Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PPKN

NAMA : Fadillah yusuf bahtiar


KELAS : 8A
UNDANG - UNDANG
Undang-Undang/Perundang-undangan (UU) adalah
Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dengan persetujuan bersama
Presiden[1]. Undang-undang memiliki kedudukan sebagai
aturan main bagi rakyat untuk konsolidasi posisi politik dan
hukum, untuk mengatur kehidupan bersama dalam rangka
mewujudkan tujuan dalam bentuk negara. Undang-undang
dapat pula dikatakan sebagai kumpulan-kumpulan prinsip
yang mengatur kekuasaan pemerintah, hak rakyat, dan
hubungan di antara keduanya.

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang


Perkawinan
Undang-undang ini mengatur tentang persyaratan dan tata
cara tentang pernikahan dan hal-hal yang berkaitan dengan
pernikahan seperti perceraian dan hak anak.
UU Perkawinan menyatakan bahwa perkawinan adalah sah
apabila dilakukan sesuai agama dan kepercayaannya dan
dicatat menurut ketentuan perundang-undangan yang
berlaku. Sehingga perkawinan akan dilakukan berdasar ajaran
agama mempelai.
2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Undang-undang ini membentuk KPK (Komisi Pemberantasan
Korupsi), sebagai lembaga pemberantasan korupsi, yang
ditetapkan sebagai kejahatan luar biasa.
3. Undang-Undang Nomor 6 tahun 2011 Tentang
Keimigrasian.
Kebijakan keimingrasian yang mengatur kedatangan dan
keberadaan orang asing di Indonesia, termasuk mengenai
deportasi, pendegahan, penangkalan, dan tindakan
administratif keimigrasian lainya.
4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen
Undang-undang ini mengatur hak konsumen diantaranya
adalah hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan
dalam mengonsumsi barang dan atau jasa; hak untuk memilih
barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa
tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan
yang dijanjikan; hak untuk diperlakukan atau dilayani secara
benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
5. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi
Khusus Bagi Provinsi Papua.
Dalam undang-undang ini, diberikan berbagai kekhususan
dalam penerapan otonomi daerah. Kekhususan Provinsi
Papua adalah Provinsi Papua dapat memilihi bendera daerah
dan lagu daerah sebagai lambang daerah, memiliki Majelis
Rakyat Papua sebagai representasi kultural, Kepala Daerah di
provinsi Papua harus putera daerah asli, serta Perimbangan
pendapatan daerah Papua lebih besar. Juga, Putera dan
Puteri asli Papua mendapatkan jalur khusus dalam
penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
TOKOH PERUMUS DAN PENYUSUN UNDANG UNDANG

1. Ir Soekarno
Dr.(H.C.) Ir. H. Soekarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo, lahir di
Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970
pada umur 69 tahun adalah Presiden Indonesia pertama yang
menjabat pada periode 1945–1966. Ia memainkan peranan penting
dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia
adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan
Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.
Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang
menamainya.

2. Muhammad Hatta
Dr.(HC) Drs. H. Mohammad Hatta lahir dengan nama Mohammad
Athar, populer sebagai Bung Hatta. Lahir di Fort de Kock sekarang
Bukittinggi, Sumatera Barat, Hindia Belanda, 12 Agustus 1902
meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun. Adalah
pejuang, negarawan, ekonom, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang
pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan penting untuk
memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus
memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945.

3. Mr AA Maramis
Mr. Alexander Andries Maramis lahir di Manado, Sulawesi Utara.
Hindia Belanda 20 Juni tahun 1897 meninggal di Indonesia tahun 1977;
usia 80 tahun) adalah pejuang kemerdekaan Indonesia.
DI SAHKANNYA UNDANG UNDANG DASAR 1945
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau
disingkat UUD 1945 atau UUD '45, adalah hukum dasar tertulis (basic
law), konstitusi pemerintahan negara Republik Indonesia saat ini.[1]
UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI
pada tanggal 18 Agustus 1945. Sejak tanggal 27 Desember 1949, di
Indonesia berlaku Konstitusi RIS, dan sejak tanggal 17 Agustus 1950 di
Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekret Presiden 5 Juli 1959 kembali
memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh
DPR pada tanggal 22 Juli 1959.
Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali
perubahan (amendemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga
dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.

SEJARAH UNDANG UNDANG DASAR 1945


Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang
dibentuk pada tanggal 29 April 1945 adalah badan yang menyusun rancangan UUD
1945. Pada masa sidang pertama yang berlangsung dari tanggal 28 Mei hingga 1
Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan tentang "Dasar Negara" yang
diberi nama Pancasila.
Pada tanggal 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI membentuk Panitia Sembilan
yang terdiri dari 9 orang untuk merancang Piagam Jakarta yang akan menjadi
naskah Pembukaan UUD 1945. Setelah dihilangkannya anak kalimat "dengan
kewajiban menjalankan syariah Islam bagi pemeluk-pemeluknya" maka naskah
Piagam Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada tanggal
18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
yang bersidang pada tanggal 29 Agustus 1945. Naskah rancangan UUD 1945
Indonesia disusun pada masa Sidang Kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPKI). Nama Badan ini tanpa kata "Indonesia" karena hanya
diperuntukkan untuk tanah Jawa saja. Di Sumatra ada BPUPKI untuk Sumatra.
Masa Sidang Kedua tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI
mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai