Sumber :
Hendrizal. (2022). Rendahnya Motivasi Belajar Siswa
dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Riset Pendidikan
Dasar dan Karakter. Vol. 2 N o. 1
Sumber :
Sumber :
Sumber :
Sumber :
Naibaho, Sri Wahuni., Rahmatika, Elindra., Eva,
Yanti Siregar. (2021). Analisis Faktor-Faktor
Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa MTS
Negeri 1 Tapanuli Tengah Disaat Pandemi Covid-19
Vo. 4 No 2 Edisi Juli 2021)
Hasil Wawancara
1. Teman Sejawat
Rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan karena
lemahnya motivasi dalam diri siswa untuk belajar
dan minat belajar siswa. (Dian Arsiwati,S.Pd)
2. Guru
Faktor yang mempengaruhi motivasi rendah yaitu,
keluarga kurang perhatian, tidak memiliki cita-cita
atau impian yang jelas, dan siswa merasa dirinya tidak
pintar (Masdar,.S.Pd)
3. Kepala Sekolah
Rendahnya motivasi siswa di pengaruhi oleh
penggunaan gadget yang berlebihan, sehingga siswa
lebih banyak bermedia sosial atau game online
dibandingkan untuk belajar (Jusman,S.Pd)
4. Pengawas
Guru tidak memiliki model pembelajaran menarik
yang bisa memotivasi siswa untuk belajar, dan
kurangnya perhatian orangtua dirumah
(Drs.Syawaluddin,M.M)
5. Pakar
Pembelajaran tidak menarik
Guru tidak inovatif
Kondisi internal dan eksternal siswa (Tahmid,S.Pd,
M.Pd)
2 Rendahnya hasil Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
belajar siswa 1. Menurut Ardilla dan Hartanto (2017) bahwa analisis terhadap hasil
terdapat 4 (empat) faktor yang mempengaruhi kajian literatur dan
wawancara
rendahnya hasil belajar siswa yaitu, kurangnya minat dapat
diketahui bahwa
siswa terhadap pelajaran matematika, kurangnya
penyebab masalah
konsentrasi siswa selama proses pembelajaran, rendahnya hasil
rendahnya pemahaman konsep siswa, serta kurangnya belajar siswa adalah:
kedisiplinan siswa. Model pembelajaran
yang digunakan
tidak inovatif
Sumber : Sistem penilaian
Ardilla, Ayu., Suryo Hartanto. (2017). Faktor Yang yang digunakan
Mempengaruhi Rendahnya Hasil Belajar Matematika tidak objektif
Siswa Mts Iskandar Muda Batam. Pythagoras, 6 (2):
175 – 186.
Sumber :
Maudratna, Tiara Putri Maduratna., Agung Setyawan.
(2022). Analisis Faktor Pengaruh Rendahnya Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas II SDN Banyuajuh 6
Kamal. 349-354.
Sumber :
Arviana, Azura., Syahrilfuddin., Zariul, Antosa.
Analisis Penyebab Rendahnya Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV b SD
Negeri 147 Pekanbaru. PGSD Present, 28-34
4. Menurut Kalsum (2020), terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu guru, siswa
sarana, alat dan media yang tersedia, dan lingkungan.
Sumber:
Kalsum, Umi. (2022). Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas VI Pada Subtema Bekerjasama
Mencapai Tujuan dengan Menggunakan Metode
Problem Based Learing, Penerbit RFM Pramedia:
Jember)
Sumber :
Meliana., Adrianus Dedy., Robert Budilaksana.
(2023). Analisis Faktor-Faktor yang Menyebabkan
Rendahnya Hasil Belajar Siswa di SD Negeri Karang
Ringin 1. Journal on Education Volume 05, No. 03,
Maret-April 2023, pp. 9356-9363
Hasil Wawancara
1. Tema Sejawat
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang rendah
yaitu kurangnya semangat belajar, dan motivasi
belajar siswa kurang. (Dian Ariswati S. Pd)
2. Guru
Faktornya yaitu, ruang kelas panas sehingga siswa
tidak konsentrasi untuk belajar, semangat belajar
siswa kurang, dan metode pembelajaran yang
digunakan guru masih konvensional. (Masdar, S.
