AKUT
I DEWA WISNU PUTRA
21710172
KELOMPOK A
Pembimbing : dr. M. Mustafa Kahmaruddin, Sp.A
ASMA EKSASERBASI AKUT
• Keluhan Utama : Sesak (+) , Sudah 3 hari pada tanggal 9 Januari 22. Batuk
(+) Setiap batuk pasien langsung mengalami sesak. Demam (+) demam
sudah 3 hari
• Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien memiliki riwayat asma akut
• Anggota keluarga pasien memiliki penyakit asma
• Riwayat Pengobatan : Pasien setiap asma melakukan pengobatan dirumah
dengan nebulator
ANAMNESA
• Riwayat Imunisasi
Setelah lahir : HB 1, Polio 0
Usia 1 bulan : HB 2
Usia 2 bulan : DTP1, BCG, Polio 1
Usia 4 bulan : DTP2, Polio 2
Usia 6 bulan : DTP3, Polio 3
Usia 9 bulan : Campak
PEMERIKSAAN FISIK
Suhu : 37,1 ºC
SpO2 : 88%
KEPALA / LEHER
Mata: Edema palpebra -/-, Mata cowong -/- Konjungtiva anemis -/-, Sclera
icterus -/-, Pupil isokor, Refleks cahaya +/+, Refleks pupil +/+
Saturasi O2 100,0 %
“FOTO THORAX”
ASMA EKSASERBASI AKUT
Problem List
1.Btuk
2.Sesak
4.Bronkiolitis
Penatalaksanaan
Pemberian O2
Inj. om² 30 Mg
Tangga S O A P
l
Kepala Thorax Abdomen
12/01/ Sesak (+) Kesadaran : Gerak dada Supel, BU Asma Bersihkan jalan
22 Sejak 3 hari CM Simetri (+) (+) Eksaserbasi nafas.
lalu a/i/c/d Retraksi (+), Asites (-) Akut Nebul / 6 jam
Batuk (+) (-) Cor : S1 S2 Distended (-) RDS 500cc/ 6 jam
KGB (-) Tunggal RDS 500cc/6 jam
Syok (+) Mukosa bibir Extremitas : D5 ½ NS 500/ 8 jam
Semakin kemerahan Akral hangat, D5 ½ NS 500/ 8 jam
sesak saat CRT <2
minum pop detik,
ice dan
minuman
rasa – rasa.
Tangga S O A P
l
Kepala Thorax Abdomen
13/01/ Batuk (+) Kesadaran : Gerak dada Supel, BU Asma D5 ½ NS 500/ 8 jam
22 Sesak (+) CM Simetri (+) (+) Eksaserbasi D5 ½ NS 500/ 8 jam
Pusing (-) a/i/c/d Retraksi (+), Asites (-) Akut D5 ½ NS 500/ 8 jam
BAB (-) (-) Cor : S1 S2 Distended (-)
BAK (+) KGB (-) Tunggal NT (-)
Rhonki (+)
Whezzing (+) Extremitas :
Akral hangat,
CRT <2
detik,
Suhu : 36,9
ºC
Tangga S O A P
l
Kepala Thorax Abdomen
13/01/ Batuk (+) Kesadaran : Gerak dada Supel, BU Asma D5 ½ NS 500/ 8 jam
22 Sesak (+) CM Simetri (+) (+) Eksaserbasi D5 ½ NS 500/ 8 jam
Pusing (-) a/i/c/d Retraksi (+), Asites (-) Akut D5 ½ NS 500/ 8 jam
BAB (-) (-) Cor : S1 S2 Distended (-)
BAK (+) KGB (-) Tunggal NT (-)
Rhonki (+)
Whezzing (+) Extremitas :
Akral hangat,
CRT <2
detik,
Suhu : 36,9
ºC
Tangga S O A P
l
Kepala Thorax Abdomen
14/01/ Batuk (+) Kesadaran : Gerak dada Supel, BU Asma D5 ½ NS 500/ 8 jam
22 Sesak (+) CM Simetri (+) (+) Eksaserbasi D5 ½ NS 500/ 8 jam
Pusing (-) a/i/c/d Retraksi (+), Asites (-) Akut D5 ½ NS 500/ 8 jam
BAB (-) (-) Cor : S1 S2 Distended (-)
BAK (+) KGB (-) Tunggal NT (+)
Rhonki (+)
Whezzing (+) Extremitas :
Akral hangat,
CRT <2
detik,
Suhu : 36,9
ºC
Tangga S O A P
l
Kepala Thorax Abdomen
15/01/ Batuk (+) Kesadaran : Gerak dada Supel, BU Asma D5 ½ NS 500/ 8 jam
22 berkurang CM Simetri (-) (+) Eksaserbasi D5 ½ NS 500/ 8 jam
Sesak (-) a/i/c/d Retraksi (-), Asites (-) Akut
(-) Cor : S1 S2 NT (+)
KGB (-) Tunggal
Rhonki (+) Extremitas :
Whezzing (+) Akral hangat,
CRT <2
detik,
Tangga S O A P
l
Kepala Thorax Abdomen
16/01/ Batuk (+) Kesadaran : Gerak dada Supel, BU Asma Nebu /6 jam selang
22 sudah CM Simetri (-) (+) Eksaserbasi seling Ventolin dan
berkurang a/i/c/d Retraksi (-), Asites (-) Akut Pulmicort
Sesak (-) (-) Cor : S1 S2 NT (-)
KGB (-) Tunggal Tx P.O Ataroc syr 3
Rhonki (+) Extremitas : x cth 1
Whezzing (+) Akral hangat,
CRT <2
detik,
Tangga S O A P
l
Kepala Thorax Abdomen
17/01/ Batuk sudah Kesadaran : Gerak dada Supel, BU Asma Nebu /6 jam selang
22 berkurang CM Simetri (-) (+) Eksaserbasi seling Ventolin dan
Sesak (-) a/i/c/d Retraksi (-), Asites (-) Akut Pulmicort
(-) Cor : S1 S2 NT (-)
KGB (-) Tunggal Tx P.O Ataroc syr 3
Rhonki (+) Extremitas : x cth 1
Whezzing (+) Akral hangat,
CRT <2
detik,
TINJAUAN PUSTAKA
• Asma eksaserbasi akut (acute severe asma, flare up) adanya peningkatan
gejala asma progresif, ditandai dengan sesak napas, batuk, mengi atau
dada yang semakin berat disertai dengan penurunan fungsi paru yang juga
bersifat progresif.
• Eksaserbasi terjadi akibat respons terhadap paparan dari luar akibat virus,
paparan dengan serbuk sari tanaman, polusi atau akibat ketidak teraturan
dalam menggunakan obat pengontrol.
FAKTOR BERKAITAN DENGAN KEMATIAN AKIBAT ASMA
EKSASERBASI AKUT ADALAH :
Riwayat perawatan atau kunjungan mergensi karena serangan asma dalam tahun
terakhir.
• Jika pasien memperlihatkan gejala dan tanda serangan asma yang berat atau
mengancam nyawa, berikan 2- agonis kerja singkat, pemberian oksigen
dan kortikosteroid sistemik harus segera dimulai, sementara pasien
dipersiapkan dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas kesehatan yang lebih
lengkap
ANAMNESIS TERARAH
• Foto Thoraks
Foto toraks perlu juga dilakukan bila pasien tidak menunjukkan respons
dengan terapi yang diberikan, sementara kemungkinan adanya
pneumotoraks sulit untuk didiagnosis secara klinis.
TERAPI MEDIKA MENTOSA
• Inhalasi 2-agonis kerja singkat secara berulang-ulang yaitu 4-10 semprot setiap 20 menit
dalam 1 jam pertama. ( untuk asma ringan samapai sedang )
• Pemberian oksigen terkontrol akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan
pemberian oksigen 100% (high-flow oxygen therapy). bantuan pulse oximetry (bila
tersedia) untuk mempertahankan saturasi oksigen 93-95%.
• Kortikosteroid sistemik dosis untuk Bayi baru lahir sampai anak usia 11 tahun: 1-2
mg/kgBB per hari selama 3 hari atau lebih. Dosis maksimal adalah 60 mg per hari.
( Prednison )
TERAPI MEDIKA MENTOSA ( UNIT EMERGENCY )
• Oksigen.
• Inhalasi beta2-agonis kerja singkat.
• Epinefrin (Adrenalin).
• Kortikosteroid sistemik.
• Kombinasi kortikosteroid inhalasi dan beta2-agonis kerja panjang.
• Antibiotik.
TERAPI LAIN ASMA EKSASERBASI AKUT ( UNIT EMERGENCY )
• Ipratropium bromide
• Magnesium
• Pemberian antibiotik pada asma eksaserbasi akut, bila tidak ada bukti adanya
tanda infeksi. Infeksi pada asma eksaserbasi akut dapat diketahui dari adanya
demam, sputum purulen dan adanya infiltrat pada foto toraks akibat adanya
pneumonia.