Anda di halaman 1dari 16

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Delsa Aryani

Masalah yang
No Analisis eksplorasi penyebab
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
. masalah
diidentifikasi

A. Pedagogik, literasi, dan numerasi.

1 Rendahnya Hasil Kajian Literasi Setelah di analisa ada beberapa

motivasi peserta faktor penyebab rendahnya


 Kurangnya motivasi diri
didik dalam motivasi belajar peserta didik
untuk belajar pada siswa sekolah
mengikuti PBM yaitu :
ternyata menjadikan masalah yang
Biologi
begitu membingungkan bagi guru, 1. Guru belum memahami gaya

misalnya banyak siswa belajar siswa

2. Kurangnya kemampuan guru


menghabiskan tidur selama
dalam menggunakan model
pelajaran berlangsung, siswa
pembelajaran yang invotif dan
mengabaikan penjelasan guru, dan
penguasaan terhadap IT
lain-lain. Ini adalah contoh masalah
3. Karena tidak paham dengan
serius yang dialami oleh
materi yang di ajarkan
kebanyakan guru saat ini seperti
sehingga ketika tes
yang dikutip dari :
dilaksanakan peserta didik
https://www.dictio.id/t/apa-
mendapatkan nilai yang rendah
penyebab-kurangnya-motivasi-
bahkan di bawah KKM
belajar-pada-siswa-sekolah/82498

 Menurut Rohman dan Karimah

(2018) Motivasi dan belajar

merupakan dua hal yang saling

berkaitan dan memiliki daya

pengaruh yang kuat satu dengan

yang lain. Motivasi belajar muncul

karena adanya faktor intrinsik,


yaitu berupa hasrat dan keinginan

untuk berhasil serta dorongan

kebutuhan belajar. Faktor

ekstrinsiknya yaitu adanya

pengakuan terhadap lingkungan

belajar yang kondusif, nyaman dan

menarik..

 Banyak ternyata faktor penyebab

rendahnya motivasi siswa seperti

yang di ungkapkan oleh Alsri dalam

https://kumparan.com/alsri-

nurcahya/lemahnya-motivasi-belajar-

pada-siswa-di-sekolah-

1527306102088

 Proses pembelajaran itu akan

dikatakan baik apa bila adanya

motivasi dari peserta didik, untuk itu

guru perlu membangkitkan motivasi

siswa hal ini senada seperti yang di

ungkap kan oleh suharni dalam

https://journal.upy.ac.id/

index.php/bk/article/view/89

Hasil Wawancara

 Dengan Kepsek/Guru Senior/Teman

Sejawat

Menurut Hasil wawancara ternyata

motivasi belajar siswa itu masih

rendah bahkan nyaris tidak ada yang


mengakibatkan tagihan di akhir PBM

menjadi rendah serta tidak paham

nya terhadap materi materi yang di

sampaikan

 Dengan Pakar / Pengawas Sekolah

Motivasi belajar siswa yang rendah

itu bukan hanya berasal dari siswa

tapi bisa dari guru juga karena guru

sudah terlena dengan pembelajaran

daring yang dilaksanakan pada saat

kita terkena pandemi kemaren.

B. Kesulitan belajar siswa

Kesulitan siswa Hasil Kajian Literasi Setelah di analisa ada beberapa

dalam menerima 1. Kesulitan belajar merupakan suatu faktor penyebab Kesulitan siswa

materi dalam PBM kondisi dimana peserta didik tidak dalam menerima materi dalam

dan Kesulitan guru dapat belajar dengan baik, PBM adalah :

dalam mengelola disebabkan karena adanya gangguan, 1. Guru pada awal tidak

siswa dan kelas baik berasal dari faktor melakukan tes dianostik

secara umum internal siswa di batasi faktor sehingga guru tidak tau

intelegensi maupun faktor bagai mana gaya belajar

eksternal siswa. Faktor-faktor ini siswa

menyebabkan siswa tidak mampu 2. Kurang pahamnya siswa

berkembang sesuai dengan terhadap jalannya

kapasitasnya, sesuai dengan yang pembelajaran

dijelaskan dalam 3. Akibat terlalu terlena

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesulita dengan lama nya

n_belajar#:~:text=Kesulitan pembelajaran daring

%20belajar%20merupakan%20suatu

%20kondisi,mampu%20berkembang
%20sesuai%20dengan

%20kapasitasnya.