Pd)
3. Kepala Sekolah
Kurangnya minat belajar siswa, rendahnya
pemahaman konsep siswa, dan kurangnya
kedisiplinan siswa ( Jusman,S.Pd )
4. Pengawas
Faktor internal siswa diantaranya: kesehatan dan
perhatian siswa
Faktor eksternal siswa dianataranya : metode
mengajar dan sarana (Drs.Syawaluddin, MM)
5. Pakar
Rendahnya kemampuan literasi dan numerasi
Model/metode pembelajaran tidak relevan
Faktor lingkungan belajar (Tahmid,.S.Pd, M.Pd)
Sumber :
Kodir, Abdul., Haris, Berlianto. (2021). Faktor–
Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Sikap Sosial
Siswa Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SMPI As-
Shofiani Ahmadi. Jurnal Pendidikan, Sains, dan
Humaniora Vol. 9, No. 7
Sumber :
Munafiah, Nazilatul., Khoirul Anwar. (2023). Peran
Guru Dalam Mengembangkan Sikap Sosial Melalui
Pembelajaran IPS Di MTs Miftahussalam 1
Wonosalam Demak. Sosiolium 5 (1)
Sumber :
Fauziah, Dwi Septy Maysaroh., Heri Maria Zulfiati.
(2020) Peran Guru Dalam Mengembangkan Sikap
Sosial Peserta Didik Pada Pembelajaran Tematik
Bermuatan Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV Sdn
Pendemsari Sleman. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-
SD-an, Vol. 6, Nomor 2
Sumber :
Sabarudin, La ode. (2023). Faktor-Faktor Penyebab
Rendahnya Hubungan Sosial Siswa Dan Upaya
Mengatasinya. Jurnal Attending, Volume 2 Nomor 3,
553-564
5. Menurut Ambarwati dan Lisdiana (2023) bahwa Siswa
menanamkan sikap sosial melalui pembiasaan, kurang
keteladanan, memberikan nasehat, arahan, teguran, berkolaborasi
sanksi, dan memberikan contoh sebagai figure yang dengan siswa yang
baik kepada peserta didik. Contohnya seperti lain
memberikan motivasi berupa kalimat-kalimat positif
saat pembelajaran IPS di kelas, melakukan donasi
seikhlasnya jika terhadap teman atau guru yang
mengalami musibah, bertutur kata sopan dan
menghargai orang yang lebih tua. Dengan
pembelajara n IPS diharapka n dapat tertanam sikap
sosial yang baik pada diri siswa kepada siapapun.
Sumber :
Ambarwati, Yulia., Lisdiana, Anita. (2023).
Penanaman Sikap Sosial dalam Pembelajaran IPS di
SMP Negeri 2 Seputih Surabaya. Jurnal Social
Pedagogy. Vol. 4, No. 2, Halaman: 105 - 116
Hasil Wawancara
1. Teman Sejawat
Rendahnya interaksi sosial antar siswa karena sifat
bawaan anak atau karakteristik yang beragam
(Dian Ariswati,S.Pd )
2. Guru
Adanya komunikasi yang renggang antar siswa
(Masdar, S. Pd)
3. Kepala Sekolah
Secara umum interaksi antar siswa diharapkan
berlangsung dengan baik. Begitu pula guru dalam
memberi motivasi di sekolah dalam membangun
jejaring interaksi di lingkungan sekolah.
(Jusman,.S.Pd)
4. Pengawas
Kurangnya interaksi antar siswa karena dampak
dari pembelajaran daring dimasa pandemi. Mulai dari
tidak mengenal satu sama lain hingga tidak mengenal
guru yang mengajar dan kurangnya kolaborasi dalam
proses pembelajaran (Drs.Syawaluddin,MM)
5. Pakar
Rendahnya interaksi sosial di pengaruhi:
Faktor struktur sosial
Pengelolaan kelas yang kurang maksimal
Menurungnya sikap social (Tahmid, S.Pd, M.Pd)
4 Belum adanya Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
pemanfaatan 1. Menurut Nurbiyanto (2019) bahwa penerapan model analisis terhadap hasil
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) mampu kajian literatur dan
pembelajaran meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TKR 4 wawancara dapat
yang inovatif pada mata pelajaran PKKR di SMK N 2 Yogyakarta. diketahui bahwa
Persentase siswa yang mencapai KKM meningkat penyebab masalah
menjadi 66,67% pada siklus I dan 85,71% pada siklus belum adanya
II. pemanfaatan model
pembelajaran yang
Sumber : inovatif adalah :
Nurbiyanto, Eko. (2019). Implementasi Problem Model
Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pembelajaran
Siswa Kelas XI Jurusan Tkr Smk Negeri 2 yang digunakan
Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Vol masih berpusat pada
2, Nomor 1. guru
Guru selalu
2. Menurut Dewi, dkk (2021) bahwa penerapan model menggunakan
pembelajaran PBL pada siklus I dengan nilai rata-rata metode ceramah
sebesar 57,9 yang berada pada kategori rendah dan
pada siklus II peningkatan rata-rata 71,1 dan
ketuntasan belajar 73,9% dengan kategori tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran Problem Based Learning dapat
meningkatkan hasil belajar tematik.
Sumber :
Dewi, Widya Puspita Dewi., Gd. Wira Bayu2., Ni
Nym., Arca Aspini. (2021). Model Pembelajaran
Problem Based Learning Meningkatkan Hasil Belajar
Tematik (Muatan Pelajaran IPA) pada Siswa Kelas IV
SD. Journal for Lesson and Learning Studies Volume
4, Number 2, pp. 158-164
Sumber :
Lestari, Niken Dwi. (2022). Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada
Materi Evolusi. Indonesian Journal of Education and
Learning Vol. 6/No. 1
4. Menurut Yuliani dan Rahman (2022) bahwa
Keaktifan peserta didik kelas X AK 2 selama
penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning sangat baik. Hal ini terlihat dari rata-rata
skor keaktifan peserta didik setelah siklus tiga adalah
80,84 pada kategori aktif. Hal ini menunjukkan bahwa
penerapan model pembelajaran PBL dapat
meningkatkan hasil belajar dan keaktifan peserta
didik.
Sumber :
Yuliani, Ni Komang., Edi Suhardi Rahman. (2022).
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (Pbl) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik. Jurnal Pendidikan dan Profesi
Keguruan Vol 1(2) pp.82-91
Sumber:
Yusrina, Farida., Bain Bain, Andy Suryadi. (2019).
Hambatan Guru Dalam Menerapkan Model
Pembelajaran Inovatif Pada Mata Pelajaran Sejarah
di SMP Negeri 3 Magelang. Vol 8 No 1.
Hasil Wawancara
1. Teman Sejawat
Guru sepenuhnya belum menunjukkan kreatifitasnya
dalam menggunakan model pembelajaran cenderung
masih berpusat pada guru. (Dian Ariswati,.S.Pd)
2. Guru
Kekurangan dan keterbatasan sarana dan prasarana
Siswa terbiasa dihadapkan pada
pembelajaran konvensional
(Masdar,.S.Pd )
3. Kepala Sekolah
Guru harus upgrade ilmu terkait pembelajaran
Guru kurang menguasai teknologi informasi
(Jusman, S.Pd )
4. Pegawas
Guru belum belum sepenuhnya menguasai model-
model pembelajaran inovatif,
(Drs.Syawaluddin,MM)
5. Pakar
Guru tidak update ilmu dalam bidang IT
Tidak memaksimalkan mengikuti perkembangan
pembelajaran inovatif (Tahmaid, M.Pd )
5 Rendahnya Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
kemampuan 1. Menurut Tumanggor (2021) bahwa faktor yang analisis terhadap hasil
berpikir kritis mempengaruhi kemampuan berfikir kritis pada kajian literatur dan
pada siswa peserta didik yaitu faktor internal seperti karakteristik wawancara dapat
diketahui bahwa
pserta didik, pengalaman, dan gaya belajar. penyebab masalah
Sedangkan faktor eksternal yaitu metode rendahnya
pembelajaran dan strategi pembelajaran. kemampuan berpikir
kritis pada siswa yaitu:
Sumber: Siswa belum
terbiasa
Tumanggor, Mike. (2021). Cara Jitu Menghadapi
mengerjakan soal
Tantangan Pembelajaran Abad 21. Penerbit Gracias yang bersifat HOTS
Logis Kreatif: Ponorogo. Kemampuan
kognitif siswa masih
2. Menurut Sihotang (2019) ada beberapa cara berfikir di level rendah
yang menghambat pola berpikir kritis, yaitu: cara (LOTS)
Sistem penilaian
bepikir yang berpusat pada diri sendiri, pola piker
guru belum
yang mengabaikan nila-nilai universal, kebiasaan
berorientasi pada
befikir tanpa pengujian, mengumbar kepentingan penilaian HOTs
kelompok atau kolektif, dan pemujaan kepada
teknologi
Sumber:
Sihotang, Kasdin. (2019). Berpikir Kritis Kecakapan
Hidup di Era Digital. Penerbit PT Kanisius: Sleman)
Sumber:
Lismaya, Lilis. (2019). Berpikir Kritis & Pbl
(Problem Based Learning). Penerbit Media Sahabat
Cendekia: Surabaya).
Sumber:
Evi Susanti, Mohammad Taufiq, Muhammad Thamrin
Hidayat, Machmudah, Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa Sdn Margorejo Vi Surabaya Melalui Model
Jigsaw Vol 4 No 1 Edisi Juni 2019 ISSN 2684-7604)
Sumber:
Hamdani. M, Prayitno B.A, Karyanto, Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Metode
Eksperimen Vol 16 No 1 Edisi November)
Hasil Wawancara
1. Teman Sejawat
Siswa tidak berani mengeluarkan pendapatnya
karena takut apa yang disampaikan tidak di terima
atau di pahami oleh guru dan teman kelasnya. (Dian
Ariswati,.S.Pd )
2. Guru
Siswa belum terbiasa mengerjakan soal HOTS
(Masdar, S.Pd )
3. Kepala Sekolah
Rendahnya kemampuan berfikir kritis dipengaruhi:
Pengelolaan kelas yang kurang baik
Siswa belum terlatih untuk menganalisis
suatu permasalahan
Kemampuan kognetif siswa masih berada pada
tingkat mengingat, memahami, dan menerapkan
(Jusman,S.Pd )
4. Pengawas
Kurangnya respon siswa dan kecenderungan
menghafal materi dari pada memahami konsep dan
menganalisis (Drs. Syawaluudin, MM)
5. Pakar
Metode belajar yang kurang tepat
Kurangnya latihan soal yang berbasis masalah
(Tahmid, S.Pd M.Pd)
Sumber :
Abdullah, R. (2017). Pembelajaran dalam perspektif
kreativitas guru dalam pemanfaatan media
pembelajaran. Lantanida Journal, 4(1) : 35-49.
3. Menurut Muthoharoh (2019) Media merupakan alat
pembelajaran yang perlu diperhatikan oleh setiap guru
ketika hendak melaksanakan proses belajar mengajar
karena jika tidak ada perkembangan penggunaan
media dalam pembelajaran maka proses belajar
mengajar akan monoton dan tidak menyenangkan,
bahkan peserta didik cenderung malas untuk
mengikuti pembelajaran.
Sumber :
Sumber :
Salsabila, Unik Hanifah & Niar Agustian. (2021).
Peran Teknologi Pendidikan Dalam Pembelajaran.
Islamika : Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2021; 123-133
Sumber:
Batoebara, Maria Ulfa. (2020). Teknologi Informasi
Dan Komunikasi, Penerbit Undhar Press: Medan
Hasil Wawancara
1. Teman sejawat
Guru kurang memiliki pengetahuan tentang media
teknologi, dan tidak adanya kemauan guru untuk
memanfaatkan tekhnologi dalam pembelajaran. (Dian
Ariswati,S.Pd )
2. Guru
Guru jarang menggunakan media teknologi
pembelajaran ( Masdar,.S.Pd)
3. Kepala Sekolah
Guru kurang percaya diri dalam menggunakan TIK
dalam melaksanakan proses pembelajaran dan guru
harus pandai dalam mengatur keadaan pembelajaran
(Jusman,S.Pd )
4. Pengawas
Sarana dan prasarana masih kurang memadai
Penayangan materi yang kurang menarik
Kemampuan TIK pada siswa masih rendah
(Drs.Syawaluddin,MM)
5. Pakar
Pemanfatan teknologi dalam pembelajaran belum
efektif karena sarana dan prasarana belum memadai,
komptensi guru dalam menggunakan teknologi masih
kurang, serta sikap dan motivasi yang rendah untuk
menggunakan TIK dalam pembelajaran (Tahmid,
S.Pd M.Pd )