan harian laju reaksi. Pada tahap seleksi dalam metode 4S TMD
Selain itu buku, bahan ajar yang digunakan terdapat nilai yang bisa diintegrasikan kedalam
selama proses pembelajaran berupa hand out. bahan ajar. Pemanfaatan lingkungan sebagai
Menurut keterangan guru, siswa tidak termotivasi sumber nilai yang dapat membangun pengetahuan
untuk membaca buku teks kimia sekolah, siswa mampu meningkatkan minat belajar dan
sedangkan hand out yang digunakan juga belum pemahaman konsep siswa [14] .
mampu menghadirkan uraian materi secara utuh, Knowledge Building Environment (KBE)
siswa cenderung menghapal materi yang adalah teori berbasis lingkungan yang
diberikan oleh guru. dikembangkan agar siswa mendapat pengalaman
Hasil pengamatan terhadap hand out yang berkenaan dengan lingkungan sekitar [15].
digunakan juga menunjukkan bahwa penjelasan Knowledge bulding environment
materi lebih ditekankan pada level simbolik dan menyajikan fenomena kimia yang erat dengan
makroskopik saja, dan jika ditinjau dari kebenaran kehidupan sehari-hari siswa, dan dapat ditemui
konsep, terdapat konsep yang belum sesuai secara dalam lingkungan tempat tinggal sehingga siswa
keilmuan. Kebenaran konsep merupakan syarat mampu menyajikan materi pembelajaran secara
mutlak yang harus dipenuhi oleh suatu bahan ajar utuh dan mampu mengaitkan dengan fenomena
[10]. yang sering terjadi pada lingkungan atau
Dilain pihak, dunia sedang dihadapkan kehidupan sehari-hari.
dengan mewabahnya penyakit menular yang Nilai yang dapat dimiliki dan ditampilkan
disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory oleh siswa dari knowledge building environment
Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) diantaranya yaitu sikap perhatian (attentiveness),
sehingga mengharuskan pembelajaran dilakukan kepedulian (careness), keingintahuan (curiosity),
dari jarak jauh [11]. Penerapan PJJ tidak didukung kritis (critical), moderasi atau suka hal yang
sedang-sedang (moderation), sikap menghormati
2
ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 6(1): 1-9 (2022) p-ISSN 2252-8075
e-ISSN 2615-2819
atau menghargai lingkungan (respect for Kegiatan pada tahap seleksi diawali
environment), menghargai kesehatan (respect for dengan pemilihan kompetensi dasar, penentuan
health), dan kearifan atau kebijakan (wisdom) indikator, label konsep, dan identifikasi nilai-nilai
[16]. KBE yang dapat dikembangkan dalam materi
Berdasarkan uraian dari beberapa tersebut. Hasil dari setiap tahapan kemudian
permasalahan diatas, maka diperlukan penelitian direviu oleh ahli.
tentang “Pengembangan E-module Berbasis
Knowledge Building Environment Menggunakan 2. Strukturisasi
Metode 4S TMD Pada Pokok Bahasan Laju Kompilasi materi pada tahap seleksi
Reaksi” distrukturisasi kedalam peta konsep, struktur
makro, dan multiple representasi. Setelah itu
METODE PENELITIAN kembali direviu oleh ahli.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian Hasil reviu dikompilasi menjadi draft e-
dan pengembangan (Researh and Development). module, yang kemudian ditransformasikan
Metode penelitian dan pengembangan yang kedalam bentuk elektronik.
digunakan yaitu DDE (Design, Development, and
Evaluation)[17]. C. Evaluation
Pada tahap Development diintegrasikan Tahapan terakhir yaitu evaluasi. Evaluasi
metode pengembangan 4S TMD yang e-module yang dilakukan didasarkan pada uji
dikembangkan oleh Anwar. kelayakan dan uji respon siswa. Uji kelayakan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan dilihat dari dua aspek yaitu kelayakan media dan
Maret 2021 sampai Juli 2021 di Universitas kelayakan materi.
Bengkulu dan SMA Negeri 3 Bengkulu Tengah Uji kelayakan materi pada e-module
kelas XI MIPA Tahun Ajaran 2020/2021. bertujuan untuk melihat kelayakan materi dari
Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh beberapa komponen yang meliputi komponen
siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Bengkulu bahasa, standar isi, dan KBE.
Tengah Tahun Ajaran 2020/2021. Hasil pemilihan Uji kelayakan media pada e-module
sampel diperoleh sebanyak 29 siswa dari kelas XI bertujuan untuk melihat kelayakan media dari
MIPA A. beberapa komponen yang meliputi komponen
Pemilihan sampel didasarkan pada teknik bahasa, rekayasa perangkat lunak, serta visual dan
purpossive sampling yaitu berdasarkan kriteria audio.
siswa yang sudah atau akan mempelajari materi Analis data yang dilakukan terdiri dari
laju reaksi. analisis data hasil uji kelayakan materi dan media
Tahapan penelitian dan pengembangan serta analisis data hasil respon siswa.
yang dilakukan yaitu: Lembar hasil uji kelayakan materi dan
media dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
A. Design Data kuantitatif yang diperoleh dianalisis
Tahap desain dilakukan dengan membuat menggunakan skala Likert, untuk dapat
rencana atau rancangan produk yang akan dibuat. menunjukkan seberapa kuat tingkat setuju dan
Perencanaan tersebut diawali dengan analisis tidak setuju, selain itu skala Likert juga mudah
kebutuhan yang dilakukan melalui wawancara untuk digunakan dan dipahami oleh responden
semiterstruktur dan studi literatur. [18].
Rancangan awal produk yang dibuat Berikut ini Tabel 1 yang menunjukkan
menakup bagian halaman depan, pendahuluan, isi, skala penilaian dalam lembar uji kelayakan
dan penutup.
Tabel 1 Skala Penilaian Lembar Uji Kelayakan
B. Development
Kegiatan pengembangan produk dilakukan No Kriteria Skor
menggunakan tahapan 4S TMD yang meliput: 1 Sangat Tidak Baik 1
2 Tidak Baik 2
1. Seleksi 3 Cukup Baik 3
3
ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 6(1): 1-9 (2022) p-ISSN 2252-8075
e-ISSN 2615-2819
4 Baik 4
5 Sangat Baik 5
Keterangan :
Skor yang diperoleh pada setiap komponen V = persentase respon siswa
dihitung menggunakan persamaan berikut:
Interpretasi persentase respon siswa dapat
̅ dilihat pada Tabel 3.
Keterangan : Tabel 3 Kriteria Interpretasi Skor Respon Siswa
̅ = skor rata-rata
= skor total masing-masing komponen Interval Kriteria
n = jumlah penilai V > 80% Sangat menarik
61% < V ≤ 80% Menarik
Persentase hasil uji kelayakan pada setiap 41% < V ≤ 60% Cukup menarik
komponen menggunakan persamaan berikut: 21% < V ≤ 40% Kurang menarik
V ≤ 20% Tidak menarik
4
ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 6(1): 1-9 (2022) p-ISSN 2252-8075
e-ISSN 2615-2819
Adapun buku teks yang digunakan sebagai Uraian Bagaimana luas permukaan dapat
sumber materi dalam penyusunan e-module ini Pengembangan mempengaruhi laju reaksi?
Konteks Sebelumnya mari kita perhatikan
dapat dilihat pada Tabel 4.. gambar disamping!
