Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN MINI PROJECT

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN


PERILAKU MASYARAKAT TENTANG COVID-19
DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS
KEMIRIMUKA

Disusun oleh:
dr. Muhammad Faisal alvianto

Pembimbing:
dr. Dewi Rahmawati

UPTD PUSKESMAS KEMIRIMUKA


KOTA DEPOK
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
• Latar Belakang
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2
merupakan Coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia (Kemenkes, 2020)
Peningkatan jumlah kasus berlangsung cukup cepat, dan menyebar ke berbagai negara
dalam waktu singkat. Dilihat dari situasi penyebaran COVID-19 yang sudah hampir
menjangkau seluruh wilayah provinsi di Indonesia dengan jumlah kasus dan/atau jumlah
kematian semakin meningkat dan berdampak pada aspek politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan dan keamanan, serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia, Pemerintah
Indonesia telah menetapkan Keputusan Presiden yang menetapkan COVID-19 sebagai jenis
penyakit yang menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM). (Kemenkes,
2020)
Sampai saat ini, situasi COVID-19 di tingkat global maupun nasional,
termasuk Depok masih dalam risiko sangat tinggi. Upaya promotif dan
preventif perlu dilakukan melalui sosialisasi dan edukasi terhadap
masyarakat mengenai pentingnya protokol kesehatan. Oleh karenanya
diperlukan pengetahuan dan perilaku yang baik bagi masyarakat mengenai
COVID-19 untuk mengendalikan penyebaran COVID-19.
• Rumusan Masalah
Bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat di wilayah
Berdasarkankerja
latarUPTD Puskesmas
belakang Kemirimuka
tersebut, tentang
didapatkan COVID-19
rumusan ? sebagai berikut:
masalah

Bagaimana perilaku masyarakat di wilayah kerja UPTD


Puskesmas Kemirimuka selama masa pandemi COVID-19?

Tingginya angka insidensi kasus COVID-19 di wilayah


kerja UPTD Puskesmas Kemirimuka.
• Tujuan Penelitian

• Mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku


Tujuan Umum masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kemirimuka tentang COVID-19.

 Meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran aktif


masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kemirimuka
dalam menghadapi pandemi COVID-19.
 Terciptanya peran serta masyarakat di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kemirimuka dalam memutus rantai penularan
COVID-19.
Tujuan Khusus  Meningkatkan kesadaran masyarakat di wilyah kerja UPTD
Puskesmas Kemirimuka untuk mematuhi protokol
Kesehatan.
 Mengidentifikasi faktor risiko terjadinya tingginya angka
kasus COVID-19 di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kemirimuka.
 Mendukung upaya penurunan kasus COVID-19 di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Kemirimuka.
• Manfaat Penelitian

Untuk Puskesmas Untuk


Kemirimuka Untuk Penulis
Masyarakat

Meningkatkan pengetahuan

Menjadi salah satu upaya
meningkatkan program promotif
masyarakat di wilayah kerja 
Mendapat kesempatan untuk
UPTD Puskesmas Kemirimuka terjun langsung di masyarakat
dan preventif COVID-19 di
dalam upaya memutus rantai 
Memperbaharui ilmu terbaru
UPTD Puskesmas Kemirimuka.
penularan COVID-19.

Menjadi referensi bagi UPTD mengenai COVID-19

Meningkatkan kesadaran dan
Puskesmas Kemirimuka sebagai
peran serta masyarakat di wilayah

Mengetahui masalah yang
evaluasi faktor risiko tingginya dihadapi UPTD Puskesmas
kerja UPTD Puskesmas
angka kasus COVID-19 di Kemirimuka dalam upaya
Kemirimuka dalam upaya
wilayah kerja Puskesmas
menekan angka peningkatan Kesehatan masyarakat
Kemirimuka.
kasus COVID-19.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Definisi COVID-19

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah


penyakit menular yang disebabkan oleh Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARS-CoV-2).
SARS-CoV-2 merupakan Coronavirus jenis
baru yang belum pernah diidentifikasi
sebelumnya pada manusia (Kemenkes, 2020)
• Etiologi COVID-19

