Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS

STROKE ICH
I Dewa Wisnu Putra
21710172
PENDAHULUAN
◦ Stroke atau Cerebro Vascular Accident (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah ke bagian otak, secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat
(dalam beberapa jam) timbul gejala dan tanda.

Stroke Iskemik
Kurangnya suplai darah ke otak dikarenakan menyempitnya
atau tersumbatnya pembuluh darah

Stroke Hemoragik
Pecahnya pembuluh darah di sekitar atau di dalam otak,
sehingga suplai darah ke jaringan otak akan tersumbat.
LAPORAN KASUS
Identitas
• Nama : Ny. Solikhati
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tempat, Tgl Lahir : Pasuruan, 20 – 05 – 1974
• Umur : 48 tahun 6 bulan
• Pendidikan :
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Karyawan swasta
• Alamat : Pasuruan
• Tanggal MRS : 05/12/2022 pukul 08.43 WIB
ANAMNESIS
a. Keluhan Utama : Lemah separuh badan kanan
b. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke IGD RSUD Bangil dengan keluhan lemah separuh tubuh kanan. Pasien disertai sakit kepala
kiri sejak 1 hari sebelumnya, setelah itu pasien mendadak lemah pada tangan dan kaki kanan setelah shalat
maghrib. Pasien merasakan mual (+), muntah (-), Sakit kepala (+), pelo (-), demam (-), kesemutan (-)
c. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Hipertensi (+)
d. Riwayat Penyakit Keluarga : Ayah pasien memiliki stroke dan hipertensi
e. Riwayat Pengobatan : Amlodipine 5 mg
PEMERIKSAAN FISIK
◦ Keadaan Umum : Lemah Status Generalisata
◦ Kesadaran : Composmentis ◦ Kepala/Leher : A(-), I(-), C(-), D(-)
◦ GCS : 456 ◦ Thorax :
Tanda Vital Cor : S1,S2 tunggal, m(-), gallop (-)
◦ TD : 210/100 mmHg Pulmo : Vesikuler+/+, Rhonki -/-, Whezzing -/-
◦ Nadi: 108x/ menit ◦ Abdomen: Supel, BU(+), Nyeri tekan (-)
◦ RR : 20x/ menit ◦ Genetalia : DBN
◦ Suhu : 37,4 c ◦ Ekstremitas
◦ SpO2 : 97% Superior : Edem -/-, Akral hangat +/+, CRT <2dtk
Inferior : Edem -/-, Akral hangat +/+, CRT <2dtk
Siriraj Stroke Score

(2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 1) + (0,1 x 100) - (3 x 0) - (12) = 0 (CT Scan)


PEMERIKSAAN NEUROLOGI
a) Motorik c) Refleks Fisiologis
• Bentuk otot : normal • Biceps : +2/+2
• Tonus otot : normal • Triceps : +2/+2
e) Rangsangan meningen
• Kekuatan otot : • Patela : +2 / +2
• Kaku kuduk : negative
Extremitas atas 5/5 • Achilles : +2 / +2
• Brudzinski I : negative
Ekstremitas bawah 5/5 d) Refleks Patologis
• Hoffman : +/+ • Brudzinski II : negative
b) Sensorik
Ekstremitas atas +/+ • Oppenheim : +/+ • Kernig’s Sign : negative

Ekstremitas bawah +/+ • Trommer : +/+


• Chaddock : +/+
• Babinski : +/+
Siriraj Score
- (2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 1) + (0,1 x 100) - (3 x 0) - (12) = 0 CT Scan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap
Neutrofil% 76,9 % 35-66 H

Limfosit% 13,1 % 24-44 L

Monosit% 8,67 % 3-6 H

Limfosit 0,99 x 1,1 – 5,0 L


103/µL

FAAL GINJAL
BUN 7 mg/dl 7,8 – 20,23 L
Nilai kritis: >100
      0,6 – 1,0  
Kreatinin 0,461 Mg/dl Nilai kritis: L
>10 (pasien
non dialistik)
1. Diagnosis Klinis
- Riwayat Akut Hemiparese dextra
tipe UMN
- Riwayat Hipertensi 210/100
DIAGNOSIS - Nausea
- Akut Cephalgia Sinistra
2. Diagnosis Topis
- Cerebri Sinistra
3. Diagnosis Etiologis
- Stroke Infark, TIA. dd : ICH
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT – SCAN Kepala
- Kesan ICH pada basal ganglia kiri
volume : 21,80 ml
PENATALAKSANAAN
Planning Diagnosa Planning Terapi Planning monitoring
- DL a. Non Farmakologi • Keadaan umum
- GDA - Bed rest head trunk up 30
• Tanda – tanda vital
- Faal hati derajat
- Faal ginjal b. Farmakologi
- Elektrolit - IVFD Ns 20tpm
- CT Scan
- Inj santagesik 1amp

- Inj ondan 1amp

- Inj mecobalamin 1amp

- Inj omeprazole 1amp


Inj citicoline 1amp
DEFINISI
◦ Stroke Hemoragik disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di sekitar atau di dalam otak.

◦ Darah yang pecah bisa membanjiri jaringan otak yang ada disekitarnya, sehingga fungsi otak akan
terganggu.

Lesi penyebab PSA : Aneurisma Sakular dan Malformasi Arteriovenosa

◦ Perdarahan intraserebrum ke dalam jaringan otak (parenkim) paling sering terjadi akibat cedera vaskular
yang dipicu oleh hipertensi dan ruptur salah satu dari banyak arteri kecil yang menembus jauh ke dalam
jaringan otak.
EPIDEMIOLOGI
◦ Di Indonesia, jumlah penduduk terkena serangan stroke mencapai 500.000 orang dalam setiap tahun, di antaranya
2,5% atau 125.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat.

◦ Kejadian stroke iskemik sekitar 80% dari seluruh total kasus stroke

◦ Kejadian stroke hemoragik hanya sekitar 20% dari seluruh total kasus stroke.

Prevalensi stroke di Indonesia mengalami peningkatan yaitu dari 8,3 per 1000 penduduk pada tahun 2007 menjadi
12,1 per 1000 penduduk pada tahun 2013.
ETIOLOGI
Penyebab stroke dapat dibagi tiga, yaitu :

◦ Thrombosis serebri : Biasanya ada kaitannya dengan kerusakan local dinding pembuluh darah akibat

aterosklerosis.

◦ Emboli serebri : Kebanyakan emboli serebri berasal dari suatu thrombus dalam jantung sehingga masalah yang

dihadapi sesungguhnya merupakan perwujudan penyakit jantung.

◦ Hemoragi : Hemoragi dapat terjadi di luar durameter (hemoragi ekstra dural atau epidural) di bawah durameter

(hemoragi subdural).
KLASIFIKASI Klasifikasi stroke hemoragik dibagi menjadi 2 yaitu :

Perdarahan Intraserebral : Perdarahan Subarachnoid:

◦ Pecahnya pembuluh darah intraserebral sehingga darah ◦ Masuknya darah keruang subarachnoid baik dari tempat
keluar dari pembuluh darah dan kemudian masuk ke lain dan sumber perdarahan berasal dari rongga
dalam jaringan otak. subarachnoid itu sendiri.

Penyebab : Penyebab :

◦ Hipertensi yang berlangsung lama ◦ Terjadi tanpa sebab dari luar tetapi sepertiga kasus

◦ Stresfisik dan Emosi terkait dengan stres mental dan fisik.

◦ Peningkatan tekanan darah mendadak ◦ Mengangkat beban, batuk atau bersin yang terlalu keras,
mengejan dan hubungan intim
◦ Deformitas pembuluh darah bawaan, kelainan koagulasi.
Gejala PIS PSA

Timbulnya Dalam 1 jam 1-2 menit

Nyeri Kepala Hebat Sangat hebat

Kesadaran Menurun Menurun sementara

Kejang Umum Sering fokal

Tanda rangsangan meningeal +/- +++

Hemiparese ++ +/-

Gangguan saraf otak + +++


PATOFISIOLOGI
Pembuluh Darah
Robeknya arteri Intrakranial Pecah Menyebar Darah Ke
Hemoragik
serebri Hemoragik Parenkim Otak
Pembuluh Darah
Melemah
Ekstravasasi Darah
Daerah Otak
Subarachnoid
Vasospasme
Hemoragik
Iritasi Jaringan Otak
Interaksi
Vasospasme Bahan Darah

