Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah salah satu kegiatan
pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan didunia usaha
atau dunia industri dalam upaya pendekatan ataupun untuk meningkatkan
mutu siswa-siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan kompetensi
(kemampuan) siswa dalam bidangnya dan juga menambah bekal untuk
untuk masa-masa akan datang, memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
Tujuan utama pendidikan kejuruan adalah mempersiapkan lulusan untuk
dapat bekerja secara mandiri. Setiap siswa SMK dituntut untuk memiliki
bekal ilmu pengetahuan. Oleh karena itu diadakan suatu program
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) agar setiap siswa lulusan SMK
mempunyai satu pengalaman dalam dunia industri maupun dunia usaha,
sebelum memasuki dunia usaha secara nyata setelah lulus sekolah.
Untuk program keahlian Agribisnis perkebunan khususnya, pihak
sekolah telah bekerjasama dengan perusahaan Nunukan Jaya Lestari (NJL)
sebagai salah satu tempat dilaksanakannya Praktik Kerja Industri. Hal ini
dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu dari tamatan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan relevan antara dunia
pendidikan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.
B. Tujuan Prakerin
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah merupakan suatu
sistem pembelajaran yang dilakukan diluar proses belajar mengajar dan
dilaksanakan pada perusahaan induk atau instansi yang relavan. Secara
umum pelaksanaan program praktek kerja industri ditujukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa di bidang teknologi,
dan mempersiapkan para siswa siswi untuk belajar bekerja secara mandiri,
bekerja dalam satu tim dan mengembangkan potensi dan keahlian dengan

1
minat dan bakat masing-masing. Penyelanggaraan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) pada SMK bertujuan :
1. Untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja
memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai
dengan tuntunan dan kebutuhan lapangan kerja.
2. Untuk memperkokoh hubungan antara SMK dan dunia kerja.
3. Untuk memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman
kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
4. Untuk menghasilkan siswa yang berkualitas dan siap pakai untuk
bekerja sesuai dengan misi sekolah .
5. Untuk menghasilkan anak didik berkrakter, terampil, dan berbudi
pekerti, berkompetensi dalam bidang pertnian serta siap bersaing
dalam dunia kerja.
C. Manfaat
Adapun manfaat yang saya dapat dalam melaksanakan prakerin :
1. Meningkatkan produksi tanaman kelapa sawit melalui kegiatan
perawatan kelapa sawit.
2. Meningkatkan pengetahuan mengenai kegiatan budidaya tanaman
kelapa sawit.
D. Waktu dan Tempat Prakerin
1. Perkenalan
Sebelum pelaksanaan prakerin, terlebih dahulu diadakan sesi
perkenalan dengan Manager, Asst.Manager, Kerani, Staff dan Mandor.
2. Persiapan Pelaksanaan Kerja
Setelah perkenalan, maka langkah selanjutnya adalah
melaksanakan kegiatan kerja yang akan dipandu oleh pembimbing
instansi.
3. Praktik Langsung Kelapangan
Pada waktu pagi jam 5:45 WITA dimulai dengan lapangan
kegiatan absensi (Polling) dan penentuan kerja kemudian mulai
bekerja pada jam 07:00 WITA hingga waktu istirahat pada jam 11:00

2
WITA dan dilanjutkan kembali kegiatan bekerja hingga selesai pada
jam 14:00 WITA.
4. Waktu dan Tempat
a) Waktu pelaksanaan praktik berlangsung pada tanggal 25 September
2021 sampai dengan tanggal 24 Oktober 2021.
b) Tempat pelaksanaan prakerin di Jati Estate PT. NUNUKAN JAYA
LESTARI, SeiMenggaris.

3
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN/INDUSTRI

A. Visi dan Misi PT. Nunukan jaya Lestari (NJL)


1. Visi
PT. Nunukan Jaya Lestari (NJL) adalah sebuah perusahaan
agroindustri kelapa sawit yang beraspirasi menjadi sebuah perusahaan
yang utama dan terdepan dalam pengelolaan kelapa sawit yang
berkelanjutan.
2. Misi
a) Mengembangkan bisnis dan memberikan keuntungan bagi pemegang
saham.
b) Menjalankan operasi dengan efektif dan efisien yang mengacu pada
standar lokal dan berlaku di bisnisnya.
c) Menjadi tempat kerja pilihan bagi karyawannay yang aman, sehat,
kompetitif dan berdaya saing.
d) Penggunaan sumber daya yang efisien, ramah lingkungan,
bertanggungjawab sosial dan memberikan nilai ekonomi kepada
masyarakat sekitar.
e) Menghasilkan produk pilihan yang aman bermutu tinggi.
B. Produksi Utama PT. Nunukan Jaya Lestari
1) Crude Palm Oil (CPO)
2) Crude Plam Kernel Oil (CPKO)
C. Produksi Sampingan PT. Nunukan Jaya Lestari
1) Palm Kerrnel (PK)
2) Palm Oil Mill Effeluen (POME)
3) Pamel Kernel Cake (PKC)
4) Empty Fruit Bunch (EFB)
5) Shell

4
D. Struktur Organisasi Jati Estate

STRUKTUR ORGANISASI
JATI ESTATE

ANDI ALIMUDDIN. M

MANAGER JATI ESTATE


JATI A JATI B

SUBRI SULTAN MARDANI

ASST. MANAGER ASST. MANAGER

SYAMSIR JUMASING SURIANTO SUTOMO SAINUDDIN BADONG ZAINAL ABIDIN

STAFF PANEN STAFF MAINTANANCE STAFF PANEN STAFF MAINTANANCE

SAHARUDDIN KADIR MUH. FAZIL TANG JAMAL KERANG RISAL NASING

MANDORE PANEN MANDOR MANURING MANDORE PANEN MAINTANANCE

SYAMSUDDIN KUDDING AGUS SALIM ANDI SUHARDI.H ARIF RAHMAN

MANDORE PANEN MANDORE JENTRA MANDORE PANEN MAINTANANCE

HASTUTI CIKOGO ABDUL ASIS COTTANG BEDDU

MANDORE PANEN MANDORE PANEN SPRAY SELECTIVE/CDA

ROY ISMAIL IBRAHIM AMINULLAH

MANDORE PANEN MANDORE PANEN

JUMRIANTI SAINUDDIN

CLERK ESTATE

5
BAB III
KEGIATAN SELAMA PRAKERIN

A. Pemupukan (Manuring)
1. Pengertian Pupuk
Pupuk merupakan sumber unsur hara utama yang sangat
menentukan tingkat pertumbuhan dan produksi. Setiap unsur hara
yang memiliki peranan masing-masing dan dapat menunujukkan
gejala tertentu pada tanaman apabila ketersediaannya kurang.
2. Pengertian Pemupukan
Secara garis besar pemupukan adalah usaha untuk memberikan
tambahan unsur hara baik makro dan mikro dengan tujuan
mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik.
Pemupukan ini biasa dilakukan dua kali dalam setahun, dan waktu
yang paling tepat melakukan pemupukan yaitu diwaktu awal musim
hujan dan akhir musim kemarau.
3. Tujuan Pupuk Bagi Tanaman
a) Untuk memberi makanan tambahan kepada kelapa sawit
b) Untuk meningkatkan kualitas buah
c) Untuk tanaman tumbuh normal dan produktif
d) Untuk menambah unsur hara tanah
4. Jenis Pupuk
Pupuk yang digunakan harus sesuai kebutuhan yang diperlukan
tanaman tersebut, karena apabila jenis pupuk yang diberikan tidak
sesaui dengan kebutuhan, hal itu akan mengakibatkan
difisiensi/kekurangan satu unsur hara atau juga dapat menyebabkan
kelebihan unsusr hara yang menjadikan tanaman tersebut keracunan.
Adapun jenis-jenis pupuk yaitu;
a) Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal adalah pupuk yang mengandung hanya satu
unsur hara sebagai penambahan kesuburan. Contohnya Urea.

6
b) Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari
satu jenis unsur hara sebagai penambahan. Contohnya NPK.
5. Dosis
Dosis pupuk yang diberikan pada tanaman haruslah sesuai
rekomendasi atau hasil setelah dilakukan pengambilan sampel daun.
Tidak boleh ada tanaman yang mengalami kelebihan atau mengalami
kekurangan unsur hara. Untuk dosis pupuk NPK yang diaplikasikan di
PT. Nunukan Jaya Lestari yaitu 2.5 kg. Masing-masing dosis setiap
unsur hara pupuk majemuk, yaitu; N:12%, P:6%, K:22%, Mg:3%,
B:0.5% .
6. Cara Aplikasi Pupuk
Cara pengaplikasikan pupuk di PT.NJL yaitu menggunakan
sistem tabur pupuk dipinggiran tumpukan pelepah kelapa sawit dengan
tujuan agar akar kuarter kelapa sawit yang ada disekitar dapat
menyerap hara tersebut secara maksimal karena akar kuarter adalah
akar yang produktif dalam menyerap hara.
7. Alat Kerja
a) Gendongan
b) Pisau
c) Mangkuk
8. Bahan
a. Pupuk Majemuk NPK

7
9. Gambar Kerja

Gambar 1.1 Sistem pemupukan Gambar 1.2 Pupuk Majemuk NPK

B. Panen (Harvesting)
1. Pengertian Panen Kelapa Sawit
Panen kelapa sawitadalah kegiatan oprasioanal perkebunan kelapa
sawit yang paling utama karna langsung mendapatkan hasil (TBS)
untuk dikekola dipabrik.
2. Tujuan Panen
a. Untuk memanen semua buah standar kematangan perusahaan
b. Menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS)
c. Menghasilkan bahan minyak mentah dari buah yang dipanen
d. Mempertahankan produktifitas buah yang akan datang
3. Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Panen
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
b. Panen buah yang sesuai standar perusahaan
c. Susun pelepah pada tempat yang sudah ditentukan
d. Pungut biji harus bersih
e. Memotong tangkai sesuai standar perusahaan 1cm dan berbentuk V

8
f. Kumpul buah yang sudah dipanen di Tempat Pengumpulan Hasil
(TPH) atau Platfrom.
g. Minimal dua pelepah dibawah buah
4. Prunning
a. Pengertian Prunning
Prunning adalah kegiatan pembuangan daun yang
berlebihan, daun mati dan daun yang terserang penyakit.
b. Tujuan Prunning
1) Untuk membuang pelepah yang tidak berfungsi
2) Untuk menjaga kebersihan tanaman
3) Untuk menjaga tajuk tanaman yang sehat
4) .untuk mempermudah proses pemanenan
5) Untuk menghidari tersangkutnya brondolan buah dipelepah
c. Metode Kerja Prunning
Menyabit pelepah yang berlebihan, mati dan terserang
penyakit menggunakan egreek setelah itu memotong pelepah
menjadi tiga menggunakan parang lalu disusun sesuai tempat yang
telah ditentukan, jika posisi lahan berbentuk teras maka pelepah
disusun sejajar dengan pokok kelapa sawit dan apabila posisi lahan
datar maka yaitu dua pelepah dibawah buah.
d. Alat Prunning
1) Sabit/egreek
2) Parang
5. Kriteria Matang Panen
Tanaman kelapa sawit ditentukan dengan melihat perubahaan
warna dan buah yang membrondola dari dari tandan.
6. Interval Round
Interval round adalah perputaran rotasi panen antara panen
terakhir hingga panen berikutnya ditempat yang sama. Standar interval
panen biasanya 10 hari atau 3 kali dalam sebulan. Tujuan interval

9
round supaya tidak terjadi penurunan kadar minyak dan apabila
interval panen tinggi akan mengakibatkan;
a. Memperlambat aktivitas panen
b. Mempengaruhi perahan minyak
c. Mengikat kadar FFA
d. Mempengaruhi kualitas berat buah
Adapun cara mengatasi apabila terjadi tingginya interval yaitu;
a. Menghentikan semua aktivitas kecuali panen (untuk membantu
panen)
b. Menambah tenaga kerja
c. Meminta bantuan Estate lain
d. Lepas biji
7. Pengawasan Kerja Panen
Pengawasan panen dilakukan oleh mandor panen. Tugas mandor
panen yaitu aktif dalam mengawasi kegiatan dan mengontrol kegiatan
pemanen dan melakukan inpevsi buah mentah, buah tertinggal, dan
brondolan yang tidak dipungut. Kegiatan tersebut harus dilakukan
agar mendapatkan hasil yang maksimal hingga mencapai standar
panen yang diinginkan.
8. Alat Panen
a. Egred/sabit
b. Parang
c. Loding/Tojok
d. Gerobak
e. Bakul
f. Pipa Almunium

10
9. Gambar Kerja

Gambar 1.3 Panen Buah Gambar 1.4 Prunning

10. Pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS)


A. Pengertian Pengangkutan (Transport)
Pengangkutan yang dimaksudkan disini suatu kegiatan
pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS) dari Tempat
Penyimpanan Hasil (TPH) menuju ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
Pengangkutan TBS haruslah memiliki managemen yang tepat
agar TBS dapat diangkut dengan maksimal serta minimalkan
buah yang tertinggal dikebun dan buah yang rusak dengan biaya
angkut yang rasional.
B. Tujuan Pengangkutan
Tujuan pelaksanaan pengangkutan TBS adalah pengangkutan
TBS dari kebun ke pabrik kelapa sawit dengan menghindari
kerusakan kualitas buah dengan tetap mempertimbangan faktor
biaya.jika hal tersebut dilakukan dengan sebaik mungkin, maka
kualitas buah terjaga dan maksimal.

11
C. Metedo Pengangkutan TBS
1) Pengangkutan dimulai dengan mengangkut TBS yang berada
diplatfrom lalu dibawa ke Tempat Penyimpanan Hasil (TPH)
yang mencangkup stamping ataupun ramp yang
menggunakan alat transportasi yaitu person
2) Pengangkutan selanjutnya yaitu mengangkut TBS yang
berada ditempat penyimpanan hasil panen menuju ke Pabrik
Kelapa Sawit (PKS) dengan menggunakan alat transportasi
yaitu truk.
D. Sistem Kerja Stamping Dan Ramp
1) Sistem Kerja Stamping
Sistem kerja stamping meliputi menuangkan TBS dari
dump tractor menuju TPH, kemudian tenaga kerja
mencangkup beberapa orang penyusun TBS yang sudah
dimasuki kedalam truk sebaik-baiknya agar buah yang
diangkut dapat terangkut dengan kapasitas truk yang
ditentukan.
2) Sistem Kerja Ramp
Sistem kerja ramp meliputi dump tractor langsung
menuang TBS kedalam ramp yang memiliki tempat
peluncuran buah dengan bentuk luasan tempat tersebut
memiliki sebuah penutup agar buah tidak langsung jatuh
kedalam dimana ketika buah tersebut ingin dibawa ke pabrik,
pada suatu penutup itu biasanya dibuka untuk mengisi truk
pengangkutan.

12
E. Gambar Kerja

Gambar 1.5 Penuangan TBS diramp Gambar 1.6 Sistem Ramp

C. Pengendalian Gulma (Weeding)


1. Pengertian Pengendalian Gulma
Pengertian gulma adalah usaha menekan perumbuhan gulma dan
membrantas gulma yang merupakan pengganggu atau pesaing tanaman
kelapa sawit. Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak
dikehendaki berada dilahan pertanian yang dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan juga menjadi pesaing
dalam pemanfataan unsur hara, air dan sinar matahari.
2. Jenis Pengendalian Gulma di PT.Nunukan Jaya Lestari
Adapaun kegiatan pengendalian gulma yang dilakukan di PT.Nunukan
Jaya Lestari adalah sebagai berikut :
a. Circle And Path
1. Pengertian Circle And Path
Circle And Path atau Controlled Droplet Application (CDA)
adalah pengendalian gulma dengan sistem chemis yaitu

13
menyemprot herbisida pada gulma-gulma yang ada didalam
lingkaran, jalan panen kelapa sawit dan platfrom. Adapun jenis
gulma yang dibasmi yaitu:
a) VOP’S (Volunture Oil Palm Seedling)
b) Wedusan (Ageratum Conyzaydes)
c) Alang-alang (Imperata Cylindrica)
d) Harendong (Clidimia Hirta)
2. Tujuan
a) Dapat memudahkan aktivitas panen (pungut biji)
b) Dapat menghilangkan gulma halus yang ada dilingkaran
kelapa sawit 2 meter.
c) Menghindari persaingan unsur hara
3. Dosis Racun Circle And Path
a) Supremo bahan aktif Isopropil Amina Glifoset dengan dosis
400 ml/pump
b) Trendi bahan aktif dengan dosis Metil Metsulfuron 15
gram/pump
c) Total dosis per pump Isopropil Amina Glifoset ditambah Metil
Metsulfuron yaitu 400 ml/pump
4. Cara Kerja Racun
Sistemik
Sistemik yaitu racun yang telah disemprot akan mengenai daun
tumbuhan kemudian racun akan meresap kebatang lalu keakar
kemudian racun akan menumbuh gulma dari akar. Gulma akan
tumbuh kembali sekitar 6 bulan.
5. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Melakukan Spray Circle
And Path
a) Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
b) Saat penyemprotan, pastikan gulma yang bermanfaat

14
c) Saat penyemprotan disuatu nomor task, usahakan memberikan
sebuah tanda agar pekerja lainnya tidak mengulangi
penyemprotan di nomor task tersebut.
6. Persiapan Alat Kerja
a) Pump samurai
b) Baterai
c) Pipa aluminium/stik
d) Timba/gayung
e) Botol
f) Gelang
g) Gelas ukur
7. Bahan
a) Air
b) Racun
8. Metode Kerja Circle And Path
Cara pengaplikasiannya yaitu menggunakan alat spray CDA
yang berisi air 10 liter per pump lalu dicampurkan racun supremo
400 ml tambah tambah 15 gram trendi per pump lalu disemprotkan
ke gulma yang ada di dalam piringan dan, jalan panen kelapa sawit
dan platfrom.

15
9. Gambar Kerja

Gambar 1.7 Spray CDA Gambar 1.8 Spray CDA

b. Selective Spray
1. Pengertian Selective Spray
Selective Spray adalah pengendalian gulma secara selective
yang bertujuan untuk menghindari terjadinya persaingan unsur
hara, air dan cahaya. Dimana pengendalian dapat digunakan
dengan cara menyemprot dengan menggunakan racun dan dosis
yang dibutuhkan. Adapun jenis gulma yang dibasmi yaitu:
a) Senduduk merah (Melastoma Malabatricum)
b) Senduduk putih (Clidimia Hirta)
c) Gulma berbatang keras (Woodies)
d) Tanaman paku udang (Steno)
e) Tanaman pakis kawat (Bracken)
f) Rumput segitiga (Seedges)
2. Tujuan
a) Untuk membasmi dan membunuh gulma yang akan dibasmi
secara selective
b) Agar lahan tidak terlihat semak oleh gulma

16
c) Untuk mempermudahkan aktivitas kerja diblok seperti
kegiatan panen
d) Untuk mengurangi perebutan unsur hara pada tanaman
kelapa sawit
3. Dosis racun selective spray
a) Supretox bahan aktif Paraquat Diklorida dengan dosis 90
ml/pump
b) Campuran Centalon bahan aktif Triklofir dengan dosis 10
ml/pump
c) Total dosis per pump Paraquat Diklorida ditambah Triklofir
yaitu 100 ml/pump
4. Cara kerja Racun
Kontak
Kontak yaitu bagian tumbuhan yang terkena racun maka
bagian tanaman itu yang akan mati. Gulma yang disemprot akan
cepat mati sekitar 2-4 jam setelah disemprot dan gulma akan
tumbuh kembali setelah 4 bulan setelah disemprot maka,
pengendalian tersebut dilakukan 2 kali dalam setahun
5. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Selective Spray
a) Menggunakan APD (Alat pelindung Diri)
b) Saat penyemprotan disuatu petak diusahakan berikan tanda
agar pekerja lain tidak mengulangi penyemprotan
c) Saat penyemprotan dipastikan jenis gulma yang ingin
disemprot dan terkena secara merata dan jangan sampai
terkena tanaman yang bermanfaat
6. Persiapan Alat Kerja
a) Masker
b) Kacamata
c) Sarung tangan karet
d) Baju apron
e) Sepatu boot

17
f) Alat pengkuran dosis/Takaran
g) Timba
h) Gelen air
i) Botol
j) Knapsack spray
7. Persiapan bahan
a. Air
b. Racun
8. Metode Kerja Selective Spray
Tuangkan racun kedalam pump spray dengan dosis 90 ml
Paraquat dan campurkan racun pembantu yaitu Triklofir 10 ml,
lalu campur air dengan batas maksimal yaitu 15 liter per pump,
kemudian disemprotkan pada gulma yang akan dibasmi.
9. Gambar Kerja

Gambar 1.9 Pengaplikasian Gambar2.0 Penuangan racun


Sprey selective ke pump sprey selective

18
c. Babat Gulma Berbatang Keras (Slashing)
a) Pengertian Slashing (Membabat)
Slashing adalah pengendalian gulma secara manual dengan
memotong anak kayu didalam suatu lahan yang mengganggu
pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan. Adapun jenis gulma
yang dibasmi yaitu :
a. Gulma Berbatang Keras (Woodies)
b. Senduduk Merah (Melostoma Malabatricum)
c. Harendong (Clidimia Hirta)
b) Tujuan
a. Untuk mengurangi persaingan unsur hara pada kelapa sawit
dengan gulma
b. Agar lahan tidak terlihat semak oleh gulma
c) Alat
Parang
d) Metode Kerja
Slashing/membabat gulma-gulma yang dianggap mengganggu
pertuumbuhan tanaman dengan menggunakan alat yaitu parang.

D. Compost Application
Kompos adalah racikan dari tandan kosong yang ditambahkan
dengan pome kemudian diperam sehingga bakteri tumbuh kemudian
dijadikan pupuk untuk pokok kelapa sawit dengan cara disusun di pinggir
tumpukan kelapa sawit serta dosis 50 kg/pokok. Ada beberapa cara dalam
pengomposan antara lain:
1) Pengomposan secara aerobik paling banyak digunakan, karena mudah
dilakukan serta tidak membutuhkan kontrol proses yang terlalu sulit
2) Pengomposan anerobik memanfaatkan mikroorganisme yang tidak
membutuhkan udara dalam mendegradasi bahan ornganik.

19
Kompos memiliki beberapa sifat yang menguntungkan antara lain sebagai
berikut:
1) Memperbaiki struktur tanah
2) Membantu kelarutan unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan
tanaman
3) Merupakan pupuk yang tidak mudah tercuci oleh air yang meresap
kedalam tanah
4) Dapat diaplikasikan pada sembarang tempat

Adapun alat yang digunakan dalam pengomposan :


1) Gancu, berfungsi untuk mengorek kompos yang keras atau yang telah
padat akibat lama tidak dihambur
2) Bakul, berfungsi untuk tempat diangkatnya kompos ke gerobak
3) Gerobak, berfungsi untuk mengangkut kompos ke bagian-bagian
gawangan yang terdapat pelepah dengan tujuan ingin diberikan
kompos.

a) Pemberian pupuk kompos


bahan organik diantarnya air limbah dan bahan kimikel yang
berfungsi untuk pengurai bakteri. Pemberian pupuk kompos sangatlah
penting bagi kelapa sawit selain untuk menyuburkan kelapa sawit.
Kompos juga dapat mengurangi biaya pupuk dan dosis pupuk yang
Sebelum kompos diantar ke blok, kompos tersebut telah mengalami
perlakuan dengan dijemur ditempat yang luas dan siram lain pun
diturunkan. Untuk pemberian pupuk kompos diberikan 1 kali/tahun
dengan dosis yang digunakan 50 kg/pokok yang ditabur disamping
tumpukkan pelepah yang terdapat digawangan dengan ukuran panjang
2 m dan lebarnya 10-15 cm. Kompos juga dapat dilakukan
disembarang musim karena kompos merupakan pupuk yang tidak
mudah tercuci oleh air.

20
b) Distribusi Application Compost
Distribusi kompos biasanya menggunakan kendaraan traktor
(person) maupun truk yang mengangkut kompos dari pabrik ke blok
dan dibagikan ke setiap blok yang ingin diberikan kompos.

Gambar 2.1 pengangkutan Gambar 2.2 pengisian geroba


Compost ke block

Gambar 2.3 Pengaplikasian compost

E. MILL
Setelah proses pemanenan buah akan diangkut menggunakan truk
menuju pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS). PT. NJL, mempunyai
kebun yang sudah sampai ke PKS akan melalui beberapa proses hingga
dihasilkan CPO dan CPKO beserta beberapa produk sampingan.
a) Pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS) ke pabrik
Sebelum TBS dituangkan ditempat loading ramp, terlebih dahulu
buah yang diangkut dari estate-estate yang ada di PT.NJL dengan
menggunakan truk atau parm traktor (person) haruslah memasuki tahap
pertimbangan dengan kapasitas pertimbangan 40 ton dimana truk

21
tersebut ditimbang dahulu pada jembatan penimbang sekaligus dengan
TBS
Setelah TBS melewati tahan perimbangan (Weighbridge) TBS
akan dibawah dan dituang ditempat loading ramp, buah akan melewati
tahan seleksi jika buah tersebut dari masyarakat, jika buah tersebut yang
datang dari masyarakat terdapat buah yang mentah, buah yang
abnormal, maupun buah yang dibawah 3 kg, buah-buah tersebut akan
dikembalikan ke masyarakat. Lain halnya jika TBS milik perusahaan,
jika terdapat buah yang mentah buah tersebut tidak kan dikembalikan
melainkan mendapat potongan dari pihak perusahaan.
Setelah TBS berada didalam loading ramp, TBS akan terbagi
menjadi 25 kolom dalam 1 kolom bisa menampung 25 ton TBS, jika
saatnya TBS ingin diproses pintu yang terdapat pada tiap-tiap kolom
akan terbuka yang dilengkapi dengan hiroid yang berfungsi untuk
membuka pintu, setelah pintunya telah terbuka, buah akan jatuh
confeyor dan panjang confeyor sekitar 110 m dengan sekian panjang
confeyor bisa menampung buah sebanyak 14 ton dengan pekerja yang
dibutuhkan 1 orang yang dilengkapi dengan gancu yang berfungsi
untuk mencongkel buah yang tercepit di pintuh tempat keluarnya buah
ke confayer. Setelah confayer penuh,confayer akan berjalan menuju
cage dengan jumlah 9 yunit,dan buah itu akan jatuh ke dalam cags
hingga cegeituterisi penuh dan kapasitas 1 cage bisa menampung TBS
sebanyak 7 ton, jika yunit cage terisi dengan penuh jumlah keseluruhan
63 ton
b) Perebusan TBS (sterilization)
Proses perebusan TBS menggunakan uap panas pada suhu
1300C dengan lama waktu 90menit. Setelah proses ini TBS akan
turun bobotnya sebanyak 20%, setelah itu TBS akan lebih
lunak/lembut

c) perontokan Buah dari Tandan (Threshing)

22
Proses pemisahaan antara tandan buah dan brondolan.
Tandan buah yang telah direbus pada sterilization proses, dituang
masuk ke rel berjalan menuju thresing proses. Brondolan
dipisahkan dari tandan dengan cara digoncang didalm thresing
proses
d) Pressing
Proses untuk mengeluarkan minyak dari serabut brondolan
sawit yang menghasilkan CPO. Proses pressing ini menghasilkan
CPO, Fiber/serat dan nut/inti sawit
e) Oil Room
Minyak (CPO) diproses di oil room untuk disaring dari
kotoran dan dipisahkan juga dari air. CPO yang telah disaring
disimpan dalm crude oil tank untuk mengendapkan kotoran yang
masih ada seperti pasir dan kotoran lainnya
f) Nut Plan
Nut plan merupkan tempat penyimpanan inti sawit yang
belum dipecahkan dari cangkang. Inti sawit pada nut plan
dipecahkan dari cangkangnya. Produk yang dohasilkan berupa
kernel dan cangkang
g) KCP (Kernel Crushing Plan)
Proses pemecahan nut kelapa sawit. Inti dari kelapa sawit
yang sudah dipecahkan dari cangkang kelapa sawit digunakan
sebagai bahan boiler
h) BST (Bulk Stroge Tank)
Minyak CPO dan CPKO yang telah dipisahkan dari kotoran
dan air dialirkan menggunakan pompa menuju BST (Bulk Stroge
Tank)/ tangki penyimpanan minyak sebelum dilakukan penjualan
i) EFB Shereded Press
EFB (Empty Fruit Bruch) tandan buah kosong masih
mengandung minyak senyak 2%. EFB dapat menjadi 2 produk
yaitu EFB dan kompos. EFB digunakan langsung dikebun sawit

23
sebagai pupuk organik. Kompos berasal dari EFB yang sudah di
press kemudian dicacah. Cacahan ini kemudian dikomposisi
dengan tambahan solid (endapan air limbah)
j) Kompos
Merupakan cacahan dari tandan kosong yang sudah melalui
proses dikomposisi. Proses dikomposisi berlangsung sekitar 1
bulan, dengan tambahan solid (endapan air limbah). Ciri-ciri dari
kompos yang sudah matang diantaranya, tidak berbau menyengat
dan suhu turun
k) Boiler
Merupakan tempat pembakaran cangkang dari inti sawit
dan serat/fiber untuk menghasilkan uap. Uap digunakan sebagai
tenaga untuk memutar turbin pembangkit listrik yang akan
disalurkan ke sterilization untuk pemasakan buah

24
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Industri selama 3 bulan di PT.
Nunukan Jaya Lestari (PT.NJL) dapat disimpulkan bahwa.
1. Managemen pengendalian gulma dilaksanakan dengan beberapa metode
yaitu:
a) Metode manual dengan membabat gulma berbatang keras yang
menganggu pertumbuhan kelapa sawit.
b) Metode Chemis yaitu pengendalian gulma menggunakan bahan kimia
seperti Spray Selective dan Spray Circle And Path.
2. Metode pengendalian hama dilaksanakan dengan menanam tanaman
bermanfaat yang dapat mejadi inang bagi hama sekaligus dapat
menghambat perkembangbiakan hama tersebut.
3. Metode pemupukan dilakukan dengan cara menabur pupuk disekitar
susunan pelepah, karena metode tersebut sangat efektif untuk mengurangi
resiko pupuk terbawa air saat hujan dan disekitar susunan pelepah tersebut
terdapat banyak akar mudah yaitu akar kuarterner dimana akar tersebut
adalah akar yang paling produktif dalam menyerap unsur hara.
4. Kegiatan panen adalah kegiatan utama pada tahap Tanaman Menghasilkan
(TM). Kegiatan tersebut menjadi perhatian khusus para pegawai maupun
mandor panen untuk menghindari adanya hal-hal yang dilarang dalam
kegiatan panen seperti memanen buah mentah, tidak memeotong tangkai
buah dan tidak memungut brondolan.
5. Transportasi merupakan kegiatan pengangkutan Tandan Buah Segar
menuju ke pabrik kelapa sawit. Kegiatan tersebut mengcakup menyangkut
TBS dari fletfrom dengan menggunakan person lalu di masukan kedalam
truk untuk diantar ketempat pengolahan kelapa sawit untuk diolah menjadi
Crude Palm Oil (CPO) dan Crude Palm Kernel Oil (CPKO).

25
B. Saran
Saran Yang Dapat disampaikan selama kegiatan Praktik Kerja Industri di
PT. Nunukan Jaya Lestari adalah sebagai berikut;
1. Jalan menjadi hal yang sangat membingbangkan dimana hal tersebut yang
biasanya menghambat kegiatan pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS)
menuju ke pabrik dimana tandan buah segar harus diagkat setelah panen
24 jam untuk menghindari tingginya persentase Asam Lemak Bebas
(ALB) buah.
2. Kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja diutamakan dalam
bekerja seperti pada kegiatan panen, spray gulma dan kegiatan lainnya.
Alat keselamatan bagi pemanen seperti hlem harus disediakan bagi
meminimalkan resiko pemanen terkena Tandan Buah Segar (TBS) saat
dijatuhka, alat keselamatan bagi pekerja pengendalian gulma dengan
menggunakan bahan chemis seperti penutup mulut (masker) untuk
mengurangi resiko racun terkena pada bagian wajah pekerja.

DAFTAR PUSTAKA

26
PT. Nunukan Jaya Lestari. Gambaran Umum Perusahaan.
https://www.investroe-centre.com
/staging/ptnjl/index.html. Diakses tanggal 25 Oktober

Tim Agroklimatogi PPKS. Kesesuaian Iklim bagi Tanaman Kelapa


Sawit
https://agroklimatologippks.com/kesesuaian-iklim-bagi tanaman
kelapa-sawit/. Diakses tanggal 28 oktober 2021

AGRICIA WATTIMURY. Program Studi Agroteknologi Fakultas


Pertanian Diakses tanggal 15 November 2021

27

Anda mungkin juga menyukai