A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perbanyakan tanaman yang tidak menghasilkan biji umumnya
dilakukan dengan cara perbanyakan vegetatif. perbanyakan vegetatif
berusaha membuat tanaman baru dari bagian tanaman yang telah ada.
Pada dasarnya pembiakan vegetatif berusaha untuk menumbuhkan
akar,tunas atau perpaduan sel-sel. Pembiakan vegetatif yang berasal dari
cabang, akar, atau daun, diperlukan suatu tahapan pesemaian untuk
membentuk atau menumbuhkan bagian-bagian tanaman yang belum
ada. contoh, stek batang yang belum mempunyai akar perlu disemaikan
dahulu agar tumbuh akar dan daunnya (Wudianto, 1989 ).
Pembiakan organ vegetatif tanaman dibuat untuk membentuk
tanaman baru yang sempuma bagian akar, batang dan daun, biasanya
tanaman baru tersebut mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
Sifat-sifat yang ingin dipertahankan adalah hasil tinggi, mutu baik dan
tahan terhadap penyakit. sehubungan dengan hal ini banyak usaha yang
dilakukan untuk merangsang, mendorong dan mempercepat
pembentukan akar serta meningkatkan jumlah akar dan mutu akar
(Danoesastro,1974).
Keuntungan penggunaan teknik pembibitan secara vegetatif antara
lain keturunan yang didapat mempunyai sifat genetik yang sama dengan
induknya, tidak memerlukan peralataan khusus, alat dan teknik yang
tinggi kecuali untuk produksi bibit dalam skala besar, produksi bibit
tidak tergantung pada ketersediaan benih/musim buah, bisa dibuat
secara kontinyu dengan mudah sehingga dapat diperoleh bibit dalam
jumlah yang cukup banyak, meskipun akar yang dihasilkan dengan cara
vegetatif pada umumnya relatif dangkal, kurang beraturan dan
melebar, namun lama kelamaan akan berkembang dengan baik seperti
19
20
B. TINJAUAN PUSTAKA
Jambu biji merupakan tanaman buah yang sangat dikenal
masyarakat, tanaman jambu biji ini berasal dari daerah tropis Amerika.
Jambu biji termasuk dalam famili Myrtaceae dengan ordo Myrtales dengan
bentuk batang keras, panjang sekitar 10-20 meter bahkan lebih, buah
berwarna hijau muda dan kekuningan berbentuk bulat. Berdasarkan
penggolongan dan tata nama tumbuhan, tanaman jambu biji termasuk ke
dalam klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava Linn ( Parimin, 2005).
Selain jambu biji ada juga jambu air, jambu air adalah salah satu
tumbuh-tumbuhan yang termasuk kedalam suku jambu-jambuan atau
Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara, yang menyebar diberbagai
pulau-pulau pasifik. Klasifikasi dari tanaman jambu air sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Subclassis : Dialypetalae
21
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Eugenia
Species : Eugenia aquea (Tjitrosoepomo, 2013).
3. Faktor Cahaya
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat
melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika
suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa
tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning- kuningan (etiolasi).
Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses
pertumbuhan.
4. Faktor Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam
proses perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk
membantu perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan
pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel
dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang
(Rochiman,1973).
Media tanam adalah suatu media atau bahan yang digunakan untuk
tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman. Media yang bertekstur
ringan dapat menciptakan kondisi aerasi dan drainase yang baik sehingga
dapat mendukung pertumbuhan akar (Soegiman, 1993). Media tanam yang
digunakan pada praktikum kali ini adalah media oasis dan media tanah.
Media tanam oasis atau floralfoam merupakan salah satu bahan media
tanam pengganti tanah yang biasanya digunakan untuk merangkai bunga
atau karangan bunga untuk bahan pajangan di dalam ruangan. Bahan ini
digunakan sebagai tempat menancapkan batang bunga-bunga, baik bunga
segar ataupun bunga buatan agar rangkaian bunga tersebut tetap berada
dalam kondisi segar dalam kurun waktu yang cukup lama.
Bahan Floral foam memiliki bobot yang cukup ringan serta rapuh.
Bahan dasar floral foam adalah batu yang dilelehkan pada temperatur yang
sangat tinggi, yang kemudian ke dalam lelehan batu tersebut diberi warna
tertentu ( umumnya memiliki warna hijau) lalu “cairan batu” dicetak dengan
dimensi ukuran tertentu. Beberapa kelebihan daya simpan airnya yang
25
sangat tinggi serta mempunyai ruang pori yang sangat banyak. Jika
digunakan sebagai bahan cangkok, pertumbuhan akar akan mudah terjadi
karena ketersedian air yang sangat tinggi di dalam media cangkok disertai
kemudahan akar untuk tumbuh karena pada dasarnya secara fisik, material
floral foam cukup rapuh dan lembut untuk ditembus oleh akar-akar muda
sekalipun. Disamping memiliki kelebihan-kelebihan tersebut, tentunya
media tanam oasis juga memiliki beberapa kekurangan diantaranya tidak
begitu ramah lingkungan karena media ini terbuat dari bahan yang mirip
sterofoam dan melalu beberapa proses kimiawi. Selain itu media ini tidak
boleh diberikan air terlalu banyak ,mengingat daya simpan dan serap airnya
cukup tinggi.
e. Botol plastik
3. Langkah Kerja
a. Cara Stek
1) Bahan stek dari batang tanaman.
2) Permukaan batang bagian bawah dipotong menyerong,
mengolesk dengan rizoton dan tanpa rizoton.
3) Menanam pada media campuran tanah:pupuk kandang, dan pada
media oasis
4) Menyiram setiap hari, tidak sampai becek.
b. Cara cangkok
1) Membuat keratin melingkar batang sebanyak dua buah dengan
jarak antara 5 cm dengan menggunakan pisau steril.
2) Mengupas kulit batang yang berada diantara dua keratin
tersebut, membersihkan kambiumnya sampai bersih dengan cara
mengeroknya dengan pisau
3) Mengambil media tanah dan cocpeat yang sudah dibasahi dan
membalutkannya pada bagian cabang yang telah dikupas.
4) Cabang yang sudah terbalut segera dibungkus dengan plastik
wraping kemudian diikat
5) Menyiram setiap hari, jangan sampai kering
27
D. HASIL PENGAMATAN
Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Stek Tanaman Puring
Jumlah Persentasi
Perlakuan Sampel Jumlah Akar
Tunas Keberhasilan
1 0 0
Media Floral
2 0 0 0%
foam
3 0 0
1 0 0
Media Tanah 2 0 0 0%
3 0 0
Sumber: Praktikum Teknologi Budidaya Tanaman 2018
E. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membahas tentang perkembangbiakan
secara vegetatif dengan menggunakan metode cangkok dan stek. Cangkok
adalah perkembangnbiakan secara vegetatif yang biasanya dilakukan pada
batang tanaman dengan cara mengupas kulit batang sampai kambium
kemudian diberi media agar dapat tumbuh akar. Media yang digunakan
untuk cangkok adalah cocopeat serta tanah yang dicampur dengan pupuk
baglog. Antara media cocopeat dengan tanah yang dicampur dengan pupuk
baglog lebih baik menggunakan media cocopeat karena pada media
cocopeat lebih banyak mengandung air daripada media tanah dicampur
dengan pupuk baglog.
28
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk
melakukan perbanyakan tanaman secara vegetatif yaitu melakukan cangkok
dan stek pada tanaman. Media yang baik untuk melakukan stek adalah
media oasis atau floral foam karena dapat menyimpan air dalam waktu yang
lama
30
DAFTAR PUSTAKA
Hartmann HT, Kester DE, Davis-Jr FT. 1990. Plant propagationl: Principles and
Practices. New Jersey: Prentice-Hall International.
Parimin SP. 2005. Jambu Biji Budidaya dan Ragam Pemanfaatannya. Penebar
Swadaya. Bogor. pp: 11–15.