Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


(PKL)
Di PT. MULTI SARANA AGRO MANDIRI ( MSAM 1) GUNUNG SAMIARAN
ESTATE

Disusun oleh:

Nama : MUHMMAD SOLIHIN

NISN : 00522710170

Kelas : XII

Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura

SMKN 1 KUSAN HILIR


Jl. Pembangunan Desa Pulau Salak RT 02
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI PT.MULTI SARANA AGRO MANDIRI (MSAM 1 DIVISI 1)

Waktu Pelaksanaan : 10 Juli s/d 10 Oktober 2023

Di susun oleh :

Nama : Muhammad solihin

NISN : 0052710170

Kelas : XII

Kompetensi Keahlian : Agribisnis tanaman pangan dan hotikultura

Laporan ini telah diperiksa serta disahkan oleh:

Pembimbing PKL Pembimbing Sekolah,

Muh.Khatami Marlisa.SP

Kusan Hilir, Oktober 2023


Mengetahui,
Kepala Sekolah

Noor Hidayah, SP, M.Pd


NIP 19720808 200012 2 007

DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………... 1

1.1 Latar belakang ……………………………………………………… 1

1.1.1.1 Maksud dan tujuan……………………………………………… 1

1.2 Tempat dan waktu pelaksanaan…………………………………….. 1

BAB II PROFIL PERUSAHAAN…………………………………….. 2

2.1 Sejarah berdirinya perusahaan………………………………………. 2

2.2 Struktur organisasi perusahaan……………………………………… 3

2.3 Bidang usaha……………………………………………………….... 3

BAB III PEMBAHASAN…………………………………………….... 4

3.1 Kegiatan dilokasi PKL………………………………………………. 4

3.2 Kegiatan teknis budidaya tanaman kelapa sawit……………………. 5

BAB IV PENUTUP…………………………………………………….. 17

4.1 Kesimpulan………………………………………………………….. 17

4.2 saran…………………………………………………………………. 17

DAFTAR PUSAKA

LAMPRAN
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan tak

terhingga nikmat, rahmat, serta hidayah-Nya sehingga saya dapat melaksanakan serta

menyelesaikan kegiatan PKL di PT.MULTI SARANA AGRO MANDIRI (MSAM 1

DIVISI 1). Karena tanpa limpahan nikmat-Nya, mungkin saya belum tentu dapat

menyelesaikan kegiatan hari ini dari awal hingga akhir.

Dengan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah

mendukung serta mensukseskan pelaksanaan PKL yang dilakukan oleh saya sendiri,

karena tanpa dukungan serta bantuan dari mereka kegiatan ini belum tentu dapat

terselesaikan.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan serta penyusunan

Laporan PKL yang saya susun ini. Namun saya telah berusaha semaksimal mungkin saat

melaksanakannya. Oleh karena itu, saya mohon dan mengharapkan kritik dan saran yang

membangun supaya lebih baik untuk kedepannya.

Semoga dengan dilaksanakannya kegiatan PKL ini dapat meningkatkan

kemampuan serta kualitas saya dalam Dunia Usaha.

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belakang Menengah Kejuruan (SMK) telah mempersiapkan serta memberikan

kegiatan sebagai pembekalan yang matang kepada seluruh siswa-siswi guna

menunjang kesuksesan di bidang dunia usaha. Dengan adanya kegiatan prakerin,

siswa-siswi akan mendapatkan pengalaman mengenai tentang dunia kerja. Siswa-siswi

diharapkan untuk dapat menuliskan hasil PKL dalam bentuk laporan sebagai bukti

telah dilaksanakannya kegiatan PKL ini.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan diadakannya prakerin adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki kualitas, maksudnya tenaga kerja yang

mempunyai tingkat pengetahuan, keterampilan, serta etos kerja yang sesuai dengan

apa yang menjadi tuntutan lapangan pekerjaan.

2. Memperkokoh hubungan antara sekolah dengan dunia kerja.

3. Meningkatkan efektifitas serta efisiensi proses pendidikan dengan pelatihan kerja

berkualitas.

4. Memberi pengakuan dengan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai suatu

bagian proses dari pendidikan.

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat PKL : PT. MSAM 1 Gunung Samiaran Estate

Waktu Pelaksanaan : 10 Juli s/d 10 Oktober 2023

1
BAB II PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Berdiri Perusahaan

PT.Multi Sarana Agro Mandiri (MSAM 1) merupakan perusahaan perkebunan

kelapa sawit dibawah naungan EAS group yang ditakeover pada tahun 2017 dengan

luasan awal 414 Hektare. Seiring berjalannya waktu PT.MSAM terus menglami

perkembangan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017 PT.MSAM menambah luasan

dengan areal tanam 3.550 HA dan tahun 2018 memperluas 4.986 HA areal tanam.

Untuk 2019 perluasan areal seluas 2.574 HA. Tahun 2020 seluas 639 HA. dan tahun

2021 seluas 1.379 HA dengan total areal tanam adalah 13.545 HA. Dan tahun 2022

seluas 20.205 HA total areal tanam 33.333 HA hingga saat ini PT. MSAM terus

menambah areal dengan luasan 3.201 HA. Dari rekapitulasi total seluruh areal tanam

sarana dan prasarana maupun bibitan memiliki jumlah luasan 22.179

Gambar 1. Peta kebun (PT. MSAM)

2
3

ASISTEN
MUH KHATAMI

KERANI DIVISI 1
MANDOR
MURHAMSAH

MANDOR PANEN MANDOR PUPUK MANDOR SEMPROT MANDOR TUNAS KERANI PANEN KERANI TRANSPORT
ANTO RUSMA MUSLIM M.UMAR WIRA ABDURRAHMAN ISMAIL ADITIYA

Gambar 2. Struktur organisasi perusahaan

2.3 Bidang Usaha

Perkebunan kelapa sawit salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran strategis

dalam perkebunan ekonomi indonesia. Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia,

industri kelapa sawit telah menyediakan lapangan pekerjaan sebesar 16 jua tenaga kerja

baik secara langsung maupun tidak langsung.


BAB III PEMBAHASAN

3.1 Kegiatan di lokasi PKL

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT Asam Jawa yang dilaksanakan


pada tanggal 19 Juli sampai dengan 11 September 2021 sebagian besar
merupakan kegiatan teknis budidaya pada umumnya seperti pada tanaman
menghasilkan diantaranya dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan 1 dan 2
No Jenis Kegiatan Ada Tidak Ada

1. Pemilihan Lahan
2. Persiapan Lahan

3. Pembibitan:
a. Penggadaan bahan tanam/benih
b. Pembibitan:
 Pendederan (Pre-Nursery)
 Pembibitan (Main-Nursery) √
4. Penanaman
5. Pemeliharaan Tanaman
a. TBM √
b. TM √
6. Panen dan Pengangkutan √

Semoga dengan dilaksanakannya kegiatan ini akan dapat menambah

pengalaman serta kemampuan saya dalam jurusan yang telah saya pilih (Agribisnis

Tanaman Pangan dan Hortikultura). Dari berbagai hal yang saya lakukan dalam

perawatan kelapa sawit. Secara garis besar ada dua pengelompokan pekerjaan di kebun

kelapa sawit yaitu: Perawatan tanaman kelapa sawit, Panen buah kelapa sawit

4
5

3.2 Kegiatan teknis budidaya tanaman kelapa sawit

1. Pengendalian gulma

a. Pekerjaan

Gulma adalah segala macam tumbuhan yang Definisi


kehadirannya tidak dikehendaki/diinginkan karena dapat
mengganggu kehidupan tanaman dalam hal kompetisi atau
perebutan unsur hara, air dan cahaya matahari. Pengendalian
gulma adalah kegiatan pencegahan, mengendalikan atau
menghentikan persaingan antara gulma dengan tanaman
pokok (tanaman budidaya).
b. Target/Tujuan/sasaran
Tujuan dari pengendalian gulma ini untuk mengurangi
persaingan atau kompetisi antara tanaman budidaya (kelapa
sawit) dan gulma khususnya persaingan unsur hara, air dan
cahaya matahari. Selain itu juga bertujuan untuk
membersihkan areal tanaman untuk mempermudah dalam
proses budidaya tanaman. Ketiga unsur tersebut (unsur hara,
air dan cahaya matahari) merupakan unsur penting untuk
keberlangsungan hidup tanaman kelapa sawit.
c. Waktu Pelaksanaan
Penyemprotan dilakukan pada pagi hari mulai jam 07.00
- 12.00. Hal tersebut dilakukan karena pada waktu tersebut
6
stomata daun mulai membuka sehingga herbisida yang
disemprotkan ke gulma langsung bisa masuk ke dalam jaringan
pengangkut (floem) lewat stomata daun yang membuka sehingga
herbisida bisa efektif mematikan gulma. Rotasi pengendalian
gulma di piringan kelapa sawit dilakukan 6 bulan sekali dengan
menggunakan herbisida berbahan aktif isopropil amina glifosat.
d. Pelaksanaan Kegiatan
Untuk pelaksanan aplikasi herbisida di Divisi 1 ini dilakukan
oleh BHL yang harus sesuai dengan standar perusahaan
e. Urutan Pelaksanaan Kegiatan
a. Dengan Manual
Pemeliharaan piringan dan pasar pikul secara manual sudah
jarang digunakan karena dianggap tidak efisien dan biasanya
hanya digunakan pada areal yang tidak bisa di- khemis seperti
rendahan yang sering berair, lahan gambut atau di unit yang
memiliki tenaga karyawan sendiri yang cukup (kebijakan
khusus). Adapun pelaksanaannya adalah dengan
membersihkan gulma/sampah di piringan dengan memakai
garuk sampai jari-jari piringan 2 m dari pangkal pohon. Selain
itu juga membersihkan pakis yang tumbuh di pohon dengan
cara mencabut sampai setinggi jangkauan tangan.
Pembersihan tapak kuda dilakukan dengan menggaruk,
sedangkan untuk terras kontour dibabat. Pasar pikul
dibersihkan dari gulma/gundukan tanah selebar 1 m. Rotasi
garuk piringan dan pasar pikul dengan manual 1 bulan sekali
dan tenaga 1.8 − 2 Us/Ha.

Gambar 4. Pengendalian manual dengan cara di babat


7
Gambar 3. Pengendalian gulma manual dengan di babat
b. Dengan chemis
Pemeliharaan piringan/pasar pikul secara chemis
dilakukan untuk efiensi biaya dan memperkecil pemakaian
tenaga kerja. Alat-alat yang harus disediakan untuk
penyemprotan adalah sprayer, nozzle, gelas ukur,
drum/ember air dan lain-lain.

Gambar 5. Pengendalian gulma secara chemis

c. Dengan mekanis
Pengendalian gulma secara mekanis adalah pengendalian

yang jarang dilakukan karena membutuhkan alat tambahan yang

harganya cukup mahal, contoh alatnya Grease cutter untuk

pengendalian piringan dan Molser atau Grader untuk pengendalian

gawangan Pengendalian gulma secara mekanis mengunakan Grease

cutter.

Gambar 6. Pengedalian gulma secara mekanis mengunakan

Grease cutter.

Gambar 7. Pengendalian gulma secara mekanis mengunakan Moulser/grader

9
2. Pemupukan TM
a. Definisi pekerjaan
Kegiatan pemupukan di perkebunan kelapa sawit mempunyai
peranan yang sangat penting karena pemupukan mempunyai pengaruh
yang sangat besar terhadap kuantitas dan kualitas produksi serta
biayanya hampir 50% dari total pemeliharaan. Oleh karena itu, bila
pemupukan tidak dilakukan dengan benar (5 tepat = 5T), yaitu: tepat
cara, tepat waktu, tepat dosis, tepat jenis, dan tepat sasaran maka
pemupukan menjadi tidak efektif dan hal ini berarti biaya besar yang
telah dikeluarkan menjadi sia-sia dan berdampak pada capaian
produktivitas yang rendah.
b. Tujuan/Sasaran
Tujuan dari pemupukan adalah untuk mempertahankan
kesuburan tanah dengan memberikan pupuk ke dalam tanah sebagai
pengganti unsur hara yang telah diambil oleh tanaman. Untuk
meningkatkan dan menjaga stabilitas produksi buah.

c. Waktu Pelaksanaan
Pemupukan kebanyakan dilakukan 1 tahun dua kali setiap
masing-masing jenis pupuk. Untuk keberhasilan kegiatan pemupukan
dan tercapainya target pemupukan harus memenuhi syarat tepat
waktu, jenis, dosis dan penempatan pupuk.
a. Waktu Pemupukan
Waktu yang tepat untuk memupuk adalah pada awal musim
hujan. Pemupukan pada bulan-bulan pada curah hujan tinggi akan
menyebabkan terjadinya “leaching” (pencucian). Sebaliknya bila
pemberian pupuk dilakukan pada musim kemarau maka tanaman tidak
akan mampu mengabsorpsi unsur hara dari pupuk yang diberikan.

10
b. Jenis Pupuk
Pemilihan jenis pupuk didasarkan pada sifat pupuk itu sendiri
dan juga didasarkan pada sifat tanahnya. Dolomit untuk tanah
masam dinilai tepat karena kedua jenis pupuk tersebut banyak
mengandung Ca yang dapat berfungsi mengurangi kemasaman
tanah. Setelah dilakukan pemupukan dolomit maka disusul
dengan pemupukan NPK untuk meningkatkan unsur hara dalam
tanah untuk memperkaya nutrisi bagi taanaman untuk
pempentukan buah/produksi.
c. Dosis Pupuk
Konsep pemupukan adalah mempertahankan “keseimbangan
hara” karena prinsip pemupukan adalah mengganti unsur hara
yang ada dalam tanah sebanyak yang digunakan tanaman untuk
pertumbuhan dan produksi. Penetapan jumlah pupuk yang harus
diberikan dilakukan melalui proses analisa tanah, analisa daun,
analisa produksi/blok/tahun tanam dan pemeriksaan visual.
Berdasarkan analisa analisa ini ditetapkan jumlah pupuk yang
harus diberikan yang disebut “dosis pupuk”.
d. Cara/Penempatan Pupuk
Penempatan pupuk harus dilakukan dengan
mempertimbangkan penyebaran akar tanaman yang aktif
mengabsorpsi unsur hara di dalam tanah. Karena itu penempatan
atau penyebaran pupuk disesuaikan dengan umur tanaman.
Pengaplikasian pupuk NPK pada Divisi 1 dilakukan
dengan cara ditabur di sekeliling pokok dan piringan dengan jarak
150 – 250 cm, begitu juga dengan pengaplikasian pupuk NPK
untuk areal rata, sedangkan aplikasi pupuk NPK untuk areal
miring/jurangan dilakukakan dengan cara pocket, yaitu dengan
menggali tanah di sekitar piringan tanama sehari sebelum
dilakukannya pemupukan. Dosis yang digunakan pada
pemupukan khususnya pada Divisi 1 untuk pupuk NPK ratarata
11
yaitu 1.5 kg/pohon.
Gambar 8. Proses pemupukan
3. Tunas

Tunas dalam perkebunan kelapa sawit bisa juga di sebut dengan proning adapun
tujuan tunas yaitu, kegiatan membuang pelepah agar dapat memkasimalkan pertumbuhan
generatif.

12
Gambar 9. Proses tunas

4. Panen dan Angkut


1. Definisi pekerjaan
Panen adalah serangkaian kegiatan mulai dari memotong tandan matang
panen sesuai kriteria matang panen, mengumpulkan dan mengutip brondolan
serta menyusun tandan di tempat pengumpulan hasil (TPH) berikut brondolannya.
Selanjutnya TBS diangkut dan dibawa ke pabrik pengolahan kelapa sawit untuk
diproses lebih lanjut.

a. Target/Tujuan/Sasaran
Tujuan panen adalah untuk memanen seluruh buah yang sudah matang
panen dengan mutu yang baik secara konsisten sehingga potensi produksi
minyak dan inti sawit maksimal dapat dicapai. Oleh karena itu, bila terjadi
ada buah matang yang tidak terpanen, mutu buah yang tidak sesuai dengan
kriteria matang panen dan buah yang dipanen tidak dapat segera dikirim ke
pabrik agar segera dapat dicari solusinya.
b. Waktu pelaksanaan dan rotasi
Atas dasar pertimbangan bahwa hari Sabtu dipergunakan untuk perawatan
pabrik, maka panen diatur hanya pada hari Senin sampai Jum’at atau 5 hari dalam
seminggu dan biasa disebut rotasi panennya 5/7. Jadi, rotasi panen adalah jumlah
hari panen dalam seminggu dan jarak waktu antara panen pertama disatu blok
sampai panen berikutnya di blok yang sama. Fakta yang ada di lapangan panen

13
bisa dilakukan lebih 5 hari dalam seminggu apabila buah dalam jumlah
banyak (panen puncak) dan jumlah tenaga panen tidak mencukupi untuk
memanen 5 hari dalam seminggu.

1. Urutan pelaksanaan kegiatan


a. Menentukan ancak panen
Dengan rotasi panen 5/7 maka setiap luas “tanaman menghasilkan” di
afdeling dibagi menjadi 5 bagian dan setiap bagian dipanen mulai hari
Senin sampai Jum’at. Setiap bagian ini disebut “Kapveld” dan kapveld ini
diatur berurutan/menyambung antara kapveld hari Senin ke Selasa dan
hari berikutnya sampai hari Jum’at. Selanjutnya kapveld hari Jum’at
harus menyambung dengan kapveld hari Senin. Hal ini dimaksudkan
agar dapat diketahui bila ada kapveld yang tidak tembus (tidak terpanen)
pada hari sebelumnya. Atau dengan kata lain pembagian kapveld harus
diatur sedemikian rupa sehingga berurutan mulai dari kapveld I sampai
kapveld V dan dari kapveld V ke kapveld I.
b. Menghitung Angka Kerapatan Panen (AKP)
Pada kapveld yang akan dipanen besok, diawali dengan menghitung
tandan matang panen pada pohon sampel di areal kapveld yang akan
dipanen besok. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
1) Hasil pengamatan diperoleh 1:4 (dalam setiap 4 pohon terdapat 1
tandan buah matang panen).

14

CARA

AKP MENGHITUNG

AKP
POKOK YANG
DIPRIKSA

BAGI

JANJANG YANG DI
PERIKSA

Gambar 10. Cara menhitung AKP

Gambar 11. Proses panen


15

c. Kutip brondolan

1. periksa brondolan disetiap pokok yang di panen.

2. muat brondolan yang di kutip kedalam ember atau karung yang bersih.

3. letakan brondolan di TPH disamping janjang sebagai hasil produksi.

Gambar 12. Buah yang di panen di letakan di TPH


16

Angkut

Angkut atau pengangkutan adalah tahapan lanjutan dari kegiatan


panen yang ada di afdeling. Angkut merupakan kegiatan mengangkut
TBS yang ada di afdeling ke pabrik kelapa sawit (PKS) untuk diolah
lebih lanjut. Dengan pelaksanaan kegiatan pengangkutan diharapkan
seluruh buah dapat terangkut ke pabrik untuk diolah dan tidak terjadi
restan di lapangan sehingga produktivitas tanaman dapat terjaga baik
kualitas dan kuantitasnya.

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan setelah kegiatan panen


berlangsung sampai seluruh buah yang ada di lapangan dapat diangkut
secara keseluruhan. Pelaksana kegiatan dilakukan oleh tim pemuat,
supir diawasi oleh mandor panen, kerani produksi atau mandor I serta
asisten.

Gambar 13. Proses muat dan angkut TBS


BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Kelapa sawit merupakan komoditi strategis nasional karena memiliki rantai

pemanfaatan yang panjang sehingga banyak sekali manfaat yang dapat diambil antara

lain mengantikan peran minyak bumi yang merupakan sumber daya alam yang tidak

dapat diperbarui sebangai bahan bakar dan menghasilkan berbagai produk turunan

yang dapat dimanfaatkan yang mengakibatkan industri pengolahan turunan dari kelapa

sawit.

2. Solusi dari masalah lingkungan yang diakibatkan perubahan pengunaan lahan oleh

perkebunan kelapa sawit yaitu dengan penerapan agroforestri di lahan perkebunan

kelapa sawit di lahan gambut mengunakan tanaman kehutanan jenis jelutung.

3. Setelah melakukan kegiatan PKL, saya mendapat banyak pengalaman tentang

pengelolaan tanaman perkebunan dari perawatan, pemupukan, tunas, panen, sampai

muat dan angkut buah tanaman kelapa sawit

4.2 Saran

Karena di tempat PKL akan berhubungan secara langsung dengan pekerjaan, maka

sangat baik bagi siswa maupun siswi yang akan terjun ke sebuah perusahaan agar

diberikan pengenalan terlebih dahulu tentang pekerjaan yang akan dilakukan. Dengan

begitu, mereka akan lebih siap secara fisik maupun mental.

Untuk adik kelas yang selanjutnya akan melaksanakan PKL, usahakan tetap selalu
menjaga nama baik sekolah. Karena apabila nama sekolah telah dinilai kurang baik,
maka akan susah untuk dapat bekerjasama dengan perusahaan tersebut dalam menerima
siswa-siswi PKL selanjutnya.

17
DAFTAR PUSAKA

Adrian, A., Chairul, Solfiyeni. 2012. Analisis vegetasi gulma pada perkebunan
Kelapa sawit (Elais guineensis jacq) di Kilangan, Muara Bulian, Batang
Hari. J. Bio. UA. (2):108-115.

[ Anonim]. 2008. Kelapa sawit. http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa sawit


[Maret 2009].

Barus, E. 2003. Pengendalian gulma di perkebunan. Yogyakarta (ID): Kanisius.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai