Nama Mahasiswa: Berkat Perlindungan Telaumbanua Asal Institusi: SMP Negeri 8 Gunungsitoli Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi penyebab masalah: 1. Kajian Literatur Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi. Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah. Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam literatur. 2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah: Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi. Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah tersebut. Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis penyebab masalah. 3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya: Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi. Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah. Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.
Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat
menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah No Masalah yang Analisis eksplorasi . telah Hasil eksplorasi penyebab masalah penyebab masalah diidentifikasi 1 Kurangnya Sumber Kajian Literatur : Setelah dilakukan analisis motivasi belajar Jurnal Ilmiah : terhadap kurangnya peserta didik 1. Dewita Sandri, dkk. Analisis motivasi belajar peserta kelas IX Faktor Rendahnya Minat Belajar didik kelas IX melalui Siswa Kelas IX Pada Mata berbagai macam sumber Pelajaran Matematika, literatur dan wawancara, Bukittinggi, 2023. https://journal.unimar- maka dapat temukan amni.ac.id/index.php/insdun/arti beberapa hal yang menjadi cle/view/484/408 penyebab masalah yang Faktor rendahnya minat belajar sesuai dengan kondisi siswa kelas IX pada mata pelajaran satuan pendidikan sebagai matematika yaitu: berikut : a. Tidak cukupnya waktu istirahat 1. Kurangnya waktu siswa; b. Kurangnya motivasi belajar istirahat peserta didik siswa; sepulang sekolah; c. Siswa tidak tertarik terhadap 2. Pengaruh penggunaan matematika; gadget membuat peserta d. Adanya 2 kegiatan sekaligus didik lebih cenderung yaitu sekolah dan pesantren; menggunakaanya untuk e. Adanya pengaruh dari efek pasca bermain game daripada covid-19 atau pembelajaran daring. 2. Budi Murtiyasa, dkk. Analisis belajar; Motivasi Belajar Siswa SMP 3. Kurangnya perhatian Dalam Pembelajaran Matematika keluarga dalam di Era Covis-19, Surakarta, 2021. memantau kegiatan http://gg.gg/kurangnya-motivasi belajar anak di rumah; Kesimpulan: 4. Peserta didik belum Motivasi belajar merupakan suatu terbiasa untuk dorongan dalam melakukan kegiatan belajar dalam rangka melakukan kegiatan mencapai keberhasilan proses pada belajar yang baik di diri siswa untuk keberlangsungan rumahnya; dan penentuan arah pembelajaran. 5. Kondisi lingkungan Motivasi belajar sangat tempat tinggal dan mempengaruhi hasil belajar pergaulan dengan teman matematika. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi bermain yang tidak mendapatkan hasil belajar mendukung untuk matematika yang lebih baik kegiatan belajar; dibandingkan dengan siswa yang 6. Kondisi rumah yang memiliki motivasi belajar yang jauh dari sekolah dan sedang dan rendah. pergi ke sekolah dengan 3. Sulastri, dkk. Upaya berjalan kaki. meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika melalui model RME (Realistic Mathematics Education) Siswa Kelas IXA SMP Negeri 04 Bumiayu, Jogyakarta, 2016 https://www.neliti.com/publications/ 356737/upaya-meningkatkan- motivasi-dan-prestasi-belajar- matematika-melalui-model-rme-re Kesimpulan: Motivasi belajar sangat berperan dalam pembelajaran matematika, dengan motivasi inilah siswa menjadi tekun dalam proses belajar mengajar, dan dengan motivasi itu pula kualitas hasil belajar matematika siswa dapat diwujudkan dengan baik. Siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas akan tekun dan berhasil dalam belajarnya. Tingginya motivasi dalam belajar berhubungan dengan tingginya prestasi belajar matematika. Hasil Wawancara : 1. Fitriani Waruwu, S.Pd.SD (Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli/pernah menjadi Kepala Sekolah berprestasi) Kesimpulan : a. Orangtua jarang memantau kegiatan belajar anak di rumah; b. Anak sering menggunakan gadget di rumah, sehingga ia sibuk dengan dunianya sendiri sebaliknya ia malas belajar; 2. Yatieli Zebua, S.Pd (Kepala SMPN 8 Gunungsitoli/Guru berprestasi/narasumber Implementasi K.13 dan IKM) Kesimpulan : a. Guru jarang memberikan motivasi terhadap siswa yang memiliki hasil belajar yang rendah; b. Peserta didik kurang termotivasi belajar karena capek berjalan kaki dari rumah; c. Peserta didik kebanyakan sibuk bekerja membantu orangtua daripada belajar; d. Guru kurang memberikan perhatian serius terhadap pembelajaran siswa. 2 Sebagian besar Sumber Kajian Literatur : Setelah dilakukan analisis peserta didik Jurnal Ilmiah : terhadap sebagian besar kesulitan dalam 1. Ayu Ardila, dkk. Faktor yang peserta didik kesulitan meraih hasil mempengaruhi rendahnya hasil dalam meraih hasil belajar belajar yang belajar matematika MTS Iskandar yang tinggi atau dengan tinggi atau Muda Batam, Batam, 2017 kata lain hasil belajar dengan kata lain https://www.journal.unrika.ac.id/ masih rendah melalui hasil belajar index.php/jurnalphythagoras/article/ berbagai macam sumber masih rendah view/966 literatur dan wawancara, Kesimpulan : maka dapat ditemukan Terdapat 4 (empat) faktor yang beberapa hal yang menjadi mempengaruhi rendahnya hasil penyebab masalah yang belajar siswa yaitu: sesuai dengan kondisi a. Kurangnya minat siswa terhadap satuan pendidikan sebagai pelajaran matematika; b. Kurangnya konsentrasi siswa berikut : selama proses pembelajaran; 1. Guru masih belum c. Rendahnya pemahaman konsep maksimal menggunakan siswa; model-model d. Kurangnya kediplinan siswa. pembelajaran yang 2. Isnania lestari, dkk. Komparasi kreatif dan inovatif pada Model Pembelajaran Problem saat pembelajaran; Based Learning dan Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar 2. Peserta didik hanya Siswa Pada Materi Perangkat mengandalkan Keras Jaringan Internet Kelas IX pembelajaaran yang SMP Negeri 5 Sungai Kakap diberikan oleh guru Kabupaten Kubu Raya, Kubu sebagai media Raya, 2019 pembelajarannya; https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/ 3. Peserta didik belum efektor-e/article/view/13159 Kesimpulan : memiliki wawasan yang Berdasarkan rumusan masalah, cukup luas terkait tujuan penelitian dan analisis data materi pembelajaran dan pembahasan yang telah yang diberikan; dilakukan, maka dapat disimpulkan 4. Peserta didik sibuk hasil penelitian adalah sebagai bermain gadget di berikut. Rata – rata hasil belajar rumah ketimbang siswa setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based belajar (mengulang Learning adalah sebesar 79,17. kembali pelajaran) dan Rata – rata belajar siswa setelah mengerjakan tugas yang diterapkan model pembelajaran diberikan di sekolah; Project Based Learning adalah 5. Guru tidak maksimal sebesar 75,00. Pembelajaran memberikan perhatian problem based learning lebih baik dari pembelajaran project based terhadap gaya belajar learning pada materi perangkat peserta didik yang keras jaringan internet terhadap biasa-biasa; hasil belajar siswa kelas IX SMP 6. Orangtua tidak Negeri 5 Sungai Kakap Kabupaten serius/tegas untuk Kubu Raya dilihat dari nilai mengingatkan anak signifikansi sebesar 0,038 lebih yang tidak belajar di kecil (<) dari 0,05. Hasil wawancara: rumah. 1. Azril Hia, S.Pd.,M.Pd. (Ketua MGMP Matematika Kota Gunungsitoli/narasumber IKM) Kesimpulan : a. Guru lebih memilih mengajar dengan metode pasif ketimbang mengajar dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif; b. Guru tidak memberikan pengajaran yang berdifirensiasi; c. Peserta didik tidak dibekali dasar matematika. 2. Syuarman Zebua, S.Pd (Guru Penggerak Angkatan 6/narasumber IKM) Kesimpulan : a. Guru belum mampu menguasai dan memberikan model pembelajaran yang inovatif pada saat pembelajaran; b. Guru belum mampu memahami kebutuhan belajar peserta didik; c. Peserta didik jarang mengulang pelajaran di rumah; d. Guru jarang memeriksa dan menagih pekerjaan rumah siswa
3. Orangtua Hasil Kajian Literatur : Setelah dilakukan analisis
kurang terlibat Jurnal ilmiah : terhadap orangtua kurang dalam 1. Wiwin Yulianingsih, dkk. terlibat dalam pendidikan pendidikan anak Keterlibatan Orangtua dalam anak melalui berbagai Pendampingan Belajar Anak macam sumber literatur selama Masa Pandemi Covid-19, dan wawancara, maka Surabaya, 2022 dapat ditemukan beberapa https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/ hal yang menjadi penyebab article/view/740 masalah yang sesuai Kesimpulan : dengan kondisi satuan Dari hasil penelitian dapat pendidikan sebagai disimpulkan bahwa orang tua berikut : memiliki peran sebagai pembelajar 1. Orangtua kurang bisa anak, pemenuh kebutuhan anak, membagi waktu antara pemahaman spiritual, pengawasan, pekerjaan dengan motivasi, dan penyedia fasilitas mendampingi anak anak. Pendampingan belajar anak dalam belajar; terlihat dari cara orang tua 2. Tingkat pendidikan membantu kesulitan tugas anak, orangtua yang rendah menjelaskan materi yang tidak menjadikan orangtua dimengerti anak, dan merespon tidak bisa menjadi dengan baik semua pembelajaran solusi dalam menjawab daring dari sekolah. kebutuhan belajar Pendampingan dilakukan dengan peserta didik; cara membantu mengerjakan tugas 3. Tingkat ekonomi anak, sebagai tempat belajar anak, orangtua yang rendah menerangkan dan memberikan membuat peserta didik penjelasan mengenai materi yang sulit untuk dipelajari, memberikan respon mendapatkan yang baik terhadap pembelajaran bimbingan les/privat di dari sekolah. Pendampingan luar jam sekolah; diharapkan dapat membentuk 4. Orangtua kurang karakter anak yang mampu mampu mempraktikkan mengerjakan tugas yang telah pembelajaran anak di diperintahkan dari sekolah, mampu rumah; mempraktikkan pembelajaran di 5. Orangtua tidak bisa rumah, dan tanggap dalam membantu mengerjakan menciptakan karya sebagai tugas anak di rumah. implementasi pembelajaran. 2. Ajeng Rahayu Tresna Dewi, Pengaruh Keterlibatan Orangtua Terhadap Perilaku Sosial Emosinal Anak, 2018 https://e-journal.hamzanwadi.ac.id/ index.php/jga/article/view/1024 Kesimpulan : Orangtua perlu mengetahui tentang keadaan dan perilaku anak mereka selama berada di sekolah, dan manfaat untuk gurunya sendiri dapat berkomunikasi dengan orangtua siswa tujuannya untuk memahami perilaku anak selama berada di rumah. Fagbeminiyi (2011:1) dalam penelitiannya menyatakan bahwa orangtua berperan penting dalam pendidikan anak usia dini dan membantu untuk memperluas cakrawala anak, meningkatkan hubungan sosial, mempromosikan diri dan efikasi diri. Setiap keluarga mempunyai latar belakang yang berbeda sehingga mereka mempunyai pendekatan dan pengasuhan yang berbeda pula dalam menangani anak. Hasil wawancara : 1. Niaso Zebua, S.Pd (Guru BK) Kesimpulan : a. Kebanyakan dari orangtua peserta didik kurang bisa membagi waktu dan memberikan pendampingan terhadap si anak; b. Pendidikan orangtua kebanyakan hanya tamat SD sehingga agak susah mengajari dan membantu mengerjakan tugas anak di rumah. 2. Syuarman Zebua, S.Pd (Guru Penggerak Angkatan 6/ narasumber IKM) Kesimpulan : a. Peserta didik tidak mendapatkan perhatian dan pendampingan belajar dari orangtua; b. Peserta didik tidak diberikan les tambahan / privat oleh orangtua; c. Kurangnya kesadaran orangtua terhadap kebutuhan belajar anak.