Anda di halaman 1dari 8

LK 1.

3 Penentuan Akar Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa : TAUFIK, S.Pd
Nomor NIM : 201501668245
Asal Institusi : SD Negeri 1 Senawang Kec. Orong Telu
Petunjuk: Setelah mengeksplorasi penyebab-penyebab masalah, langkah
selanjutnya adalah menentukan akar penyebab masalah yang paling
mendekati konteks yang dihadapi guru di kelas/sekolahnya. Gunakan
petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam penentuan akar penyebab
masalah:

1. Berkonsultasi dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas


Sekolah/Rekan Sejawat dan pakar/pihak terkait:
• Diskusikan temuan Anda mengenai penyebab masalah
• Bagikan informasi tentang penyebab masalah yang telah Anda
identifikasi dan jelaskan konteks spesifik yang Anda hadapi.
• Tanyakan pendapat, saran, dan rekomendasi mereka dalam
menentukan akar penyebab masalah yang paling relevan.
2. Analisis dan Pertimbangan:
• Tinjau kembali data dan informasi yang telah Anda kumpulkan
selama eksplorasi penyebab masalah.
• Pertimbangkan konteks kelas/sekolah yang Anda hadapi dan
evaluasi akar penyebab masalah yang paling relevan untuk
situasi tersebut.
• Identifikasi akar penyebab masalah yang memiliki dampak
signifikan terhadap hasil pembelajaran atau tantangan yang
dihadapi oleh guru dalam tugas sehari-hari.
3. Penentuan Masalah dan Akar Penyebab:
• Pilih minimal 2 (dua) masalah yang paling sesuai dengan tugas
keseharian guru.
• Jelaskan akar penyebab dari setiap masalah yang dipilih secara
rinci.
• Tinjau kembali penelitian dan analisis Anda untuk memastikan
akar penyebab tersebut relevan dan memiliki potensi untuk
diatasi.

Pastikan untuk mencatat informasi yang diperoleh dalam lembar kerja dan
gunakan sebagai panduan dalam langkah-langkah berikutnya untuk
menemukan solusi bagi masalah yang telah diidentifikasi
Analisis Akar Penyebab Masalah Terpilih
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Akar Penyebab Masalah Masalah (Data yang akan
Pendukung) Diselesaikan
1. Motivasi dan keterlibatan peserta didik dalam Setelah dilakukan analisis terhadap Berdasarkan analisis dan 1. Motivasi dan
pembelajaran masih kurang pada mata pelajaran hasil kajian literatur dan hasil pertimbangan kondisi keterlibatan
Matematika kelas 1 Sekolah Dasar wawancara, maka penyebab kelas, akar penyebab peserta didik
Berdasarkan Kajian Literatur : masalah kurangnya motivasi dan masalah motivasi dan dalam
1. Kuncoro Adi Saputro, 2021, Kurangnya motivasi peserta keterlibatan peserta didik dalam keterlibatan peserta didik pembelajaran
didik dan keterlibatan dalam pembelajaran di pengaruhi oleh mata pelajaran Matematika adalah dalam pembelajaran masih masih kurang
pembelajaran yang digunakan guru kelas masih kurang sebagai berikut : kurang pada mata pada mata
bervariasi serta kurangnya menggunakan media 1. Guru kelas masih kurang pelajaran Matematika pelajaran
pembelajaran yang menarik. Siswa hanya mengerjakan buku bervariasi serta kurangnya kelas 1 Sekolah Dasar Matematika
siswa serta kurangnya penjelasan dalam pembelajaran. menggunakan media pembelajaran adalah sebagai berikut : kelas 1 Sekolah
Akibatnya siswa kurang motivasi dan hasil belajar siswa yang menarik. 1. Guru kelas masih Dasar
rendah. 2. Peserta didik hanya mengerjakan kurang bervariasi serta 2. Peserta didik
2. Defany Dwi Rahmadhani, 2023, Faktor yang mempengaruhi buku siswa serta kurangnya kurangnya mengalami
kurangnya motivasi belajar terdiri dari : faktor intern yang penjelasan dalam pembelajaran. menggunakan media kesulitan dalam
berpengaruh pada proses belajar seperti: sikap terhadap 3. Peserta didik menganggap mata pembelajaran yang memahami soal
belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah pelajaran Matematika merupakan menarik. matematika yang
bahan belajar, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali mata pelajaran yang sangat sulit, 2. Peserta didik hanya disajikan dalam
hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi atau sehingga peserta didik kurang mengerjakan buku siswa bentuk cerita.
unjuk hasil belajar, rasa percaya diri siswa, intelegensi dan tertarik akan mempelajari mata serta kurangnya
keberhasilan belajar, kebiasaan siswa serta cita-cita siswa. pelajaran tersebut. penjelasan dalam
Adapun faktor ekstern yang berpengaruh pada proses belajar pembelajaran
seperti : guru sebagai pembina siswa belajar, prasarana dan
sarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial
siswa di sekolah dan kurikulum sekolah.

Berdasarkan Hasil Wawancara :


1. Dari hasil wawancara bersama Bapak Harjo, S.Pd, selaku
Kepala Sekolah SDN 1 Senawang Kec. Orong Telu, beliau
menyamjpaikan bahwa beberapa penyebab kurangnya
motivasi dan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran
mata pelajaran matematika adalah peserta didik menganggap
mata pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sangat
sulit dan kurang menyenangkan.
2. Dari hasil wawancara bersama rekan sejawat Bapak Juhri
Muslim, S.Pd., menjelaskan bahwa faktor penyebab
motivasi dan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran
masih kurang pada mata pelajaran Matematika kelas 1
Sekolah Dasar adalah kurangnya sarana dan prasarana
penunjang yang mendukung dalam proses pembelajaran
khususnya mata pelajaran matematika di sekolah.
3. Hasil wawancara bersama Bapak Abdurrazak, S.Pd.,
selaku pengawas sekolah, beliau menyampaikan bahwa
faktor penyebab kurangnya motivasi dan keterlibatan peserta
didik dalam pembelajaran mata pelajaran matematika adalah
masih kurangnya inovasi guru dalam memberikan
pembelajaran sehari-hari khususnya mata pelajaran
Matematika, sehingga peserta didik menjadi jenuh dan
merasa mata pelajaran matematika itu membosankan.
2. Pemahaman dan minat peserta didik kelas 1 terhadap Setelah dilakukan analisis terhadap Berdasarkan analisis dan
membaca masih tergolong rendah pada mata pelajaran hasil kajian literatur dan hasil pertimbangan kondisi
Bahasa Indonesia wawancara, maka penyebab masalah kelas, akar penyebab
Berdasarkan Kajian Literatur : rendahnya minat literasi membaca masalah rendahnya minat
1. Menurut Citra Pratama Sari (2018) bahwa faktor internal siswa adalah : literasi membaca siswa
penyebab rendahnya minat melakukan kegiatan literasi 1. Siswa kurang dibiasakan untuk adalah sebagai berikut :
adalah kemampuan membaca dan kurangnya kebiasaan membaca. 1. Siswa kurang
membaca. Faktor eksternal penyebab rendahnya minat 2. Terbatasnya sarana dan prasarana dibiasakan untuk
membaca siswa adalah lingkungan sekolah yang kurang yang menunjang siswa untuk membaca.
mendukung, peran perpustakaan belum maksimal, membaca. 2. Bahan bacaan yang
keterbatasan buku/bahan bacaan, keluarga kurang 3. Bahan bacaan yang kurang kurang menarik dan
mendukung, dan pengaruh menonton televisi serta menarik dan tidak dilengkapi tidak dilengkapi
penggunaan handphone. gambar. gambar.
2. Menurut Witanto (2018), menyatakan faktor dari penyebab 4. Kesadaran peserta didik dalam hal 3. Kesadaran peserta
kurangnya literasi yaitu : membaca masih rendah. didik dalam hal
1. Permasalahan di dalam lingkungan sekolah seperti : membaca masih
rendah.
a. Terbatasnya sarana dan prasarana membaca seperti
ketersediaan perpustakaan dan buku-buku bacaan
yang bervariasi.
b. Faktor lainnya ialah situasi belajar yang kurang
memotivasi para siswa untuk mempelajari buku-buku
tertentu di luar buku-buku paket.
c. Kurangnya role model (dari kalangan guru) bagi
siswa dalam hal membaca. Tidak banyak guru yang
mengisi waktu luang untuk membaca.
2. Permasalahan di luar lingkungan sekolah yaitu :
a. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi
elektronik.
b. Berkembangnya sebuah teknologi informasi
menyebabkan kurangnya minat masyarakat terhadap
aktivitas membaca buku.
c. Berkembangnya handphone dan internet
menyebabkan kurangnya minat manusia terhadap
buku.
d. Banyaknya keluarga yang belum menanamkan
kebiasaan wajib membaca.

