Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL JOURNAL REVIEW

AN INTERACTIVE E-BOOK DEVELOPMENT BASED ON GREEN CHEMISTRY


STUDY ON HIDROCARBON

Dosen Pengampu : Dr. Ajat Sudrajat, M.Si

OLEH :

EVA THERESIA PATRISIA MARBUN


8216142008

PASCASARJANA PENDIDIKAN KIMIA


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2022
ANALISIS JURNAL

1. Identitas Jurnal :

Judul : An Interactive e-book Development Based on Green


Chemistry Study on Hidrocarbon
Penulis : M Anwar, Alimin & Munawwarah
Jurnal : Journal of Physics: Conference Series
Volume & Halaman : Vol. 1899 No. 012161
Tahun : 2021

2. Latar Belakang
Bahan ajar merupakan salah satu aspek penting dalam proses pembelajaran yang sangat
dibutuhkan oleh guru dan siswa. Dari segi teknologi yang digunakan, jenis bahan ajar terdiri dari
empat kategori, bahan ajar cetak seperti handout, buku, modul, LKS, brosur, wall chart,
foto/gambar. Bahan ajar pendengaran (audio) seperti kaset, radio, dan compact disk audio. Bahan
ajar audio visual seperti video compact disk, film. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive
teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), multimedia interaktif compact disk
(CD), dan bahan ajar berbasis web.
Salah satu jenis bahan ajar yang paling sering digunakan adalah buku. Buku adalah bahan
ajar tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan yang tersusun atas lembaran berjilid dan
bersampul. Dengan adanya bahan ajar atau sumber belajar yang baik, diharapkan peserta dapat
memperoleh dan menambah pengetahuannya. Oleh karena itu, diperlukan bahan ajar yang mudah
diterapkan dan efisien dalam penggunaan. Melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
saat ini, penggunaan buku cetak dapat dialihkan menggunakan versi elektronik atau yang biasa
dikenal dengan e-book.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat seperti saat ini memberikan
kesempatan kepada setiap siswa untuk dapat belajar secara mandiri, apapun, dan kapanpun sesuai
dengan minat belajarnya. Guru tidak lagi bertindak sebagai satu-satunya sumber belajar tetapi
bertindak sebagai perancang pembelajaran. Guru dituntut untuk mampu merancang pembelajaran
dengan memanfaatkan berbagai macam media yang tepat agar proses pembelajaran berlangsung
secara efektif dan efisien. Berbagai media dapat dikembangkan oleh guru, termasuk
mengembangkan bahan ajar dalam bentuk e-book interaktif yang dapat membantu siswa belajar
secara mandiri, praktis, dan efisien.
E-book berperan penting dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan
produktivitas belajar, menjadikan pembelajaran lebih efektif dan efisien, serta tidak ketinggalan
zaman seperti buku cetak pada umumnya. Bagian terpenting dari penggunaan e-book adalah
memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri. Saat ini perlu dikembangkan e-book yang dapat
menyajikan video, simulasi, dan animasi untuk materi yang akan disampaikan.
E-book interaktif sangat cocok dikembangkan untuk materi kimia karena materi kimia yang
disajikan harus mencakup tiga tingkat representasi yaitu Gambar, video, dan animasi yang
ditampilkan dapat memperjelas konsep yang akan disajikan. Informasi yang diperoleh secara verbal
dan visual dari e-book interaktif akan disimpan dalam memori jangka panjang. Selain itu, latihan
yang memberikan umpan balik kepada siswa dapat mengajar siswa, menghibur, atau mendorong
siswa untuk terus belajar. Oleh karena itu, melalui e-book interaktif pemahaman dan minat siswa
dalam belajar kimia dapat ditingkatkan.
Penyusunan e-book bisa berbeda satu sama lain meskipun dalam topik dan pendekatan yang
sama. Salah satunya dengan mengintegrasikan kimia hijau ke dalam bahan ajar. Hal ini dibuat
karena penyajian konsep secara tematik dalam e-book dapat membuat siswa lebih memahami sains
secara terintegrasi. Mengintegrasikan kimia hijau ke dalam bahan ajar mengajak siswa untuk
mencegah pencemaran dan menjadikan lingkungan sebagai prioritas dalam memahami materi.
Dalam penelitian ini, kimia hijau hanya akan digunakan sebagai pendekatan terhadap bahan
ajar yang akan dikembangkan. Sehingga melalui penelitian ini guru dapat mengembangkan bahan
ajar yang memberikan pengalaman kepada siswa dalam memanfaatkan teknologi dalam
pembelajaran serta menanamkan kesadaran dalam melestarikan lingkungan.
Mata pelajaran kimia harus disajikan dengan meliputi tiga tingkat representasi, yaitu tingkat
simbolik, makroskopis, dan submikroskopik. Bahan kimia juga perlu diperkenalkan melalui
pendekatan langsung ke alam, misalnya pendekatan kimia hijau. Hal ini dilakukan agar bahan
kimia dapat dikenalkan kepada siswa melalui kondisi alam karena hampir setiap perubahan materi
melibatkan proses kimia merupakan contoh proses kimia. Berdasarkan latar belakang tersebut,
maka penelitian ini bertujuan untuk membuat e-book interaktif berbasis pendekatan kimia hijau.

3. Metodologi
2.1. Metode penelitian
Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian pengembangan yang bertujuan
untuk menghasilkan e-book interaktif berbasis bahan ajar kimia hijau yang valid, praktis,
dan efektif. Metode penelitian yang digunakan adalah Developmental Research oleh
Richey, Klein, dan Nelson. Model pengembangannya adalah DDE (Desain, Pengembangan,
dan Evaluasi).

2.1.1. Merancang. Pada tahap ini dilakukan analisis dan menyusun rencana produk. Kegiatan akan
dilakukan melalui studi literatur dari kurikulum dan jurnal penelitian sebelumnya. Pada
tahap ini peneliti menentukan tema pengembangan bahan ajar berupa e-book interaktif yang
akan dikembangkan.

2.1.2. Pengembangan. Kegiatan membuat produk berdasarkan desain yang telah dibuat dan
melakukan evaluasi formatif. Pada langkah ini peneliti mengembangkan bahan ajar e-book
interaktif berbasis kimia hijau menggunakan metode 4 STMD karya Sjaeful Anwar.

2.1.3. Evaluasi. Kegiatan menggunakan, menguji, dan menilai kelayakan produk bahan ajar yang
telah dikembangkan. Pada tahapan ini, peneliti memeriksa validitas bahan ajar.
2.2. Instrumen

2.2.1. Kuesioner Terbuka. Instrumen untuk validitas isi dari isi atau materi yang disajikan dalam
bahan ajar. Divalidasi oleh dua ahli materi

2.2.2. Kuesioner Terbuka. Instrumen untuk validitas dalam hal tampilan, fitur, tulisan,
keterbacaan, dll Divalidasi oleh dua ahli media.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan


3.1. Merancang
Pada langkah ini peneliti mengumpulkan berbagai informasi tentang jenis bahan ajar
yang dianggap paling efektif untuk dikembangkan. Hasil yang diperoleh adalah peneliti
membuat bahan ajar e-book interaktif. E-book interaktif merupakan salah satu bahan ajar
yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri. Selain itu, e-book interaktif
juga tidak hanya menyajikan teks dan gambar tetapi juga dapat menghadirkan berbagai fitur
yang mengajak siswa untuk dapat berinteraksi dengan bahan ajar tersebut.
E-book memberikan pengalaman belajar bagi siswa dalam dua cara: Pertama, fitur-
fitur bermanfaat yang ditampilkan dalam e-book dapat secara langsung meningkatkan hasil
belajar mereka. Kedua, meningkatkan pengetahuan tentang teknologi informasi dan
komunikasi. Selain itu, pembelajaran dengan teknologi dapat memberikan pengalaman
belajar yang positif dalam meningkatkan pembelajaran aktif melalui interaksi teman sebaya
dan pemahaman berbagai representasi struktur molekul menggunakan teknologi.
E-book interaktif sangat cocok dikembangkan untuk materi kimia karena materi kimia
yang disajikan harus mencakup tiga tingkat representasi Gambar, video, dan animasi yang
ditampilkan dapat memperjelas konsep. Selain itu, latihan yang memberikan umpan balik
kepada siswa dapat mengajar siswa, menghibur atau mendorong siswa untuk terus belajar.
Oleh karena itu, melalui e-book interaktif pemahaman dan minat siswa dalam belajar kimia
dapat ditingkatkan.

3.2. Pengembangan
Beberapa kegiatan pada tahapan ini adalah:

3.2.1. Menganalisis kurikulum yang berlaku sebagai acuan dalam menyusun materi dalam bahan
ajar. Aspek terpenting dalam merancang pengembangan bahan ajar adalah memperhatikan
tuntutan kurikulum. Artinya bahan ajar yang disiapkan harus sesuai dengan kurikulum yang
berlaku. Dalam kurikulum 2013, pemerintah telah menetapkan CC (Kompetensi Inti) dan
BC (Kompetensi Dasar) dan berlaku untuk semua sekolah yang sederajat di Indonesia. KI
adalah deskripsi kategoris kompetensi yang harus dipelajari siswa untuk tingkat sekolah,
kelas, dan mata pelajaran. BC adalah kompetensi yang dipelajari siswa untuk mata pelajaran
di kelas tertentu. Meskipun CC dan BC telah ditetapkan oleh pemerintah pusat, cara
pencapaiannya, dan bahan ajar apa yang digunakan dikembalikan sepenuhnya kepada
pendidik sebagai tenaga profesional.

3.2.2. Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan literatur untuk konsep-konsep yang disajikan
dalam bahan ajar. Buku-buku yang digunakan sebagai literatur adalah:

 Bradi, James. Et al. 2015. Chemistry, seventh edition.


 Chang, Raymond. 2005. Kimia dasar JILID 1. Jakarta: Erlangga.
 Darrell Ebbing_ Steven D. Gammon-General Chemistry_ 9th Edition-Houghton
Mifflin (2007).
 Jain, S.K. & Jain, S.K. 2014. Conceptual chemistry for class XII. New Delhi: S.
Chand School.
 Oxtoby, David W. Et al. 2012. Principles of Modern Chemistry (international
edition. USA: Brooks/Cole
 Sunarya, Yayan. 2011. Kimia Dasar 2. Yrama Widya.

3.2.3. Membuat draft bahan ajar. Draft ini berisi tentang konsep, teori, dan materi tentang
hidrokarbon. Selain menyajikan materi, draft ini menyertakan gambar, link video, dan soal
latihan serta soal kompetensi yang menjadi materi utama dalam penyusunan bahan ajar e-
book interaktif.

3.2.4. Membuat papan cerita. Ini berisi materi dalam rancangan bahan ajar dan dilengkapi dengan
informasi yang menjadi referensi dalam penyusunan e-book interaktif.

3.2.5. Kompilasi e-book interaktif. Peneliti melakukan langkah ini dengan bekerja sama dengan
seorang programmer. Selama penyusunan e-book interaktif, peneliti selalu berkoordinasi
melalui storyboard yang telah disiapkan pada tahap sebelumnya. Aspek interaktif bahan ajar
ini dapat dilihat pada gambar berikut.

Figure 1. Watch for know is feature that students Figure 2. Competence Test. Students answer
can watch videos related to the topic of their some questions according to the specified
learning. time. In the end of the test they can get the
score. Moreover, Asri shows the Answer key
so that studenta can know which answer is
correct or incorrect.
WEAST 2020 IOP Publishing
1899 (2021) 012161
Journal of Physics: Conference Series doi:10.1088/1742-
Figure 3. Interactive link. Directly connected to Figure 4. Practice room. It shows some
the browser in their device to open more questions related to the subject that they have
information. learned.