Coronavirus, merupakan virus corona baru penyebab pneumonia yang saat ini dikenal
sebagai SARS-CoV-2, enveloped, nonsegmented, virus RNA sense positif. Coronavirus
memiliki genom yang terbuat dari RNA. Virus dengan genom RNA memiliki gen penting
yang disebut RNA-dependent RNA polymerase (RdRp), yang sangat kekal, artinya hanya
ada sedikit perubahan pada gen dari satu virus RNA ke virus lainnya. Ini membuat gen
berguna untuk mengukur jarak evolusioner dan keterkaitan satu virus RNA dengan yang
lain.
SARS-CoV-2 telah berevolusi selama pandemi berlangsung. Namun, evolusi ini tidak
terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan dibandingkan dengan virus lain selama terjadinya
suatu wabah.
• Epidemiologi COVID-19

Peningkatan jumlah kasus berlangsung cukup cepat, dan menyebar ke


berbagai negara dalam waktu singkat. Sampai dengan tanggal 29
November 2020, WHO melaporkan lebih dari 61,8 juta kasus
konfirmasi dengan 1,4 juta kematian di seluruh dunia sejak awal
pandemic berlangsung.

Per 11 Januari 2021, Pemerintah Republik Indonesia telah melaporkan


836.718 orang dengan COVID-19 yang dikonfirmasi. Ada 24.343 kematian
terkait COVID-19 yang dilaporkan dan 688.739 pasien telah pulih dari
penyakit tersebut. WHO bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk
memantau situasi dan mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut (WHO,
2021)
• Manifestasi Klinis
Tanpa Gejala

• Hasil uji SARS CoV-2 positif. Kondisi ini merupakan kondisi paling ringan. Pasien tidak ditemukan gejala.

Ringan

• Tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia


• Demam, batuk, fatigue, anoreksia, napas pendek, mialgia.
• Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang pembau (anosmia) atau hilang perasa (ageusia)

Sedang

• Pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) tetapi tidak ada tanda pneumonia berat termasuk SpO2 > 93% dengan udara ruangan

Berat

• Pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) ditambah satu dari: frekuensi napas > 30 x/menit, distres pernapasan berat, atau SpO2 < 93% pada udara
ruangan.

Kritis

• Pasien dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), sepsis dan syok sepsis.

Multisystem Inflamatory Syndrome


• Anak dan remaja 0-19 tahun yang mengalami demam >3 hari
• Ruam atau konjungtivis bilateral non purulenta atau tanda inflamasi mukokutaneous pada mulut, tangan dan kaki
• Hipotensi atau syok
• Gambaran disfungsi miokardium, pericarditis, vasculitis, abnormalitas coroner (terdiri atas kelainan pada ekokardiografi, peningkatan Troponin/NT-proBNP)
• Bukti adanya koagulopati (dengan peningkatan PT, APTT, D-dimer)
• Gejala gastrointestinal akut (diare, muntah atau nyeri perut)
• Diagnosis
Berdasarkan kriteria diagnosis WHO pasien dengan Covid-19 dibagi menjadi tiga
yaitu:

Kasus Probabel
Kasus Suspek • Pasien yang memenuhi kriteria Kasus Konfirmasi
• Onset akut demam dan batuk; atau klinis dan riwayat kontak dengan
• Onset akut pada 3 atau lebih tanda atau gejala
kasus probabel atau
• Seseorang dengan hasil
berikut : demam, batuk, lemas/lelah, sakit
kepala, myalgia, sakit tenggorok, coryza, terkonfirmasi, atau berhubungan SARS-CoV-2 Antigen-
dyspneu, anorexia/nausea/vomiting, diarea, dengan kluster COVID-19. RDT positif dan memenuhi
penurunan kesadaran.
• Pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
• Kasus suspek dengan hasil foto definisi kasus probabel atau
memiliki riwayat tinggal atau bekerja di xray dada ditemukan gambaran kriteria suspek A atau B
tempat berisiko tinggi penularan; atau mengarah ke penyakit Covid-19
• Pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala • Meninggal, tidak bisa di
• Seseorang dengan tanpa
memiliki riwayat tinggal atau bepergian di
negara/wilayah Indonesia yang melaporkan jelaskan, pada pasien dewasa gejala dengan SARS-CoV-
transmisi lokal; atau dengan penyebab kematian yaitu 2 Antigen-RDT positif
• Pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
bekerja di fasilitas kesehatan, baik melakukan
respiratory distress dan riwayat yang ada riwayat kontak
pelayanan medis, dan non-medis, serta petugas
kontak dengan kasus probabel dengan pasien probabel
yang melaksanakan kegiatan investigasi, dan terkonfirmasi atau
pemantuan kasus dan kontak. berhubungan dengan kluster atau konfirmasi.
COVID-19
• Tatalaksana
Berdasarkan Revisi Protokol Tatalaksana COVID-19 yang diterbitkan 5 Organisasi Profesi

