Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEPEDA MOTOR

DISUSUN OLEH:
NAMA: ANNAS AZIS
NIM: 562416001

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “SEPEDA MOTOR” dengan baik dan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Otomotif

Guna kesempurnaan makalah ini, penulis mengharapkan segala kritik dan saran dari
pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pengetahuan bagi
pembaca.

Penulis

Annas Azis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ 3
BAB I .................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 4
BAB II ................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 5
BAB III .............................................................................................................................................. 14
PENUTUP ........................................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sepeda motor merupakan pengembangan dari sepeda konvensional yang lebih dahulu
ditemukan. Pada tahun 1868, Michaux ex Cie, suatu perusahaan pertama di dunia yang
memproduksi sepeda dalam skala besar, mulai mengembangkan mesin uap sebagai tenaga
penggerak sepeda. Namun usaha tersebut masih belum berhasil dan kemudian dilanjutkan
oleh Edward Butler, seorang penemu asal Inggris. Butler membuat kendaraan roda tiga dengan
suatu motor melalui pembakaran dalam. Sejak penemuan tersebut, semakin banyak dilakukan
percobaan untuk membuat motor dan mobil. Salah satunya dilakukan oleh Gottlieb Daimler dan
Wilhelm Maybach dari Jerman.
Kedua penemu tersebut bertemu ketika bekerja bersama di Deutz-AG-Gasmotorenfabrik,
produsen mesin stasioner terbesar pada tahun 1872. Pemilik Deutz-AG-Gasmotorenfabrik
yang bernama Nikolaus Otto berhasil membua mesin empat langkah atau yang disebut juga
mesin empat tak dan penemuan tersebut dipatenkan pada tahun 1877. Walaupun mesin empat
tak tersebut masih terlalu sederhana dan kurang efisien, namun mesin tersebut diharapkan
dapat menggantikan mesin uap. Pada tahun 1880, Daimler dan Maybach dipecat dari
perusahaan tersebut dan keduanya mendirikan sebuah bengkel di Suttgart. Pada tahun 1885,
keduanya menciptakan karburator untuk mencampur bensin dan udara sehingga dapat
digunakan sebagai bahan bakar mesin empat tak ciptaan Otto. Mereka mengembangkan mesin
empat tak tersebut menjadi silinder 100 cc dan meletakkan mesin tersebut pada sebuah sepeda
kayu. Sepeda kayu bermesin tersebut disebut sebagaiReitwagen ("riding car") dan menjadi
sepeda motor pertama di dunia

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja komponen utama sepeda motor?


2. Apa saja komponen pendukung sepeda motor?
3. Apa yang dimaksud dengan sistem pemindah tenaga, sistem bahan bakar, dan sistem
kelistrikan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Dapat mengetahui komponen utama sepeda motor.


2. Dapat mengetahui komponen pendukung sepeda motor.
3. Dapat mengerti apa yang dimaksud dengan sistem pemindah tenaga, sistem bahan
bakar, dan sistem kelistrikan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Komponen Utama Sepeda Motor


Pada umumnya komponen utama sepeda motor terdiri dari tiga kelompok besar yaitu:

2.1.1 Bagian Rangka


Berfungsi sebagai wadah penempatan mesin, sistem kelistrikan, dan penyangga
penumpang. Terdiri dari beberapa komponen untuk menunjang agar sepeda motor
dapat berjalan dan berbelok. Komponennya adalah:

a. Rangka
Rangka pada sepeda motor berfungsi sebagai wadah penempatan engine,
sistem kelistrikan dan kelengkapan-kelengkapan lainnya serta sekaligus sebagai
penyangga penumpang. Bagian rangka juga mencakup komponen komponen
lain yang berhubungan dengan fungsi keindahan dan kenyamanan berkendara.
Rancangan pembuatan sebuah rangka ditentukan oleh beberapa kepentingan
yaitu disesuaikan dengan besar kapasitas mesin (cc) yang dipasangnya,
kemudahan penggunaan dari sepeda motor tersebut, dan ekonomis dalam
perawatan.

b. Kelompok kemudi
Sistem kemudi berfungsi untuk membelokkan roda depan ke kiri dan ke
kanan dengan cara mempergunakan tenaga tangan melalui batang kemudi
(stang) yang diterusakan ke garpu depan (front fork). Kelengkapan kemudi
berfungsi sebagai pengarah jalannya kendaraan. Selain penampilan, panjang
pendeknya stang kemudi merupakan unsur yang harus diperhitungkan, karena
batang kemudi yang panjang akan ringan untuk digerakkan, namun kendaraan
menjadi kurang lincah. Sebaliknya batang kemudi yang pendek membuat
gerakan kendaraan menjadi lincah, namun berat untuk dikendalikan.

c. Kelompok suspensi
Suspensi merupakan bagian kendaraan yang menghubungkan roda
terhadap rangka. Konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga kendaraan
dapat berjalan dengan nyaman dan aman, untuk itu maka suspensi sepeda
motor harus dapat :

a) Menyerap bantingan dan goncangan akibat kondisi jalan.


b) Meneruskan gaya pengereman dan pengemudian.
c) Mengantar gerakan roda.
d) Memungkinkan roda tetap menapak pada jalan.

Sistem suspensi merupakan gabungan atau perpaduan antara pegas dan


peredam kejut (unit shock absorber ). Pada sepeda motor umumnya ada dua
sua suspensi, yaitu suspensi depan dan suspensi belakang. Suspensi Depan.

Suspensi depan sepeda motor dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,


yaitu:

a) Jenis Telescopic
Sistem suspensi depan jenis telescopic paling banyak digunakan
pada sepeda motor baik jenis sport, bebek, dan scooter. Suspensi jenis ini
bekerja berdasarkan pergerakan turun naik pipa garpu yang mendapat
bantuan tekanan pegas dan sebagai fungsi damping (peredam) dari
system suspensi.

5
b) Jenis bottom link Leading link
Jenis suspensi depan yang dirancang memiliki pivot link (lengan
ayun) menghadap ke arah depan dan shock absorber ditahan oleh leading
edge pada garpu. Suspensi ini banyak digunakan pada sepeda motor jenis
bebek.

c) Trealing link
Jenis suspensi depan yang dirancang memiliki posisi poros (axle)
yang didukung oleh Jinks dan shock absorber. Leading link memiliki
lengan ayun yang menghadap ke arah belakang. Suspensi ini banyak
digunakan pada sepeda motor jenis scooter / vespa.

d) Suspensi Belakang
Suspensi belakang jenis swing arm memberikan kenyamanan
dalam pengendaraan serta mambantu daya tarik dan kemampuan
mengontrol gerakan roda yang baik. Pada umumnya semua sepeda motor
menggunakan system kerja dasar suspensi belakang seperti ini. Suspensi
belakang dengan system dasar swing arm ini dirancang untuk beberapa
jenis, tergantung dari kebutuhan sistem redamnya serta disain dari swing
armnya.

e) Suspensi Double Shock


Jenis ini mempunyai dua peredam kejut yang mendukung bagian
belakang frame body dan swing arm. Suspensi ini umum digunakan,
karena sangat sederhana proses pemasangannya, jumlah komponen
yang lebih sedikit, serta mempunyai sistem dasar yang ekonomis.

f) Suspensi Single Shock


Belakang frame body dan bagian swing arm. Suspensi ini
mempunyai konstruksi yang rumit. Tetapi lebih stabil dibanding jenis
double suspensi. Banyak digunakan pada sepeda motor modern dan
untuk keperluan sport. Jenis suspensi ini mempunyai satu peredam kejut
yang mendukung bagian

g) Shock Absorber, rem dan roda


Shock absorber atau peredam kejut adalah komponen dari
suspensi untuk meredam getaran bodi sepeda motor, sehingga jalannya
sepeda motor dapat rnemberikan kenyamanan pada pengendara. Energi
gerak dari bagian yang bergetar dirubah melalui gerakan menjadi panas.
Fungsi dari peredam kejut pada suspensi adalah mengontrol gerakan balik
dari pegas suspensi. Sehingga dapat memelihara kenyamanan pada
pengendaraan. Pada chasis, penempatan posisi rem sangat penting,
mengingat fungsi rem sendiri adalah untuk menghentikan putaran atau
memperlambat kecepatan sepeda motor itu sendiri. Sepeda motor pada
umumnya memiliki dua rem, yaitu rem depan dan rem belakang.

h) Lain-lain
Tangki bahan bakar, tempat duduk, roda, rem dan fender.