Bekuan darah Ke Dalam Cairan Dengan Pembuluh


Hemisfer otak
lunak – mengecil Serebrospinal Darah arteri
Dan
dan larut
Sirkulus willis
Di ruang Subarachnoid
Nekrosis dan
Membengkak
Disfungsi Otak Global Pecahnya Aneurisma
Astrosit dan (Penurunan kesadaran)
Kapiler Baru
Tanda Dan Gejala
Tanda dan gejala perdarahan intraserebral Tanda dan gejala perdarahan subarachnoid

◦ Sakit kepala, muntah, pusing (vertigo), gangguan ◦ Sakit kepala mendadak dan hebat dimulai dari leher.
kesadaran.
◦ Nausea dan vomiting (mual dan muntah)
◦ Deficit neurologis tergantung lokasi perdarahan.
◦ Fotofobia (mudah silau)
◦ Bila perdarahan ke kapsula interna (perdarahan kapsuer),
◦ Paresis saraf okulomotorius, pupil anisokor, perdarahan
maka akan ditemukan hemiparase kontralateral,
retina pada funduskopi.
hemiplegia, koma (bila perdarahan luas).
◦ Gangguan otonom (suhu tubuh dan tekanan darah naik)
◦ Perdarahan luas/massif ke otak kecil/serebelum maka
◦ Kaku leher/kuduk (meningismus), bila pasien masih
akan ditemukan ataksia serebelum (gangguan
sadar.
koordinasi), nyeri kepala di oksipital, vertigo, nistagmus,
dan disartri. ◦ Gangguan kesadaran berupa rasa kantuk (somnolen)
sampai kesadaran hilang.
FAKTOR RESIKO

Faktor Resiko Yang Dapat Dimodifikasi Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Dimodifikasi

◦ Tekanan darah tinggi ◦ Umur yang semakin tua

◦ Abnormal nilai lipid dalam darah ◦ Hereditas atau riwayat keluarga

◦ Pengunaan tobacco (rokok) ◦ Jenis kelamin

◦ Rendahnya aktivitas fisik ◦ Ras atau etnis

◦ Obesitas

◦ DM

◦ Penggunaan alcohol
KOMPLIKASI

1. Kelumpuhan atau hilangnya gerakan otot Pada penderita stroke bisa mengalami lumpuh, biasa terjadi
di sebagian tubuh seperti wajah atau bagian tubuh lain.

2. Gangguan dalam proses berfikir dan memingat Penderita stroke banyak yang megalami gangguan
dalam mengingat. Selain itu juga penderita stroke kesulitan untuk berfikir

3. Kesulitan berbicara dan menelan Pada penderita stroke bisa mengalami kesulitan menelan maupun
berbicara karena stroke akan mempengaruhi otot-otot pada tenggorokan dan mulut.

4. Dekubitus, gangguan respirasi, hipertensi


PEMERIKSAAN PENUNJANG

◦ CT SCAN
Memperlihatkan letak edema secara spesifik, posisi hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia dan
posisinya secara pasti.
◦ MRI
Untuk menentukan besar/luas dan posisi terjadinya perdarahan otak.
◦ Angiografi Serebri
Melihat perdarahan arteriovena atau adanya ruptur untuk menemukan penyebab stroke.
◦ USG Doppler
Mengidentifikasikan adanya penyakit arteriovena (masalah sistem karotis)
◦ EKG
Mengetahui masalah yang timbul dan dampak dari jaringan yang mengalami infark
◦ Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan kimia darah pada stroke akut dapat terjadi hiperglikemia, gula darah dapat mencapai 250 mg di
dalam serum dan kemudian berangsur – angsur turun kembali.
PENATALAKSANAAN
TERAPI UMUM

◦ Letakkan kepala pasien pada posisi 30º, kepala dan dada pada satu bidang; ubah posisi tidur setiap 2 jam; mobilisasi dimulai bertahap bila
hemodinamik sudah stabil.

◦ Pemberian nutrisi dengan cairan isotonik

◦ Kadar gula darah >150 harus dikoreksi sampai batas gula darah sewaktu 150 dengan insulin drip intravena kontinu selama 2-3 hari pertama.

◦ Nyeri kepala atau mual dan muntah diatasi dengan pemberian obat-obatan sesuai gejala.

◦ Tekanan darah tidak perlu segera diturunkan, kecuali bila tekanan sistolik ≥220 mmHg, diastolik ≥120 mmHg, Mean Arterial Blood Pressure
(MAP) ≥ 130 mmHg (pada 2 kali pengukuran dengan selang waktu 30 menit), atau didapatkan infark miokard akut, gagal jantung kongestif serta
gagal ginjal.

◦ Jika kejang, diberi diazepam 5-20 mg iv pelan-pelan selama 3 menit, maksimal 100 mg per hari; dilanjutkan pemberian antikonvulsan per oral
(fenitoin, karbamazepin).

◦ Jika didapatkan tekanan intrakranial meningkat, diberi manitol bolus intravena 0,25 sampai 1 g/ kgBB per 30 menit, dan jika dicurigai fenomena
rebound atau keadaan umum memburuk, dilanjutkan 0,25g/kgBB per 30 menit setiap 6 jam selama 3-5 hari
TERAPI KHUSUS

◦ Neuroprotektor dapat diberikan kecuali yang bersifat vasodilator.

◦ Tindakan bedah mempertimbangkan usia dan letak perdarahan yaitu pada pasien yang kondisinya kian
memburuk dengan perdarahan serebelum berdiameter >3 cm3, hidrosefalus akut akibat perdarahan
intraventrikel atau serebelum, dilakukan VPshunting, dan perdarahan lobar >60 mL dengan tanda
peningkatan tekanan intrakranial akut dan ancaman herniasi.

◦ Pada perdarahan subaraknoid, dapat digunakan antagonis Kalsium (nimodipin) atau tindakan bedah
(ligasi, embolisasi, ekstirpasi, maupun gamma knife) jika penyebabnya adalah aneurisma atau
malformasi arteri-vena (arteriovenous malformation, AVM).
PEMBAHASAN

◦ Pasien datang ke IGD RSUD Bangil dengan keluhan lemah separuh tubuh kanan. Pasien disertai sakit
kepala kiri sejak 1 hari sebelumnya, setelah itu pasien mendadak lemah pada tangan dan kaki kanan
setelah shalat maghrib. Pasien merasakan mual (+), muntah (-), Sakit kepala (+), pelo (-), demam (-),
kesemutan (-).

◦ Setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan hasil keadaan umum pasien lemah, kesadaran
composmentis, GCS : 456, TD : 210/100 mmHg, RR 20x/menit, HR : 108x/menit, suhu : 37,4, SpO2 :
97%. Hasil siriraj score adalah 0 (periksa CT Scan).

◦ Pemeriksaan neurologi motorik didapatkan kekuatan otot lateralisasi dekstra, refleks patologis tampak
normal. Pada pemeriksaan peninjang dilakukan pemeriksaan darah lengkap, gula darah lengkap dan
GDS tampak dalam batas normal. Pada pemeriksaan CT – Scan nampak lesi hiperdens dengan kesan :
ICH pada basal ganglia kiri, volume : 21,80 ml.
Manifestasi Klinis Kondisi Pasien
Onset Mendadak
Usia 48 tahun
Saat Beraktivitas (shalat maghrib)
Mual Ada
Kelumpuhan Hemipharese dextra
Sakit Kepala Ada (Cephalgia Sinistra)
Hipertensi Ada
Penurunan Kesadaran Tidak ada
Afasia Tidak ada
KESIMPULAN

1. Diagnosis Klinis

- Riwayat Akut Hemiparese dextra tipe UMN

- Hipertensi 210/100

- Nausea

- Akut cephalgia sinistra

2. Diagnosis Topis

- Cerebri Sinistra

3. Diagnosis Etiologis
- Stroke Infark, TIA. dd : ICH

Anda mungkin juga menyukai