Anda di halaman 1dari 17

TUGAS TERSTRUKTUR

Komparansi Usaha Tani Tanaman Buah Tin dan Sayuran Pakcoy di


Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Budidaya Tanaman Holtikultura

Dosen Pengampu:
Rommy Andika Laksono, SP., MP.

Disusun Oleh:

MUHAMMAD RIZKY FAJRI


NPM : 1810631200117
4C

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha
penyayang, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan
laporan hasil wawancara ke Agathis T Farm pada mata kuliah Budidaya Tanaman
Holtikultura.

Laporan tugas terstruktur ini dibuat semaksimal mungkin saya upayakan,


sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Saya mengucapkan terima
kasih kepada bapak Rommy Andika Laksono, SP., MP. yang bersedia membimbing
dan mengarahkan dalam proses pelaksanaan penelitian sampai dengan penyusunan
laporan.

Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa, dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, saya mengharapkan bagi pembaca dapat memberikan saran atau kritikan
demi memperbaiki laporan yang telah dibuat ini.

Bekasi, 29 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Usaha .........................................................................................1
1.2. Tujuan dan Manfaat Usaha ................................................................................2
3.2.1. Tujuan.........................................................................................................2
3.2.2. Manfaat Usaha ...........................................................................................2
BAB 2 PROFIL USAHA TANI .................................................................................................3
2.1. Profil Pengusaha .................................................................................................3
2.2. Struktur Organisasi .............................................................................................3
BAB 3 ANALISA USAHA TANI ..............................................................................................4
3.1. Analisa Komparansi Usaha Tani ..........................................................................4
3.2. Pembahasan .......................................................................................................6
3.2.1. Biaya Total Usahatani .................................................................................6
3.2.2. Penerimaan ................................................................................................8
3.2.3. R/C (Revenue Cost Ratio) ............................................................................9
3.2.4. BEP (Break Event Point) Produksi ...............................................................9
3.2.5. BEP (Break Event Point) Harga ..................................................................10
3.3. Kendala yang dihadapi .....................................................................................11
BAB 4 PENUTUP ...............................................................................................................12
4.1. Kesimpulan .......................................................................................................12
4.2. Saran ................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Usaha
Wirausahawan atau Entrepreneur adalah orang yang berjiwa berani
mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa
berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha,
tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Wirausahawan adalah penggerak roda perekonomian suatu negara dan
mampu menciptakan banyak lapangan pekerjaan yang baru sehingga membantu
upaya pemerintah mengurangi masalah pengangguran dan kemiskinan. Banyak
usaha telah dilakukan pemerintah untuk melahirkan bibit-bibit wirausahawan
yang sesuai dengan yang diharapan, dan kebanyakan dari wirausahawan yang
telah ada memiliki kemampuan teknis yang cukup baik dan memiliki semangat
sebagai seorang entrepreneur atau seorang wirausahawan. Banyak wirausahawan
yang mengawali usaha dengan baik, tetapi tidak sedikit yang gagal dalam
menjalankan bisnisnya, justru ketika negara ini membutuhkan banyak
wirausahawan sukses yang mampu menopang perkonomian negara.
Pertumbuhan dalam dunia bisnis di Indonesia sangat pesat dan mengandung
nilai strategis yang perlu diantisipasi oleh seorang wirausahawan, terutama dalam
sektor pertanian budidaya buah dan sayuran yang dilakukan oleh Dede Abdul
Halim, S.P. beliau ini merupakan lulusan dari Fakultas Pertanian Universitas
Singaperbangsa Karawang. Sebagai lulusan pertanian ia membuat perkebunan di
dekat tempat tinggalnya dengan nama Agathis T Farm yang beralamat di Dusun
Krajaan II Rt. 04 / Rw. 02, Desa Majalaya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten
Karawang.
Perkebunan merupakan salah satu sub sektor strategis yang secara ekonomi
dan sosial budaya memainkan peranan penting dalam pembangunan nasional.

1
2

1.2. Tujuan dan Manfaat Usaha

3.2.1. Tujuan
Sesuai Undang-Undang nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan bahwa
penyelenggaraan perkebunan bertujuan untuk :
a) Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
b) Meningkatkan sumber devisa negara
c) Menyediakan lapangan kerja dan kesempatan usaha
d) Meningkatkan produksi, produktivitas, kualitas, nilai tambah, daya saing, dan
pangsa pasar
e) Meningkatkan dan memenuhi kebutuhan konsumsi serta bahan baku industri
dalam negeri
f) Memberikan pelindungan kepada Pelaku Usaha Perkebunan dan masyarakat
g) Mengelola dan mengembangkan sumber daya Perkebunan secara optimal,
bertanggung jawab, dan lestari
h) Meningkatkan pemanfaatan jasa Perkebunan.
3.2.2. Manfaat Usaha
Perkebunan Agathis T Farm ini diresmikan oleh Bupati Karawang, dr. Hj.
Cellica Nurrachadiana pada tanggal 4 Desember 2019. Selain itu Agathis T Farm
juga memfasilitasi kegiatan pelatihan untuk semua kalangan. Menyediakan
berbagai macam bibit tanaman buah Tin atau buah lainnya dan sayur. Mengajak
anak muda mengembangkan potensinya di desa masing – masing dengan
berinovasi.
BAB 2
PROFIL USAHA TANI
2.1. Profil Pengusaha

Nama Pemilik Dede Abdul Halim, S.P.


Tempat Tanggal Lahir Karawang, 10 Juli 1987
Umur 32 Tahun
Jumlah Keluarga Istri (satu)
Pekerjaan Wirausaha
Ho HP 081586010227
Alamat Usaha Dusun Krajaan II Rt. 04 / Rw. 02, Desa
Majalaya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten
Karawang.
Tanggal Berdiri dan Resmi Berdiri 25 Desember 2016, resmi 4 Desember
2019
Jenis Usaha Perkebunan dan pelatihan buah dan sayur
Komoditi Buah Tin, Anggur, Jambu, Sayuran
Hidroponik
Sosial Media Facebook Agathis T-Farm Karawang
Instagram @agathis_t_f

2.2.Struktur Organisasi
Ketua

Dede Abdul Halim

Sekretaris Bendahara
Karyawan
Ahmad Komarudin Soleh Fahmi

3
BAB 3
ANALISA USAHA TANI
3.1.Analisa Komparansi Usaha Tani
Analisis komparasi dapat memberikan gambaran tentang keuntungan yang
dapat bersaing dalam memilih komoditas yang diusahakan.
1. Menurut Suratiyah (2015) untuk menghitung besarnya biaya total (Total
Cost) diperoleh dengan cara menjumlahkan biaya tetap (Fixed Cost/FC)
dengan biaya variable (Variable Cost/VC) dengan rumus:
𝑇𝐶=𝐹𝐶+𝑉𝐶
Keterangan :
TC = Total Cost (Biaya Total)
FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC = Variable Cost (Biaya Variabel)
2. Menurut Suratiyah (2015) untuk menghitung besarnya penerimaan total
(Total Revenue) adalah perkalian antara jumlah produksi (Y) dengan harga
jual (Py) dan dinyatakan dengan rumus:
𝑇𝑅=𝑃𝑦.𝑌
Keterangan :
TR = Total Revenue (Penerimaan Total)
Py = Harga Produk
Y = Jumlah Produksi
3. Menurut Suratiyah (2015) untuk menghitung besarnya Pendapatan adalah
selisih antara penerimaan (TR) dengan biaya total (TC) dan dinyatakan
dengan rumus:
𝐼=𝑇𝑅-𝑇𝐶

Keterangan :
I = Income (Pendapatan)
TR = Total Revenue (Penerimaan Total)
TC = Total Cost (Biaya Total)

4
5

4. Menurut Suratiyah (2015), R/C adalah perbandingan antara penerimaan


dengan biaya total.
𝐏𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐚𝐧 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 (𝐓𝐑)
R/C= 𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝑻𝑪)

Keterangan :
Revenue = Besarnya penerimaan yang diperoleh
Cost = Besarnya biaya yang dikeluarkan
Ada tiga kriteria dalam perhitungannya, yaitu:
a. Apabila R/C > 1 artinya usahatani tersebut menguntungkan.

b. Apabila R/C = 1 artinya usahatani tersebut impas.

c. Apabila R/C < 1 artinya usahatani tersebut rugi.

5. Untuk menganalisis BEP Produksi digunakan rumus:


𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐏𝐫𝐨𝐝𝐮𝐤𝐬𝐢
BEP (Produksi) = 𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓 𝒖𝒏𝒊𝒕

6. Menurut Sabar dan Briman (2010), untuk menganalisis BEP dalam harga
digunakan rumus:
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐏𝐫𝐨𝐝𝐮𝐤𝐬𝐢
BEP (Harga) = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑷𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌𝒔𝒊
6

3.2.Pembahasan

3.2.1. Biaya Total Usahatani


Biaya Tetap (Fixed Cost)

No Keterangan Unit Usia Harga Jumlah Nilai


Penyusutan
1 Pisau Cangkok 1 pcs 2 th 100.000 100.000 4.200
2 Pisau Sambung 1 pcs 2 th 100.000 100.000 4.200
3 Cangkul 1 pcs 2 th 100.000 100.000 4.200
4 Gunting Tanaman 1 pcs 2 th 150.000 150.000 6.250
5 Paranet 48 m 5 th 10.000 480.000 8.000
Jumlah Penyusutan Alat Buah Tin 26.850
6 pH meter 1 pcs 3 th 135.000 135.000 3.750
7 TDS 1 pcs 3 th 135.000 135.000 3.750
8 Pompa 1 pcs 5 th 150.000 150.000 2.500
Instalasi
9 144 m 10 th 208.333 30.000.000 250.000
Hidroponik
Jumlah Penyusutan Alat Pakcoy 260.000
TOTAL 286.850
Tabel 1. Biaya Penyusutan Alat (Fixed Cost)

Berdasarkan data yang ditunjukkan pada Tabel 1. Biaya tetap yang dihitung pada
usahatani di Agathis T Farm untuk masing - masing komoditi yaitu sebesar Rp.
26.850,- untuk komoditas Buah Tin dan Rp.260.000,- untuk komoditas Pakcoy.
Biaya tetap atau fixed cost yaitu sebesar Rp. 286.850,- per bulannya.

Biaya penyusutan alat dipengaruhi oleh jenis dan banyknya alat yang digunakan,
misalnya Pisau Cangkok, Pisau Sambung, Cangkul, Gunting Tanaman, Paranet, pH
meter, TDS, Pompa, Instalasi Hidroponik.
7

Biaya Variabel (Variable Cost)


Buah Tin Pakcoy
No Keterangan
Unit Harga/unit Unit Harga/unit
Benih/Bibit :
1 -Buah Tin 100 bibit 15.000.000
-Pakcoy 1 pack 20.000
Media tanam :
2
-Rockwool 1 slop 95.000
Pupuk/Nutrisi :
-NPK 12 kg 120.000
3
-Grower 12 kg 120.000
-AB Mix 1 kg 85.000
Obat – obatan :
4 -Insektisida 1 liter 80.000
-Fungisida 1 liter 120.000
Pengemasan :
5 -Box 40 box 400.000
-Tisu 1 pack 10.000
6 Listrik 1 bulan 50.000 1 bulan 80.000
Tenaga Kerja :
7 -TK Tetap 2 orang 600.000 2 orang 600.000
-TK Borongan 1 orang 200.000
Jumlah 16.700.000 880.000
Tabel 2. Biaya Variabel (Variable Cost)

Berdasarkan data diatas merupakan biaya variable usaha tani untuk masing masing
komoditi yaitu sebesar Rp.16.700.000,- untuk komoditas Buah Tin per bulannya
dan Rp.880.000,- untuk komoditas Pakcoy per bulannya.
8

No Komoditas Fixed Cost Variable Cost Total Cost


1 Buah Tin 26.850 16.700.000 16.726.850
2 Pakcoy 260.000 880.000 1.140.000
Tabel 3. Biaya Total

Dapat disimpulkan dari data diatas biaya total usaha tani untuk komoditas Buah Tin
adalah Rp.16.726.850,- dan untuk Pakcoy Rp.1.140.000,- per bulannya.
3.2.2. Penerimaan
Jumlah
No Komoditas Harga/unit Total Revenue
Produksi
1 Buah Tin 80 kg 250.000/ kg 20.000.000
2 Pakcoy 250 kg 10.000/ kg 2.500.000
Tabel 4. Penerimaan Total (Total Revenue)

No Komoditas Total Revenue Total Cost Income


1 Buah Tin 20.000.000 16.726.850 3.273.150
2 Pakcoy 2.500.000 1.140.000 1.360.000
Tabel 5. Pendapatan (Income)

Penerimaan merupakan hasil perkalian antara jumlah produksi dengan harga jual.
Sedangkan pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dan biaya total.
Berdasarkan data pada Tabel 4. Penerimaan yang diperoleh dari komoditas Buah
Tin adalah Rp.20.000.000,- per bulan dalam satu kali musim tanam, dengan biaya
total yang dikeluarkan sebesar Rp.16.726.850,- maka diperoleh pendapatan sebesar
Rp.3.273.150,-.
Sedangkan penerimaan yang diperoleh dari komoditas Pakcoy adalah
Rp.2.500.000,-. Untuk 1000 lubang tanam per bulan dalam satu kali musim tanam
dengan biaya total Rp.1.140.000,-, maka pendapatannya adalah sebesar
Rp.1.360.000,-.
9

3.2.3. R/C (Revenue Cost Ratio)


R/C (Revenue Cost Ratio) diketahui dengan cara pembagian antara
penerimaan dengan biaya total.

1. Buah Tin
Penerimaan Total (TR)
R/C = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (𝑇𝐶)
Rp.20.000.000
R/C = Rp.16.726.850

= 1.195

Diperoleh R/C sebesar 1.195 artinya menguntungkan, setiap pengeluaran


biaya sebesar Rp.1,00,- maka Buah Tin akan mendapat penerimaan sebesar
Rp.1.195,- sehingga Buah Tin memperoleh pendapatan Rp.195,-.

2. Pakcoy
Penerimaan Total (TR)
R/C = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (𝑇𝐶)
Rp.2.500.000
R/C = Rp.1.140.000

= 2.192

Diperoleh R/C sebesar 2.192 artinya menguntungkan, setiap pengeluaran


biaya sebesar Rp.1,00,- maka Pakcoy akan mendapat penerimaan sebesar
Rp.2.192,- sehingga Pakcoy memperoleh pendapatan Rp.1.192,-.

3.2.4. BEP (Break Event Point) Produksi


Berdasarkan biaya tetap, biaya variabel, dan penerimaan responden, maka
nilai BEP dapat kita hitung sebagai berikut.

1. Buah Tin

Total Biaya Produksi


BEP (Produksi) = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡
Rp.16.726.850
BEP (Produksi) = 𝑅𝑝.250.000

= 67 kg
10

Dari penghitungan dapat dilihat bahwa Buah Tin mengalami break event
point atau tidak untung dan tidak rugi jika menjual sebesar 67 kg untuk satu kali
musim panen.

Keuntungan diperoleh ketika mampu menjual lebih dari 67 kg dan akan rugi
jika menjual kurang dari 67 kg untuk satu kali musim panen.

2. Pakcoy

Total Biaya Produksi


BEP (Produksi) =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡
Rp.1.140.000
BEP (Produksi) = 𝑅𝑝.10.000

= 114 kg
Dari penghitungan dapat dilihat bahwa Pakcoy mengalami break event point
atau tidak untung dan tidak rugi jika menjual sebesar 114 kg untuk satu kali musim
panen.

Keuntungan diperoleh ketika mampu menjual lebih dari 114 kg dan akan rugi
jika menjual kurang dari 114 kg untuk satu kali musim panen.

3.2.5. BEP (Break Event Point) Harga


1. Buah Tin

Total Biaya Produksi


BEP (Harga) = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
Rp.16.726.850
BEP (Harga) = 80

= Rp.209.085,- / kg
Dari penghitungan dapat dilihat bahwa Buah Tin mengalami break event
point atau tidak untung dan tidak rugi jika menjual dengan harga Rp.209.085,- /
kg dengan jumlah produksi sebanyak 80 kg Buah Tin untuk satu kali musim
panen.

2. Pakcoy

Total Biaya Produksi


BEP (Harga) = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
Rp.1.140.000
BEP (Harga) = 250
11

= Rp.4.560,- / kg
Dari penghitungan dapat dilihat bahwa Pakcoy mengalami break event point
atau tidak untung dan tidak rugi jika menjual dengan harga Rp.4.560,- / kg dengan
jumlah produksi sebanyak 250 kg Pakcoy untuk satu kali musim panen.

3.3.Kendala yang dihadapi


1. OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)
Pada kedua komoditas ini yaitu Buah Tin dan Pakcoy kendala yang selalu
didapati yaitu berupa hama ulat daun, penggorok batang dan burung namun
hama ini tidak terlalu mengganggu secara signifikan.
Solusi yang diberikan yaitu dengan penyemprotan insektisida ketika hama
ini mulai muncul pada tanaman atau mengambilnya langsung. Dan juga
sering ditemui munculnya jamur pada tanaman sehingga perlu adanya
penyemprotan fungisida.
2. Pemeliharaan
Pemeliharaan pada tanaman Buah Tin cukup dengan pemangkasan daun
saja agar hasil buahnya menjadi maksimal.
Pemeliharaan pada Pakcoy yang harus di perhatikan yaitu nutrisi dan tingkat
pH yang dibutuhkan harus stabil, sehingga dapat memberikan hasil yang
maksimal pada pertumbuhannya dan melakukan pembersihan terhadap
instalasi hidroponik secara rutin.
3. Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Tetap yang dimiliki oleh Agathis T Farm sebanyak 2 orang
untuk buah dan sayur, pada musim panen atau penyangkokkan bibit pemilik
usaha menyewa Tenaga Kerja Borongan untuk memangkas biaya.
BAB 4
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Dapat kita simpulkan berdasarkan data dan pembahasan yang telat saya
lakukan sebagai berikut.

1. Besarnya biaya total usahatani berdasarkan komoditi Buah Tin adalah Fixed Cost
Rp.26.850,- Variable Cost Rp.16.700.000,- Total Cost Rp.16.726.850,-. Dan
untuk komoditi Pakcoy adalah Fixed Cost Rp.260.000,- Variable Cost
Rp.880.000,- Total Cost Rp.1.140.000,-.
2. Besarnya penerimaan total komoditi Buah Tin adalah Rp. 20.000.000,-. Dan
komoditi Pakcoy adalah Rp.2.500.000,-.
3. Besarnya pendapatan komoditi Buah Tin adalah Rp.3.273.150,-. Dan komoditi
Pakcoy adalah Rp.1.360.000,-.
4. Besarnya R/C (Revenue Cost Ratio) komoditi Buah Tin adalah 1.195 dan
komoditi Pakcoy adalah 2.192.
5. Besarnya BEP (Break Event Point) komoditi Buah Tin adalah 67 kg untuk produksi
dan Rp.209.085,- / kg untuk harga. Sedangkan komoditi Pakcoy adalah 114 kg
untuk produksi dan Rp.4.560,- / kg untuk harga.

4.2.Saran
Hasil dari Analisa usahatani kedua komoditas ini sangat menguntungkan,
baik aspek penerimaan ataupun pendapatan yang dilakukan oleh Dede Abdul
Halim, S.P. selaku pemilik dari Agathis T Farm ini bisa menjadikan contoh untuk
para anak muda lainnya unuk mengembangkan potensi di desa masing – masing
dengan berinovasi di sektor pertanian.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ade Yuliana. 2009. ANALISIS KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN


KEWIRAUSAHAAN (LEADPRENEURSHIP). Universitas Katolik
Soegijapranata. Semarang.

Sabar Sutia dan Briman Tambunan. 2010. Analisa Break Event. Mitra Wacana
Media: Jakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai