Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

DI BMT AMANAH INDONESIA KANTOR CABANG JATILAWANG


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

DISUSUN OLEH

NAMA : 1. RUDI AMIR RIDWAN

2. TABAH ADI PANGESTU

KELAS : XI PERBANKAN SYARIAH

PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH JAWA TENGAH


MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SMK MUHAMMADIYAH SOMAGEDE
Alamat : Jl. Raya Somagede Km. 5 Telp. (0281)
6445850 Email : smkmuhsomagede@yahoo.com
53193
i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KEGIATAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI BMT AMANAH INDONESIA KANTOR CABANG JATILAWANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

DISUSUN OLEH

NAMA : 1. RUDI AMIR RIDWAN

2. TABAH ADI PANGESTU

KELAS : XI PERBANKAN SYARIAH

Telah Disetujui Oleh Guru Pembimbing Praktik Kerja Industri


SMK Muhammadiyah Somagede

Pada Tanggal......................................

Pembimbing I Pembimbing II

KURNIATI, S. E IDA SETYOWATI, S. Sos


NIK. 840620.061.2.065

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI BMT AMANAH INDONESIA KANTOR CABANG JATILAWANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Telah Diterima Dan Disahkan Kebenarannya Oleh


Kepala SMK Muhammadiyah Somagede
Dan
Pimpinan BMT Amanah Indonesia Kantor Cabang Jatilawang
Pada Tanggal.......................

Mengetahui

Pimpinan BMT Amanah


Kepala SMK Muhammadiyah
Kantor Cabang Jatilawang Somagede

IDA SETYOWATI, S. Sos AKHMAD ROSIDI, S.E


NIK. 741120.061.1.010

iii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan kekuatan lahir b atin kepada kita semua, dan atas berkat
serta rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan b aik
seb agai bukti pertanggungjawaban atas kegiatan Praktik Kerja Industri ini.

Laporan Prakerin ini kami buat berdasarkan pengalaman dan berbagai data
yang kami peroleh selama melaksanakan kegiatan Prakerin di BMT Amanah
Indonesia Kantor Cabang Jatilawang. Penyusunan laporan ini kami buat
sedemikian rupa sehingga dapat diterima dan dipahami oleh pembimbing serta
dapat menjadi acuan belajar bagi adik-adik kelas yang nantinya juga akan
melaksanakan Prakerin dan menyusun hasil laporan Prakerin.

Kami menyadaribahwa laporan ini dapattersusun dengan baik atas bantuan


dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Akhmad Rosidi S.E. selaku kepala sekolah SMK Muhammadiyah


Somagede yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
melaksanakan kegiatan Prakerin,

2. Ibu Ida Setyowati S.Sos. selaku pimpinan BMT Amanah Indonesia Kantor
Cabang Jatilawang yang telah membimbing kami selama kegiatan Prakerin
berlangsung,

3. Ibu Kurniati selaku Kaprodi Perbankan Syariahdan pembimbing Prakerin di


SMK Muhammadiyah Somagede,

4. Seluruh Karyawan di BMT Amanah Indonesia Kantor Cabang Jatilawang


yang telah memberikan banyakilmu yang bermanfaat,

5. Bapak & Ibu Guru beserta Staff Tata Usaha SMK Muhammadiyah
Somagede,

6. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan doa restu,
sehingga laporan inidapatterselesaikan,

7. Serta semua pihak yang telah membantu dari segi materi maupun teknis,
sehingga laporan inidapatterselesaikan.

iv
Demikian laporan Prakerin ini kami buat, apabila dalam penyusunan
laporan ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan, penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar dapat memperb aiki laporan untuk
masa mendatang.

Somagede, April 2023

Penyusun

v
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB l PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PRAKERIN
B. TUJUAN PRAKERIN
C. SASARAN PRAKERIN
BAB ll PELAKSANAAN PRAKERIN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (PROFIL)

B. WAKTU DAN TEMPAT


C. KOMPETENSI YANG DIAJARKAN
BAB III PENUTUP
A . KESIMPULAN
B. SARAN
LAMPIRAN

vi
DAFTAR LAMPIRAN

1. Jurnal Kegiatan Prakerin


2. Daftar Absensi Prakerin
3. Dokumen Hasil Prakerin
a. Brosur
b. Slip Penarikan

c. Slip Setoran
d. Bukti Realisasi Pembiayaan

e. Deposito Berjangka
f. Buku Tabungan SIMASDA
g. Buku Tabungan Mentari
h. Buku Tabungan Untuk Siswa Sekolah

i. Buku Tabungan Haji dan Umrah


j. Buku Tabungan Persiapan Qurban
k. Formulir Pembukaan Rekening
l. Formal maupun Permohonan Pembiayaan

m . Checklist Berkas

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PRAKERIN


Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebuah
pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia
Industri yang relevan dengan kompetensi keahlian yang dimilikinya
masing-masing, dalam upaya meningkatkan mutu Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dan juga menambahkan bekal untuk masa-masa
mendatang guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta ketat
dalam persaingannya seperti saat ini.

Dalam upaya untuk mewujudkan Visi dan Misi-nya, SMK


Muhammadiyah Somagede melaksanakan berbagai kegiatan dengan
tujuan agar siswa dan siswi SMK Muhammadiyah Somagede siap
memasuki Dunia Kerja dan Dunia Industri. Tentunya hal itu tidak dapat
diraih dengan mudah, tidak hanya dengan belajar berbagai teori yang
berada di sekolah, namun seseorang siswa atau siswi harus belajar
mengenaibagaimana Iingkungan yang berada di dunia kerja dan tentunya
bagaimana pekerjaan yang akan dihadapinya nanti selepas lulus dari
sekolah. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka perlu diadakan suatu
sistem pendidikan ganda (PRAKERIN) yang diharapkan dapat
menciptakan tenaga kerja yang profesional. Dengan adanya sistem
pendidikan ganda (PRAKERIN) diharapkan siswa dapat menerapkan ilmu
yang didapat di sekolah dan sekaligus mempraktikkannya didunia kerja.

B. TUJUAN PRAKERIN
Tujuan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai berikut :
1. Implementasi kompetensike dalam dunia kerja.
2. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang
berharga dan memperoleh masukan serta umpan balik guna
memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan dan

1
kenyataan yang ada dilapangan.
3. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang
profesional dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi,
jenjang karir dan teknik.

4. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia kerja.


5. Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan kesepadanan (link and
match) antara SMK dengan dunia kerja.

6. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pendidikan dan


pelatihan tenaga kerja yang berkualitas.

C. SASARAN PRAKERIN
1. Menerapkan ilmu yang kita dapat dalam kehidupan sehari-hari di
sekolah.

2. Memiliki etos kerja yangbaik dan diharapkan oleh pihak DU/DI.


3. Mampu beradaptasidi lingkungan kerja.
4. Memiliki gambaran tentang dunia kerja.
5. Terbentuknya calon tenaga kerja yang memiliki wawasan yang luas,
keterampilan dan sikap, serta tingkah laku yang mencerminkan
profesionalisme.

2
BAB II
PELAKSANAAN PRAKERIN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (PROFIL)


1. Profil BMT Amanah Indonesia Kantor Cabang Jatilawang
Nama Perusahaan : KSSPS BMT Amanah Indonesia Kantor
Cabang Jatilawang
Tanggal Pendirian : 01 April 2002
Jenis Usaha : Simpan Pinjam
Nama Pemimpin : Ibu Ida Setyowati S.Sos
Alamat : Jl. Nasional III, Tinggarjaya, Jatilawang
No. 1912 Kabupaten Banyumas, Jawa
Tengah, Kode Pos 53176

No Telepon : (0281) 684 8580


Motto : "Memelihara Amanah Meraih Berkah"

2. Visidan Misi BMT Amanah Kantor Cabang Jatilawang


Visi BMT Amanah Kantor Cabang Jatilawang adalah "Menjadi
Baitul Maal pilihan umat, kuat dan terpercaya".

Adapun Misi BMT Amanah Indonesia Kantor Cabang Jatilawang


adalah sebagai berikut :

a. Berperan aktif dalam penghimpunan zakat, infaq, shadaqahdan


wakaf umat serta menyalurkannya untuk kesejahteraan umat.
b. Melaksanakan kegiatan dengan keterbukaan dan berpegang teguh
pada ketentuan Syariah Islam.

c. Terus berusaha melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap


keberhasilan program yang terselenggara.

d. Aktifdan inovatifdalam pengembangan Baitul Maal.


e. Senantiasa memberikan pelayanan yang terb aik seb agai
Baitul Maal yang profesional.

3
3. Struktur Organisasi BMT Amanah Indonesia Kantor Cabang
Jatilawang

4. Sejarah BMT dan Perkembangan BMT Amanah Jatilawang


BMT adalah lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan
prinsip bagi hasil (syari'ah), menumbuhkembangkan bisnis usaha
mikro dan kecil dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta
membela kepentingan kaum fakir miskin. Secara konseptual, BMT
memilikidua fungsi yaitu :

a. Baitul Tamwil (Bait = Rumah, at Tamwil = Pengembangan


Harta) yang artinya dalam hal ini BMT melakukan
kegiatan

4
pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam
meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil
terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang
pembiayaan kegiatan ekonominya.

b. Baitul Maal( Bait = Rumah, Maal = Harta) yang artinya dalam hal
ini BMT menerima titipan dana zakat, infaq dan shadaqah serta
mengoptimalkan distribusinya sesuaidengan peraturan dan amanah.

Pelayanan BMT secara luas dan efektif sehingga akan terlayani


berbagai kelompok usaha mikro. Perkembangan usaha mikro yang
kemudian berubah menjadi usaha kecil, hal ini akan membawa dampak
positif seperti :

a. Mengatasikesenjangan kota dan desa


Akibat jangkauan BMT yang luas, bisa meliputidesa dan kota,
hal ini merupakan terobosan pembangunan. Harus diakui,
pembangunan selama ini acap kali kurang adil pada masyarakat
desa, seb ab lebih condong mengembangkan kota. Salah
satu indikatornya adalah dari derasnya arus urbanisasi dan
pesatnya perkembangan keuangan mikro dan berkemampuan
menjangkau desa, tentu saja akan mengurangikesenjangan desa dan
kota.

b. Mengatasikesenjangan usaha besar dan usaha kecil


Sektor yang selama ini mendapat akses dan kemudahan dalam
mengembangkan diri adalah usaha besar, akibatnya timbul jurang
yang lebar antara perkembangan usaha besar dan semakin tak
terkejar oleh usaha kecil. Dengan dukungan pembiayaan usaha
kecil, tentunya hal ini akan mengurangikesenjangan yang terjadi.

c. Mengurangi capitaloutflow daridesa-kota maupun daerah-pusat


Seb agaimana disebut di atas, bahwa masyarakat
desa mempunyaikemampuan menabung yang cukup tinggi,
terbukti dari akumulasi tabungan yang mencapai 21,8 trilyun
rupiah pada BRI Unit Desa. Meski demikian, kemampuan
memanfaatkan kredit hanya 9,9 trilyun pada bulan Januari
2 0 0 2 atau kurang dari
5
setengahnya (sumber Bank Indonesia). Hal ini memperlihatkan
bahwa akses faktor produksi dari masyarakat desa, telah diserap
oleh masyarakat kota. Artinya akses pertumbuhan yang dibangun
oleh masyarakat desa telah “disedot" oleh masyarakat kota,
sehingga kota bisa menjadi lebih pesat sementara desa akan
mengalamikemandekan. Sedangkan capital outflow dari daerah
ke pusat diindikasikan kuat terjadi pula, hal ini dapat dilihat
dari perkembangan kota-kota besar yang sedemikian pesat,
semakin meninggalkan pertumbuhan daerah.

d. Meningkatkan kemandirian daerah


Dengan adanya faktor-faktor produksi (capital, tanah, SDM)
yang merupakan kekuatan dimiliki oleh daerah, dimanfaatkan dan
didayagunakan sepenuhnya untuk memanfaatkan berbagai peluang
yang ada, maka ketergantungan terhadap investasi dari luar daerah
(maupun luar negeri) akan terkurangi, serta investasi ekonomi
rakyat, dapat berkembang pesat. Kemandirian daerah tentu akan
berdampak pada kemandirian nasional, sebab nasional terdiri dari
daerah-daerah, sehingga dengan sendirinya ketergantungan terhadap
utang luar negeri akan terkurangi.

Adanya pemerataan pertumbuhan, terjadinya keseimbangan


pertumbuhan kota dan desa, berkurangnya kesenjangan usaha
besar- usaha kecil, tentunya hal ini akan mengurangi
kemungkinan ketidakstabilan daerah. Kecemburuan sosialdengan
sendirinya akan terkurangi, seb ab adanya kesejahteraan
yang merata akan menimbulkan multiplayer efect maupun
interdependensi antar satu bagian dengan bagian yang lain.

Era otonomi daerah merupakan peluang untuk memberdayakan


ekonomi rakyat dengan memanfaatkan lembaga keuangan mikro
syari'ah BMT. Melalui keuangan mikro syari'ah, kebangkitan
ekonomi rakyat (sekaligus ekonomi nasional) maupun pengurangan
kemiskinan, akan dilakukan oleh rakyat sendiri. Memang telah tiba

6
saatnya, masyarakat menemukan jalannya sendiri untuk mengatasi
persoalan yang mereka hadapi.

Saat ini BMT Amanah Indonesia memiliki Kantor Cabang dan


Kantor Kas antara lain :

Kantor Pusat dan Kantor Cabang Utama Wangon yang terletak di Jl.
Raya Timur Perempatan Wangon, Wangon- Banyumas. Telp. (0281)
513 246 Fax. (0281) 513 243 .

a . Kantor Kas yang terletak di Pasar Wangon 3 6 - 37 A Wangon-


Banyumas. Telp. (0281) 513 243 .

b. Kantor Cabang Jatilawang yang terletak di Jl. Raya Tinggarjaya


No. 1922 Jatilawang-Banyumas. Telp. (0281) 684 8580.

c. Kantor Cabang Sampang yang terletak di Jl. Tugu Barat No. 68


Sampang-Cilacap. Telp. (0282) 697 104.

d. Kantor Cab ang Cilacap yang terletak di Jl. Kapt. Piere


Tendean Ruko PelangiNo. 10 Cilacap. Telp. (0282) 5390765.

e. Kantor Cabang Ajibarang yang terletak di Kios Terminal No. 05


Ajibarang-Banyumas. Telp. (0281) 572 336.

f. Kantor Cabang Sumpiuh yang terletak di Kios Komplek Pasar


Sumpiuh Blok Barat No. 1. Telp. (0282) 5297008.

g. Kantor Cab ang Gumelar yang terletak di Jl. Raya Pasar


Pahing RT.05/01 Gumelar. Telp. (0281) 570 0185

h. Kantor Cabang Purwokerto


i. Kantor Cab ang Paguyangan yang terletak di Jl.
Paguyangan No.91 Kembang, Paguyangan-Banyumas

j. Kantor Pelayanan Kas Kalitapen


k. Kantor Pelayanan Kas Paningkab an
l. Kantor Pelayanan Kas Lumbir
m. Kantor Pelayanan Kas Lebeng
Di samping itu, badan unit usaha yang dikelola oleh KSPPS BMT
Amanah Indonesia yaitu :

1) Amindo Mart

7
5. Produk-Produk BMT Amanah Jatilawang
Dalam pelayanan keuangan mikro yang berprinsip syari'ah
terhadap para anggotanya, BMT Amanah Jatilawang mengeluarkan

berbagai produk simpanan dan pembiayaan, antara lain :


a. Produk Simpanan (Funding) , diantaranya :

1) Simpanan/ Tabungan Wadi'ahAmanah


Simpanan Wadi'ah adalah titipan anggota yang harus
dijaga oleh BMT Amanah dan dapat diambil sewaktu-waktu
oleh anggota sepanjang kas BMT Amanah buka.

2) Simpanan/ Tabungan Mentari Amanah


Simpanan yang bertujuan untuk mendidik anggota
menjadi mandiri dengan setoran awal Rp. 10.000,00 dan
setoran berikutnya minimal Rp. 5.000,00 tanpa biaya
administrasi.

3) Simpanan/ Tabungan MudharabahAmanah


Simpanan dari dana anggota yang diambil
kemanfaatannya untuk dikelola oleh BMT Amanah dimana
anggota akan memperoleh bagi hasil sesuaidengan pendapatan
BMT Amanah dan menggunakan nisbah/porsi b agi
hasil, sedangkan penarikannya hanya dapat diambil
sesuai kesepakatan (waktu tertentu).

4) Simpanan/ Tabungan Siswa Sekolah (TAUSIAH)


Simpanan yang diperuntukkan bagi seorang pelajar, santri,
dan mahasiswa yang ingin mengatur keuangan ejak dini yang
dapat dipergunakan nantinya untuk kebutuhan yang menunjang
kegiatan belajar mengajar (sekolah). Untuk setoran awal
TAUSIAH sebesar Rp. 10.000,00 dan setoran berikutnya
minimal Rp. 5.000,00. TAUSIAH dapat diambil dalam satu
tahun ajaran.

5) Simpanan/ Tabungan Persiapan Qurban (TAPAQUR)


Simpanan yang diperuntukkan bagi anggota yang

8
mempunyai ketetapan hati untuk berbagi dengan melalui
ibadah qurban, dengan setoran awal sebesar Rp. 50.000,00 dan
setoran berikutnya minimal Rp. 10.000,00. TAPAQUR tidak
dapat diambil selama satu tahun dan setiap bulannya nasabah
mendapatkan bagi hasil.

6) Simpanan/ Tabungan LABBAIK


Simpanan yang diperuntukkan bagi anggota (Umat Islam)
yang mempunyai keinginan menunaikan ibadah haji/umrah,
dengan setoran awal sebesar Rp. 500.000,00 dan setoran
berikutnya minimal Rp. 25.000,00.

7) Simpanan/Tabungan Masa Depan (SIMASDA)


Simpanan anggota untuk masa depan, dengan setoran awal
sebesar Rp. 25.000,00 dan setoran berikutnya minimal Rp.
10.000,00.
8) Simpanan Berjangka Mudharabah
Simpanan Berjangka dengan prinsip Mudharabah
Mutlaqah dengan berbagi hasil sesuai nisbah dan dapat
diperpanjang secara otomatis (ARO) dengan nominal investasi
minimal Rp. 1.000.000,00. Pilihan jangka waktu : 3 bulan, 6
bulan, 9 bulan, 12 bulan, 24 bulan. Simpanan ini dapat
dijadikan agunan/jaminan.

Berikut adalah porsi nisbah yang menarik :


3 bulan nisbah 30% Sahibul Maal : 70% Mudharib
6 bulan nisbah 32,5% Sahibul Maal : 67,5 % Mudharib
9 bulan nisbah 35% Sahibul Maal : 65% Mudharib
12 bulan nisbah 37,5% Sahibul Maal : 62,5% Mudharib
24 bulan nisbah 40% Sahibul Maal : 60% Mudharib
b. Produk Pembiayaan (Financing) , diantaranya :
1) Pembiayaan Murabahah
Yaitu pembiayaan yang menggunakan prinsip sistem jual-
beli dengan tambahan margin/keuntungan yang telahdisepakati

9
bersama dengan pembayaran tangguh atau angsur.
2 ) Pembiayaan Mudharabah
Yaitu akad kerjasama dari dana anggota yang diambil
pemanfaatannya untuk dikelola oleh BMT Amanah dimana
anggota akan memperoleh bagi hasil sesuaidengan pendapatan
BMT Amanah dan menggunakan nisbah atau porsi, sedangkan
penarikannya hanya diambil sesuai kesepakatan (waktu
tertentu).

3) Pembiayaan Musyarokah
Yaitu akad kerjasama antara BMT Amanah dengan
peminjam dimana kedua belah pihak sama-sama seb
agai penyedia modal dan pengelola modal dengan
kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko ditanggung
bersama sesuai kesepakatan.

4) Pembiayaan Multi Jasa


Yaitu pembiayaan yang digunakan untuk mengambil
manfaat suatu barang atau tempat barang sistem sewa. BMT
Amanah bertindak selaku pemberi sewa dan mitra seb
agai penyewa (sewa rumah, tempat usaha). Jangka
waktu pembiayaan disesuaikan dengan kegunaan sewa tersebut.

5) Qardh
Yaitu pinjaman keb ajikan terhadap anggota
tanpa mengharapkan imbalan dengan tujuan saling membantu
dengan pengambilan pinjaman sesuai besar pokok pinjaman.

6) Pembayaran listrik, PDAM, TELKOM, internet, pulsa, dl

6. Tugas Dan Wewenang


a. Pimpinan Cabang

1) Identitas Jab atan Pimpinan Cabang


Posisidalam Organisasi : Di atas Kepala Bagian
Operasional, Kepala Bagian
Marketing

10
2) Fungsi Utama Pimpinan Cabang
a) Memimpin usaha BMT Amanah di Cabang kerjanya sesuai
dengan tujuan dan kebijakan umum yang telah ditentukan
KSPPS BMT Amanah Indonesia

b) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan


seluruh aktivitas lembaga yang meliputi menghimpun dana
dari anggota dan lainnya serta penyaluran dana yang
merupakan kegiatan utama lembaga serta kegiatan-kegiatan
yang secara langsung berhubungan dengan aktivitas utama
tersebut dalam upaya mencapai target.

c) Melindungidan menjaga aset perusahaan.


d) Membina hubungan dengan anggota, calon anggota, dan
pihak lain yang dilayani dengan tujuan untuk
mengembangkan pelayanan yang lebih baik.

e) Membina hubungan kerja sama eksternal dan internal, b


aik dengan para pembina koperasi setempat, badan
usaha lainnya maupun secara internal dengan seluruh
aparat pelaksana, demi meningkatkan produktivitas usaha.

3) Tanggung Jawab Pimpinan Cabang


a) Menjabarkan kebijaksanaan umum BMT Amanah yang
telahdibuat pengurus KSSPS BMT Amanah Indonesia.

b) Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran BMT


Amanah dan rencana jangka pendek, rencana jangka
panjang, serta proyeksi (finansial maupun non finansial)
kepada pengurus yang selanjutnya akan dibawa pada rapat
anggota.

c) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tidak melampaui


batas wewenang.

d) Mengusulkan kepada pengurus tentang penambalan,


pengangkatan, pemberhentian karyawan sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan operasional BMT Amanah

11
Indonesia.
e) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan
biaya-biaya harian dan tercapainya target yang telah
ditetapkan secara keseluruhan.

f) Mengamankan harta kekayaan BMT Amanah agar


terlindungi bahaya keb akaran, pencurian, perampokan,
dan kerusakan.

g) Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan


membuat laporan pertanggungjawaban serta periodik
kepada KSSPS BMT Amanah Indonesia berupa:

(1) Bertanggung jawab atas terselesainya tugas dan


kewajiban harian seluruh bagian.

(2) Tercapainya lingkup kerja yang nyaman untuk semua


pekerja yang berorientasi pada pencapaian target.

(3) Bertanggungjawab atas terealisasinya semua program


kerja.

(4) Terjalinnya kerjasama dengan pihak lain secara b


aik dan menguntungkan dalam rangka
memenuhi kebutuhan lembaga.

(5) Bertanggungjawab atas terciptanya suasana kerja yang


dinamis dan harmonis.

(6) Bertanggungjawab atas tersedianya bahan Rapat


Anggota Tahunan.
(7) Menandatangani dan menyetujui permohonan
pembiayaan sesuai dengan batas wewenang yang ada
pada Kantor Cab ang masing-masing.

(8) Meningkatkan pendapatan dan penekanan biaya serta


mengawasi operasional Kantor Cab ang masing-masing.

4) Tugas Pokok Pimpinan Cabang


a) Menjabarkan kebijaksanaan umum BMT Amanah
Indonesia yang telah dibuat pengurus KSSPS BMT

12
Amanah Indonesia dan disetujui rapat anggota :
(1) Menerima dan mempelajari keputusan/memo/instruksi
dari KSSPS BMT Amanah Indonesia.

(2) Melaksanakan dan mensosialisasikan keputusan/memo/


instruksi keputusan semua karyawan dan pihak yang
berkepentingan.

(3) Mengevaluasi hasil realisasi keputusan/memo/instruksi


dan lalu diperlukan melaporkan kepada KSSPS BMT
Amanah Indonesia.

b) Menyusun dan menghasilkan rancangan anggota BMT


Amanah dan rencana jangka pendek, rencana jangka
panjang, serta proyeksi (finansial maupun non finansial)
kepada pengurus yang selanjutnya akan dibawa pada rapat
anggota :

(1) Bersama dengan Kepala Bagian Operasional dan


Kepala Bagian Marketing memproyeksikan jumlah
anggota yang dapat diraih untuk jangka panjang dan
jangka pendek.

(2) Menentukan sasaran investasi jangka panjang dan


jangka pendek.

(3) Merencanakan dan menyusun rencana kerja jangka


panjang dan jangka pendek.

(4) Mempresentasikan rencana kerja jangka panjang dan


jangka pendek kepada Badan Pengurus KSSPS BMT
Amanah Indonesia.

c) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tidak melampaui


batas wewenang.

(1) Meninjau jaminan dan usaha pemohon pembiayaan


bersama dengan bagian marketing serta Account
Oficer.

(2) Menandatangani berita acarajaminan.

13
(3) Merekomendasi dan menandatangani permohonan
pembiayaan pada lembar data analisisa untuk diajukan
kepada Kantor Pusat bila diluar wewenangnya.

(4) Menyetujui permohonan pembiayaan sesuai dengan


wewenangnya pada lembar data analisa pembiayaan.

(5) Menandatangani perjanjian pembiayaan dengan


lampiran-lampirannya dan akte pemasangan hak
tanggungan.

(6) Memantau perjalanan pembiayaan setelah pencairan


pembiayaan.

d) Mengusulkan penambahan, pengangkatan dan


mempromosikan serta pemberhentian karyawan pada
Kantor Cab ang masing-masing.

(1) Mengevaluasi kegiatan dan mengukur


jumlah/kebutuhan karyawan.

(2) Membuat pemberitahuan kebutuhan tambahan


karyawan kepada Kantor Pusat.
(3) Mengadakan perekrutan karyawan baru seizin Kantor
Pusat.

(4) Membuat surat pengusulan pengangkatan karyawan ke


Kantor Pusat.

(5) Mengajukan karyawan yang dinilai berprestasi untuk


kenaikan jab atan yang lebih tinggi.

e) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan


biaya-biaya harian dan tercapainya target yang telah
ditetapkan secara keseluruhan.

(1) Memonitor dan memberikan arahan/masukkan terhadap


upayakan pencapaian target.

(2) Mengevaluasi seluruh aktivitas dalam rangkaian


pencapaian target.
(3) Menindaklanjuti hasil evaluasi.

14
(4) Menemukan dan menentukan strategi-strategi baru
dalam upaya mencapai target.

(5) Membuka peluang/akses kerja sama dengan


jaringan/lembaga lain dalam upaya mencapai target.

f) Mengamankan harta kekayaan dan seluruh asset BMT


Amanah agar terlindungidaribahaya kebakaran, pencurian,
perampokan dan kerusakan.

(1) Mengetahui jumlah dan keberadaan asset yang menjadi


tanggung jawabnya.

(2) Mengatur dan mengawasi penggunaan asset yang ada.


(3) Memaksimalkan penggunaan asset untuk kepentingan
kantor.

(4) Menyimpan asset pada tempat yang telahdisediakan.


(5) Mengupayakan terjaganya likuiditas dengan mengatur
manajemen dana seoptimal mungkin hingga tidak
terjadi posisi short (kekurangan likuiditas) maupun dana.

(6) Mengupayakan strategi-strategi khusus dalam


penghimpunan dana dan penyaluran dana.
(7) Mengupayakan strategi-strategi baru dan handal dalam
menyelesaikan pembiayaan yang bermasalah.

(8) Melakukan kontrol terhadap keseluruhan harta BMT


Amanah.

g) Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan


membuat laporan secara periodik.

(1) Menetapkan tujuan penilaian prestasi kerja.


(2) Melakukan penilaian prestasi kerja karyawan.
(3) Merencanakan dan merancang sistem hubungan kerja
yang memotivasi karyawan untuk bekerjasama dalam
mencapai sasaran lembaga.

(4) Mengevaluasi pola hubungan bila diperlukan.


(5) Menetapkan dan mengatur semua kegiatan operasional

15
menurut bagian dan kemampuan masing-masing
karyawan.

(6) Mendelegasikan semua kegiatan kepada karyawan


sesuaidengan bagian masing-masing karyawan.

(7) Mengkoordinasikan tugas operasional yang akan


dilaksanakan maupun yang telah dilaksanakan oleh
karyawan yang satu dengan karyawan yang lain.

(8) Membuat laporan pembiayaan yang meliputi : jumlah


dan jenis pembiayaan yang telah direalisasikan, jumlah
tagihan margin pembiayaan, menurut jangka waktu dan
jenis jaminan yang dikuasai.

(9) Membuat laporan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan


membuat laporan pembukuan yang meliputi :

(a) Jumlahdan jenis tabungan yang


berhasildihimpun. (b) Membuat neraca bulanan dan
Sisa Hasil Usaha.

(c) Perincian pendapatan dan biaya operasional.


(d) Pendapatan dan tagihan yang sudah diterima
ataupun yang belum diterima.

h) Meningkatkan pendapatan dan menekan biaya serta


mengawasi operasional Kantor Cab ang masing-masing.

(1) Mengacu pada rencana anggaran dengan menggali


pendapatan dari margin, bagi hasil dan lainnya.

(2) Menarik pendapatan yang belum diterima dari


pembiayaan bermasalah dengan cara melakukan
penagihan secara intensif.

(3) Melakukan efisiensidengan cara skala prioritas biaya.