Tabel 5 Hasil Pengembangan Nilai KBE Keberadaan peta konsep dapat membuat
pengetahuan siswa terstruktur dengan baik pada
Uraian Materi Laju suatu reaksi bertambah dengan struktur kognitifnya, sehingga dapat
penambahan konsentrasi pereaksi. mempermudah siswa untuk mengingat informasi
Jika konsentrasi ditambah maka
baru yang diterima [19].
jumlah molekul juga akan semakin
banyak. Sehingga peluang terjadinya Struktur makro yang dihasilkan disusun
tumbukan yang dapat mengakibatkan secara horizontal yang memperlihatkan cakupan
reaksi kimia juga semakin besar. atau kedalaman materi dan secara vertikal yaitu
Nilai Terkait Menghargai atau menghormati hubungan dengan materi lain. Fungsi struktur
lingkungan dan menghargai makro yaitu dapat menjaga ketepatan dan
kesehatan
5
ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 6(1): 1-9 (2022) p-ISSN 2252-8075
e-ISSN 2615-2819
lunak pada e-module sudah sangat baik, karena itu Penggunaan bahasa dan penulisan kalimat
e-module sangat layak untuk diujicobakan kepada yang digunakan dalam e-module sudah baik.
peserta didik. Meskipun belum terlalu komunikatif, tetapi
bahasa yang digunakan sudah jelas dan mudah
dipahami.
Histogram Hasil Uji Kelayakan Apabila dilihat dari komponen visual dan
Materi audio, jenis dan ukuran font yang digunakan sudah
tepat dan konsisten sehingga dapat terbaca. Begitu
100%
juga dengan kualitas tampilan layar e-module,
80% desain yang digunakan sudah sangat menarik dan
Kebahasaan
rapi.
60% Uji respon peserta didik mencakup tiga
90 89 90 Standar Isi
40%
komponen yaitu kebahasaan,penyajiaan, dan
KBE manfaat. Gambar 3 menunjukkan hasil yang
20% diperoleh dari respon peserta didik pada setiap
komponennya.
0% Secara umum komentar peserta didik
menunjukkan ketertarikan terhadap e-module
Gambar 1 Histogram Hasil Uji Kelayakan Materi yang digunakan. Penggunaan e-module yang
mudah serta pengadaan modul dalam bentuk
elektronik memungkinkan peserta didik untuk
Histogram Hasil Uji Kelayakan mengakses e-module kapan saja dan dimana saja.
Media Siswa juga merasa terbantu dengan adanya e-
100% module ini.
90%
Diantara kelebihan e-module berbasisi
80% Kebahasaan
70%
knowledge building environment (KBE) yang
60% dihasilkan yaitu mampu menyajikan gambar,
Rekayasa
50% 90 96.67 96
perangkat lunak
video dan audio yang dapat membantu peserta
40%
didik dalam memahami materi, dapat digunakan
30% Visual dan audio
20%
secara mandiri sehingga dapat membantu siswa
10% mengulang materi pembelajaran, membantu
0% pendidik dalam melaksanakan pembelajaran
daring (dari jaringan), serta menyajikan konteks
Gambar 2 Histogram Hasil Uji Kelayakan Media kimia yang erat dengan kehidupan sehari-hari.
Bahan ajar berbasis KBE yang
dikembangkan dengan menggunakan metode 4S
Respon Peserta Didik pada TMD, layak untuk digunakan dalam proses
Setiap Komponen pembelajaran karena mampu meningkatkan
pemahaman siswa hingga 89,5% .
100%
80% KESIMPULAN
E-module yang dikembangkan pada pokok
Bahasa
60% bahasan laju reaksi yaitu e-module berbasis KBE.
100 87,13 82.8 Penyajian Adapun nilai-nilai KBE yang termuat dalam e-
40%
Manfaat module yaitu nilai keingintahuan (curiosity),
20% kepedulian (careness), menghargai lingkungan
(respect for environment), dan menghargai
0% kesehatan (respect for health). Materi laju reaksi
Gambar 3 Histogram Respon Peserta Didik dalam e-module terstrukturisasi kedalam peta
konsep dan multiple representasi.
7
ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 6(1): 1-9 (2022) p-ISSN 2252-8075
e-ISSN 2615-2819