Anda di halaman 1dari 16

Museum Dirgantara

Mandala
Lintang Millenia M (134180224)
Muhamad Rikza K (134180225)
Aulia Andjani (134180226)
SEJARAH BERDIRINYA MUSEUM
DIRGANTARA
• Museum Perjuangan TNI AU adalah cikal bakal dari Museum Dirgantara
Mandala yang pertama kalinya diresmikan oleh Panglima Angkatan Udara
Laksamana Roesmin Noerjadin, pada tanggal 4 April 1969 di Markas
Komando Udara V Tanah Abang Bukit Jakarta. Perpindahan museum dari
Jakarta menuju Yogyakarta didasarkan pada faktor sejarah perjuangan kota
Yogyakarta pada periode 1945-1949 sebagai pusat latihan bagi Taruna
Akademi Udara. Museum Dirgantara Mandala adalah gabungan dari Museum
Perjuangan TNI AU dengan Museum Ksatrian yang sudah ada di Yogyakarta.
Peresmian kedua museum ini dilakukan oleh Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi
menjadi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala pada tanggal 29 Juli
1978 yang bertepatan dengan peringatan Hari Bhakti TNI AU. Perpindahan
museum dari Jakarta ke Yogyakarta masih menyisakan permasalahan tempat
untuk menyimpan koleksi Alutsista yang ada, maka Museum Dirgantara
Mandala berpindah untuk ketiga kalinya yaitu di gudang bekas pabrik gula di
Wonocatur di kawasan Landasan Udara Adisutjipto. Gedung museum baru itu
kemudian diresmikan pada tanggal 29 Juli 1984 oleh oleh Kepala Staf TNI
AU, Marsekal TNI Sukardi.
MAKSUD DIDIRIKANNYA
MUSEUM DIRGANTARA
MANDALA
– Maksud dibangunnya monumen ini adalah untuk mengenang dan
memperingati peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA akibat
serangan dua pesawat pemburu Kitty Hawk Belanda pada tanggal
29 Juli 1947. Dalam peristiwa ini tiga tokoh perintis TNI AU gugur,
diantaranya Marsda TNI (Anumerta) Agustinus Adisutjipto, Marsda
TNI (Anumerta) Prof.Dr.Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda
Udara I (Anumerta) Adisumarmo Wiryokusumo.
TIGA PERINTIS TNI AU

Komodor Muda
Komodor Muda
Udara Opsir Muda Udara
Udara Agustinus
Abdulrachman I Adisumarmo
Adisutjipto
Saleh
TUJUAN DIDIRIKANNYA MUSEUM DIRGANTARA
MANDALA
Tujuan didirikannya Museum Dirgantara Mandala adalah sebagai berikut:
1. Semua kegiatan dan peristiwa bersejarah dalam pertumbuhan dan
perkembangan TNI-AU serta pengorbanan para pendahulu, pejuang dan
pahlawan udara membina dan merintis angkatan udara RI / TNI khususnya
mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan negra dan bangsa
indonesia perlu dilestarikan.
2. Dalam rangka mewarisi nilai-nilai 1945 yakni, pengabdian dan
pendokumentasian tersebut perlu direalisasikan dalam bentuk visualisasi
bukti sejarah agar dapat diterima, dihayati dan diamalkan oleh generasi
penerus.
FASILITAS DI MUSEUM DIRGANTARA
RUANG UTAMA

Memamerkan koleksi berupa


replika pataka jajaran Kotama
TNI AU, patung empat
Pahlawan Nasional TNI AU,
lambang Swa Bhuwana Paksa,
foto Kepala Staf TNI AU,
lukisan, foto tokoh penerima
Bintang Swa Bhuwana Paksa,
tanda-tanda kehormatan militer
serta koleksi tanda pangkat yang
pernah digunakan prajurit TNI
AU dari awal berdiri sampai
dengan sekarang
RUANG KRONOLOGI

Memamerkan koleksi dokumentasi


yang menggambarkan sejarah
perjuangan dan perkembangan TNI
AU mulai dari Proklamasi
Kemerdekaan RI tahun 1945,
koleksi replika pesawat RI-X,
dokumentasi sejarah Industri
kedirgantaraan, koleksi benda-benda
peninggalan peristiwa 29 Juli 1947,
koleksi benda-benda peninggalan
Pasukan Garuda Mulya, foto
dokumentasi operasi militer dan
operasi non militer, koleksi foto dan
benda sejarah Garuda Indonesia
Airways serta koleksi foto dan
benda sejarah Dinas Kesehatan TNI
AU.
RUANG SERAGAM TNI AU

Memamerkan
berbagai koleksi
seragam yang
pernah digunakan
TNI AU sejak
tahun 1945
hingga saat ini.
Ruang Kotama dan Kasau

Memamerkan koleksi foto


dan benda yang berkaitan
denagan Kotama di jajaran
TNI AU, koleksi foto dan
benda yang pernah
gunakan oleh Para Mantan
Kasau yang disertai dengan
patung serta koleksi daftar
nama lulusan Sekolah
Penerbang TNI AU.
Ruang Alutsista

Memamerkan koleksi
pesawat tempur pernah
digunakan oleh TNI
AU dari tahun 1945
hingga tahun 1970-an,
koleksi rudal, radar,
senjata, mesin pesawat
serta koleksi caisson
(ruang hampa udara).
Ruang Diorama

Memamerkan berbagai
koleksi diorama yang
menggambarkan berbagai
persitiwa bersejarah dalam
pembentukkan TNI AU
serta dilengkapi dengan
dua buah simulator
pesawat P-51 Mustang.
Ruang Minat Dirgantara
Memamerkan koleksi foto
dan lambang skadron,
koleksi pesawat Starlite
dan pesawat Fisher,
koleksi senjata, miniatur
pesawat , koleksi buku-
buku terbitan TNI AU serta
dilengkapi dengan Ruang
Mini Theater yang
berkapasitas 60 orang
untuk memutar film-film
sejarah dan dunia
kedirgantaraan.
DOKUMENTASI MUSEUM DIRGANTARA
MANDALA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai