Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

ANALISIS ISU DI INSTANSI


Angkatan : IV (EMPAT)
Nama : RAMONA ARDIANTI NASUTION, S.Pd
NIP : 199405062020122005
Instansi : SDN 003 BATU AMPAR

A. DESKRIPSI DAN IDENTIFIKASI ISU


Isu kontemporer adalah suatu pokok persoalan yang terjadi pada masa sekarang dan
menjadi sebuah permasalahan yang masih eksis terjadi di masyarakat. Isu kontemporer dapat
berkembang karena banyaknya masalah yang timbul akibat berbagaI faktor baik eksternal maupun
internal. Identifikasi isu-isu tersebut berdasarkan hasil scanning media, data-data yang tersaji,
knowledgeable others, dan publik pada umumnya. Isu-isu yang sedang terjadi di dunia pendidikan
diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi peserta didik


pada saat pandemi Covid-19 yang kurang efektif
dan efisien. Sejak virus Corona masuk ke Indonesia
pada bulan Maret 2020 lalu, Sistema pembelajaran
terjadi perubahan paradigma yang drastis.

Semua kegiatan pembelajaran dan beleajar mengajar di sekolah dilakukan secara daring/online. Hal
ini sesuai dengan surat edaran Kemendikbud No 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan da-lam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). Penyebab dari
isu tersebut adalah kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua dalam membantu peserta didik
melakukan pembelajaran jarak jauh di rumah.

2. Budaya literasi di kalangan peserta didik yang


masih minim. Dari data yang didapat oleh Human
Development Index, dimana pada tahun 2018
menempatkan Indonesia pada posisi 116 dari 146
negara di dunia (0,694).

Hanya naik 3 poin dari tahun sebelumnya yaitu 0,691 pada 2017. Dan pada 2019 angka Global
Competitiveness index 4.0 menempatkan Indonesia di posisi 50 dari 113 negara yang di survei.
Dari data tersebut adalah fakta rendahnya budaya baca mengakibatkan rendahnya literasi di
Indonesia. Penyebab dari isu ini adalah semakin meningkatnya penggunaan gadget di kalangan
masyarakat baik orang tua sampai anak-anak.

3. Bahayanya paham radikalisme di dunia pendidikan.


Berdasarkan survei PPIM UIN sebanyak 30 persen
mahasiswa memiliki sikap intoleran terhadap
agama yang berbeda. Selain itu, penelitian PPIM
UIN juga mendapatkan data bahwa radikalisme di
lingkungan pendidikan sudah berkembang ke arah yang harus diwaspadai secara serius, apalagi
ditemukan sebanyak 23 persen guru dan dosen memiliki opini yang radikal. Di antaranya 8,4 persen
sudah diwujudkan dalam aksi-aksi radikal. Penyebab dari isu tersebut adalah kurangnya
pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila dan pengaruh dari berita Hoax yang tersebar luas di media
sosial.

B. TEKNIK-TEKNIK ANALISIS ISU

Dari beberapa isu yana ada, saya melakukan beberapa teknik analisis isu untuk menentukan
Isu mana yang akan lebih dibahas dan dicarikan solusinya. Teknik yang saya gunakan adalah
Teknik Tapisan dan teknik Fishbone Diagram.
a. Teknik Tapisan Isu
Setelah memahami berbagai isu yana terjadi di instansi perlu dilakukan analisis untuk
memahami bagaimana isu tersebut secara utuh dan kemudian dicarikan beberapa solusi jalan keluar
pemecahan isu. Dalam penentuan isu yana akan dibahas, saya melakukan analisis dengan alat bantu
penetapan Isu yang terdiri dari metode USG (Urgency, Seriousness, GrowthI). Metode USG
merupakan salah satu cara menetpakan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring 1 –
5 dengan mempertimbangkan tiga komponen dalam metode USG antara lain:

1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta
seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan masalah-masalah lain jika masalah
penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu
masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan
suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan
masalah penyebab isu akan semakin memburuk jika dibiarkan.

Untuk menentukan Isu yang akan dibahas lebih dalam saya membuat teknik tapisan
kedalam tabel seperti berikut:

Pemilihan Isu
Pokok Total Isu Terpilih
No USG (Urgency,
Bahasan Identifikasi Isu dari USG
Seriousness, Growth)
Isu
U S G
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi
peserta didik pada saat pandemi Covid-
Covid - 19 15 I
1. 19 yang kurang efektif dan efisien 5 5 5

Budaya literasi di kalangan peserta


Literasi didik yang masih minim
4 3 4 11 II
2.

Radikalisme Bahayanya paham radikalisme di


3. dunia pendidikan 4 3 3 10 III
Ket :
5 = Sangat Besar
4 = Besar
3 = Sedang
2 = Kecil
1 = Sangat Kecil
Berdasarkan Teknik Analisis Isu Tapisan dapat disimpulkan bahwa saya akan membahas
mengenai Pembelajaran Jarak Jauh bagi peserta didik pada saat pandemic Covid–19 yana kurang
efektif dan efisien. Berdasarkan Analisis Isu dengan Model USG, dapat dijabarkan bahwa
pembelajaran jarak jauh mencangkup semua aspek USG yaitu:

1. Urgency
Pandemi sampai saat ini masih terjadi dan berdampak kepada proses pembelajaran jarak jauh
yang harus diteruskan. PJJ yang berkepanjangan ini menjadi suatu hal yang sangat mendesak
untuk dicarikan penyelesaian permasalahannya. Karena jika tidak dapat diselesaikan
permasalahannya maka akan timbul beberapa masalah terhadap perkembangan dan kemajuan
belajar peserta didik serta tingkat sosial, kognitif, dan afektif akan semakin menurun. Terjadinya
krisis moral di kalangan peserta didik akibat kurangnya pendidikan moral yang seharusnya
mereka dapatkan ketika berada di sekolah.
2. Seriousness
Diukur dari tingkat keseriusan, isu tersebut sangat berpengaruh jika tidak diselesaikan
permasalahannya akan timbul permasalahan lain contohnya seperti etika dan moral peserta didik
menurun dan keseriusan peserta didik untuk menggali potensinya akan terhambat. Pembelajaran
daring tidak hanya menjadi masalah bagi peserta didik tetapi juga menjadi masalah bari guru dan
orangtua peserta didik .Karena menuntut peran oranı tua sebagai guru di rumah. Kurangnya
bimbingan orang tua di rumah juga menjadi masalah terkait keefektifan belajar peserta didik.
Selain itu, PJJ juga memerlukan biaya tambahan untuk kuota dan HP yana mungkin tidak semua
orangtua siswa memilikinya. Sedangkan di masa pandemi banyak keluarga yang terdampak dari
segi ekonomi.
3. Growth
Jika isu ini dibiarkan maka akan sangat berdampak luas dari berbagai pihak baik dari pendidik,
orang tua maupun peserta didik. Siwa akan mengalaıni learning foir bila hal ini tidak cepat
diselesaikan.
b. Teknik Fishbone Diagram
Setelah didapat satu Isu dari Teknik Tapisan, selanjutnya dilakukan analisis
mendalam dengan teknik Fishbone. Analisis tersebut dapat digambarkan pada diagram
seperti berikut:
Berdasarkan diagram di atas dapat dianalisis beberapa hal yaitu :
A. Penyebab kurang efektif dan efisien pembelajaran jarak jauh
Pembelajaran jarak jauh adalah pembelajaran dengan menggunakan suatu media yang
memungkinkan terjadi interaksi antara pendidik dengan peserta didik. Dalam PJJ antara pendidik dan peserta
didik tidak bertatap muka secara langsung, dengan kata lain melalui PJJ dimungkinkan antara pendidik dan
peserta didik berbeda tempat. Namun peımbelajaran Jauh ini dinilai kurang efektif, hal itıı disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu:
a. Pandemi Covid-19

Sejak Covid-19 menyebar di seluruh provinsi di Indonesia, pemerintah bersama


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan untuk melaksanakan Peınbelajaran Jarak
Jauh (PJJ) dari rumah dengan menggunakan fasilitas internet. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi
resiko tertularnya virus corona.

b. Dukungan Orang Tua


Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) nıelahıi internet dııkaıngan
orang tua menjadi sangat penting. Namun, tidak semua orang tua dapat mendampingi anaknya
belajar. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut salah satunya adalah tingkat ekonomi
keluarga peserta didik yang kurang sehingga menuntut untuk kedua orang tua bekerja sehingga
tidak ada waktu luang untuk mendampingi dan membimbing anak belajar dari rumah. Faktor lain
adalah kurangnya pengetahuan orang tua tentang perkembangan teknologi sehingga menyebabkan
orang tua tidak dapat membantu anaknya untuk belajar mandiri menggunakan HP dan fasilitas
internet.
c. Kurangnya Kesadaran Peserta Didik untuk Belajar secara Mandiri
Pembelajaran Jarak Jauh merupakan kegiatan yang menuntut kemandirian peserta didik
untuk belajar namun banyak dari mereka motivasi belajarnya rendah, tidak ada kemauan sendiri
untuk belajar secara mandiri sehingga membuat kegiatan pembelajaran secara daring ini kurang
efektif.
d. Kurangnya Penguasaan Teknologi oleh Peserta Didik

Pembelajaran Jarak Jauh dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi masa kini


namun banyak peserta didik mengalami kendala karena kemampuan memanfaatkan teknologi
yang masih minim.

e. Pendidik Kurang Menguasai Teknologi

Guru sebagai actor utama dalam penıbelajaran vang harus memfasilitasi peınbelajaran
agar dapat diakses oleh semua siswa. Tetapi dılapangan kenyataannya banyak guru yang belum
menguasai IT terutama guru senior.

f. Kurangnya Fasilıtas Pembe1ajaran Jarak jauh


Pembelajaran Jarak Jauh dilakukan secara sehingga membutuhkan jaringan internet,
PC/Laptop atau Android selain itu juga membutuhkan kuota internet sebagai penunjang.

B. Dampak yang Timbul Bila masalah Tidak Diselesaikan


Ada beberapa dampak utama jika pembelajaran jarak jauh tidak efektif dilakukan antara lain :
a. Learning loss adalah hilangnya minat belajar pada peserta didik, karena berkurangnya
intensitas interaksi dengan guru pada saat proses pembelajaran.
b. Penurunan pencapaian belajar. Perbedaan akses dan kualitas selama pembelajaran jarak
jauh, dapat mengakibatkan kesenjangan capaian belajar. Terutama untuk anak-anak dari
sosio-ekonomi berbeda.
c. Krisis etika dan moral. Dengan tidak ada tatap muka antara peserta didik dengan guru
mengakibatkan tidak adanya etika-etika dan moral yang diajarkan oleh guru kepada peserta
didik seperti pada saat mereka tatap muka di sekolah. Tidak ada kebiasaan-kebiasaan positif
yang dapat dicontohkan guru untuk peserta didik.

C. Rekomendasi Strategi Penanganan Isu


a. Melakukan pola hidup sehat dan mematuhi protokol kesehatan agar mengurangi penyebaran
penularan virus corona
b. Orang tua diharapkan dapat membimbing dan mendampingi peserta didik belajar dari rumah
c. Untuk mendukung kemandirian siswa belajar, guru membuat media pembelajaran berupa
audio visual yang interaktif, aplikasi game edukasi, dan metode-metode pembalajaran daring
menarik lainnya
d. Guru menggunakan teknologi yang mudah dikenal dan dipahami peserta didik sehingga
dapat diakses dengan mudah
e. Melakukan home visit sekali dalam satu minggu agar peserta didik dapat mengenal
lingkungan belajar, teman-teman dan gurunya. Kegiatan ini dilakukan dengan penjadwalan
atau shift yang tidak banyak mengumpulkan peserta didik sehingga tetap menjaga protokol
kesehatan Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai