No. Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab masalah Analisis Akar penyebab Masalah Terpilih yang
telah masalah akan diselesaikan
diidentifikasi
1. Rendahnya Kajian Literatur Dari hasil eksplorasi kajian 1. Dari 23 orang siswa di kelas1. 1. Siswa kesulitan
kemampuan 1. Menurut Utami dan Wutsqa (2017),Salah satu dari kemampuan lteratur dan wawancara 7.3 tidak lebih dari 50 memahami pelajaran
siswa dalam matematis,yang harus dimiliki siswa adalah kemampuan diketahui bahwa penyebab persen siswa menguasai matematika sehingga
menyelesaikan pemecahan masalah matematika. Kemampuan pemecahan Rendahnya kemampuan materi prasyarat kesulitaan mengerjakan
soal-soal ceritera masalah merupakan salah satu tujuan pembelajaran siswa dalam menyelesaikan2. Sumber belajar yang soal-soal cerita/
dan soal-soal matematika yang harus dicapai oleh siswa yang terdapat pada soal-soal ceritera dan soal- terbatas seperti hanya kontekstual.
kontekstual pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006. soal kontekstual pada buku teks siswa kurang 2. 2. Pengusaaan materi
pembelajaran (dalam Suryani, Jufri dan Putri, 2020) pembelajaran matematika beragam, kurang dari 50 prasyarat siswa yang masih
matematika 2. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa di SMP Negeri 1 Sabu persen siswa bisa rendah
menyebabkan siswa kurang mampu menyelesaikan soal yang Barat, kemungkinan mengakses sumber belajar
bersifat non rutin dan siswa masih kurang mengembangkan ide disebabkan oleh faktor- elektronik.
dan kemampuan yang dimilikinya (Suryani, Jufri dan Putri, faktor sebagai berikut: 3. Model dan media
2020) - kesulitan saat mengerjakan pembelajaran belum
3. Indikator pemecahan masalah matematis yang digunakan yaitu soal cerita karena kurang inovatif dan menarik bagi
menurut Polya dalam (Ariani, Hartono, & Hiltrimartin, 2017) mampu memahami siswa sehingga sulit
adalah: (1) memahami masalah (2) merencanakan pemecahan maksud soal dan memahami matematika
masalah; (3) menyelesaikan masalah sesuai rencana (4) kebingungan saat dan berdampak sulit
memeriksa kebenaran hasil atau jawaban. (dalam Suryani, Jufri menentukan operasi hitung mengerjakan latihan soal-
dan Putri, 2020) yang akan dipakai serta soal ceritera atau soal
lemahnya dalam kontekstual
menganalisis soal,
Suryani, Jufri dan Putri.2022. Analisis Kemampuan Pemecahan memonitor proses 4. Siswa harus lebih banyak
Masalah Siswa Berdasarkan Kemampuan Awal penyelesaian, dan diberikan motivasi positif
Matematika.Jurnal Pendidikan Matematika:Mosharafa. mengevaluasi hasilnya lewat cara mengajar guru
4. Siswa berkesulitan belajar matematika sering melakukan (Utari, Wardana dan yang menarik sehingga
kekeliruan dalam belajar berhitung dan kekeliruan dalam Damayani, 2019), Sabirin siswa tertantang
menyelesaikan soal cerita. Kesulitan yang sering dialami oleh (2011). ( dalam Yuwono, mengerjakan soal-soal yang
siswa yaitu kesulitan saat mengerjakan soal cerita karena Supanggih dan Ferdiani, diberikan
kurang mampu memahami maksud soal dan kebingungan saat 2018)
menentukan operasi hitung yang akan dipakai. - Kemampuan awal dasar
(Utari, Wardana dan Damayani, 2019) hitung/ kemampuan
5. Ruseffendi (2006) mengemukakan bahwa kemampuan prasyarat yang dimilki
pemecahan masalah amat penting dalam matematika, bukan siswa yang rendah
saja bagi mereka yang kemudian hari untuk mendalami atau - Minat dan motivasi belajar
mempelajari matematika, melainkan juga bagi mereka yang murid yang rendah
akan menerapkannya dalam bidang studi lain dan dalam - Kurangnya akses referensi
kehidupan sehari-hari. Kelemahan dalam memecahkan masalah belajar murid/
siswa adalah lemahnya dalam menganalisis soal, memonitor Keterbatasan sumber
proses penyelesaian, dan mengevaluasi hasilnya Sabirin belajar
(2011). ( dalam Yuwono, Supanggih dan Ferdiani, 2018) - Kurangnya media
6. Rahardjo dan Waluyati (2011) menyatakan bahwa Soal cerita pembelajaran yang
dituntut untuk memecahkan masalah melalui kemampuannya digunakan pada saat KBM
dalam memahami, merancang, dan menyelesaikan soal cerita - Peserta didik kurang
tersebut. Namun kenyataan menunjukkan bahwa salah satu terbiasa berlatih
kesulitan yang banyak dialami siswa dalam pembelajaran mengerjakan soal-soal
matematika adalah menyelesaikan soal cerita (Nurhayati, HOTS
2013).( dalam Yuwono, Supanggih dan Ferdiani, 2018) Kesimpulan hasil
7. Soal cerita merupakan salah satu bentuk soal yang menyajikan Wawancara dengan guru
permasalahn yang terkait dengan kehidupan sehari-hari dalam penggerak dan teman
bentuk cerita (Hartini, 2008). Tumardi (2011) menyatakan sejawat.
bahwa soal cerita merupakan pokok bahasan yang sulit dikuasai - Siswa tidak memahami soal
oleh siswa, tidak hanya siswa di Indonesia namun juga siswa di yang diberikan dan kurang
berlatih soal.
negara-negara lain. (dalam Yuwono, Supanggih dan Wawancara dengan siswa
Ferdiani, 2018) kelas 7.3 SMP Negeri 1
http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/jtm Sabu Barat, Yane Felistia
Delina Moy dan Pangeran
Wawancara dengan guru penggerak angkatan 4 Kab. Sabu Pinthoriicho
Raijua: Bapak Moresy Jantodel Masu, S.Pd Guru Matematika
SMP Negeri 1 Sabu Tengah
8. Kemampuan awal atau dasar hitung siswa yang rendah
9. Minat belajar murid yang rendah
10. Kurangnya akses referensi belajar murid
,(https://drive.google.com/file/d/1NwnqfKPrvvZYYwHNUPkTpS-
14AUohW8d/view?usp=drive_link
https://drive.google.com/file/d/1SJb9Ik0yDif1cKZkXiMP1AQtrh
nAVtcq/view?usp=drive_link ).