Anda di halaman 1dari 17

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

NAMA : BUSMAN K, S.Pd


NPM : 239017495057
BIDANG STUDI : MANAJEMEN PERKANTORAN DAN LAYANAN BISNIS

No. Masalah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis


yang telah eksplorasi
diidentifikas penyebab
i masalah
1 Rendahnya Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
motivasi belajar 1. Menurut Hendrizal (2022) bahwa rendahnya motivasi analisis terhadap hasil
belajar siswa diantaranya adalah sebagai berikut: 1) kajian literatur dan
Metode dan cara-cara mengajar guru yang monoton wawancara dapat
diketahui bahwa
dan tidak menyenangkan, 2) Tujuan kurikulum dan penyebab rendahnya
pengajaran yang tidak jelas, 3) Tidak adanya relevansi motivasi belajar siswa
kurikulum dengan kebutuhan dan minat siswa, 4) adalah:
Latar belakang ekonomi dan sosial budaya siswa, 5)  Metode belajar yang
Sebagian besar siswa yang berekonomi lemah tidak digunakan tidak
mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar dan menarik
 Strategi belajar yang
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. digunakan belum
6) Kemajuan teknologi dan informasi, 7) Merasa dirancang dengan
kurang mampu terhadap mata pelajaran tertentu, baik.
seperti matematika, dan bahasa Inggris dan 7)
Masalah pribadi siswa baik dengan orang tua, teman
maupun dengan lingkungan sekitarnya

Sumber :
Hendrizal. (2022). Rendahnya Motivasi Belajar Siswa
dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Riset Pendidikan
Dasar dan Karakter. Vol. 2 N o. 1

2. Menurut Santosa dan Us (2016) bahwa solusi


penanganan bagi rendahnya motivasi belajar siswa
dengan peningkatkan kualitas kinerja guru,melatih
kedisplinan siswa, menjelaskan tujuan pembelajaran
kepada siswa, menggunakan metode pembelajaran
sesuai kemampuan pemahaman siswa,meningkatkan
koordinasi dengan orang tua siswa untuk memantau
siswa di luar sekolah dan menjelaskan manfaat belajar
di Jurusan Teknik Sepeda Motor pada siswa.

Sumber :

Santosa, Dwi Tri Santosa dan Us, Tawardjono.


(2016). Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi
Belajar Dan Solusi Penanganan Pada Siswa Kelas Xi
Jurusan Teknik Sepeda Motor. Jurnal Pendidikan
Teknik Otomotif Edisi XIII, Nomor 2

3. Menurut Sanjaya (2023) bahwa faktor-faktor


penyebab rendahnya motivasi belajar mata pelajaran
IPS Sekolah Dasar Negeri 1 Sunggutan yaitu siswa
kurang memperhatikan penjelasan guru, siswa tidak
konsentrasi saat mengikuti pelajaran, dan siswa tidak
mempunyai rasa percaya diri dalam mengikuti
pelajaran. Selain itu kurangnya metode pembelajaran
yang variasi, guru tidak menggunkan media
pembelajaran, dan kurangnya sumber belajar.

Sumber :

Sanjaya, Heti., Misdalina., Ida Suryani. (2023).


Analisis Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD
Negeri 1 Sunggutan. Journal on Education Volume 05,
No. 03

4. Menurut Anggraini dan Sukartono (2022) bahwa


bentuk rendahnya motivasi belajar yaitu kurangnya
keterlibatan peserta didik saat pembelajaran dan
kurangnya keaktifan peserta didik. Faktor penyebab
rendahnya motivasi belajar peserta didik berasal dari
kondisi peserta didik dan faktor dari lingkungan.

Sumber :

Anggraini, Sintia., Sukartono. (2022). Upaya Guru


dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik di
Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu. Volume 6 Nomor 3
Tahun 2022 Halaman 5287 - 5294
5. Menurut Naibaho, dkk (2021) faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa yaitu cita-cita,
kondisi siswa, kemampuan Siswa, kondisi lingkungan
siswa, unsur- unsur dinamis dalam belajar, upaya,
guru dalam membelajarkan siswa.

Sumber :
Naibaho, Sri Wahuni., Rahmatika, Elindra., Eva,
Yanti Siregar. (2021). Analisis Faktor-Faktor
Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa MTS
Negeri 1 Tapanuli Tengah Disaat Pandemi Covid-19
Vo. 4 No 2 Edisi Juli 2021)

Hasil Wawancara
1. Teman Sejawat
Rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan karena
lemahnya motivasi dalam diri siswa untuk belajar
dan minat belajar siswa. (Dian Arsiwati,S.Pd)

2. Guru
Faktor yang mempengaruhi motivasi rendah yaitu,
keluarga kurang perhatian, tidak memiliki cita-cita
atau impian yang jelas, dan siswa merasa dirinya tidak
pintar (Masdar,.S.Pd)

3. Kepala Sekolah
Rendahnya motivasi siswa di pengaruhi oleh
penggunaan gadget yang berlebihan, sehingga siswa
lebih banyak bermedia sosial atau game online
dibandingkan untuk belajar (Jusman,S.Pd)

4. Pengawas
Guru tidak memiliki model pembelajaran menarik
yang bisa memotivasi siswa untuk belajar, dan
kurangnya perhatian orangtua dirumah
(Drs.Syawaluddin,M.M)

5. Pakar
 Pembelajaran tidak menarik
 Guru tidak inovatif
 Kondisi internal dan eksternal siswa (Tahmid,S.Pd,
M.Pd)
2 Rendahnya hasil Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
belajar siswa 1. Menurut Ardilla dan Hartanto (2017) bahwa analisis terhadap hasil
terdapat 4 (empat) faktor yang mempengaruhi kajian literatur dan
wawancara
rendahnya hasil belajar siswa yaitu, kurangnya minat dapat
diketahui bahwa
siswa terhadap pelajaran matematika, kurangnya
penyebab masalah
konsentrasi siswa selama proses pembelajaran, rendahnya hasil
rendahnya pemahaman konsep siswa, serta kurangnya belajar siswa adalah:
kedisiplinan siswa.  Model pembelajaran
yang digunakan
tidak inovatif
Sumber :  Sistem penilaian
Ardilla, Ayu., Suryo Hartanto. (2017). Faktor Yang yang digunakan
Mempengaruhi Rendahnya Hasil Belajar Matematika tidak objektif
Siswa Mts Iskandar Muda Batam. Pythagoras, 6 (2):
175 – 186.

2. Menurut Maidrayna dan Setyawan (2022) bahwa


faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar
siswa adalah: (1) faktor internal, kurangnya minat dan
motivasi belajar siswa; (2)faktor eksternal seperti
kurang tepatnya penggunaan metode pembelajaran
yang digunakan oleh guru.

Sumber :
Maudratna, Tiara Putri Maduratna., Agung Setyawan.
(2022). Analisis Faktor Pengaruh Rendahnya Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas II SDN Banyuajuh 6
Kamal. 349-354.

3. Menurut Arviana, dkk (2020) bahwa penyebab


rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matemetika di kelas IVB adalah suasana pengajaran,
model penyajian materi pelajaran, kemauan belajar,
pribadi dan sikap guru, kesiapan atau kematangan.

Sumber :
Arviana, Azura., Syahrilfuddin., Zariul, Antosa.
Analisis Penyebab Rendahnya Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV b SD
Negeri 147 Pekanbaru. PGSD Present, 28-34
4. Menurut Kalsum (2020), terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu guru, siswa
sarana, alat dan media yang tersedia, dan lingkungan.

Sumber:
Kalsum, Umi. (2022). Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas VI Pada Subtema Bekerjasama
Mencapai Tujuan dengan Menggunakan Metode
Problem Based Learing, Penerbit RFM Pramedia:
Jember)

5. Menurut Meliana, dkk (2023) bahwa Faktor yang


menyebabkan siswa mengalami hasil belajar yang
rendah adalah faktor internal yang meliputi sikap
siswa dalam belajar, serta siswa yang tidak memiliki
minat untuk belajar matematika, dan motivasi belajar
siswa yang masih rendah. Sedangkan faktor eksternal
meliputi faktor keluarga, faktor lingkungan dan faktor
pendidik.