(4) Pengawasan penggunaan biaya.
5) Wewenang Jab atan Pimpinan Cabang
a) Memimpin Rapat Komite untuk memberikan keputusan
terhadap pengajuan pembiayaan.

b) Menyetujui/menolak secara tertulis pengajuan Rapat

16
Komite secara musyawarah dengan alasan-alasan yang jelas.
c) Menyetujui/menolak pencairan dropping pembiayaan
sesuaidengan batas wewenang.
d) Menyetujui pengeluaran uang untuk pembelian aktiva tetap
sesuaidengan batas wewenang.

e) Menyetujui pengeluaran uang untuk pengeluaran kas kecil


dan biaya operasionallain sesuaidengan batas wewenang.

f) Menolak penggunaan keuangan yang diajukan yang tidak


melalui prosedur.

g) Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yang


dilakukan karyawan lainnya.

h) Melakukan penilaian prestasi karyawan sesuai dengan


ketentuan yang berlaku.

i) Mengusulkan promosi, rotasi dan PHK sesuai dengan


ketentuan yang berlaku.

j) Mengadakan kerjasama dengan pihak lain untuk


kepentingan lembaga dalam upaya mencapai target
proyeksi dan tidak merugikan lembaga.

k) Memutuskan menolak atau menerima kerjasama pihak lain


dengan BMT Amanah dengan alasan-alasan yang dapat
diterima.

b. Kepala Bagian Marketing


1) Identitas Jab atan Kepala Bagian Marketing
Unit Kerja : Bagian Marketing
Posisidalam Organisasi : Di bawah Pimpinan Cabang dan
sejajar dengan Kepala Bagian
Operasional

2) Fungsi Utama Jab atan Kepala Bagian Marketing


a) Merencanakan, mengarahkan dan mengevaluasi target
funding dan financing.
b) Memastikan strategi yang digunakan sudah tepat dalam

17
upaya mencapai sasaran termasuk dalam menyelesaikan
pembiayaan bermasalah.

3) Tanggung Jawab Kepala Bagian Marketing


a) Tercapainya target marketing b aik funding maupun
financing.
b) Terselenggaranya rapat marketing dan terselesaikan
permasalahan ditingkat marketing.

c) Menilaidan mengevaluasikinerja di bagian marketing.


d) Bertanggungjawab dalam proses pengajuan pembiayaan
dan melakukan penilaian terhadap potensi pasar dan
pengembangan pasar.

e) Pengarsipan bukti Nota Debetdan Nota Kredit.


4) Tugas-Tugas Pokok Kepala Bagian Marketing
a) Tercapainya target marketing baik funding atau financing.
(1) Membuat target-target yang ingin dicapai dengan
melihatkapasitas AO yang ada.

(2) Melakukan pemantauan terhadap hasil yang dicapai AO


sesuai target yang diberikan.

(3) Melakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai AO


atas target yang diberikan.

(4) Memberikan masukan dan perbaikan jika diperlukan.


b) Terselenggaranya rapat marketing dan terselesaikannya
permasalahan ditingkat marketing

(1) Membuat jadwal rutin rapat marketing dan memastikan


agenda-agenda yang penting untuk dibahas.

(2) Memastikan seluruh bahan rapat sudah tersedia dan


lengkap .

(3) Memimpin rapat.


(4) Memastikan diperoleh jalan keluar dalam membahas
masalah pada akhir rapat.

(5) Memastikan notulasi rapat dibuat dan terdokumentasi

18
dengan b aik.
c) Menilaidan mengevaluasikinerja Bagian Marketing
(1) Menciptakan alat kontrol untuk memudahkan penilaian
kerja b agian marketing.

(2) Melakukan penilaian pada periode tertentu atas kinerja


marketing antara lain meliputi capaian target per
AO/FO serta mencatat pelanggaran-pelanggaran dari
sisi marketing yang dilakukan oleh AO/FO.

(3) Bertanggungjawabdalam proses pengajuan pembiayaan.


(4) Menerima dari bagian AO berkas pengajuan
pembiayaan (daftar pengajuan pembiayaan, analisa
pembiayaan dari bagian pembiayaan dan kelengkapan
syarat administrasi lainnya yang mungkin diperlukan,
seperti KTP, KK, surat izin suami/istri, surat atas
jaminan dll).

(5) Memeriksa kelengkapan dan kebenaran berkas


pengajuan pembiayaan dari anggota/calon anggota dan
mendiskusikan dengan baik dalam Rapat Komite.

(6) Secara berkala dan terencana melakukan kunjungan


pasar untuk melihat potensi-potensi yang perlu
dikembangkan.

(7) Bersama dengan Pimpinan Cabang membicarakan


peluang-peluang pasar yang ada dan kemungkinan
pengembangannya.

(8) Menerima daftar pembiayaan anggota yang bermasalah


(kurang lancar, diragukan dan macet) dari AO.

(9) Memeriksa daftar pembiayaan bermasalah apakahbenar


telah memenuhi kriteria pembiayaan bermasalah dan
menandatangani sebagaitanda persetujuan.

(10) Menyerahkannya kembali daftar pembiayaan


bermasalahkepada b agian AO dan melaporkannya
pada

19
Pimpinan Cabang.
(11) Menerima data dari bagian kredit (nota debet/nota
kredit), pemasangan plafond, perpanjangan plafond,
pelunasan plafond, order dari AO untuk perubahan bagi
hasil/jatuh tempo/perubahan plafond.

(12) Menyimpan bukti Nota Debet dan Nota Kredit dan


dikeluarkan kembali setelah satu bulan.

5) Wewenang Jab atan Kepala Bagian Marketing


a) Memberikan usulan untuk pengembangan pasar kepada
Pimpinan Cabang.

b) Menentukan target funding dan financing bersama dengan


Pimpinan Cabang.

c) Memimpin dan menentukan agenda rapat marketing.


d) Melakukan penilaian terhadap staff marketing.
c. Administrasi Pembiayaan
1) Identitas Jab atan Administrasi Pembiayaan
Unit Kerja : Bagian Marketing
Posisidalam Organisasi : Di bawah Kepala Bagian
Marketing
2) Fungsi Utama Jab atan Administrasi Pembiayaan
Mengelola administrasi pembiayaan mulai dari pencairan
hingga pelunasan dan membuat surat-surat perjanjian lain.

3) Tanggung Jawab Administrasi Pembiayaan


a) Penyiapan administrasi pencairan pembiayaan (Dropping).
b) Pengarsipan seluruh berkas pembiayaan.
c) Pengarsipan jaminan pembiayaan.
d) Penerimaan angsuran dan pelunasan pembiayaan.
e) Penyiapan kupon dan kontrolterhadap kupon angsuran.
f) Pembuatan laporan pembiayaan sesuai dengan periode
laporan.

g) Membuat surat teguran dan peringatan kepada mitra yang

20
akan dan telah jatuh tempo.
h) Membuat surat-surat perjanjian dengan pihak lain.
i) Pemeliharaan arsip-arsip dari tahap pengajuan hingga
pembiayaan direalisasi.

j) Selalu mengontrol masa berlaku KTP mitra pembiayaan.


4) Tugas-Tugas Pokok Jab atan Administrasi Pembiayaan
a) Penyiapan administrasi pencairan pembiayaan (dropping)
dan melakukan proses dropping.

(1) Memeriksa kelengkapan administrasi mitra yang akan


dropping.
(2) Membuat akad pembiayaan, tanda terima jaminan,
kartu angsuran dan pengawasan, kupon pembiayaan
(yang harian).

(3) Membacakan akad kepada mitra pembiayaan.


(4) Mengisikan buku registrasi mitra pembiayaan secara
lengkap dengan data dari APP dan SPP.

b) Pengarsipan seluruh berkas pembiayaan


(1) Memeriksa kelengkapan administrasi untuk diarsipkan.
(2) Mengarsipkan akad pembiayaan serta berkas
pendukung lainnya sesuaidengan nomor rekening.

(3) Menyimpan kartu pengawasan sesuai dengan nomor


urut/nomor rekening mitra pembiayaan.

(4) Hanya mengeluarkan berkas pada saat dibutuhkan


dengan bukti catatan pengeluaran dan memastikan
berkas yang telah selesai digunakan telah dikembalikan
pada tempatnya.

c) Pengarsipan jaminan pembiayaan


(1) Memastikan jaminan telah diperiksa dan disetujui pihak
yang berwenang (AO dan Pimpinan Cabang) dengan
buktitanda tangan yang tertera pada lembar penerimaan
jaminan.

21
(2) Memberikan lembaran tanda terima jaminan
aslikepada mitra, dan mencatatnya pada buku registrasi
jaminan.

(3) Menyimpan tanda terima jaminan copy dengan surat


jaminan ke dalam brankas jaminan.

(4) Mengeluarkan jaminan apabila diperlukan atas


sepengetahuan Pimpinan Cabang secara tertulis.
(5) Melakukan kontrol atas jaminan-jaminan yang ada.
d) Penerimaan angsuran dan pelunasan pembiayaan
(1) Menerima angsuran dan mencatatnya ke dalam
buku/kartu pengawasan pembiayaan.

(2) Menyesuaikan kartu angsuran mitra dengan kartu


pengawasan yang ada.

(3) Meneliti atau menghitung kembali sisa hutang mitra,


untuk mitra yang akan melakukan pelunasan.

(4) Menerima setoran dari petugas kolektor.


(5) Membantu pengisian setoran darikolektor dan meneliti
setoran yang masuk sesuai dengan jumlah kupon yang
dikeluarkan.

e) Penyiapan kupon dan kontrolterhadap kupon


(1) Menyiapkan kupon angsuran apabila petugas kolektor
akan berangkat melakukan penagihan angsuran.

(2) Membuat daftar kupon yang dikeluarkan dan yang


dikembalikan.

(3) Melakukan pengecekan apabila terjadi selisih kupon


antara yang seharusnya ada dengan yang tersisa.

f) Pembuatan laporan pembiayaan sesuai dengan periode


laporan.

g) Membuat laporan pembiayaan bulanan yang terdiri dari :


(1) Laporan dropping perbulan dan total dropping selama
pertahun.

(2) Laporan lengkap PYD dan mutasinya.

22
(3) Laporan PYD yang akan jatuh tempo.
(4) Laporan kolektibilitas (tingkat kelancaran pembiayaan).
(5) Laporan prestasi AO (capaian target AO).
(6) Laporan PYD pekanan.
(7) Daftar mitra yang harus ditagih.
(8) Daftar mitra yang akan dan telah jatuh tempo pada
pekan tersebut.

h) Membuat surat teguran dan peringatan kepada mitra yang


akan dan telah jatuh tempo.

(1) Membuat dan mengirimkan surat teguran pada mitra


yang telahjatuh tempo.

(2) Membuat dan mengirimkan surat peringatan pada mitra


yang akan jatuh tempo.

(3) Melakukan kontrol atas tindak lanjut surat


pemberitahuan dan peringatan yang dikirimkan kepada
mitra.

(4) Membuat surat-surat perjanjian dengan pihak lain.


i) Membuat surat/akad perjanjian pembiayaan maupun
perjanjian lainnya.

5) Wewenang Jab atan Administrasi Pembiayaan


a) Memberikan nomor rekening mitra pembiayaan.
b) Melakukan pengamanan atas data-data pembiayaan serta
arsip-arsip pendukung.

c) Mengeluarkan laporan resmi mengenai perkembangan


pembiayaan atas persetujuan Pimpinan Cabang.

d) Tidak memberikan berkas/arsip kepada pihak-pihak yang


tidakberkepentingan.

e) Ikut memberikan kontribusi /usulan dalam Rapat Komite.


d. Account Oficer(AO)
1) Identitas Jab atan Account Oficer(AO)
Unit Kerja : Bagian Marketing

23
Posisidalam Organisasi : Di bawah Kepala Bagian
Marketing
2) Fungsi Utama Jab atan Account Oficer(AO)
Melayani pengajuan pembiayaan, melakukan analisis
kelayakan serta memberikan rekomendasi atas pengajuan
pembiayaan sesuaidengan hasil analisis yang telahdilakukan.

3) Tanggung Jawab Jab atan Account Oficer(AO)


a) Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah diproses
sesuaidengan proses yang sebenarnya.

b) Memastikan analisis pembiayaan telah dilakukan dengan


tepat dan lengkap sesuai dengan kebutuhan dan
mempresentasikan dalam Rapat Komite.

c) Terselenggaranya pembiayaan bermasalah.


d) Melihat peluang dan potensi pasar yang ada dalam upaya
pengembangan pasar.

e) Melakukan monitoring atas ketepatan lokasi dana serta


ketepatan angsuran pembiayaan mitra.

4) Tugas Pokok Jab atan Account Oficer(AO)


a) Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah diproses
sesuaidengan prosedur yang benar.

(1) Melayani pengajuan pembiayaan dan memberikan


penjelasan mengenai produk pembiayaan.

(2) Melakukan pengumpulan informasi mengenai calon


mitra melalui kegiatan wawancara dan on the spot
(kunjungan laporan).

(3) Mengupayakan kelengkapan syarat yang dibutuhkan


dari calon mitra.

b) Memastikan analisis pembiayaan telah dilakukan dengan


tepat dan lengkap sesuai kebutuhan dan mempresentasikan
dalam Rapat Komite :

(1) Membuat analisis pembiayaan secara tertulis dari hasil

24
wawancara dan kunjungan lapangan.
(2) Memberikan penjelasan secara jelas dan lengkap atas
pembiayaan yang bermasalah.

c) Terselesaikannya pembiayaan bermasalah :


(1) Melakukan analisis bersama Kepala Bagian Marketing
atas pembiayaan yang bermasalah.

(2) Membantu penyelesaian pembiayaan bermasalah.


d) Melihat peluang dan potensi yang ada dalam upaya
pengembangan pasar :

(1) Memberikan masukan untuk pengembangan pasar


dengan memberikan gambaran mengenai potensi pasar
yang ada.

(2) Menghimpun data-data yang diperlukan untuk relevan


dengan kebutuhan untuk pengembangan pasar.

(3) Melakukan langkah-langkah secara terencana dan


terkoordinasi dengan Kepala Bagian Marketing dan
b agian marketing lainnya dalam kaitannya
dengan pengembangan pasar.

e) Melakukan monitoring atas ketepatan alokasi dana serta


ketepatan angsuran pembiayaan mitra :

(1) Melakukan monitoring pasca dropping untuk melihat


ketepatan alokasidana.

(2) Melakukan monitoring terhadap angsuran mitra.


(3) Melakukan peringatan baik secara lisan maupun secara
tertulis dari Administrasi Pembiayaan atas
keterlamb atan angsuran mitra.

5) Wewenang Jab atan Account Oficer(AO)


a) Memberikan usulan untuk pengembangan pasar kepada
Pimpinan Cabang.

b) Menentukan target financing bersama dengan Pimpinan


Cabang.

25
c) Mengusulkan agenda rapat marketing.
e. Funding Oficer(FO)
1) Identitas Jab atan Funding Oficer(FO)
Unit Kerja : Bagian Marketing
Posisidalam Organisasi : Di bawah Kepala Bagian
Marketing
2) Fungsi Utama Jab atan Funding Oficer(FO)
Menerapkan strategi dan pola-pola tertentu dalam rangka
menghimpun dana masyarakat.

3) Tanggung Jawab Jab atan Funding Oficer(FO)


a) Memastikan target funding tercapai sesuaidengan rencana.
b) Membuaka hubungan dengan pihak/lembaga luar dalam
rangka funding.

c) Tersosialisasinya produk-produk funding di BMT Amanah.


4) Tugas-Tugas Pokok Jab atan Funding Oficer(FO)
a) Memastikan target funding tercapai sesuaidengan rencana :
(1) Bersama dengan Pimpinan Cabang dan Kepala Bagian
Marketing menyusun target funding.

(2) Melakukan funding sesuai dengan rencana yang


disepakati.

(3) Melakukan evaluasiterhadap aktivitas yang dilakukan.


b) Membuaka hubungan dengan pihak/lembaga luar dalam
rangka funding .

(1) Menghimpun informasi dan mendata peluang-peluang


untuk mengakses dana dari pihak/lembaga yang dapat
bekerja sama.

(2) Mengakses pihak-pihak yang berpotensi dalam


membantu penggalangan dana masyarakat.
(3) Menjaga amanah yang diberikan dan menjaga nama
baik BMT Amanah dalam melakukan tugas, terutama
yang berkaitan dengan pihak luar.

26
c) Tersosialisasinya produk-produk funding di BMT Amanah.
(1) Melakukan promosi dan sosialisasi atas aktivitas BMT
Amanah serta produk-produk yang ada di BMT
Amanah.

(2) Mengusulkan produk-produk yang menarik yang


berkaitan dengan aktivitas BMT Amanah dalam rangka
mendukung penggalangan dana di BMT Amanah.

5) Wewenang Jab atan Funding Oficer(FO)


a) Memberi usulan untuk pengembangan produk funding
kepada Pimpinan Cabang.

b) Mensosialisasikan produk funding BMT Amanah untuk


keperluan penghimpunan dana BMT Amanah.

c) Melakukan funding sesuai dengan tugas/target yang


diberikan.

f. Teler
1) Identitas Jab atan Te ler
Unit Kerja : Bagian Operasional
Posisidalam Organisasi : Di bawah Kepala Bagian
Operasional

2) Fungsi Utama Jab atan Te ler


Merencanakan dan melaksanakan segala sesuatu transaksi yang
sifatnya tunai.

3) Tanggung Jawab Jab atan Te ler


a) Terselesaikannya laporan kas harian.
b) Terjaga keamanan kas.
c) Tersedianya laporan cash flow pada akhir bulan untuk
keperluan evaluasi.

d) Menerima setoran dan penarikan tabungan.


4) Tugas-Tugas Pokok Jab atan Te ler
a) Terselenggaranya laporan kas harian :
(1) Menerima dan mengeluarkan transaksi tunai sesuai

27
dengan batas wewenang.
(2) Melakukan pengesahan pada bukti transaksi baik paraf
maupun validasi.

(3) Menyusun bukti-bukti transaksi keluar dan masuk dan


meminta validasidari pihak yang berwenang.

(4) Membuat rekapitulasi transaksi masuk dan keluar dan


meminta validasidari pihak yang berwenang.

(5) Melakukan cross antara rekapitulasi kas dengan mutasi


vault dan neraca.
b) Terjaganya keamanan kas :
(1) Melakukan perhitungan kas pada pagidan sore hari saat
akan dimulainya harikerja dan akhirnya harikeeja yang
harus disaksikan oleh petugas yang berwenang.

(2) Meneliti setiap uang masak akan keaslian uang agar


terhindar dari uangpulsa.

(3) Menjaga ruang dari pihak-pihak yang tidak


berkepentingan.

(4) Mengarsipkan laporan mutasi vault pada temab.


(5) Melakukan crosscheck antara vault dengan neraca dan
rekapitulasikas.

c) Tersedianya laporan cashflow pad akhir bulan untuk


keperluan evaluasi :
(1) Membuat laporan kas masuk dan keluar pada setiap
akhir bulan untuk setiap akun-akun yang penting.

(2) Meminta pengesahan laporan cashflow dari yang


berwenang seb agailaporan yang sah.

(3) Menerima setoran dan penarikan tabungan.


(4) Memeriksa kelengkapan dan kebenaran pengisian slip
setoran (dalam slip setoran harus tertera nilai uang
dalam bentuk angka dan huruf dengan nilai yang sama,
pengisian slip harus ditulis dengan jelas).

28
(5) Mencocokkan saldo tabungan pada buku tabungan
mitra dengan kartu tabungan anggota bersangkutan
yang ada di komputer, bila terjadi selisih maka bagian
ini harus mencatat tambahan itu terlebih dahulu baru
kemudian mencatat dalam buku tabungan dan kartu
tabungan mitra.

(6) Membutuhkan stempel pada slip setelah dimasukkan ke


dalam komputer.

(7) Menyerahkan copy slip setoran kepada anggota,


seb agai bukti penerimaan setoran.

(8) Menyerahkan semua slip setoran kepada b agian


umum setelah tutup jam kas.

(9) Menerima dan memeriksa slip penarikan, kartu dan


buku simpanan anggota.

(10) Memeriksa dan membubuhkan paraf tanda


persetujuan di slip penarikan kemudian menyerahkan
kembali pada b agian pembukaan.

(11) Untuk pengambilan di atas batas wewenang


diminta persetujuan Pimpinan (paraf pada slip
pengambilan) atas pengambilan tabungan tersebut
(perhatikan saldo yang tersisa harus memenuhi
ketentuan yang ada).

(12) Mencatat jumlah pengambilan tabungan pada buku


tabungan.

5) Wewenang Jab atan Te ler


a) Menerima transaksi tunai dari transaksi-transaksi yang
terjadidi BMT Amanah.

b) Memegang kas tunai sesuaidengan kebijakan yang ada.


c) Mengeluarkan transaksi tunai pada batas nominal yang
diberikan atau atas persetujuan yang berwenang.

d) Menolak pengeluaran kas apabila tidak ada bukti-bukti

29
pendukung yang kuat.
e) Mengetahui kode brangkas tetapi tidak memegang
kuncinya ataupun sebaliknya.

f) Meminta pertanggungjawaban keuangan kas kecil jika


batas waktu pertanggungjawab an telahtiba.

7. Pembiayaan Bermasalah
a. Pengertian Pembiayaan Bermasalah
Pembiayaan bermasalah adalah suatu kondisi pembiayaan dimana
terdapat suatu penyimpangan utama dalam pembayaran yang berakibat
terjadi kelamb atan dalam pengembalian, atau diperlukan
tindakan yuridis dalam pengembalian atau kemungkinan terjadinya
kerugian bagikoperasi.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pembiayaan


Faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh Account Oficer (AO)
yang dapat mempengaruhi kualitas pembiayaan adalah karakter mitra
yaitu :

1) Analisikeuangan mitra;
2) Struktur modal;
3) Kemampuan produksi;
4) Siklus usaha;
5) Jaminan;
6) Pemantauan dan pembinaan.
c. Penanganan Pembiayaan Bermasalah
Penanganan terhadap pembiayaan bermasalah perlu dilakukan dengan
cara :
1 ) Preventif ( Pencegahan)
a) Pemahaman dan pelaksanaan proses yang benar, menyangkut
internal (koperasi) dan eksternal (mitra dan lingkupnya).

b) Pemantauan dan pembinaan pembiayaan (on site dan on desk


monitoring).
c) Memahami faktor yang menjadi penyebab dan gejala dini

30
pembiayaan bermasalah.
2) Kuratif (Penyelesaian)
Account Oficer melakukan analisi-evaluasi ulang mengenai
aspek (manajemen, pemasaran, produksi, keuangan, yuridis dan
agunan).

d. Cara Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah


Cara penanganan/penyelesaian pembiayaan bermasalah dapat
dilakukan dalam bentuk revitalisasi, dengan cara :
1) Penataan kembali ( restructuring). Ada tiga bentuk penataan
kembali yaitu :

a) Ditambah BMT (suplesi )


Mitra boleh mengambil kembali sisa baki debet selama masih
dalam jangka waktu pembiayaan yang disetujuidalam akad.

b) Novasi
Perjanjian antara koperasi dengan mitra yang menyebabkan
pembiayaan lain menjadi hangus. Novasi Subyektif Pasif
terjadi apabila mitra baru ditunjuk untuk menggantikan mitra
lama yang oleh koperasi disebabkan perikatannya. Kewajiban
mitra lama otomatis berpindah kepada mitra baru. Mitra lama
tidak dapat dituntut kecuali telah diperjanjikan secara tegas
diawal. Atau pada saat penggantian mitra tersebut sudahdalam
keadaan bangkrut.

2) Pembaruan Pembiayaan
Hal ini bukan merupakan pembaruan perjanjian yang
menyebabkan perjanjian lama menjadi hangus dengan adanya
perjanjian baru. Namun merupakan tindakan terhadap suatu
fasilitas pembiayaan yang diberikan dengan ketentuan :

a) Mitra masih belum sanggup melunasi pembiayaan yang telah


diterima sehingga bersangkutan diberi kesempatan untuk
memperoleh pembiayaan dengan maksimal plafon sama seperti
pembiayaan semula.

b) Mitra tidak diperbolehkan mengambil kembali sisa baki debet

31
dari pembiayaan terdahulu.
c) Atas kedua hal di atas, koperasi perlu menilai ulang terhadap
kemampuan mitra terutama dalam penyesuaian dengan saldo
pembiayaan yang ada.

3) Penjadwalan Kembali (Rescheduling )


Penjadwalan ulang dapat dilakukan dengan mengubah jangka
waktu pembiayaan, jadwal pembayaran (penanggalan, tenggang
waktu), dan jumlah angsuran. Hal ini dilakukan apabila terjadi
ketidakcocokan jadwal angsuran yang dibuat Account Oficer
dengan kemampuan dan kondisi mitra. Pemecahannya adalah
dengan mengevaluasi dan menganalisis kembali seluruh
kemampuan usaha mitra sehingga cocok dan tepat dengan jadwal
yang baru. Koperasitidak perlu meneliti ulang tentang jaminan dan
segala bentuk perjanjian yang ada.

4) Persyaratan Kembali (Recounditioning )


Persyaratan Kembali (Recounditioning ) dilakukan apabila terdapat
:
a) Perubahan kepemilikan usaha;
b) Perubahan jaminan, apakah dalam hal bentuk, harga maupun
status. Hal ini akan mempengaruhi Co lateral
Coverage Pembiayaan;

c) Perubahan pengurus;
d) Perubahan nama dan status perusahaan.
5) Bantuan Manajemen
Apabila dari hasil evaluasi ulang aspek manajemen yang menjadi
faktor penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah, maka koperasi
akan melakukan asistensi atau bantuan manajemen terhadap usaha
mitra.

6) Colection Agent
Apabila pejabat koperasi dalam melakukan penagihan pembiayaan
bermasalah hasilnya tidak cukup efektif, maka boleh menggunakan

32
jasa pihak ketiga untuk melakukan penagihan, dengan syarat
bahwa personal yang bersangkutan harus capable, credible,
amanahdan memahami prinsip-prinsip syari'ahdalam menagih.

7) Penyelesaian Melalui Jaminan (Eksekusi)


Penyelesaian pembiayaan bermasalah melalui jaminan dilakukan
dengan cara :

a) Non Litigasi
b) Likuidasi Usaha
c ) Parate Eksekusi
d) Ambil alih jaminan
e) Menjual jaminan
e. Sanksidan Denda
Sanksidan denda dapat diberikan pada mitra/nasabah apabila :
1) Mitra yang mampu akan tetap menunda-nunda dan atau melalaikan
pembiayaannya kepada koperasi dikenakan sanksi berupa denda
untuk setiap hariketerlamb atan.

2) Besarnya denda tersebut harus dibuat dan disepakati pada saat


penandatanganan akad pembiayaan antara mitra dengan koperasi.

3) BMT yang diperoleh dari denda tersebut dimasukkan dalam


rekening khusus diperuntukkan untuk dana sosial-kebajikan.

B. WAKTU DAN TEMPAT PRAKERIN


Sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh pihak dari sekolah. Untuk
pelaksanaan Prakerin Tahun Pelajaran 2 0 2 2 / 2 0 2 3 kami melaksanakannya
pada :

Waktu : 9 Januari 2023 s.d 8 April 2023 (3 bulan)


Tempat : BMT Amanah Indonesia Kantor Cabang Jatilawang
Paling lamb at penyusunan laporan 1 bulan sehingga waktu Prakerin
4 bulan.

33
C. KOMPETENSI YANG DIAJARKAN
Selama kami melaksanakan Prakerin di BMT Amanah Indonesia Kantor
Cabang Jatilawang, b anyakhal yang kami pelajari. Banyakhal yang
kami lakukan yang berhubungan dengan kegiatan perbankan, kegiatan
tersebut antara lain :

1. Melayani nasabah;
2. Mengisi slip setoran dan penarikan;
3. Menariktabungan ke pasar dan rumah-rumah nasabah;
4. Mensurvey nasabah;
5. Merapikan dan menghitung uang dengan benar;
6. Mencari dan mengarsip berkas pembiayaan;
7. Mengarsip berkas transaksi;
8. Memfotokopi berkas dengan benar;
9. Menata dan mengurutkan akad pembiayaan;
10. Mengisi formulir permohonan pembiayaan;
11. Mengisi formulir pembukaan rekening;
12. Mencatat keterangan jaminan;
13. Mengisi formulir permohonan asuransi;
14. Menstempel dengan benar;

34
BAB III
PENUTUP

A . KESIMPULAN
Dengan mempelajari apa yang telah kami uraikan pada bab
sebelumnya, kami dapat mengambilkesimpulan seb agai berikut :

1. Dengan adanya prakerin siswa dapat mengimplementasikan


kompetensi yang diajarkan di sekolah ke dalam dunia kerja.

2. Dengan adanya prakerin wawasan dan pengetahuan siswa bertambah,


serta dapat mengenal dunia usaha lebih dini.

3. Dengan adanya prakerin siswa mendapat pengalaman kerja dalam


menghadapi setiap permasalahan dalam dunia usaha, terutama ketika
mendapat tugas.

4. Dengan adanya prakerin siswa dapat melaksanakan pendidikan dan


pelatihan program kerja didunia usaha.

5. Dengan adanya prakerin siswa menjadi lebih disiplin dalam


menjalankan tugas.

6. Dengan adanya prakerin siswa dapat mengetahui dan mengerti akan


seluk beluk dunia usaha.

B. SARAN
1. Saran Untuk DU/DI
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan
mengembangkan produk yang sudah ada.
b. Meningkatkan kegiatan penyaluran dana dan pembiayaan kepada
masyarakat.

c. Meningkatkan dalam mempromosikan kepada masyarakat dan


memperluas wilayah agar dapat dijangkau masyarakat.

2. Saran Untuk Sekolah :


a. Kami harap selalu ditingkatkan kerjasama yang baik antara pihak
sekolah dengan DU/DI.

35
b. Pada saat pembekalan mungkin perlu ditambah untuk pengenalan
lebih luas tentang perbankan dan produk-produk perbankan agar
saat pelaksanaan prakerin siswa sudahlebih paham.

c. Terus meningkatkan motivasi kepada siswa agar tidak melakukan


kegiatan yang merugikan berbagai pihak dan melakukan
pengawasan terhadap siswa prakerin.

3. Saran Untuk Adik Kelas


a. Kepada adik kelas diharapkan nantinya dapat melaksanakan
prakerin dengan seb aik mungkin dan mematuhi segala
peraturan selama prakerin agar tetap bisa memb awa dan menjaga
nama b aik sekolah.

b. Untuk kedepannya diharapkan memperhatikan materi yang


disampaikan di sekolah baik dalam kegiatan KBM maupun pada
saat pembekalan seb agai bekal melaksanakan prakerin.

c. Menjalankan tugas dengan penuh ketelitian dan jangan segan


bertanyajika belum jelas.

36
LAMPIRAN

37

Anda mungkin juga menyukai