Anda di halaman 1dari 8

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

Modul BENTUK NASKAH DINAS

II
2 JP (90 menit)

PENGANTAR

Dalam modul ini dibahas materi tentang pengertian dari bentuk-bentuk


naskah dinas dan wewenang serta penandatanganan naskah dinas
dlingkungan Polri

KOMPETENSI DASAR:
Peserta didik memahami bentuk-bentuk naskah dinas Polri :

Indikator Hasil Belajar


1. Menyebutkan bentuk bentuk naskah dinas
2. Menjelaskan pengertian dari bentuk bentuk naskah dinas
3. Menjelaskan wewenang pembuatan dan penandatanganan naskah
dinas

MATERI POKOK
Bentuk-bentuk naskah dinas
1. Bentuk-bentuk naskah dinas
2. Pengertian dari bentuk-bentuk naskah dinas
3. Wewenang pembuatan dan penandatanganan naskah dinas

METODA PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Brain Storning
4. Penugasan

BAHAN DAN ALAT


1. Bahan
a. Perkap no.15 tahun 2007
b. Modul Naskah Dinas SIP TA. 2015

2. Alat
a. Media E-Learning
b. White Board
c. Flipchart
d. Kertas Flipchart

NASKAH DINAS POLRI SIP 1


LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
e. Komputer/Laptop
f. Spidol
g. Penghapus

PROSES PEMBELAJARAN

1. Tahap awal : 10 Menit


a. Pendidik melaksanakan refleksi terhadap Serdik
b. Pendidik melaksanakan apersepsi

2. Tahap inti : 60 Menit


a. Menjelaskan bentuk-bentuk naskah dinas
b. Menjelaskan pengertian dari bentuk-bentuk naskah dinas
c. Menjelaskan wewenang pembuatan dan penandatanganan
naskah dinas

3. Tahap akhir : 20 Menit


a. Penguatan materi
Pendidik memberikan kesimpulan secara pointers terkait
dengan proses pembelajaran dari materi yang telah
disampaikan
b. Pendidik memberikan penugasan penyusunan salah satu
bentuk naskah dinas dengan perihal yang berbeda-beda
melalui media E-Learning
a. Pendidik menutup Proses Pembelajaran

TAGIHAN / TUGAS

Peserta didik mengirimkan/ mengumpulkan hasil penugasan pembuatan


salah satu bentuk naskah dinas dengan perihal yang berbeda-beda
kepada pendidik sesuai waktu yang ditentukan

LEMBAR KEGIATAN

Peserta didik menyusun / membuat salah satu naskah dinas dengan


perihal yang berbeda-beda.

BAHAN BACAAN

BENTUK – BENTUK NASKAH DINAS

1. Peraturan.
a. Peraturan adalah ketentuan yang ditetapkan oleh Kepala
Kepolisian yang berwenang dan memuat kebijakan yang

NASKAH DINAS POLRI SIP 2


LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
bersifat mengatur mengikat secara umum.
b. Ciri-ciri paraturan adalah :
1) Berlaku terus menerus, tidak termuat batas waktu
diberlakukan.
2) Bersifat mengatur (regeling).
3) Umum.
4) Abstrak.
c. Dalam menyusun Peraturan Kapolri harus berdasarkan
asas yang meliputi :
1) Tujuan.
2) Dapat dilaksanakan.
3) Kedayagunaan dan kehasilgunaan.
4) Kejelasan rumusan.

d. Kegiatan pembuatan konsep Peraturan Kapolri, meliputi :


1) Pembuatan konsep awal oleh pengemban fungsi.
2) Pembentukan Pokja oleh pengemban fungsi terdiri
atas unsur satuan organisasi terkait dengan subtansi
rancangan peraturan Kapolri dengan ketua Pokja
ditunjuk olah pengemban fungsi
3) Pembahasan subtansi dan harmonisasi dilakukan oleh
fungsi pembinaan hukum dan hasilnya perlu
persetujuan pengemban fungsi.
4) Pengajuan pengesahan kepada Kapolri. Sebelum
pengajuan konsep Peraturan Kapolri perlu persetujuan
Kadivbinkum Polri.
5) Peraturan Kapolri harus di undangkan dengan
penepatan dalam berita Negara Republik Indonesia,
dilaksanakan oleh Departemen Hukum dan HAM yang
pendaftarannya melalui Divbinkum Polri disampaikan
terdiri dari 3 (tiga) naskah asli dan 1 (satu) sofcopy.
6) Untuk kepentingan organisasi dan pelaksanaan tugas
di kewilayahan, Kapolda/ Kapolwil/ Kapoltabes/
Kapolres/ Kapolresta dapat membuat peraturan yang
berlaku di wilayah kerjanya, tidak boleh bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi.

