Anda di halaman 1dari 37

Laporan Kasus 1

Efusi Pleura Dextra ec TB Paru

Oleh : dr. Alma Tanzia Nasa

RS BHAYANGKARA SETUKPA LEMDIKPOL SUKABUMI


Identitas Pasien

Nama : Tn. U
No. RM : 00046054
Tanggal Lahir : 05 Maret 1961
Usia : 60th
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Ciaul Pasir
Tanggal masuk rawat inap : Kamis, 03 Juni 2021
Keluhan Utama

Sesak
Anamnesis
Keluhan Utama:
Sesak
Anamnesis Khusus:

Pasien datang dengan keluhan sesak sejak 1 bulan terus


menerus tidak disertai bunyi ngik-ngik. Sesak memberat sejak 3 hari
smrs. Sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas. Keluhan disertai batuk
tidak berdahak sejak 2 bulan smrs hilang timbul. Keluhan demam
juga dirasakan terutama saat malam hari sejak 1 bulan smrs.
Anamnesis
Keluhan keringat malam dan penurunan berat badan
disangkal oleh pasien.

Keluhan nyeri dada kiri menjalar ke lengan kiri disertai


keringat dingin disangkal, keluhan bengkak kaki, riwayat
terbentur di bagian dada, riwayat asma, riwayat BAK
sedikit disangkal oleh pasien.
 Riwayat kebiasaan
Dalam kesehariannya pasien makan 2 kali sehari.

 Riwayat penyakit dahulu


Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat hipertensi dan diabetes mellitus .
 
 Riwayat penyakit keluarga
Pada keluarga pasien tidak ada yang mempunyai keluhan yang sama dengan pasien.

 Riwayat pengobatan
Pasien mengatakan pernah mengonsumsi obat selama 6 bulan untuk TB parunya dan kini telah
selesai pengobatannya.
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

 Kesadaran :Compos mentis (GCS 15)

 Tanda Tanda Vital :- TD: 120/80 mmHg

- N: 88 x/menit, reguler, equal, isi cukup

- RR: 30 x/menit

- S : 37 C

- SpO2 : 89%
Antropometri:

Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 160 cm
Head to toe
KEPALA
– Mata : sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-)
– Hidung : simetris, deviasi septum (-/-), sekret (-/-)
– Telinga : bentuk simetris, sekret (-/-)

LEHER
- JVP : tidak meningkat
- Kel. Tiroid : tidak ada pembesaran
- KGB : tidak teraba pembesaran KGB
Head to toe
THORAX ANTERIOR

Paru-paru
- Inspeksi : Bentuk normal, tidak simetris kiri dan kanan
- Palpasi : Pergerakan tidak simetris, dada kiri lebih dahulu mengangkat, fremitus kanan menurun
- Perkusi : Sonor kiri, dull kanan
- Auskultasi : VBS Kanan lebih redup dari kiri, wheezing -/-, rhonchi -/-

Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS IV MCS, thrill (-)
- Perkusi : Dalam batas normal
- Auskultasi : S1 dan S2, reguler, murmur (-), gallop (-)
Head to toe
THORAX POSTERIOR
- Palpasi : vocal fremitus kanan<kiri
- Perkusi : Sonor kiri, dull kanan
- Auskultasi: VBS kanan<kiri, wheezing (-/-), ronchi (-/-)

ABDOMEN
– Inspeksi : datar
– Auskultasi : bising usus (+)
– Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-)
– Perkusi : timpani
– Hepar : tidak teraba pembesaran
– Spleen : tidak teraba pembesaran
Head to toe
EKSTRIMITAS
– Bentuk : normal, deformitas (-)
– Akral hangat, CRT <2 detik
Diagnosis Banding

1. Efusi pleura dextra ec Post TB paru


2. Efusi pleura dextra ec Pneumonia
3. Efusi pleura dextra ec malignansi
Hasil Lab
Pemeriksaan laboratorium 03 Juni 2021 pukul 17:32
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
Hb 10.8 g/dl 14-18
Leukosit 6500 /ul 4000-9.000
Ht 34.4 % 40.0-50.0
Trombosit 696.000 /ul 150.000-450.000
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 0 % 2-4
N. Batang 0 % 3-5
N. Segmen 67 % 54-73
Limfosit 20 % 18-34
Monosit 13 % 2-18
SGOT 30 U/L 10-34
SGPT 32 U/L 9-46
Ureum 36 mg/dL 20-40
Kreatinin 0,7 mg/dL 0.5-1.1
Glukosa Darah 108 mg/dL <180
Sewaktu

