Anda di halaman 1dari 29

Laporan Kasus

Penurunan Kesadaran
e.c Stroke Hemoragik
Disusun Oleh : Regina Philyria
NIM : FAB 118 077

Pembimbing :
Dr. Sutopo Marsudi Widodo, Sp.KFR
dr. Tagor Sibarani
dr. Robertus Aris Maharyadi

BAGIAN/SMF ILMU REHABILITASI MEDIK dan EMERGENCY MEDICINE


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
2020
PENDAHULUAN

Stroke Tahun 2010  peringkat


pertama penyebab kematian

Defisit neurologis fokal/global


Mendadak
Tahun 2018  Prevalensi
Akibat gangguan cerebrovaskular
stroke meningkat drastis dari
7% menjadi 10,9% dari total
kasus PTM

pola hidup sehat 


mengurangi faktor resiko
 Menurunkan angka
Berkaitan dengan pola
insidensi hidup
KASUS
 Identitas
• Nama: Tn. J

• Jenis kelamin : Laki-laki

• Usia : 77 tahun

• Agama : Islam

• Pekerjaan : Swasta
• Alamat : Dahian Tunggal

• Tanggal MRS : 17 Februari 2020

• Nomor RM : 32.55.38
KASUS
Primary Survey
 Vital Signs

• Tekanan darah : 200/110

• Nadi : 119 x/menit


• Suhu : 37,2 C
• Pernapasan : 23 x/menit, thorakoabdominal
KASUS
 Airway : Bebas, tidak ada sumbatan jalan napas
 Breathing : Spontan, 23 x/menit, thorakoabdominal,
pergerakan thoraks simetris kanan/kiri
 Circulation : Laju nadi 119 kali/menit, reguler, pulsasi
kuat
 Disability : GCS (E3V1M6), pupil isokor 2mm/2mm
 Evaluasi Masalah : Termasuk priority sign, pasien
ditempatkan di ruang non bedah dan diberi label
merah
 Tatalaksana Awal : pemberian oksigen NC 3 lpm
ANAMNESIS
 Keluhan utama : Penurunan kesadaran
 Riwayat Penyakit Sekarang :
• Pasien datang dibawa keluarganya dengan penurunan kesadaran
1 hari SMRS. Keluhan dirasakan mendadak pada malam hari
saat istirahat. Sebelumnya pasien sempat kejang 3 kali dengan
durasi lama kejang sekitar 5 menit, jarak antar kejang kurang
lebih 30 menit. Kejang dialami seperti kedua kaki dan tangan
kaku, mulut terbuka, mata mendelik ke atas. Setelah kejang
pasien tidak sadar. Setelah agak sadar pasien mengeluhkan nyeri
kepala.
• Setelah itu pasien dibawa ke RS Kasongan. Disana pasien
sempat muntah 1 x, isi makanan dan cairan, menyemprot (-)
• Selain itu keluhan juga disertai kelemahan pada anggota gerak
sebelah kanan.
ANAMNESIS
 Riwayat Penyakit Dahulu
• Keluhan serupa sebelumnya (-)

• Riwayat HT (-), DM (-)

 Riwayat Penyakit Keluarga


• Anggota keluarga dengan keluhan serupa (-)

• DM, HT, asma, Jantung (-)


PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : Tampak gelisah
 Kesadaran : E3V1M6
 TTV TD : 200/110 mmHg
DN : 119 x/m, pulsasi kuat angkat
RR : 23 x/m
S : 37,2 C
 Kepala : Normosefali (+), Ca -/-, Si -/-, pupil

isokor 2mm/2mm, refleks cahaya +/


+,
PEMERIKSAAN FISIK
 THORAX
Pulmo
Inspeksi Simetris kiri = kanan, ketertinggalan gerak (-), bekas luka (-)
Palpasi Fremitus vokal simetris kanan = kiri
Perkusi Sonor di semua lapang paru
Auskultasi Vesiculobronchial sound +/+, wheezing -/-, rhonki -/-

Cor
Inspeksi Thrill (-)
Palpasi Ictus cordis teraba di intercostal space (ICS) V LMCS
Auskultasi  S1-S2 tunggal dan regular, murmur (-), gallop (-)
 Heart rate = x/menit
PEMERIKSAAN FISIK

ABDOMEN
Inspeksi Dinding cembung, jejas (-), distensi (-)
Auskultasi Bising usus 9 x/menit (normal)
Palpasi Nyeri tekan (-)
Perkusi  Pekak hepar teraba
 Timpani
PEMERIKSAAN FISIK

  Lengan Tungkai
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan + + + +
Tonus + + + +
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Klonus - - - -
Refleks fisiologis menurun menurun menurun menurun
Refleks patologis - - + (babinski) + (babinski)
Sensibilitas + + + +
Motorik 1 4- 1 3
PEMERIKSAAN FISIK
Rangsang Meningeal
  Hasil Pemeriksaan
Kaku kuduk -
Kernigue -
Lasegue -
Brudzinski 1 -
Brudzinski 2 -

Nervus cranialis  SDE


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
 WBC : 15,35 x 103/uL*
 Hb : 13,3 g/dl
 RBC : 4,43 x 106 /uL
 PLT : 252 x 103 /uL
 Ureum : 39 mg/dL
 Creatinine : 0,86 mg/dL
 Na : 137 mmol/L
 K : 3,7 mmol/L
 Ca : 1,11 mmol/L
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ro. Thoraks
Cor
• Elongasi aorta (+)
• Pinggang jantung masih
terbentuk
• Kardiomegali (-)

Pulmo
• Inspirasi cukup
• Sudut kostrofrenikus tajam
D/S
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT-Scan Kepala
 Lesi hiperdens pada
ganglia basalis kiri
dan intraventrikel
 Midline shift ke
kanan
DIAGNOSIS KERJA

 Penurunan Kesadaran ec Stroke Hemoragik


(ICH + IVH)
 Hemiparese dextra

 Observasi Konvulsi

 Hipertensi
TATALAKSANA

 Oksigen NC 3 lpm
 Pemasangan Foley catheter dan NGT
 Inf. NaCl 0,9% 2000 mL / 24 jam
 Inf. Manitol 20% 6 x 100 cc
 Inf. PCT 4 x 1 gr
 Inj. Phenytoin 3 x 100 mg
 Inj. Ranitidin 2 x 50 mg
 Inj. Ondancentron 2 x 8 mg
 P.o Ketocid 3 x 1 tab
PEMBAHASAN - TINJAUAN PUSTAKA

Kasus :
 RR = 23
x/m,
spontan
 CRT < 2
detik
 Kesadaran
(GSS
E3V1M6)

Label merah
DEFINISI
Stroke
Defisit neurologis fokal atau gobal yang terjadi
mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam dan disebabkan
oleh gangguan cerebrovaskular bukan karena sebab lain
serta dapat mengakibatkan kematian
SH Vs SNH

Kasus :
 Onset
mendadak
 Nyeri kepala
(+)
 Kejang (+)
 Muntah (+)
 Kesadaran
E3M6V1
FAKTOR RESIKO
Modif Unmodif
• Merokok • Usia  77 tahun
• DM • Jenis kelamin
• HT • Ras
• Obesitas • Genetik
• Dislipidemia • Riwayat stroke
• Penyakit jantung
dahulu
• Stres
• Inaktivitas
KRITERIA DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan
• Defisit neurologis fokal / global Fisik
• Onset tiba-tiba • GCS E3M6V1
• Keluhan penyerta (muntah, nyeri • TTV
kepala, kejang) • Gangguan N. kranial
• Gali faktor resiko • Kelemahan motorik
• Defisit sensorik
Kasus
• Kelemahan anggota gerak kanan Kasus
• Penurunan kesadaran • Hipertensi (200/1101 4-
• Mendadak mmHg) 1 3
• Kekuatan Motorik
• Muntah (+), Nyeri kepala (+), kejang
KRITERIA DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Penunjang
• Lab
(DL, GDS, Profil lipid, Elektrolit)
• Radiologi
(Ro. Thorax, MRI, Ct-Scan) Gold standart

SNH SH
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kasus

Tampak gambaran lesi hiperdens  Kesan Stroke


Hemoragik
ALGORITMA GADJAH MADA

Kasus :
 Kesadaran
E3M6V1
 Nyeri kepala
(+)
 Refleks
babinski (+)
SKOR SISIRAJ

Kasus :
2,5
Kesadaran
2 E3M6V1
Muntah (+)
2
Nyeri
11
kepala (+)
0 TD 200/110
DM,
5,5 penyakit
SSJ >1 = Stroke hemoragik jantung (-)
SSJ <-1 = Stroke iskemik
TERAPI
• Anti perdarahan Kasus
 Oksigen NC 3 lpm
• Neuroprotektor
 Pemasangan Foley catheter
• Manajemen TIK dan NGT
• Terapi simptomatik  Inf. NaCl 0,9% 2000 mL / 24
jam
• Manajemen FR  Inf. Manitol 20% 6 x 100 cc
- Antihipertensi  Inf. PCT 4 x 1 gr
 Inj. Phenytoin 3 x 100 mg
- Antidiabetik
 Inj. Ranitidin 2 x 50 mg
- Antidislipidemia  Inj. Ondancentron 2 x 8 mg
• Rehabilitasi medik  P.o Ketocid 3 x 1 tab
KESIMPULAN
 Telah dilaporkan kasus penurunan kesadaran dengan
stroke hemoragik pada seorang laki-laki Tn. J berusia 77
tahun yang datang dengan keluhan penurunan kesadaran.
Pasien kemudian masuk kedalam priority sign dan diberi
label merah. Diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang
dilakukan

• Tatalaksana pada pasien meliputi tatalaksana


medikamentosa yang bertujuan meminimalisir kerusakan
otak serta tatalaksana nonmedikamentosa yang bertujuan
untuk pengembalian fungsi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hemphill C, Greenberg S, Anderson C, Becker K, Bendok B, et al.
Guidelines for the Management of Spontaneous Intracerebral
Hemorrhage. A Guideline for Healthcare Professionals From the American
Heart Association/American Stroke Association. Stroke 2015;46
2. Steiner T, Salman R, Beer R, Christensen H, Cordonnier C. uropean
Stroke Organisation (ESO) guidelines for the management of spontaneous
intracerebral hemorrhage. Int J of Stroke. 2014; 840–855
3. Acute Stroke Practice Guidelines for Inpatient Management of
Intracerebral Hemorrhage. OHSU Health Care System. Jan 2010.
4. Dewey HM, Chambers BR, Donnan GA. Stroke. In: Warlow C (ed).
Handbook of Treatment in Neurology. The Lancet. 2006.pp.87-116.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
6. Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015

Anda mungkin juga menyukai