Anda di halaman 1dari 7

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama : Yuliana La Biran S.Pd


Asal Sekolah : SMA Negeri 4 Kabupaten Sorong

Masalah yang
telah Analisis eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah penyebab masalah
diidentifikasi

1 Sebagian besar Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur


Fathan Lasiki 2021, Dalam Upaya Meningkatkan minat belajar ekonomi menggunakan media Bahan dan hasil wawancara dapat
siswa memiliki
ajar pada siswa kelas XI MA Al-Khairat Buntulia disimpulkan bahwa penyebab
minat belajar yang siswa kurang berminat dalam
rendah pada mata https://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/Aksara/article/view/975/694 pelajaran ialah :

pelajaran Ekonomi. 1. Siswa tidak menyukai


pelajaran
Faktor-faktor yang menjadi penyebab kurangnya minat belajar siswa diantaranya adalah:
2. Siswa kurang
1. mata pelajaran ekonomi dianggap sulit karena banyak menghitung dan menghafal. termotivasi untuk belajar
3. Siswa merasa kesulitan
2. guru yang kurang mengembangkan metode pembelajaran ekonomi. dalam pelajaran
4. Guru kurang inovatif
dalam pembelajaran
Hasil Wawancara

1. Nama: John James Konjol, S.Pd.


Jabatan: Kepala Sekolah
Tanggal wawancara : 04 Januari 2024
Beliau menyatakan bahwa faktor rendahnya minat belajar siswa dikarenakan siswa tidak
gemar dengan pelajaran.
2. Nama: Ade Hendra Suryatna, S.Pd.
Jabatan: Rekan Sejawat
Tanggal wawancara: 04 Januari 2024
Beliau menyatakan siswa kurang berminat dalam mempelajari pelajaran dikarenakan siswa
merasa kesulitan saat memahami pelajaran.
2. Sebagian besar siswa Kajian Literatur Setelah dianalisis
masih kesulitan berdasarkan kajian literatur
dalam menyelesaikan  Menurut Rizki Pratama Dalman dkk dalam jurnal of Education & Pedagogy yang berjudul
dan hasil wawancara dapat
soal HOTS dalam Penyebab Sulitnya Siswa dalam menjawab Soal HOTS dalam Pembelajaran yang
mata pelajaran disimpulkan bahwa penyebab
diterbitkan pada tanggal pada tanggal 31 Maret 2022, penyebab siswa kesulitan dalam
Ekonomi. siswa kesulitan dalam
menyelesaikan soal HOTS adalah
menyelesaikan soal HOTS
1. Cara mengajar guru yang tidak mudah dimengerti misalnya dari penggunaan istilah yang masih
sulit dipahami sehingga siswa tidak memahami materi adalah :

2. Siswa tidak mengikuti pelajaran dengan serius sehingga materi yang diajarkan oleh guru tidak 1. Guru belum
melakukan inovasi
bisa mereka diterima dengan baik.
dalam pembelajaran .
3. Siswa tidak mengerti perintah soal karena belum terbiasa dengan soal yang sifatya HOTS.
2. Siswa belum
4. Soal HOTS memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.
memahami materi
http://repository.unp.ac.id/39448/
dengan baik.
 Namun karena keterbatasan waktu dan guru merasa kesulitasn dalam membuat soal 3. Siswa belum terbiasa
berbasis HOTS peserta didik jarang diberi soal berbasis HOTS dan instrumen penilaian mengerjakan soal

yang diberikan pada saat ulangan harian berbentuk pilihan ganda dan esai lalu untuk HOTS.
4. guru merasa
ulangan akhir semester menggunakan tes bentuk pilihan ganda yang cenderung mengarah
kesulitasn dalam
ke domain kognitif mengingat, memahami/mengerti, dan menereapkan yang mana
membuat soal
ketiganya termasuk dalam kategori Low Order Thinking Skills, oleh karena itu peserta berbasis HOTS.
didik kesulitan dalam menjawab soal-soal berbasis HOTS karena kuran terbiasa berlatih

mengerjakan soal yang membutuhkan tingkat berpikir tinggi.

https://jurnal.stkippgritulungagung.ac.id/index.php/jupeko/article/download/1918/pdf

Hasil Wawancara

1. Nama : Karyoto, S.pd


Jabatan : Guru Mapel
Tanggal wawancara: 04 Januari 2024
Beliau menyatakan penyebab siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal HOTS ialah karena soal
HOTS merupakan soal yang tergolong sulit. Soal yang kebanyakan bisa dijawab siswa berada pada
level C1, C2 dan C3. Level soal HOTS bisa sampai C4, C5 dan C6 tapi siswa yang bisa
menjawabnya masih tergolong sedikit karena tingkat kesukarannya yang sulit.

2. Nama : Delince Naomi Fadan, S.Pd.


Jabatan: Guru Mapel
Tanggal wawancara: 04 Januari 2024
Beliau menyatakan penyebab siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal HOTS ialah karena
kemampuan menganalisa yang dimiliki oleh siswa masih rendah hal ini dikarenakan siswa tidak
terbiasa menganalisis dan juga disebabkan karena siswa yang tidak memperhatikan saat guru
mengajar di kelas sehingga mereka tidak memahami materi dengan baik dan akan berakibat
kesulitan dalam menjawab soal HOTS yang diberikan
3 Kurangnya KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan analisis
Hubungan Hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses komunikasi yang dilakukan antara orang tua dan guru terhadap kajian literatur
komunikasi antar antara lain yaitu kurangnya kemampuan orang tua dalam menggunakan media sosial, signal yang dan wawancara, penyebab
guru dan orang tua kurang memadai dan waktu yang kurang dalam berkomunikasi .(Nadha Luthfiyah Firdaus : 2022) hubungan komunikasi
peserta didik terkait https://digilib.uinsby.ac.id /51809/2/Nadha%20Luthfiyah%20Firdaus_D97217063.pdf. antar guru dan orang tua
pembelajaran peserta didik terkait
pembelajaran masih
WAWANCARA
kurang adalah :
1. Tingkos A.A Sihotang, S,Pd. (Wakil Kepala Sekolah)
1. Perbedaan pola pikir
a. Penyebab Kurangnya hubungan komunikasi guru dan wali peserta didik, Karena guru yang dianut orang tua
tidak mempunyai penghubung antara orang tua dan guru, selanjutnya kurang hidup nya dengan guru
group WA kelas.
b. Guru kurang melibatkan orang tua atau wali peserta didik
2. Tidak semua orang tua
dapat selalu berada
2. La Sudi, S.Pd (Teman Sejawat) dirumah dan menyerahkan
a. Penyebab kurangnya hubungan komunikasi guru dan wali peserta didik dikarenakan sepenuhnya tanggung
kurang maksimal pemanfaatan Grup WA guru dan wali murid untuk berkolaborasi. jawab kepada guru.

b. Guru kurang melibatkan orang tua wali peserta didik dalam menggali prestasi belajar3. 3.Tidak semua orang tua
peserta didik. memiliki HP yang
memudahkan guru untuk
berkomunikasi
4. 4. Kurang Optimalnya
penggunaan Buku
Penghubung sebagai
sarana komunikasi dengan
wali murid
4 Penggunaan model KAJIAN LITERATUR: Setelah dilakukan
pembelajaran Guru sebagai tenaga pendidik sangat memegamg peranan penting dan harus mumpuni dalam analisis terhadap kajian
meningkatkan mutu pendidikan Karena guru berinteraksi langsung dengan peserta didik.Inovasi
inovatif yang masih dalam media pemmbelajaran sangat diperlukan oleh guru bukan hanya sekedar media sederhana Literatur dan
belum maksimal tetapi dengan menggunakan media yang lebih modern yang dapat diterima oleh siswa.Hasil inovasi wawancara,penyebab
ytersebut di implementasikan pada proses pembelajaran agar dapat meningkatkan mutu dan kualitas
Penggunaan model
siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran inovatif
http://senayan.iain-palangkaraya.ac.id/index.php?p=show_detail&id=13692&keywords=
Yang masih belum
WAWANCARA : maksimal adalah :
1. Kurangnya penguasaan
1. John James Konjol, S.Pd. (Kepala Sekolah)
guru terhadap model-
a. Pemahaman guru dalam menguasai penggunaan model pembelajaran inovatif masih model pembelajaran.
kurang. 2. Guru yang telah merasa
di zona nyaman dan
b. Guru tidak mau membuka diri dan enggan keluar dari zona nyaman.
enggan untuk
melakukan perubahan-
2. Marselina , S.Pd (Teman Sejawat) perubahan
3. Terkendala waktu dan
a. Penggunaan model pembelajaran inovatif yang masih belum maksimal.
jaringan
b. Guru masih kurangserta belum menemukan model strategi dan metode pembelajaran yg
sesuai di kelas
5. Guru belum KAJIAN LITERASI : Setelah dilakukan
mengoptimalkan analisis terhadap kajian
pemanfaatan Guru pada masa sekarang ini dituntut untuk selalu siap mengikuti perkembangan teknologi literatur dan
teknologi informasi informasi atau digital yang terus meningkat terutama dalam pemanfatan semua media yang wawancara,penyebab
(TIK) dalam berbasis teknologi, baik digunakan dalam pekerjaan utama maupun tambahan. Untuk dapat Guru masih belum
pembelajaran mendukung pekerjaan ini, terutama dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar mengoptimalkan
kepada siswa, maka peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat pemanfaatan teknologi
dibutuhkan, namun tidak semua guru memiliki kemampuan yang sama untuk informasi (TIK) dalam
mengoptimalkan penggunaan TIK ini. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan peningkatan pembelajaran adalah :
kualitas guru terutama dalam pemanfaatan TIK.. a) kemampuan dasar
https://www.madaniya.pustaka.my.id/journals/contents/article/view/146#google_vignette guru dalam bidang
TIK yang memang
masih
WAWANCARA : b) Tidak memadainya
1. John James Konjol, S.Pd. (Kepala Sekolah) fasilitas TIK
c) Keterbatasan
a. Guru masih belum mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi (TIK) waktu.
dalam pembelajaran karena Guru Kurang menguasai IT. d) Anggapan guru
b. Kurang paham media apa saja yang perlu disiapkan, jaringan internet atau wifi yang menganggap
yang belum memadai bahwa materi yang
ada dibuku sudah
cukup.
2. Maikel Monce Klasjok, S.Pd (rekan Sejawat)
e) Kenyamanan guru
a. Guru masih belum mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi (TIK)
dalam menggunakan
dalam pembelajaran karena Terkadang terkendala waktu dan jaringan jika
metode belajar
hendak mengoptimalkan pembelajaran yang berbasis model, strategi dan metode
konvensional, yang
pembelajaran kekinian menurut perkembangan zaman
dianggap lebih
b. Kebanyakan guru yang sudah senior telah merasa di zona nyaman dan enggan
mudah dan tidak
untuk melakukan perubahan-perubahan untuk melakukan pembaharuan dalam
menyulitkan.
model, strategi dan metode pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai