Asma Bronkiale
Eksaserbasi Akut +
Bronkopneumonia
Diskusi kasus: dr. Savira Widha Alifprilia
Usia : 7 Tahun
BB : 19 kg
No. RM : 0311xxxx
BB : 19 kg
Tanda Vital
N : 126x/mnt
RR : 26x/mnt
S : 37.5
SpO2 : 97% ra
Kepala
• CA(-), SI(-)
• Sekret hidung (+), pernafasan cuping hidung (-)
• Mukosa basah (+), cyanosis (-)
• Stridor (-)
Thoraks
• Pulmo
Bentuk dan gerak simetris
SDV +/+, Ronkhi +/+, Wheezing+/+,
• Jantung:
Bunyi Jantung: S1 S2 murni reguler, murmur (-)
Abdomen
• Datar, BU (+) Normal, lembut, NTE (-) timpani
Ekstrimitas
• Sianosis (-), edema -/-, akral hangat +/+, CRT <2 detik
Lab (16 April 2022)
Pemeriksaan Hasil Satuan
Nilai
Rujukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hemoglobin 13,2 g/dL 12,3 – 15,3
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 0 % 1–3
Netrofil 0 % 2–6
Batang
Netrofil 71 % 50 – 70 Aorta dan mediastinum superior tidak melebar.
Segmen Jantung ukuran tidak membesar.
Hilus kanan suram, kiri baik.
Limposit 25 % 25 – 40
Corakan bronkhovaskular paru kasar.
Infiltrat paracardial kanan.
Monosit 4 % 2–6
Sinus kostofrenikus dan diafragma baik.
SARS Cov2 Negatif Negatif Tulang tulang intak.
Antigen
Kesan: Bronchopneumonia dextra
Diagnosis
Kerja
Asma Bronkiale Eksaserbasi
Akut
+
Bronkopneumonia
TERAPI IGD RENCANA TERAPI
IVFD RL 10 tpm IVFD RL 15 tpm
Inj. Ranitidin 20 mg extra Nebu Combivent 1 resp + NaCl
Nebu Combivent 1 resp + NaCl 0.9% 2,5ml/8 jam
0.9% 2,5ml Inj. Metilprednisolon 2x10mg
Inj. Ondansentron extra 3 mg
Salbutamol 3x2 mg PO
Catatan Kemajuan
TANGGAL PROGRES ASSESSMENT – PLANNING
17/04/22 S: OS mengeluh sesak nafas (+), batuk (+), dan demam (+). A: Asma Bronkiale + Bronkopneumonia
(Hari ke-2)
O: TSS, CM P:
N: 80 IVFD RL 15 tpm
RR: 22 Inj. Methylprednisolon 2x15mg
S: 39 Inj. Ceftriaxone 2x900mg
SpO2: 99% O2 NK 2lpm Inj. PCT 4x200mg (k/p)
Salbutamol 4x2 mg
Mata: CA -/-, SI -/-, cowong (-) Nebu combivent 1 resp + NaCl 0.9% 2,5ml/6 jam
Thoraks:
Pulmo: SDV (+/+), rho (+/+), whe (+/+)
COR: BJ I-II regular murni
Abd: supel, BU (+), NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2”
18/04/22 S: OS mengatakan sesak nafas berkurang, batuk berkurang, demam (-) A: Asma Bronkiale + Bronkopneumonia
(Hari ke-3)
O: TSS, CM P:
N: 92 IVFD RL 15 tpm
RR: 22 Inj. Methylprednisolon 2x15mg
S: 36,6 Inj. Ceftriaxone 2x900mg
SpO2: 98% room air Inj. PCT 4x200mg (k/p)
Salbutamol 3x2 mg
Mata: CA -/-, SI -/-, cowong (-) Nebu combivent 1 resp + NaCl 0.9% 2,5ml/8 jam
Thoraks:
Pulmo: SDV (+/+), rho (+/+) minimal, whe (+/+) menurun
COR: BJ I-II regular murni
Abd: supel, BU (+), NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2”
Catatan Kemajuan
TANGGAL PROGRES ASSESSMENT – PLANNING