Berdasarkan Hasil Wawancara :


1. Dari hasil wawancara bersama Bapak Harjo, S.Pd, selaku
Kepala Sekolah SDN 1 Senawang Kec. Orong Telu, beliau
menyamjpaikan bahwa mengapa minat siswa melakukan
kegiatan membaca masih rendah antara lain:
a. Pilihan buku bacaan kurang beragam
b. Siswa terpengaruh oleh hp, sehingga siswa lebih memilih
bermain game daripada membaca
c. Siswa kurang lancar dalam membaca
d. Kurangnya waktu untuk melakukan literasi sebelum
pembelajaran dimulai.
2. Dari hasil wawancara bersama rekan sejawat Bapak Juhri
Muslim, S.Pd., menjelaskan bahwa minat siswa melakukan
kegiatan membaca masih rendah antara lain : buku-buku
kurang dilengkapi gambar yang menarik dan terdapat kata-
kata yang sulit dipahami oleh peserta didik.
3. Hasil wawancara bersama Bapak Abdurrazak, S.Pd.,
selaku pengawas sekolah, beliau menyampaikan bahwa
minat siswa melakukan kegiatan membaca masih rendah
antara lain ruang membaca yang tidak nyaman dan peserta
didik lebih suka bermain daripada membaca.
3. Peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami soal Setelah dilakukan analisis terhadap Berdasarkan analisis dan
matematika yang disajikan dalam bentuk cerita. hasil kajian literatur dan hasil pertimbangan kondisi
Berdasarkan Kajian Literatur : wawancara, maka penyebab masalah kelas, akar penyebab
1. Dian Rizky Utari, 2019, faktor yang menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan peserta didik mengalami
kesulitan belajar matematika berasal dari faktor internal
dalam memahami soal matematika kesulitan dalam
dan faktor eksternal. Faktor internal yang berasal dari siswa
yang disajikan dalam bentuk cerita : memahami soal
meliputi IQ atau intelegensi, sikap siswa dalam belajar1. Peserta didik kesulitan dalam matematika yang disajikan
matematika, motivasi belajar siswa yang masih rendah, memecahkan masalah adalah dalam bentuk cerita adalah
kesehatan tubuh yang tidak optimal, dan kemampuan kurangnya ketrampilan dalam sebagai berikut :
pengindraan siswa yang kurang. Sedangkan faktor eksternal menyelesaikan masalah 1. Kurangnya ketrampilan
yang berasal dari luar siswa antara lain kurangnya variasimatematika dan kurangnya dalam menyelesaikan
mengajar guru, penggunaan media pembelajaran yang kemampuan kognitif peserta masalah matematika
belum maksimal, sarana prasarana di sekolah, serta didik. dan kurangnya
lingkungan keluarga. 2. Kurangnya suasana belajar kemampuan kognitif
2. Iffa Mahira, 2022, Faktor yang mempengaruhi peserta didik matematika yang menyenangkan peserta didik.
kesulitan dalam memecahkan masalah soal cerita di di kelas serta kurang 2. Kurangnya suasana
matematika adalah kurangnya ketrampilan dalam menyediakan tempat belajar belajar matematika
menyelesaikan masalah matematika dan kurangnya nyaman di ruang kelas. yang menyenangkan di
kemampuan kognitif peserta didik serta cara mendidik anak
3. Penggunaan metode pembelajaran di kelas serta kurang
oleh orang tua mereka di rumah dan faktor guru di sekolah,yang digunakan guru yang tidak menyediakan tempat
kemudian alat-alat pembelajaran, kondisi tempat belajar, tepat, kurangnya kebiasaan guru belajar nyaman di
serta kurikulum dan lain-lain. untuk memberikan latihan soal- ruang kelas.
soal cerita yang bervariasi, dan
Berdasarkan Hasil Wawancara : kurangnya kejelasan guru dalam
1. Dari hasil wawancara bersama Bapak Harjo, S.Pd, selaku menjelaskan materi di dalam kelas
Kepala Sekolah SDN 1 Senawang Kec. Orong Telu, beliau
menyampaikan bahwa faktor yang menyebabkan peserta
didik mengalami kesulitan dalam memahami soal
matematika yang disajikan dalam bentuk cerita adalah
kurangnya suasana belajar matematika yang menyenangkan
di di kelas, seperti kurang menyediakan tempat belajar
nyaman di ruang kelas.
2. Dari hasil wawancara bersama rekan sejawat Bapak Juhri
Muslim, S.Pd., menjelaskan siswa kesulitan dalam
mengerjakan soal cerita disebabkan karena siswa kurang
cermat dalam membaca dan memahami kalimat demi
kalimat serta mengenai apa yang diketahui dalam soal dan
apa yang ditanyakan, serta bagaimana cara menyelesaikan
soal secara tepat.
3. Hasil wawancara bersama Bapak Abdurrazak, S.Pd.,
selaku pengawas sekolah, beliau menyampaikan penggunaan
metode pembelajaran yang digunakan guru yang tidak tepat,
kurangnya kebiasaan guru untuk memberikan latihan soal-
soal cerita yang bervariasi, dan kurangnya kejelasan guru
dalam menjelaskan materi di dalam kelas.
4. Kurangnya perhatian orang tua peserta didik dalam Setelah dilakukan analisis terhadap Berdasarkan analisis dan
belajar. hasil kajian literatur dan hasil pertimbangan kondisi
Berdasarkan Kajian Literatur: wawancara, maka penyebab masalah kelas, akar penyebab
1. Rini, I. S., Kencana Dewi, S. E., & Supangat, S. (2020), kurangnya perhatian orang tua masalah kurangnya
kurangnya perhatian orang tua disebabkan anggapan bahwa peserta didik dalam belajar antara lain perhatian orang tua peserta
pendidikan merupakan tugas guru di sekolah sehingga sudah : didik dalam belajar adalah
cukup hanya menyekolahkan saja, maka tanggung jawab 1. Orang tua mempunyai anggapan sebagai berikut :
mereka atas pendidikan anaknya telah terpenuhi. Mereka bahwa pendidikan merupakan 1. Orang tua mempunyai
beranggapan bahwa orang tua tidak perlu lagi tugas guru di sekolah sehingga anggapan bahwa
memperhatikan belajar anaknya di rumah karena sudah sudah cukup hanya pendidikan merupakan
cukup belajar di sekolah. menyekolahkan saja, maka tugas guru di sekolah
2. Maulida Ulfa Hidayah, 2022, peran orang tua dalam tanggung jawab mereka atas sehingga sudah cukup
pendidikan sangat dibutuhkan siswa untuk meningkatkan pendidikan anaknya telah hanya menyekolahkan
minat belajar. Perhatian orang tua merupakan faktor terpenuhi. saja, maka tanggung
eksternal dari minat belajar. Pengaruh dari kurangnya jawab mereka atas
perhatian dalam pendidikan anaknya mengakibatkan anak 2. Pengetahuan orang tua terhadap pendidikan anaknya
kurang aktif saat diskusi kelompok, kurang aktif saat sesi pentingnya pendidikan bagi anak telah terpenuhi.
tanya jawab, tidak mengumpulkan PR tepat waktu, sulit masih rendah, serta mereka juga 2. Pengetahuan orang tua
menjelaskan materi yang telah diajarkan. kurang menyadari pentingnya terhadap pentingnya
perhatian orang tua terhadap hasil pendidikan bagi anak
Berdasarkan Hasil Wawancara: belajar anak. masih rendah, serta
1. Dari hasil wawancara bersama Bapak Harjo, S.Pd, selaku 3. Kurangnya sekolah memotivasi mereka juga kurang
Kepala Sekolah SDN 1 Senawang Kec. Orong Telu, beliau atau mengajak orang tua peserta menyadari pentingnya
menyampaikan bahwa kurangnya perhatian orang tua peserta didik terlibat dalam kegiatan yang perhatian orang tua
didik dalam belajar disebabkan oleh pengetahuan orang tua berkaitan dengan kegiatan proses terhadap hasil belajar
terhadap pentingnya pendidikan bagi anak masih rendah, belajar mengajar di sekolah. anak.
serta mereka juga kurang menyadari pentingnya perhatian
orang tua terhadap hasil belajar anak
2. Dari hasil wawancara bersama rekan sejawat Bapak Juhri
Muslim, S.Pd., menjelaskan bahwa faktor penyebab
kurangnya perhatian orang tua peserta didik dalam belajar
adalah orang tua menganggap bahwa tanggung jawab
pendidikan putra-putrinya adalah guru dan pihak sekolah.
3. Hasil wawancara bersama Bapak Abdurrazak, S.Pd.,
selaku pengawas sekolah, beliau menyampaikan bahwa
faktor penyebab kurangnya perhatian orang tua peserta didik
dalam belajar adalah kurangnya sekolah memotivasi atau
mengajak orang tua peserta didik terlibat dalam kegiatan
yang berkaitan dengan kegiatan proses belajar mengajar di
sekolah.
5. Sulitnya terjalin komunikasi antara guru dengan orang tua Setelah melakukan analisis Berdasarkan analisis dan
peserta didik berdasarkan kajian literatur dan hasil pertimbangan kondisi
Berdasarkan Kajian Literatur : wawancara, maka disimpulkan kelas, akar penyebab orang
1. Menurut Umar Samsudin (2022), sulitnya terjalin bahwa penyebab orang tua siswa tua siswa kurang
komunikasi antara guru dengan orang tua peserta didik kurang mendukung proses mendukung proses
dipengaruhi oleh beberapa hambatan antara lain : pembelajaran disekolah dikarenakan: pembelajaran disekolah
1. Hambatan yang disebabkan oleh sikap guru. Beberapa 1. Orang tua sibuk bekerja sehingga adalah sebagai berikut :
guru memiliki pandangan yang salah jika keluarga yang tidak sempat meluangkan waktu 1. Orang tua sibuk bekerja
sehingga tidak sempat
berpenghasilan rendah kurang berminat pada pendidikan untuk memberi perhatian kepada meluangkan waktu
anaknya dibanding dengan yang berpengasilan tinggi. anaknya. untuk memberi
2. Kurang yakinya guru untuk mengubah pemahanan orang 2. Orang tua belum memandang perhatian kepada
tua siswa. Hambatan yang datang dari guru terlihat dari bahwa keluarga merupakan anaknya.
ketidakyakinannya untuk melibatkan orang tua di sumber pendidikan yang paling 2. Orang tua belum
sekolah. utama memandang bahwa
3. Pandangan orang tua yang kurang tepat. Hambatan 3. Kurangnya SDM orang tua keluarga merupakan
kerjasama guru dan orang tua disebabkan atas membuat orang tua tidak paham sumber pendidikan
pandangan-pandangan orang tua terhadap sekolah di pentingnya pendidikan. yang paling utama
antaranya: bahwa ada penghambat antara orang tua dan 4. Guru kurang melibatkan orang tua
cara mendidik anak dari kalangan ekonomi rendah. dalam proses pembelajaran
2. Menurut Mardiya (2000), faktor penyebab orang tua siswa
kurang mendukung proses pembelajaran di sekolah karena
kurangnya komunikasi antara sekolah dan orangtua sehingga
terjadi ketidaksepahaman dalam proses mendidik.

Berdasarkan Hasil Wawancara :


1. Dari hasil wawancara bersama Bapak Harjo, S.Pd, selaku
Kepala Sekolah SDN 1 Senawang Kec. Orong Telu, beliau
menyamjpaikan bahwa penyebab komunikasi antara guru
dan orang tua siswa belum maksimal disebabkan oleh faktor
kebanyakan orang tua siswa bercerai (broken home)
sehingga proses pembelajaran siswa tidak terkontrol dengan
baik.
2. Dari hasil wawancara bersama rekan sejawat Bapak Juhri
Muslim, S.Pd., menjelaskan bahwa komunikasi antara guru
dan orang tua siswa belum maksimal di pengaruhi orang tua
sibuk dengan urusannya sendiri.
3. Hasil wawancara bersama Bapak Abdurrazak, S.Pd.,
selaku pengawas sekolah, beliau menyampaikan bahwa
kurang maksimalnya komunikasi antara guru dan orang tua
siswa disebabkan oleh orang tua mengalami kesulitan dalam
memahami perilaku anak-anaknya.

Anda mungkin juga menyukai