Anda di halaman 1dari 23

SURGICAL PARADE

Disusun oleh :
Rindayudwi Yulianty
Beatrice

Pembimbing :
dr. Alfan Syah Putra Nasution, Sp. BS

BAGIAN/SMF ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
2022
Nama : Tn. I
Jenis Kelamin : Laki-Laki
IDENTITA Tanggal Lahir/Usia : 9 Mei 1977 (45 Tahun)
Alamat : Jl. Wortel 7 No 2
S PASIEN Agama : Islam
Pekerjaan : Supir
Anamnesis dilakukan pada 26/05/2022
dengan keluarga pasien (alloanamnesis) Tanggal MRS : 22 Mei 2022
Ruangan : ICU
KELUHA  Sakit Kepala

N UTAMA
RIWAYAT
PENYAKI Pasien datang ke IGD dr. Doris Sylvanus dengan keluhan sakit
kepala seperti berputar-putar, mual, muntah 2-3 kali disertai

T badan lemas

SEKARAN
G
Hipertensi : (+)  amlodipine (tidak terkontrol)
RIWAYAT Diabetes Meliitus : (-)

PENYAKI Maag : (-)

T Asma
TB : (-)
: (-)

DAHULU Penyakit Jantung : (-)


Anemia : (-)
RIWAYAT Hipertensi : (+) ibu, keluarga dari ibu pasien

PENYAKI Diabetes Meliitus


Maag : (-)
: (-)

T Asma : (-)

KELUAR TB : (-)
Penyakit Jantung : (+) Hypertensive Heart Disease (HHD)
GA Anemia : (-)
RIWAYAT
PENYAKI Merokok : (+) perokok berat
T Alkohol : (+)

KEBIASA Penggunaan obat-obatan : disangkal 

AN
PEMERIKSAAN
FISIK
Keadaan Umum : Somnolen
Kesadaran : Tampak Sakit Sedang
BB : 120 kg

Tanda-Tanda Vital
TD : 141/91 mmHg
Nadi : 91 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 37 °C
SpO2 : 98 % free air
PEMERIKSAAN
FISIK
Head to toe
Kepala :   Normocephal, tidak ada kelainan dan hematom
Rambut :   hitam, tebal, penyebaran merata
Mata : Conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor , mata cekung (-/-)
Hidung : simetris, discharge (-), deviasi (-)
Telinga : simetris, discharge (-)
Bibir : sianosis (-)
Leher :
Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Pembesaran tiroid (-)
PEMERIKSAAN
FISIK
• Thorax:
- Normochest, simetris (+/+), retraksi (-)
- Paru: vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
- Jantung: S1S2 tunggal regular, gallop (-), murmur (-)

• Abdomen :
- Cembung, bising usus (+), timpani

• Ekstremitas
- Extremitas atas : akral hangat (+/+), sianosis (-/-), edema (-/-)
- Extremitas Bawah : akral hangat (+/+), sianosis (-/-), edema (-/-)

• Kulit
- Warna kulit putih, CRT <2det
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi (22/05/2022)
Parameter Hasil Nilai normal
Hemoglobin 15,8 g/dL L : 13,5-18,0 ; P : 11,5-16,0 g/dL
Leukosit 13.660/ mm³ 4.500 – 11.000/mm³
Eritrosit 5.07 juta/mm³ 4-6 juta/mm³
Trombosit 288.000/mm³ 150.000 – 400.000/mm³
Hematokrit 46 % 37-48 %
Ureum 49 mg/dL 21-53 mg/dL
Kreatinin 2,03 mg/dL 0,17-1,5 mg/dL
Glukosa Sewaktu 192 mg/dL <200 md/dL
Elektrolit
- Natrium (Na) 138 mmol/l 135-148 mmol/l
- Kalium (K) 2.8 mmol/l 3,5-5,3 mmol/l
- Calcium (Ca) 1,09 mmol/l 0,98-1,2 mmol/l
DIAGNOSA KERJA

ICH Cerebellum Dextra


THeraphy

Operasi cito : Pro EVD kocher point Dextra +


suboccipital craniectomy +Evakuasi ICH
INTRACEREBRAL
HEMORRHAGE (ICH)
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Perdarahan pada parenkim

ICH otak dengan atau tanpa


penyebaran ke
ventrikel/subarachnoid space
Epidemiologi
• Perdarahan intraserebral (pendarahan ke dalam jaringan otak) adalah penyebab stroke kedua yang
paling umum (15-30% dari stroke) dan yang paling mematikan.
• ICH pada tahun 2010
- 5,9 % kasus pada usia 35-54 tahun
- 37,2 % kasus pada usia 55-74 tahun
- 176,3 % usia pada kasus 75-94 tahun
• Pria > wanita : 5 : 9
Patofisologi
• Origin of ICH-primary Event
- Lipohialinosis pada hipertensi kronik
• Early Hematoma Expansion
- Perdarahan lokaj terus menerus, penggunaananti koagulan
• Perihematomal Brain Injury
- Cedera  pelepasan thrombin, aktivasi thrombin, gangguan blood-brain
barrier, lisis sel, pelepasan radikal bebas, mediator proinflamasi
Faktor anatomi, hemodinamik, factor hemostatis, dan factor lain-lain

Pecah pembuluh darah otak

Terjadi perembesan darah di parenkim

Iskemia jaringan otak

Edema otak

Peningkatan TIK

Penurunan kesadarn, tekanan menignkat, nyeri kepala, muntah, takikardi, dilatasi pupil, penglihatan kabur,dan
gangguansensorik dan motorik
Manifestasi
Klnis
Nyeri kepala Mual-muntah Penurunan Kesadaran

Kelemahan/mati rasa di
Kehilangan
Kejang wajah, lengan atau kaki
penglihatan
(biasanya di satu sisi)
Faktor Resiko
Tatalaksana
• Terapi konservatif atau operatif (Craniotomy)
• Pengendalian TIK  dilakukan hiperventilasi, diuretika dan kortikosteroid (efek
samping infeksi hiperglikemia, stress ulcer)
• Pengobatan hipertensi
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai