Oleh :
Nama : Berliana Ameylia
NIM : B1A019082
Rombongan : VI
Kelompok :5
Asisten : Pramudia Muhammad Rizki
A. Latar Belakang
Spesies adalah salah satu unit dasar untuk dibandingkan di hampir semua
bidang biologi, dari anatomi ke perilaku, pengembangan, ekologi, evolusi,
genetika, biologi molekuler, paleontology, fisiologi, dan sistematika (Aldhebiani,
2018). Spesies berasal dari bahasa latin yang artinya jenis atau penampakan.
Spesies adalah unit populasi terbesar dimana pertukaran genetik mungkin terjadi
dan terisolasi dari populasi yang lainnya secara genetik (Helmi, 2017). Spesies
adalah kelompok populasi ilmiah yang secara actual maupun potensial bisa saling
kawin, dan menghasilkan keturunan yang fertile dan kelompok ini secara
reproduktif terisolasi dari kelompok lain (Mayr, 1963).
Spesiasi adalah proses pembentukan spesies baru. Suatu spesies dapat
mengalami spesiasi apabila mengalami hal-hal seperti isolasi geografi, isolasi
reproduksi, dan perubahan genetika (Campbell et al., 2003). Proses pembentukan
spesies dalam kajian spesiasi tidak hanya dilihat dari perbedaan fenotip yang
muncul saja, melainkan juga dianalisis dari proses pemisahan genetik dalam suatu
populasi (Stearn & Hoekstra, 2003). Analisis pemisahan genetik dalam kajian
spesiasi memerlukan data-data molekuler berupa sekuen DNA (Amor et al.,
2014). Spesiasi ini membahas mengenai proses pembentukan spesies yang
meliputi mekanisme spesiasi prakawin dan pascakawin (Lismaya, 2017).
Spesiasi pada suatu populasi umumnya dapat disebabkan oleh mekanisme
pengisolasian, mutasi, seleksi alam, serta poliploidi. Mekanisme pengisolasian
dapat terjadi karena adanya isolasi geografi pada populasi yang selanjutnya dapat
menciptakan spesiasi simpatrik, alopatrik, peripatrik, parapatrik, dan spesiasi
simpatrik karena poliploidi (Muzayyinah, 2012). Mayoritas para ahli biologi
berpandangan bahwa faktor awal dalam proses spesiasi adalah pemisahan
geografis, karena selama populasi dari spesies yang sama masih dalam hubungan
langsung maupun tidak langsung gene flow masih dapat terjadi, meskipun
berbagai populasi di dalam sistem dapat menyimpang di dalam beberapa sifat
sehingga menyebabkan variasi intraspesies. Isolasi reproduksi dapat terjadi karena
pencegahan aliran gen antara dua sistem populasi yang berdekatan akibat faktor
ekstrinsik (geografis). Isolasi intrinsik dapat mencegah bercampurnya dua
populasi atau mencegah interbreeding jika kedua populasi tersebut berkumpul
kembali setelah batas pemisahan tidak ada. Mekanisme isolasi intrinsik yang
mungkin dapat timbul yaitu isolasi sebelum perkawinan dan isolasi sesudah
perkawinan. Isolasi sebelum perkawinan merintangi pembuahan telur jika
anggota-anggota spesies yang berbeda berusaha untuk saling mengawini (Odum,
1993).
Salamander ensatina merupakan salamander kecil, tumbuh sekitar 3-8 cm.
Salamander ensatina dapat ditemukan dari ujung barat daya British Columbia, Kanada,
menyusuri pantai Amerika Utara hingga ke puncak Semenanjung Baja California di
Meksiko. Spesies ini juga tinggal di lereng barat pegunungan Cascade dan Sierra Nevada.
Spesies ini memiliki banyak variasi warna, tetapi mayoritas memiliki warna oranye atau
kuning pada punggung kaki mereka. Kebanyakan Salamander ensatina dewasa
memiliki tubuh berwarna coklat atau jingga, sedangkan yang remaja berwarna coklat tua
dengan bintik-bintik oranye terang di bagian punggung tungkai mereka. Salamander
ensatina memiliki mata yang besar dan biasanya 12 sampai 13 alur kosta di sepanjang
tubuh. Salamander ensatina adalah bagian dari keluarga salamander tanpa paru-paru
yang melakukan proses pernapasan melalui kulit tipis mereka. Salamander ensatina
jantan memiliki bibir atas yang lebih besar dari betina dan ekor yang sangat unik.