2.1.2 Bagian kelistrikan


Mekanisme kelistrikan dipakai untuk menghasilkan daya pembakaran untuk proses
kerja mesin dan sinyal untuk menunjang keamanan berkendaraan. Jadi semua
komponen yang berhubungan langsung dengan energi listrik dikelompokan menjadi
bagian kelistrikan. Bagian kelistrikan terdiri dari komponen pengapian, pengisian dan
kelompok beban.
Mekanisme kelistrikan yaitu tenaga listrik menghasilkan daya pembakaran untuk
proses kerja mesin dan sinyal untuk menunjang keamanan berkendara.

6
a) Mekanisme pengapian menghasilkan listrik dengan voltase yang tinggi untuk
membakar gas dalam untuk kerja mesin.
b) Mekanisme dynamo power suply memberikan tenaga listrik secara kontinyu
pada saat berjalan kesemua komponen listrik.
c) Mekanisme sinyal dan penerangan sebagai penerangan dan sinyal untuk
keamanan dalam berkendara dan indikator petunjuk.
d) Mekanisme stater sebagai perlengkapan untuk memutar crank shaft dengan
tenaga listrik / motor stater.

2.1.3 Bagian mesin


Adalah seluruh komponen yang mengkonsumsi energi listrik selain sistem
pengapian terdiri atas:

a) Sistem tenaga mesin adalah sebagai sumber tenaga penggerak untuk


berkendara yang terdiri dari bagian-bagian berikut ini :
a. Engine / mesin berfungsi merubah energi panas dari ruang
pembakaran ke energi mekanis menjadi tenaga putar.
b. Sistem pemasukan bahan bakar merubah bahan bakar cair menjadi
gas sehingga mudah terbakar dengan mencampur udara.
c. Sistem pelumasan dengan lapisan oli yang timbul melindungi keausan
komponen yang berputar dan pendingin.
d. Sistem pembuangan menghentikan tekanan panas yang timbul dari
proses pembakaran.
e. Sistem pendinginan menjaga suhu mesin agar berada pada suhu kerja.

2.2 Komponen pendukung sepeda motor


Sepeda motor memiliki beberapa komponen pendukung, diantaranya yaitu:

2.2.1 Teknologi
Teknologi memiliki peranan penting pada sepeda motor. Salah satu kemajuan
teknologi yang populer dan banyak diterapkan pada sepeda motor saat ini ialah
teknologi FI atau Fuel Injection sebagai pengganti karburator, selain teknologi FI,
ada juga teknologi pada lampu yg menggunakan lampu LED, teknologi pembuatan
komponen sepeda motor itu sendiri.

2.2.2 Material yang digunakan


Material juga tidak luput dari pendukung sepeda motor, penggunaan material
yang tepat pada pembuatan komponen motor akan membuat komponen tersebut
berumur panjang dan terlihat menarik.

2.3 Sistem Pemindah Tenaga, Sistem Bahan Bakar Dan Sistem Kelistrikan
Sistem pemindah tenaga adalah suatu mekanisme memindahkan tenaga dari mesin ke
transmisi yang selanjutnya diteruskan ke roda sehingga sepeda motor dapat berjalan dengan
putaran roda.

2.3.1 Sistem Pemindah Tenaga

Berikut adalah komponen pemindah tenaga pada sepeda motor:


A. Transmisi
Transmisi dipasang pada kendaraan bertujuan untuk mengatur
kecepatan sesuai dengan beban dan kondisi jalan, ketika berada pada
jalanan yang menanjak, atau ketika mobil berjalan pertama kali, maka
kendaraan membutuhkan momen yang besar, transmisi akan
memperbesar momen ini sehingga kendaraan dapat kuat melewati jalanan