19/04/22 S: OS mengatakan sesak nafas (-), batuk berkurang, dan demam (-) A: Asma Bronkiale + Bronkopneumonia
(Hari ke-4)
O: TSS, CM P:
N: 101 IVFD RL 15 tpm
RR: 22 Inj. Methylprednisolon 2x10mg
S: 37 Inj. Ceftriaxone 2x900mg
SpO2: 98% room air Inj. PCT 4x200mg (k/p)
Mata: CA -/-, SI -/-, cowong (-) Salbutamol 3x2 mg
Thoraks: Nebu Ventolin + NaCl 0.9% 2,5ml/8 jam
Pulmo: SDV (+/+), rho (+/+) minimal, whe (+/+) menurun
COR: BJ I-II regular murni
Abd: supel, BU (+), NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2”
20/04/22 S: OS mengatakan sesak nafas (-), batuk berkurang, demam (-) A: Asma Bronkiale + Bronkopneumonia
(Hari ke-5)
O:O: TSS, CM P:
N: 98 BLPL
RR: 20 Obat pulang:
S: 36,7 Cefixime syr 2 x cth1
SpO2: 98% room air Puyer batuk (salbutamol 2 mg, cetirizine 2,5 mg,
NAC 100 mg, MP 3mg) 3x1
Mata: CA -/-, SI -/-, cowong (-)
Thoraks:
Pulmo: SDV (+/+), rho (-/-) , whe (-/-)
COR: BJ I-II regular murni
Abd: supel, BU (+), NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2”
Asma Bronkiale
Penyakit saluran respiratori kronik.
Terjadi pada lebih dari 260 juta orang secara global pada tahun
2019.
Gejala - mengi, sesak napas, batuk yang bervariasi dalam waktu
maupun intensitas, disertai dengan limitasi aliran udara
ekspiratori.
Faktor Risiko
Asma Bronkiale
1. Genetik (igE) : gen atopi, • Penelitian ISAAC: polusi udara, asap
hiperresponsif rokok, makanan cepat saji, berat lahir,
2. Non Genetik rendahnya pendidikan ibu, ventilasi
rumah yang tidak memadai, dan merokok
di dalam rumah
• Penelitian di Padang: atopi ayah atau ibu,
diikuti faktor berat lahir, kebiasaan
merokok pada ibu serta pemberian obat
parasetamol.
Pemeriksaan Fisik
• Wheezing, baik yang terdengar langsung
(audible wheeze) atau yang terdengar
dengan stetoskop.
• Dermatitis atopi atau rinitis alergi
• Tanda alergi: allergic shiners atau
geographic tongue.
Medikamentosa:
1. Controller (obat Pengendali):
mencegah serangan asma.
2. Reliever (obat pereda): meredakan
serangan atau gejala asma bila
sedang timbul.
Keterangan :
1. Acuan awal penetapan jenjang tata laksana jangka panjang menggunakan klasifikasi kekerapan.
2. Bila tata laksana sudah berlangsung selama 6-8 minggu dan asma belum terkendali, maka tata laksana naik jenjang ke
atasnya (step up).
3. Bila tata laksana sudah berlangsung selama 8-12 minggu dan asma terkendali penuh, maka tata laksana turun jenjang
kebawahnya (step down).
4. Perubahan jenjang tata laksana harus memperhatikan aspek-aspek penghindaran, penyakit penyerta.
5. Pada Jenjang 4, jika belum terkendali, tata laksana ditambahkan omalizumab.
Dosis ICS rendah, sedang dan tinggi
(GINA, 2021)
(GINA, 2021)
Anak usia 5 tahun kebawah
(GINA, 2021)
Tatalaksana Serangan Asma
Derajat Keparahan Asma: