DI RUMAH TN.X
Disusun Oleh
2014
PRE PLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG HIPERTENSI
I. Latar Belakang
Tujuan asuhan keparawatan pada klien dengan Hipertensi adalah klien dapat
mengenal pengertian, hipertensi, klasifikasi hipertensi, penyebab hipertensi
,tanda dan gejala hipertensi, komplikasi pada hipertensi, pengobatan
hipertensi dan cara pencegahannya
II.
a. Pokok Bahasan : Hipertensi
b. Sub Pokok Bahasan : pengertian
hipertensi,klasifikasi hipertensi,
penyebab hipertensi, Tanda dan
gejala hipertensi, komplikasi
hipertensi, pengobatan dan pencegahan
hipertensi
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses pendidikan kesehatan ini, klien diharapkan
mampu memahami tentang penyakit Hipertensi
2. Tujuan Khusus
1. Klien mampu menjelaskan pengertian Hipertensi
2. Klien mampu menjelaskan klasifikasi hipertensi
3. Klien mampu menyebutkan penyebab hipertensi
4. Klien mampu menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
5. Klien mampu menyebutkan komplikasi hipertensi
6. Klien mampu menyebutkan pengobatan hipertensi
7. Klien mampu menyebutkan pencegahan hipertensi
KEGIATAN waktu
TAHAP
PENGAJAR PESERTA
Pembukaan 1 Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 5 menit
2 Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3 Menjelaskan judul 3. Memperhatikan
materi dan tujuan
yang ingin dicapai
oleh peserta.
4 Menjelaskan kontrak
waktu
5 Menanyakan seberapa
luas pengetahuan
klien tentang anemia
Proses 1 Menjelaskan tentang 1. Mendengar 13
pengertian kan menit
hipertensi
2 Menjelaskan 2. Mendengar
klasifikasi hipertensi kan
3 Menjelaskan
penyebab hipertensi 3. Mendengar
4 Menjelaskan tanda kan
dan gejala hipertensi
5 Menjelaskan
komplikasi 4. Mendengar
hipertensi kan
6 Menjelaskan 5. Mendengar
pengobatan kan
hipertensi 6. Mendengar
7 Menjelaskan kan
pencegahan 7. Mendengar
hipertensi kan
8 Memberikan 8. bertanya
kesempatan klien
untuk bertanya’
9 Evaluasi
10 Memberikan
nkesimpula
Penutup 2 menit
1. Penutup dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan
salam
VII. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara langsung dengan menanyakan kepada klien
tentang materi yang sudah dijelaskan
VIII. Referensi
FKUI.KapitaSelektaKedokteran,Jakarta: Media Ausculapius. 2011
1 PENGERTIAN
Hipertensi adalah apabila tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan
tekanan diastolik > 90 mmHg, atau apabila pasien memakai obat anti
hipertensi
2 KLASIFIKASI HIPERTENSI
1) Berdasarkan penyebab dikenal dua jenis hipertensi, yaitu
a. Hipertensi primer (esensial)
.Hipertensi ini tidak diketahui penyebabnya dan mencakup
± 90% dari kasus hipertensi
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi ini penyebabnya diketahui dan ini
menyangkut ± 10% dari kasus-kasus hipertensii
2) berdasarkan bentuk hipertensi, yaitu :
a. Hipertensi diastolik (diastolic hypertension)
Peningkatan tekanan darah pada sistol dan diastol.
b. Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension)
Peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti peningkatan
tekanan diastolik. Umumnya ditemukan pada usia lanjut.
3 PENYEBAB HIPERTENSI
Penyebab hipertensi yaitu gangguan emosi, obesitas, konsumsi
alkohol yang berlebihan dan rangsangan kopi serta obat-obatan yang
merangsang dapat berperan disini, tetapi penyakit ini sangat
dipengaruhi faktor keturunan.
Menurut penyebabnya hipertensi dibagi 2 yaitu:
a. Hipertensi primer
Ada beberapa hal yang mempengaruhi hipertensi primer antara lain:
Asupan garam yang tinggi
Sters psikologis
Obesitas
b. Hipertensi skunder
Hipertensi ini dapat diketahui penyebabnya biasanya disertai
dengan keluhan dari penyakit yang menyebabkan hipertensi:
1. Penyakit ginjal
a. Glomerulus penyakit akut
b. Penyempitan arteri renalis
2. Penyakit metabolik
a. Diabetes militus
4 TANDA DAN GEJALA
1. Nyeri kepala yang menjalar sampai kekuduk
2. Pandangan kabur
3. Terjadi peningkatan tekanan darah
4. Mata berkunang-kunang
5. Jantung berdebar-debar
6. Badan terasa lemah
7. Perubahan emosi (mudah marah)
8. Telinga sering berdenging
9. Rasa pegel dibahu huingga tengkuk
5 KOMPLIKASI
a. Stroke
Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak, atau
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan
tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila
arteri-arteri yang memperdarahi otak mengalami hipertropi dan
menebal, sehingga aliran darah ke daerah-daerah yang
diperdarahinya berkurang. Arteri-arteri otak yang mengalami
arterosklerosis dapat melemah sehingga meningkatkan kemungkinan
terbentuknya aneurisma (Corwin, 2000).
Gejala tekanan stroke adalah sakit kepala secara tiba-tiba, seperti,
orang bingung, lambung atau bertingkah laku seperti orang mabuk,
salah satu bagian tubuh terasa lemah atau sulit digerakkan (misalnya
wajah, mulut, atau lengan terasa kaku, tidak dapat berbicara secara
jelas) serta tidak sadarkan diri secara mendadak (Novianty, 2006).
b. Infark Miokard
Dapat terjadi infark miokardium apabila arteri koroner yang
arterosklerosis tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium
atau apabila terbentuk thrombus yang menghambat aliran darah
melalui pembuluh darah tersebut. Karena hipertensi kronik dan
hipertensi ventrikel, maka kebutuhan oksigen miokardium mungkin
tidak dapat terpenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang
menyebabkan infark. Demikian juga hipertropi ventrikel dapat
menimbulkan perubahan-perubahan waktu hantaran listrik melintasi
ventrikel sehingga terjadi disritmia, hipoksia jantung, dan peningkatan
risiko pembentukan bekuan (Corwin, 2000).
c. Gagal Ginjal
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan
tinggi pada kapiler-kapiler ginjal, glomerolus. Dengan rusaknya
glomerolus, darah akan mengalir ke unit-unit fungsional ginjal, nefron
akan terganggu dan dapat berlanjut menjadi hipoksia dan kematian.
Dengan rusaknya membran glomerolus, protein akan keluar melalui
urin sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang,
menyebabkan edema yang sering dijumpai pada hipertensi kronik
(Corwin, 2000).
d. Encefalopati (Kerusakan otak)
Tanda gejala dari encefalopati diantaranya nyeri kepala hebat,
berubahnya kesadaran, kejang dengan defisit neurologi fokal
azotermia, mual dan muntah-muntah (Stein, 2001).
Ensefalopati dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna
(hipertensi yang cepat). Tekanan yang tinggi pada kelainan ini
menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan mendorong cairan ke
dalam ruang intertisium di seluruh susunan saraf pusat. Neron-neron
di sekitarnya kolap dan terjadi koma serta kematian (Corwin, 2000)
6 PENGOBATAN
1. Penderita hipertensi yang kelebihan berat badan dianjurkan untuk
menurunkan bobotnya sampai batas ideal dengan cara membatasi
makan dan mengurangi makanan berlemak.
2. Mengurangi penggunaan garam sampai kurang dari 2,3 gram
natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (disertai dengan
asupan kalsium, magnesium, dan kalium yang cukup). Konsumsi
alkohol dan kopi juga harus dikurangi.
3. Melakukan olahraga yang tidak terlalu berat secara teratur.
Penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya
selama tekanan darahnya terkendali.
4. Berhenti merokok
5. Pandai menyiasati dan mengelola stres
7 PENCEGAHAN
7. Bebaskan pikiran Anda dari stres dan tekanan pikiran buruk lainnya