7
yang menanjak, tetapi untuk menghasilkan momen yang besar ini disertai
dengan penurunan kecepatan, pada saat ini transmisi berada pada tingkat
gigi terendah.
Berbeda lagi ketika berada di jalan yang mendatar, kendaraan sudah
tidak lagi membutuhkan momen yang besar, sehingga transmisi akan
memperkecil momen dan kecepatan mobil meningkat. Pada saat ini
transmisi berada pada tingkat gigi tertinggi. Transmisi digunakan untuk
merubah momen dengan cara memindah perbandingan roda gigi sehingga
dihasilkan momen yang sesuai dengan beban mesin dan kondisi jalan , dan
memindahkan momen tersebut keroda– roda. Bila kendaraan harus
mundur, arah putaran dibalik oleh transmisi sebelum dipindah ke roda.
Secara umum transmisi sebagai salah satu komponen sistem pemindah
tenaga (power train) mempunyai fungsi:

a) Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke poros propeler


(counter scraft)
b) Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan
(beban mesin dan kondisi jalan)

Pada sepeda motor terdapat 2 macam transmisi yang memiliki cara


kerja yang berbeda, yaitu :

a. Transmisi mekanik (constant mesh)


Cara kerja dalam pemindahan giginya memerlukan bantuan
kopling geser, agar terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke
poros output. Transmisi jenis ini antara roda gigi input dan outputnya
selalu berkaitan, tetapi roda gigi output tidak satu poros dengan poros
output transmisi. Tenaga akan diteruskan ke poros output melalui
mekanisme kopling geser. Transmisi jenis ini memungkinkan
penggunaan roda gigi yang lebih dari satu jenis.

Cara kerja transmisi manual dengan 5 tingkat kecepatan :


1) Posisi Netral
Handel transmisi belum diinjak, semua roda gigi transmisi
masih dalam keadaan bebas sehingga putaran poros utama tidak
diteruskan ke poros lawan.
2) Kecepatan 1
Handel kopling ditarik, handel transmisi diinjak pada
bagian depan satu kali, sehingga roda C3 didorong mengikuti arah
panah sampai tonjolan-tonjolan penghubungnya masuk ke dalam
lubang-lubang didalam sisi roda gigi bebas C1, aliran perputaran
dari poros utama ke roda gigi tetap M1, ke roda gigi bebas C1, ke
roda gigi C3, dank e poros lawan.
3) Kecepatan 2
Handel transmisi diinjak bagian belakangnya untuk yang
pertama kali. Roda gigi geser C3 dilepaskan dari roda gigi bebas
C1. Roda gigi geser C5 didorong mengikuti arah panah sampai
bergabung dengan roda gigi bebas C2. Aliran perputaran dari
poros utama ke roda gigi tetap M2, ke roda gigi bebas C2, ke roda
gigi geser C5, dan ke poros lawan.
4) Kecepatan 3
Handel transmisi diinjak bagian belakang untuk yang
kedua kali, maka roda gigi geser C5 dilepaskan dari roda gigi C2,
roda gigi geser M4 didorong mengikuti arah sampai bergabung
dengan roda gigi bebas M3. Aliran peputaran daari poros utama ke
roda gigi geser M4, ke roda gigi bebas M3, ke roda gigi geser C3,
dan ke poros lawan

8
5) Kecepatan 4
Handle transmisi diinjak dibagian blakang untuk ketiga kali maka
roda gigi geser M4 dilepaskan dari roda gigi bebas M3, roda gigi gesr
C3 di dorong mengikut arah panah sampai bergabung dengan roda
gigi bebas C4. Aliran perputaran dari poros utama ke roda gigi geser
M4, ke roda gigi bebas C4, keroda gigi geser C3, dan ke poros lawan.
6) Kecepatan 5
Handle transmisi diinjak begian belakang untuk yang keempat kali,
maka roda gigi geser C3 dilepaskan dari roda gigi bebas C4. Roda
gigi geser M4 didorong mengikuti arah panah sampai bergabung
dengan roda gigi bebas M5. Aliran perputaran dari poros utama ke
roda gigi geser M4, keroda gigi bebas M5, keroda gigi geser C5, dan
keporos lawan.
7) Menetralkan
Handle transmisi diinjak bagian depannya 5 kali kemudian, diinjak
bagian belakang satu kali maka roda gigi geser M4 dilepaskan dari
roda gigi bebas M5. Semua roda gigi dalam keadaan bebas maka
perputaran poros utama tidak dapat diteruskan ke poros lawan.
Posisi roda gigi transmisi kembali netral, ditandai dengan lampu
netral berwarna hijau.

b. Transmisi otomatis
Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan
gigi percepatan secara otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan
pada sistem transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan
tekanan minyak transmisi otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi
planetari berfungsi untuk mengubah tingkat kecepatan dan torsi seperti
halnya pada roda gigi pada transmisi manual. Kecendenderungan
masyarakat untuk menggunakan transmisi otomatis semakin meningkat
dalam beberapa tahun belakangan ini, khususnya untuk mobil-mobil
mewah, bahkan type-type tertentu sudah seluruhnya menggunakan
transmisi otomatis. Kenderungan yang sama terjadi juga pada sepeda
motor matic.
continous variable transmision (cvt) adalah model transmisi
otomatis yang dapat mengubah rasio putaran(gear ratio) tanpa
tingkatan-tingkatan. Dengan kata lain, rasio putaran akan berubah
secara kontinyu tergantung pada putaran mesin dan beban. Pada cvt
terdapat dua pulley, pulley yang berhubungan dengan mesin biasa
disebut drive pulley sedangkan yang berhubungan dengan roda disebut
driven pulley. Pada setiap pulley terdapat dua sisi, sisi yang tetap dan
sisi yang bergerak

B. Kopling
Kopling merupakan bagian utama dari sistem pemindah tenaga pada
sepeda motor. Kopling pada sepeda motor berfungsi untuk memutuskan dan
menghubungkan putaran mesin dari poros engkol ke transmisi untuk
selanjutnya diteruskan ke roda belakang melalui rantai roda. proses
memutuskan dan menghubungkan putaran mesin pada sepeda motor saat ini
dilakukan dengan beberapa cara. Cara yang umum digunakan saat ini adalah
menggunakan handel kopling manual (pada tipe sport) dan mengatur
kecepatan mesin supaya ada pada putaran rendah (tipe bebek). Sementara
itu, teknologi terbaru saat ini adalah pada sepeda motor tipe matic. Dalam hal
ini untuk mengatur kecepatan kendaraan tidak perlu menggunakan handel
kopling maupun menurunkan kecepatan, tetapi langsung secara otomatis
mengikuti putaran mesin.

9
Jenis-jenis kopling serta komponennya:
1) Kopling manual/mekanis
Kopling manual atau mekanis yang dikenal juga dengan istilah
kopling sekunder adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh handel
kopling. Kopling manual banyak digunakan pada sepeda motor tipe sport,
di antaranya honda tiger, honda mega pro, yamaha v-ixion, yamaha scorpio,
dan suzuki thunder. Komponen kopling manual terdiri atas beberapa bagian
utama, dan berikut ini dijelaskan bagian-bagian dari komponen kopling
manual tersebut, yaitu: 1) pelat pengungkit, 2) pegas kopling, 3) clutch
center, 4) kanvas kopling, 5) pelat kopling, 6) pelat penekan, dan 7) clutch
outer.
Kopling ini mulai bekerja pada saat handel kopling ditekan. Apabila
handel kopling ditekan, hubungan putaran poros engkol ke transmisi
menjadi terputus. Sebaliknya, pada saat handel kopling dilepas maka
putaran poros engkol kembali berhubungan dengan transmisi. Lebih rinci
lagi dijelaskan pada saat handel kopling di tekan, pelat penekan (liōerplate)
akan menekan pegas kopling sehingga kanvas kopling (clutch disk) dan
pelat kopling (clutch plate) menjadi bebas (tidak tertekan). Akibatnya,
putaran poros engkol akan terputus ke poros utama transmisi. Pada saat
putaran putus tersebut, perpindahan gigi transmisi dilakukan.

2) Kopling sentrifugal
Kopling sentrifugal atau otomatis yang dikenal juga dengan istilah
kopling primer adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh kecepatan
putaran mesin dan gaya sentrifugal. Kopling sentrifugal ini digunakan
hampir pada sepeda motor tipe matic, di antaranya honda vario, honda beat,
honda spacy, yamaha mio, yamaha fino, dan suzuki sky wave. Kopling
sentrifugal juga digunakan pada sepeda motor tipe bebek/cub yang cara
kerjanya bergabung dengan kopling manual.
Kopling ini mulai bekerja apabila putaran mesin mulai
meningkat,mulaiberputar sekitar 2.500-2.700 rpm. Pada saat putaran mesin
mencapai angka tersebut, kanvas kopling atau clutch weight akan
mengembang atau menghasilkan gaya sentrifugal yang akan
mengakibatkan clutch weightmenempel dengan rumah kopling primer atau
primary clutch outer sehingga primary clutch outer ikut berputar. Poros
primary clutch outer ini berhubungan langsung dengan poros transmisi yang
akan diteruskan ke roda belakang. Akan tetapi, pada saat putaran mesin
diturunkan (kurang dari 2.500 rpm), clutch weight akan terlepas dan tidak
menempel lagi pada primary clutch outer akibat gaya pengembalian pegas
kopling. Dengan demikian, hubungan putaran poros engkol ke transmisi
menjadi terputus. Pada saat putaran tersebut putus, putaran poros engkol
tidak diteruskan ke roda belakang, seperti halnya sepeda motor tipe matic
yang apabila putarannya rendah (idle), roda belakang tidak ikut berputar.

3) Kopling ganda (mekanis dan sentrifugal)


Kopling ganda merupakan gabungan dari kopling mekanis dan
sentrifugal atau kopling primer dan sekunder yang cara kerjanya dimulai dari
kopling sentrifugal, kemudian diteruskan ke kopling mekanis. Dengan
demikian, yang mengatur putussambungnya putaran dari poros engkol ke
kopling mekanis pada saat putaran rendah adalah kopling sentrifugal.
sementara itu, pada saat putaran menengah sampai dengan tinggi,
pengaturannya dilakukan oleh kopling mekanis. Kopling ganda digunakan
hampir pada semua sepeda motor tipe bebek atau cub, yang diantaranya
honda supra x 125, honda karisma, honda blade, honda revo, yamaha vega,
jupiter z, suzuki shogun, dan suzuki smash. Secara umum mengenai
komponen kopling ganda ini sudah dijelaskan pada dua jenis kopling di
atas.yang membedakan adalah istilah nama komponennya saja, seperti
istilah kanvas kopling dan clutch weight.

10
Mulai bekerja apabila mesin berputar minimal 2.500-2.700 rpm.
Akan tetapi, karena kopling ganda diterapkan pada sepeda motor tipe
bebek/cub, maka diperlukan adanya perubahan gigi transmisi (berbeda
dengan tipe matic). Perubahan gigi dilakukan sebaiknya pada saat putaran
idle, yaitu ketika gaya sentrifugal pada kopling primer belum bekerja.
Kemudian, dilanjutkan dengan menekan pedal pemindah gigi supaya
kanvas kopling dan pelat kopling bebas. Pada saat itulah perpindahan gigi
transmisi dilakukan.

2.3.2 Sistem Bahan Bakar


Sistem bahan bakar pada motor bensin berfungsi untuk menyediakan dan
mengatur banyak sedikitnya campuran bahan bakar secara tepat yang dibutuhkan
mesin (engine) sesuai dengan kondisi dan beban mesin itu sendiri.
Sistem bahan bakar (fuel system) terdiri dari beberapa komponen utama,
umumnya komponen utama sistem bahan bakar motor bensin terdiri dari tangki
bahan bakar, fuel filter (saringan bensin), pompa dan karburator, serta selang dan
pipa pipa penghubung (fuel line). Pada sebagian mobil ada juga yang ditambah
dengan charcoal canister yang berfungsi sebagai penyimpan sementara gas HC
yang berbahaya pada saat mesin mati.
Bahan bakar yang tersimpan di dalam tangki melalui saringan, selang dan
pipa hisap. Bensin yang sebelumnya sudah di saring kemudian dikirim oleh pompa
bahan bakar ke karburator melalui pipa pipa dan selang. Di karburator, bensin
dicampur dengan udara dengan suatu perbandingan tertentu menjadi campuran
udara dan bahan bakar yang dibutuhkan mesin. Di karburator bahan bakar juga di
atomisasikan (di pecah pecah) sehingga menjadi lebih mudah dibakar pada proses
pembakaran.
Umumnya aliran bahan bakar pada sistem bahan bakar motor bensin adalah
sebagai berikut :
Tangki bahan bakar > Fuel filter > Pompa bahan bakar > Karburator > Intake Manifold > Ruang bakar.

Pada sistem bahan bakar bensin, pada dasarnya terdiri dari beberapa
komponen, diantaranya sebagai berikut :
(1) Tangki bahan bakar bensin (Fuel tank), berfungsi untuk menampung bahan
bakar yang akan di perlukan mesin untuk proses pembakaran. Tangki bahan
bakar (fuel tank) pada motor bensin dan motor diesel adalah sama. Tangki
bahan bakar terbuat dari plat baja tipis yang bagian dalamnya dilapisi anti karat.
Dalam fuel tank terdapat fuel sender gauge yang berfungsi menunjukkan
jumlah bensin yang ada dalam tangki dan juga separator yang berfungsi
sebagai damper bila kendaraan berjalan atau berhenti secara tiba-tiba atau bila
berjalan dijalan yang tidak Rata. Fuel inlet ditempatkan 2 – 3 mm dari bagian
dasar tanki, ini dimaksudkan untuk mencegah ikut terhisapnya kotoran dan air.
(2) Saluran bahan bakar, bensin dialirkan dari tangki ke karburator melalui saluran
bahan bakar (pipa dan selang). Pipa bahan bakar dibuat dari pelat seng (zinc-
plated) dan tembaga (copper lined steel). Untuk bagian tertentu ada juga pipa
bahan bakar yang terbuat dari selang karet.
(3) Saringan Bahan Bakar (Fuel Filter), air dan pasir, kotoran dan benda benda
lainna di saring oleh saringan bahan bakar agar bahan bakar bersih, dan tidak
menyumbat saluran saluran bahan bakar, khusunya saluran yang kecil kecil.
Contohnya pada jet jet karburator.
(4) Pompa bahan bakar, biasanya tangki terletak tidak sejajar dengan karburator,
untuk mengalirkan bahan bakar tersebut diperlukan pompa bahan bakar. Ada
dua tipe pompa bahan bakar yaitu tipe mekanik dan tipe elektrik.
(5) Karburator, berfungsi untuk menyediakan campuran bahan bakan dan udara
dengan perbandingan tertentu sesuai denga yang dibutuhkan mesin.
Karburator juga berfungsi untuk mengatomisasikan bahan bakar menjadi
butiran butiran kecil berbentuk kabut dan mudah menguap menjadi gas
sehingga mudah terbakar pada proses pembakaran.

11
2.3.3 Sistem Kelistrikan

Sistem Kelistrikan sepeda motor Dibagi Menjadi 3 Bagian Yaitu :

a. Sistem Kelistrikan Mesin


Sistem Kelistrikan Mesin yakni system kelistrikan yang mendukung agar
mesin bias menyala dan system pada mesin tetap bekerja. Kelistrikan Mesin
pada kendaraan dibagi dalam 4 bagian yaitu :
a) Ignition System (Sistem Pengapian), Yaitu sistem yang berguna untuk
menaikkan tegangan listrik battery menjadi tegangan tinggi yang akan
dipergunakan untuk membakar campuran bensin dan udara oleh percikan
bunga api listrik pada busi.
Fungsi :
1) Menyediakan bunga api listrik yang baik untuk membakar campuran
bensin & udara.
2) Memberikan / mengatur pengapian yang tepat. Jenis Ignition System
yaitu: Contact Point (Platina), Semi transistor, CDI, Full Transistor
(MPI/EFI)
b) Starter System (Sistem Penggerak Mula), Yaitu Sistem yang digunakan
untuk memutar mesin pertama kali dengan bantuan motor starter.
c) Komponen- komponen motor starter yaitu: Yoke & Pole Core, Field Coil,
Armature & Shaft, Brush, Drive Lever, Over running Clutch, Sakelar
Magnet (Magnetic Switch)
d) Charging System (Sistem Pengisian), Yaitu sistem yang digunakan untuk
melakukan pengisian listrik pada battery sehingga listrik dapat terus
digunakan oleh sistem kelistrikan lainnya.
e) Glow System, Yaitu system yang digunakan untuk pemanasan awal pada
mesin diesel sehingga mesin mudah untuk dihidupkan.

b. Sistem Kelistrikan Body


Sistem Kelsitrikan body yakni system kelistrikan yang mengatur
kinerjanya komponen – komponen seperti system penerangan, dan lampu –
lampu lainnya.
Adapun komponen komponen pendukung sistem kelistrikan pada
bodu adalah sebagai berikut:

a) Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current)
pada sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan
sebagai sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai
tegangan 6 Volt. Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub
(-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau minus diberi kode 31.

b) Kunci Kontak (Switch)


Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak
(Ignition Swtch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua
sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).
Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu; Off: terputus
dari sumber tegangan (baterai) ACC:terhubung dengan arus baterai,
tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris ON/IG :terhubung ke sistem
pengapian (Ignition) START : untuk start.

c) Saklar
Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan
melepas atau menarik dan melepas sehingga kontak gerak akan
berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila saklar tersebut
mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak
ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali

12
(posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke saklar
dim).

d) Sekring (fuse)
Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk
membatasi beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari
terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau
hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan,
bola lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak
bila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring
akan putus terlebih dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam, baik
bentuk (konstruksi) maupun jenis filamennya.

e) Pengedip (Flase)
Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan
arus secara otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu
akan berkedip. Jenis pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan
magnet.

f) Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan
menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus
listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan
terhubung. Ada dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak
poin akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.

g) Kabel Penghubung
Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk
menghubungkan komponen satu dengan komponen yang lainnya yang
terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting.
Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel
berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang
mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan
kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup
menggunakan kabel yang berdiameter kecil.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sepeda motor merupakan pengembangan dari sepeda konvensional yang lebih
dahulu ditemukan. Pada tahun 1868, Michaux ex Cie, suatu perusahaan pertama di dunia
yang memproduksi sepeda dalam skala besar, mulai mengembangkan mesin uap sebagai
tenaga penggerak sepeda. Namun usaha tersebut masih belum berhasil dan kemudian
dilanjutkan oleh Edward Butler, seorang penemu asal Inggris.
Sepeda motor terbagi menjadi 2 komponen dan dibekali oleh beberapa sistem
yakni, komponen utama, komponen pendukung, serta 3 buah sistem yaitu sistem pemindah
tenaga, sistem bahan bakar, dan sistem kelistrikan.

3.2 Saran
Komponen utama mesin merupakan komponen penting yg membuat sepeda motor
dapat berfungsi, oleh karena itu diperlukan perawatan agas masa pakai sepeda motor
bertahan lama dan dilakukan penggantian komponen untuk keselamatan pengendara.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://www.viarohidinthea.com/2014/11/chasis-sepeda-motor.html
( Diakses pada tanggal 24 Februari 2019, pukul 19.00)
http://apritos.com/1934/mengenal-macam-macam-rangka-sepeda-motor/
( Diakses pada tanggal 24 Februari 2019, pukul 19.05)
http://www.teknikotomotif.com/2015/12/mempelajari-dasar-dan-fungsi-komponen-
motor.html
( Diakses pada tanggal 24 Februari 2019, pukul 19.13)
http://www.viarohidinthea.com/2014/10/pengetahuan-sepeda-motor.html
( Diakses pada tanggal 24 Februari 2019, pukul 19.20)
http://www.infokursus.net/download/180316142707_OTOMOTIF_B5.pdf
( Diakses pada tanggal 24 Februari 2019, pukul 19.25)
http://www.teknikotomotif.com/2015/11/fungsi-pemindah-gerakan-pada-motor-dan-
mobil.html
( Diakses pada tanggal 24 Februari 2019, pukul 19.36)

15

Anda mungkin juga menyukai