DISUSUN OLEH
LAPORAN KEGIATAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI BMT AMANAH INDONESIA KANTOR CABANG JATILAWANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
DISUSUN OLEH
Pada Tanggal......................................
Pembimbing I Pembimbing II
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI BMT AMANAH INDONESIA KANTOR CABANG JATILAWANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Mengetahui
iii
KATA PENGANTAR
Laporan Prakerin ini kami buat berdasarkan pengalaman dan berbagai data
yang kami peroleh selama melaksanakan kegiatan Prakerin di BMT Amanah
Indonesia Kantor Cabang Jatilawang. Penyusunan laporan ini kami buat
sedemikian rupa sehingga dapat diterima dan dipahami oleh pembimbing serta
dapat menjadi acuan belajar bagi adik-adik kelas yang nantinya juga akan
melaksanakan Prakerin dan menyusun hasil laporan Prakerin.
2. Ibu Ida Setyowati S.Sos. selaku pimpinan BMT Amanah Indonesia Kantor
Cabang Jatilawang yang telah membimbing kami selama kegiatan Prakerin
berlangsung,
5. Bapak & Ibu Guru beserta Staff Tata Usaha SMK Muhammadiyah
Somagede,
6. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan doa restu,
sehingga laporan inidapatterselesaikan,
7. Serta semua pihak yang telah membantu dari segi materi maupun teknis,
sehingga laporan inidapatterselesaikan.
iv
Demikian laporan Prakerin ini kami buat, apabila dalam penyusunan
laporan ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan, penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar dapat memperb aiki laporan untuk
masa mendatang.
Penyusun
v
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB l PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PRAKERIN
B. TUJUAN PRAKERIN
C. SASARAN PRAKERIN
BAB ll PELAKSANAAN PRAKERIN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (PROFIL)
vi
DAFTAR LAMPIRAN
c. Slip Setoran
d. Bukti Realisasi Pembiayaan
e. Deposito Berjangka
f. Buku Tabungan SIMASDA
g. Buku Tabungan Mentari
h. Buku Tabungan Untuk Siswa Sekolah
m . Checklist Berkas
vii
BAB I
PENDAHULUAN
B. TUJUAN PRAKERIN
Tujuan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai berikut :
1. Implementasi kompetensike dalam dunia kerja.
2. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang
berharga dan memperoleh masukan serta umpan balik guna
memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan dan
1
kenyataan yang ada dilapangan.
3. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang
profesional dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi,
jenjang karir dan teknik.
C. SASARAN PRAKERIN
1. Menerapkan ilmu yang kita dapat dalam kehidupan sehari-hari di
sekolah.
2
BAB II
PELAKSANAAN PRAKERIN
3
3. Struktur Organisasi BMT Amanah Indonesia Kantor Cabang
Jatilawang
4
pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam
meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil
terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang
pembiayaan kegiatan ekonominya.
b. Baitul Maal( Bait = Rumah, Maal = Harta) yang artinya dalam hal
ini BMT menerima titipan dana zakat, infaq dan shadaqah serta
mengoptimalkan distribusinya sesuaidengan peraturan dan amanah.
6
saatnya, masyarakat menemukan jalannya sendiri untuk mengatasi
persoalan yang mereka hadapi.
Kantor Pusat dan Kantor Cabang Utama Wangon yang terletak di Jl.
Raya Timur Perempatan Wangon, Wangon- Banyumas. Telp. (0281)
513 246 Fax. (0281) 513 243 .
1) Amindo Mart
7
5. Produk-Produk BMT Amanah Jatilawang
Dalam pelayanan keuangan mikro yang berprinsip syari'ah
terhadap para anggotanya, BMT Amanah Jatilawang mengeluarkan
8
mempunyai ketetapan hati untuk berbagi dengan melalui
ibadah qurban, dengan setoran awal sebesar Rp. 50.000,00 dan
setoran berikutnya minimal Rp. 10.000,00. TAPAQUR tidak
dapat diambil selama satu tahun dan setiap bulannya nasabah
mendapatkan bagi hasil.
9
bersama dengan pembayaran tangguh atau angsur.
2 ) Pembiayaan Mudharabah
Yaitu akad kerjasama dari dana anggota yang diambil
pemanfaatannya untuk dikelola oleh BMT Amanah dimana
anggota akan memperoleh bagi hasil sesuaidengan pendapatan
BMT Amanah dan menggunakan nisbah atau porsi, sedangkan
penarikannya hanya diambil sesuai kesepakatan (waktu
tertentu).
3) Pembiayaan Musyarokah
Yaitu akad kerjasama antara BMT Amanah dengan
peminjam dimana kedua belah pihak sama-sama seb
agai penyedia modal dan pengelola modal dengan
kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko ditanggung
bersama sesuai kesepakatan.