Antigen SARS-CoV-2 Non   Non Reaktif


Reaktif
Hasil Lab
Pemeriksaan laboratorium 06 Juni 2021 pukul 22:17

Mikrobiologi Hasil Nilai Rujukan


Preparat BTA A Negatif Scanty : Ditemukan 1-9
BTA/100LP
Preparat BTA B Negatif Scanty : Ditemukan 1-9
BTA/100LP
Hasil Rontgen Thorax
Hasil EKG
HASIL USG THORAX

Kesan : Efusi Pleura Kanan Minimal. Tidak dimarker


Suspek gambaran massa paru kanan
Diagnosis Kerja
Efusi pleura dextra ec Post TB Paru + Destroyed Lung
Terapi Awal di IGD
IVFD RL 500cc/12jam
Omeprazole 2x1 tab ** Konsul dr. Rofiman Sp.P
Ceftriaxone 1x2gr IV
Paracetamol 3x500mg
Nac 3x200mg
O2 nasal canule 3 lpm
Follow Up
Tanggal S O A P
03 Juni Sesak KU: tampak sakit sedang Dyspnea -IVFD RL500cc/12jam
2021 Kesadaran: CM ec. Efusi -Omeprazole 2x1tab
TD: 120/80 Pleura -Pct 3x500mg
N: 88 x/menit -Nac 3x200mg
RR: 30 x/menit S: - O2 Nasal canul 3lpm
37.0OC -IV Ceftriaxone2x1gr
VBS Kanan lebih redup dari Tanggal S O A P
kiri, wheezing -/-, rhonchi -/- 07 Juni Sesak (-) KU: tampak sakit sedang Efusi -IVFD RL500cc/12jam
2021 Batuk Kesadaran: CM pleura ec -Omeprazole 2x1tab
TD: 120/80 post TB -IV Ceftriaxone1x2gr
04 Juni Batuk KU: tampak sakit sedang Efusi Pleura -IVFD RL 500cc/12jam N: 88 x/menit Paru -Codein 3x1 tab
2021 Sesak Kesadaran: CM ec. Post TB -Omeprazole 2x1tab RR: 20 x/menit
TD: 120/90 Paru -Pct 3x500mg S: 36.5OC
-Nac 3x200mg VBS Kanan=kiri, wheezing -/-,
N: 80 x/menit
- O2 Nasal canul 3lpm
RR: 27 x/menit -IV Ceftriaxone2x1gr
rhonchi -/-
S: 36,9OC - USG Thorax
VBS Kanan lebih redup dari marker
kiri, wheezing -/-, rhonchi -/- - Cek sputum 08 Juni Batuk (+) KU: tampak sakit sedang Efusi Pleura - Levofloxacin 1x750mg
- Codein 3x1tab 2021 ec. Post TB - Omeprazole 2x1 tab
Kesadaran: CM
TD: 120/90 Paru - Codein 3x1 tab
05 Juni Batuk KU: tampak sakit sedang Efusi Pleura -IVFD RL500cc/12jam - Dexamethasone 3x1
2021 Sesak Kesadaran: CM ec. Post TB -Omeprazole 2x1tab N: 80 x/menit
tab
TD: 110/70 Paru -Pct 3x500mg RR: 20 x/menit
-Nac 3x200mg S: 36,5OC
N: 72 x/menit
- O2 Nasal canul 3lpm
RR: 25 x/menit -IV Ceftriaxone2x1gr
VBS Kanan = kiri, wheezing -/-,
S: 36 ,8OC - Codein 3x1tab rhonchi -/-
VBS Kanan lebih redup dari kiri,
wheezing -/-, rhonchi -/-

06 Juni Sesak KU: tampak sakit Efusi pleura ec post -IVFD RL500cc/12jam
2021 Batuk Kesadaran: CM TB Paru -Omeprazole 2x1tab
TD: 130/80 -Pct 3x500mg
-Nac 3x200mg
N: 80 x/menit
- Ceftriaxone 2x1gr
RR: 23 x/menit
S: 36 ,7OC
Efusi Pleura
DEFINISI

Rongga pleura terletak di antara paru-paru dan dinding dada dan

mengandung lapisan cairan sangat tipis yang berfungsi sebagai


pelumas. Efusi pleura muncul saat kuantitas cairan berlebih di rongga
pleura.1 Normalnya terdapat 18mL cairan pleura dengan pH 7.6.
Selain itu, cairan pleura terdiri dari 1g/L protein, glukosa, elektrolit,
dan memiliki tekanan negatif atau subatmosfer yaitu berkisar antara -4
sampai -10 mmHg.
• Terdapat 2 mekanisme utama terbentuknya
efusi pleura, yaitu meningkatnya pembentukan
cairan pleura dan menurunnya clearance
cairan pleura.
MEKANISME 1. Meningkatnya pembentukan cairan pleura.
terjadi melalui 3 mekanisme
• Inflamasi
• Peningkatan Venous Pressure
• Hipoproteinemia
2. Menurunnya clearance cairan pleura
dapat disebabkan oleh malignansi dan
infasi sel kanker yang dapat
menghalangi drainase cairan pleura
menuju system limfatik.
MEKANISME
Manifestasi Klinis
● Dyspnea
● Pleuritic pain
● suara napas menurun pada sisi yang abnormal
● pekak pada saat perkusi
● pleural friction rub pada saat pasien inspirasi
Diagnosis
• Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis
baik dan pemeriksaan fisik yang teliti, diagnosis pasti
ditegakkan melalui pungsi percobaan, biopsy, dan
analisa cairan pleura.

• Foto Thorax (X Ray)

• Torakosentesis
Diagnosis
biokimia

Secara biokimia efusi pleura terbagi atas transudat


dan eksudat yang perbedaannya dapat dilihat dari tabel
dibawah ini:
  Transudat Eksudat
Kadar protein efusi (g/dL) <3 >3
Kadar protein efusi:serum < 0.5 >0.5
Kadar LDH efusi (I.U) <200 >200
Kadar LDH efusi: serum <0.6 >0.6
Berat jenis cairan efusi <1.016 >1.016
Rivalta Negatif Positif

Transudat : gagal jantung kiri, sindroma nefrotik, asites


pada sirosis hati
Eksudat : pleuriyis tuberkulosa, infark paru atau
neoplasma
Diagnosis
Sitologi.
Sel neutrofil: infeksi akut.
Sel limfosit: infeksi kronik seperti pleuritis tuberkulosa atau limfoma maligna.
Sel mesotel: bila meningkat, ini menunjukkan adanya infark paru.
Biasanya juga ditemukan banyak sel eritrosit.
Sel mesotel maligna: pada mesotelioma.
Sel-sel besar dengan banyak inti: pada arthritis rheumatoid.
Sel maligna: pada paru/metastase

Bakteriologi
Efusi yang purulen (menunjukkan empiema) dapat mengandung kuman aerob atau anaerob. Jenis
kuman yang sering ditemukan dalam cairan pleura adalah: Pneumokokus, E.coli, klebsiela,
pseudomonas, enterobacter. Pleuritis tuberkulosa, biakan cairan terhadap kuman tahan asam hanya
dapat menunjukkan yang positif sampai 20-30%.
Diferential Diagnostic
Pleuritis Tuberculosa

Serosantokrom
Leukosit 500-2.000/cc
Eksudat dengan limfosit yang dominan (>90% seluruh sel darah
putih)
Marker TB di carian pleura: ADA/adenosin deaminase > 40 IU/L
Interferron gamma >140 pg/mL
Tatalaksana
Simptomatik: torakosentesis teraupeutik dan obati penyebab.

Efusi malignan: torakosentesis + pleurodesis

Efusi TB: biasanya diresorpsi spontan dan tatalaksana pasien dengan TB aktif.
Tuberkulosis
Definisi
• Tuberkulosis adalah suatu penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam
sehingga sering dikenal dengan Basil Tahan Asam (BTA).
 
Gejala klinis pasien TB
batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih
● batuk darah,
● sesak nafas,
● badan lemas,
● nafsu makan menurun,
● berat badan menurun,
● malaise,
● berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik,
● demam meriang lebih dari satu bulan.
● Dosis yang digunakan untuk panduan OAT KDT kategori 1: 2(HRZE)/4(HR)3 sebagaimana
dalam tabel.
TERIMA
Alhamdulillah

KASIH
Wassalamu’alaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai