Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEKNIK PEMELIHARAN TANAMAN MARICA ATAU LADA


(PIPER NIGRUM)

OLEH
KAROLUS TUENG LENGARY
NISN:0021768003

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMK NEGERI 1 SEBATIK BARAT

AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

2021/2022

i
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Makalah :Teknik Pemeliharan Tanaman marica/lada(Piper


Nigrum)

Nama :Karolus Tueng Lengary

Nisn :0021768003

Kompetensi Keahlian :Agribisnis Tanaman Perkebunan

Setelah diperiksa dan diteliti ulang oleh pembimbing,maka


makalah ini

Sudah layak diseminarkan.

Sebatik Barat,Desember.2022

Disetujuhi :

Ketua jurusan, Guru Pembimbing,

Suriani Bakri,S,TP ( )
NIP.19800615 201 101 2 003 NIP:

Mengetahui

Kepala sekolah

Sujud S.Pd
NIP:19660615 200 312 1 002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,sholawat


serta salam selalu Kita curahkan kepada baginda besar Muhammad SAW. Karena
telah melimpahkan rahmat berupa Kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya dengan “Teknik Pemeliharaan Tanaman
marica\lada

Terima kasih juga kami ucapkan kepada bapak\ibu guru serta teman -teman
yang telah berkontribusi ide-idenya sehinggga makalah ini bisa disusun dengan
baik dan rapi.

Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca.namun terlepas dari itu ,penulis memahami bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna ,sehigga penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih lagi.

SebatikBarat,desember 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. ii

KATA PENGANTAR .......................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2

C. Tujuan ................................................................................................ 2

D. Manfaat .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Klasifikasi .......................................................................................... 3

B. Morfologi ........................................................................................... 4

C. Pemeliharaan Tanaman Marica ......................................................... 6

D. Pemupukan ........................................................................................ 7

E. Pengawasan Kebun Secara Berkala ................................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 9

B. Saran .................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 10

iv
v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Marica atau lada merupakan sebutan daerah untuk tanaman yang


bernama latin nigrum l yang berasal dari india.sebutan merica digunakan di
daerah sumatera Barat dan sulawesi ,sedangkan dibangka belitung dan
kalimantan dikenal dengan sebutan sahang (Dyah, 2013). Lada merupakan
hasil pertanian dan komoditi ekspor utam di kepulauan bangka belitung. Dalam
proses pengolahan dan siap dipasarkan, lada harus dicuci terlebih dahulu agar
bersih dan kemudian dijemur dibawa sinar matahari hingga kandungan kadar
air dibawah 13% (SNI, 2013).

Pada saat ini masih banyak petani di bangka belitung terutamanya


petani lada bangka masih menggunakan cara konversional dalam
memanfaatkan hasil pasca panen. Hal ini dapat dilihat dalam pengolahan pasca
panen dilakukan dengan cara menjemur lada ditempat terbuka menggunakan
bantuan sinar matahari dengan waktu 3-7 hari. Hal ini dikarnakan pada waktu
pengeringan sangat tergantung pada kondisi cuaca. Padahal suhu panas dari
matahari tidak selalu stabil atau berubah-ubah.

Si Ring Da Ka “Sistem Pengeringan Lada Bangka” merupakan hasil


program kreativitas mahasiswa tahun 2017 yang diselenggarakan oleh
kemenristekdikti. Sistem ini berfungsi untuk mengeringkan lada yang sudah
diredam tanpa tergantung sinar matahari. Sistem bekerja menggunakan metode
sentrifugal, dimana alat ini dipasang tabung horizontal sebagai wadah lada.
Pada saat proses pengeringan sistem ini menggunakan push button sebagai
aktuator untuk menjalankan motor, blower dan heater. Sistem ini memiliki
kekurangan dimana belum diketahui waktu untuk proses pengeringan dan
dalam tabung masih mengalami peningkatan suhu yang terus meningkat. Dan
kekurangan ini maka dilakukan penelitian lanjut yang berjudul “Rancang
Bangun Sistem Lada Berbasis Arduino”.

1
B. Rumusan Masalah

1. apa saja klasifikasi dan morfologi tanaman marica

2. apa pengertian dan tujuan pemeliharan bibit

3. apa saja teknik pemeliharaan bibit tanaman marica

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui klasifikasi dan morfologi tanaman marica

2.Untuk mengetahui pengertian dan tujuan pemeliharan bibit

3. Untuk mengetahui teknik pemeliharan bibit tanaman marica

D. Manfaat

1. Memahami kalsifikasi dan morfologi tanaman marica

2.memahami teknik pengertian dan tujuan pemeliharan bibit

3.memahami teknik pemeliharan bibit pada tanaman marica

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Klasifikasi

Tanaman merica atau biasa di kenal dengan tanaman lada, merupakan salah
satu jenis rempah-rempah yang paling banyak digunakan utamanya adalah
untuk bumbu dapur. Tanaman merica memiliki julukan “sang raja rempah-
rempah” atau The King of Spice. Merica menciptakan sensasi yang hangat,
pedas dan sedikit pahit. Uniknya lagi merica juga dipercaya memiliki sifat
antipiretik untuk penurun demam. Karena sensasi hangat yang ditimbulkannya,
bangsa eropa yang tinggal di daerah subtropics yang dingin sangat
menyukainya.

Bahkan pada jaman dulu, Belanda sampai menjajah Negara kita karena tertarik
dengan komoditas ini serta ingin menguasai pasar karena permintaannya cukup
besar kala itu.

Meskipun hingga sekarang merica terus mengalami pertumbuhan permintaan,


harga merica cukup fluktuatif dan berbubah-ubah.

Oleh karena itu, petani menjadi malas mengurus tanaman mericanya sehingga
produktivitasnya menurun. Meskipun begitu, saat ini Indonesia berada di posisi
ke-2 produsen merica terbesar di dunia.

Tanaman merica  berasal dari daerah Asia Selatan lebih tepatnya India. Tak
heran mengapa masakan orang India sangat kuat aroma mericanya dan
masyarakat di sana juga sangat menyukainya.

Di Indonesia pun hampir semua jenis masakan seperti rica-rica, sup, semur dan
lain sebagainya menggunakan merica sebagai salah satu bumbu. Bahkan ada
banyak masakan yang menambahkan embel-embel blackpepper atau lada
hitam pada namanya.

Tanaman merica berkerabat dekat dengan tanaman sirih, itulah kenapa


penampilan tanaman lada dan sirih terlihat sangat mirip, baik itu daun, batang
maupun akarnya. Semakin penasaran dengan tanaman merica? Mari kita kenal
tanaman ini lebih dekat.

Klasifikasi Tanaman Merica

 Kingdom : Plantae

3
 Divisi : Tracheophyta
 Sub Divisi : Spermatophytina
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Piperales
 Famili : Piperaceae
 Genus : Piper L.
 Spesies : Piper nigrum L.

B. Morfologi

1. Morfologi Akar

Tanaman merica memiliki dua jenis akar, yaitu akar utama dan akar panjat.
Akar utama tumbuh di dalam tanah dan mengelilingi buku. Akar utama juga
tumbuh pada buku pangkal batang yang berada di permukaan tanah.

Akar utama pada umumnya tumbuh hingga kedalaman 50 cm, namun bila
tanah gembur akar ini dapa tumbuh hingga 2 meter di dalam tanah.

Sedangkan akar lateral atau akar yang tumbuh kea rah samping dapat
mencapai 4 meter jika tanahnya gembur.

Jenis akar yang satu lagi disebut akar panjat, akar ini tumbuh pada buku
cabang utama dan cabang ortotrof. Fungsinya adalah untuk mencengkram
atau mellilit tajar atau tiang kayu agar tanaman bisa berdiri tegak di
tajarnya.

2. Morfologi Batang

Batang tanaman merica memiliki buku dan ruas seperti pada tanaman sirih,
panjang setiap ruasnya berkisar antara 7-12 cm. Batang ini di sebut stolon,
dan dari batang utama ini akan tumbuh cabang ortotrop dan akar-akar
panjat.

4
3. Morfologi cabang

Tanaman merica memiliki beberapa jenis cabang. Pertama adalah cabang


ortotrop, cabang ini tumbuh tegak dan sama seperti batang utama, cabang
ini juga memiliki akar panjat.

Cabang ortotrop yang tidak memiliki tempat untuk melekatkan diri disebut
sebagai cabang gantung atau sulur gantung.

Ada juga cabang ortotrop yang tumbuhnya menjalar di permukaan tanah


sehingga di sebut sebagai cabang tanah atau sulur tanah.

Cabang yang kedua merupakan cabang plagiotrop, atau lebih dikenal


sebagai cabang produksi. Mengapa demikian? Karena buku cabang
plagiotrop merupakan tempat tumbuhnya malai bunga dan tempat
berkembangnya buah.

Cabang plagiotrop tumbuhnya cenderung ke arah lateral atau menyamping


karena cabang ini tidak memiliki akar panjat.

4. Morfologi Daun

Tanaman merica memiliki tipe daun tunggal dengan panjang tangkai sekitar
4 cm, lebar 3 cm dan panjang daun 12-18 cm.

Daun tanaman merica sendiri memiliki ±bentuk seperti mata tombak dan
untuk daun yang tumbuh di cabang ortotrop bentuknya lebih simetris.

Warna daun tanaman merica ini adalah hijau tua, pada bagian atas
mengkilap dan memiliki warna hijau pucat di bagian bawahnya.

5. Morfologi Bunga

Bunga tanaman merica termasuk jenis bunga lengkap karena memiliki putik
dan benang sari serta mahkota bunga dan tajuk. Dalam satu malai bisa
terdapat 100-150 bunga yang nantinya berkembang menjadi buah.

5
Yang lebih unik lagi, tidak seperti bunga pada umumnya yang
membutuhkan bantuan untuk melakukan proses ppenyerbukan, bunga
tanaman merica dapat melakukan penyerbukan sendiri karena serbuk sari di
bagian pangkal akan lebih dulu matang, sehingga bisa menyerbuki bunga-
bunga dibawahnya.

6. Morfologi Buah

Buah merica bentuknya bukat dengan diameter 3-4 mm. Buah tanaman
merica berwarna hijau tua saat masih muda lalu ketika sudah mulai masak
warnanya akan berubah menjadi kekuningan lalu merah cerah ketika masak.

Buah merica memiliki kulit yang tipis dan daging buah dengan ketebalan ±
2mm. Buah inilah yang akan diolah menjadi lada hitam maupun lada putih.

C. Pemeliharaan Tanaman Marica

1. Mengikat Sulur

Pengikatan sulur panjat dan pembentukan kerangka tanaman lada.


Pemangkasan tanaman lada dengan tujuan membentuk kerangka tanaman
dengan baik, dilakukan tiga kali sebelum tanaman diproduksi.
Pangkas pertama dilakukan pada saat tanaman telah tumbuh
mencapai 6-9 buku (berumur 5-6 bulan setelah tanam), pangkas pada
ketinggian 25-30 cm dari permukaan tanah (diatas 2 buku yang telah
melekat kuat pada tajar).
Pemangkasan kedua dilakukan pada saat tanaman telah tumbuh
mencapai 7-9 buku (±12  bulan), yaitu pada saat buku yang tidak
mengeluarkan cabang buah. Pemangkasan ketiga dilakukan pada saat
tanaman berumur 24 bulan (tinggi tanaman ±2,5 m), sehingga akan
terbentuk kerangka tanaman lada yang mempunyai banyak cabang
produktif/cabang buah.
2. Memangkas Sulur

6
Memangkasan sulur meliputi sulur gantung dan sulur tanah/cacing.
Kedua sulur tersebut merupakan sulur panjat tapi karena tidak melekat
pada tajar maka berubah menjadi sulur gantung atau sulur cacing yang
tidak dapat menghasilkan buah. Jadi kedua sulur tersebut hanya
dibuang/diapngkas secara rutin.

3. Menyiang
Penyiangan gulma/rumput dilakukan secara terbatas. Penyiangan
bersih hanya dilakukan di sekeliling tanaman lada (radius ± 60 cm)
pemberian mulsa daun atau bahan organic dapat dilakukan pada musin
kemarau, yaitu di sekeliling tanaman lada dengan tujuan menekan
pertumbuhan gulma/rumput.
4. Memangkas Tajar
Pemangkasan tajar setidaknya dilakukan 3-5 kali pertahun agar
tanaman lada mendapat cahaya matahari yang cukup. Pemangkasan harus
dilakukan sebelum pemupukan tanaman lada dengan tujuan untuk
mengoptimalkan masuknya sinar matahari dan menekan kompetisi
pengambilan unsure hara dan air diantara pohon lada dan tanaman
panjatannya/tajar.

D. Pemupukan

1. Memupuk
Analisis tanah sebaiknya dilakukan untuk menentukan kandungan
hara tanah. Dosis dan aplikasi pupuk akan diberikan ditentukan
berdasarkan hasil analisis tanah, dan mempertimbangkan keragaman
tanaman, umur dan potensi produksinya.
a) Pemberian pupuk
Pemberian pupuk organic untuk tanaman muda sebanyak 5-10
kg/tanaman sedang untuk tanaman lada produktif pupuk diberikan 10-
15 kg/tanaman. Pemberian dapat dipilih/dibagi 2 kali atau lebih. Abu
yang berasal dari pembakaran kayu dapat diberikan sebagai tambahan

7
unsure kalium dan rock phosphate sebagai sumber fospor. Disamping
itu dapat juga ditambahkan formulasi pupuk yenag terdiri dari
campuran mikroba berguna dengan tujuan meningkatkan kesehatan
tanaman. Secara umum pada tahun pertama pertumbuhan diberikan 5
kg bahan organic/tanaman dan pupuk anorganic sebanyak 100 g/tahun
(12:12:17 NPK) . Pembagian pupuk anorganik dipilih/dibagi 4 kali
yaitu 30 g, 60 g, 90 g, dan 120 g dengan interval 3 bulan. Tanaman lada
yang belum berproduksi dipupuk 5-10 kg bahan organik/tanaman.
Pemberian pupuk NPK diberikan 600g/tahun dengan cara diplit 4 kali
yaitu 40%, 30%, 20% dan 10%. Pemupukan dilakukan selama musim
hujan, pemberian pertama dilakukan pada awal musim hujan.
b)  Cara pemberian pupuk
Pemberian pupuk anorganik dilakukan dengan cara mengikis
(mengangkut) lapisan tanah disekeliling tanaman lada secara hati-hati
kemudian pupuk disebarkan di seluruh permukaan tanah kemudian
ditutup bahan organic dan tanah yang tadi diangkat ditambah tanah
yang berasal dari antara tanaman lada.

E. Pengawasan Kebun Secara Berkala

Monitoring kebun harus dilakukan secara berkala apabila terlihat ada


gejala serangan hama atau penyakit maka segara lakukan pengendalian
misalnya membuang atau memusnahkan bagian tanaman yang terserang dan
alat pertanian yang dipakai harus dibersihkan dulu apabila akan dipakai untuk
tanaman lada yang lain.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tanaman merica atau biasa di kenal dengan tanaman lada, merupakan


salah satu jenis rempah-rempah yang paling banyak digunakan utamanya
adalah untuk bumbu dapur. Tanaman merica memiliki julukan “sang raja
rempah-rempah” atau The King of Spice. Merica menciptakan sensasi yang
hangat, pedas dan sedikit pahit. Uniknya lagi merica juga dipercaya memiliki
sifat antipiretik untuk penurun demam. Karena sensasi hangat yang
ditimbulkannya, bangsa eropa yang tinggal di daerah subtropics yang dingin
sangat menyukainya.

B. Saran

Penulis sadar masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah. Semoga


makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak dan semoga pembaca dapat
memahami materi serta dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam pemeliharan
tanaman marica.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-merica/

https://disbun.kaltimprov.go.id/artikel/mengenal-budidaya-lada

10

Anda mungkin juga menyukai