Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Dosen Pengampu

Nuril Absari SSIT, M.Kes

Disusun Oleh

Saskia Aleisya Safrini 1926030026

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

STIKES TRI MANDIRI SAKTI

KOTA BENGKULU

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Hipertensi

Sub pokok ahasan : Hipertensi Pada Kehamilan

Hipertensi Sasaran : Ibu hamil

Hari /Tanggal : Rabu, 09 Juni 2021

Waktu : 10.00 – 10.20 WIB

Tempat : Puskesmas

Penyuluh : Saskia Aleisya Safrini

A. Latar Belakang

Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia dengan jumlah


penderita lebih satu milyar orang. Data World Health Organization (WHO) tahun 2013
tersebut akan semakin meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Prevalensi hipertensi
meningkat di negara-negara Afrika sebesar 46% dan lebih rendah di negara maju sebesar
35%. Di Amerika Serikat prevalensi hipertensi 31%, laki-laki lebih tinggi dibanding
perempuan (39% dan 23%). Insidensi hipertensi meningkat 10% pada umur 30 tahun dan
meningkat 30% pada umur 60 tahun.

Hipertensi pada kehamilan sering terjadi dan merupakan penyebab utama


kematian ibu melahirkan, serta memiliki efek serius lainnya saat melahirkan. Hipertensi
pada kehamilan terjadi pada 5% dari semua kehamilan. Di Amerika Serikat angka
kejadian kehamilan dengan hipertensi mencapai 6-10 %, dimana terdapat 4 juta wanita
hamil dan diperkirakan 240.000 disertai hipertensi setiap tahun. Hipertensi merupakan
faktor risiko stroke dan insidennya meningkat pada kehamilan dimana 15% kematian ibu
hamil di Amerika disebabkan oleh pendarahan intraserebral.
B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi diharapkan ibu hamil
dapat memahami tentang bahaya hipertensi dalam kehamilan.
2. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini ibu–ibu diharapkan mampu :

a) Menjelaskan pengertian hipertensi


b) Mengetahui penyebab hipertensi
c) Menyebutkan gejala-gejala ibu hamil yang mengalami hipertensi
d) Mengetahui makanan (buah/sayuran) yang dapat menyebabkan hipertensi
e) Mengetahui makanan (buah/sayuran) yang dapat menurunkan hipertensi
f) Memahami cara untuk pencegahannya
g) Mengetahui cara untuk menurunkan hipertensi

C. Materi Penyuluhan
1) Pengertian hipertensi
2) Penyebab hipertensi
3) Gejala-gejala ibu hamil yang mengalami hipertensi
4) Makanan (buah/sayuran) yang dapat menyebabkan hipertensi
5) Makanan (buah/sayuran) yang dapat menurunkan hipertensi
6) Cara untuk mencegah hipertensi
7) Cara untuk menurunkan hipertensi

D. Metode
1) Tanya Jawab
2) Pemeriksaan Tekanan Darah
E. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audien Media

1. Pendahuluan 1. Mengucapkan 1. Menjawab salam Leaflet


salam
(3 menit)
2. Memperkenalkan
2. Memperhatikan
diri
3. Menjelaskan
3. Mendengarkan
cakupan materi
4. Menjelaskan TIU
dan TIK untuk 4. Mendengarkan
pertemuan pertama
5. Menanyakan
pengetahuan
tentang hipertensi 5. Mendengarkan/
menjawab
2. Penyajian 1. Menjelaskan 1. Memperhatikan Leaflet
pengertian
(15 menit)
hipertensi
2. Menjelaskan
penyebab hipertensi 2. Mendengarkan
a. Memberikan
kesempatan
a. Bertanya
kepada audien
untuk bertanya
b. Mejawab
pertanyaan
b. Mendengarkan
audien
3. Menjelaskan gejala-
gejala ibu hamil
3. Mendengarkan
yang mengalami
hipertensi
a. Memberi
kesempatan
a. Bertanya
kepada audien
untuk bertanya
b. Menjawab
petanyaan
b. Mendengarkan
audien
4. Menjelaskan 4. Mendengarkan
F. Evaluasi
Diharapkan ibu hamil mampu :
1. Menjelaskan pengertian Hipertensi
2. Menyebutkan penyebab Hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi pada ibu hamil
4. Menyebutkan makanan yang dapat menyebabkan Hipertensi
5. Menyebutkan makanan yang dapat menurunkan Hipertensi
6. Menyebutkan cara untuk mencegah Hipertensi
7. Menyebutkan cara menurunkan Hipertensi
G. Referensi
Ridwan. (2015, Juni 05). Hipertensi kehamilan. Retrieved Juni 09, 2021, from Hipertensi
kehamilan: https://id.scribd.com/doc/267926321/SAP-Hipertensi-Dalam-Kehamilan

Wahyuni, R. (2019). SAP Penyuluhan hipertensi. Retrieved Juni 09, 2021, from SAP penyuluhan
hipertemsi: http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/2069/12/11.%20LAMPIRAN.pdf

Wikipedia. (2021, April 20). Tekanan Darah Tinggi. Retrieved Juni 09, 2021, from Tekanan
Darah Tinggi: https://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggi
MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

