Anda di halaman 1dari 4

[Technopark Gunadarma University]

Hallo FTI-ers!
Hidup Mahasiswa!
Tahukah kamu kalau Universitas Gunadarma memiliki jurusan Agroteknologi? Program studi
apa sih? Sebenarnya dari namanya saja kita sudah bisa dapatkan defenisinya. Agro: Pertanian,
Teknologi ya teknologi. Pengertian sederhananya Agroteknologi adalah ilmu tentang penerapan
teknologi untuk produksi tanaman. Universitas Gunadarma memiliki lahan sekitar 70 ha di
Cikalong, Kabupaten Cianjur. Salah satu kegiatan PBL (Project Based Learning) dilaksanakan
setiap semester di Cikalong. PBL merupakan kegiatan pembelajaran di luar kelas dengan sasaran
luaran yang sudah ditentukan oleh dosen pengampu. Adapun tujuan utama dari metode ini adalah
untuk mendorong mahasiswa berperan secara aktif dalam menyelesaikan suatu proyek dengan
terjun langsung ke lapangan agar mengalami sendiri bagaimana menyelesaikan suatu proyek.
Program Studi Agroteknologi berperan aktif dalam acara penanaman pohon perdana di zona
Arboretum Pohon Langka Indonesia dan Systematic Garden. Kedua zona yang terintegrasi
tersebut merupakan salah satu zona mikro yang ada dalam Master Plan UG Technopark di
Cikalong Kabupaten Cianjur.

Jumlah titik tanam untuk pohon langka sebanyak 44 jenis pohon langka yang termasuk edible
fruit, seperti Huni, Namnam, Jamblang, dan Matoa. Pohon langka tersebut sekaligus berfungsi
sebagai pohon pelindung yang menaungi koleksi tanaman di Systematic Garden. Selain sebagai
koleksi tanaman, fungsi utama dari Arboretrum Pohon Langka ini adalah sebagai obyek
pendidikan, penelitian, dan rekreasi. Area arboretum pohon langka mencakup lahan seluas
hampir 2000 meter persegi.
Systematic Garden pada dasarnya merupakan kebun yang tanamannya disusun sesuai kemiripan
atau kedekatan klasifikasi atau taksonominya. Tanaman yang mirip, misalnya satu ordo, ditanam
pada satu petak kecil atau bed.  Area Systematic Garden berada di lokasi yang sama dengan
arboretum pohon langka. Secara fisik, petak kecil pada kebun sistematis tersebut berupa
himpunan bentuk geometris yang disusun sedemikan rupa sehingga membentuk pola yang
simeris. Bentuk geometrisnya adalah persegi dan lingkaran yang menghampar di antara pohon
langka. Pada petak-petak kecil itulah koleksi tanamannya disemai, dipelihara, dan dipanen.

Penanaman pada Systematic Garden mempertimbangkan siklus atau rotasi penanaman untuk


setiap jenis varietas. Tujuannya adalah untuk tujuan media  edukasi dan obyek rekreasi yang
memungkinkan masa masa semai, pertumbuhan, dan panen untuk setiap jenis tanaman bisa
diamati pada setiap saat. Karakteristik tanamannya lebih diutamakan yang umbi-umbian, perdu,
cepat panen, atau yang secara fisik, tinggi pohonnya tidak akan melebihi pohon langka. Hibah
bibit pohon langka dari Kebun Raya Bogor sebanyak 148 pohon yang terdiri dari 38 varietas.
Sebagian besar pohon tersebut akan dikembangkan di zona Arboretum Pohon Langka, dan
sisanya ditanam di zona pomologi dan pohon peneduh di pinggir jalan dan bantaran sungai. Zona
arboretum pohon langka tersebut berada di belakang rumah singgah yang, dalam rencana
induknya, akan berada di pinggir jalan akses. Zona pomologi berada di belakang arboretrum
pohon langka dan systematic garden, sekaligus berfungsi sebagai green belt.

Kelengkapan lainnya pada systematic zone adalah aquatic zone berupa 4 kolam yang bisa
ditanami dengan tanaman air seperti berbagai jenis teratai. Kolam tersebut juga berfungsi sebagai
kolam penampungan air untuk sumber penyiraman dan koleksi ikan hias. Jenis tanaman rambat
secara khusus akan ditempatkan pada pergola sepanjang 75 meter yang sekaligus menaungi jalan
setapak yang membelah area systematic zone.  Semua kelengkapan tersebut ditata secara terpadu
membentuk lanskap yang dapat menunjukkan kekhasan atau keunikan dari UG Technopark.
Diskusi Master Plan diarahkan pada pengembangan zona-zona mikro dan usulan kelengkapan
sarana dan prasarana untuk periode pengembangan UG Technopark berikutnya, Salah satu
usulannya adalah pengembangan zona wisata kuliner yang bersifat tematik atau dengan sasaran
wisatawan berkebutuhan khusus. Terapan Teknologi Informasi pada berbagai zona atau obyek
wisata diarahkan pada pengembangan basis data online, museum virtual kuliner, augmanted
reality and virtual reality, serta smart greenhouse, termasuk pemanfaatan panel surya sebagai
sumber energi terbarukan.

Anda mungkin juga menyukai