Sumber :
Meliana., Adrianus Dedy., Robert Budilaksana.
(2023). Analisis Faktor-Faktor yang Menyebabkan
Rendahnya Hasil Belajar Siswa di SD Negeri Karang
Ringin 1. Journal on Education Volume 05, No. 03,
Maret-April 2023, pp. 9356-9363
Hasil Wawancara
1. Tema Sejawat
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang rendah
yaitu kurangnya semangat belajar, dan motivasi
belajar siswa kurang. (Dian Ariswati S. Pd)

2. Guru
Faktornya yaitu, ruang kelas panas sehingga siswa
tidak konsentrasi untuk belajar, semangat belajar
siswa kurang, dan metode pembelajaran yang
digunakan guru masih konvensional. (Masdar, S.
Pd)

3. Kepala Sekolah
Kurangnya minat belajar siswa, rendahnya
pemahaman konsep siswa, dan kurangnya
kedisiplinan siswa ( Jusman,S.Pd )

4. Pengawas
 Faktor internal siswa diantaranya: kesehatan dan
perhatian siswa
 Faktor eksternal siswa dianataranya : metode
mengajar dan sarana (Drs.Syawaluddin, MM)

5. Pakar
 Rendahnya kemampuan literasi dan numerasi
 Model/metode pembelajaran tidak relevan
 Faktor lingkungan belajar (Tahmid,.S.Pd, M.Pd)

3 Kurangnya sikap Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan


sosial peserta 1. Menurut Kodir dan Haris (2021) bahwa faktor yang analisis terhadap hasil
didik bisa menurunkan sikap sosial siswa yakni faktor kajian literatur dan
internal, anak yang memang dari lahirnya sulit untuk wawancara dapat
diketahui bahwa
bersosialisasi bahkan sulit akan peduli dengan orang
penyebab masalah
lain semakin sulit untuk meningkatkan sikap sosialnya Kurangnya sikap
karena, dikeadaan pandemi ini semua masyarakat sosial peserta didik
kegiatan apapun dilakukan dari rumah masing- disebabkan :
masing, kurangnya interaksi, kuranganya peduli dari 1. Kurangnya interaksi
orang lain membuat siswa semakin tidak memiliki 2. Kurangnya rasa
peduli dan empati
rasa empati dan sikap sosial yang sangat menurun.

Sumber :
Kodir, Abdul., Haris, Berlianto. (2021). Faktor–
Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Sikap Sosial
Siswa Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SMPI As-
Shofiani Ahmadi. Jurnal Pendidikan, Sains, dan
Humaniora Vol. 9, No. 7

2. Menurut Munafiah dan Anwar (2023) bahwa


aktitivas dalam pengembangan sikap sosial terdiri dari
perencanaan, pengaplikasian, dan evaluasi. Respon
siswa terkait pengembangan sikap sosial yaitu dengan
menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
dan mengamalkan.

Sumber :
Munafiah, Nazilatul., Khoirul Anwar. (2023). Peran
Guru Dalam Mengembangkan Sikap Sosial Melalui
Pembelajaran IPS Di MTs Miftahussalam 1
Wonosalam Demak. Sosiolium 5 (1)

3. Menurut Fauziah dan Zulfiati (2020) bahwa


kerjasama antara guru, pihak sekolah, peserta didik,
dan wali murid sangat penting untuk mendukung peran
guru dalam mengembangkan sikap sosial peserta didik
dengan cara mengontrol dan sebagai bentuk motivasi di
luar pembelajaran berlangsung agar apa yang di
harapkan dapat tercapai dan berguna bagi peserta didik.

Sumber :
Fauziah, Dwi Septy Maysaroh., Heri Maria Zulfiati.
(2020) Peran Guru Dalam Mengembangkan Sikap
Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran Tematik
Bermuatan Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV Sdn
Pendemsari Sleman. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-
SD-an, Vol. 6, Nomor 2

4. Menurut Sabarudin (2023) bahwa faktor-faktor


penyebab rendahnya hubungan sosial siswa di SMA
Negeri 1 Kontukowuna yaitu, kesulitan penyesuaian
diri dalam kelompok, kesulitan dalam menghadapi
situasi sosial yang baru, merasa terasing dalam aktifitas
kelompok, dan kesulitan menjalin persahabatan. Dan
upaya mengatasinya yaitu diberikan layanan bimbingan
kelompok dan layanan informasi.