A. Definisi
Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga
dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan
darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih
keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan
darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot
jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan
darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–
140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi
bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.[ CITATION Wik21 \l 1033 ]
Kebanyakan wanita hamil yang mengalami hipertensi memiliki kondisi hipertensi
primer yang sudah ada sebelumnya. Tekanan darah tinggi dalam kehamilan dapat
merupakan tanda awal dari pre-eklampsia, suatu kondisi serius yang muncul setelah
melewati pertengahan masa kehamilan, dan dalam beberapa minggu setelah
melahirkan. Diagnosa preeklampsia termasuk peningkatan tekanan darah dan adanya
protein di dalam urin. Preeklampsia muncul pada sekitar 5% kehamilan dan
bertanggung jawab atas sekitar 16% dari semua kematian ibu secara global.
Preeklampsia juga menyebabkan risiko kematian bayi meningkat hingga dua kali
lipat. Biasanya preeklampsia tidak menunjukkan gejala dan keadaan ini terdeteksi
pada pemeriksaan rutin. Bila terjadi preeklampsia, gejala yang paling umum adalah
sakit kepala, gangguan penglihatan (sering dalam bentuk “kilatan cahaya”), muntah,
nyeri epigastrium, dan edema (bengkak). Terkadang preeklampsia bisa berkembang
menjadi kondisi yang mengancam nyawa yang disebut eklampsia. Eklampsia adalah
suatu hipertensi emergensi dan menyebabkan beberapa komplikasi berat, seperti
hilangnya penglihatan, pembengkakan otak, kejang tonik-klonik atau konvulsi, gagal
ginjal, edema paru, dan koagulasi intravaskular diseminata (gangguan pembekuan
darah)[ CITATION Wik21 \l 1033 ]
B. Penyebab Hipertensi

Hipertensi jarang menunjukkan gejala, dan pengenalannya biasanya


melalui skrining, atau saat mencari penanganan medis untuk masalah kesehatan yang
tidak berkaitan. Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi melaporkan sakit
kepala (terutama di bagian belakang kepala dan pada pagi hari),
serta pusing, vertigo, tinitus (dengung atau desis di dalam telinga), gangguan
penglihatan atau pingsan. [ CITATION Wik21 \l 1033 ]

Pada pemeriksaan fisik, hipertensi juga dicurigai ketika terdeteksi


adanya retinopati hipertensi pada pemeriksaan fundus optik di belakang mata dengan
menggunakan oftalmoskop. Biasanya beratnya perubahan retinopati hipertensi dibagi
atas tingkat I-IV, walaupun jenis yang lebih ringan mungkin sulit dibedakan antara
satu dan lainnya. [ CITATION Wik21 \l 1033 ]

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
berikut:

 Sakit kepala
 Kelelahan
 Mual dan muntah
 Mudah marah
 Sukar tidur
 Sesak nafas
 Gelisah
 Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan
koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati
hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
C. Makanan (buah/sayuran) Yang Dapat Meningkatkan Tekanan Darah
 Daging (jeroan)
 Chery
 Bayam merah
 Makan-makanan yang asin

D. Makanan (buah/sayuran) Yang Dapat Menurunkan Tekanan Darah


 Alpukat
 Semangka
 Seledri
 Bawang putih
 Mentimun

E. Cara Untuk Mencegah Hipertensi


Untuk pencegahan utama bagi hipertensi sebagai berikut:
 Menjaga berat badan normal (misalnya, indeks massa tubuh 20–25 kg/m2).
 Mengurangi asupan diet yang mengandung natrium sampai <100 mmol/ hari
(<6 g natrium klorida atau <2,4 g natrium per hari). Banyak yang tidak
menyadari bahwa makanan ringan dan juga mie instan banyak mengandung
garam, demikian juga vetsin yang sebenarnya adalah monosodium glutamate,
karena sodium sebenarnya adalah nama lain dari natrium.
 Melakukan aktivitas fisik aerobik secara teratur, misalnya jalan cepat (≥30
menit per hari, pada hampir setiap hari dalam seminggu).
 Batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari 3 unit/hari pada laki-laki dan tidak
lebih dari 2 unit/hari pada perempuan.
 Mengonsumsi makanan yang kaya buah dan sayuran (misalnya, sedikitnya
lima porsi per hari).
Perubahan gaya hidup yang efektif dapat menurunkan tekanan darah setara dengan
masing-masing obat antihipertensi. Kombinasi dari dua atau lebih perubahan gaya
hidup dapat memberikan hasil lebih baik. [ CITATION Wik21 \l 1033 ]
F. Cara Untuk Menurunkan Hipertensi
Pengobatan nonfarmakologis perlu dilakukan pada wanita hamil dengan
hipertensi ringan (tekanan diastolik kurang dari 95 mmHg). Penatalaksanaan yang
dilakukan antara lain pengawasan ketat, pembatasan aktivitas, istirahat di tempat
tidur dengan posisi lateral kiri yang bergantung pada tingginya tekanan darah, umur
kehamilan, serta faktor risiko yang ada pada ibu dan janin. “Dianjurkan untuk diet
normal tanpa pembatasan garam,”
Ibu hamil dengan hipertensi sedang (tekanan _iastolic lebih dari 95 mmHg) dapat
diberi obat antihipertensi. Jika hipertensi lebih berat (tekanan darah lebih dari
160/100 mmHg), ibu hamil dapat diberi obat antihipertensi parenteral, seperti
labetalol, hidralazin, klonidin, dan antagonis kalsium. Untuk mencegah kejang, dapat
diberikan magnesium sulfat atau fenitoin.

Anda mungkin juga menyukai