HIPERTENSI
A. Latar Belakang
Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tentangan besar di
Indonesia. Hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada
pelayanan kesehatan primer kesehatan.Hipertensi masih menjadi
permasalahan kesehatan dunia yang membutuhkan perhatian karena dapat
menyebabkan kematian utama di negara-negara maju maupun Negara
berkembang. Terutama di Kelurahan Rowosari masih terdapat beberapa
warga yang mengalami masalah hipertensi. Pengontrolan hipertensi belum
adekuat meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia. Hipertensi
atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima
menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Kemenkes RI, 2013). Jumlah
penderita hipertensi terus bertambah dari tahun ketahun. Sekitar 40%
orang dewasa berusia diatas 25 tahun telah didiagnosa menderita
hipertensi Saat ini terdapat 1 milyar penderita hipertensi di seluruh dunia.
Sebanyak 9,4 juta kematian setiap tahun akibat hipertensi dan penyakit
terkait. Dari jumlah tersebut, 1,5 juta di antaranyaada di Asia Tenggara
(WHO, 2013). Berdasarkan latar belakang tersebut perawat menyusun
perencanaan untuk memberikan penyuluhan tentang penanganan
hipertensi pada lansia dikeluarga Tn. K pada Ny. L.
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah menerima pendidikan kesehatan diharapkan Ny.M memahami
cara penanganan hipertensi pada lansia.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Mengetahui penyebab hipertensi
c. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
d. Mengetahui cara pencegahan hipertensi
C. Materi Penyuluhan (terlampir)
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
E. Media Penyuluhan
1. Leaflet
F. Setting Tempat Penyuluhan
Keterangan :
: PENYULUH
: MEDIA
: PESERTA
G. Kegiatan Penyuluhan
A. PENGERTIAN
Hipertensi atau tekanan darahtinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik pada tingkat 140 mmHg atau lebih tinggi dan tekanan darah
diastolic pada tingkat 90 mmHg atau lebih tinggi yang didasarkan dari
rata-rata 2 atau lebih pengukuran dalam waktu yang berkala (LeMone&
Burke, 2008). Menurut Smeltzer (2002), hipertensi adalah peningkatan
tekanan siastole yang tingginya tergantung dari umur individu yang
terkena. Tekanan darah berfluktuasi dalam batas-batas tertentu, tergantung
dari posisi tubuh, umur, dan tingkat stres yang dialami.Hipertensi dengan
peningkatan tekanan sistole tanpa disertai peningkatan tekanan diastole
lebih sering pada lansia, sedangkan hipertensi peningkatan tekanan
diastole tanpa disertai peningkatan tekanan siastole lebih sering terdapat
pada dewasa muda. Tekanandarah orang dewasa diklasifikasikan kedalam
beberapa tingkatan, yaitu : 1). Optimal dengan tekanan darah sistolik< 120
dan diastolik< 80, 2). Normal dengan tekanan darah sistolik< 130 dan
diastolic <85 , 3). Pra hipertensi dengan tekanan darah sistolik 130-139
dan diastolik 85-89, 4). Hipertensi tahap I dengan tekanan darah sistolik
140-159 dan diastolic 90-99, 5). Hipertensi tahap II dengan tekanan darah
sistolik 160-179 dan diastolic 100-109, 6). Hipertensi tahap III dengan
tekanan darah sistolik> 180 dan diastolic > 110. (Divine, 2012)
B. FAKTOR PENYEBAB
Faktor risiko terjadinya hipertensi :
1. Obesitas / kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat diatas 30%
berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar akan terkena
hipertensi.
2. Kebiasaan merokok
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu, merokok juga
dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung, dan stroke. Oleh
karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki
tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang berbahaya yang akan
memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
Faktor ini juga bisa dikendalikan.
3. Usia
Hipertensi pada umumnya muncul antara usia 30-50 tahun. Angka
kejadian meningkat pada usia 50-60 tahun.
4. Jenis Kelamin
Secara umum, angka kejadian hipertensi lebih tinggi pada laki-laki dari
pada wanita sampai usia 55 tahun, namun perubahan hormonal yang
sering terjadi pada wanita menyebabkan wanita lebih cenderung
memiliki tekanan darah tinggi. Hal ini juga menyebabkan risiko
wanita untuk terkena penyakit jantung menjadi lebih tinggi (Miller,
2010).
5. Stress
Stress dan emosi yang tidak stabil dapat menjadi pemicu tekanan darah
tinggi.
6. Kurang olah raga
Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak dan tinggi kolesterol.
Divine. 2012. Program Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta : Citra Aji Pramana
Lemone, P., & Burke. 2008. Medical Surgical Nursing : critical thinking in client
care. (3rd ed). NJ : Prentice Hall