• Isolasi di ruang isolasi Rumah Sakit


Rujukan atau rawat secara kohorting
Tanpa Gejala Derajat Ringan Derajat Sedang • Istirahat total Berat/Kritis
 Derajat
• Pemantauan laboratorium Darah
• Rujuk dan isolasi di Rumah Sakit ke
Perifer Lengkap berikut dengan
Ruang Perawatan COVID-19/
hitung jenis, bila memungkinkan
Rumah Sakit Darurat COVID-19
ditambahkan dengan CRP, fungsi
• Istirahat total
ginjal, fungsi hati, hemostasis, LDH,
• Isolasi mandiri di rumah/fasilitas • Pemantauan laboratorium Darah
D-Dimer
publik 10 hari ditambah 3 hari bebas Perifer Lengkap berikut dengan
• Terapi oksigen
gejala hitung jenis, bila memungkinkan
• Isolasi mandiri 10 hari dipantau oleh • Monitor kemungkinan gagal nafas
• PHBS ditambahkan dengan CRP, fungsi
petugas Kesehatan sesuai FKTP • Bila terdapat penyakit penyerta /
• Bila terdapat penyakit penyerta / ginjal, fungsi hati dan foto toraks
• PHBS komorbid, dianjurkan untuk tetap
komorbid, dianjurkan untuk tetap secara berkala
• Bila terdapat penyakit penyerta / melanjutkan pengobatan yang rutin
melanjutkan pengobatan yang rutin • Bila terdapat penyakit penyerta /
komorbid, dianjurkan untuk tetap dikonsumsi
dikonsumsi komorbid, dianjurkan untuk tetap
melanjutkan pengobatan yang rutin • Vit B1
• Vit C melanjutkan pengobatan yang rutin
dikonsumsi • Vit C
• Vit D dikonsumsi
• Vit C • Vit D
• Antivirus: Favipiravir loading dose • Vit C
• Vit D • Antivirus dengan pilihan yang sama
1600mg/12 jam oral hari ke 1 dan • Vit D
seperti derajat sedang
selanjutnya 2x600 (hari ke 2-5) • Antivirus: Favipiravir loading dose
• Deksametason dengan dosis 6 mg/
• Pengobatan simptomatis 1600mg/12 jam oral hari ke 1 dan
24 jam selama 10 hari atau
selanjutnya 2x600 (hari ke 2-5)
kortikosteroid lain yang setara
• Pengobatan simptomatis
seperti hidrokortison pada kasus
• Antikoagulan LMWH/UFH
berat yang mendapat terapi oksigen
berdasarkan evaluasi DPJP
atau kasus berat dengan ventilator.
• Pengobatan simptomatis
• Pencegahan

Masyarakat harus dapat beraktivitas


kembali dalam situasi pandemi COVID-19
dengan beradaptasi pada kebiasaan baru
yang lebih sehat, lebih bersih, dan lebih
taat, yang dilaksanakan oleh seluruh
komponen yang ada di masyarakat serta
memberdayakan semua sumber daya yang
ada.
Peran masyarakat untuk dapat
memutus mata rantai penularan COVID-19
(risiko tertular dan menularkan) harus
dilakukan dengan menerapkan protokol
kesehatan
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
• Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada penelitian ini adalah pasien


yang berkunjung di UPTD Puskesmas
Kemirimuka. Data penelitian ini di dapat melalui
data primer yang berupa kuisioner yang nantinya
akan dibagikan kepada pasien yang berkunjung ke
UPTD Puskesmas Kemirimuka yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi.
• Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah bersifat


deskriptif dengan pendekatan potong lintang dengan menggunakan
data retrospektif yang bertujuan untuk melihat gambaran tingkat
pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang COVID-19 di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Kemirimuka. Data yang
dikumpulkan berupa tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat
tentang COVID-19 di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kemirimuka yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
• Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah cross


sectional, yaitu pengukuran variabel yang dilakukan pada satu waktu.
• Kriteria Subjek Sampel Penelitian

Kriteria Inklusi
Pasien di UPTD Puskesmas Kemirimuka
yang mengisi kuisioner secara lengkap

Bersedia menjadi responden


• Teknik Pemilihan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang


akan dilakukan dalam penelitian
ini menggunakan Insidental
sampling sebanyak 50 orang
responden yang telah memenuhi
kriteria inklusi dan ekslusi.
• Variabel Penelitian

1) Variabel independen atau variabel 1) Variabel dependen atau variabel


bebas (X) yaitu variabel yang terikat (Y) yaitu variabel yang
keberadaannya mempengaruhi keberadaannya dipengaruhi oleh
variabel yang lain. Dalam penelitian variabel lain. Dalam penelitian ini
ini variabel independen adalah variabel dependen adalah COVID-
tingkat pengetahuan dan perilaku. 19.
• Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Kategori Skala
Operasional
1 COVID-19 Penyakit menular Observasi Tanpa Gejala Ordinal
yang disebabkan oleh (kuisioner) Ringan
virus Corona yang Sedang
baru ditemukan Berat/Kritis

2 Tingkat Tingkat pengetahuan Observasi 1. 76 – 100% = baik Nominal


pengetahua dan Perilaku (kuisioner) 2. 56 – 75% = cukup
n dan Masyarakat diketahui 3. 40 – 55% = kurang
perilaku melalui kuisioner
yang diberikan
peneliti
• Alur Penelitian

Juni Juli Agustus

• Diskusi usulan
• Pengumpula kegiatan Mini
Project
n data • Penetapan
sekunder kegiatan Mini • Melakukan
Project mengenai
yang berasal COVID-19 pengukuran
dari angka • Perumusan, pengetahua
penyusunan dan
Kejadian perencanaan n dan
kasus kegiatan Mini perilaku
Project
COVID-19 • Menyiapkan melalui
di bahan-bahan dan kuisioner
Puskesmas peralatan yang
menunjang
Kemirimuka kegiatan Mini
Project
• Pengolahan Data Penelitian

Untuk pengolahan data tentang “GAMBARAN TINGKAT


PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT TENTANG COVID-
19 DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KEMIRIMUKA”
digunakan cara manual dan bantuan software pengolahan data menggunakan
Microsoft Word dan Microsoft Excel. Bentuk penyajian data berupa tabel dan
diagram batang.
• Analisis Data Penelitian
Analisis bivariabel untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku
masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kemirimuka. Setelah data terkumpul
dilakukan analisis data dan disajikan kedalam presentase. Hasil pengetahuan
menggunakan rumus:

Kemudian setelah dilakukan perhitungan


dalam bentuk presentase data di masukkan
P= 𝑋 x 100%
𝑁 melalui kriteria objektif menurut Arikunto
Keterangan : 2006 dengan hasil sebagai berikut:
P = Persentase  
X = Jawaban yang dipilih responden a. 76 – 100% = baik
N = Jumlah seluruh responden b. 56 – 75% = cukup
c. 40 – 55% = kurang
• Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada periode Juni -


September 2021. Tempat penelitian dilakukan di UPTD
Puskesmas Kemirimuka, Kecamatan Beji, Kota Depok.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
• Hasil Penelitian

Hasil penelitian mengenai Gambaran Tingkat


Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat tentang COVID-19
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kemirimuka.
Penelitian ini dilakukan dengan subjek penelitian adalah
pasien yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Kemirimuka telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
• Data Kasus COVID-19

Total Kasus Covid-19 di Wilayah Kerja


UPTD Puskesmas Kemirimuka
700

600 622

500
501
400

300

200

100
105
78
0
KEMIRIMUKA - JULI KEMIRIMUKA - PONDOK CINA - JULI PONDOK CINA -
AGUSTUS AGUSTUS

Total Kasus

Sumber:
https://picodep.depok.go.id
• Karakteristik Demografik Subjek Penelitian
  Pekerjaan
   
Variabel
Jumlah Ibu Rumah Tangga
22 44 %
N %
Responden 50 100 % Pegawai Swasta
10 20 %
Jenis Kelamin    
PNS
Perempuan 30 60 % 1 2%
Laki-laki 20 40 %
TNI/Polri
Usia     0 0%
<18thn 1 2%
Wirausaha
18-59 thn 43 86 % 3 6%

>59 thn 6 12 % Pelajar


3 6%
Pendidikan Terakhir    
Tidak Bekerja
SD 4 8% 7 14 %
SMP/sederajat 11 22 %
Pensiunan
SMA/sederajat 28 56 % 1 2%

Sarjana 7 14 % Buruh
3 6%
Tidak Sekolah 0 0%
• Distribusi Pengetahuan Masyarakat tentang COVID-19
No. Pertanyaan Benar Salah Berdasarkan hasil penelitian kuisioner yang
1 COVID-19 adalah penyakit yang tidak berbahaya dan sama 22 % 78% dibagikan sebagian besar subjek memiliki
seperti flu biasa tingkat pengetahuan yang sudah cukup baik
Virus COVID-19 dapat menular melalui kontak langsung seperti mengenai COVID-19. Tetapi pada kuisioner
2 90 % 10 %
menyentuh dan berjabat tangan mengenai tingkat pengetahuan masyarakat
pada nomor 9 dengan perrnyataan “New
3 Virus COVID-19 tidak akan menular pada saat berbicara dan 16 % 84%
makan bersama normal artinya adalah kembali kepada
kebiasaan semula sebelum munculnya wabah
4 Orang yang bisa menularkan COVID-19 hanyalah yang 28 % 72 % COVID-19” dengan jawaban yang tepat adalah
memiliki gejala
SALAH, hanya 46 % yang menjawab dengan
5 Orang yang sehat tidak perlu memakai masker saat keluar 4% 96 % jawaban salah dan 54 % lainnya masih
rumah menjawab dengan benar.
6 Gejala COVID-19 pada usia lanjut umumnya lebih berat 84 % 16 %
dibanding pada usia muda "New normal" artinya adalah kembali
kepada kebiasaan semula sebelum
7 Risiko kematian pasien COVID-19 lebih tinggi pada penderita 86 % 14 % munculnya wabah COVID-19
penyakit kronis

8 Anak-anak tidak termasuk kelompok yang berisiko karena 16 % 84 % Salah


jarang terinfeksi Covid- 19 46%
Benar
9 New normal artinya adalah kembali kepada kebiasaan semula 54 % 46 %
54%

sebelum munculnya wabah COVID-19

10 Isolasi mandiri pada orang yang terinfeksi Covid- 19 tidak 18 % 82 %


diperlukan bagi yang tidak memiliki gejala
• Distribusi Perilaku masyarakat selama masa Pandemi COVID-19
No. Pertanyaan Selalu Hampir Jarang Tidak
Berdasarkan hasil pembagian kuisioner
selalu pernah
1 Saya mencuci tangan dengan sabun atau 68 % 26 % 6% 0%
mengenai perilaku masyarakat terhadap pada
mengunakan hand sanitizer setelah memegang masa pandemi COVID-19 didapatkan bahwa
benda-benda di tempat umum sebagian besar masyarakat memiliki perilaku
2 Saya mandi dan mengganti pakaian setelah pulang 68 % 22 % 10 % 0% yang sudah cukup baik. Tetapi masih ada sekitar
dari bepergian 48 % responden yang jarang mengkonsumsi
3 Saya memakai masker bila berada di tempat 94 % 4% 2% 0% vitamin dan makanan sehat untuk meningkatkan
umum (pasar, mall, terminal, tempat Ibadah, dll)
Imunitas.
4 Saya menjaga jarak minimal 1 meter dari orang 64 % 34 % 2% 0%
lain saat berada di luar rumah Saya mengkonsumsi vitamin dan makanan
5 Saya menutup mulut dan hidung ketika bersin dan 84 % 10 % 4% 2% sehat untuk meningkatkan Imunitas
batuk
6 Saya menghadiri acara yang 12 % 6% 56 % 26 %
Tidak Pernah
mengumpulkan banyak orang 2%
7 Saya menggunakan fasilitas umum atau pergi ke 12 % 4% 58 % 26 %
Selalu
tempat umum (transportasi umum, mall, pasar, 34%
tempat wisata)
8. Saya mengurangi aktivitas/ kegiatan di luar rumah 26 % 42 % 30 % 2% Jarang
48%
9. Saya mengkonsumsi vitamin dan makanan sehat 34 % 16 % 48 % 2%
untuk meningkatkan Imunitas
10. Bagaimana anda memakai masker? Masker Masker Masker hanya Masker
menutupi hanya menutupi hanya
hidung, mulut, menutupi dagu digantung di Ham-
pir Se-
dan dagu mulut dan leher lalu
dagu 16%
Metode penyuluhan/cara penyampaian
• Fishbone Karena tidak dapat bekerja dari informasi yang kurang dapat dipahami
rumah, sebagian besar masyarakat bagi masyarakat awam
harus keluar rumah
Kurangnya pengawasan terhadap
Kurangnya kesadaran masyarakat masyarakat yang tidak mematuhi protokol
untuk mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan
kesehatan COVID-19

MAN METHOD Kasus COVID-


19 yang masih
fluktuatif
menjadi
masalah di
wilayah kerja
UPTD
Puskesmas
SARANA DANA LINGKUNGAN Kemirimuka

Kurangnya sarana penyuluhan Keluarga, kerabat,


Masyarakat yang jarang
yang mendukung untuk teman,dan tetangga sekitar
mengkonsumsi vitamin
masyarakat yang tidak memiliki yang masih lalai dan abai
untuk meningkatkan
akses ke media sosial dan media imunitas tubuh terhadap protokol kesehatan
informasi lainnya
• Alternatif Pemecahan Masalah

Kasus COVID-19 Karena tidak dapat bekerja dari rumah, sebagian besar Mengajak masyarakat untuk membatasi aktivitas di
yang masih fluktuatif masyarakat harus harus keluar rumah luar rumah, jika ada kegiatan yang bisa dilakukan
secara daring/Online sebaiknya dilakukan di rumah
menjadi masalah di saja, kecuali hal-hal mendesak saja untuk keluar rumah
wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi Mengingatkan satu sama lain untuk tetap mematuhi
protokol kesehatan protokol kesehatan demi mencegah penularan COVID-
Kemirimuka 19

Media Penyuluhan Pengadaan Alat penyuluhan dapat berupa poster,


spanduk, leaflet, pamflet, powerpoint ataupun flipchart

Penyuluhan/ penyampaian informasi yang kurang Penyuluhan/ penyampaian informasi menggunakan


dapat dipahami bagi masyarakat awam bahasa atau istilah yang lebih mudah dipahami bagi
masyarakat awam

Kurangnya pengawasan terhadap masyarakat yang Melakukan pengawasan, saling mengingatkan dan
tidak mematuhi protokol kesehatan tidak sungkan untuk menegur terhadap masyarakat
yang tidak mematuhi protokol kesehatan

Keluarga, kerabat, teman dan tetangga sekitar yang Saling mengingatkan satu sama lain untuk tetap
masih lalai dan abai terhadap protokol kesehatan mematuhi protokol kesehatan
BAB V
KESIMPULAN
DAN
SARAN
• Kesimpulan
Tingkat pengetahuan masyarakat tentang
COVID-19 di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kemirimuka sudah cukup baik.
Namun masih ada sekitar 46% masyarakat Pada Masyarakat di wilayah kerja UPTD
yang kurang memahami pernyataan “New Puskesmas Kemirimuka memiliki tingkat
Normal”. Penerapan ‘New Normal’ yang perilaku jarang mengkonsumsi vitamin dan
berarti tetap melaksanakan protokol makan sehat untuk meningkatkan Imunitas
kesehatan untuk mencegah penyebaran yaitu sebanyak 48%.
COVID-19, bukan kembali kepada
kebiasaan semula sebelum adanya pandemi
Intervensi dari berbagai alternatif
COVID-19. pemecahan masalah yang dapat dilakukan
untuk memutus rantai penyebaran COVID-
19 maka dilakukan intervensi sebagai
berikut:
• Penyuluhan atau penyampaian informasi
tentang COVID-19 menggunakan istilah
yang mudah dipahami bagi masyarakat
awam.
• Melakukan edukasi kepada pasien untuk
rutin mengkonsumsi sayur dan buah-
buahan agar dapat memenuhi kebutuhan
vitamin guna meningkatkan Imunitas
tubuh.
• Memasang Poster, banner, dan leaflet di
ruang tunggu pasien dan tempat-tempat
• Saran

Untuk Untuk Dinas Untuk Petugas


Kesehatan UPTD
Masyarakat Kesehatan Depok Puskesmas Kemirimuka
•Melaksanakan protokol •Diharapkan untuk membuat •Meningkatkan
kesehatan yang baik dan metode yang lebih efektif pengetahuan, kesadaran
benar guna memutus rantai (dilihat dari jumlah kasus,
lamanya waktu yang
masyarakat dan tidak
penularan COVID-19
diperlukan, dan jumlah biaya sungkan mengingatkan
•Aktif mengikuti
penyuluhan maupun
yang dikeluarkan) dalam masyarakat untuk tetap
menurunkan kasus COVID-19 mematuhi protokol
kegiatan-kegiatan lainnya sebagai upaya pencegahan
untuk meningkatkan kasus di wilayah Kota Depok kesehatan dalam rangka
pengetahuan tentang khususnya di wilayah kerja memutus rantai
COVID-19. UPTD Puskesmas Kemirimuka. penularan COVID-19.
• Dokumentasi Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi ke-5. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI,
2020.

Lima Organisasi Profesi. Revisi Protokol Tatalaksana COVID-19 kepada Direktur Pelayanan Kesehatan dan Kementerian Kesehatan RI.
2021.

Menteri kesehatan. 2020. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang “Protokol
Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019
(COVID-19)”. Jakarta

Lv, M., Luo, X., Estill, J., Liu, Y., Ren, M., Wang, J., Wang, Q., Zhao, S., Yang, S., Feng, X., Li, W., Liu, E., Zhang, X., Wang, L., Zhou, Q.,
Meng, W., Qi, X., Xun, Y., Yu, X., Chen, Y., Wang, X., 2020. Coronavirus disease (COVID-19): a scoping review 13.

UPTD Puskesmas Kemirimuka. 2021. Laporan Data Kasus COVID-19 Bulan Juli - Agustus 2021. Depok: Data Kasus Konfirmasi COVID-
19.

WHO. 2020. COVID-19 Weekly Epidemiological Update. World Health Organisation.

WHO: World Health Organization. WHO COVID-19 : Case Definitions [Internet]. 2020 [cited 2021 Jul 20]. Available from:
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel- coronavirus-2019/question-and-answers-hub/q-a-detail/q-a-coronaviruse

WHO: World Health Organization. Q&A: Masks and COVID-19 [Internet]. 2020. Available from:
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus- 2019/question-and-answers-hub/q-a-detail/q-a-on-covid-19-and-
masks

WHO. Coronavirus disease (COVID-2019) situation reports. World Health Organisation. 2021.

Anda mungkin juga menyukai