No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi
. telah penyebab masalah diidentifikasi 1. Rendahnya Kajian Literatur Rendahnya kemampuan kemampuan 1. Menurut Utami dan Wutsqa (2017),Salah satu dari siswa dalam siswa dalam kemampuan matematis,yang harus dimiliki siswa menyelesaikan soal-soal menyelesaikan adalah kemampuan pemecahan masalah matematika. ceritera dan soal-soal soal-soal Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah kontekstual pada ceritera dan satu tujuan pembelajaran matematika yang harus pembelajaran soal-soal dicapai oleh siswa yang terdapat pada Peraturan matematika di SMP kontekstual Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006. Negeri 1 Sabu Barat, pada (dalam Suryani, Jufri dan Putri, 2020) kemungkinan pembelajaran 2. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah disebabkan oleh faktor- matematika matematika siswa menyebabkan siswa kurang mampu faktor sebagai berikut: menyelesaikan soal yang bersifat non rutin dan siswa - Rendahnya kemampuan masih kurang mengembangkan ide dan kemampuan pemecahan masalah yang dimilikinya (Suryani, Jufri dan Putri, 2020) matematika siswa 3. Indikator pemecahan masalah matematis yang menyebabkan siswa digunakan yaitu menurut Polya dalam (Ariani, Hartono, kurang mampu & Hiltrimartin, 2017) adalah: (1) memahami masalah (2) menyelesaikan soal merencanakan pemecahan masalah; (3) yang bersifat non rutin menyelesaikan masalah sesuai rencana (4) memeriksa dan siswa masih kurang kebenaran hasil atau jawaban. (dalam Suryani, Jufri mengembangkan ide dan Putri, 2020) dan kemampuan yang Suryani, Jufri dan Putri.2022. Analisis Kemampuan dimilikinya (Suryani, Jufri Pemecahan Masalah Siswa Berdasarkan Kemampuan dan Putri, 2020) Awal Matematika.Jurnal Pendidikan - kesulitan saat Matematika:Mosharafa. mengerjakan soal cerita 4. Siswa berkesulitan belajar matematika sering karena kurang mampu melakukan kekeliruan dalam belajar berhitung dan memahami maksud soal kekeliruan dalam menyelesaikan soal cerita. Kesulitan dan kebingungan saat yang sering dialami oleh siswa yaitu kesulitan saat menentukan operasi mengerjakan soal cerita karena kurang mampu hitung yang akan dipakai memahami maksud soal dan kebingungan saat serta lemahnya dalam menentukan operasi hitung yang akan dipakai. menganalisis soal, (Utari, Wardana dan Damayani, 2019) memonitor proses 5. Ruseffendi (2006) mengemukakan bahwa kemampuan penyelesaian, dan pemecahan masalah amat penting dalam matematika, mengevaluasi hasilnya bukan saja bagi mereka yang kemudian hari untuk (Utari, Wardana dan mendalami atau mempelajari matematika, melainkan Damayani, 2019), juga bagi mereka yang akan menerapkannya dalam Sabirin (2011). ( dalam bidang studi lain dan dalam kehidupan sehari-hari. Yuwono, Supanggih dan Kelemahan dalam memecahkan masalah siswa adalah Ferdiani, 2018) lemahnya dalam menganalisis soal, memonitor proses - Kemampuan awal dasar penyelesaian, dan mengevaluasi hasilnya Sabirin hitung/ kemampuan (2011). ( dalam Yuwono, Supanggih dan Ferdiani, prasyarat yang dimilki 2018) siswa yang rendah 6. Rahardjo dan Waluyati (2011) menyatakan bahwa Soal - Minat dan motivasi cerita dituntut untuk memecahkan masalah melalui belajar murid yang kemampuannya dalam memahami, merancang, dan rendah menyelesaikan soal cerita tersebut. Namun kenyataan - Kurangnya akses menunjukkan bahwa salah satu kesulitan yang banyak referensi belajar murid/ dialami siswa dalam pembelajaran matematika adalah menyelesaikan soal cerita (Nurhayati, 2013).( dalam Keterbatasan sumber Yuwono, Supanggih dan Ferdiani, 2018) belajar 7. Soal cerita merupakan salah satu bentuk soal yang - Kurangnya media menyajikan permasalahn yang terkait dengan pembelajaran yang kehidupan sehari-hari dalam bentuk cerita (Hartini, digunakan pada saat 2008). Tumardi (2011) menyatakan bahwa soal cerita KBM merupakan pokok bahasan yang sulit dikuasai oleh - Peserta didik kurang siswa, tidak hanya siswa di Indonesia namun juga terbiasa berlatih siswa di negara-negara lain. (dalam Yuwono, mengerjakan soal-soal Supanggih dan Ferdiani, 2018) HOTS http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/jtm Kesimpulan hasil Wawancara dengan Wawancara dengan guru penggerak angkatan 4 Kab. guru penggerak dan Sabu Raijua: Bapak Moresy Jantodel Masu, S.Pd Guru teman sejawat. Matematika SMP Negeri 1 Sabu Tengah - Siswa tidak memahami 8. Kemampuan awal atau dasar hitung siswa yang rendah soal yang diberikan dan 9. Minat belajar murid yang rendah kurang berlatih soal. 10.Kurangnya akses referensi belajar murid Wawancara dengan ,(https://drive.google.com/file/d/1NwnqfKPrvvZYYwHN siswa kelas 7.3 SMP UPkTpS-14AUohW8d/view?usp=drive_link Negeri 1 Sabu Barat, https://drive.google.com/file/d/1SJb9Ik0yDif1cKZkXiMP Yane Felistia Delina Moy 1AQtrhnAVtcq/view?usp=drive_link ). dan Pangeran Pinthoriicho Wawancara dengan teman sejawat: guru matematika kelas 9 SMP Negeri 1 Sabu Barat, Ibu Juane Heliyeni Adji, S.Pd 11. Kurangnya media pembelajaran yang digunakan pada saat KBM 12. Peserta didik belum siap menerima pembelajaran karena kurangnya kemampuan prasyarat yang dimilki 13. Peserta didik kurang terbiasa berlatih mengerjakan soal-soal HOTS (https://drive.google.com/file/d/1PxARCS82sLz9BIYm6 d0PFknyAH22VddL/view?usp=drive_link ).
Wawancara dengan teman sejawat: guru matematika
kelas 8 SMP Negeri 1 Sabu Barat, Bapak Benyamin Data, S. Pd: 14. Motivasi dari dalam diri siswa untuk berlatih soal-soal HOTS yang masih kurang 15. Keterbatasan sumber belajar 16. Kurangnya dukungan belajar dari orang tua dan keluarga 17. Kemampuan dasar matematika yang kurang 18. Mindset siswa yang menganggap pelajaran matematika sulit 19. Kecendrungan siswa yang lebih suka bermain game dari pada belajar https://drive.google.com/file/d/1EzNt9uoG_yY1JHww6 DEt6240Tq2965w8/view?usp=drive_link ).
Wawancara dengan siswa kelas 7.3 SMP Negeri 1
Sabu Barat, Yane Felistia Delina Moy 20. Susah memahami alur ceritera pada soal 21. Buku yang digunakan sebagai sumber bejajar terbatas (https://drive.google.com/file/d/1- fkteKd4EteJ4KvEWB7Kf9s07HHVod39/view?usp=drive _link): Wawancara dengan siswa kelas 7.3 SMP Negeri 1 Sabu Barat, Pangeran Pinthoriicho: 22. Tidak mengerti cara mengerjakan soal 23. Kurang dalam berlatih soal-soal di rumah ,(https://drive.google.com/file/d/1heuHGguQlYMBvYAA vcNbDtcYpdpI5D7o/view?usp=drive_link ).
2 Rendahnya Kajian Literatur Rendahnya minat belajar
minat belajar 1. Seperti yang dikemukakan oleh Ruseffendi (2006), siswa pada siswa pada matematika disebut dengan ratunya ilmu yang pembelajaran pembelajaran bermakna bahwa matematika tidak bergantung pada Matematika di SMP Matematika ilmu lain atau study lain. Permasalahannya saat ini Negeri 1 Sabu Barat, matematika masih dipandang sebagai salahsatu mata kemungkinan pelajaran yang sulit bagi siswa (Bernard, Sumarna, disebabkan oleh faktor- Rolina, & Akbar, 2019) sehingga minat siswa dalam faktor sebagai berikut: belajar matematika rendah. Minat merupakan suatu matematika masih kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara tetap dalam dipandang sebagai melakukan proses belajar. Sesuai dengan pendapat salahsatu mata pelajaran Menurut Slameto (2003:180) minat adalah yang sulit bagi siswa kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan (Bernard, Sumarna, mengenang beberapa kegiatan. (dalam Firdaus, 2019) Rolina, & Akbar, 2019) 2. Orang yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan sehingga minat siswa memberikan perhatian yang besar. Ia tidak segan dalam belajar mengorbankan waktu dan tenaga demi aktivitas matematika tersebut. Oleh karena itu seorang siswa yang rendah(Firdaus, 2019) mempunyai perhatian terhadap suatu pelajaran, ia ; Faktor yang pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai menyebabkan minat yang bagus yaitu dengan belajar. Tidak semua siswa belajar matematika siswa menyukai suatu mata pelajaran pelajaran karena faktor rendah yaitu (1) minat belajarnya sendiri. Ada yang mengembangkan ketakutan siswa minat belajarnya terhadap bidang pelajaran tersebut bertanya pada guru, (2) karena pengaruh dari gurunya, teman sekelas, bahan orangtua sibuk dengan pelajaran yang menarik. Lama-kelamaan jika siswa kegiatan masing masing, mampu mengembangkan minat belajarnya terhadap (3) alat dan media mata pelajaran niscaya ia bisa memperoleh prestasi pembelajaran kurang yang berhasil sekalipun ia tergolong siswa yang digunakan dalam proses berkemampuan rata-rata (Firdaus, 2019) belajar mengajar di Firdaus.2019. Analisis Faktor Penyebab Rendahnya kelas, (4) mental siswa Minat Belajar Siswa Terhadap Pelajaran Matematika di yang masih kurang MTs. Ulul Alab. Jurnal On Education:Jonedu.org ketika disuruh guru 3. Slameto, (2019 : 57) menyatakan “Salah satu masalah mengerjakan tugas di yang dihadapi didunia pendidikan pada saat ini adalah depan kelas, (5) masalah rendahnya minat belajar siswa di sekolah keterlibatan orangtua terutama pada bidang pelajaran Matematika (dalam dalam proses belajar Baringbing, Abi, dan Silaban, 2022) anak di rumah 4. Abi, (2017 :5) menyatakan bahwa ada beberapa faktor http://dx.doi.org/10.3357 yang menyebabkan siswa memiliki minat yang rendah 8/pjr.v6i4.8577; dalam mempelajari mata pelajaran matematika yaitu Minat belajar siswa yang (1) pada dasarnya guru dengan siswa selalu berjalan rendah disebabkan komunikasi karena jika komunikasi antara guru dengan karena cara mengajar siswa berjalan dengan baik maka proses pembelajaran guru yang masih akan lebih mudah diterima oleh siswa., (2) pada saat monoton dan guru menjelaskan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode menggunakan rumus, tetapi siswa sulit untuk ceramah sehingga memahami penjelasan dari guru. (3) pendekatan guru pelajaran matematika terhadap kepribadian siswa, di mana dalam proses menjadi kurang asyik pembelajaran matematika guru harus lebih Siswa merasa sulit pada memperhatikan kepribadian setiap siswa, karena setiap pelajaran berhitung kepribadian siswa di dalam satu ruangan berbeda- (https://drive.google.com/ beda. (dalam Baringbing, Abi, dan Silaban, 2022) file/d/1PxARCS82sLz9BI Ym6d0PFknyAH22VddL/ 5. Faktor yang menyebabkan minat belajar matematika view?usp=drive_link) siswa rendah yaitu (1) ketakutan siswa bertanya pada (https://drive.google.com/ guru, (2) orangtua sibuk dengan kegiatan masing file/d/1ARhH7AMqm7t6X masing, (3) alat dan media pembelajaran kurang SXKA6CbrNZmbiZeunt_/ digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas, (4) view?usp=drive_link ) mental siswa yang masih kurang ketika disuruh guru (https://drive.google.com/ mengerjakan tugas di depan kelas, (5) keterlibatan file/d/1ARhH7AMqm7t6X orangtua dalam proses belajar anak di rumah. SXKA6CbrNZmbiZeunt_/ http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v6i4.8577 view?usp=drive_link ) Kecendrungan siswa Wawancara dengan teman sejawat: guru matematika untuk bermain game dari kelas 9 SMP Negeri 1 Sabu Barat, Ibu Juane Heliyeni pada belajar Adji, S.Pd https://drive.google.com/f 6. Minat belajar siswa yang rendah disebabkan karena ile/d/1EzNt9uoG_yY1JH cara mengajar guru yang masih monoton dan ww6DEt6240Tq2965w8/ menggunakan metode ceramah sehingga pelajaran view?usp=drive_link matematika menjadi kurang asyik 7. Siswa merasa sulit pada pelajaran berhitung (https://drive.google.com/file/d/1PxARCS82sLz9BIYm6 d0PFknyAH22VddL/view?usp=drive_link)
Wawancara dengan teman sejawat: guru matematika
kelas 8 SMP Negeri 1 Sabu Barat, Bapak Benyamin Data, S. Pd 8. Siswa merasa tidak penting untuk mempelajari matematika 9. Kecendrungan siswa untuk bermain game dari pada https://drive.google.com/file/d/1EzNt9uoG_yY1JHww6 DEt6240Tq2965w8/view?usp=drive_link
Wawancara dengan siswa kelas 8 SMP Negeri 1 Sabu
Barat Aurelia Djami 10. Siswa merasa sulit untuk memahami dan mempelajari matematika (https://drive.google.com/file/d/1ARhH7AMqm7t6XSXK A6CbrNZmbiZeunt_/view?usp=drive_link ) 3 Hasil belajar Kajian Literatur: Hasil belajar matematika matematika 1. Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila siswa yang masih siswa yang seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah rendah di SMP Negeri 1 masih rendah laku pada orang tersebut. Selanjutnya Winkel Sabu Barat, menyatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu kemungkinan kemampuan internal yang telah menjadi milik pribadi disebabkan oleh faktor- seseorang dan kemungkinan orang itu melakukan faktor sebagai berikut: sesuatu sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, Hasil belajar siswa tidak sedangkan menurut Nana Sudjana hasil belajar hanya ditentukan dari merupakan suatu kompetensi atau kecakapan yang kemampuan belajar dapat dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan siswa melainkan metode pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh pengajaran yang guru di suatu sekolah dan kelas tertentu.(Nurrita,2018) diterapkan oleh guru. 2. Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan hasil Oleh sebab itu, dilakukan belajar siswa melalui media pembelajaran: 1) Proses variasi metode/strategi belajar mengajar menjadi mudah dan menarik Dengan pembelajaran sehingga adanya media pembelajaran, guru dapat dengan adanya variasi menyampaikan materi pembelajaran menjadi menarik dapat menimbulkan daya dan mudah dimengerti oleh siswa. Sehingga siswa tarik siswa untuk dapat mengerti dan memahami pelajaran dengan menaruh perhatian mudah. 2) Efisiensi belajar siswa dapat meningkat terhadap pembelajaran Siswa yang belajar dengan menggunakan media maka serta memotivasi siswa belajar menjadi lebih efisien karena sesuai dengan untuk mencapai hasil tujuan pembelajaran. Guru memberikan materi bisa belajar yang lebih berurutan dengan memberikan materi yang lebih diinginkanhttps://doi.org/ mudah terlebih dahulu. 3) Membantu konsentrasi 10.31539/judika.v1i2.373 belajar siswa Media pembelajaran yang menarik dan ; Beberapa faktor yang sesuai dengan kebutuhan siswa maka dapat mempengaruhi membantu konsentrasi belajar siswa di dalam kelas keberhasilan peserta dalam menerima materi yang diberikan oleh guru. didik dalam belajar Siswa tidak merasa bosan berada di dalam kelas matematika, diantaranya dalam menerima materi yang di berikan guru karena faktor internal yang dengan menampilkan media pembelajaran maka siswa meliputi kemampuan menjadi senang berada di dalam kelas untuk belajar awal, tingkat dengan baik. 4) Meningkatkan motivasi belajar kecerdasan, motivasi siswa.(Nurrita,2018) belajar, kebiasaan Nurrita.2018.Pengembangan Media Pembelajaran belajar, kecemasan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.Jurnal Ilmu- belajar, motivasi belajar, Ilmu Alquran:Misykat dan sebagainya. Sedangkan faktor 3. Hasil belajar siswa tidak hanya ditentukan dari eksternal meliputi kemampuan belajar siswa melainkan metode lingkungan keluarga, pengajaran yang diterapkan oleh guru. Oleh sebab itu, lingkungan sekolah, dilakukan variasi metode/strategi pembelajaran lingkungan masyarakat, sehingga dengan adanya variasi dapat menimbulkan keadaan sosial ekonomi, daya tarik siswa untuk menaruh perhatian terhadap dan sebagainya. pembelajaran serta memotivasi siswa untuk mencapai Kemampuan awal siswa hasil belajar yang diinginkan. Untuk mengatasi juga mempengaruhi hasil permasalahan yang telah dikemukakan diatas salah belajar, hal ini satunya adalah dengan menerapkan metode dikarenakan siswa yang pembelajaran yang dapat membentuk kemampuan kemampuan awal atau pemecahan masalah pada siswa dalam suasana memahami materi pembelajaran yang demokratis sehingga dapat prasyarat dengan baik meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa yaitu sedikit kemungkinan dengan menerapkan strategi pembelajaran (Yanni, mengalami kesulitan 2018) dalam mempelajari https://doi.org/10.31539/judika.v1i2.373 materi dibandingkan 4. Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dengan siswa yang peserta didik dalam belajar matematika, diantaranya kemampuan awalnya faktor internal yang meliputi kemampuan awal, tingkat rendah.(Lestari, 2017) kecerdasan, motivasi belajar, kebiasaan belajar, http://journal.uinsgd.ac.id kecemasan belajar, motivasi belajar, dan sebagainya. /index.php/analisa/index Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, keadaan sosial ekonomi, dan sebagainya. Kemampuan awal siswa juga mempengaruhi hasil belajar, hal ini dikarenakan siswa yang kemampuan awal atau memahami materi prasyarat dengan baik sedikit kemungkinan mengalami kesulitan dalam mempelajari materi dibandingkan dengan siswa yang kemampuan awalnya rendah.(Lestari, 2017) http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/analisa/index
Wawancara dengan teman sejawat: guru matematika
kelas 9 SMP Negeri 1 Sabu Barat, Ibu Juane Heliyeni Adji, S.Pd 11. Minat belajar siswa yang rendah disebabkan karena cara mengajar guru yang masih monoton dan menggunakan metode ceramah sehingga pelajaran matematika menjadi kurang asyik 12. Siswa merasa sulit pada pelajaran berhitung (https://drive.google.com/file/d/1gpulgdeWOffd4arElXM 9BB6FvY5RlMLl/view?usp=drive_link ) Wawancara dengan teman sejawat: guru matematika kelas 8 SMP Negeri 1 Sabu Barat, Bapak Benyamin Data, S. Pd 13. Siswa merasa tidak penting untuk mempelajari matematika Kecendrungan siswa untuk bermain game dari pada belajar (https://drive.google.com/file/d/1F64Q8J21GHiy_1sk8w 9wyNVxaHJJgz25/view?usp=drive_link )
Wawancara dengan siswa kelas 8 SMP Negeri 1 Sabu
Barat Nicaldo Miha Balo: 14. Cara menerangkan untuk beberapa guru tertentu siswa sulit mengerti dan kurang asyik (https://drive.google.com/file/d/117ldq1cwtXOxfxAV- h7IYmA8GwD1cwSd/view?usp=drive_link )