5) Qardh
Yaitu pinjaman keb ajikan terhadap anggota
tanpa mengharapkan imbalan dengan tujuan saling membantu
dengan pengambilan pinjaman sesuai besar pokok pinjaman.
10
2) Fungsi Utama Pimpinan Cabang
a) Memimpin usaha BMT Amanah di Cabang kerjanya sesuai
dengan tujuan dan kebijakan umum yang telah ditentukan
KSPPS BMT Amanah Indonesia
11
Indonesia.
e) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan
biaya-biaya harian dan tercapainya target yang telah
ditetapkan secara keseluruhan.
12
Amanah Indonesia dan disetujui rapat anggota :
(1) Menerima dan mempelajari keputusan/memo/instruksi
dari KSSPS BMT Amanah Indonesia.
13
(3) Merekomendasi dan menandatangani permohonan
pembiayaan pada lembar data analisisa untuk diajukan
kepada Kantor Pusat bila diluar wewenangnya.
14
(4) Menemukan dan menentukan strategi-strategi baru
dalam upaya mencapai target.
15
menurut bagian dan kemampuan masing-masing
karyawan.
16
Komite secara musyawarah dengan alasan-alasan yang jelas.
c) Menyetujui/menolak pencairan dropping pembiayaan
sesuaidengan batas wewenang.
d) Menyetujui pengeluaran uang untuk pembelian aktiva tetap
sesuaidengan batas wewenang.
17
upaya mencapai sasaran termasuk dalam menyelesaikan
pembiayaan bermasalah.
18
dengan b aik.
c) Menilaidan mengevaluasikinerja Bagian Marketing
(1) Menciptakan alat kontrol untuk memudahkan penilaian
kerja b agian marketing.
19
Pimpinan Cabang.
(11) Menerima data dari bagian kredit (nota debet/nota
kredit), pemasangan plafond, perpanjangan plafond,
pelunasan plafond, order dari AO untuk perubahan bagi
hasil/jatuh tempo/perubahan plafond.
20
akan dan telah jatuh tempo.
h) Membuat surat-surat perjanjian dengan pihak lain.
i) Pemeliharaan arsip-arsip dari tahap pengajuan hingga
pembiayaan direalisasi.
21
(2) Memberikan lembaran tanda terima jaminan
aslikepada mitra, dan mencatatnya pada buku registrasi
jaminan.
22
(3) Laporan PYD yang akan jatuh tempo.
(4) Laporan kolektibilitas (tingkat kelancaran pembiayaan).
(5) Laporan prestasi AO (capaian target AO).
(6) Laporan PYD pekanan.
(7) Daftar mitra yang harus ditagih.
(8) Daftar mitra yang akan dan telah jatuh tempo pada
pekan tersebut.
23
Posisidalam Organisasi : Di bawah Kepala Bagian
Marketing
2) Fungsi Utama Jab atan Account Oficer(AO)
Melayani pengajuan pembiayaan, melakukan analisis
kelayakan serta memberikan rekomendasi atas pengajuan
pembiayaan sesuaidengan hasil analisis yang telahdilakukan.
24
wawancara dan kunjungan lapangan.
(2) Memberikan penjelasan secara jelas dan lengkap atas
pembiayaan yang bermasalah.
25
c) Mengusulkan agenda rapat marketing.
e. Funding Oficer(FO)
1) Identitas Jab atan Funding Oficer(FO)
Unit Kerja : Bagian Marketing
Posisidalam Organisasi : Di bawah Kepala Bagian
Marketing
2) Fungsi Utama Jab atan Funding Oficer(FO)
Menerapkan strategi dan pola-pola tertentu dalam rangka
menghimpun dana masyarakat.
26
c) Tersosialisasinya produk-produk funding di BMT Amanah.
(1) Melakukan promosi dan sosialisasi atas aktivitas BMT
Amanah serta produk-produk yang ada di BMT
Amanah.
f. Teler
1) Identitas Jab atan Te ler
Unit Kerja : Bagian Operasional
Posisidalam Organisasi : Di bawah Kepala Bagian
Operasional
27
dengan batas wewenang.
(2) Melakukan pengesahan pada bukti transaksi baik paraf
maupun validasi.
28
(5) Mencocokkan saldo tabungan pada buku tabungan
mitra dengan kartu tabungan anggota bersangkutan
yang ada di komputer, bila terjadi selisih maka bagian
ini harus mencatat tambahan itu terlebih dahulu baru
kemudian mencatat dalam buku tabungan dan kartu
tabungan mitra.
29
pendukung yang kuat.
e) Mengetahui kode brangkas tetapi tidak memegang
kuncinya ataupun sebaliknya.
7. Pembiayaan Bermasalah
a. Pengertian Pembiayaan Bermasalah
Pembiayaan bermasalah adalah suatu kondisi pembiayaan dimana
terdapat suatu penyimpangan utama dalam pembayaran yang berakibat
terjadi kelamb atan dalam pengembalian, atau diperlukan
tindakan yuridis dalam pengembalian atau kemungkinan terjadinya
kerugian bagikoperasi.