Sumber :
Sabarudin, La ode. (2023). Faktor-Faktor Penyebab
Rendahnya Hubungan Sosial Siswa Dan Upaya
Mengatasinya. Jurnal Attending, Volume 2 Nomor 3,
553-564
5. Menurut Ambarwati dan Lisdiana (2023) bahwa  Siswa
menanamkan sikap sosial melalui pembiasaan, kurang
keteladanan, memberikan nasehat, arahan, teguran, berkolaborasi
sanksi, dan memberikan contoh sebagai figure yang dengan siswa yang
baik kepada peserta didik. Contohnya seperti lain
memberikan motivasi berupa kalimat-kalimat positif
saat pembelajaran IPS di kelas, melakukan donasi
seikhlasnya jika terhadap teman atau guru yang
mengalami musibah, bertutur kata sopan dan
menghargai orang yang lebih tua. Dengan
pembelajara n IPS diharapka n dapat tertanam sikap
sosial yang baik pada diri siswa kepada siapapun.

Sumber :
Ambarwati, Yulia., Lisdiana, Anita. (2023).
Penanaman Sikap Sosial dalam Pembelajaran IPS di
SMP Negeri 2 Seputih Surabaya. Jurnal Social
Pedagogy. Vol. 4, No. 2, Halaman: 105 - 116

Hasil Wawancara
1. Teman Sejawat
Rendahnya interaksi sosial antar siswa karena sifat
bawaan anak atau karakteristik yang beragam
(Dian Ariswati,S.Pd )

2. Guru
Adanya komunikasi yang renggang antar siswa
(Masdar, S. Pd)

3. Kepala Sekolah
Secara umum interaksi antar siswa diharapkan
berlangsung dengan baik. Begitu pula guru dalam
memberi motivasi di sekolah dalam membangun
jejaring interaksi di lingkungan sekolah.
(Jusman,.S.Pd)

4. Pengawas
Kurangnya interaksi antar siswa karena dampak
dari pembelajaran daring dimasa pandemi. Mulai dari
tidak mengenal satu sama lain hingga tidak mengenal
guru yang mengajar dan kurangnya kolaborasi dalam
proses pembelajaran (Drs.Syawaluddin,MM)

5. Pakar
Rendahnya interaksi sosial di pengaruhi:
 Faktor struktur sosial
 Pengelolaan kelas yang kurang maksimal
 Menurungnya sikap social (Tahmid, S.Pd, M.Pd)
4 Belum adanya Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
pemanfaatan 1. Menurut Nurbiyanto (2019) bahwa penerapan model analisis terhadap hasil
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) mampu kajian literatur dan
pembelajaran meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TKR 4 wawancara dapat
yang inovatif pada mata pelajaran PKKR di SMK N 2 Yogyakarta. diketahui bahwa
Persentase siswa yang mencapai KKM meningkat penyebab masalah
menjadi 66,67% pada siklus I dan 85,71% pada siklus belum adanya
II. pemanfaatan model
pembelajaran yang
Sumber : inovatif adalah :
Nurbiyanto, Eko. (2019). Implementasi Problem  Model
Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pembelajaran
Siswa Kelas XI Jurusan Tkr Smk Negeri 2 yang digunakan
Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Vol masih berpusat pada
2, Nomor 1. guru
 Guru selalu
2. Menurut Dewi, dkk (2021) bahwa penerapan model menggunakan
pembelajaran PBL pada siklus I dengan nilai rata-rata metode ceramah
sebesar 57,9 yang berada pada kategori rendah dan
pada siklus II peningkatan rata-rata 71,1 dan
ketuntasan belajar 73,9% dengan kategori tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran Problem Based Learning dapat
meningkatkan hasil belajar tematik.

Sumber :
Dewi, Widya Puspita Dewi., Gd. Wira Bayu2., Ni
Nym., Arca Aspini. (2021). Model Pembelajaran
Problem Based Learning Meningkatkan Hasil Belajar
Tematik (Muatan Pelajaran IPA) pada Siswa Kelas IV
SD. Journal for Lesson and Learning Studies Volume
4, Number 2, pp. 158-164

3. Menurut Lestari (2022) bahwa setelah diterapkan


model pembelajaran PBL ditemukan hasil belajar
kognitif yang diperoleh siswa pada siklus I diperoleh
sebesar 72,4 %, dan pada siklus II 96,5 %.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan
bahwa penerapan model pembelajaran problem based
learning (PBL) pada materi evolusi dapat
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.

Sumber :
Lestari, Niken Dwi. (2022). Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada
Materi Evolusi. Indonesian Journal of Education and
Learning Vol. 6/No. 1
4. Menurut Yuliani dan Rahman (2022) bahwa
Keaktifan peserta didik kelas X AK 2 selama
penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning sangat baik. Hal ini terlihat dari rata-rata
skor keaktifan peserta didik setelah siklus tiga adalah
80,84 pada kategori aktif. Hal ini menunjukkan bahwa
penerapan model pembelajaran PBL dapat
meningkatkan hasil belajar dan keaktifan peserta
didik.

Sumber :
Yuliani, Ni Komang., Edi Suhardi Rahman. (2022).
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (Pbl) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik. Jurnal Pendidikan dan Profesi
Keguruan Vol 1(2) pp.82-91

5. Menurut Yusrina dkk (2019) bahwa kendala Guru


dalam menerapkan model-model pembelajaran
Inovatif disebankan Kurang Persiapan Dalam
Mengajar, Penguasaan materi yang kurang, Guru
merangkap dua jabatan di sekolah.

Sumber:
Yusrina, Farida., Bain Bain, Andy Suryadi. (2019).
Hambatan Guru Dalam Menerapkan Model
Pembelajaran Inovatif Pada Mata Pelajaran Sejarah
di SMP Negeri 3 Magelang. Vol 8 No 1.

Hasil Wawancara
1. Teman Sejawat
Guru sepenuhnya belum menunjukkan kreatifitasnya
dalam menggunakan model pembelajaran cenderung
masih berpusat pada guru. (Dian Ariswati,.S.Pd)

2. Guru
 Kekurangan dan keterbatasan sarana dan prasarana
 Siswa terbiasa dihadapkan pada
pembelajaran konvensional
(Masdar,.S.Pd )

3. Kepala Sekolah
 Guru harus upgrade ilmu terkait pembelajaran
 Guru kurang menguasai teknologi informasi
(Jusman, S.Pd )
4. Pegawas
Guru belum belum sepenuhnya menguasai model-
model pembelajaran inovatif,
(Drs.Syawaluddin,MM)

5. Pakar
 Guru tidak update ilmu dalam bidang IT
 Tidak memaksimalkan mengikuti perkembangan
pembelajaran inovatif (Tahmaid, M.Pd )
5 Rendahnya Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
kemampuan 1. Menurut Tumanggor (2021) bahwa faktor yang analisis terhadap hasil
berpikir kritis mempengaruhi kemampuan berfikir kritis pada kajian literatur dan
pada siswa peserta didik yaitu faktor internal seperti karakteristik wawancara dapat
diketahui bahwa
pserta didik, pengalaman, dan gaya belajar. penyebab masalah
Sedangkan faktor eksternal yaitu metode rendahnya
pembelajaran dan strategi pembelajaran. kemampuan berpikir
kritis pada siswa yaitu:
Sumber:  Siswa belum
terbiasa
Tumanggor, Mike. (2021). Cara Jitu Menghadapi
mengerjakan soal
Tantangan Pembelajaran Abad 21. Penerbit Gracias yang bersifat HOTS
Logis Kreatif: Ponorogo.  Kemampuan
kognitif siswa masih
2. Menurut Sihotang (2019) ada beberapa cara berfikir di level rendah
yang menghambat pola berpikir kritis, yaitu: cara (LOTS)
 Sistem penilaian
bepikir yang berpusat pada diri sendiri, pola piker
guru belum
yang mengabaikan nila-nilai universal, kebiasaan
berorientasi pada
befikir tanpa pengujian, mengumbar kepentingan penilaian HOTs
kelompok atau kolektif, dan pemujaan kepada
teknologi

Sumber:
Sihotang, Kasdin. (2019). Berpikir Kritis Kecakapan
Hidup di Era Digital. Penerbit PT Kanisius: Sleman)

3. Menurut Lismaya (2019) mengungkapkan satu set


tahapan yang termasuk proses berfikir kritis terdiri
dari: mengklarifikasi isu dengan mengajukan
pertanyaan kritis, mengumpulkan informasi tentang
isu, mulai bernalar melalui sudut pandang,
mengumpulkan informasi dan melakukan analisis
lebih lanjut, jika diperlukan, membuat dan
mengkomunikasikan keputusan.

Sumber:
Lismaya, Lilis. (2019). Berpikir Kritis & Pbl
(Problem Based Learning). Penerbit Media Sahabat
Cendekia: Surabaya).

4. Susanti, dkk (2019), menyebutkan ciri ciri


kemampuan berpikir kritis sebagai berikut: 1)
mengenal masalah 2)
menemukan cara untuk menangani masalah 3)
mengumpulkan dan menyusun informasi 4) mengenal
asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan 5)
Memahami dan menggunakan bahasa yang tepat,
jelas, dan khas 6) menilai fakta dan mengevaluasi
pernyataan 7) mengenal adanya hubungan yang logis
8) menarik kesimpulan 9) menguji kesamaan dan
kesimpulan seseorang diambil 10) menyusun kembali
pola keyakinan seseorang berdasarkan pengalaman
yang lebih.

Sumber:
Evi Susanti, Mohammad Taufiq, Muhammad Thamrin
Hidayat, Machmudah, Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa Sdn Margorejo Vi Surabaya Melalui Model
Jigsaw Vol 4 No 1 Edisi Juni 2019 ISSN 2684-7604)

5. Menurut Hamdani, dkk (2019) bahwa kemampuan


berpikir kritis terdiri dari beberapa indikator, yaitu
menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi,serta
membuat suatu keputusan untukmemecahkan
masalah.

Sumber:
Hamdani. M, Prayitno B.A, Karyanto, Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Metode
Eksperimen Vol 16 No 1 Edisi November)

Hasil Wawancara
1. Teman Sejawat
Siswa tidak berani mengeluarkan pendapatnya
karena takut apa yang disampaikan tidak di terima
atau di pahami oleh guru dan teman kelasnya. (Dian
Ariswati,.S.Pd )

2. Guru
Siswa belum terbiasa mengerjakan soal HOTS
(Masdar, S.Pd )

3. Kepala Sekolah
Rendahnya kemampuan berfikir kritis dipengaruhi:
 Pengelolaan kelas yang kurang baik
 Siswa belum terlatih untuk menganalisis
suatu permasalahan
 Kemampuan kognetif siswa masih berada pada
tingkat mengingat, memahami, dan menerapkan
(Jusman,S.Pd )

4. Pengawas
Kurangnya respon siswa dan kecenderungan
menghafal materi dari pada memahami konsep dan
menganalisis (Drs. Syawaluudin, MM)

5. Pakar
 Metode belajar yang kurang tepat
 Kurangnya latihan soal yang berbasis masalah
(Tahmid, S.Pd M.Pd)

6 Pemanfaatan Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan


TIK dalam analisis terhadap hasil
proses 1. Menurut Purnasari (2020) bahwa Pemanfaatan kajian literatur dan
pembelajaran teknologi dalam mengajar akan mendorong guru untuk wawancara dapat
yang belum menciptakan proses pembelajaran berbasis teknologi. diketahui bahwa
maksimal Pelatihan ini dilakukan pada guru di SDN Wulungsari penyebab masalah
dengan fokus pemanfaatan teknologi dalam pemanfaatan TIK
pembelajaran yang dilakukan secara daring. Melalui dalam proses
kegiatan pelatihan ini, ada peningkatan kemampuan pembelajaran yang
pada para guru di SDN Wulungsari dalam hal belum maksimal
pengelolaan pembelajaran berbasis teknologi di mana adalah
kemampuanmtersebut berada pada kompetensi  Kemampuan TIK
pedagogik. pada siswa masih
rendah
Sumber :
 Guru kesulitan
Purnasari, Pebria Dheni, Yosua Damas Sadewo. menggunakan
(2020). Pemanfaatan Teknologi Dalam Pembelajaran teknologi dalam
Sebagai Upaya Peningkatan Kompetesnsi Pedagogik. membuat media
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 10 Nomor 3, pembelajaran
2020

2. Menurut Abdullah (2017) Kreatifitas guru dalam


penggunaan media pembelajaran yaitu Proses
pembelajaran tergantung dari kompetensi guru
dalam menguasai materi pelajaran Sekolah
mengupayakan bantuan meningkatkan sarana
prasarana yang terkait dengan pendidikan sekolah
dan media pembelajaran terkait untuk meningkatkan
prestasi dan mutu pendidikan peserta didik
disekolah.

Sumber :
Abdullah, R. (2017). Pembelajaran dalam perspektif
kreativitas guru dalam pemanfaatan media
pembelajaran. Lantanida Journal, 4(1) : 35-49.
3. Menurut Muthoharoh (2019) Media merupakan alat
pembelajaran yang perlu diperhatikan oleh setiap guru
ketika hendak melaksanakan proses belajar mengajar
karena jika tidak ada perkembangan penggunaan
media dalam pembelajaran maka proses belajar
mengajar akan monoton dan tidak menyenangkan,
bahkan peserta didik cenderung malas untuk
mengikuti pembelajaran.

Sumber :

Muthoharoh M. (2019). Media Power Point dalam


Pembelajaran. Jurnal Tarbiyahsyariah Islamiah vol 26
No 1.

4. Menurut Salsabila & Agustian (2021) bahwa TIK


juga berfungsi memperkecil kesenjangan
penguasaan teknologi mutakhir. Teknologi juga
mempunyai peran dalam pembelajaran yaitu
memfasilitasi terbentuknya interaksi secara
kolaboratif dan membangun makna dalam konteks
yang lebih dapat dipahami secara bermakna.

Sumber :
Salsabila, Unik Hanifah & Niar Agustian. (2021).
Peran Teknologi Pendidikan Dalam Pembelajaran.
Islamika : Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2021; 123-133

5. Menurut Batoebara (2020) bahwa tujuan


mempelajari teknologi Informasi dan komunikasi
adalah menyadarkan mahasiswa akan potensi
perkembangan TIK yang terus berubah, memotivasi
kemampuan siswa untuk bias beradaptasi dan
mengantisipasi perkembangan TIK, mengembangkan
kompetensi siswa dalam menggunakan TIK untuk
mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai
aktifitas dalam kehidupan sehari-hari,
mengembangkan kemampuan belajar mandiri,
berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab
dalam penggunaan TIK untuk pembelajaran, bekerja,
dan pemecahan masalah sehari-hari.

Sumber:
Batoebara, Maria Ulfa. (2020). Teknologi Informasi
Dan Komunikasi, Penerbit Undhar Press: Medan
Hasil Wawancara
1. Teman sejawat
Guru kurang memiliki pengetahuan tentang media
teknologi, dan tidak adanya kemauan guru untuk
memanfaatkan tekhnologi dalam pembelajaran. (Dian
Ariswati,S.Pd )

2. Guru
Guru jarang menggunakan media teknologi
pembelajaran ( Masdar,.S.Pd)

3. Kepala Sekolah
Guru kurang percaya diri dalam menggunakan TIK
dalam melaksanakan proses pembelajaran dan guru
harus pandai dalam mengatur keadaan pembelajaran
(Jusman,S.Pd )

4. Pengawas
 Sarana dan prasarana masih kurang memadai
 Penayangan materi yang kurang menarik
 Kemampuan TIK pada siswa masih rendah
(Drs.Syawaluddin,MM)

5. Pakar
Pemanfatan teknologi dalam pembelajaran belum
efektif karena sarana dan prasarana belum memadai,
komptensi guru dalam menggunakan teknologi masih
kurang, serta sikap dan motivasi yang rendah untuk
menggunakan TIK dalam pembelajaran (Tahmid,
S.Pd M.Pd )

Anda mungkin juga menyukai