Anda di halaman 1dari 7

KASUS MANDIRI

TRAUMA OKULI DEXTRA NON PERFORASI DENGAN


MULTIPLE CORPUS ALIENUM KORNEA

Oleh

I Dewa Nyoman Gede Agung Wisnu Putra 21710172

PEMBIMBING

dr. Tutuk Wibowo Chamidy, Sp.M

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL
KABUPATEN PASURUAN
2022
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
BANGIL
Jl. Raya Raci – Bangil, Telp. (0343) 744900 Fax. (0343) 744940
PASURUAN

LEMBAR PENGESAHAN

KEPANITERAAN KLINIK FK-UWKS RSUD

BANGIL KABUPATEN PASURUAN

Telah dipresentasikan di :

Bangil, ..............................................................2022

Stase Ilmu Kesehatan Mata

Mengetahui,

Kepala Bagian/SMF Mata

dr.Tutuk Wibowo Chamidy,Sp,M

NIP : 140364125
KASUS MANDIRI

1. Identitas Pasien
Nama : Tn. Arwanto
Umur : 34 Tahun
Tanggal Lahir : 29 – 07 1987
Jenis Kelamin : Laki – laki
Alamat :
Pekerjaan : Mekanik
Status : Menikah
Agama : Islam
No RM : 00455891

Keluhan Utama : Mata kanan terasa nyeri dan mengganjal

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan mata nyeri dan mengganjal sejak tadi malam. Pasien
terkena serpihan peluru 4,5 mm, pengelihatan mendadak buram, mata merah pada
konjungtiva dan mata berair. Terdapat kotoran mata pada saat bangun tidur , tidak ada
fotofobia dan gatal.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien sebelumnya tidak pernah sakit seperti ini dan tidak mempunyai riwayat
diabetes militus. Tidak ada katarak , hipertensi dan glaukoma

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga pasien tidak ada yang sakit seperti ini.

5. Riwayat Sosial
Pasien bekerja sebagai mekanik
6. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Kompos Mentis
Tanda Vital :
Pemeriksaan Umum : A/I/C/D = -/-/-/-
7. Status Lokalis
OD OS
1/60 Visus 6/6

Proptosis Bulbus Proptosis


(-) okuli (-)

Tidak ada benjoaln Palpebra Tidak ada benjoaln


Hiperemi (-) Hiperemi (-)
Bengkak (-) Bengkak (-)
Enteropion (-) Enteropion (-)
Trikiasis (-) Trikiasis (-)
CVI (+) PCVI (+) Konjunctiva CVI (-) PCVI (-)
Hiperemis Khemosis (-)
Konjungtiva

Multiple Corpus Alienum Kornea Jernih


Edema (-) Edema (-)
Flouresin (+) Flouresin (-)
Massa (-)
Regular Iris Reguler

Hipopion ( - ) COA Hipopion ( - )


Hifema ( - ) Hifema ( - )
3mm Pupil 3mm
Reflek cahaya ( - ) Reflek cahaya (+)

Jernih Lensa Jernih

8. Pemeriksaan Penunjang
- Slit Lamp
Dapat mengevaluasi luas, tebal dan melihat kedalaman cedera di segmen
anterior bola mata.
- Pemeriksaan Tekanan Intra Okuli
Slit Lamp

9. Diagnosa
- Trauma Okuli Dextra Non Perforasi Multiple Corpus Alienum Kornea
10. Diagnosa Banding
- Trauma Okuli Perforans
11. Komplikasi
- Multiple Korpus Alienum Kornea dan Konjungtiva
- Laserasi Konjungtiva
- Endofthalmitis
- Panoftalmitis
- Infeksi
12. Tatalaksana
- Ekstraksi Multiple Corpus Alienum Kornea ( Untuk mengeluarkan serpihan
pada mata pasien )
- Steroid tetes mata untuk mengurangi peradangan dan nyeri : prednisonole,
fluocinolone dan dexamethasone
- Antibiotik sistemik dan topical dapat diberikan sebelum dilakukan tindakan
operasi.
- Anastesi Topikal sebelum mengeluarkan benda asing dari mata.
Benda asing pada kornea dan konjungtiva dapat diangkat dengan menggunakan
jarum berukuran kecil, usapan Cotton bud secara halus atau menggunakan magnet,
sedangkan benda asing pada bola mata perlu dilakukan operasi pengangkatan benda
asing.
KESIMPULAN

DISKUSI

Pasien ini mengalami trauma okuli, dimana pasien terkena tembakan dari peluru

senapan angin , dimana pada mata pasien didapatkan konjungtiva yang merah dengan adanya

edem gumpalan seperti darah, pasien merasakan nyeri dan matanya berair serta pengelihatan

yang menurun 1/60. Pada kornea pasien didapatkan seperti bercak yang terdapat pada kornea,

test flouresin yang positif dan pada pemeriksaan slit lamp akan sangat tampak jelas kelainan

karena benda tumpul yang menembus mata pasien tersebut. Refleks cahaya (-).

Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan penunjang dengan pemeriksaan TIO untuk

mengetahui tekanan intra okularnya, pemeriksaan slit lamp yang ditemukan adanya sebuah

korpus alienum yang berada di kornea dextra. Pasien mengalami trauma okuli non penetrans.

Pasien sebaiknya dilakukan ekstraksi / pengeluaran benda asing pada mata dengan ekstrasi

kornea dan konjungtiva agar tidak menimbulkan infeksi maupun komplikasi yang berlanjut.

Bahaya jika perawatan tidak cepat dilakukan dapat mengakibatkan : Infeksi,

Siderosis, kalkosis dan oftalmika simpatika. Pada setiap keadaan, harus dilakukan usaha

untuk mempertahankan bola mata bila masih terdapat kemampuan melihat sinar atau ada

proyeksi penglihatan.

Anda mungkin juga menyukai