1) Analisikeuangan mitra;
2) Struktur modal;
3) Kemampuan produksi;
4) Siklus usaha;
5) Jaminan;
6) Pemantauan dan pembinaan.
c. Penanganan Pembiayaan Bermasalah
Penanganan terhadap pembiayaan bermasalah perlu dilakukan dengan
cara :
1 ) Preventif ( Pencegahan)
a) Pemahaman dan pelaksanaan proses yang benar, menyangkut
internal (koperasi) dan eksternal (mitra dan lingkupnya).
30
pembiayaan bermasalah.
2) Kuratif (Penyelesaian)
Account Oficer melakukan analisi-evaluasi ulang mengenai
aspek (manajemen, pemasaran, produksi, keuangan, yuridis dan
agunan).
b) Novasi
Perjanjian antara koperasi dengan mitra yang menyebabkan
pembiayaan lain menjadi hangus. Novasi Subyektif Pasif
terjadi apabila mitra baru ditunjuk untuk menggantikan mitra
lama yang oleh koperasi disebabkan perikatannya. Kewajiban
mitra lama otomatis berpindah kepada mitra baru. Mitra lama
tidak dapat dituntut kecuali telah diperjanjikan secara tegas
diawal. Atau pada saat penggantian mitra tersebut sudahdalam
keadaan bangkrut.
2) Pembaruan Pembiayaan
Hal ini bukan merupakan pembaruan perjanjian yang
menyebabkan perjanjian lama menjadi hangus dengan adanya
perjanjian baru. Namun merupakan tindakan terhadap suatu
fasilitas pembiayaan yang diberikan dengan ketentuan :
31
dari pembiayaan terdahulu.
c) Atas kedua hal di atas, koperasi perlu menilai ulang terhadap
kemampuan mitra terutama dalam penyesuaian dengan saldo
pembiayaan yang ada.
c) Perubahan pengurus;
d) Perubahan nama dan status perusahaan.
5) Bantuan Manajemen
Apabila dari hasil evaluasi ulang aspek manajemen yang menjadi
faktor penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah, maka koperasi
akan melakukan asistensi atau bantuan manajemen terhadap usaha
mitra.
6) Colection Agent
Apabila pejabat koperasi dalam melakukan penagihan pembiayaan
bermasalah hasilnya tidak cukup efektif, maka boleh menggunakan
32
jasa pihak ketiga untuk melakukan penagihan, dengan syarat
bahwa personal yang bersangkutan harus capable, credible,
amanahdan memahami prinsip-prinsip syari'ahdalam menagih.
a) Non Litigasi
b) Likuidasi Usaha
c ) Parate Eksekusi
d) Ambil alih jaminan
e) Menjual jaminan
e. Sanksidan Denda
Sanksidan denda dapat diberikan pada mitra/nasabah apabila :
1) Mitra yang mampu akan tetap menunda-nunda dan atau melalaikan
pembiayaannya kepada koperasi dikenakan sanksi berupa denda
untuk setiap hariketerlamb atan.
33
C. KOMPETENSI YANG DIAJARKAN
Selama kami melaksanakan Prakerin di BMT Amanah Indonesia Kantor
Cabang Jatilawang, b anyakhal yang kami pelajari. Banyakhal yang
kami lakukan yang berhubungan dengan kegiatan perbankan, kegiatan
tersebut antara lain :
1. Melayani nasabah;
2. Mengisi slip setoran dan penarikan;
3. Menariktabungan ke pasar dan rumah-rumah nasabah;
4. Mensurvey nasabah;
5. Merapikan dan menghitung uang dengan benar;
6. Mencari dan mengarsip berkas pembiayaan;
7. Mengarsip berkas transaksi;
8. Memfotokopi berkas dengan benar;
9. Menata dan mengurutkan akad pembiayaan;
10. Mengisi formulir permohonan pembiayaan;
11. Mengisi formulir pembukaan rekening;
12. Mencatat keterangan jaminan;
13. Mengisi formulir permohonan asuransi;
14. Menstempel dengan benar;
34
BAB III
PENUTUP
A . KESIMPULAN
Dengan mempelajari apa yang telah kami uraikan pada bab
sebelumnya, kami dapat mengambilkesimpulan seb agai berikut :
B. SARAN
1. Saran Untuk DU/DI
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan
mengembangkan produk yang sudah ada.
b. Meningkatkan kegiatan penyaluran dana dan pembiayaan kepada
masyarakat.
35
b. Pada saat pembekalan mungkin perlu ditambah untuk pengenalan
lebih luas tentang perbankan dan produk-produk perbankan agar
saat pelaksanaan prakerin siswa sudahlebih paham.
36
LAMPIRAN
37