Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS

STROKE NON
HEMORAGIK

Karissa Maria Sangalang, S.Ked


FAA 118 011

Pembimbing:
dr. Hygea Talita Patrisia Toemon, Sp.S

SMF Neurologi RSUD dr. Doris Sylvanus


Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya
9/26/2018 1
Palangka Raya, September 2018

9/26/2018 2
Identitas Pasien

• Nama : Tn. P
• Umur : 55 Tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Tumbang Samba
• Agama : Islam
• Status Pernikahan : Menikah
• Pendidikan terakhir : SMP
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• No Rekam Medis : 30-14-28
• Tgl MRS : 22 September 2018
• Tgl Pemeriksaan : 24 September 2018
• Ruangan : Nusa Indah

9/26/2018 3
Anamnesis
• RPS:
Os datang dengan keluhan tangan dan kaki kiri
lemah sejak 1 hari SMRS. Menurut pengakuan pasien hal
tersebut baru pertama kali dirasakan pasien. Kelemahan
muncul secara tiba tiba saat pasien berjalan menuju kamar
kecil setelah bangun dari tidur. Pasien merasa lemah pada
tangan dan kaki kirinya dan kemudian jatuh terduduk di
lantai. Sebelumnya pasien merasakan kelelahan namun
tetap memaksa untuk bekerja.
Penurunan kesadaran (-), Kejang (-), tidak dapat berbicara
(-), bibir mencong (-), gangguan penglihatan atau
penglihatan kabur (-) pusing (+), mual (-), muntah (-).
Riwayat trauma kepala (-).
9/26/2018 4
RPD :
• Riw. Hipertensi (-), Riw. DM (-), Riw. Stroke (-), riw. Pnykt jantung (-)

RPK:
• Riw. Hipertensi (-), Riw. DM (-), Riw. Stroke (-), riw. Pnykt jantung (-)
Sosial :
• Merokok (+) selama ± 25 tahun

9/26/2018 5
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present Temuan
Berat badan 74 kg
Tinggi badan 173 cm
Keadaan umum Tampak sakit sedang
Vital sign TD: 150/90 mmHg
DN: 80x/m
FN: 20x/m
T: 36,8 C
Kepala
Mata CA -/-, SI -/-, pupil isokor +/+
Hidung NCH (-), rhinorea (-), deviasi (-/-)
Mulut Bibir kering (-) faring hiperemis (-) tonsil T1-T1
Telinga Simetris (+/+) othorea (-)
Leher Pembesaran KGB (-), ↑ JVP (-), pembesaran kel. tiroid (-)

9/26/2018 6
Status Present Temuan
Pulmo
Inspeksi Simetris (+/+), retraksi (-/-). bentuk normal
Palpasi Fremitus vokal normal
Perkusi Sonor +/+
Auskultasi Vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-
Cor
Inspeksi IC tidak terlihat
Palpasi IC teraba di ICS V linea MCV sinistra
Auskultasi S1-S2 tunggal reguler murmur (-) gallop (-)
Abdomen
Inspeksi Supel (+), distensi (-), massa (-)
Auskultasi Bising usus 8x/menit
Palpasi NT (-), Hepar & Lien tidak teraba besar
Perkusi Timpani (+) asites (-)
Ekstremitas Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-), tremor (-)
9/26/2018 7
STATUS NEUROLOGIS
Status Present Temuan
Kesadaran Compos Mentis
GCS E4V5M6
Tingkah laku Baik
Perasaan hati Baik
Orientasi Baik
Jalan pikiran Baik
Kecerdasan Baik
Daya ingat kejadian Baik
Kemampauan bicara Baik
Cara berjalan Sulit dievaluasi
Gerakan abnormal Tidak ada

9/26/2018 8
Status Present Temuan
Nervus Kranial
N. I Normosomia
N. II Visus dbn, lapang pandang dbn
N. III, IV, VI Ptosis (-/-), gerakan bola mata baik ke segala arah,
ukuran pupil 3mm/3mm, reflek cahaya langsung dan
tidak langsung normal, diplopia (-/-)
N. V Sensorik normal, motorik normal, refleks kornea (+/+),
refleks masseter (+/+)
N. VII DBN
N. VIII Nistagmus (-/-)
N. IX, X Deviasi uvula (-), menelan masih baik
N. XI Memalingkan kepala (+), mengangkat bahu
N. XII (+)
Menjulurkan lidah lurus ke depan, atrofi (-), lidah
tremor (-)

9/26/2018 9
Ekstremitas superior Ekstremitas inferior
Kanan Kiri Kanan Kiri
Kekuatan 5 3 5 3
Tonus Normotonus Normotonus Normotonus Normotonus
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Sensibilitas + + + +
Nyeri - - - -
Refleks + + + +
Fisiologis
Refleks - - - -
Patologis
Tremor - - - -
9/26/2018
1
Pemeriksaan Laboratorium

Hb 16 g/dL N
Ht 48,6 % N
Leukosit 10.000 /uL N
Trombosit 273.000 /uL N
GDS 70 mg/dL N
Creatinin 1,00 mg/dL N

9/26/20 1
CT Scan

9/26/2018 11
9/26/2018 12
Diagnosa

Diagnosa Klinik
• Hemiparesis Sinistra
Diagnosa Topik
• Cerebrovascular kanan
Diagnosa Kausal
• Hemiparesis sinistra ec Stroke non
hemoragik (SNH)

9/26/20 1
Terapi
IVFD RL 16 tpm
Inj:
• Citicolin 2x500 mg (IV)
• Mecobalamin 2x500
mg (IV)

PO:
• Aspilet 1x80 mg
• Neurodex 2x1

9/26/20 1
Prognosis
Ad Vitam : Bonam
Ad : Bonam
Fungsionam : Bonam
Ad Sanationam

9/26/20 1
Dasar Teori

9/26/20 1
Stroke
Definisi
Sindrom yang di sebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak (GDPO) dengan awitan akut,
disertai manifestasi klinis sbb :

• Tanda dan gejala neurologis klinis fokal dan/atau


global
• Berkembang dengan cepat
• Adanya gangguan fungsi serebral
• Berlangsung lebih dari 24 jam dan dapat berujung
pada kematian
• Tanpa penyebab selain dari vaskular

9/26/20 1
Epidemiologi
• Stroke menempati posisi ketiga di Indonesia setelah
jantung dan kanker.
• 28.5 % penderita stroke meninggal dunia.
• Sisanya menderita kelumpuhan sebagian maupun
total dan hanya 15% persen dapat sembuh total
• Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) menyebutkan
bahwa 63,52 per 100.000 penduduk indonesia
berumur di atas 65 tahun ditaksir menderita stroke.

9/26/20 1
Klasifikasi
1. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya
a. Stroke iskemik (80% - 85%)
• Transient Ischemic Attack (TIA).
• Trombosis serebri.
• Emboli serebri.
2. Stroke haemoragik (15% - 20%).
• Perdarahan intra serebral.
• Perdarahan subarachnoid.

9/26/20 1
2. Berdasarkan stadium / pertimbangan waktu.
a. Transient Ischemic Attack.
b. Stroke in evolution.
c. Completed stroke.
3. Berdasarkan sistem pembuluh darah.
a. Sistem karotis.
b. Sistem vertebro-basiler.

9/26/20 2
9/26/2018 21
Stroke Non Hemoragik
• Stroke non hemoragik  proses terjadinya
iskemia akibat emboli dan thrombosis serebral.
Klasifikasi :
1. TIA (transient ischaemic attack)
 Gejala neurologis menghilang dalam <24 jam

2. RIND (reversible ischaemic neurologic deficits)


 Gejala neurologis menghilang >24 jam dan <21 hari

3. Stroke in evolution
 Gejala neurologis bertambah parah sepanjang waktu

4. Completed stroke
 Defisit neurologis bersifat menetap dan tidak berkembang lagi
9/26/20 2
Etiologi
• Vaskuler (aterosklerosis, displasi fibromuskuler,
inflamasi, diseksi arteri, penyalahgunaan obat,
trombosis sinus atau vena),
• Kelainan jantung (trombus mural, aritmia jantung,
endokarditis, PJR, miksoma atrial, fibrilasi atrium),
• Kelainan darah (trombositosis, polisitemia, anemia
sel sabit, leukositosis, hiperkoagulasi, dan
hiperviskositas darah)

9/26/20 2
Faktor Risiko
MAYOR MINOR
• Riw. Stroke sebelumnya • Hiperlipidemia
• Hipertensi • Obesitas
• Penyakit jantung • Hiperuricemia
• Aterosklerosis • Kurang berolahraga
• Diabetes melitus • Kadar fibrinogen tinggi
• Polisitemia • Kadar hematokrit tinggi
• Merokok

9/26/20 2
Patofisiologi

9/26/20 2
Manifestasi Klinis SNH
Arteri serebri anterior :
• Hemiparesis dan hemiplegi
kontralateral,terutama tungkai

Arteri serebri media


• Hemiparesis dan hemiplegi kontralateral
Terutama mengenai lengan
• Afasia
9/26/20 2
Arteri serebri posterior
• Hemianopsi homonim / kuadrantanopsi
kontralateral tanpa gangguan motorik dan
sensorik.
• Gangguan daya ingat  infark di lobus
temporalis medial
• Aleksia tanpa agrafia  infark korteks visual
dominan dan splenium korpus kalosum
• Agnosia dan prosopagnosia  infark di
korteks temporooksipitalis inferior

9/26/20 2
Batang Otak
• Disartria
• Diplopia
• Vertigo
• Ataksia
• Penurunan kesadaran

9/26/20 2
Diagnosis
Anamnesis :
• Defisit neurologis yang terjadi secara tiba-tiba
• saat aktifitas/istirahat
• Onset
• Nyeri kepala/tidak, kejang/tidak, muntah/tidak, kesadaran menurun,
serangan pertama atau berulang.
• Faktor resiko stroke

Pemeriksaan Fisik
• Beberapa gejala umum yang terjadi pada SNH meliputi hemiparese,
monoparese, atau quadriparese, tidak ada penurunan kesadaran,
tidak ada nyeri kepala dan refleks babinski dapat (+)/(-).

9/26/20 2
Siriraj Hospital Score
(2.5 x derajat kesadaran) + (2 x muntah) + ( 2 x sakit kepala)
+ (0.1 x tekanan darah diastolik) – (3 x atheroma)
– 12.

› Kesadaran:
Sadar = 0; mengantuk, stupor = 1; semikoma, koma = 2
› Muntah: tidak = 0 ; ya = 1
› Sakit kepala dalam 2 jam: tidak = 0 ; ya = 1
› Tanda-tanda ateroma: tidak ada = 0 ; 1 atau lebih tanda ateroma = 1
(anamnesis diabetes; angina; klaudikasio intermitten)

Pembacaan:
Skor > 1 : Perdarahan otak
< 1: Infark otak
Sensivitas:Untuk perdarahan: 89.3%.
Untuk infark: 93.2%.
Ketepatan diagnostick: 90.3%.
9/26/2018 30
Skor Stroke Gajah Mada
Penurunan Nyeri kepala Refleks babinski Jenis stroke
kesadaran
+ + + Perdarahan
+ - - Perdarahan
- + - Perdarahan
- - + Iskemik
- - - Iskemik

9/26/2018 31
9/26/2018 32
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium darah (Hb,Ht,eritrosit,leukosit,
hitung jenis,trombosit dan LED)
• Gula darah, profil lipid dan kolesterol serta asam urat
• EKG dan ekokardiografi
• CT scan dan MRI kepala

9/26/20 3
Tata Laksana
• Terapi definitif
 Trombolisis dengan Alteplase (rt-PA) harus dilakukan dalam 3 - 4,5 jam
sejak onset dan terbukti perdarahan (-). Dosis 0,9 mg/kgBB secara IV
dalam 60 menit.
 Anti-agregasi platelet : Aspirin, Clopidogrel, dan Tiklopidin
• Terapi pada komplikasi
 Antiedema : Manitol 20%
 Antibiotik / antidepresan / antikonvulsan

• Terapi HT pd SNH
TD tidak perlu segera diturunkan, kecuali bila sistolik ≥220
mmHg dan/atau diastolik ≥120 mmHg.
 Turunkan hingga MAP maksimal 20%
 Anti-HT yang direkomendasikan : Natrium nitroprusid, ARB, ACE
inhibitor, atau antagonis kalsium

9/26/20 3
Pencegahan
• Primer : kendalikan faktor resiko, gizi
seimbang, dan olahraga teratur.
• Sekunder : mengendalikan faktor resiko,
medikamentosa dan tindakan invasif bila perlu.

9/26/20 3
Daftar Pustaka
1. Dewanto G. et al. Panduan praktis diagnosis dan
tata laksana penyakit saraf. EGC. Jakarta.2009
2. Harsono. Buku Ajar Neurologi Klinis.
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia.
UGM Press. Yogyakarta. 2008
3. Sidharta P. Neurologis Klinis Dalam Praktek
Umum. Dian Rakyat. Jakarta. 2006.
4. Edward C. Jauch MD. Acute Management Of
Stroke. Medscape Journal. 2014.
9/26/20 3

Anda mungkin juga menyukai