TINJAUAN PUSTAKA
kelapa sawit (MKS) dan inti kelapa sawit (IKS) dengan demikian, tugas utama
personil lapangan yaitu mengambil buah dari pokok pada tingkat kematangan
dan waktu yang tepat (pusingan potong buah dan transport) tanpa menimbulkan
kerusakan pada tanaman. Cara yang tepat akan mempengaruhi kuantitas produksi
tercermin dari panen dan produksi.Panen tidak dimasukan dalam pemelihraan dan
transportasi serta faktor pendukung lainnya seperti organisasi panen yang baik,
4
Panen kelapa sawit memerlukan syarat-syarat tertentu akan diperoleh
hasilnya dalam kuantitas dan kuanltas yang tinggi.Mutu minyak yang diproleh
lainnya.mutu penen tergantung pada kematangan buah dan cara panen. Panen
yang baik adalah bila di peroleh tandan dengan kandungan minyak yang tinggi
dan kandungan asam lemak bebas (ALB) yang rendah (Pusat penelitian
Marihat, 1984).
Adapun kriteria panen yang dipakai adalah 2 brondolan (sudah ada 2 buah
lepas dari tandannya atau jatuh kepiringan) untuk tiap tandan. Untuk tandan lebih
kondisi ini perlu di sesuaikan dengan kondisi setempat misalnya untuk areal
Tingkat kematangan buah kelapa sawit dapat dilihat dari perubahan warna.
Buah kelapa sawit yang masih mantah berwarna hijau, karena pengaruh pigmen
klorofil. Selanjutnya, buah akan berubah menjadi merah atau orange akibat
pengaruh pigmen beta karoten. Kondisi tersebut menandakan minyak sawit yang
terkandung dalam daging buah telah maksimal dan buah sawit akan lepas dari
5
Tabel 1.Fraksi Buah Berdasarkan Tingkat Kematangan
% Jumlah Brondolan Derajat Kematangan
Fraksi
Tidak ada, buah masih hitam Sangat Mentah
0 Membrondol 1-12,5% Mentah
1 Membrondol 12,5-25% Kurang matang
2 Membrondol 25-50% Matang 1
3 Membrondol 50-75% Matang II
4 Membrondol 75-100% Lewat matang I
5 Buah dalam ikut membrondol Lewat matang II
6 Semuah buah membrondol Tandan Kosong
Sumber: Buku Pintar Mandor (BPM)
2. Persiapan Panen
panen yang diperlukan. Kegiatan awal lainnya dalam persiapan panen adalah
pembuatan atau peningkatan mutu jalan, karena jalan merupakan faktor penunjang
yang penting dalam pengangkutan hasil dari kebun ke pabrik. Aksess jalan yang
perlu disiapkan untuk proses panen diantranya jalan penghubung (jalan utama),
Jalan utama menghubungkan satu divisi dengan divisi lainnya atau divisi
dengan pabrik. Jalan produksi di buat di tengah perkebunan setiap divisi. Dari
divisi ke pabrik tegak lurus dengan barisan tanaman. Di jalan produksi di buat
TPH. Sementara itu, jalan kontrol menghubungkan satu blok dengan blok lainnya
(Sunarko, 2009).
6
3. Taksasi Produksi
segar yang akan diproleh pada waktu panen berdasarkan jumlah dan keadaan
tandan buanga betina yang kemungkinan menjadi tandan buah. Berat rata-rata
dan pelaksanaan pekerjaan panen di kebun dan pengolahan dipabrik. Selain itu,
tiga bulan, satu bulan hingga perkiraan produksi esok hari. Penyusunan perkiraan
produksi harus berdasarkan perkembangan bunga betina dan tandan kelapa sawit.
Hal ini dapat diprediksi melalui seludang pecah terbuka sehinga matang panen
produksi. Semua data yang diperoleh untuk setiap blok dicatat di lembar
pengamatan bunga dan buah data ini direkapitulasikan kedalam tabel. Estimasi
(A + B + C) : D
7
4. Cara Panen
tertinggal atau tidak terkutip. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
pabrik.
Rotasi panen adalah selang waktu (interval) antara satu perlakuan penen
8
Senin sampai jum’at(4 x 7 jam) + (1 x 5 jam) = 33 jam
Jadi luas areal panen pada hari juma’at harus lebih sedikit yaitu 16/21 kali luas
digunakan system 5/7 maka setiap jum’at luas areal adalah (6/21 x 600) : (5 x
1ha) = 92 ha, sedangkan pada hari senin – kamis adalah 127 ha setiap hari.
Kondisi ini tidak selalu demikian.Panen kelapa sawit juga di pengaruhi oleh iklim
Rotasi panen di kebun diatur dan di sesuaikan dengan hari kerja pabrik
yakni 6/7 : 6 hari memanen dengan rotasi 7 hari (Senin – Sabtu), biasanya hanya
dilakukan pada waktu musin panen puncak. Kemudian 6/7 : 5 hari memanen
1. Ancak Panen
a. Ancak tetap : pada sistem ini pemanen dan areal panen tetap.Areal panen
20 dan seterusnya.
9
b. Ancak giring : pada sistem ini pemanen secara bersama-sama memanen
2. Kerapatan Panen
Kerapatan panen adalah jumlah pohon yang dapat dipanen (jumlah tandan
matang panen) dari suatu luasan tertentu.Angka kerapatan panen (AKP) dipakai
3. Tenaga Panen
biaya.Penyediaan tenaga yang berlebih dengan potensi produksi yang rendah akan
kurang maka rotasi panen menjadi tidak teratur dan hal ini mempengaruhi
puncak yang tersedia pada awal tahun yang dihitung dengan rumus :
AxBxCxD
Kebutuhan tenaga panen =
E
10
4. Organisasi Panen
harus cukup baik yaitu 0,8 US/Ha.Kerapatan panen dan kebutuhan tenaga penen
harus dihitung dan dibahas oleh mandor penen yaitu oleh mandor I dan assisten
ancak dan pukul 06.30 WIB pemanenan harus mulai bekerja.Sistem panen harus
dengan ancak giring yaitu dengan menggiring tenaga kerja secara lebih efektif dan
brondolan (TPB) yang di tentukan dan diterima oleh krani penerima brondolan.
Mandor panen harus selalu melakukan sortasi panen di TPH dan TPB pada buah
dan berondolan yang sudah ada di TPH dan TPB. Sortasi buah dilakukan 5% dari
buah yang masuk 1 Afdeling 1 truk. Jika terdapat buah mentah, catat no pemanen
yang ada pada tandan dan denda tidak mendapat premi kerajinan (Risza, 1995).
C. Premi Panen
11
dan sekaligus sebagai sistem yang mampu merangsang peningkatan
yang diproleh pekerja apabila telah melampaui batas ketentuan yang di tetapkan
panen buah per kg TBS sesuai dengan anggaran tahun berjalan dan sistem premi
jenis premi panen buah yang umumnya dilaksanakan, yaitu sebagai berikut :
Premi panen buah berdasarkan “jumlah janjang buah /TBS” yang didapat
Premi buah berdasarkan “jumlah berat (kg) buah /TBS” yang didapat setelah
ditimbang di pebrik/PKS.
ekonom yang berbeda antra kebun maka standar premi juga harus disesuaikan
ketentuan umum dari borong janjang(TBS), tarif lebih borong, dan tarif
1. Borong Janjang
Janjang harus diatur sedemikian rupa sehingga jumlah yang diterapkan bagi
seorang pemanen dalam waktu 7 jam untuk setiap tahun tanam dapat
12
2. Tarif Premi Panen Buah (Premi Siap Borong)
Premi siap borong harus berpedoman kepada anggran (RP/ton TBS) yang
sedang berjalan dan juga tarif yang berlaku sebelumnya. Premi siap borong
harus sama semua umur tanaman, sedangkan yang berbeda yaitu jumlah
borongnya.
Kelas-kelas BJR harus ditentukan terlebih dahulu, kemudian harga per janjang
borong dari kelas yang berbeda dapat saja sama, tergantung dari kondisi
tidak lebih tinggi dari biaya Rp/TBS siap borong.Sebagian ketentuan, premi
4. Tarif Sanksi/Denda
peraturan panen buah didenda dan mengurangi premi yang sudah diprole
setempat.
13
c. Meningkatkan pendapatan karyawan dan saling menguntungkan kepada
perusahaan.
terhadap pekerjaanya sendiri, situsi kerja, dan kerja sama antara pimpinan
faktor, baik itu faktor internal perkerjan (situasi pekerjan dan hubungan dengan
pimpinan atau sesama keryawan) dan faktor eksternal pekerjaan (hubungan sosial
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat
14
Menejemen sumber daya manusia sebgai rancangan sistem- sistem formal dalam
sebuah organisai untuk memastikan pengunaan bakat manusia secara efektif dan
untuk mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas
pengendalian.
sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Menurut Mathis dan Jackson (2006)
a) Kompensasi langsung, yang terdiri dari gaji pokok (upah dan gaji)
15
Progam kompensasi yang efektif dalam sebuah organisasi memiliki empat
tujuan, yaitu:
hal yang bertujuan untuk memotivasi karyawan, maka karyawan akan merasa
kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja adalah
apa yang dilakuakan atua tidak dilakukan oleh karyawan. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa kinerja merupakan hasil dari kegiatan yang harus ataupun tidak harus
dilakukan karyawan yang berupa kualitas maupun kuantitas yang sesuai dengan
16
Adapun elemen-elemen kinerja pada umumnya menurut Methis dan
d. Kehadiran
c. Dukungan organisasi.
17