Anda di halaman 1dari 3

LK.1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama : LITA APRILINIE
Asal Intitusi : SMP Negeri 4 Tebing Tinggi

Masalah yang
No telah Analisis eksplorasi
Hasil eksplorasi penyebab masalah penyebab masalah
diidentifikasi
1 Motivasi peserta Sumber Kajian Literatur : Dari analisis terhadap
didik dalam 1. Jurnal Ilmiah yang dilakukan oleh (Panjaitan dkk, 2022) “Motivasi peserta didik
pembelajaran mengatakan dari hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan dalam pembelajaran
matematika motivasi dan minat belajar peserta didik, hal ini menunjukkan matematika masih
masih rendah bahwa peserta didik sangat antusias dengan adanya inovasi- rendah” melalui berbagai
inovasi dalam penggunaan media pembelajaran khusunya sumber literatur dan
menggunakan media pembelajaran interaktif. Terbukti dengan wawancara, maka dapat
waktu yang singkat proses belajar mengajar jadi lebih menarik ditentukan penyebab
dan peserta didik mampu menggunakan aplikasi jamboard masalah yang sesuai
sebagai media belajar yang lebih interaktif. Sehingga peserta dengan kondisi satuan
didik lebih termotivasi dalam belajar dan menumbuhkan minat pendidikan sebagai
belajar yang lebih tinggi. berikut :
Sumber : 1. Metode pembelajaran
Panjaitan, A. C., Firdaus, M. H., & Habibi, R. (2022). Pembelajaran yang tidak variatif
Interaktif Menggunakan Jamboard Dalam Meningkatkan Motivasi 2. Metode pembelajaran
dan Minat Belajar Matematika. Mathematics Education, 3(1). tidak menggunakan
https://shorturl.at/yN236 media interaktif
3. Kemajuan teknologi
2.Jurnal Ilmiah yang dilakukan oleh (Putri dan Pradana, 2021) siswa lebih suka
mengatakan rendahnya motivasi belajar siswa menjadi salah satu bermain game
faktor yang menyebabkan prestasi belajar siswa menurun. Hal ini 4. Faktor keluarga
dimungkinkan karena keingintahuan mereka tentang mata 5. Pelajaraan
pelajaran masih rendah, faktor dari luar (teman, keluarga, dan matematika dianggap
lingkungan) yang tidak mendukung untuk mempelajari mata sulit
pelajaran matematika dan lain sebagainya.
Sumber :
Putri, P. D., & Pradana, A. B. A. (2021). Analisis Peran Guru dan
Orang tua terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Matematika di SDIT Jam’ iyyatul Ihsan Pakis. Jurnal Ilmiah
Profesi Pendidikan, 6(3), 367-373.
http://www.jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/article/view/224

3. Jurnal Ilmiah yang dilakukan oleh (Novianti dkk, 2020)


mengatakan pada kenyataannya, pembelajaran matematika di
sekolah saat ini masih belum sesuai dengan harapan.
Kebanyakan peserta didik kurang aktif dalam menyeles1.aikan
tugas yang diberikan guru, cepat putus asa ketika menghadapi
kesulitan, minimnya pemahaman peserta didik terhadap materi
pembelajaran, dan kurang konsentrasi terhadap materi yang
diajarkan oleh guru. Hal ini menunjukan peserta didik kurang
mendapatkan bimbingan, perhatian berupa motivasi atau
dorongan yang mana dapat mengakibatkan peserta didik untuk
berusaha dan bekerja keras dalam belajar.
Sumber :
Novianti, C., Sadipun, B., & Balan, J. M. (2020). Pengaruh Motivasi
Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik. SPEJ
(Science and Physic Education Journal), 3(2), 57-75.
https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/SPEJ/article/view/992

Hasil wawancara :
Ketua MGMP Matematika ( Wahyudi, S. Pd )
- Anak lebih sering bermain HP ketika dirumah
- Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak
- Dalam menjelaskan materi pelajaran belum sepenuhnya
dipahami oleh peserta didik
Kepala Sekolah ( Asnidar Ningsih, S. Pd )
- Kurang adanya kedekatan emosi antara peserta didik dan guru
- Guru menyampaikan materi kurang menarik
- Metode guru mengajar kurang variatif
Teman sejawat ( Cindy Anastasia Putri , S.Pd)
- Gaya belajar guru menoton
- Materi pelajaran matematika sulit dipahami
- Proses pembelajaran matematika kurang menarik bagi peserta
didik

2 Peserta didik Sumber Kajian Literatur : Dari analisis terhadap “


1. Jurnal Peserta didik kesulitan
Kesulitan dalam terlatihIlmiah
dan yang dilakukan
terpancing olehmenggunakan
untuk (Astuti 2020) keterampilan
mengatakan
dalam mengerjakan soal
mengerjakan Soal berpikir tingkat tingginya secara maksimal. Sehingga dengan HOTS” melalui
HOTS terbiasanya siswa menyelesaikan soal-soal bertipe HOTS berbagai
diharapkan siswa mampu berkembang menjadi generasi bangsa sumber literatur dan
yang mumpuni. wawancara, maka
Sumber : dapat
Astuti, N. (2020). Analisis kesulitan siswa smp dalam ditentukan penyebab
menyelesaikan soal hots (higher order thinking skill). Prosiding masalah yang sesuai
Sesiomadika, 2(1b). dengan kondisi satuan
https://journal.unsika.ac.id/index.php/sesiomadika/article/view/2741 pendidikan sebagai
berikut :
2. Jurnal Ilmiah yang dilakukan oleh (Saraswati & Agustika 2020) 1. Peserta didik belum
mengatakan guru harus memiliki pemahaman yang baik tentang terbiasa
proses kognitif dalam Keterampilan Berpikir Tingkat Rendah mengerjakan soal-
(LOTS) dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS). soal HOTS
Terlebih lagi guru memegang peran dalam mengoptimalkan 2. Peserta didik tidak
penilaian HOTS, baik dalam tes harian, penilaian akhir mengetahui
semester, dan ujian sekolah. Hal ini dimaksudkan untuk melatih perintah di soal
dan mengetahui kategori kemampuan berpikir tingkat tinggi HOTS
siswa. 3. Tingkat
Sumber : kemampuan analisis
Saraswati, P. M. S., & Agustika, G. N. S. (2020). Kemampuan peserta didik masih
berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan soal HOTS mata kurang
pelajaran matematika. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 4(2), 257-269.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISD/article/view/25336

3. Jurnal Ilmiah yang dilakukan oleh (Hadi 2021) mengatakan


bahwa faktor-faktor kesulitan belajar siswa pada soal HOTS
yaitu ketidak mampuan siswa pada aspek pengetahuan siswa
sehingga mengakibatkan kurangnya ketelitian dari siswa itu
sendiri ketika mengerjakan soal.
Sumber :
Hadi, F. R. (2021). Kesulitan belajar siswa sekolah dasar dalam
menyelesaikan soal hots matematika berdasarkan teori newman.
Muallimuna: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, 6(2), 43-56.
https://ojs.uniska-
bjm.ac.id/index.php/jurnalmuallimuna/article/view/4358

Hasil wawancara :
Ketua MGMP Matematika ( Wahyudi, S. Pd )
- Guru kurang memahami tentang HOTS
- Sekolah tidak memfasilitasi untuk pelatihan mengenai
soal-soal HOTS
Kepala Sekolah ( Asnidar Ningsih,S.Pd )
- Peserta didik kurang menyukai tantangan.
- Karakteristik siswa yang tidak memungkinkan untuk
pembelajaran HOTS
Teman Sejawat ( Cindy Anastasia Putri,S.Pd )
- Tingkat kemampuan mengerjakan soal HOTS masih
kurang
- Kemampuan awal peserta didik yang masih kurang
- Peserta didik tidak paham konsep secara menyeluruh,
daya nalar peserta didik masih rendah karena kurang
terlatih dalam menjawab soal HOTS.

Anda mungkin juga menyukai