 Menurut Zam Zami, Sakdiah,

Nurbaiza (2020) Kesulitan belajar

dianggap sebagai salah satu hambatan

yang mencakup pemahaman dan

penyampaian pengetahuan baik dalam

bentuk tulisan maupun lisan.

Selanjutnya faktor kesulitan belajar

juga memberikan dampak lebih rinci

pada siswa, yaitu rendahnya hasil

belajar, lambat menyelesaikan tugas

yang diberikan, menunjukkan sikap

yang kurang wajar, meunjukkan

tingkah laku seperti membolos, datang

terlambat, tidak mengerjakan PR, dan

mengganggu teman di dalam ataupun

di luar kelas

2. Hasil Wawancara

 Dengan Kepsek/Guru Senior /Teman

sejawat

Kebanyakan kesulitan siswa itu

berasal dari kurangnya motivasi yang

mereka miliki mengakibatkan mereka

telat mengumpulkan tugas,

 Dengan Pakar / Pengawas Sekolah

Kebanyakan kesulitan siswa itu

berasal dari motivasi yang rendah


mengakibatkan mereka telat

mengumpulkan tugas, malas belajar

karena tidak ada dorongan dan

motivasi dari guru itu sendiri.

C. Membangun relasi/hubungan dengan siswa dan orang tua siswa.

Komunikasi dengan Hasil Kajian Literasi Setelah di analisa ada beberapa

orang tua dan guru  Menurut Arafat dan Astuti (2020) faktor penyebab Komunikasi

yang tidak Pendidikan bukan hanya tanggung dengan orang tua dan guru yang

maksimal jawab guru dan penyelenggara tidak maksimal :

sekolah, tetapi juga merupakan 1. Orang Tua Sibuk dengan

tanggung jawab orang tua peserta pemenuhan kebutuhan

didik, masyarakat, dan pemerintah. sehari hari sehingga

Dalam perkembangan maupun proses mereka jadi tidak

hidupnya, manusia sangat rentan memperhatikan masalah

dihadapkan pada berbagai pendidikan

permasalahan. Keaktifan orang tua anak meraka

siswa untuk memantau 2. Kurang komunikasi antara

perkembangan belajar anaknya belum pihak sekolah dengan

merupakan perhatian oleh seluruh orang tua yang

orang tua siswa mengakibatkan kesalah

pahaman bisa terjadi


 Orangtua adalah orang pertama yang

mengajarkan pendidikan kepada

anaknya, dari mulai balita , anak-anak

hingga dewasa. Namun, ada juga

orangtua yang tidak dapat

membimbing anak lagi dalam belajar

karena dengan alasan sudah sekolah

dan ada guru yang mengajar, ataupun

karena sibuk. Nah, disinilah harus


dilakukannya suatu evaluasi , dimana

orangtua tidak bisa terlepas

membimbing anaknya dalam belajar

walaupun anak sudah sekolah dana

ada guru yang mengajar ketika di

sekolah, tetapi orangtua harus tetap

membimbing belajar anak dan

memantau kegiatan sehari-hari anak.

Seperti yang di ungkap kan oleh

Puput Ayu Ningsih dalam

http://news.upmk.ac.id/home/post/p

entingnya.peran.orangtua.dalam.pendi

dikan.anak.html

Hasil Wawancara

 Denga Kepsek/Guru Senior /

Teman sejawat

Masih banyak nya ditemukan orang

tua siswa acuh tak acuh pada anak

nya karena masalah finansial dan

kurangnya perhatian orang tua

tersebut terhadap pendidikan siswa

atau anak mereka.

 Dengan Pakar / Pengawas Sekolah

Menurut hasil wawancara dengan

Pakar / pengawas kurangnya

perhatian orang tua terhadap anak

nya mungkin dalam mencukupi

kebutuhan anak nya untuk sekolah

tapi mereka lupa memberikan

perhatian pada anaknya untuk tetap


mengikuti pembelajaran sehingga

kalau terjadi permasalahan dengan

anak nya di sekolah mereka

terkesan menyalahkan pihak

sekolah karena merasa tidak becus

dalam mendidik anak mereka

D. pemahaman/ pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif berdasarkan karakteristik

materi dan siswa

Kurang Hasil Kajian Literasi Setelah di analisa ada beberapa

menariknya model faktor penyebab Kurang


 Asyafah (2019) Model pembelajaran
pembelajaran yang menariknya model pembelajaran
merupakan salah satu komponen
di laksanakan yang yang di laksanakan yang berpusat
penting dalam pembelajaran. Ada
berpusat pada pada guru :
beberapa alasan pentingnya
guru 1. Guru kurang menguasai
pengembangan model pembelajaran,
tentang model model
yaitu:
pembelajran inovatif
a) model pembelajaran yang efektif
2. Guru kembali ke model awal
sangat membantu dalam proses
yaitu kembali berpusat pada
pembelajaran sehingga tujuan
teacher center
pembelajaran lebih mudah

tercapai,

b) model pembelajaran dapat

memberikan informasi yang

berguna bagi peserta didik dalam

proses pembelajarannya,

c) variasi model pembelajaran dapat

memberikan gairah belajar

peserta didik, menghindari rasa

bosan, dan akan berimplikasi pada

minat serta motivasi peserta didik

dalam mengikuti proses


pembelajaran,

d) mengembangkan ragam model

pembelajaran sangat urgen karena

adanya perbedaan karakteristik,

kepribadian, kebiasaan-kebiasaan

cara belajar para peserta didik,

e) kemampuan dosen/guru dalam

menggunakan model pembelajaran

pun beragam, dan mereka tidak

terpaku hanya pada model

tertentu, dan

f) tuntutan bagi dosen/guru

profesional memiliki motivasi dan

semangat pembaharuan dalam

menjalankan tugas/profesinya.

 Kesulitan guru dalam memberikan

pembelajaran yang aktif dan kreatif

karena guru belum mempunyai model

yang tepat. Model ini yang akan

dijadikan acuan bagi guru untuk

memberikan sistem pembelajaran

yang akan membuat peserta didik

termotivasi untuk bersikap aktif dan

kreatif di kelas, seperti yang

tertuang dalam :

http://wates.uny.ac.id/berita/

guru-masih-sulit-kembangkan-

pembelajaran-aktif-dan-

kreatif.html
Hasil Wawancara

 Dengan Kepsek/Guru Senior /

Teman sejawat

Menurut hasil wawancara yang telah

dilakukan dengan kepala sekolah,

guru senior maupun rekan sejawad

masih banyak di antara guru yang

masih belum paham betul tentang

pembelajaran yang inovatif sehingga

dalam proses PBM tersebut kembali

menggunakan model pembelajaran

yang konvensional

 Dengan Pakar / pengawas

Sekolah

Dalam masa covid kemaren proses

pembelajaran dilakukan secara

daring membuat guru sudah terbiasa

melakukan proses pembelajaran

dengan menggunakan berbagai

fasilitas yang di sediakan berbagai

macam aplikasi hal ini justru

menjadikan suatu bumerang bagi

guru tersebut dalam pengelolaan

kelas dan proses pbm karena tidak

adanya tatap muka atau

pembelajaran langsung dengan siswa

sehingga nya dalam proses PBM

tersebut guru kembali menggunakan

model pembelajaran yang


konvensional atau berpusat pada guru

E. Materi terkait Literasi numerasi, Advanced material, miskonsepsi, HOTS.

Belum Terbiasa Hasil Kajian Literasi Setelah di analisa faktor

nya Peserta didik penyebab Belum Terbiasa nya


 Menurut Nugroho (2018) HOTS
dalam Peserta didik dalam mengerjakan
dalam pembelajaran bukan berperan
mengerjakan soal soal soal Hots sehingga soal
sebagai sebuah metode pembelajaran
soal Hots sehingga mudah dianggap sulit sulit
tetapi HOTS disini dimaksudkan
soal mudah Adalah :
pembelajaran yang mampu
dianggap sulit sulit 1. Pembelajaran guru belum
menyiptakan peserta didik untuk
berbasis HOTS
berpikir HOTS seperti kemampuan
2. Siswa kurang berlatih soal-
memahai, menganalisis, mengevaluasi, soal HOTS
menciptakan, mengidentifikasi suatu

pelajaran atau soal – soal dalam

pembelajaran. Sebelum

melaksanakan pembelajaran yang

berbasis HOTS disini guru juga

harus menguasai dan faham

tentang pembelajaran HOTS itu

seperti apa. Guru juga harus

mendesain dan mempunyai gambaran

metode yang cocok untuk

menerapkan pendekatan HOTS di

sesuaikan dengan siswa yang akan

dihadapi sehingga pembelajaran

dapat terlaksana secara maksimal

dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan begini siswa akan terbiasa

berfikir HOTS

 Menurut Suriani, dkk (2022) HOTS


(Higher Order Thinking Skill)
adalah kemampuan berpikir yang

menerapkan pengolahan dalam

kegiatan mengingat, menyatakan

kembali, atau merujuk sesuatu hal.

HOTS menjadi sebuah modal bagi

siswa dalam menghadapi kehidupan

yang jauh lebih komplek pada masa

depan. Oleh karena itu, didalam K-

13, HOTS sudah diperkenalkan

sejak sekolah dasar dengan

harapan kelak dikemudian hari

siswa dapat bersaing didunia

global yang penuh tantangan.

Pembelajaran HOTS menuntut siswa

untuk melakukan pembelajaran

aktif (active learning). Sesuai

dengan penelitian yang pernah

dilakukan oleh (Jiwandono

2020).Penelitian ini bertujuan

untuk mendeskripsikan kesulitan

yang dihadapi guru dalam

mengembangkan RPP ber basis

HOTS

Hasil Wawancara

 Dengan Kepsek/Guru Senior /


Teman sejawat

1) Tidak semua siswa mampu

menjawab soal dengan lever

berpikir tingkat tinggi

2) Guru belum bisa memberikan


proses pembelajaran yang HOTS

3) Guru belum paham tentang

pembelajaran HOTS itu sendiri

 Dengan Pakar / pengawas Sekolah

1. Guru kurang paham membedakan

antara proses lots Mots dan Hots

sehingga tidak bisa menciptakan

suasana pbm yang hots

2. Karena guru tidak mengetahui

pembelajaran yang hots makanya

saat pengerjaan soal soal yang

berbasis Hots peserta didik tidak

dapat menyelesaikannya dan

mereka terkesan ogah ogahan

dalam PBM tersebut

F. Pemanfaatan teknologi/inovasi dalam pembelajaran.

Guru kurang Hasil Kajian Literasi Setelah dianalisis, penyebab

membiasakan diri kurangnya pemanfaatan


 Menurut Purwanto (2022)
untk teknologi/inovasi dalam proses
Perkembangan teknologi di masa
mengembangkan pembelajaran oleh guru adalah:
globalisasi ini dan era industri 4.0
media 1. Pemahaman guru terhadap
sangat mempengaruhi dunia
pembelajaran teknologi /inovasi dalam
pendidikan. Pergeseran ini membawa
sesuai dengan pembelajaran masih kurang
dampak pembelajaran yang mulanya
kebutuhan belajar 2. Guru belum terampil dalam
berorientasi pada penyajian
anak dan memanfaatkan teknologi
informasi menjadi mencari tahu,
kurangnya daya dalam pembelajaran
pemecahan masalah, literasi dan
dukung akan
kreativitas. Permendiknas RI Nomor
layanan IT
16 (2007) tentang standar kualifi

kasi dan kompetensi guru


menyatakan bahwa indikator

kompetensi pedagogik yang harus

dikuasai oleh guru ada sepuluh

komponen, salah satunya yaitu

memanfaatkan IT untuk kepentingan

pembelajaran.

 Dalam Proses pembelajaran kita

sebagai guru dituntut untuk membuat

atau menciptakan pembelajaran yang

sangat menarik, salah satunya dengan

menggunakan media pembelajaran

yang dapat menarik perhatian siswa.

Pembelajaran dengan memanfaatkan

IT saat ini memang sudah tidak bisa

pisahkan dengan kehidupan kita pada

zaman sekarang, hampir setiap orang

dalam kegiatan atau aktivitasnya

selalu menggunakan perangkat IT,

begitu juga dalam proses

pembelajaran pada saat ini hampir

semua guru menggunakan IT dalam

proses pembelajarannya, tetapi

belum banyak guru yang bisa

membuat media pembelajaran itu

sendiri dengan menarik.

https://www.kompasiana.com/

neldaroza11/583d9074dc9373c0040df

506/pemanfaatan-it-dalam-

pembelajaran
Hasil Wawancara

 Dengan Kepsek/Guru Senior /

Teman sejawat

1. Masih adanya ditemukan siswa

yang kurang bijak dalam

pemanfaatan IT dalam hal ini HP

dalam jam PBM

2. Masih ada nya ditemukan guru

yang kurang menguasai IT

sehingga pembelajaran kurang

menarik bagi siwa

 Dengan Pakar / pengawas Sekolah

Menurut hasil wawancara yang

dilakukan dengan pakar dan pengawas

sekolah ternyata masih ada

ditemukan nya bahwa guru tersebut

masih kurang menguasai IT karena

kurang makanya dalam proses

pembelajaran kurang memanfaat kan

kecanggihan IT pada saat sekarang

ini, dimana kita di minta untuk slalu

mengikuti perkembangan jaman.

Daftar pustaka

A Asyafah .2019.Menimbang Model Pembelajaran (Kajian Teoretis-Kritis atas

Model Pembelajaran dalam Pendidikan Islam. TARBAWY: Indonesian Journal

of Islamic Education
Arafat,Y, & Astuti,M. (2020). Kerjasama guru dan orang tua dalam pemecahan masalah

akademik siswa di SMK Muhammadiyah 2 Palembang. Muaddib: Islamic Education

Journal, 3(2), 89-98.

Farida Suriani, Khairun Nisa, & Ilham Syahrul Jiwandono. (2022). Analisis Kesulitan Guru

Dalam Mengembangkan RPP Berbasis HOTS di Kelas Rendah. Journal of Classroom

Action Research, 4(2), 101–104.

https://www.dictio.id/t/apa-penyebab-kurangnya-motivasi-belajar-pada-siswa-sekolah/

82498 di akses pada tanggal 28 Juli 2022

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesulitan_belajar#:~:text=Kesulitan%20belajar

%20merupakan%20suatu%20kondisi,mampu%20berkembang%20sesuai%20dengan

%20kapasitasnya. Di akses pada tanggal 27 Juli 2022

http://news.upmk.ac.id/home/post/pentingnya.peran.orangtua.dalam.pendidikan.anak.html .

Di akses pada tanggal 27 Juli 2022

http://wates.uny.ac.id/berita/guru-masih-sulit-kembangkan-pembelajaran-aktif-dan-

kreatif.html. Di akses pada tanggal 27 Juli 2022

https://www.kompasiana.com/neldaroza11/583d9074dc9373c0040df506/pemanfaatan-it-

dalam-pembelajaran Di akses pada tanggal 28 Juli 2022

Nurcahya, Alsri.( 2018). Lemahnya Motivasi Belajar pada Siswa di Sekolah. Artikel

Redaksi Kumparan. https://kumparan.com/alsri-nurcahya/lemahnya-motivasi-

belajar-pada-siswa-di-sekolah-1527306102088

Nugroho, Arifin. 2018. HOTS (Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi:Konsep

Pembelajaran Penilaian dan soal -soal). Jakarta: Gramedia Widia sarana

Indonesia.

Purwanto, W., (2022). Peningkatan keterampilan guru memanfaatkan media IT dalam

pembelajaran melalui workshop TPOG. Jurnal Lingkar Mutu Pendidikan, 19 (1), 11-

17.
Rohman, Ahmad Aunurdan Sayyidatul Karimah. 2018. Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Kelas X . Jurnal At-

Taqaddum, Volume 10, Nomor 1, 95-108.

Suharni, Purwanti. (2018). Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa.3.(1).

https://journal.upy.ac.id/index.php/bk/article/view/89

Zam Zami, dkk . (2020). Analisis Faktor Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Biologi Siswa

Kelas X SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Jurnal

Dedikasi Pendidikan, Vol. 4, No. 1, Januari 2020 : 123-133.

Anda mungkin juga menyukai