Disusun Oleh:
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah PERTANIAN
PERKOTAAN dengan judul “VERTIKAL FARMING SOLUSI BERTANI
DI LAHAN TERBATAS ”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan dan perkembangan di era modern memang tidak dapat
dihindari. Banyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian
mengakibatkan lahan untuk kegiatan bertanam pun semakin sedikit bahkan
hampir tidak tersedia. Diprediksikan 6 dari 10 orang pada tahun 2050 akan
tinggal di kota. Hal ini menunjukkan bahwa akan terjadi permintaan
makanan yang tinggi di tahun 2050. Namun kendala utama dalam upaya
pengembangan pertanian di perkotaan adalah lahan. Sifatnya yang bukan
pertanian menyebabkan lahan perkotaan dibangun untuk gedung-gedung dan
bangunan pemerintahan, pusat perdagangan, jasa, perindustrian, perumahan
dan pendidikan. Untuk mengatasi terbatasnya lahan untuk dikembangkan
sebagai pertanian, maka dibutuhkan suatu cara lain untuk mengembangkan
pertanian. Salah satu cara untuk mengembangkan pertanian dperkotaan
adalah dengan menggunakan metode vertical faming.
Metode pertanian vertikal merupakan inovasi dalam menghadapi
permasalahan lahan terbuka yang semakin sempit karena didominasi oleh
bangunan. Prinsip dari metode ini adalah menanam secara vertikal dengan
memanfaatkan dinding bangunan atau bahkan menyusun tempat sendiri pada
rak dan menatanya secara vertikal. Pertanian vertikal banyak diadaptasi oleh
mereka yang tinggal diperkotaan. Dengan kata lain pertanian vertikal sangat
tepat bagi kawasan perkotaan yang tidak memiliki lahan memadai untuk
bercocoktanam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa vertikal Farming itu ?
2. Apa kelebihan dan kekurangan Vertikal Farming ?
3. Bagaimana budidaya Vertikal Farming tradisional dan modern ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu Vertikal Farming.
2. Mengetahui apa kelebihan dan kekurangan Vertikal Farming.
3. Mengetahui bagaimana budidaya Vertikal Farming tradisional dan
moderen.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian vertikal Farming
Kondisi terbatasnya lahan untuk bercocok tanam memerlukan metode
bercocok tanam yang efektif, evisien lahan dan adaptif perlu untuk di
kembangkan di perkotaan. Vertikal farming atau vertikultur adalah teknik
bercocok tanam diruang atau lahan yang sempit dengan memanfaatkan
bidang vertikal sebagai tempat bercocok tanam yang dilakukan secara
bertingkat. Prinsip atau metode menanam yang diatur secara vertikal dengan
memanfaatkan dinding bagunan atau menyusun rak pada tempat tersendiri
dan menatanya secara vertikal. Vertikal farming banyak diadaptasi oleh
masyarakat yang berada di wilayah perkotaan.
Sayuran yang akan ditanam secara vertikultur sebaiknya disesuaikan
dengan wadah yang tersedia atau kemampuan wadah dalam menyiapkan
media untuk kebutuhan tanaman yang akan ditanam. Dengan teknologi
vertikultur ini kita bisa menanam berbagai jenis tanaman misalnya seledri,
cabai, terong, bawang kucai, mentimun, seladah, bawang merah, tomat,
kemangi, sawi, bayam, kangkung dan berbagai jenis sayuran lainnya yang
penting tanaman jenis kecil dengan perakaran pendek.
KESIMPULAN
Budidaya tanaman yang diwujudkan dengan sistem vertikultur adalah
alternatif solusi untuk suatu usaha budidaya tanaman tetapi tidak memiliki
lahan yang cukup dan memadai atau dapat dikatakan lahan sangat terbatas.
Sistem pertanian secara vertikultur ini memiliki kelebihan terutama
berupa efisiensi lahan, pupuk, air, benih, serta tenaga kerja. Vertikultur
merupakan suatu sistem pertanian yang mendukung pertanian berkelanjutan
yang didasari oleh tiga macam aspek yaitu aspek ekologi, aspek ekonomi
serta aspek sosial. Jenis tanaman yang dapat ditanam dengan teknik
vertikultur ini adalah kangkung, bayam, sawi/pakcoy, bawang merah, tomat,
cabai besar, cabai rawit, cabai hias, selada, kemangi, terung, pare dan lain
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
http://sulbar.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/367-
teknologi-vertikultur-sebagai-solusi-bertani-dilahan-sempit
https://fredikurniawan.com/kelebihan-dan-kekurangan-vertikultur/