2. Keputusan.
Keputusan adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
Kepala Kepolisian yang berwenang yang menimbulkan akibat
hukum bagi seseorang atau organisasi Polri.
a. Ciri-ciri keputusan adalah:
1) Berlaku sekali selesai/ final. yaitu sudah definitive
dan karenaya dapat menimbulkan akibat hukum.
2) Bersifat penetapan.

NASKAH DINAS POLRI SIP 3


LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
3) Individual, tidak diujukan untuk umum, tetapi tertentu
baik alamat maupun hal yang dituju.
4) Konkrit yaitu objek yang diputuskan tidak abstrak,
tetapi berwujud atau dapat di tentukan.

b. Keputusan di lingkungan Polri digunakan antara lain untuk


1) Menetapkan doktrin.
2) Menetapkan atau mengubah organisasi.
3) Menetapkan atau mengubah stastus personel,
materil, dan keuangan.
4) Menetapkan atau mencabut berlakunya cap dinas
dan nama satuan organisasi.
5) Menetapkan, mengubah dan membubarkan suatu
badan kepanitiaan atau tim.
6) Pendelegasian wewenang tertentu.
7) Menetapkan rencana kerja satuan organisasi pada
tingkat Mabes Polri maupun kewilyahannya.

d. Wewenang pembuatan dan penandatanganan keputusan


ada pada Kapolri dan dapat dilimpahkan kepada pejabat
yang berwenang.

3. Intruksi.
Intruksi adalah suatu bentuk naskah dinas yang memuat arahan
pelaksanaan suatu kebijaksanaan pokok yang tertuang dalam
peraturan keputusan.
a. Intruksi berisi petunjuk atau arahan pelaksanaan suatu
keputusan.
b. Intruksi selalu berinduk pada keputusan tertentu dan tidak
dapat ditetapkan tanpa adanya keputusan yang
mendahului.
c. Intruksi dapat di jabarkan lebih lanjut dengan petunjuk.
d. Wewenang pembuatan dan penandatanganan intruksi
hanya ada pada Kapolri dan tidak dapat dilimpahkan.

4. Perintah harian / amanat anggaran.


a. Perintah harian atau amanat anggaran adalah suatu
bentuk naskah dinas yang di keluarkan untuk
memperingati suatu peristiwa penting yang membuat
suatu kebijaksanaan pokok, pesan pribadi atau peryataan
kehendak pimpinan yang harus ditaati.
b. Wewenang dan pembuatan perintah harian atau amanat
hanya ada pada Kapolri.

5. Surat edaran.
a. Surat edaran adalah suatu bentuk naskah dinas yang
memuat pemberitahuan tentang tata cara yang berlaku
ataupun ketentuan yang harus diperhatikan berdasarkan

NASKAH DINAS POLRI SIP 4


LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
kebijaksanaan pelaksanaan.
b. Wewenang pembuatan dan penandatanganan Surat
Edaran dikeluarkan oleh Kepala / pimpinan badan sesuai
dengan bidang tugas, wewenang dan tanggungjawabnya.

6. Surat perintah/ surat tugas.


a. Surat perintah adalah suatu bentuk naskah dinas yang
memuat pernyataan kehendak pimpinan untuk di patuhi
dan dilaksanakan oleh seorang personel atau sekelompok
personel dan perintah atau tugas itu mempunyai akibat
pertanggungjawaban adminstrasi.
b. Surat perintah/ surat mempunyai akibat
pertanggungjawaban administrasi.
c. Surat perintah/ surat tugas dibuat dan ditandatangani oleh
pimpinan / Kepala Kesatuan berdasarkan lingkup tugas,
wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing.
d. Surat perintah dikeluarkan untuk anggota Polri/ PNS Polri,
sedangkan surat tugas dikeluarkan untuk personel bukan
dari anggota Polri/ PNS Polri dalam rangka mendukung
tugas pokok Polri.

7. Laporan.
a. Laporan adalah suatu bentuk naskah dinas yang memuat
pemberitahuan tentang hasil pelaksanaan suatu kegiatan
atau suatu kejadian secara kronologis.
b. Laporan dibuat oleh setiap pejabat yang diserahi tugas
jabatan, baik rutin maupun khusus atau kegiatan lain yang
berhubungan dengan kedinasan.

8. Surat
a. Surat adalah bentuk naskah dinas yang dibuat secara
tertulis oleh seoarang pejabat dalam melaksanakan tugas
jabatanya guna menyampaikan pemberitahuan,
pernyataan ataupun permintaan kepada pejabat lain di luar
intansi atau satuannya sendiri.
b. Surat dapat dibuat oleh pimpinan/ Kepala satuan sesuai
dengan lingkup tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.

9. Nota dinas
a. Nota dinas adalah bentuk naskah dinas yang dibuat guna
menyampaikan pemberitahuan, pernyataan, ataupun
permintaan kepada pejabat lain didalam lingkungan Mabes
Polri, Mapolda, Mapolwiltabes, Mapoltabes, Mapolres/
Polresta atau kesatuanya sendiri.
b. Nota Dinas dibuat oleh para pejabat didalam satu

NASKAH DINAS POLRI SIP 5


LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
lingkungan instansi atau satuan sesuai dengan lingkup
tugas, wewenang dan tanggungjawabnya.

10. Surat telegram.


a. Surat telegram adalah bentuk naskah dinas yang seluruhnya
dibuat dengan huruf kapital dengan susunan tertentu.
b. Surat telegram dibuat oleh pimpinan/ Kepala satuan sesuai
dengan lingkup tugas, wewenang dan tanggung jawab.

11. Maklumat.
a. Maklumat adalah suatu pemberitahuan mengenai
berlakunya peraturan yang didalamnya dapat memuat
sanksi menurut hukum yang berlaku bagi mereka yang
tidak menjalankan atau mentaati apa yang di maksud
dalam peraturan itu.
b. Maklumat dikeluarkan oleh kepala satuan organisasi
sesuai tugas dan kewenangannya yang disebarkan
melalui daftar distribusi sesuai dengan daerah yang
bersangkutan, dengan ketentuan :
1) Maklumat Kapolri berlaku untuk seluruh jajaran
Kepolisian.
2) Maklumat Kapolda beralaku untuk Polda yang
bersangkuatan.
3) Maklumat Polwil/ Tabes/ Kapolres/ Kapolresta
berlaku untuk daerah yang bersangkutan.

12. Pengumuman.
a. Pengumuman adalah suatu bentuk naskah dinas yang
memuat pemberitahuan yang di tujukan kepada umum,
kepada pejabat atau para pejabat tertentu, termasuk
anggota Polri/ PNS Polri dan atau masyarakat.
b. Wewenang pembuatan dan penandatanganan
pengumuman berada pada pimpinan/ Kepala kesatuan
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

13. Surat pengantar.


a. Surat pengantar adalah suatu bentuk naskah dinas yang
digunakan untuk mengantar atau menyampaikan buku,
barang cetakan ataupun naskah dinas lainya.
b. Surat pengantar dibuat oleh kepala sekretariat atau
pejabat lain yang ditunjuk.

14. Telaahan staf


a. Telaah staf adalah tulisan Perwira staf kepada
pimpinannya dalam memberikan usul atau saran untuk

NASKAH DINAS POLRI SIP 6


LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
menyelesaikan persoalan atau permasalahan yang
kompleks.
b. Telaahan staf dibuat oleh Perwira staf, yang dalam
penulisannya harus memperhatikan prinsip sebagai berikut
1) Kejelasan, yaitu pimpinan memperoleh kejelasan
dari persoalan atau permasalahan dan juga
penyelesaian yang diusulkan.
2) Ketelitian, telaahan harus sesuai dengan fakta dan
mekanisme telaahan serta disajikan dalam urutan
yang logis.
3) Keutuhan, telaahan haruslah hanya
mempersoalkan suatu subjek dan di tinjau dari
berbagai sudut yang disertai tindakan yang dapat
dilaksanakan.

15. Naskah dinas lainya.


a. Naskah dinas lainnya adalah bentuk naskah dinas yang di
buat oleh satuan organisasi/ pengemban fungsi pada Polri
sehubungan dengan kepentingan pelaksanaan tugasnya.
b. Naskah dinas lainnya dibuat dan di tetapkan oleh satuan
organisasi masing-masing untuk kepentingan pelaksanaan
tugas sehari-hari, setelah berkoordinasi dengan Setum
Polri, berupa :
1) Surat ijin/ surat ijin jalan dan surat perjalanan
dinas.
2) Sertifikat/ piagam yang digunakan untuk :
a) Memori serah terima jabatan.
b) Tanda kelulusan.
c) Ucapan terima kasih.
d) Penghargaan

3) Undangan cetak, digunakan untuk acara hari


besar Polri atau pada acara tertentu sesuai
permintaan dan arahan pimpinan.

RANGKUMAN

1. Bentuk-bentuk naskah dinas diantaranya Peraturan, Keputusan,


Istruksi, Nota dinas, Surat, Surat Perintah, Laporan dan Telaahan
staf.
2. Naskah dinas lainnya adalah bentuk naskah dinas yang di buat
oleh satuan organisasi/ pengemban fungsi pada Polri sehubungan
dengan kepentingan pelaksanaan tugasnya.

LATIHAN

NASKAH DINAS POLRI SIP 7


LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

1. Sebutkan bentuk bentuk naskah dinas !


2. Jelaskan pengertian dari bentuk bentuk nota dinas !
3. Jelaskan wewenang pembuatan & penandatanganan naskah dinas!

NASKAH DINAS POLRI SIP 8

Anda mungkin juga menyukai