Ekornya tampak bengkak dan bulat, dengan penyempitan yang terlihat di pangkalnya,
membuat bagian ini tampak lebih tipis dari yang lain. Betina biasanya memiliki ekor yang
lebih pendek (Kuchta et al., 2016).
B. Tujuan
A. Materi
B. Metode
A. Hasil
35 Habitat pegunungan 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0
41 Narrow head 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
45 Costal groove 12 - 13 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
36/Z, 38/a, 39/a, 40/a 21/P, 22/P, 22/Q, 23/Q, 24/Q, 24/R, 25/R, 26/R, 31/R,
26/S,27/S
Aldhebiani, A.Y., 2018. Spesies concept and Speciation. Saudi Journal of Biological
Sciences, pp. 437-440.
Amor, M. D., Norman, M. D., Cameron, H. E., & Strugnell, J. M., 2014. Allopatric
Speciation within a Cryptic Species Complex of Australasian. PLOS ONE,
9(6), pp.1-7.
Campbell N. A., Reece J. B., dan Mitchell, L. G., 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Castellanos-Morales, G., Gámez, N., Castillo-Gámez, R. A., & Eguiarte, L.E., 2016.
Peripatric speciation of an endemic species driven by Pleistocene climate
change: the case of the Mexican prairie dog (Cynomys mexicanus). Molecular
phylogenetics and evolution, 94, pp.171-181.
Devitt, Thomas J., Stuart JE Baird & Craig Moritz., 2011. Asymmetric Reproductive
Isolation Between Terminal Forms of Salamander Ring Species Ensantina
eschscholtzii. Fine-scale Genetic Analysis of a Hybrid Zone, 11, pp. 1-15.
Helmi, H., 2017. Evolusi Antar Species (Leluhur Sama dalam Perspektif Para
Penentang). Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences, 9(2), pp.83-93.
Kautt, A. F., Machado-Schiaffino, G., Torres-Dowdall, J. & Meyer, A., 2016.
Incipient Sympatric Speciation In Midas Cichlid Fish Form The Youngest And
One Of The Smallest Crater Lakes In Nicaragua Due To Differential Use Of
The Benthic And Limnetic Habitats?. Ecology and evolution, 6(15), pp. 5342-
5357.
Kuchta, S.R., Haughey, M., Wyn, A.H., Jacobs, J.F., Highton, R., 2016. Ancient
River Systems and Phylogeographical Structure in The Spring Salamander,
Gyrinophilus porphyriticus. Journal of Biogeography, 43, pp. 639-652.
Kumar, S., Stecher, G., & Tamura, K., 2016. MEGA7: Molecular Evolutionary
Genetics Analysis Version 7.0 For Bigger Datasets. Molecular biology and
evolution, 33(7), pp.1870-1874.
Lismaya, L., 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Pada Konsep Spesiasi. Quagga:
Jurnal Pendidikan dan Biologi, 9(1), pp.73-80.
Mayr, E., 1963. Animal Species and Evolution. Cambridge: Harvard University
Press.
Muzayyinah., 2012. Jejak Evolusi dan Spesiasi Marga Indigofera. Jurnal Bioedukasi,
5(2), pp. 1-12.
Odum, E. P., 1993. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta: UGM Press.
Stearns, S. C. & Hoekstra, R. F., 2003. Evolution an Introduction. New York:
Oxford University Press.
Stebbins RC., 1954. Natural history of the salamanders of the plethodontid genus
Ensatina. Univ Calif Publ Zool, 54, pp. 47-124.
Tafvizi, F., & Ebrahimi, M. T., 2015. Application of Repetitive Extragenic
Palindromic Elements Based on PCR in Detection of Genetic Relationship of
Lactic Acid Bacteria Species Isolated from Traditional Fermented Food
Products, Journal AgroScience Technology, 17(1), pp. 87-98.
Wang, L., Wan, Z. Y., Lim, H. S., & Yue, G. H., 2016. Genetic Variability Local
Selection And Demographic History: Genomic Evidence Of Evolving Towards
Allopatric Speciation In Asian Seabass. Molecular ecology, 25(15), pp.3605-
3621.