OLEH
KAROLUS TUENG LENGARY
NISN:0021768003
2021/2022
i
HALAMAN PENGESAHAN
Nisn :0021768003
Sebatik Barat,Desember.2022
Disetujuhi :
Suriani Bakri,S,TP ( )
NIP.19800615 201 101 2 003 NIP:
Mengetahui
Kepala sekolah
Sujud S.Pd
NIP:19660615 200 312 1 002
ii
KATA PENGANTAR
Terima kasih juga kami ucapkan kepada bapak\ibu guru serta teman -teman
yang telah berkontribusi ide-idenya sehinggga makalah ini bisa disusun dengan
baik dan rapi.
SebatikBarat,desember 2022
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ................................................................................................ 2
D. Manfaat .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Klasifikasi .......................................................................................... 3
B. Morfologi ........................................................................................... 4
D. Pemupukan ........................................................................................ 7
A. Kesimpulan ........................................................................................ 9
B. Saran .................................................................................................. 9
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi
Tanaman merica atau biasa di kenal dengan tanaman lada, merupakan salah
satu jenis rempah-rempah yang paling banyak digunakan utamanya adalah
untuk bumbu dapur. Tanaman merica memiliki julukan “sang raja rempah-
rempah” atau The King of Spice. Merica menciptakan sensasi yang hangat,
pedas dan sedikit pahit. Uniknya lagi merica juga dipercaya memiliki sifat
antipiretik untuk penurun demam. Karena sensasi hangat yang ditimbulkannya,
bangsa eropa yang tinggal di daerah subtropics yang dingin sangat
menyukainya.
Bahkan pada jaman dulu, Belanda sampai menjajah Negara kita karena tertarik
dengan komoditas ini serta ingin menguasai pasar karena permintaannya cukup
besar kala itu.
Oleh karena itu, petani menjadi malas mengurus tanaman mericanya sehingga
produktivitasnya menurun. Meskipun begitu, saat ini Indonesia berada di posisi
ke-2 produsen merica terbesar di dunia.
Tanaman merica berasal dari daerah Asia Selatan lebih tepatnya India. Tak
heran mengapa masakan orang India sangat kuat aroma mericanya dan
masyarakat di sana juga sangat menyukainya.
Di Indonesia pun hampir semua jenis masakan seperti rica-rica, sup, semur dan
lain sebagainya menggunakan merica sebagai salah satu bumbu. Bahkan ada
banyak masakan yang menambahkan embel-embel blackpepper atau lada
hitam pada namanya.
Kingdom : Plantae
3
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper L.
Spesies : Piper nigrum L.
B. Morfologi
1. Morfologi Akar
Tanaman merica memiliki dua jenis akar, yaitu akar utama dan akar panjat.
Akar utama tumbuh di dalam tanah dan mengelilingi buku. Akar utama juga
tumbuh pada buku pangkal batang yang berada di permukaan tanah.
Akar utama pada umumnya tumbuh hingga kedalaman 50 cm, namun bila
tanah gembur akar ini dapa tumbuh hingga 2 meter di dalam tanah.
Sedangkan akar lateral atau akar yang tumbuh kea rah samping dapat
mencapai 4 meter jika tanahnya gembur.
Jenis akar yang satu lagi disebut akar panjat, akar ini tumbuh pada buku
cabang utama dan cabang ortotrof. Fungsinya adalah untuk mencengkram
atau mellilit tajar atau tiang kayu agar tanaman bisa berdiri tegak di
tajarnya.
2. Morfologi Batang
Batang tanaman merica memiliki buku dan ruas seperti pada tanaman sirih,
panjang setiap ruasnya berkisar antara 7-12 cm. Batang ini di sebut stolon,
dan dari batang utama ini akan tumbuh cabang ortotrop dan akar-akar
panjat.
4
3. Morfologi cabang
Cabang ortotrop yang tidak memiliki tempat untuk melekatkan diri disebut
sebagai cabang gantung atau sulur gantung.
4. Morfologi Daun
Tanaman merica memiliki tipe daun tunggal dengan panjang tangkai sekitar
4 cm, lebar 3 cm dan panjang daun 12-18 cm.
Daun tanaman merica sendiri memiliki ±bentuk seperti mata tombak dan
untuk daun yang tumbuh di cabang ortotrop bentuknya lebih simetris.
Warna daun tanaman merica ini adalah hijau tua, pada bagian atas
mengkilap dan memiliki warna hijau pucat di bagian bawahnya.
5. Morfologi Bunga
Bunga tanaman merica termasuk jenis bunga lengkap karena memiliki putik
dan benang sari serta mahkota bunga dan tajuk. Dalam satu malai bisa
terdapat 100-150 bunga yang nantinya berkembang menjadi buah.
5
Yang lebih unik lagi, tidak seperti bunga pada umumnya yang
membutuhkan bantuan untuk melakukan proses ppenyerbukan, bunga
tanaman merica dapat melakukan penyerbukan sendiri karena serbuk sari di
bagian pangkal akan lebih dulu matang, sehingga bisa menyerbuki bunga-
bunga dibawahnya.
6. Morfologi Buah
Buah merica bentuknya bukat dengan diameter 3-4 mm. Buah tanaman
merica berwarna hijau tua saat masih muda lalu ketika sudah mulai masak
warnanya akan berubah menjadi kekuningan lalu merah cerah ketika masak.
Buah merica memiliki kulit yang tipis dan daging buah dengan ketebalan ±
2mm. Buah inilah yang akan diolah menjadi lada hitam maupun lada putih.
1. Mengikat Sulur
6
Memangkasan sulur meliputi sulur gantung dan sulur tanah/cacing.
Kedua sulur tersebut merupakan sulur panjat tapi karena tidak melekat
pada tajar maka berubah menjadi sulur gantung atau sulur cacing yang
tidak dapat menghasilkan buah. Jadi kedua sulur tersebut hanya
dibuang/diapngkas secara rutin.
3. Menyiang
Penyiangan gulma/rumput dilakukan secara terbatas. Penyiangan
bersih hanya dilakukan di sekeliling tanaman lada (radius ± 60 cm)
pemberian mulsa daun atau bahan organic dapat dilakukan pada musin
kemarau, yaitu di sekeliling tanaman lada dengan tujuan menekan
pertumbuhan gulma/rumput.
4. Memangkas Tajar
Pemangkasan tajar setidaknya dilakukan 3-5 kali pertahun agar
tanaman lada mendapat cahaya matahari yang cukup. Pemangkasan harus
dilakukan sebelum pemupukan tanaman lada dengan tujuan untuk
mengoptimalkan masuknya sinar matahari dan menekan kompetisi
pengambilan unsure hara dan air diantara pohon lada dan tanaman
panjatannya/tajar.
D. Pemupukan
1. Memupuk
Analisis tanah sebaiknya dilakukan untuk menentukan kandungan
hara tanah. Dosis dan aplikasi pupuk akan diberikan ditentukan
berdasarkan hasil analisis tanah, dan mempertimbangkan keragaman
tanaman, umur dan potensi produksinya.
a) Pemberian pupuk
Pemberian pupuk organic untuk tanaman muda sebanyak 5-10
kg/tanaman sedang untuk tanaman lada produktif pupuk diberikan 10-
15 kg/tanaman. Pemberian dapat dipilih/dibagi 2 kali atau lebih. Abu
yang berasal dari pembakaran kayu dapat diberikan sebagai tambahan
7
unsure kalium dan rock phosphate sebagai sumber fospor. Disamping
itu dapat juga ditambahkan formulasi pupuk yenag terdiri dari
campuran mikroba berguna dengan tujuan meningkatkan kesehatan
tanaman. Secara umum pada tahun pertama pertumbuhan diberikan 5
kg bahan organic/tanaman dan pupuk anorganic sebanyak 100 g/tahun
(12:12:17 NPK) . Pembagian pupuk anorganik dipilih/dibagi 4 kali
yaitu 30 g, 60 g, 90 g, dan 120 g dengan interval 3 bulan. Tanaman lada
yang belum berproduksi dipupuk 5-10 kg bahan organik/tanaman.
Pemberian pupuk NPK diberikan 600g/tahun dengan cara diplit 4 kali
yaitu 40%, 30%, 20% dan 10%. Pemupukan dilakukan selama musim
hujan, pemberian pertama dilakukan pada awal musim hujan.
b) Cara pemberian pupuk
Pemberian pupuk anorganik dilakukan dengan cara mengikis
(mengangkut) lapisan tanah disekeliling tanaman lada secara hati-hati
kemudian pupuk disebarkan di seluruh permukaan tanah kemudian
ditutup bahan organic dan tanah yang tadi diangkat ditambah tanah
yang berasal dari antara tanaman lada.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-merica/
https://disbun.kaltimprov.go.id/artikel/mengenal-budidaya-lada
10