1. Kajian Literatur
Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang
relevan dengan topik masalah.
Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah
tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan
Sejawat di Sekolah:
Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas
sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait
masalah yang diidentifikasi.
Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka
mengenai penyebab masalah tersebut.
Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai
referensi untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian
atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk
mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam
tentang penyebab masalah.
Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-
langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk
membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih
mendalam.
3. Literatur 3
Arie Purwa Kusuma (2021) Analisis kesulitan
siswa dalam menyelesaikan soal HOTS Sistem
persamaan linier dua variable. Jurnal Saintika
UNPAM
Hasil Wawancara :
1. Menurut Bapak Andi “soal yang kebanyakan
dijawab siswa berada pada level C1, C2 dan
C3. Kalau kita membuat soal HOTS agak susah
karena memiliki tingkatan tinggi dan
dibutuhkan beberapa syarat dan indicator yang
sesuai yang dapat mengasah kemampuan
berfikir dan nalar peserta didik. Selain itu
peserta didik masih banyak yang
mengandalkan guru dalam artian mereka tidak
mandiri dalam mencari materi pembelajaran”
2. Literatur 2
Ike Junita Triwardhani (2018). Strategi guru
dalam membangun komunikasi dengan orang
tua siswa di sekolah. jurnal kajian komunikasi:
https://doi.org/10.24198/jkk.v8i1.23620
Menurut Ike Junita Triwardhani (2018).
Kurangnya hubungan komunikasi orang tua
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
adalah
3. Literatur 3
Megawati (2017). Pengaruh komunikasi orang
tua dengan guru terhadap peningkatan kualitas
pembelajaran. Jurnal office, Vol 3. No.1 34-42
Hasil wawancara :
2. Literatur 2
Ahmad Abdul Hadi (2023). Rendahnya minat
baca anak sekolah dasar. Renjana pendidikan
dasar vol.3 no.1
3. Literatur 3
Zuliana Agustina (2023). Analisis factor
penyebab rendahnya minat baca siswa kelas 3
di SDN Peterongan kota Semarang. Jurnal
ilmiah PGSD STKIP Subang vol.9 no.2
Hasil wawancara
1. Menurut Ibu Aisyah “manfaat membaca bagi
siswa yaitu membantu siswa mempelajari
berbagai pengetahuan, menambah informasi
dan menambah kosa kata siswa. Rendahnya
minat baca peserta didik disebabkan karena
sebagian besar siswa disini kurang senang
membaca, membaca buku hanya dilakukan
pada saat pembelajaran, siswa jarang
meminjam buku di perpustakaan sehingga
budaya literasi sangat rendah”.
Hasil wawancara :
3. Litertur 3
Mukhammad Fatikh Riduwan (2022). Belum
maksimalnya penerapan perkembangan
teknologi dalam system pembelajaran.
Kompasiana
Hasil wawancara :
Hasil wawancara
1. Menurut Bapak Nasiruddin “Guru belum
maksimal mengimplementasikan model-
model pembelajaran inovatif karena guru
belum memiliki pemahaman tentang model-
model pembelajaran inovatif. Pengalaman
saya pada pembelajaran di kelas saya
pernah memakai model pembelajaran
berbasis masalah. Model pembelajaran
masalah cocok digunakan karena disini
pembelajarannya juga mengacu pada
kurikulum 2013. Namun terkadang saya
juga memakai metode ceramah. Menurut
saya, penggunaan metode/model
pembelajaran juga harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan materi yang diajarkan”.