Figure 5. Green Chemistry aspect in the concept Figure 6. Green Chemistry aspect in the
text. chemical reaction.

Menggunakan pendekatan kimia hijau untuk bahan ajar adalah sesuatu yang cocok untuk
mata pelajaran kimia. Konsep ini menekankan pada metode yang didasarkan pada pengurangan
penggunaan dan pembuatan bahan kimia berbahaya, baik dari segi desain maupun proses. Bahaya
kimia yang dimaksud dalam konsep kimia hijau meliputi berbagai ancaman terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan, antara lain toksisitas, bahaya fisik, perubahan iklim global, dan penipisan
sumber daya alam. Selain lebih ramah lingkungan, kimia hijau juga dapat digunakan di berbagai
bidang, seperti ekonomi dan pendidikan di seluruh dunia. Banyak kemajuan yang telah dicapai
dalam menanamkan konsep, prinsip, strategi, dan alat-alat kedalam kurikulum kimia modernke
dalam teknologi modern. Salah satunya adalah menggunakan kimia hijau sebagai pendekatan
dalam bahan ajar ini.

3.3. Validasi
Pada langkah ini, e-book interaktif divalidasi. Proses validasi terdiri dari validasi isi dan
validasi media. Validasi isi dilakukan oleh dua validator ahli isi. Validasi media dilakukan oleh dua
orang validator ahli media. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui dan memastikan bahwa bahan
ajar memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Beberapa bagian bahan ajar yang telah direvisi
setelah diperiksa oleh validator terlihat pada gambar berikut:

6
WEAST 2020 IOP Publishing
1899 (2021) 012161
Journal of Physics: Conference Series doi:10.1088/1742-

Figure 7. Table of basic competencies before Figure 8. Table of basic competencies after
revision revision

Figure 9. ASRI (Practice Room) before revision Figure 10. ASRI (Practice Room) after revision

Setelah bahan ajar e-book interaktif divalidasi oleh validator konten dan validator
media, dilakukan beberapa perubahan. Diantaranya perubahan tampilan dan isi bahan ajar.
Beberapa revisi yang dilakukan setelah validasi isi adalah memasukkan pendekatan green
chemistry ke dalam indikator khususnya pada kompetensi dasar 4, mengganti beberapa kata
dalam teks untuk memperbaiki makna kalimat, memasukkan aspek kimia dalam reaksi kimia,
dan mengganti video yang kurang jelas. menjadi video yang lebih jelas kaitannya dengan
konsep yang disampaikan.

7
WEAST 2020 IOP Publishing
1899 (2021) 012161
Journal of Physics: Conference Series doi:10.1088/1742-
Hasil validasi dari validasi media adalah memperbaiki beberapa tampilan bahan ajar
agar terlihat lebih menarik, menambahkan gambar pada pertanyaan tertentu, dan mengubah
jenis font pada fitur tertentu, dan memasukkan undangan yang menarik sesuai dengan usia
siswa.

5. Kesimpulan
Ciri-ciri bahan ajar ini adalah penyajian materi dan berbagai fitur seperti link akses
langsung, video, soal latihan, dan uji kompetensi yang mengajak siswa untuk berinteraksi
dengan bahan ajar.

6. Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan:
 Penjelasan sederhan dan mudah dimengerti pembaca
 Langkah-langkah dalam peneltian dijelaskan secara runut

Kekurangan:
 Dari segi penulisan, masih ada beberapa kata yang salah pengetikan.
 Sebaiknya model pengembangan yang lebih cocok digunakan sesuai dengan
judul penelitian yang diambil adalah menggunakan model pengembangan
ADDIE
 Daftar rujukan kurang uptodate, masih ada rujukan, masih ada rujukan di tahun
2012

Anda mungkin juga menyukai